PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
yang diberikan ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari penerima jasa
yang tinggi tersebut harus dapat dicapai dengan biaya yang dapat
mereka sebagai penerima jasa tersebut. Oleh karena itu industri jasa
pelayanan tersebut.
seorang perawat Muslim pertama yaitu Siti Rufaida pada jaman Nabi
1
Muhammad S.A.W selalu berusahan memberikan pelayanan terbaiknya
miskin.
meningkatkan pelayanannya.
sesuai dengan keyakinan profesi dan standar yang ditetapkan. Hal ini
harapan klien.
2
Proses keperawatan digunakan untuk membantu perawat
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Proses Keperawatan
1991).
(Carpenito, 2007)
4
B. Langkah-langkah dalam Proses Keperawatan
1. Pengkajiaan
individu.
terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi dari medis atau profesi
kesehatan lainnya.
5
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien
data (re-assessment).
langah-langkah berikutnya.
b. Tipe Data
1) Data Subjektif
6
Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat,
2) Data Objektif
tingkat kesadaran.
c. Karakteristik Data
1) Lengkap
7
3) Relevan
khusus.
d. Sumber Data
kesehatan klien.
orang tua, suami atau istri, anak, teman klien, jika klien
8
informasi yang dapat mendukung rencana tindakan
perawatan.
diagnosa.
tindakan keperawatan.
diberikan.
9
f) Kepustakaan. Untuk mendapatkan data dasar klien yang
1) Wawancara
2) Observasi
3) Pemeriksaan fisik
4) Studi Dokumentasi
2. Diagnosa Keperawatan
perumusan harus jelas dan singkat dari respons klien terhadap situasi
10
Diagnosa keperawatan adalah struktur dan proses. Struktur
hampir sama.
Diagnoses).
11
Diagnosa Keperawatan Sejahtera adalah ketentuan klinis
h. Problem (masalah)
12
adalah ciri, tanda atau gejala relevan yang muncul sebagai akibat
adanya masalah.
berikut:
perawat.
13
1) Perumusan harus jelas dan singkat berdasarkan respon klien
keperawatan.
aktualisasi diri
a) Diagnosa keperawatan
14
Berfokus pada respons atau reaksi klien terhadap penyakitnya,
b) Diagnosa Medis
3. Perencanaan
pemecahan masalah.
15
diharapkan, menentukan intervensi keperawatan yang tepat dan
medis.
Bulechek, 1994, dalam Potter & Perry, 1997). Evaluasi kritis perawat
16
dalam menetapkan tujuan dan ukuran hasil yang diharapkan
evaluasi.
6) Dapat diukur.
8) Realistik.
17
perawatan klien dan kriteria hasil. Intervensi keperawatan yang
tersedia.
18
- Kalimat yang ditulis harus berupa kalimat instruksi, berfungsi
beserta rasionalnya.
19
2) Tulislah tujuan dalam istilah `yang dapat dicapai oleh klien`,
membuat keputusan
status kesehatan
20
Kognitif : pengetahuan; berdasarkan pengulangan informasi
diobservasi
kemudian hari.
keperawatan.
21
Contoh tabel format intervensi
4. Implementasi
22
Dalam Implementasi tindakan keperawatan memerlukan beberapa
kebutuhannnya.
1) Tipe Implementasi
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga
a) Cognitive implementations
b) Interpersonal implementations
23
Meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan
c) Technical implementations
24
Pada tahap pelaksanaan yaitu, mengkomunikasikan/
Lakukan pendokumentasian.
5. Evaluasi
25
tenaga kesehatan lainnya. Evaluasi dalam keperawatan merupakan
pelayanan keperawatan.
ditetapkan.
diharapkan.
26
d) Mencatat keputusan atau hasil pengukuran pencapaian tujuan.
bila perlu.
Craven & Hirnle, 2000), evaluasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Evaluasi struktur.
diinginkan.
b. Evaluasi proses.
perawat.
c. Evaluasi hasil.
27
Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons
tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan dan atau bahkan
28
Tahap evaluasi
kesehatan optimal.
29
ditinjau kembali, agar didapat data-data, masalah atau rencana yang
perlu dimodifikasi.
30
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
B. SARAN
yang diperoleh harus akurat dan bukan kesimpulan peraat, Perawat tidak
31
DAFTAR PUSTAKA
http://contohmakalahproseskeperawatan.blogspot.com/
http://trisakmal1993.blogspot.com/p/kesehatan.html
32