Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN UTANG PT TRI BANYAN TIRTA

TBK.

NOVA AYU LESTARI

Latar Belakang Penelitian

PT Tri Banyan Tirta didirikan pada tahun 1997. Tujuan perusahaan


adalah membangun Alto Natural Spring Water sebagai produk lokal dengan
kualitas standar internasional. Perusahaan berambisi menjadi salah satu
perusahaan minuman yang berpengaruh di Indonesia yang akan dicapai
melalui investasi berkesinambungan pada produk-produk yang dihasilkan,
sumber daya manusia maupun penyediaan fasilitas produksi terbaik. Strategi
perusahaan adalah berkomitmen pada keberhasilan peningkatan dan
pertumbuhan produk-produk utama, peningkatan kualitas produk, inovasi
secara terus menerus, serta senantiasa memenuhi keinginan pelanggan dalam
hal pelayanan. Pabrik PT Tri Banyan Tirta berlokasi di desa Babakan Pari,
Sukabumi yang dikenal dengan sumber mata airnya yang alami, teruji
kemurniannya dan kaya akan kandungan mineral alaminya. PT Tri Banyan
Tirta juga didukung oleh ahli-ahli profesional dari berba gai latar belakang
yang berbeda untuk mewujudkan tujuan perusahaan dalam menghasilkan
produk-produk bermutu tinggi. Salah satu tujuan sebuah perusahaan adalah
memperoleh profit yang diperoleh melalui penjualan. Perusahaan berusaha
untuk meningkatkan penjualannya. Dalam dunia bisnis, banyak perusahaan
menawarkan beberapa jenis penjualan kepada konsumennya. Kegiatan
penjualan terdiri dari penjualan barang atau jasa baik secara kredit maupun
secara tunai. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order barang telah
dikirimkan, maka dalam jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang
kepada konsumennya. Begitupun pada penjualan jasa, ketika jasa telah
digunakan maka dalam jangka waktu tertentu akan timbul piutang pada
perusahaan.
Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
(goals) secara efektif dan effisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Manajemen piutang yang menyangkut masalah pengendalian jumlah
piutang, pengendalian pemberian piutang dan pengumpulan piutang
sangatlah penting. Semakin besar proporsi penjualan yang dilakukan secara
kredit maka semakin besar pula jumlah investasi yang dilakukan dalam
bentuk piutang. Semakin besar piutang yang dimiliki oleh suatu
perusahaan maka semakin besar pula resiko yang dimiliki perusahaan
dengan adanya kredit macet, akan tetapi bersamaan dengan itu akan
besar pula kesempatan perusahaan dalam memaksimalkan laba.

Hutang adalah kewajiban suatu badan usaha atau perusahaan kepada pihak
ketiga yang dibayarkan dengan cara menyerahkan aktiva atau jasa dalam
jangka waktu tertentu sebagai akibat dari transaksi di masa lalu. Solvabilitas
suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansialnya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila
sekiranya perusahaan dilikuidasi. Suatu perusahaan yang solvable berarti
bahwa perusahaan tersebut mempunyai aktiva atua kekayaan yang cukup
untuk membayar semua hutang-hutangnya begitu pula sebaliknya
perusahaan yang tidak mempunyai kekayaan untuk membayar hutang-
hutangnya disebut perusahaan yang insolvable.

TUJUAN PENULISAN

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran umum


penerapan manajemen hutang pada PT Tri Banyan Tirta Tbk. dimana
dapat di jabarkan sebagai berikut :
1. Menentukan dan menganalisis Manajemen Hutang pada PT Tri
Banyan Tirta Tbk
2. Mengidentifikasi strategi dan kebijakan yang diterapkan
dalam Manajemen Hutang khususnya dalam mengelola
hutang PT Tri Banyan Tirta Tbk.

LITERATUR

Manajemen Hutang adalah proses pembayaran hutang dengan


melibatkan pihak ketiga, yang memang dimaksudkan untuk membantu orang
yang terlibat hutang. Salah satu tujuan sebuah perusahaan adalah
memperoleh profit yang diperoleh melalui penjualan. Perusahaan berusaha
untuk meningkatkan penjualannya. Dalam dunia bisnis, banyak perusahaan
menawarkan beberapa jenis penjualan kepada konsumennya. Kegiatan
penjualan terdiri dari penjualan barang atau jasa baik secara kredit maupun
secara tunai. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order barang telah
dikirimkan, maka dalam jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang
kepada konsumennya. Begitupun pada penjualan jasa, ketika jasa telah
digunakan maka dalam jangka waktu tertentu akan timbul piutang pada
perusahaan.

TUJUAN DARI MANAJEMEN HUTANG


Dalam pengertian dasar, tujuan dari manajemen hutang ialah untuk
menjamin bahwa perusahhaan memiliki “kecukupan kas” yaitu kesanggupan
untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan kas bagi setiap tujuan yang penting
bagi kesatuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang dari perusahaan.
Jadi tidak hanya untuk menghindari ketidakmampuan untuk membayar
hutang atau kebangkrutan. Ditinjau dari sudut controller, tujuan yang lebih
spesifik dari manajemen hutang dapat mencakup hal – hal sebagai berikut :

1. Pencatatan dan pengungkapan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi


yang lazim diterima mengenai kewajiban keuangan perusahaan.
2. Pelaporan hutang perusahaan dalam bentuk selayaknya, sebagaimana
duharuskan oleh perjanjian atau persetujuan kredit.
3. Melalui perencanaan dan pengendalian yang efektif, memelihara suatu
struktur keuangan yang sehat, termasuk memlihara hubungan yang wajar
antara hutang dengan modal sendiri.
4. Kelanjutan dari kemampuan untuk mendapatkan dana-dana pinjaman
yang diperlukan tepat pada waktunya dan dengan beban biaya yang
bersaing.
5. Untuk melaksanakan dan memelihara pengendalian-pengendalian yang
membatasi komitmen dalam batas-batas yang ditetapkan dengan baik
sehingga mereka pada akhirnya tidak menjadikan hutang berlebihan dan
sangat memberatkan.

Perusahaan produsan air mineral, PT Tri Banyak Tirta Tbk (ALTO)


membukukan rugi bersih Rp 13,41 miliar pada kuartal I-2018. Angka
kerugian tersebut, naik siginifikan dibandingkan rugi bersih periode
yang sama tahun lalu Rp 2,13 miliar.

Penyebab kenaikan rugi bersih yang signifikan adalah turunnya


pendapatan dan kenaikan beban usaha. Pendapatan turun 2,66% menjadi
Rp 60,44 miliar. Pendapatan air minum kemasan turun 0,53% jadi Rp
27,85 miliar. Pendapatan air minum botol turun 3,09% menjadi Rp
19,03 miliar. Pendapatan air minum galon turun 15,37% menjadi Rp 8,5
miliar.
Adapun beban pokok penjualan naik 21,46% menjadi Rp 52,70 miliar
dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 43,39 miliar. Selain itu, beban pokok
produksi pada 2018 naik 7,85% menjadi Rp 23,22 miliar dibandingkan tahun
lalu sebesar Rp 21,53 miliar.

REKOMENDASI
Sebaiknya kepada PT. Tri Banyan Tirta Tbk untuk lebih mampu
mengoptimalkan pengelolaan hutang dagang dan piutang dengan maksimal
agar operasional perusahaan berjalan dengan baik dan laba yang diperoleh
juga meningkat. Karena dengan manajemen hutang yang berjalan baik dan
manajemen yang berjalan dengan baik akan menghasilkan kemampulabaan
yang diharapkan oleh PT. Tri Banyan Tirta Tbk. Dari analisa ini perusahaan
menghasilkan kemampulabaan yang tidak buruk, akan tetapi penulis
menyarankan agar oleh PT. Tri Banyan Tirta Tbk. lebih mengoptimalkan
laba yang diharapkan dan mengefektifkan serta mengefisienkan pengelolaan
manajemen hutang perusahaan sehingga dapat menghasilkan kinerja
perusahaan dengan baik.

KESIMPULAN

Pada Tahun 2018 PT. Tri Banyan Tirta Tbk Mengalami penurunan
pendapatan dari tahun sebelumnya. Liabilitas perusahaan pada 2018, naik
1,54% menjadi Rp 700,72 miliar dibandingkan liabilitas tahun lalu sebesar
Rp 690,099 miliar. Aset perusahaan pada 2018, turun tipis 1,54% menjadi Rp
1,106 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 1,109 triliun. untuk lebih
mampu mengoptimalkan pengelolaan hutang dan piutang dengan maksimal
agar operasional perusahaan berjalan dengan baik dan laba yang diperoleh
juga meningkat. Karena dengan manajemen hutang yang berjalan baik dan
manajemen yang berjalan dengan baik akan menghasilkan kemampulabaan
yang diharapkan oleh PT. Tri Banyan Tirta Tbk.
REFERENCE

Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset


Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in
Predicting the Return of Stocks in Indonesia Stock Exchange. American
Journal of Economics, Finance and Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp.
184-189

Kisman, Z. Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories


and Evidence. Transylvanian Review. Vol XXIV, No. 08,2016.

Brigham dan Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku


1(edisi II).Jakarta: Salemba Empat.

Charles H. Gibson. Financial Reporting and Analyis Using Accounting


Information The University Of Toledo. 2006. College Publishing. South –
Western

Fraser, M Lynn dan Ormision Aillen. 2008, Memahami Laporan


Keuangan, Edisi ketujuh. Indeks, Jakarta.

Harapap Syafri Sofyan, 2007, Teori Akuntansi, PT Raja Grafindo


Persada. Jakarta.Hlm.124

James C. Van Hornedan Jhon M. Wachowicz, jr. 2005. Prinsip-Prinsip


Manajemen Keuangan, Buku Satu. Edisi kedua Belas. Alih Bahasa oleh
Dewi Fitria Sari dan Deni Kwary. Salemba. Jakarta

Marpaung, B.S. and Fadillah, A., 2012. Pengaruh Stock Buyback


Terhadap Kinerja Saham Dan Kinerja Keuangan, Studi Kasus

Anda mungkin juga menyukai