Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “I” DENGAN

TUBERKULOSIS DI BPM HUMATYASAKTI Amd.KebDESA KLAMPISAN


KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

ARTIKEL

Di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada
Program Studi D-III Kebidanan

Oleh :
KHOTIMATUS SALEHAH
12 111 026

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA


PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
JOMBANG
2015
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “I” DENGAN
TUBERKULOSIS DI BPM HUMATYASAKTI Amd.Keb
DESA KLAMPISAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

[MidwifeCareComprehensive of Mrs. "I" WithTuberculosis inBPMMrs.


Humatyasakti, Amd.Keb Klampisan VillageMojoagung Sub District
Jombang District]

Khotimatus Salehah Harnanik Nawangsari, SST., M.KebYana Eka M , SST


Program Study Diploma III Kebidanan STIKes ICMe Jombang Jl.Halmahera No.33,
Jombang, 61419 Telp. (0321) 854916 Fax : 0321-854915
E-mail :Icmerina@gmail.com

ABSTRAK
Banyaknya angka kematian ibu dan janin dengan tingginya kasus kehamilan resiko tinggi,
yaitu kehamilan yang menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi besar yang dapat
mengancam keselamatan ibu dan janin.Salah satunya adalah kehamilan dengan penyakit
infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis.Perilaku kepatuhan dapat dipengaruhi berbagai
faktor antara lain pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga. Tujuan penelitian
melaksanakan asuhan kebidanan konprehensif pada Ny “I” di BPM Humatyasakti
Klampisan Tejo Mojoagung dari bulan April sampai Mei 2015.
Penulisan ini menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan cara
observasi, wawancara dan pemeriksaan, studi kasus melihat teori kemudian dibandingkan
dengan kasus yang ada dengan menggunakan pendekatan asuhan Helen Varney. Studi kasus
dilakukan pada Ny “I” di BPM Humatyasakti Klampisan Tejo Mojoaguang.
Dari data yang penulis peroleh yaitu Ny “I” G1P00000 UK 33-34 minggu usia 23 tahun
dengan hasil pemeriksaan keadaan umum baik. Pada tanggal 02Juni 2015 mulai kenceng-
kenceng, tanggal 03Juni 2015pukul 08.05 WIB bayi lahir spontan, laki-laki, BB: 3480 gram,
PB: 51 cm,KN Ny “I” lengkap dengan keadaan normal.Pada tanggal 15 Juli 2015 ibu
memilih KB kondom.
Asuhan kebidanan secara komprehensif yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas, BBL,
dan KB yaitu para bidan di Puskesmas dan di Desa dapat menerapkan asuhan kebidanan
secara continuityof care dengan tepat dalam melakukan pelayanan kebidanan agar dapat
meningkatkan derajat pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Kata Kunci: Asuhan Kebidanan, Komprehensif, Tuberculosis.


ABSTRACT

To the number of mortality of mother and foetus with the height of high risk pregnancy case,
that is pregnancy causing the happening of big and komplikasi danger which can menace the
safety of mother and foetus. One of them is pregnancy with the disease of infection of
bacterium of mycobacterium tuberculosis. Behavioral of compliance can be influenced by
various factor for example knowledge, attitude and family support. Research target execute
the upbringing of midwifery konprehensif of at Ny " I" in BPM Humatyasakti Klampisan
Tejo Mojoagung from April until May 2015.
This writing use the descriptive method in the form of case study by observation, interview
and inspection, case study see the theory is later;then compared to by a existing case by
using approach of upbringing of Helen Varney. Case study done/conducted at Ny " I" in
BPM Humatyasakti Klampisan Tejo Mojoaguang.
From data which writer obtain;get that is Ny " I" G1P00000 UK 33-34 age week 23 year
with the good generality inspection result. At date of 02 June 2015 strarting kenceng-
kenceng, date of 03 June 2015 at 08.05 WIB baby born off the cuff, men, BB: 3480 gram,
PB: 51 cm, at: 08.10 WIB palsenta born off the cuff complete, KN Ny " I" complete with
normal circumstance. At date of 15 July 2015 mother chosen the KB condom.
Midwifery upbringing comprehensively covering pregnancy, copy, child bed, BBL, and KB
that is all midwife in Puskesmas and in Countryside can apply the midwifery upbringing by
continuity is of care correctly in doing/conducting midwifery service of so that/ to be can
improve degree of service of health of mother and child

Keyword: Midwifery Upbringing, Comprehensive, Tuberculosis.

PENDAHULUAN persalinan dan nifas pada tahun 2012.Di


Penyakit TB paru (Tuberculosis) samping itu, Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan suatu penyakit yang tergolong juga masih tinggi di Indonesia.Pada tahun
dalam infeksi yang disebabkan oleh bakteri 2012, angkanya adalah 32 per 1000
mycobacterium tuberculosis.Penyakit kelahiran hidup.Angka Kematian Bayi
Tuberculosis ini dapat menyerang pada siapa (AKB) juga masih tinggi di Indonesia.Pada
saja tak terkecuali pria, wanita, tua atau tahun 2012, angkanya adalah 32 per 1000
muda.Di kawasan Asia Tenggara, data kelahiran hidup.
WHO menunjukan bahwa tuberculosis
membunuh sekitar 2.000 jiwa setiap Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah
hari.Dan sekitar 40 persen dari kasus Tangga (SKRT) tahun 2009 9,4 % total
tuberculosis di dunia berada di kawasan kematian dengan TB paru, 2% dari data
Asia Tenggara.Dua di antara tiga negara tersebut adalah kematian ibu hamil dengan
dengan jumlah penderita tuberculosis penderita TB paru, 38 % melakukan
terbesar di dunia, yaitu India dan pengobatan, 25 % sembuh sendiri dengan
Indonesia.Indonesia berada di posisi ketiga daya tahan tubuh tinggi dan 25 % sebagai
di bawah India, dengan jumlah penderita kasus kronik yang tetap menular.
terbanyak di dunia, diikuti Cina di peringkat Berdasarkan study kasus yang telah
kedua.Sementara itu, untuk memutuskan dilakukan di BPM Humatyasakti In,
mata rantai penularan tuberculosis, paling Amd.Keb Desa Klsmpisan Tejo, Kecamatan
baik adalah mengobati penderita Mojoagung Kabupaten Jombang Ny”I”
tuberculosis (Heryawan, 2009). umur 23 tahun, hamil anak pertama dengan
Berdasarkan Survey Demografi usia kehamilan 35 minggu, Ibu menjelaskan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, bahwa ada riwayat batuk menahun. Riwayat
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kehamilan sekarang ibu mengatakan pada
masih tinggi, yaitu 359 per 100.000 saat usia kehamilan 28 minggu mengalami
kelahiran hidup.Jika dihitung berdasarkan nyeri dada. Kehamilan ini merupakan
angka tersebut, maka ada 16.155 orang ibu kehamilan yang sudah direncanakan oleh ibu
yang meninggal akibat kehamilan, dan suami.Setelah dilakukan pemeriksaan
fisik umum, pemeriksaan fisik tuberculosis dimana peningkatan diafragma
khusus.Memperoleh hasil sebagai berikut akibat kehamilan akan menyebabkan kavitas
TD : 100/60 mmHg , TFU: 31 cm, UK: 35 paru bagian bawah mengalami kolaps yang
minggu, RR : 20 kali/menit, terdapat disebut pneumo-peritoneum. Pasien dengan
riwayat TB dalam keluaganya. Dari hasil TB paru pemeriksaan sputum harus
pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa dilakukan setelah 1-2 bulan pengobatan TB
Ny.”I” mengalami penyakit yang menyertai nya, jika masih positif perlu diulang tes
dalam kehamilannya, yaitu TB paru. kepekaan kuman terhadap obat, bila pasien
Banyaknya penderita TB paru di sudah sembuh lakukan persalinan secara
karenakan beberapa faktor, salah satunya biasa. Namun jika TB nya masih aktif harus
adalah iklim dan lingkungan yang di tempatkan di dalam kamar bersalin
lembab.serta tidak semua penderita mengerti terpisah, persalinan dibantu ekstraksi vacum
benar tentang perjalanan penyakitnya yang atau forcep. Usahakan pasien memakai
akan mengakibatkan kesalahan dalam masker untuk menutupi mulut dan hidung
perawatan dirinya, serta kurangnya agar kuman tidak menyebar (Adrian Taufik.
informasi tentang proses penyakitnya dan 2009).Pasien TB yang menyusui harus
pelaksanaan perawatan dirumah, kuman ini mendapat rigmen pengobatan yang
menyerang pada tubuh manusia yang lemah penuh.Sehingga pemberian laktasi dapat
dan para pekerja di lingkungan yang dengan aman dan normal.Namun bayi harus
udaranya sudah tercemar asap, debu, atau diberikan mantoux, mendapat prolaksis
gas buangan. Penyakit ini perlu diperhatikan Isoniazid (INH) dan imunisasi BCG.Harold
dalam kehamilan, karena penyakit ini masih Oster MD,2007 mengatakan bahwa TB paru
merupakan penyakit rakyat sehingga sering (baik laten maupun aktif) tidak akan
kita jumpai dalam kehamilan.TB paru ini memengaruhi fertilitas seorang wanita di
dapat menimbulkan masalah pada wanita itu kemudian hari. Namun, jika kuman
sendiri, bayinya dan masyarakat sekitarnya. menginfeksi endometrium dapat
menyebabkan gangguan kesuburan.
Efek TB paru pada kehamilan Sehingga pasien dengan penyakit TB paru
tergantung pada beberapa faktor antara lain ini lebih baik menggunakan kontrasepsi non
tipe, letak dan keparahan penyakit, usia hormonal yang mengandung estrogen dosis
kehamilan saat menerima pengobatan anti tinggi 50 Mcg. Ibu dengan Tuberculosis
tuberkulosis, status nutrisi ibu hamil, ada dapat menggunakan alat kontrasepsi non
tidaknya penyakit penyerta, status imunitas, hormonal yaitu seperti Kondom, IUD,
dan kemudahan mendapatkan fasilitas kalender atau sengama terputus.
diagnosa dan pengobatan TB paru. Pada
persalinan kala II, diafragma dan paru-paru Untuk menekan angka kematian ibu
dapat membantu mempercepat persalinan dan bayiyang bersifat menyeluruh dan
dengan jalan mengejan dan menahan nafas, bermutukepada ibu dan bayi dalam
dengan demikian penyakit paru-paru penting lingkupkebidanan adalah melakukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin asuhankebidanan secara komperehensif
melalui pertukaran CO2 dan O2.Bayi yang (continuityof care).Pemeriksaan antenatal
lahir dari ibu yang menderita TB paru harus yang teratur dansecara rutin untuk
dievaluasi untuk kemungkinan terjadinya mendeteksi adanya tanda-tanda risiko tinggi
penyakit TB bawaan (kongenital) dan menjadi sangat pentingdalam usaha
diobati.Penderita dengan TB paru mewujudkankehamilan denganibu dan bayi
seyogyanya menggunakan kontrasepsi non yang sehat. Untuk mengatasi komplikasi
hormonal.Karena rimpasin berinterakasi padasaatpersalinan pasien dengan kasus ini
dengan kontrasepsi hormonal sehingga dapat dapat di tolong oleh tenagakesehatan
menurunkan efektifitas kontrasepsi yangkompeten dan terlatih serta bersalin
tersebut.(yeyeh dan lia, 2010). difasilitas kesehatan yang memadai.Maka
dari itu, berdasarkan uraian diatas penulis
Jika pengobatan tuberculosis melakukan asuhan kebidanan yang
diberikan awal kehamilan, dijumpai hasil berkesinambungan ( continuity of care) yang
yang sama dengan pasien yang tidak hamil. berjudul Asuhan Kebidanan Komprehensif
Kehamilan dapat berefek terhadap Pada Ny.”I” dengan Tuberculosis di BPM
Humtyasakti In, Amd.Keb Desa Klampisan Jombang. Penulisan ini menggunakan
Tejo, Kecamatan Mojoagung Kabupaten metode deskriptif dalam bentuk studi kasus
Jombang.Tujuan dalam penulisan ini ada dengan cara observasi, wawancara dan
dua yaitu tujuan umum Memberikan Asuhan pemeriksaan. Hasil asuhan dianalisa dengan
Kebidanan secara Continuity Of Care pada cara membandingkan teori dengan kasus
Ny.”I” dengan Tuberkulosis, dengan yang ditemukan dengan menggunakan
menggunakan pendekatan manajemen pendekatan asuhan Helen Varney dan SOAP
Asuhan Kebidanan Helen Varney dan note.
dokumentasi SOAP.Dan tujuan khusus ada
lima yaitu Melakukan pengkajian data, HASIL STUDI KASUS
identifikasi diagnose dan masalah,
mengidentifikasi masalah potensial, Data yang dikaji dalam studi kasus ini
mengidentifikasi kebutuhan segera, akan di jelaskan sebagai berikut:
melakukan rencana tindakan, melaksanakan
tindakan, melakukan evaluasi, Selama kehamilan trimester III pada
mendokumentasikan pada ibu hamil dengan usia kehamilan 33-40 minggu ditemukan
TB paru.Melakukan pengkajian data, pada usia kehamilan 33-34 minggu ibu tidak
identifikasi diagnose dan masalah, ada keluhan.
mengidentifikasi masalah potensial, Persalinan dilakukan secara normal
mengidentifikasi kebutuhan segera, serta berjalan dengan lancar dan tidak terjadi
melakukan rencana tindakan, melaksanakan komplikasi.
tindakan, melakukan evaluasi, Proses nifas berjalan dengan lancar,
mendokumentasikan pada ibu bersalin kondisi bayinya sehat. Sedangkan untuk
dengan TB paru.Melakukan pengkajian data, penggunaan KB yaitu menggunakan KB
identifikasi diagnosa dan masalah, kondom.
mengidentifikasi masalah potensial,
mengidentifikasi kebutuhan segera,
melakukan rencana tindakan, melaksanakan PEMBAHASAN
tindakan, melakukan Asuhan kebidanan pada Ny “I”
evaluasi,mendokumentasikan pada ibu nifas terdapat kesenjangan pada kehamilan antara
dengan TB paru.Melakukan pengkajian data, fakta dan teori. Pada kehamilan terjadi
identifikasi diagnosa dan masalah, kesenjangan pada pengukuran LILA. LILA
mengidentifikasi masalah potensial, Ny “I” adalah 21,5 cm.Pengukuran LILA
mengidentifikasi kebutuhan segera, adalah suatu cara untuk mengetahui risiko
melakukan rencana tindakan, melaksanakan kekurangan energy kronis (KEK) wanita
tindakan, melakukan usia subur (WUS) usia antara 15-45 tahun.
evaluasi,mendokumentasikan pada neonatus. Batas ambang LILA WUS adalah 23,5 cm.
Melakukan pengkajian data, identifikasi Dengan LILA mempengaruhi status gizi ibu
diagnosa dan masalah, mengidentifikasi hamil, karena kurangnya gizi pada ibu
masalah potensial, mengidentifikasi menyebabkan resiko pada kehamilan maka
kebutuhan segera, melakukan rencana dari itu ibu hamil harus menjaga status
tindakan, melaksanakan tindakan, gizinya. Berdasarkan pendapat
melakukan evaluasi,mendokumentasikan Prawirohardjo, (2005). Untuk mengetahui
pada ibu KB. Bagi klien dan keluarga.Klien status gizi pasien, lingkar lengan atas tidak
mendapatkan asuhan kebidanan secara boleh < 23,5 cm. Jika kurang dari 23,5 cm
komprehensif mulai dari kehamilan sampai maka resiko terjadinya indikasi gizi buruk
dengan KB. atau kurang nutrisi. Berdasarkan hal tersebut
terdapat kesenjangan antara fakta dan teori.
BAHAN DAN METODE PENULISAN Karena status gizi yang dimiliki ibu adalah
Penelitian ini dilakukan mulai 21,5 cm sehingga lingkar lengan atas Ny “I”
penyusunan proposal sampai Laporan Tugas kurang dari batas normal dikarena penyakit
Akhir yaitu dari bulan April 2015 sampai infeksi yang menyertai.
dengan Agustus 2015.Dilakukan di BPM
Humatyasakti Amd, Keb Klampisan Tejo Pada persalinan tidak terjadi
Kecamatan Mojoagung Kabupaten kesenjangan antara fakta dan teori.
berdasarkan fakta pada saat menjelang berwarna merah muda yang bersih, tidak ada
persalinan Ny.”I” merasakan kenceng- kelainan pada anggota tubuh, dan tidak ada
kenceng. Hal ini fisiologis pada ibu bersalin tanda-tanda infeksi tali pusat. Berdasarkan
sesuai dengan pendapat Sulistyawati, 2010,
hal tersebut, tidak ditemukan adanya
Saat 1-2 minggu sebelum proses melahirkan
dimulai, terjadi penurunan kadar estrogen kesenjangan antara fakta dan teori, bayi
dan progesteron. Progesteron menimbulkan tidak memiliki kelainan pada fisiknya dan
relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya tidak ditemukan infeksi pada tali pusat bayi
estrogen meninggikan ketegangan otot ditandai dengan tidak adanya cairan nanah
rahim. Selama kehamilan terdapat yang berbau dan selalu membungkus tali
keseimbangan antara kadar progesteron dan pusat bayi dengan kasa steril tanpa memberi
estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir
kehamilan kadar progesteron menurun ramuan apapun.
sehingga timbul his. Berdasarkan hal
tersebut tidak ditemui adanya kesenjangan Penggunaan KB Ny “I” menggunakan
antara fakta dan teori. Selain his yang KB Kondom. Berdasarkan fakta, padaNy “I”
adekuat juga terdapat keluar lendir darah meminta penjelasan mengenai macam-
yang terjadi karena adanya pembuluh darah macam KB setelah dijelaskan ibu
yang pecah akibat pendataran dan menginginkan KB kondom karena adanya
pembukaan servik. Adanya pengeluaran penyakit yang menyertainya, Hal ini sesuai
cairan, hal ini dikarenakan ketuban pecah. dengan pendapat Saifudin (2006) yang dapat
Sebagian ketuban pecah menjelang menggunakan kontrasepsi kondom ibu yang
pembukaan lengkap. menyusui dan butuh kontrasepsi yang
sesuai, karena kondom tidak berpengaruh
Selama masa nifas tidak ditemukan terhadap ASI dan juga tidak mempengaruhi
adanya kesenjangan, nifas berjalan dengan penyakit yang menyertainya.
lancar.Berdasarkan fakta, pada 6 jam post Berdasarkan hal tersebut, tidak ada
partum Ny. “I” mengeluh mules, pada 1 dan kesenjangan antara fakta dan teori, bahwa
4 hari post partum mengeluh mules. Hal ini ibu menginginkan bayinya mendapatkan
fisiologis dialami pada ibu post partum, ASI eksklusif selama 6 bulan disamping itu
karena rasa mules tersebut merupakan tanda ibu juga ingin menggunakan alat kontrasepsi
kontraksi uterus baik.Terjadinya kontraksi yang tidak mempengaruhi penyakitnya.
uterus yang meningkat setelah bayi lahir.Hal Namun dibalik penyakit yang diderita oleh
ini menyebabkan iskemia pada lokasi ibu, maka ibu dianjurkan menggunakan
perlekatan plasenta sehingga perlekatan kontrasepsi yang non hormonal karena hal
antara plasenta dan dindinguterus tersebut tidak mempengaruhi penyakit yang
mangalami nekrosis dan lepas. dideritanya.
Berdasarkan hal tersebut, tidak
ditemukan adanya penyimpangan antara SIMPULAN DAN SARAN
fakta dan teori.
Kesimpulan :
Asuhan kebidanan pada BBL tidak Asuhan kebidanan pada Ny “I” telah
ditemukan kesenjangan antara fakta dan dilakukan selama kurang lebih dua bulan
teori. Pada bayi Ny “I” warna kulit selama yang di mulai dari masa hamil dengan usia
kunjungan merah muda, tidak ada kelainan kehamilan 33 minggu.
pada anggota tubuh, tidak ada tanda-tanda 1. Pelaksanaan pengkajian, Interpretasi data
dasar, diagnosa potensial,
infeksi tali pusat, anus ada, tidak ada
mengidentifikasi kebutuhan tindakan
kelainan pada ekstremitas. Hal ini fisiologis segera, menyusun perencanaan,
karena setiap pemeriksaan fisik sangat perlu pelaksanaan, dan evaluasi, serta
dilakukan, sebab dengan adanya dokumentasi pada ibu hamil trimester III
pemeriksaan fisik ini ibu dapat mengetahui ada kesenjangan antara fakta dan teori
kondisi fisik bayi.berdasarkan pendapat yaitu ukuran LILA Ny “I”.
Latief (2013) warna kulit bayi harus
2. Pelaksanaan pengkajian, Interpretasi data secara continuity of care dengan tepat
dasar, diagnosa potensial, dalam melakukan pelayanan kebidanan
mengidentifikasi kebutuhan tindakan agar dapat meningkatkan derajat
segera, menyusun perencanaan, pelayanan kesehatan ibu dan anakserta
pelaksanaan, dan evaluasi, serta dapat meningkatkan pelayanan yang
dokumentasi pada ibu bersalin dengan berkualitas bagi kesehatan masyarakat.
kala I fase laten tidak ada kesenjangan Selian itu pihak Puskesmas diharapkan
antara fakta dan teoripada ibu bersalin. mampu bekerjasama dengan lintas
3. Pelaksanaan pengkajian, Interpretasi data program dan lintas sektor dalam
dasar, diagnosa potensial, pencatatan dan pelaporan semua ibu
mengidentifikasi kebutuhan tindakan hamil yang ada di wilayah kerjanya.
segera, menyusun perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi, serta 4. Bagi Institusi
dokumentasi pada pada ibu nifas tidak
ada kesenjangan antara fakta dan teori Institusi kesehatan dapat menerapkan
pada kunjungan nifas dan neonates. pendidikan asuhan kebidanan secara
4. Pelaksanaan pengkajian, Interpretasi data continuity of care dengan tepat dalam
dasar, diagnosa potensial, proses belajar mengajar dan memperbaiki
mengidentifikasi kebutuhan tindakan praktik pembelajaran menjadi lebih
segera, menyusun perencanaan, efektif dan efesien, sehingga kualitas
pelaksanaan, dan evaluasi, serta sumber daya manusia di institusi
dokumentasi pada neonatus tidak ada meningkat.
kesenjangan antara fakta dan teori. 5. Bagi Penulis Selanjutnya
5. Pelaksanaan pengkajian, diagnosa
kebidanan, menyusun perencanaan, Penulis terus belajar dan meningkatkan
pelaksanaan, dan evaluasi, serta pengetahuan, wawasan danpemahaman
dokumentasi asuhan kebidanan pada dalam melaksankan asuhan kebidanan
keluarga berencana tidak terdapat secara komprehensif pada ibu dan bayi.
kesenjangan antara fakta dan teori.
KEPUSTAKAAN
SARAN
Adrian Taufik. (2009). Ilmu Penyakit
Berdasarkan hasil penelitian dan Dalam, Jilid III. Jakarta: FKUI
pembahasan pada bab sebelumnya, maka Dinkes Jombang. 2010. Data Anemia di
saran yang dapat peneliti berikan adalah Jombang.http://www.jombangkab.g
sebagai berikut: o.id/. Diakses 24/04/2015.
1. Bagi klien Harold Oster MD (2007)Jurnal Promosi
Kesehatan Indonesia Vol. 2 / No. 1 /
Klien bisa mendapatkan asuhan Januari 2007
kebidanan secara komprehensif serta Heryawan(2009).Asuhan Kehamilan untuk
pengetahuan tentang kehamilan sampai Kebidanan. Jakarta: Salemba
dengan KB dari para tenaga kesehatan Media.http://www.scribd.com/doc/20
terutama bidan. 358065/Tuberkulosis-Paru.
Latief (2013).Pelayanan Kesehatan
2. Bagi keluarga Maternal dan Neonatal. Jakarta: EGC
Keluarga dapat ikut bekerjasama dengan Prawirohardjo. 2005. IlmuKebidanan.
mahasiswa dalam melakukan suatu Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
tindakan asuhan pelayanan kebidanan Rukiyah, Ai Yeyeh, et al. 2010. Asuhan
pada ibu untuk menjaga dan mengawasi Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta:
ibu hamil sampai melahirkan nanti. CV.Trans Info Media.
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan
3. Bagi Lahan Praktik Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Para bidan di Puskesmas dan di Desa Sastro Prawirohardjo.
dapat menerapkan asuhan kebidanan
Sulistyawati, Ari, dan Nugrehny. 2010.
Asuhan Kebidanan pada Ibu
Bersalin. Jakarta: Salemba Medika.
WHO.2007.

Anda mungkin juga menyukai