HALAMAN SAMPUL
PROPOSAL
153145261002
2019
ii
HALAMAN JUDUL
PROPOSAL
153145261002
2019
iii
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit
Universitas Megarezky Makassar
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga penilis dapat
menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini, yang merupakan salah satu
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan,
mungkin masih banyak kekurangan atau kelemahan baik dari segi penyususnan
maupun dari pandangan pengetahuan, oleh karena itu penulis mengharap adanya
Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kesulitan dan hambatan yang
penulis hadapi, namun atas bantuan bimbingan dan kerjasama dari semua pihak
yang terlibat di dalamnya sehingga hambatan dan kesulitan tersebut dapat teratasi
dengan baik. Untuk itu perkenankanlah penulis dengan segala hormat dan
besarnya kepada Ibu Nursapriani, SKM., MARS selaku Pembimbing I dan Ibu
perhatian, bimbingan dan arahan kepada penulis, dan terima kasih juga kepada Ibu
1. Ibu Hj. Suryani, SH., MH, selaku Ketua YPI Mega Rezky Makassar.
2. Bapak Prof. Dr. dr. H. M. Rusli Ngatimin, MPH, selaku Rektor Universitas
Megaresky.
Rumah Sakit.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Universitas Megarezky yang telah
6. Bapak Direktur Rumah Sakit Islam Faisal Makassar yang telah memberikan
dan yang tak dapat penuli sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun
menyelesaikan pendidikan.
8. Terkhusus penulis ucapkan kepada ayahanda Ir. Andi Mappigau Jamal dan
Ibunda Siti Aisyah serta seluruh keluarga besar penulis atas segala perhatian,
pengorbanan, kasih sayang serta doa restunya yang luar biasa saat ini.
Semoga semua bantuan dari semjua pihak mendapatkan pahala yang sebesar-
besarnya dari Allah SWT, dan hasil penelitian ini dapat menjadi bacaan yang
bermanfaat Aamiin!
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii
F. Hipotesis..................................................................................................... 34
LAMPIRAN .......................................................................................................... 43
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Perawatan Rawat Inap RSI Faisal Makassar 2019 ................... 35
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3 Integrasi SIRS Dengan Unit Atau Manajemen Terkait ................... 16
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ........................................................................................... 39
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut badan dunia WHO, sistem informasi adalah suatu sistem yang
sebuah organisasi, dan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu sistem
(SIMRS) adalah sebuah sistem informasi yang khusus didesain untuk membantu
memberikan manfaat yang luar biasa bagi seluruh komponen di Rumah Sakit,
baik pasien, dokter, perawat, seluruh SDM lainnya, pihak manajemen, mitra
Rumah Sakit sampai dengan pemangku kepentingan. (Publik & Odelia, 2018)
Sakit dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pada
pasal 52 ayat (1) bahwa setiap Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan
tentang Sistem Informasi Rumah Sakit, yaitu “Setiap Rumah Sakit wajib
Rumah Sakit (JUKNIS SIRS) 2011. Sedangkan pada tahun 2013 terdapat
tepat waktu, dan pada saat yang sama harus bisa memonitor aktifitas pelayanan
yang bisa sharing informasi real-time, tepat dan akurat. SIM ini tidak bisa berjalan
secara otomatis apabila tidak didukung sistem perangkat lunak (software system)
atau sistem enterprise (enterprise software) yang sudah tertanam dalam server
dokumen dan informasi medis di dalamnya dapat diakses dengan mudah dan cepat
dan menghemat sumber daya serta menghasilkan informasi secara cepat, dan tepat
waktu bagi setiap level manajemen pelayanan medis. Dengan adanya SIMRS,
para medis tidak perlu memikirkan kemampuan finansial pasien dan tidak
3
insentif yang sama untuk tindakan yang sama, tidak tergantung kepada siapa
positif kinerja para tenaga medis yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu
pelayanan Rumah Sakit secara kesuluruhan. Selain itu, juga dapat menjaga
standar praktek medis yang baik dan benar, menjadi alat koordinasi yang sangat
harus dilakukan pada pelayanan yang mana tiap-tiap pasien datang kegiatan
yang berlanjut pada penambahan catatan secara manual, kondisi ini mempunyai
keputusan medik kurang rapi dan jelas untuk dibaca dibanding catatan secara
elektronik dan proses pembuatan laporan yang terasa menambah beban kerja serta
inefisiensi kertas kerja dan tempat dokumen. Beberapa kondisi tersebut kurang
Di dalam JUKNIS SIRS 2011 tertera apa saja yang dibutuhkan oleh Rumah
Sakit dalam SIRS dan wajib dilaporkan kepada negara untuk dapat menjadi
yang bertujuan untuk menjamin ketersediaan, kualitas dan akses data kesehatan
4
prioritas dan muatan data lainnya serta mengoptimalkan aliran data kesehatan dari
kebutuhan teknis akan SIRS menjadi berbeda pula di setiap Rumah Sakit,
Berdasarkan data Kemenkes melalui SIRS, pedoman bagi Rumah Sakit untuk
melakukan pencatatan dan pelaporan rutin, sampai dengan akhir November 2016
diperoleh bahwa 1257 dari 2588 (atau sekitar 48%) Rumah Sakit di Indonesia
telah memiliki SIMRS yang fungsional. Terdapat 128 Rumah Sakit (5%) yang
melaporkan sudah memiliki SIMRS namun tidak berjalan secara fungsional, 425
Rumah Sakit (16%) yang belum memiliki SIMRS, dan 745 rumah sakit (28%)
yang tidak melaporkan sudah memiliki SIMRS atau belum. Berdasarkan data
olahan SIRS 2016 bahwa jumlah SIMRS fungsional banyak ditemukan di RS tipe
C (597 RS) disusul oleh RS tipe B (267). Namun dari sisi proporsinya, Sistem
ditemukan di RS tipe A (79%) dan RS tipe B (73%). (Publik & Odelia, 2018).
dalam pelayanan atau dalam penyelesaian pekerjaan, namun dari hasil penelitian
yang dikutip oleh Laudon, kira-kira 75% dari keseluruhan implementasi sistem
5
menghabiskan waktu dan uang, namun secara fungsional tidak cukup memberi
bahwa sejumlah besar sistem yang ada, desainnya kurang memenuhi harapan, data
yang diperoleh kurang akurat dan kurang lengkap, disampaikan tapi tidak
digunakan, data dikerjakan ulang atau bahkan hilang (Damayanti et al., 2015)
Rumah Sakit Islam Faisal merupakan Rumah Sakit umum swasta dengan
model Rumah Sakit tipe B. berdasarkan dengan data kunjunagn rawat inap tiga
tahun terakhir yaitu tahun 2016-2018. Dimulai pada tahun 2016 jumlah kunjungan
rawat inap sebesar 7096 jiwa. Pada tahun 2017 jumlah kunjungan rawat inap
sebanyak 9237 jiwa sedangkan pada tahun 2018 jumlah kunjugan rawat inap
meningkat di nyatakan dalam BOR yaitu pada tahun 2016 jumlah kunjungan
rawat inap di Rumah Sakit Islam Faisal sebanyak 62,43 jiwa, pada tahun 2017
meningkat sebanyak 69,03 jiwa, sedangkan pada tahun 2018 jumlah kunjungan
Berdasarkan dari data diatas ini terkait jumlah kunjungan rawat inap yang
dimana dari gambaran pelayanan rawat inap tiga tahun terakhir yang dimulai dari
tahun 2016-2018 mengalami peningkatan pelayanan tiap tahunnya, oleh karena itu
Rumah Sakit terhadap efektivitas pelayanan di bagian rawat inap Rumah Sakit
B. Rumusan Masalah
Dari berbagai teori yang dijadikan rujukan penelitian, data terkait pelaporan SIRS
oleh KEMENKES tahun 2016, serta data terkaitan jumlah kunjugan rawat inap
Rumah Sakit Islam Faisal yang dimana mengalami kenaikan pelayanan tiga tahun
terakhir yang di mulai dari tahun 2016-2018, peneliti tertarik untuk mengetahui:
1. Apakah Rumah Sakit Islam Faisal Makassar sudah termasuk dalam data
fungsional?
Sakit terhadap efektivitas pelayanan di bagian rawat inap Rumah Sakit Islam
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Rumah Sakit terhadap efektivitas pelayanan rawat inap Rumah Sakit Islam
2. Tujuan Khusus
pelayanan rawat inap Rumah Sakit Islam Faisal Makassar tahun 2019.
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pelayanan rawat inap Rumah Sakit Islam Faisal Makassar tahun 2019.
efektivitas pelayanan rawat inap Rumah Sakit Islam Faisal Makassar tahun
2019.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Institusi
8
penelitian selanjutnya.
d. Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
kepada manajemen tentang masukan, proses, dan keluaran dari suatu siklus
SIMRS saat ini berfungsi sebagai sarana penunjang operasional layanan medis
yang terdiri dari instalasi-instalasi sebagai front office yang langsung melayani
para pelanggan (pasien) rumah sakit baik administrasi, catatan medik, dan
farmasi. SIMRS digunakan pada back office sebagai sarana penunjang kegiatan
sebagai berikut:
a. End User
Informasi Rumah Sakit yang merupakan sub bagian dari Bagian Manajemen
pengguna akhir dengan pihak penyedia SIMRS. (Bayu & Izzati, 2013)
pengolahan data menjadi informasi yang sangat tergantung pada tujuan dari
keputusan yang akan dihasilkan. (1) Informasi adalah data yang sudah diolah
pula pada kegiatan pengambilan keputusan yang kita kenal sebagai Sistem
Dengan bantuan data dan informasi yang benar dan teliti maka pengambilan
keputusan dapat dihasilkan secara efisien dan efektif. Dalam SIM data diolah
dan meluas.
c. Ketersediaan Informasi ; Informasi itu harus tersedia atau ada pada saat
rumah sakit se-Indonesia. Sistem Informasi ini mencakup semua Rumah Sakit
umum maupun khusus, baik yang dikelola secara publik maupun privat
SIRS Revisi V yang disusun berdasarkan masukan dari tiap Direktorat dan
semakin meningkatnya kebutuhan data saat ini dan yang akan datang.
(Sugiharto, 2008)
dari enam “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di
yang perlu diperhatikan bagi organisasi Rumah Sakit terhadap SIMRS adalah
sebagai berikut; (1) Sistem sering error terutama pada jam-jam pelayanan
(2) Layanan vendor dibagian tertentu dinilai kurang cepat, karena keterbatasan
personil vendor. Hal ini dapat diatasi dengan memberdayakan personil Entry
Data Processing (EDP), supaya personil EDP dapat membatu, maka EDP
13
SIMRS (Hal ini perlu persetujuan antara vendor dengan pihak manajemen
sistem dari pengguna yang sudah mahir menggunakan sistem. (4) Organisasi
dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit ini
semua rumah sakit umum dan khusus baik yang dikelola secara publik
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Kesehatan
Gambar 2.1
Integrasi Sistem Informasi Rumah Sakit
inap.
agar rumah sakit terlihat modern tapi juga untuk pelayanan yang lebih baik.
Nah berikut ini adalah beberapa manfaat dari penggunaan SIMRS seperti yang
b. Stok obat dan alkes multi gudang (multi apotek / floorstock) bisa terpantau
setiap saat.
d. Riwayat penyakit dan perawatan (medical record) pasien bisa dikelola dan
maupun bank.
Gambar 2.2
Tampilan Softwere Sistem Informasi Rumah Sakit
16
Pengelolaan data Rumah Sakit yang sangat besar baik data medik pasien
mengakibatkan :
/Instalasi.
tidak singkrong dari unit satu ke yang lainya dan akan menimbulkan
mengurangi data/tarif sesuai dengan kondisi saat itu, misal yang berobat
pelanggan ataupun pasien bahkan penyajian laporang yang akurat bagi para
merubah tatana rumah sakit menjadi sebuah badan layanan umum, sehingga
Gambar 2.3
Integrasi Sistem Informasi Rumah Sakit Dengan Unit Atau Manajemen
Terkait
18
prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang
guna menungjang kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih dan
baik.
sama mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di Input)
yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting
2010’.
membangun pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian dalam
dibangun, master plan ini yang akan menjadi acuan pembuatan sebuah
sakit (kesehatan).
dipelihara.
itu sendiri.
kapasitas dan ketersediaan setiap jenis tempat tidur pada Rumah Sakit.
a. Tujuan SIRANAP;
b. Manfaat SIRANAP ;
(SISRUTE).
SIRANAP.
realtime dengan 2 metode pilihan, yaitu metode GET data dan metode
POST data.
23
7) Minimal entry data sebanyak 2 (dua) kali dalam sehari yaitu pukul
06.00 pagi dan pukul 18.00 sore oleh pihak Rumah Sakit.
http://yankes.kemkes.go.id/
http://yankes.kemkes.go.id/app/siranap/pages/rsvertikal
(Siranap, Siranap, Update, & Siranap, n.d.)
8. Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti terjadinya suatu efek
(1993: 7) efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau
peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Moenir
berbagai usaha atau kegiatan yang bersifat jasa. Jadi dalam memberikan
pelayanan yang efektif dapat berarti tercapainya tujuan pelayanan yang telah
9. Efektifitas kerja
yang tepat, format yang tepat sehingga dapat dipahami, konsisten dengan
format sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan lengkap atau
(2003 : 130) bahwa efektivitas adalah kegiatan mulai dengan adanya fakta
kegiatan sehingga menjadi data, baik yang berasal dari hubungan dan transaksi
internal dan eksternal maupun berasal dari hubungan antar unit dan di dalam
atau dapat dikatakan apakah pelaksanaan sesuatu tercapai sesuai dengan yang
efektivitas,yaitu :
ditentukan;
kebutuhannya;
efektivitas suatu organisasi dapat diukur dari berbagai hal, yaitu kejelasan
kebijakan yang mantap, tersedianya sarana dan prasarana yang efektif dan
pekerjaan.
pekerjaan.
menyelesaikan pekerjaan.
Rumah Sakit adalah rumah tempat merawat orang sakit, atau tempat
kesehatan; (b) sebagai tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medik dan
modal dan padat teknologi serta informasi yang dihasilkan, sangat beragam.
27
serius mulai dari data yang diperoleh, diproses hingga informasi yang
menggunakan komputer, bisa juga secara manual. Memang akan lebih lama
dan sulit. Harus disadari bahwa alat dan program yang baik tanpa data yang
benar akan menjadi tidak berguna sesuai dengan prinsip ”Garbage In,
mengakibatkan pemborosan biaya, tenaga, sarana dan waktu. Oleh karena itu,
(Gunawan, 2013)
kesehatan pada masa kini sudah merupakan industri jasa kesehatan utama
diberikan tidak lepas dari SIMRS. (Dwi, Setiawan, Putra, & Choirur, 2017)
dan kode etik profesi (mewakili pemerintah dan petugas kesehatan), meski
tidak mudah namun masih dapat diupayakan; karena kode etik dan standar
tingkat kualitas pelayanan kesehatan mempunyai ruang yang luas dan tidak
khas dan rumit, dapat selaras dan juga tidak selaras dengan kode etik profesi
dan standar mutu yang ditetapkan pemerintah. Fenomena khas ini tidak dapat
Jambi, 2012).
Rawat Inap Rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien yang masuk ke
RI, 1987). Ruangan rawat inap berupa bangsal yang di huni oleh beberapa
kategori kelas untuk ruangan rawat inap. Semakin tinggi kelas tersebut maka
ruangan rawat inap akan memiliki fasilitas dan pelayanan yang melebihi
15. Pasien
Sakit Nomor 44 tahun 2009 pasal 1 yang menyatakan bahwa pasien adalah
Wila (2001) pasien adalah orang sakit yang membutuhkan bantuan dokter
sebagai orang sakit yang awam mengenai penyakitnya. Menurut Amir (1997)
B. Kerangka Konsep
Volume
Pekerjaan Efektivitas
Akurasi Kerja Tenaga
Kesehatan
Waktu Rawat Inap
C. Variabel/Focus Penelitian
D. Defenisi Operasional
Tabel 2.1
Definisi Operasional
Variable Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Dependen
Efektivitas Efektivitas adalah Kuesioner 0 = Tidak Ordinal
tercapainya berbagai Setuju
sasaran yang telah 1 = Setuju
ditentukan
sebelumnya tepat
pada waktunya
dengan
menggunakan
sumber-sumber
tertentu yang sudah
dialokasikan untuk
31
melakukan berbagai
kegiatan. Siagian
(2000 : 171)
Independen
Volume Volume pekerjaan Kuesioner 0 = Tidak Ordinal
Pekerjaan pengolahan data Setuju
semakin banyak dan 1 = Setuju
meluas, sedangkan
kapasitas
pengolahan di
banyak organisasi
masih terbatas,
karena:
a. Organisasi
berkembang
menjadi lebih
besar, baik
dalam
ukuran, kerumita
n, maupun
lingkungan
multinasionalnya
.
b. Peningkatan
hubungan
jaringan kegiatan
memerlukan
dukungan data
dan informasi
dari unit, antar
unit, antar pusat
dan cabang,
antar organisasi-
organisasi dalam
satu grup, atau
antar organisasi
dengan dengan
pemerintahan.
c. Peningkatan
keperluan akan
sumber daya
manusia yang
professional
dalam
menangani
32
E. Kriteria Objektif
jawaban dalam skala ini, yanhg diaman akan di bahas berikut dibawah ini:
1. Panduan penilaian
a. Jumlah pilihan = 2
b. Jumlah pertanyaan = 13
(0%)
(100%).
Rumus umum:
F. Hipotesis
1. Volume pekerjaan
2. Akurasi
Ho: Tidak terdapat pengaruh variabel Akurasi terhadap Efektivitas kerja tenaga
3. Waktu
Ho: Tidak terdapat pengaruh variabel Waktu terhadap Efektivitas kerja tenaga
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk melihat
Informasi Rumah Sakit Terhadap Efektivitas Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit
Lokasi pada penelitian ini berada di provinsi Sulawesi selatan, kota Makassar,
tepatnya yaitu, Rumah Sakit Islam Faisal Makassar, yang beralamat di jalan A.P.
selama kurang lebih 1 bulan, mulai bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2019.
Alat ukur penelitian ini menggunakan kuesioner (angket), yang dimana dalam
penilaian yakni terdapat dua pilihan diantaranya yaitu; Ya atau Tidak, yang
Populasi dalam penelitian ini berjumah 152 orang perawat yang bertugas di
ruang perawatan rawat inap yang dimana terbagi di 9 ruangan perawatan. Yakni
sebagai berikut;
Table 3.1
Jumlah Perawatan Rawat Inap Rumah Sakit Islam Faisal Makassar 2019
(disebut strata), dan dari tiap stratum tersebut diambil sampel secara acak.
Besaran sampel penelitian ini digunakan dengan rumus Slovin sebagai berkut:
Dimana :
populasi dalam penelitian ini berjumlah 152 orang perawat dengan tingkan
Tabel 3.2
Perhitungan Jumlah Sampel
aplikasi analisis uji statistik SPSS. Yang di mana pengolahan data penelitian
1. Editing
2. Coding
Memberikan kode pada setiap jawaban dalam kuesioner yang telah dilengkapi
3. Entry
coding) ke dalam mesin pengolah data. Data-data yang telah terkumpul dari
entry data yang telah dibuat sebelumnya. Setelah pengkodean dan penilaian di
4. Cleaning
Tahapan ini seluruh data yang telah terimput di periksa kembali kebenaranya
hasilkan akurat.
1. Pengumpuan Data
a. Primer
39
akurat dan jelas yang dapat mempermudah dalam pengolahan data serta
pengambilan keputusan.
b. Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari data umum Rumah
Sakit, yang dimana data yang di butuhkan dalam penelitian ini meupakan
data deskrit Rumah Sakit, jumlah kunjungan rawat inap, data jumlah
kesehatan atau perawat yang bertugas diruang perawatan rawat inap yang
2. Analisa Data
G. Etika Penelitian
INFORMED CONSENT
di Tempat
Dengan hormat,
dalam penyusunan penelitian ini, atas perhatian dan bantuan yang di berikan
saya ucapkan terim akasih. Semoga Allah SWT dapat membalas kebaikan
Hormat saya
DAFTAR PUSTAKA
Adam, A., Pejuang, U., & Indonesia, R. (2018). Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit Dalam Peningkatan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Umum
Daerah Pangkep (Studi Kualitatif di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep).
(September 2016).
Dwi, T., Setiawan, D., Putra, H., & Choirur, M. (2017). Penerapan Analisis Jalur
Kepuasan Pengguna Terhadap Intensitas Pengguna SIMRS. 02, 131–138.
file http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1669/5/128600347_file5.pdf.
(Diakses 2 Mei 2019).
https://idtesis.com/teori-lengkap-tentang-sistem-informasi-rumah-sakit-menurut-
para-ahli-dan-contoh-tesis-sistem-informasi-rumah-sakit/ (Diakses 13 juni
2019).
http://economic-manage.blogspot.com/2014/10/sistem-informasi-manajemen-
rumah-sakit.html (Diakses 13 juni 2019).
Raden, R., & Jambi, M. (2012). ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP
BANGSAL JANTUNG DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI. 1(1), 11–30.
Ranu, M. E., Pendidikan, S., Perkantoran, A., Ekonomi, F., & Surabaya, U. N.
(n.d.). KEMBALI ARSIP DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
KABUPATEN SIDOARJO Husnia Pertiwi. 1–17.
Siranap, T., Siranap, M., Update, M., & Siranap, D. (n.d.). JUKNIS SIRANAP (
Sistem Informasi Rawat Inap ).
LAMPIRAN
Nomor Kuesioner :
FORMULIR KUESIONER
PROFIL RESPONDEN
Nama responden :
Alamat responden :
Wanita
Nomor Handpone :
Profesi :
Lama bekerja :
memberikan tanda checklist (√) pada kotak jawaban yang Anda pilih yang
tersebut.
44
EFEKTIVITAS (EFK)
No. Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah anda merasa puas dengan penerapan SIMRS di ruang
kerja anda ?
2 Apakah pekerjaan anda tercapai sesuai target dengan bantuan
SIMRS?
Terima kasih telah mengisi kuesioner penelitian ini, kami harap data yang anda
isikan murni dari penilaian pribadi anda tanpa ada tekanan dari pihak manapun,
sehingga data yang di hasilkan akurat.
Tanggal pengisisan kuesioner …./…./ 2019