Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rukiah

Npm : 1903110009

THERMAL

Panas atau kalor adalah energi yang berpindah dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah. Kalor
tersebut memiliki satuan internasional (SI), yaitu joule.

Pada benda-benda di sekitar kita terdapat benda-benda yang bisa menghantarkan panas,benda
yang bias menghantarkan panas di sebut konduktor contohnya seperti tembaga,besi,air,timah
dan aluminium.

 benda yang tidak bisa menghantarkan panas disebut isolator. Contoh benda isolator ialah plastik,
kain, kayu, karet, kertas, ban, dan lainnya. Nah, sekarang kamu tidak perlu heran lagi saat
melihat Ibu mengangkat panci dengan kain di tangannya karena kain termasuk benda isolator.

Perpindahan Kalor Secara Konduksi Konveksi dan Radiasi

1) Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami perpindahan.
Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut tidak disertai dengan perpindahan partikel-
partikelnya.

Contoh:

 Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika ujung benda
dipanaskan, misalnya ketika memegang kembang api yang sedang dibakar.

 Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.

 Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.

 Mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh karena panas.

2) Konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut berpindah. Jika
partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi. Konveksi terjadi
pada zat cair dan gas (udara/angin).

Contoh:

 Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.


 Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika dipanaskan.

 Terjadinya angin darat dan angin laut.

 Gerakan balon udara.

 Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.

3) Radiasi

Perpindahan kalor tanpa zat perantara merupakan radiasi. Radiasi adalah perpindahan panas
tanpa zat perantara. Radiasi biasanya disertai cahaya.

Contoh radiasi:

 Panas matahari sampai ke bumi walau melalui ruang hampa.

 Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat sumber api.

 Menetaskan telur unggas dengan lampu.

 Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari.

ASPEK KENYAMANAN TERMAL PADA ARSITEKTURAL

Kenyamanan termal adalah sebuah kondisi di mana secara psikologis, fisiologis, dan pola
perilaku seseorang merasa nyaman untuk melakukan aktivitas dengan suhu tertentu di sebuah
lingkungan.Secara teori, manusia memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan termal
yang dibagi menjadi tiga kategori, yaitu adaptasi pola perilaku, adaptasi fisiologis, dan adaptasi
psikologis.

Adaptasi pola perilaku misalnya manusia secara refleks akan mengipas mukanya apabila
berada di ruangan yang panas dan pengap. Adaptasi fisiolois adalah apabila tangan direndam ke
dalam air es selama lima menit dan kemudian dimasukkan ke air dengan suhu ruang, maka
tangan akan merasakan air tersebut hangat dan sebaliknya. Adaptasi psikologis adalah mengubah
persepsi mengenai tingkat temperatur yang nyaman berdasarkan ekspektasi dan pengalaman
masa lalu.

Kenaikan temperatur di sebuah ruangan disebabkan oleh beberapa sumber panas. Sumber
panas pertama adalah sumber panas alam, seperti matahari dan panas bumi. Sumber panas kedua
adalah sumber panas biologis, seperti manusia dan hewan. Sumber panas yang terakhir adalah
sumber panas mekanik elektrik, seperti mesin, lampu, dan peralatan lainnya.

Perpindahaan panas dari sumber panas ke sebuah ruangan adalah dengan cara radiasi panas,
konveksi panas, dan konduksi panas. Radiasi panas adalah perpindahan panas yang terjadi
melalui media cahaya. Konveksi panas adalah perpindahan panas yang merambat melalui
medium cairan dan gas. Konduksi panas adalah perpindahan panas yang merambat melalui
medium benda padat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal seseorang adalah tingkat metabolisme,


tingkat ventilasi pakaian yang dipakai, temperatur ruangan, kelembaban udara ruangan, dan
kecepatan aliran udara di permukaan kulit.

Anda mungkin juga menyukai