Anda di halaman 1dari 4

F.

Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
a. Identitas
Usia : perlu diketahui kapan ibu dan berapa tahun ibu menderita Diabetes Melitus,
karena semakin lam ibu menderita DM semakin berat komplikasi yang muncul.
b. Keluhan Utama
Biasanya ibu dengan DM mengeluh Mual, penambahan berat badan berlebihan,
polipdipsi, polihagi, poluri, nyeri tekan abdomen dan retinopati
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Perlu dikaji apakah ada keluarga yang menderita DM, karena DM bersifat keturunan.
d. Riwayat Obstetri
1) Riwayat menstruasi meliputi : Menarche , lamanya siklus, baunya, keluhan
waktu haid, HPHT
2) Riwayat Perkawinan meliputi : Usia kawin, kawin yang keberapa, usia mulai
hamil
3) Riwayat hamil persalinan dan nifas yang lalu
a) Riwayat hamil meliputi : Waktu hamil muda , hamil tua, apakah ada
abortus, retensi plasentadan pelu dikaji apakah ada riwayat Diabetes
Melitus gestasional.
b) Riwayat persalinan meliputi : Tua kehamilan, cara persalinan,
penolong, tempat bersalin, apakah ada kesulitan dalam persalinan anak
lahir atau mati, berat badan anak, waktu lahir dan pamjang waktu lahir.
c) Riwayat nifas meliputi : Keadaan lochea, apakah ada perdarahan, ASI
cukup atau tidak saatt kondisi ibu nifas, tinggi fundus uteri, kontraksi,
dan adanya infeksi.
4) Riwayat Kehamilan sekarang
a) Hamil muda
b) Hamil tua, keluhan selama hamil tua, peningkatan berat badan, tinggi
badan, suhu, peningkatan tekanan darah, dan keluhan lain.
5) Riwayat antenatal care meliputi :
Dimana tempat pelayanan, beberapa kali, perawatan serta pengobatannya.
e. Pola Aktivitas Sehari-hari
1) Pola nutrisi
Frekuensi makan : pasien dengan DM biasanya mengeluh sering lapar dan
haus
2) Pola eliminasi
BAK : pasien dengan DM memiliki gejala yaitu poliuri atau sering berkemih
BAB : biasanya tidak ada gangguan
3) Pola personal hygiene
Pola atau frekuensi mandi, menggosok gigi, keramas
4) Pola istirahat dan tidur
Gangguan pola tidur karena perubahan peran dan melaporkan kelelahan yang
berlebihan.
5) Pola aktifitas dan latihan
Aktivitas yang berlebih pada keadaan hipoglikemi dapat menyebabkan rasa
lapar meningkat, nyeri kepala, berkeringat, letih, pernapasan dangkal dan
pandangan kabur.
f. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umun : jika dalam keadaan hipoglikemi ibu bisa merasa lemah dan letih
2) TD : ibu dengan DM perlu diobservasi tekanan darahnya karena komplikasi dari
ibu dengan DM adalah preeklamsia dan eklamsia
3) Nadi : pada keadaan hiperlikemi biasanya nadi lemah dan cepat
4) Respirasi : pada keadaan hiperglikemi atau diabetic ketoasidosis biasanya RR
meningkat dan napas bau keton.
5) Suhu : tidak ada gangguan , tetapi biasanya kulit pasien lembab pada kondisi
hipoglikemi
6) Wajah : pasien pada hipoglikemia biasanya terlihat pucat
7) Mata : pada keadaan hipoglikemi pasien akan mengeluh pandangan kabur dan
pada keadaan hiperglikemi pasien akan mengeluh pandangan redup
8) Hidung : pasien dengan hiperglikemia pernapasan cepat dan dangkal, napas bau
keton
9) Dada dan payudara
(a) Dada : pasien dengan hperglikemia pernapasan cepat dan dangkal, napas bau
keton
(b) Sirkulasi jantung : perlu dikaji peningkatan tekanan darah dan nadi pasien
(c) Payudara : pada umumnya tidak ada gangguan
10) Ekstremitas dan kulit
Pada keadaan hipoglikemia pasien akan berkeringat dan kulit pasien lembab
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi kurang tepat
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan Diuresis osmotik dari hiperglikemia
kehilangan gastrik berlebihan (diare, muntah ) , masukan dibatasi (mual, kacau
mental )
3. Intervensi dan Implementasi
a. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna dan menggunakan nutrisi kurang tepat
1) Kriteria hasil :
Mempertahankan kadar gula darah puasa antara 60-100 mg/dl dan 2 jam sesudah
makan tidak lebih dari 140 mg/dl
2) Intervensi
Mandiri :
a) Kaji masukan kalori dan pola makan dalam 24 jam.
Rasional : Membantu dalam mengevaluasi pemahaman pasien tentang aturan
diet
b) Timbang berat badan setiap kunjungan prenatal
Rasional : Penambahan berat badan adalah kunci petunjuk untuk memutuskan
penyesuaian kebutuhan kalori
c) Perhatikan adanya mual dan muntah khususnya pada trimester pertama
Rasional : Mual dan muntah dapat mengakibatkan defisiensi karbohidrat yang
dapat mengakibatkan metabolism lemak dan terjadinya ketosis.

Kolaborasi :

a) Sesuaikan diet dan regimen insulin untuk memenuhi kebutuhan individu


Rasional : Kebutuhan metabolism prenatal berubah selama trimester pertama
b) Rujuk pada ahli gizi
Rasional : Diet secara spesifik pada individu perlu untuk mempertahankan
normoglikemi
c) Observasi kadar Glukosa darah
Rasional : Insiden abnormalitas janin dan bayi baru lahir menurun bila kadar
glukosa darah antara 60 – 100 mg/dl, sebelum makan anatara 60 - 105 mg/dl,
1 jam sesudah makan dibawah 140 mg/dl dan 2 jam sesudah makan kurang
dari 200 mg/dl
b) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan Diuresis osmotic dari hiperglikemia
kehilangan gastrik berlebihan (diare,muntah) , masukan dibatasi (mual, kacau mental )
1) Kriteria hasil :
Mendemonstrasikan hidrasi adekuat dibuktikan dengan tanda vital, stabil, nadi perifer
dapat diraba, turgor kulit baik, haluaran urine tepat secara individu , dan kadar
elektrolit dalam batas normal
2) Intervensi
a) Kaji intensitas dari gejala seperti muntah,pengeluaran urine yang sangat
berlebihan
b) Pantau tanda-tanda vital terutama pada perubahan TD ortostatik
c) Kaji pola napas seperti pernapasan yang berbau keton
d) Pantau suhu , warna kulit atau kelembabannya
e) Kaji adanya perubahan mental/sensori
f) Pantau masukan dan pengeluaran , catat berat jenis urine

Anda mungkin juga menyukai