Anda di halaman 1dari 12

eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4)1317 - 1327

ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id


© Copyright 2017

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA


KARYAWAN CLEANING SERVICE PT ISS INDONESIA DI
SAMARINDA
[ Studi Kasus Pada Samarinda Central Plaza (SCP) ]

Muhammad Fahat Subchi 1

Ringkasan
Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui apakah terdapat
pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Cleaning Service PT
ISS Indonesia Di Samarinda. Pengambilan data dilakukan dengan
pengumpulan data premier melalui kuesioner dengan metode analisis
menggunakan analisis regresi linier sederhana, Koefisien Korelasi, Koefisien
Determinasi, dan Uji Parsial. Hasil uji analisis menunjukan bahwa disiplin
kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan ditandai dengan hasil uji
korelasi yang menunjukan hubungan pada tingkat sedang. Dari hasil
Koefisien Determinasi menunjukan bahwa disiplin mempunyai pengaruh
sebesar 26,5% terhadap variabel kinerja. Hasil uji parsial (Uji T)
Menunjukan bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan yang diperoleh hasil bahwa t hitung lebih besar dari t tabel.

Kata Kunci : Disiplin Kerja dan Kinerja

Pendahuluan
Manusia di dalam suatu organisasi dipandang sebagai sumber daya.
Artinya, sumber daya atau penggerak dari suatu organisasi. Penggerak dari
sumber daya yang lainya, apakah itu sumber daya alam atau teknologi. Hal ini
merupakan suatu penandasan kembali terhadap falsafah man behind the gun, roda
organisasi sangat bergantung pada perilaku-perilaku manusia yang bekerja di
dalamnya. Perusahaan dan karyawan, merupakan dua elemen yang saling
membutuhkan dan tidak dapat dipisahkan yang satu dengan yang lainnya.
Karyawan pada umumnya memiliki potensi yang dapat memberikan
kontribusi yang baik bagi perusahaan, oleh karena itu sumber daya manusia
(SDM) menjadi salah satu faktor produksi yang penting dalam sebuah
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Suatu perusahaan yang didirikan
tentunya memiliki beberapa tujuan, tujuan yang dimaksud ialah untuk mencari
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: Gunnersyoung51@yahoo.co.id
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1317-1327

laba, berkembang, dan membuka lapangan pekerjaan, serta dapat memenuhi


kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa.
Kelangsungan suatu perusahaan, sangat ditentukan oleh kinerja karyawan
yang baik, kinerja karyawan merupakan hasil atau prestasi kerja karyawan yang
dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang
ditentukan oleh pihak perusahaan. Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal,
yaitu kinerja yang sesuai standar perusahaan dan mendukung tercapainya tujuan
dari suatu perusahaan. Tinggi rendahnya kinerja karyawan dipengaruhi oleh
berbagai faktor, diantaranya adalah faktor disiplin kerja. Disiplin kerja merupakan
suatu komponen yang menentukan baik buruknya kinerja seseorang. Karyawan
yang disiplin dalam bekerja akan cenderung untuk melakukan segala macam
aktivitasnya sesuai dengan tata aturan, standar maupun tugas dan tanggung jawab
yang menjadi kewajibannya. Kepatuhan terhadap peraturan maupun standar kerja
yang telah ditetapkan oleh manajemen merupakan jaminan keberhasilan dalam
suatu perusahaan yang bersangkutan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi
kinerja dari perusahaan tersebut.
PT ISS Indonesia merupakan salah satu perusahaan outsorching terbesar
yang ada di Indonesia pada saat ini, yang memiliki visi dan misi untuk menjadi
perusahaan facility service terhebat di Indonesia, serta yang dapat memberikan
dan mengembangkan pelayanan kualitas terbaik untuk kepentingan semua pihak.
PT ISS sendiri masuk ke Indonesia pada tahun 1995 dan merupakan perusahaan
outsorching yang bergerak pada bidang facility service yang memiliki enam
bisnis utama yaitu cleaning service, access control, property service, catering
service, support service, dan parking service. PT ISS Indonesia merupakan
perusahaan jasa dimana setiap bisnisnya mengutamakan sumber daya manusia.
Dalam departemen cleaning service, ada beberapa pekerjaan yang
dilakukan oleh para cleaner, yaitu dusting, sweeping, mopping, vacumming,
scrubbing, glass cleaning, toilet cleaning, dan pembersihan muntah dan darah,
yang semuanya telah tertuang didalam deskripsi pekerjaan yang sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh perusahaan. Di Dalam
pelaksanaannya setiap hari PT ISS Indonesia khususnya dalam departemen
cleaning service yang berada di area Samarinda Central Plaza (SCP) mereka
memiliki karyawan yang berjumlah sebanyak 41 orang antara lain adalah sebagai
berikut :
Tabel Jumlah Karyawan PT.ISS Indonesia
Untuk Area Samarinda Central Plaza
No Jabatan Total
1 Cleaner 35
2 Gondola 2
3 Team Leader 4
Jumlah 41
Sumber : PT ISS Indonesia cabang Samarinda, 2016

1318
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Fahat)

Sebagai salah satu perusahaan jasa, faktor kedisiplinan karyawan


merupakan salah satu kunci keberhasilan di tengah ketatnya persaingan yang
semakin kompetitif dengan perusahaan – perusahaan yang bergerak di bidang
yang serupa, dengan demikian kedisiplinan kerja menjadi suatu syarat untuk
mencapai hasil yang optimal dalam perusahaan.
Data Jumlah Karyawan Cleaning Service PT ISS Indonesia
yang Menerima Surat Peringatan (SP) Tahun 2016
Area Samarinda Central Plaza

Sumber : PT ISS Indonesia cabang Samarinda, 2016


Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat disiplin karyawan
Cleaning Service PT ISS Indonesia untuk area Samarinda Central Plaza dapat
dikatakan masih belum berjalan dengan baik, karena masih banyak karyawan
yang mendapatkan surat peringatan (SP) atau teguran dari atasan. Adapun
permasalahan yang menyebabkan mereka mendapat surat peringatan (SP) antara
lain adalah karena melakukan pelanggaran yang berkaitan dengan peraturan yang
berlaku di perusahaan.
Berdasarkan latar balakang dan uraian permasalahan di atas, maka penulis
tertarik untuk mengkaji dan menganalisis : “Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan
Terhadap Kinerja Karyawan Cleaning Service PT ISS Indonesia di Samarinda”.

Kerangka Dasar Teori


Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Yani ( 2011 : 3 ) mendefinisikan manajemen sumber daya manusia
adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup
karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang
telah ditentukan”.
Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

1319
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1317-1327

Kebijaksanaan apapun yang dirumuskan dan ditetapkan dibidang Sumber


Daya Manusia (SDM) dan langkah-langkah apapun yang diambil dalam
Manajemen Sumber daya Manusia (MSDM) itu, kesemuaanya harus berkaitan
dengan pencapaian berbagai jenis tujuan yang telah ditetapkan untuk dicapai.
Menurut Simamora (2004:10), “Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia dapat
dibedakan menjadi 4 Tujuan”, antara lain :
1. Tujuan Sosial
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) bertujuan agar organisasi dapat
bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap kebutuhan maupun
tantangan masyarakat, serta meminimalkan dampak negatif dari tuntutan itu
terhadap organisasi.
2. Tujuan Organisasional
Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah memiliki sasaran
formal organisasi yang dibuat untuk membantunya mencapai tujuan. Melalui
tujuan ini, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) berkewajiban
meningkatkan efektifitas organisasional dengan cara meningkatkan
produktifitas, mendayagunakan tenaga kerja secara efisien dan efektif,
mengembangkan dan mempertahankan kualitas kehidupan kerja, serta
mengelola perubahan dan mengkomunikasikan kebijakan.
3. Tujuan Fungsional
Merupakan tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen Sumber
Daya Manusia (SDM) pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Dengan adanya tujuan fungsional ini, departemen Sumber Daya Manusia
(SDM) harus mengadapi peningkatan pengelolaan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang kompleks dengan cara memberikan konsultasi yang berimbang
dengan kompleksitas tersebut.
4. Tujuan Pribadi
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) berperan serta untuk mencapai
tujuan pribadi dari setiap anggota organisasi yang hendak dicapai melalui
aktivitasnya di dalam organisiasi. Oleh karena itu, aktifitas Sumber Daya
Manusia (SDM) yang dibentuk oleh pihak manajemen harusnya terfokus
pada pencapaian keharmonisan antara pengetahuan, kemampuan, kebutuhan
dan minat karyawan dengan persyaratan perkerjaan dan imbalan yang
ditawarkan oleh manajemen organisasi.
Disiplin Kerja
Menurut Rivai ( 2011 : 825 ) mengatakan bahwa disiplin kerja adalah
suatu alat yang dipergunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan
karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai
suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seorang dalam
memenuhi segala peraturan perusahaan dan norma – norma sosial yang berlaku.
Tujuan Disiplin Kerja
menurut Amstrong ( 2007 : 175 ) mengatakan tujuan dari disiplin kerja
yaitu :

1320
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Fahat)

a. Membantu memperbaiki disiplin dengan mengetahui kekuatan dan


kelemahan, serta dengan melakukan hal – hal yang akan mengembangkan
kekuatan dan mengatasi kelemahan.
b. Mengenal pegawai yang berpotensi untuk menerima tanggung jawab yang
lebih besar, sekarang atau dimasa yang akan datang.
c. Membantu dalam memutuskan kenaikan gaji yang seimbang antara
tingkat disiplin dengan tingkat gaji
Indikator Disiplin Kerja
Menurut Rivai (2005 : 444) mengatakan bahwa pada dasarnya banyak
indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan antara lain
kehadiran, ketaatan pada peraturan kerja, ketaatan pada standar kerja, tingkat
kewaspadaan tinggi, bekerja etis.
Kinerja
Mangkunegara (2009 : 9), mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Faktor – Fakktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Mangkunegara (2013 : 67), ada 2 faktor yang mempengaruhi
kinerja antara lain :
a. Faktor kemampuan
Secara psikologis, kemampuan karyawan terdiri dari potensi Intelegent
Quotient (IQ), serta kemampuan pengetahuan dan keterampilan.
b. Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi
situasi kerja. Artinya, karyawan harus memiliki sikap mental yang siap,
mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan
dicapai, mampu memanfaatkan, dan menciptakan situasi kerja.
Indikator Kinerja
Untuk memudahkan penilaian kinerja karyawan, standar pekerjaan harus
dapat diukur dan dipahami secara jelas indikator kinerja merupakan aspek-aspek
yang menjadi ukuran dalam menilai kinerja. Adapun mengenai indikator yang
menjadi ukuran kinerja menurut Mangkunegara (2009 : 75), mengemukakan
bahwa indikator kinerja karyawan dapat dinilai dari : Kualitas Kerja, Kuantitas
Kerja, Pelaksanaan Tugas, Tanggung Jawab.

Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel
atau lebih (Sugiyono, 2012). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan
seberapa kuat pengaruh tersebut.

1321
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1317-1327

Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif,


yaitu penelitian yang datanya berbentuk angka, seperti yang diungkapkan oleh
Given (2008 : 713), Metode penelitian Kuantitatif adalah pendekatan-pendekatan
terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisa, dan mengkaji data
dalm bentuk numeric daripada naratif. Adapun dalam penelitian ini peneliti
mencari hubungan antara variabel independen disiplin kerja (X) dan variabel
dependen kinerja karyawan (Y).

Analisis dan Pembahasan


Analisis
Uji Instrumen
a. Uji Validitas
mengukur validitas, metode yang digunakan adalah analisis correted itern
total correlation. Dalam hubungan dengan uraian tersebut, dapat disajikan
hasil uji validitas yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Hasil Uji Validitas

Sumber : Data Diolah dengan SPSS Versi 22

Berdasarkan tabel Hasil pengujian validitas variabel Disiplin kerja (X)


terhadap kinerja karyawan (Y) dengan 18 item pernyataan, dapat diketahui bahwa
nilai r table untuk 41 responden memiliki nilai standar sebesar 0,308. maka
setelah dilakukan pengujian validitas nampak bahwa semua item pernyataan
sudah valid karena memiliki nilai corrected item total correlation yang di atas dari
0,308 yang merupakan nilai standar yang telah di tetapkan.
b. Uji Reliabilitas
Setelah mengetahui hasil uji validitas dari seluruh item indikator penelitian
selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas variabel. Berikut tabel hasil uji
reliabilitas penelitian :

1322
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Fahat)

Uji Reliabilitas Butir-Butir Pernyataan


Cronbach's Alpha N of Items
.686 20
Sumber : Data Diolah dengan SPSS Versi 22
Pada tabel di atas terlihat bahwa koefisien cronbach alpha adalah sebesar
0,686. Sedang kriteria yang digunakan adalah sekurang – kurangnya nilai
cronbach alpha 0.60. dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa
instrument atau item item pertanyaan dalam penelitian ini reliable untuk
mengukur variabel disiplin kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Y) pada
karyawan cleaning service PT ISS Indonesia di Samarinda.
Analisis Linier Sederhana
a. Persamaan regresi
Untuk menganalisis seberapa jauh variabel yang mempengaruhi kinerja
karyawan dapat menggunakan model regresi linier sederhana, yang mana menjadi
variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan (Y) sedangkan
variabel bebas adalah Disiplin kerja (X).
Bentuk dari regresi yang dimaksud dalam penjelasan di atas adalah :
Y = a + bX
Keterangan
Y = Variabel Independen
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Koefesien Regresi
X = Variabel independen
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8,658 2,522 3,433 ,001
X ,452 ,115 ,533 3,933 ,000
a. Dependent Variable: y
Sumber : Data Diolah dengan SPSS Versi 22
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat diperoleh model persamaan
regresi linier sederhana sebagai berikut :
Y = 8,658 + 0,452X
Dari model regresi di atas dapat diketahui bahwa nilai konstanta (a)
adalah 8,658 dan nilai koefisien regresi (b) adalah 0,452. Nilai konstanta ini
menunjukkan bahwa pada saat Disiplin Kerja (X) bernilai nol, maka Kinerja
Karyawan (Y) akan bernilai 8,658. Sedangkan nilai dari koefisien regresi (b)
menunjukkan bahwa ketika terjadi kenaikan Disiplin Kerja sebesar satu satuan,

1323
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1317-1327

maka kinerja Karyawan akan meningkat sebesar 0,452 satuan. Selain itu terlihat
adanya tanda (+) yang berarti adanya pengaruh yang positif antara Disiplin Kerja
dengan Kinerja Karyawan.
b. Koefesien Korelasi (R)
Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara
Disiplin Kerja (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Nilai R berkisar antara 0
sampai 1, semakin mendekati 1, berarti hubungannya semakin kuat, sebaliknya
jika mendekati 0 maka hubungannya semakin lemah. Untuk mengukur hubungan
kedua variabel maka digunakan rumus koefisien korelasi Product Moment
sebagai berikut :

Dimana :

Dari rumus di atas diperoleh nilai r = 0,515 artinya ada hubungan positif
yang sedang antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan cleaning service PT
ISS Indonesia untuk area Samarinda central plaza (SCP), karena r hitung berada
pada interval antara 0,400 sampai dengan 0,599 dimana pada interval tersebut
merupakan tingkatan hubungan pada taraf hubungan positif yang sedang. Artinya
melalui perhitungan koefisien korelasi ini dapat diketahui bahwa ada pengaruh
antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan cleaning service PT ISS Indonesia
untuk area Samarinda central plaza (SCP).
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Sedangkan untuk
menghitung besarnya pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan cleaning
service pada PT ISS Indonesia untuk area Samarinda central plaza (SCP)
berdasarkan koefisien korelasi dengan menggunakan rumus koefisien determinasi
sebagai berikut:
KD =

1324
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Fahat)

= (0,515)2 X 100 %
= 0,265 X 100%
= 26,5 %
Dengan demikian, maka pengaruh dari variabel disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan cleaning service pada PT ISS Indonesia untuk area Samarinda
central plaza (SCP) sebesar 26,5 % sedangkan sisanya 100 % - 26,5 % = 73,5%
ditentukan atau dijelaskan oleh variabel – variabel lain yang tidak disertakan
dalam penelitian ini.
d. Uji T (Uji Parsial)
Pengujian ini untuk melihat sejauh mana pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil pengolahan dengan program
SPSS versi 22 maka didapatkan hasil uji T (parsial) adalah sebagai berikut :
Hasil Uji T (Parsial)

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 8,658 2,522 3,433 ,001

X ,452 ,115 ,533 3,933 ,000

a. Dependent Variable: y

Sumber : Data diolah dengan SPSS versi 22.


Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa :
Dapat diketahui bahwa nilai sig. t-hitung X 0,00 < alpha 0,005, berarti variabel
disiplin kerja (X) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
cleaning service PT ISS Indonesia untuk area Samarinda central plaza (SCP).
Pembahasan
Dari hasil perhitungan menggunakan analisis regresi linier sederhana pada
penelitian ini, menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja (X) memiliki pengaruh
secara parsial terhadap kinerja karyawan (Y), Berdasarkan hasil perhitungan yang
telah diuraikan sebelumnya diketahui bahwa variabel Disiplin Kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Cleaning Service pada PT ISS
Indonesia untuk area Samarinda Central Plaza (SCP) dengan hasil korelasi
sebesar 0,515 (51,5%) yang berada pada tingkat hubungan sedang. Hasil
determinasi disiplin kerja (X) memberikan kontribusi sebesar 26,5 % terhadap
variabel kinerja karyawan (Y), sedangkan 73,5 % disebabkan oleh faktor lain.
Adapun variabel lain di luar dari variabel disiplin kerja yang
mempengaruhi kinerja dari karyawan cleaning service pada PT ISS Indonesia
untuk area Samarinda Central Plaza seperti variabel kompensasi dan jenjang karir

1325
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1317-1327

yang ada di perusahaan. Karena kompensasi yang di berikan oleh PT ISS


Indonesia kepada para karyawannya termasuk yang paling besar diantara
perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. Sedangkan untuk variabel
jenjang karir, PT ISS Indonesia memberikan kesempatan kepada para
karyawannya yang berprestasi di dalam bekerja untuk meningkatkan karirnya di
dalam perusahaan dan kompensasi yang diberikan pun akan semakin besar
sehingga karyawan cleaning service PT ISS Indonesia semakin bersemangat di
dalam meningkatkan kinerja mereka.
Dari Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka hasil tersebut
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hasibuan (2013 : 193) yang
menyatakan bahwa, kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber
daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin
tinggi kinerja yang dihasilkan. Tanpa disiplin karyawan yang baik sulit bagi
organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.

Penutup
Berdasarkan hasil penelitian, analisis, dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa, Dari hasil perhitungan analisis regresi linier sederhana pada penelitian ini,
menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja (X) memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Dengan Hasil uji korelasi
memperlihatkan bahwa disiplin kerja mempunyai pengaruh dengan kategori
sedang terhadap kinerja karyawan. Nilai koefisien determinasi sebesar 26,5%
yang artinya variabel disiplin kerja berpengaruh sebesar 26,5 % terhadap kinerja
karyawan cleaning service pada PT ISS Indonesia untuk area Samarinda Central
Plaza (SCP). Maka demikian H1 diterima H0 ditolak. Dilihat dari uji T (Parsial)
Nilai sig. t-hitung < alpha yang menunjukan bahwa variabel disiplin kerja (X)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan
cleaning service pada PT ISS Indonesia untuk area Samarinda Central Plaza
(SCP). Dan Adapun permasalahan yang ditemukan di dalam penelitian ini terletak
pada indikator ketaatan pada peraturan kerja dengan presentase sebesar 51,22%
dan kuantitas kerja sebesar 63,41 %, lebih rendah dari indikator yang lain.
Sehingga tingkat disiplin kerja karyawan cleaning service PT ISS Indonesia dapat
dikatakan rendah.
Dari hasil tersebut maka Sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
profesionalitas dan ruang lingkup kerja baik bagi karyawan maka diperlukan
tindakan yang tegas dari para team leader yang berada di area dalam menindak
karyawan yang melakukan pelanggaran dalam aturan kerja yang telah ditetapkan
oleh perusahaan. Dan Salah satu tindakan yang diperlukan adalah dengan
memberikan sanksi berupa surat peringatan (SP), dan melakukan mutasi atau
pemindah kerjaan ke kantor pusat yang memiliki tingkat pengawasan yang lebih
ketat apabila yang bersangkutan melakukan pelanggaran lagi.
Demi mengurangi beban kerja yang diterima oleh para karyawan cleaning
service sebaiknya perusahaan menambahkan beberapa orang man power untuk

1326
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Fahat)

area Samarinda Central Plaza guna meringankan beban kerja yang mereka terima
sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih efektif dan mampu memberikan hasil
yang maksimal terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.

Daftar Pustaka
Bejo, Siswanto. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan
Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara
Flippo, Edwin B. 2008. Manajemen Personalia Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Saydam, Gouzali. 2005. Manajemen Sumber daya Manusia : Suatu Pendekatan
Mikro. Jakarta: Djambaran.
Handoko, T. Hani. 2008. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia edisi
Kedua. Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu, S. P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Askara
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
__________________. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka
Cipta.
Priansa, Donni. Juni. 2014. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Bandung: Alfabeta
Sinambela, Lijan Poltak. 2012. Kinerja Pegawai Teori, Pengukuran dan Implikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sinungan, Muchdarsyah. 2005. Produktivitas. Jakarta: Bumi Askara.
Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Cetakkan Kelima. Bandung : CV.
Alfabeta
_______. 2013. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Veithzal Rivai. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
Dari Teori Ke Praktek, Cetakan pertama, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
_______. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori
Ke Praktek, Edisi Revisi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sumber Jurnal dan Skripsi :
Fudin Zainal Abidin. 2013. Pengaruh Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan pada
PT Rekatama Putra Gegana Bandung. Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Winaya Mukni Bandung.
Muhammad Ilham. 2013. Pengaruh Motivasi, Komitmen, dan Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Karyawan pada PT Wesitan Konsultan Pembangunan di
Makassar. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar.
Septiasari, Devi Dayang. 2017. Pengaruh Disiplin Kerja Pegawai Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan
Usaha Mikro Kecil dan MenengahProvinsi Kalimantan Timur di

1327
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 1317-1327

Samarinda (bidang secretariat dan bidang industri). Skripsi Fakultas Ilmu


Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman.

1328

Anda mungkin juga menyukai