Anda di halaman 1dari 2

KRITERIA PAKAR “AKUNTANSI”

Pakar atau ahli ialah seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber tepercaya atas teknik
maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan
benar, baik, maupun handal sesuai dengan aturan dan status oleh sesamanya ataupun
khayalak dalam bidang khusus tertentu.

Teliti
Angka dan uang adalah dua hal terpenting dalam akuntansi. Di mana, seorang akuntan harus
bisa menggunakan uang perusahaan secara akuntable atau dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk menjadi akuntan yang handal, cobalah tanamkan pada diri Anda bahwa tidak teliti bisa
menyebabkan masalah dan kegagalan. Dengan begitu, ketika Anda menjalankan aktivitas
bisnis, Anda hanya boleh mengakui transaksi yang didukung dengan bukti transaksi valid.
Yaitu, angka harus sama persis dengan yang tertera dalam bukti transaksi.

Detail
Untuk menjadi seorang akuntan yang teliti, berarti Anda juga harus melihat secara detail.
Dalam masalah akuntansi, sifat detail ini terlihat dari bagaimana Anda mencatat suatu
transaksi. Seorang akuntan yang baik, tidak akan mencatat transaksi secara umum. Misalnya,
supplier datang dengan membawa 1 truk berisi 500 minyak goreng berukuran 2 liter dengan
harga Rp7.500.000. Sebagai seorang akuntan, Anda harus mencatatnya secara detail dengan
satuan ukuran terkecil yaitu 1 minyak ukuran 2 liter = Rp15.000.

Logis
Meski akuntansi berkaitan dengan angka, tapi akuntansi bukanlah ilmu pasti, di mana masih
bisa menggunakan prinsip dan asumsi. Karakter ini biasanya dibutuhkan akuntan ketika ingin
mengambil keputusan, di mana mereka harus berpikir logis. Dalam hal mengambil
keputusan, seorang akuntan harus melihat bagaimana kondisi keuangan perusahaan melalui
laporan keuangan. Oleh sebab itu, dalam kegiatan bisnis, biasanya seorang akuntan adalah
orang yang paling banyak menggunakan logikanya dan tidak mudah menerima hal-hal yang
tidak masuk akal.

Terukur
Tugas utama seorang akuntan dalam bisnis adalah mengukur kinerja perusahaan dari segi
keuangan. Untuk melaksanakan tugas utama ini, seorang akuntan dituntut untuk berpikir,
berbicara, bersikap, dan bertindak dengan terukur. Misalanya, semua tindakan yang
dilakukan akuntan harus berdasarkan fakta dan data, minimal dengan logika yang terukur.
Yaitu, sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Konsisten
Seorang akuntan yang baik berarti harus melakukan semua hal secara konsisten, mulai dari
prosedur akuntansi, metode yang digunakan, satuan ukuran, format penyajian, dan lain
sebagainya. Dalam kegiatan bisnis, biasanya seorang akuntan harus konsisten mengatakan
tidak ketika ada seorang karyawan ingin meminta kas bon, atau ketika menerima permintaan
belanja tanpa adanya PO (Purchase Order).

Disiplin
Tanpa ada kedisiplinan, karakter yang konsisten tidak akan pernah bisa terwujud. Sebagai
akuntan yang baik, Anda juga harus menanamkan sifat disiplin. Di mana, seorang akuntan
tidak boleh menyepelekan data sekecil apapun, taat pada prosedur dan kebijakan perusahaan
serta aturan pemerintah, dan juga taat pada standar dan kode etik akuntansi. Disiplin dalam
akuntansi, berarti juga harus disiplin waktu saat menyajikan laporan keuangan.

Skeptis
Seorang akuntan yang baik, Anda tidak boleh percaya informasi dengan mudah tanpa adanya
fakta dan data. Dalam kegiatan bisnis, seorang akuntan juga dituntut untuk tidak mudah
mengatakan ‘iya’. Di mana, standar minimal yang digunakan akuntan adalah ‘apa iya’?
Kemudian kumpulkan data dan lakukan verifikasi untuk mengubah pertanyaan menjadi
jawaban, ‘iya’ atau ‘tidak’.

Jujur
Kejujuran adalah hal terpenting dalam proses akuntansi. Kejujuran dalam akuntansi berarti
seorang akuntan harus melaporkan kondisi keuangan perusahaan apa adanya dan tidak ada
niat untuk melakukan kecurangan. Seorang akuntan juga harus jujur mengakui jika ada
kesalahan atau terjadi kecurangan dalam keuangan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai