Anda di halaman 1dari 21

OBAT TRADISONAL

dr. Siti Shafariah


OBAT TRADISIONAL

DEFINISI OBAT TRADISIONAL


Menurut PerMenKes RI No. 006 Tahun 2012

Bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan


tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan
galenik (sari), atau campuran dari bahan tersebut
yang secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat.
OBAT TRADISIONAL

• Bahan atau ramuan bahan yg berupa :


- Bahan tumbuhan
- Bahan hewan
- Bahan mineral
- Sediaan sarian (galenik)
Atau campuran dari bahan-bahan tsb yg secara
turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman
*SEDIAAN GALENIK
Sediaan Galenik adalah hasil ekstraksi bahan atau
campuran bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
atau hewan

Ekstrak ikan gabus

Ekstrak lumbricus

Ekstrak kulit manggis

Ekstrak daun katuk


Undang-Undang No.23 thn 1992

Pengobatan Tradisional yg sudah dapat


dipertanggung-jawabkan manfaat dan
Keamanannya perlu terus ditingkatkan
dan dikembangkan untuk digunakan
dalam mewujudkan derajat kesehatan
yg optimal bagi masyarakat.
Sumber obat tradisional yg sdh terbukti ber
khasiat tetap dijaga kelestariannya.
PENGEMBANGAN OAI (Obat Asli Indonesia)

OAI/obat tradisional

Uji Preklinik
(keamanan – khasiat)

Uji Klinik

Fitofarmaka
PEMBUKTIAN EMPIRIS
TURUN TEMURUN
JAMU
(PEMILIHAN SIMPLISIA)
SWA
PENGOBATAN

UJI PRA - KLINIK OBAT HERBAL


SIMPLISIA TELAH TERSTANDAR
TERSTANDARISASI

YANKES FORMAL
UJI KLINIK
FITOFARMAKA
Jamu

Harus memenuhi kriteria :

Aman sesuai persyaratan


yg ditetapkan

Klaim khasiat dibuktikan


berdasarkan data empiris

Memenuhi persyaratan
mutu yg berlaku
Obat Herbal Terstandar
Harus memenuhi kriteria :

Aman sesuai dengan persyaratan yg


ditetapkan

Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah /


praklinik

Telah dilakukan standarisasi terhadap


bahan baku yg digunakan dlm produk jadi

Memenuhi persyaratan mutu yg berlaku


FITOFARMAKA

Harus memenuhi kriteria :


Aman sesuai dengan persyaratan yg
ditetapkan

Klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan


uji klinik

Telah dilakukan standardisasi terhadap


bahan baku yg digunakan dlm produk jadi

Memenuhi persyaratan mutu yg berlaku


FITOFARMAKA

Sediaan obat dan obat


tradisional yang telah
dibuktikan keamanan
dan khasiatnya dengan
uji klinis

Bahan bakunya terdiri


dari Simplisia atau
sediaan galenik yg
telah memenuhi
persyaratan yg berlaku
UJI FITOFARMAKA
Uji Fitofarmaka adalah uji toksisitas, uji farmakologik,
experimental dan uji klinis fitofarmaka.

Uji Farmakologik • pengujian pada hewan coba untuk


experimental memastikan khasiat fitofarmaka.

• pengujian pada manusia untuk


mengetahui atau memastikan adanya
Uji Klinis
efek farmakologik, tolerabilitas,
keamanan dan manfaat klinis untuk
pencegahan penyakit, pengobatan
penyakit atau gejala penyakit
9 Tanaman Unggulan
Pusat Riset Obat Tradisional
1. Sambiloto : antimalaria
2. Mengkudu : antidiabet
3. Daun Jambu : demam berdarah
4. Temu Lawak : antidislipidemia
5. Cabe Jawa : androgenik
6. Kunyit : antidislipidemia
7. Daun salam : antihiperurisemia
8. Jahe Merah : afrodisiak
9. Jati Belanda : antidislipidemia
B2P2TOOT (HORTUS MEDICUS)
UJI KLINIK DI RSU Dr. SOETOMO

Mengkudu (ekstrak)
• Menurunkan kadar glukosa darah
puasa/2jam pp
• dosis 3 x 1 gram  efek belum maximal
untuk insulin resistens

Pegagan (Centella asiatica)


• Semula dipakai sebagai imunomodulator
• Penelitian di Poli OTI menunjukkan
pegagan berkhasiat sebagai antihipertensi
Produksi dan Distribusi

 Mendirikan Usaha Industri Obat Tradisional


diperlukan izin dari Menteri Kesehatan
(sekarang Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia disingkat Badan
POM)
 Sedangkan untuk mendirikan Usaha Jamu
Racikan dan Usaha Jamu Gendong tidak
diperlukan izin
THANKYOU
TUGAS PERTEMUAN 6
1. Materi : Penggolongan obat
a. Obat jadi, obat generik, obat paten
b. Obat bebas, bebas terbatas, obat keras &obat psikotropika, narkotika
- Presentasi kelompok NIM : (32-36), (77-80), (123-127), (163-167)

1. Materi : Interaksi obat


a. mekanisme interaksi :farmasetik, farmakodinamik, farmakokinetik,
b. proses terjadinya interaksi obat
c. Interaksi obat dengan mkanan
- Presentasi kelompok NIM : (37-41), (81-85), (128-131), (168-171)

2. Materi : pemberian obat dan perhitungan dosis


a. Macam-macam cara pemberian obat
b. Cara menghitung dosis untuk dewasa dan anak
- presentasi kelompko NIM : (42-45), (87-90), (132-135), (172-175)

Anda mungkin juga menyukai