Zuhra 2008 Spektrofotometri UV Vis PDF
Zuhra 2008 Spektrofotometri UV Vis PDF
1
ISSN 1907-5537
Abstract
Isolation of flavonoid compound on leaf of katuk (Sauropus androgunus (L) Merr) was done by
maseration using methanol, then concentrated extract was fractionation with n-hexane. Separation carry out with
column chromatography using silica gel adsorbent 60 neutral G of E type and mobile phase n-hexane: acetate
ethyl (3 : 7) v/v. The result spectrum UV estimated obtained flavonoid that type of flavanon.
Flavonoid obtained was examinated antioxidant test with method of DPPH using visible
spectrophotometer at wavelength 515 nm during 0-30 minutes produce decrease of absorbance from each test
solution compared with solution control with value of IC50 equal to 80,69 μg/ml. That is showing the flavonoid
have strong antioxidant activity, because IC50 less than 200 μg/ml.
Keywords: antioxidant activity, flavonoids, (Sauropus androgunus (L) Merr), katuk leaf
Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk memberikan hasil uji yang negatif pada pereaksi
mengisolasi flavonoid dari daun katuk (Sauropus untuk identifikasi senyawa flavonoid. Ekstrak metanol
androgunus (L) Merr) dan menguji aktivitasnya yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan dengan
sebagai antioksidan. menggunakan alat rotari evaporator pada suhu 600C
sehingga diperoleh ekstrak pekat metanol. Ekstrak
BAHAN DAN METODE pekat yang diperoleh diekstraksi partisi dengan n-
heksan hingga terbentuk dua lapisan. Lapisan atas
Bahan-Bahan dipisahkan (tidak dilanjutkan), lapisan bawah
Bahan-bahan yang digunakan adalah metanol, ditambah etil asetat dan dikocok sampai terbentuk dua
etil asetat, n-heksana, amilum dan khloroform, FeCl3, lapisan. Lapisan bawah dipisahkan (tidak dilanjutkan)
NaOH, silika gel 60 F254, silika gel G type E, asam dan lapisan atas dicuci dengan aquadest hingga
asetat glasial, KI, Na2S2O3. 5H2O, H2SO4, K2Cr2O7, diperoleh fraksi etil asetat.
Na2SO4 adalah buatan E’Merck. Analisis Kromatografi Lapis tipis dilakukan
terhadap ekstrak pekat etil asetat dengan
Metode menggunakan fasa diam silika gel 60 F254. Fasa gerak
yang digunakan adalah campuran n-heksana: metanol
Penyedian Sampel dengan perbandingan (9 : 1) v/v; (8 : 2) v/v; (7 : 3)
Sampel yang diteliti adalah daun katuk v/v; (6 : 4) v/v; (5 : 5) v/v; (4 : 6) v/v; (3 : 7) v/v; (2 :
(Sauropus androgunus (L) Merr). Sampel dibersihkan 8) v/v; (1 : 9) v/v. Dari hasil analisis KLT
dari pengotor, dihaluskan dengan menggunakan menunjukkan bahwa pemisahan yang baik diberikan
blender sampai diperoleh serbuk daun katuk lalu di pada fasa gerak n-heksana: etil asetat (3 : 7) v/v.
keringkan di udara terbuka. Sampel lalu ditimbang. Harga Rf dapat dilihat pada khromatogram.
Isolasi senyawa flavonoid secara kromatografi
Uji Skrining Fitokimia kolom dilakukan terhadap ekstrak pekat etil asetat
Untuk mengetahui adanya senyawa flavonoid daun katuk yang telah diperoleh. Fasa diam yang
yang terdapat dalam daun katuk (Sauropus digunakan adalah Silika gel 60 G netral type E (E
androgunus (L) Merr) maka dilakukan uji Merck Art. 7734) dan fasa gerak campuran pelarut n-
pendahuluan (skrining fitokimia). Uji pendahuluan heksana: etil asetat (3 : 7) v/v.
secara kualitatif dengan reaksi warna, yaitu dengan
mengekstraksi sampel kulit jeruk purut dengan Uji Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH
metanol dan dididihkan selama lebih kurang 25 menit, Sebanyak 25 mg ekstrak kasar ditimbang
disaring dalam keadaan panas, kemudian pelarut kemudian dilarutkan dalam labu ukur 25 ml dengan
diuapkan sampai kering. Ekstrak dikocok kuat dengan metanol lalu volumenya dicukupkan dengan metanol
kloroform lalu ditambahkan air suling sampai sampai garis tanda (larutan induk 1000 ppm). Larutan
terbentuk dua lapisan. Lapisan air dibagi 3 (tiga) induk dipipet sebanyak 0,1 ml; 0,2 ml; 0,3 ml; dan 0,4
bagian: ml ke dalam labu ukur 25 ml untuk mendapatkan
1) Filtrat pertama ditambah 2 tetes FeCl3 1%, yang konsentrasi larutan uji 4 ppm, 8 ppm, 12 ppm dan 16
menghasilkan warna hitam, yang menunjukkan ppm. Kedalam masing-masing labu ukur ditambahkan
adanya senyawa flavonoid. 5 ml larutan DPPH 0,5 mM lalu volumenya
2) Filtrat pertama ditambah 2 tetes NaOH 10%, yang dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda.
menghasilkan warna hijau kebiruan, yang Larutan blanko dibuat dengan cara larutan DPPH 0,5
menunjukkan adanya senyawa flavonoid. mM dipipet sebanyak 5 ml kemudian dimasukkan ke
3) Filtrat pertama ditambah 2 tetes MgCl2, yang dalam labu ukur 25 ml lalu volumenya dicukupkan
menghasilkan warna merah jambu, yang dengan metanol sampai garis tanda.
menunjukkan adanya senyawa flavonoid. Absorbansi DPPH diukur dengan
spektrometer sinar tampak pada panjang gelombang
Isolasi Flavonoid dari Daun Katuk (Sauropus 515 nm, pada waktu selang 5 menit mulai 0 menit
androgunus (L) Merr) sampai 30 menit. Kemampuan antioksidan diukur
Serbuk daun katuk ditimbang sebanyak 1000 sebagai penurunan serapan larutan DPPH akibat
g, dimasukkan ke dalam bejana dan ditambahkan adanya penambahan sampel.
pelarut metanol sampai semua sampel terendam oleh Nilai serapan larutan DPPH sebelum dan
pelarut dan dibiarkan selama 48 jam. Maserat disaring sesudah penambahan ekstrak tersebut dihitung sebagai
dan diperoleh ekstrak daun katuk. Maserasi dilakukan persen inhibisi (% inhibisi) dengan rumus sebagai
kembali secara berulang-ulang menggunakan pelarut berikut:
metanol sampai ekstrak metanol yang diperoleh
% Inhibisi
Hasil Penelitian 6
mengakibatkan ikatan rangkap diazo pada DPPH Cahyana, M. Taufik Ekaprasada. A. Herry, (2002),
berkurang sehingga terjadinya penurunan absorbansi. Isolasi Senyawa Antioksidan Kulit Batang
Dari data pengukuran nilai absorbansi pada Kayu Manis (Cinnamomum burmannii Nees
menit ke-30 dapat dianalisis pengaruh konsentrasi ex Blume), ISSN No. 0216-0781.
sampel dengan persentase inhibisi dimana Gil, Maria I; Francisco A. Tomas-Barberari; Betty
peningkatan aktivitas sebanding dengan bertambahnya hess-Pierce; Deirdre M. Holcroft; and Adel A.
konsentrasi. Ditentukan persamaan regresi dan untuk Kader, (2000), Antioxidant Activity of
selanjutnya dari persamaan diplotkan aktivitas 50% Pomegranate Juice and It’s Relationship with
sehingga diperoleh harga konsentrasi efektif (IC50) Phenolic Composition and Processing. J
yaitu sebesar 80,81 ppm. IC50 merupakan bilangan Agric Food Chem, 48.
yang menunjukkan konsentrasi ekstrak (ppm) yang Giorgi. P., (2000), Flavonoid an Antioxidant. Journal
mampu menghambat proses oksidasi sebesar 50%. National Product. 63. 1035-1045.
Semakin kecil nilai IC50 berarti semakin tinggi Hafid, Achmad Fuad., (2003), Aktivitas Anti-Radikal
aktvitas antioksidan. Secara spesifik suatu senyawa Bebas DPPH Fraksi Metanol Fagrae
dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat jika nilai auriculata dan Fagrae cellanica. Majalah
IC50 kurang dari 50 ppm, kuat untuk IC50 bernilai 50- Farmasi Airlangga. Vol. III, No. 1.
100 ppm, sedang jika bernilai 100-150 ppm, dan Hanani, Endang; Abdul Mun’im dan Ryany Sekanni,
lemah jika nilai IC50 bernilai 151-200 ppm (Anonim, (2005), Identifikasi Senyawa Antioksidan
2005) dalam Spons Callyspongia Sp dari Kepulauan
Seribu. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. III,
KESIMPULAN No. 3. 127-133.
Hernani, Mono Rahadjo., (2005), Tanaman
Dari hasil penelitian yang diperoleh maka Berkhasiat Antioksidan. Penebar Swadaya.
dapat diambil kesimpulan bahwa: Jakarta.
1. Semakin tinggi konsentrasi sampel yang Kosasih, E.N., Tony S. dan Hendro H. (2006). Peran
digunakan maka nilai absorbansi DPPH semakin Antioksidan pada Lanjut Usia. Pusat Kajian
menurun, ini menunjukkan adanya aktivitas Nasional Masalah Lanjut Usia. Jakarta
antioksidan dari sampel. Robinson. T. (1991), Kandungan Kimia Organik
2. Nilai IC50 yang diperoleh sebesar 80,81, hal ini Tumbuhan Tinggi. Terjemahan Kosasih
berarti bahwa flavonoid dari daun katuk Padmawinata. Penerbit ITB, Bandung.
(Sauropus androgunus (L) Merr) memiliki Rukmana, R. dan Indra M.H., (2003), Katuk. Potensi
kemampuan sebagai antioksidan yang kuat. dan Manfaatnya. Kanisius. Yogyakarta.
Sarastani, Dewi; Suwarna T. Soekarto; Tien R.
DAFTAR PUSTAKA Muchtadi; Dedi Fardiaz dan Anton
Apriyanto., (2002), Aktivitas Antioksidan
Awika, Joseph M.: LLyod W. Rooney; Xianli Wu; Ekstrak dan Fraksi Ekstrak Biji Atung., Jurnal
Ronald L. Prior; and Luis Cisneros-Zevallos., Teknologi dan Industri Pangan. Vol. XIII.
(2003), Screening Methods to Measure No. 2. 149-156.
Antioxidant Activity of Sorghum (Sorghum Takashi. Miyake and Takayumi Shibamoto, (1997),
bicolor) and Sorghum Products. J. Agric. Antioxidant Activities of Natural Compound
Food Chem. 51. 6657-6662. Found in Plants. J. Agric. Food. Chem. 45.
1819-1822.