Disusun oleh :
Kelompok 2 / Offering A
1. Ahmad Darisa (190341621669)
2. Ainur Rif’ah (190341621676)
3. Amanda Nalurita (190341621703)
4. Devi Meiliawati (190341621683)
5. Nice Right Reschita (190341621705)
6. Risza Nuril Samsiyah (190341621627)
7. Veronica Niaftan Septa Viana (190341621645)
B. DASAR TEORI
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menghasilkan keturunan yang baru. Tujuan dari reproduksi adalah untuk
mempertahankan dan melestarikan jenis agar tidak punah (Walangadi,
2008). Sistem reproduksi disebut juga sistem perkembangbiakan atau
sistem genitalia. Sistem ini berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin
(gamet), menyalurkan gamet jantan dan betina, dan pada kelompok hewan
tertentu berfungsi pula untuk memelihara embrio yang berkembang di
dalamnya (Tenzer, dkk, 2014).
Berbagai jenis hewan diketahui memiliki sistem organ reproduksi
yang berlainan satu sama lain. Dalam keanekaragaman itu, tak satupun
diantara mekanisme organ reproduksi memberikan keuntungan dari satu
jenis ke jenis yang lain. Reproduksi vertebrata pada umumnya sama, tetapi
karena tempat hidup, perkembangan anatomi, dan cara hidup yang berbeda
menyebabkan adanya perbedaan pada proses fertilisasi. Misalnya hewan
akuatik pada umumnya melakukan fertilisasi di luar tubuh (fertilisasi
eksterna), sedangkan hewan darat melakukan fertilisasi di dalam tubuh
(fertilisasi interna) (Muftin, 2017).
Secara umum sistem reproduksi pada vertebrata terdiri atas: 1)
kelenjar kelamin (gonad), yang merupakan organ utama dalam sistem ini,
2) saluran reproduksi, dan 3) kelenjar seks aksesori (kelenjar seks
tambahan, pada mamalia) (Tenzer, dkk, 2014). Sistem reproduksi
vertebrata jantan terdiri atas sepasang testis, saluran reproduksi jantan,
kelenjar seks aksesori (pada mamalia) dan organ kopulatoris (pada hewan-
hewan yang mempunyai tipe fertilisasi internal). Sedangkan sistem
reproduksi vertebrata betina terdiri atas sepasang ovarium (pada beberapa
hewan berjumlah satu) dan saluran reproduksi betina. Pada mamalia juga
dilengkapi dengan organ kelamin luar (vulva) dan kelenjar susu (Tim
Dosen Struktur Perkembangan Hewan I, 2014).