Anda di halaman 1dari 2

Virus korona adalah virus yang menyebabkan flu biasa hingga penyakit yang lebih parah

seperti sindrom pernapasan timur tengah (MERS-CoV) dan Sindrom penafasan akut parah
(SARS-CoV). Banyak dari kasus ini dialami oleh orang tua di usia (> 50) dengan diikuti
kondisi medis kronis. Gejala yang dapat terlihat yaitu demam, batuk kering, sesak napas, dan
leukimia. Namun, dibandingkan dengan SARS-CoV (10% mortalitas) dan MERS-CoV (35%
kematian), yang 2019-nCoV. Tampaknya dengan seperti itu tetap dilakukan pengawasan baik
orang tua maupun kalangan mendasar.

Sumber dari covid 19 sampai sekarang belum diketahui, banyak orang yang mengatakan
sumber dari corona virus adalah dari pasar seafood yang di China Selatan yang dikerakan
kebiasaan orang china yang sering memakan seperti ular, kelelawar, dan binatang ekstrem
lainnya. Meski begitu peneliti lain berpendapat kemungkinan besar sumbernya adalah
kelelawar. Seorang penelit mutasi penyakit berpendapat sebagai berikut ketika anda melihat
urutan genetik virus dan mencocokkannya dengan setiap Coronavirus, maka yang paling
mendekati adalah berasal dari kelelawar. Dan banyak pasiean awal dari corona virus yaitu
pedagang di seafood market atau masyarakat yang melakukan aktivitas disitu.

Sumber penyebaran virus dapat dilakukan dengan cara berhubungan satu orang ke orang lain.
Corona virus dapat ditularkan melalui cairan yang dari hidung ataupun mulut. Dapat
ditularkan ketika seseorang batuk atau bersin. Cairan itu dapat menempel pada suatu tempat
atau objek misalnya kursi, meja, ganggang pintu, dan hal tersebut apabila tersentuh oleh
orang lain dapat menyebabkan penularan virus. Tidak hanya menyentuh cairan itu, tapi dapat
juga dari menghirup cairan dari orang yang positive sehingga dirinya dapat juga tertular
corona virus.

Beberapa orang yang mengalami postif corona virus dapat tidak mengealami gejala namun
ada sebgaian banyak orang yang mengalai gejala. Gejala tersebut bertahap. Awalnya seorang
yang mengalami positif corona mengalami badan tidak sehat, flu, batuk berdahak, sakit
tenggorokan, hidung tersumbat, hingga kesulitan untuk bernafas. Kebanyakan orang (sekitar
80%) pulih dari penyakit tanpa memerlukan perlakuan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang
yang mendapat 2019-nCoV menjadi sakit parah dan mengembangkan kesulitan bernapas.
Perbedaan tersebut dikarenakan, imun tubuh seseorang yang berbeda beda. Sistem imunitas
tubuh yang ada merespon masuknya virus ke dalam tubuh manusia melalui mekanisme yang
sangat rumit dan komplek. Dan apabila sistem imunitas baik dapat melindungi orang tersebut
terhadap infeksi patogen. Cara meningkatkan imunitas tubuh dapat dilakukan dengan
mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan antioksidan, berolahraga dengan rutin,
berisitirahat yang cukup dan mengonsumsi suplemen atau vitamin yang dapat menunjang
daya tahan tubuh.Orang tua dan beberapa orang dengan masalah medis yang mendasari
seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau diabetes, lebih mungkin untuk terjangkit
penyakit ini. Orang dengan demam, batuk dan kesulitan bernapas harus segera mencari
perhatian medis.

Virus corona ini sangat berpengaruh besar terhadap perindustrian, pariwisata,ekonomi,


pendidikan dan berbagai aspek lainnya. karena saat ini banyak Negara yang melakukan
lockdown terhadap untuk mencegah terjadinya penularan virus tersebut hingga meluas ke
berbagai Negara. Terlebih pada sektor kesehatan banyak masyarakat menjadi waspada
terhadap virus corona ini. Ada ketakutan bagi masyarakat saat mengunjungi suatu daerah
yang sudah ada kasus virus corona, mereka akan tertular yang otomatis mereka akan
dilakukan karantina baik di wilayah atau di negara tempat mereka melakukan perjalanan atau
di negara asal mereka. Saat mereka di karantina ,otomatis mereka akan terpisah dari orang-
orang yang mereka cintai dalam waktu yang cukup lama. Inilah yang merupakan salah satu
ketakutan masyarakat melakukan perjalanan karena mereka takut terinfeksi virus corona dan
ikut di isolasi. Ini merupakan salah satu resiko psikolologis yaitu ketakutan merasa terjebak

Untuk menghindari penularan virus corona dapat dilakukan dengan:

a. Cuci tangan sesering mungkin, terpenting ketika sehabis berpergian dan ketika
hendak mau mkan. Cuci tangan yang benar dapat dilakukan dengan air mengalir dan
menggunakan sabun. Dapat pula menggunakan handsanitizer yang mengandung
alkohol. Dikarenakan cuci tangan dengan sabun dan menggunakan alkohol dapat
membunuh kuman dan bakteri maupun virus yang terdapat dalam tangan.
b. Tetap dirumah saja dan hindari area public termasuk transportasi publik untuk
pencegahan penyebaran virus corona
c. Jaga jarak terhadap orang orang sedikitnya 1-3 meter. Terlebih jaga jarak dengan
orang yang batuk dan bersin untuk mengantisipasi penularan virus corona melalu
cairan
d. Hindari menyentuh mata, wajah, hidung dan mulut. Tangan menyentuh banyak
permukaan dan dapat terdapat virusdi tangan . Setelah terkontaminasi, tangan dapat
mentransfer virus ke mata Anda, hidung atau mulut. Dari sana, virus dapat
memasukkan tubuh Anda dan dapat membuat Anda sakit
e. tinggal di rumah jika Anda merasa tidak sehat. Jika Anda memiliki demam, batuk dan
kesulitan bernapas, mencari perhatian medis.

Sampai saat ini, tidak ada vaksin dan tidak ada obat antivirus tertentu untuk mencegah atau
mengobati 2019-nCoV. Namun, mereka yang terkena dampak harus menerima perawatan
untuk meredakan gejala. Orang dengan penyakit serius harus dirawat di rawat inap.
Kebanyakan pasien pulih berkat perawatan suportif. Kemungkinan vaksin dan beberapa
perawatan obat tertentu sedang diselidiki. Mereka sedang diuji melalui uji klinis. WHO
adalah koordinasi upaya untuk mengembangkan vaksin dan obat-obatan untuk mencegah dan
mengobati 2019-nCoV.

Anda mungkin juga menyukai