Anda di halaman 1dari 5

PENYAKIT TIPS NUTRISI HERBAL WANITA KONSULTASI

Retensio Plasenta : Gejala, Penyebab, dan Pengobatana

Penulis: dr. Aironi IrsyahmaReview medis: dr. Ahmad Muhlisin

Retensio plasenta adalah tidak lahirnya plasenta dalam waktu 30 menit setelah bayi
dilahirkan. Plasenta tidak lahir-lahir meskipun prosedur normal sudah dilakukan dengan
baik. Apabila dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan dan infeksi.

Sebelum membahas lebih lanjut tentang retensio plasenta, perlu diketahui bahwa
proses persalinan normal terdiri dari empat tahapan yang disebut dengan kala yaitu
kala I pembukaan, kala II pengeluaran bayi, kala III pengeluaran plasenta, dan kala IV
pemulihan. Oleh karena itu proses persalinan tidak segera selesai begitu saja setelah
bayi dilahirkan, melainkan masih ada tahap ketiga yang tidak kalah penting yaitu
melahirkan plasenta. Sama halnya dengan dua tahap sebelumnya, tahap ketiga dalam
persalinan ini juga bisa cepat atau malah lebih lama.

Mengenal Retensio Plasenta Lebih Dalam

# Apa Penyebab Retensio Plasenta?

Secara umum terdapat dua hal utama yang menjadi penyebab lamanya plasenta lahir
yaitu plasenta belum lepas dari dinding uterus atau plasenta sudah lepas dari dinding
uterus, tetapi belum dikeluarkan.

Plasenta Belum Lepas

Plasenta yang belum juga lepas setelah 30 menit bayi lahir dapat disebabkan oleh
sebab normal (fisologis-anatomis), maupun akibat kelainan (patologis-anatomis).

Sebab fisiologis-anatomis retensio plasenta antara lain :

His atau kontraksi rahim yang kurang kuat

Tempat melekatnya plasenta yang berada di sudut tuba falopi

Bentuk plasenta membranacea dan plasenta anularis

Ukuran plasenta yang sangat kecil

Sebab patologis-anatomis retensio plasenta antara lain :

Plasenta Adhesiva yaitu tertanamnya plasenta secara kuat pada rahim sehingga
menyebabkan kegagalan pada mekanisme separasi fisiologis.
Plasenta Akreta yaitu plasenta yang tertanam hingga memasuki sebagian lapisan otot
rahim.

Plasenta Inkreta yaitu plasenta yang tertanam hingga memasuki keseluruhan lapisan
otot rahim

Plasenta Perkreta yaitu plasenta yang tertanam menembus lapisan otot hingga
mencapai lapisan terluar rahim.

Plasenta Inkarserata adalah plasenta yang tertahan di dalam rahim akibat


menyempitnya mulut rahim.

Plasenta Sudah Lepas

Apabila plasenta sudah lepas, tetapi belum dilahirkan, maka hal ini bisa disebabkan
oleh:

Kontraksi rahim yang tidak adekuat (atonia uteri)

Akibat kesalahan dalam penanganan pada kala III persalinan, seperti manipulasi rahim
yang dilakukan sebelum terjadinya pelepasan plasenta sehingga menyebabkan
kontraksi rahim menjadi tidak teratur,

Pemberian uterotonik, obat yang meningkatkan kontraksi rahim, yang tidak tepat waktu
sehingga menyebabkan leher rahim berkontraksi sehingga menutup mulut rahim.

Selain beberapa penyebab di atas, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
risiko retensio plasenta, termasuk diantaranya:

Grandemultipara, yaitu wanita yang memiliki lebih dari 5 kelahiran sebelumnya berisiko
karena telah terjadi penurunan sel – sel desidua

Bekas luka uterus, akibat dari kuret berulang atau bekas operasi sesar berisiko karena
plasenta dapat tertanam lebih dalam pada uterus

Kehamilan ganda, yang memerlukan implantasi plasenta yang luas.

Plasenta previa, karena tempat melekatnya terdapat di bagian isthmus yang


mempunyai pembuluh darah sedikit, sehingga perlu melekat masuk lebih dalam.

# Apa Gejala Retensio Plasenta yang bisa diamati?

Beberapa gejala berikut dapat digunakan sebagai indikasi adanya retensio plasenta
yaitu :
PENYAKIT TIPS NUTRISI HERBAL WANITA KONSULTASI

Retensio Plasenta : Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penulis: dr. Aironi IrsyahmaReview medis: dr. Ahmad Muhlisin

Retensio plasenta adalah tidak lahirnya plasenta dalam waktu 30 menit setelah bayi
dilahirkan. Plasenta tidak lahir-lahir meskipun prosedur normal sudah dilakukan dengan
baik. Apabila dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan dan infeksi.

Sebelum membahas lebih lanjut tentang retensio plasenta, perlu diketahui bahwa
proses persalinan normal terdiri dari empat tahapan yang disebut dengan kala yaitu
kala I pembukaan, kala II pengeluaran bayi, kala III pengeluaran plasenta, dan kala IV
pemulihan. Oleh karena itu proses persalinan tidak segera selesai begitu saja setelah
bayi dilahirkan, melainkan masih ada tahap ketiga yang tidak kalah penting yaitu
melahirkan plasenta. Sama halnya dengan dua tahap sebelumnya, tahap ketiga dalam
persalinan ini juga bisa cepat atau malah lebih lama.

Salah satu upaya untuk memudahkan lahirnya plasenta yaitu dengan Inisiasi menyusu
dini (IMD). IMD dapat membantu menjaga produksi oksitosin, yang membantu kontraksi
uterus optimal untuk mendorong pelepasan plasenta secara alami. Alternatif lainnya
adalah dengan manajemen aktif kala tiga yaitu dengan menggunakan suntikan
oksitosin sintetis untuk menginduksi kontraksi uterus agar dapat membantu
mengeluarkan plasenta. Pada kasus yang jarang terjadi, sekitar 0,5 – 1% dari kelahiran,
mungkin saja terjadi gangguan dalam pengeluaran plasenta, salah satunya dapat
berupa retensio plasenta.

Retensio plasenta secara umum didefinisikan sebagai plasenta yang belum mengalami
pengeluaran dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir meskipun kala III persalinan telah
dikelola secara aktif. Risiko dari kondisi ini termasuk perdarahan dan infeksi.

Mengenal Retensio Plasenta Lebih Dalam

# Apa Penyebab Retensio Plasenta?

Secara umum terdapat dua hal utama yang menjadi penyebab lamanya plasenta lahir
yaitu plasenta belum lepas dari dinding uterus atau plasenta sudah lepas dari dinding
uterus, tetapi belum dikeluarkan.

Plasenta Belum Lepas

Plasenta yang belum juga lepas setelah 30 menit bayi lahir dapat disebabkan oleh
sebab normal (fisologis-anatomis), maupun akibat kelainan (patologis-anatomis).
Sebab fisiologis-anatomis retensio plasenta antara lain :

His atau kontraksi rahim yang kurang kuat

Tempat melekatnya plasenta yang berada di sudut tuba falopi

Bentuk plasenta membranacea dan plasenta anularis

Ukuran plasenta yang sangat kecil

Sebab patologis-anatomis retensio plasenta antara lain :

Plasenta Adhesiva yaitu tertanamnya plasenta secara kuat pada rahim sehingga
menyebabkan kegagalan pada mekanisme separasi fisiologis.

Plasenta Akreta yaitu plasenta yang tertanam hingga memasuki sebagian lapisan otot
rahim.

Plasenta Inkreta yaitu plasenta yang tertanam hingga memasuki keseluruhan lapisan
otot rahim

Plasenta Perkreta yaitu plasenta yang tertanam menembus lapisan otot hingga
mencapai lapisan terluar rahim.

Plasenta Inkarserata adalah plasenta yang tertahan di dalam rahim akibat


menyempitnya mulut rahim.

Plasenta Sudah Lepas

Apabila plasenta sudah lepas, tetapi belum dilahirkan, maka hal ini bisa disebabkan
oleh:

Kontraksi rahim yang tidak adekuat (atonia uteri)

Akibat kesalahan dalam penanganan pada kala III persalinan, seperti manipulasi rahim
yang dilakukan sebelum terjadinya pelepasan plasenta sehingga menyebabkan
kontraksi rahim menjadi tidak teratur,

Pemberian uterotonik, obat yang meningkatkan kontraksi rahim, yang tidak tepat waktu
sehingga menyebabkan leher rahim berkontraksi sehingga menutup mulut rahim.

Selain beberapa penyebab di atas, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
risiko retensio plasenta, termasuk diantaranya:
Grandemultipara, yaitu wanita yang memiliki lebih dari 5 kelahiran sebelumnya berisiko
karena telah terjadi penurunan sel – sel desidua

Bekas luka uterus, akibat dari kuret berulang atau bekas operasi sesar berisiko karena
plasenta dapat tertana.

Anda mungkin juga menyukai