Penalaran Deduktif adalah Kemampuan penalaran menggunakan cara berpikir logis dan
analitis yang berusaha menjelaskan gejala alam secara rasional, meninggalkan cara mitos
ataupun irasional.
Rasionalisme adalah Pemecahan masalah menggunakan rasio atau daya nalar dalam upaya
memperoleh pengetahuan yang benar menjadi aliran pemahaman.
Penalaran Deduktif adalah Cara berpikir yang didasarkan pernyataan bersifat umum untuk
ditarik kesimpulan yang bersifat khusus, menggunakan pola berpikir silogisme.
Silogisme terdiri atas dua pernyataan yang disebut premis mayor dan premis minor, serta
sebuah kesimpulan. Kesimpulan yang diambil menurut penalaran deduktif ini benar bila
kedua premis yang digunakan benar, dan cara menarik kesimpulan juga benar. Jika salah satu
premisnya salah, maka kesimpulan yang diambil juga salah.
Dengan diperolehnya prinsip-prinsip yang bersifat umum, maka pemahaman atas gejala-gejala alam yang
beraneka ragam menjadi lebih mudah. Meskipun demikian, pengetahuan yang dikumpulkan berdasarkan
penalaran induktif ini ternyata belum semuanya dapat diandalkan kebenarannya. Fakta yang nampak
berkaitan belum tentu menunjukkan hubungan sebab-akibat, atau belum dapat menjamin tersusunnya
pengetahuan yang sistematik. Tambahan pula masih adanaya kelemahan indra kita untuk memperoleh hasil
pengamatan yang dapat diandalkan.
METODE KEILMUAN / ILMIAH
Metode Keilmuan (Metode Ilmiah) adalah Metode untuk memperoleh pengetahuan yang kebenarannya
dapat diandalkan digunakan perpaduan antara penalaran deduktif dan penalaran induktif, atau gabungan
rasionalisme dan empirisme. Dengan demikian, cara untuk mendapatkannya harus memenuhi syarat logis,
objektif, metodik, sistematis dan berlaku umum (universal).
LANGKAH-LANGKAH
METODE ILMIAH
Hukum/dalil
Perumusan Hipotesis
1) Langkah-langkah dalam metode ilmiah itu saling berkaitan, langkah yang satu merupakan landasan bagi
langkah berikutnya.
2) Metode ilmiah pada dasarnya sama bagi semua disiplin keilmuan, baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu
sosial.
3) Metode ilmiah tidak dapat diterapkan untuk pengetahuan yang tidak termasuk kelompok ilmu, misalnya
matematika, bahasa, dan humaniors (seni).
4) Ilmu yang diperoleh melalui metode ilmiah: tidak bertujuan mencari kebenaran mutlak melainkan
kebenaran yang obyektif dan bersifat sementara, yang bermanfaat bagi manusia pada suatu tingkat
perkembangan tertentu.
KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN METODE ILMIAH