Makalah Eksplorasi
Makalah Eksplorasi
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam (kekayaan
alam) yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala
kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam terbagi dua yaitu sumber daya
alam hayati dan sumber daya alam non hayati. Sumber daya alam hayati
disebut juga sumber daya alam biotik yaitu semua yang terdapat di alam
(kekayaan alam) berupa makhluk hidup. Sedangkan sumber daya alam
non hayati atau sumber daya alam abiotik adalah semua kekayaan alam
yang dapat dimanfaatkan oleh manusia berupa benda mati.Indonesia
merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alamnya, baik sumber
daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Kekayaan alam
Indonesia terdapat di permukaan bumi, di dalam perut bumi, di laut dan
di udara. Berdasarkan ketersediaanya sumber daya alam terbagi dalam
dua kelompok besar yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
TUJUAN EKSPLORASI
Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya
cebakan mineral secara rinci, yaitu unutk mengetahui,menemukan,
mengidentifikasi dan menentukan gambaran geologi dam pemineralaran
berdasarkan ukuran, bentuk, sebaran, kuantitaas dan kualitas suatu endapan
mineral unruk kemudian dapat dilakukan pengembangan secara ekonomis.
PROGRAM EKSPLORASI
Agar eksplorasi dapat dilaksanakan dengan efisien, ekoomis, dan tepat
sasaran, maka diperlukan perencanaan berdasarkan prinsip-prinsip dan
konsep-konsep dasar eksplorasi sebelum program eksplorasi tersebut
dilaksanakan.
Prinsip-prinsip konsep dasar eksplorasi tersebut antara lain:
1. Target eksplorasi
2. Jenis bahan galian (spesifikasi kulitas
3. Pencarian model-model geologi yang sesuai
4. Pemodelan eksplorasi
5. Mengunakan model geologi regional untuk pemilihan daerah target
eksplorasi
6. Menentukan midel geologi local berdasarkan keadaan lapangan, dan
mendeskripsikan petunjuk-petunjuk geologi yang akan di mamfaatkan.
7. Penentuan metode –metode eksploarasi yang akan dilaksanakan sesuai
dengan petunjuk geologi yang diperlukan.Selain itu, perencanaan
program eksplorasi tersebut harus memenehui kaidah-kaidah dasar dan
perancangan (desain) yaitu :
Secara umum, suatu manajemen kegiatan eksplorasi telah meliputi beberapa hal
berikut, antara lain :
Jenis kegiatan
Operasi lapangan
Layanan pendukung
Layanan teknis, logistik, dan administrasi
Koordinasi, komunikasi, dan pengawasan
Analis dan integrasi data hasil eksplorasi
Pengambilan keputusan.
Perencanaan
Pengorganisasian
Kepemimpinan
Pengendalian
Yang membentuk suatu fungsi manajemen dan ini berlaku secara general, dan
dapat diaplikasikan dalam proses manajemen eksplorasi.
Manajer Lapangan
meliputi manajemen kerja teknis individu
meliputi manajemen kerja teknis lapangan
meliputi manajemen eksternal dengan lingkungan/kantor setempat
Senior Eksplorasi
Konsentrasi dalam manajemen kerja secara teknis dan konsentrasi pada
perumusan tujuan penemuan
Manajer Eksplorasi
Merupakan gabungan manajemen yang kompleks, meliputi : manajemen kerja
individu, manajemen organisasi, reposiasi-reposiasi, serta perumusan
proyek-proyek baru, kerjasama, atau rencana penelitian di lahan yang baru.
Mineral menurut definisi ilmu mineralogi ialah bahan anorganik yang terbentuk
secara alami, mempunyai struktur atom dan komposisi kimia serta sifat-sifat
tertentu. Mineral dalam kaitannya dengan kegiatan eksplorasi mencakup bahan
yang lebih luas yaitu bahan anorganik (mineral) maupun organik (hidrokarbon)
yang terbentuk oleh proses geologi di dalam kerak bumi.
Kepastian dari segi ilmu geologi itu antara lain berkenaan dengan :
Istilah penyelidikan umum dalam U.U tahun 1967 sama artinya dengan
Prospeksi Mineral. Prospek dalam bidang pertambangan berarti sesuatu yang
memberi harapan yang dapat bermanfaat bagi manusia. Secara fisik prospek ini
umumnya merupakan sebagian dari letakan bahan galian, misalnya mineralisasi
yang muncul dipermukaan bumi atau yang terdapat di bawah permukaan pada
batas daerah yang sedang ditambang. Keseluruhan bagian dari letakan bahan
galian belum diketahui dengan pasti karena belum diselidiki dengan lebih teliti.
Itu sebabnya pada suatu prospek masih harus dilakukan penyelidikan lagi dan
ini berlangsung pada tahap eksplorasi.
Eksplorasi mineral itu tidak hanya berupa kegiatan sesudah penyelidikan umum
itu secara positif menemukan tanda-tanda adanya letakan bahan galian, tetapi
pengertian eksplorasi itu merujuk kepada seluruh urutan golongan besar
pekerjaan yang terdiri dari :
a. Tujuan Eksplorasi
d. Pemilihan Alat
Tergantung pada:
h. Penyiapan Peralatan/Perbekalan
peta dasar
alat surveying/ukur atau GPS (Global Positioning System)
alat kerja :
alat geofisika kompas
alat sampling meteran
palu kantong contoh
altimeter geochemical kit
alat bor dll
alat tulis
alat komunikasi
keperluan sehari-hari (makan-tidur-mandi, dll.)
obat-obatan/P3K
Setelah sampai di lapangan (lokasi), maka hal-hal yang harus diperhatikan
(disiapkan) adalah :
Sebaliknya ada beberapa negara, misalnya Perancis dan Uni Soviet (sebelum
negara ini bubar) yang menggunakan istilah eksplorasi untuk kegiatan mencari
mineralisasi dan prospeksi untuk kegiatan penilaian ekonomis suatu prospek
(W.C. Peters, 1981). Selanjutnya istilah eksplorasi mineral yang dipakai dalam
mineral
Gravity non-matalik
Seismik singenetik
Eksplorasi
Gravitasi
Refleksi
Seismik
Refraksi
Listrik Polarisasi
Potensial
Radioaktif Geolistrik
TelluricCurrent
Eksplorasi geokimia
Bedrock
Soil
Air
Tracing float
vegetaasi
permukaan Tracing dan paning
stream
trecing test pitting
sedimen
Pemboran inti
Explorasi langsung
Agar eksplorasi dapat dilaksanakan dengan efisien, ekonomis, dan tepat sasaran, maka
diperlukan perencanaan berdasarkan prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar
eksplorasi sebelum program eksplorasi tersebut dilaksanakan.
Targetan Eksplorasi
jenis bahan galian (spesifikasi kualitas)
pencarian model-model geologi yang sesuai
Pemodelan Eksplorasi
menggunakan model geologi regional untuk pemilihan daerah target eksplorasi
menentukan model geologi lokal berdasarkan keadaan lapangan, dan
mendiskripsikan petunjuk-petunjuk geologi yang akan dimanfaatkan
penentuan metoda-metoda eksplorasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
petunjuk geologi yang diperoleh.
Efektif ; penggunaan alat, individu, dan metoda harus sesuai dengan keadaan geologi
endapan yang dicari
Efisien ; dengan menggunakan prinsip dasar ekonomi, yaitu dengan biaya serendah-
rendahnya untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya
Cost-beneficial ; hasil yang diperoleh dapat dianggunkan (bankable).
Model geologi regional dapat dipelajari melalui salah satu konsep genesa bahan galian
yaitu mendala Metalogenik, yaitu yang berkenaan dengan batuan sumber atau asosiasi
batuan, proses-proses geologi (tektonik, sedimentasi), serta waktu terbentuknya suatu
endapan bahan galian.
perencanaan lintasan,
perencanaan tenaga pendukung,
yang didasarkan pada keadaan geologi regional
perencanaan lintasan,
perencanaan jarak/interval pengambilan data (sampling/record data)
yang didasarkan pada keadaan umum model badan bijih.
Selain itu, prinsip dasar dalam penentuan jarak sedapat mungkin telah memenuhi
beberapa faktor lain, seperti :
Grid density (interval/jarak) antar titik observasi. Semakin detail pekerjaan maka
grid density semakin kecil (interval/jarak) semakin rapat
Persyaratan pengelompokan hasil perhitungan cadangan/endapan. Contoh pada
batubara ; syarat jarak untuk klasifikasi measured 400m antar titik observasi.
A. KESIMPULAN
1. Eksplorasi mineral itu tidak hanya berupa kegiatan sesudah
penyelidikan umum itu secara positif menemukan tanda-tanda adanya
letakan bahan galian, tetapi pengertian eksplorasi itu merujuk kepada
seluruh urutan golongan besar pekerjaan yang terdiri dari :
1. Peninjauan (reconnaissance atau prospeksi atau penyelidikan umum)
dengan tujuan mencari prospek,
2. Penilaian ekonomi prospek yang telah diketemukan, dan
3. Tugas-tugas menetapkan bijih tambahan di suatu tambang.
2. Setiap tahapan/proses eksplorasi harus dapat memenuhi strategi pengelolaan
suatu proyek/pekerjaan eksplorasi
B. SARAN
1. Sebaiknya kegiatan explorasi di lakukan dengan menggunakan tenaga yang ahli.