Anda di halaman 1dari 31

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Obyek Penelitian

4.1.1 Profil Perusahaan


Perkembangan teknologi audio visual dan juga kemajuan dunia entertainment
kian membawa masyarakat mencari hiburan melalui media layar kaca, karena
melalui media inilah sebuah tayangan hiburan dapat dinikmati dengan murah,
meriah, dan nyaman bersama keluarga.

Dunia entertainment pun kini sudah sangat maju dikarenakan banyak produk-
produk yang mensupport dan mensponsori acara-acara tersebut, baik dilayar kaca,
panggung-panggung show, maupun program launching produk untuk masyarakat.
Berangkat dari hal tersebut perusahaan ini ingin memanfaatkan peluang yang ada,
tepat pada tanggal 5 April 2001, berdirilah PT. E Titik Tiga Komando atau yang
biasa disebut juga dengan Komando Production. Pada awalnya Komando hanya
memproduksi program-program televisi, baik yang diproduksi sendiri (In House
Product), bekerjasama dengan pihak stasiun televisi (Joint Production), atau
membeli jam tayang (Blocking Time). Semakin berkembangannya dunia hiburan dan
periklanan, membuat perusahaan ini selalu siap untuk mengikuti kemauan klien dan
pihak broadcasting.

Komando Group telah mempunyai lima perusahaan yang siap melayani


kebutuhan klien, kelima perusahaan tersebut adalah Komando Production, Komando
Communication, Komando Post Production, Komando Catering, dan Komando
Advertising. Komando Post Production, Komando Catering dan Komando
Advertising.

Komando Production adalah perusahaan production house yang


memproduksi program-program televisi baik mingguan (weekly) maupun setiap hari
(stripping). Sudah hampir ribuan episode yang diproduksi dari beberapa program,
baik dijual putus kepada broadcast, joint production, maupun blocking time.

1
Tahun 2005 atas permintaan klien yang ingin meluncurkan produk-produk
terbarunya, maka Komando Group mendirikan sebuah perusahaan yaitu Komando
Communication yang bergerak dibidang jasa event organizer dan public relation.
Dan di tahun yang sama Komando Group juga mendirikan jasa boga yaitu Komando
Catering, yang awalnya hanya untuk mensupport perusahaan sendiri dalam
memproduksi program televisi maupun event organizer. Namun kenyataannya
banyak perusahaan maupun individu yang menggunakan jasa catering tersebut untuk
gathering, wedding, seminar, dan sebagainya. Dengan semakin berkembanganya jasa
percetakan, billboard, dan fotografi maka di tahun 2005 juga didirakan Komando
Advertising.

4.1.2 Logo Perusahaan


Gambar 4.1 Logo Perusahaan Komando

Komando dalam bahasa Indonesia berarti aba-aba atau perintah dalam


menterjemahkannya bahwa perusahaan Komando siap mensinergikan perintah atau
aba-aba dengan satu suara yaitu mendapatkan hasil komunikasi yang bisa membuat
orang ingat dengan produk perusahaan, bisa membuat orang senang dengan produk
perusahaan, membiasakan orang membeli produk perusahaan.

4.1.3 Visi dan Misi PT. Komando Group


PT. Komando Group mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

Visi :

Mengukuhkan diri menjadi perusahaan penyedia layanan jasa dan komunikasi yang
terpadu, efisien, terpercaya, terunggul dan terhormat.

2
Misi :

1. Mewujudkan dan mengintegrasi marketing communication sehingga dapat


meningkatkan penjualan produk dan citra produk perusahaan.
2. Menyediakan program komunikasi yang bermutu, baik secara tontonan
maupun tuntutan.
3. Menciptakan produk komunikasi yang inovatif, komunikatif dan menjual.
4. Perusahaan jasa yang jujur dan kreatif.
5. Sebagai one stop shopping agency
6. Mengantarkan produk-produk atau brand klien menjadi market leader
dipasarnya.

4.1.4 Strategi Komando Group


 Siap membuat solusi atas permasalahan yang dihadapi klien terhadap
produknya
 Siap melayani sesuati dengan hati
 Siap membangun sinergi semangat
 Siap mengimplementasikan apa yang akan diinginkan dan dibutuhkan klien

4.1.5 Nilai-Nilai Budaya Kerja Komando Group


 Jujur
 Kreatif
 Cerdan
 Professional
 Bekerja secara tim dan kompak
 Pekerja keras dan penuh semangat
 Cepat mengambil keputusan dan dapat dipertanggung jawabkan
 Memiliki kebanggaan dan loyalitas yang tinggi terhadap profesi, perusahaan,
dan mitra kerja
 Selera humor yang tinggi

4.1.6 Komando Production


Berikut ini adalah beberapa program yang pernah diproduksi oleh Komando Group

untuk beberapa stasiun televisi di tanah air :

3
 Rajawali Citra Televisi (RCTI)

 Peri Gosip (Infotainment)

 Kesurupan (Reality Show)

 Reserse (Reporter Sergap Selebriti) (Reality Show)

 Catatan si Eko (Variety Talk Show)

 Trans7

 Kuota Bali (Komedi Situasi)

 Neo Kuota Bali (Komedi Situasi)

 Ngefans Abis (Varity Music Show)

 Turis Dadakan (Reality Show)

 Turis Dadakan Wanita (Reality Show)

 Salam Sahur (Komedi Situasi)

 Surya Citra Televisi (SCTV)

 Tatap Muka (Variety Show)

 Gregetan (Komedi Situasi

 Patrio Buka Tawa (Komedi Situasi)

 Temu Lawak (Komedi Situasi)

 Aku Cerita Dia Curhat (ACDC) (Variety Talk Show)

 Gosip Apa Gosip (Infotainment)

 Seger Bener (Variety Show)

 Kado Ulang Tahun (Variety Show)

 Trans TV

 E..Ko Ngegosip (Infotainment)

 Ketupat Ramadhan (Situasi Komedi)

4
 Andalas Televisi (ANTV)

 Sedang In (Selebrity Dangdut Indonesia) (Infotainment Dangdut)

 Tahu Isi (Parodi Show)

 SBY (Santai Bareng Yuk) (Komedi Situasi)

 SBY (Saling Bermaafan Yuk) (Komedi Situasi)

 Pesbukers (Pesta Buka Bareng Selebritis) (Variety Show)

 Upacara (Variety Show)

 THR (Variety Show)

 Lativi

 Perkawinan Indo (Komedi Situasi)

 Laki Bule Bini Jawa (Komedi Situasi)

 Cinta (Cerita Informasi Tentang Artis) (Infotainment)

 TPI (Televisi Pendidikan Indonesia)

 Asyiknya Kawin (Situasi Komedi)

 Puas (Puasa Bareng Selebritis) (Variety Talk Show)

 Boss (Bursa Obrolan Selebritis & Sensasi) (Infotainment)

 Dewa Dewi Malam (Variety Talk Show)

 KDI Senggal Senggol (Infotainment)

 Selebritis juga manusia (Reality Show)

 Digoyang (Variety Music Show)

 Ngelaba (Komedi Situasi)

 Asyiknya Dewa Dewi (Variety Talk Show)

 Senasi PATRIO (Komedi Situasi)

 Global TV

5
 Duit Greget (Reality Show)

4.1.7 Struktur Organisasi KOMANDO PRODUCTION

KOMANDO PRODUCTION
DIREKTUR UTAMA
Tri Haryanti
   
DIREKTUR OPERASIONAL

Iqbal Rasyid
   
KEUANGAN HRD MANAGER LEGAL
MANAGER
Meity Danis
Anti
Munir        
Anto        
Etty        
Agus        
Mamed        
                           
         
HEAD OF
HEAD OF HEAD OF HEAD OF MANAGE
HEAD OF PRODUCTION SUPPORT
PRODUCER TALENT EDITOR MENT
ARTIS
Antonius Arief
David Sony Dwiyono Guruh Kiki Wijaya Neneng
                   
PRODUCER CAMERAMAN/LIGHTING/AUDIOMA TALENT EDITOR Ema
Redi Irawan N/TRAFFIC/DRIVER Jabo Sukron
Sunarto OB/PROPERTY/WARDROBE Ika     Ayu
ASS.
Zaenuddin Udin Wawan EDITOR Amel
Olga Tatyana Kamok Erik Mulyono Adi
Erik Piyo Nasuha
    Munir Agus
    Dita Adi
    Yunus Gunawan
UNIT
LAPANGAN Fajar
Sardianto
Tri Yoppie
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Kompak Mantap Indonesia (Komando)

6
1.2Profil Pesbukers

4.2.1 Profil Umum Program


Pesbukers merupakan sebuah program acara berjenis variety show yang
tayang setiap hari senin sampai jumat pukul 16.00 WIB sampai 17.30 WIB. Program
acara Pesbukers yang berarti Pesta Buka Bareng Selebritis awalnya merupakan
program yang dibuat khusus untuk menemani masyarakat menjelang buka puasa di
bulan ramadhan, namun melihat rating program ini yang semakin bagus maka
program Pesbukers disiarkan di hari biasa. Para pemain tetap Pesbukers sudah
banyak mengalami perubahan, untuk saat ini artis-artis yang selalu ada di program
Pesbukers antara lain Raffi Ahmad, Jessica Iskandar, Ruben Onsu, Bang Opie, Bang
Sapri, Ayu ting-ting, Vicky Prasetyo, Nunung, Kartika, dan Sinden. Program
pesbukers terus mengalami peningkatan dalam perhitungan rating dan share yang
dilakukan oleh salah satu lembaga di Indonesia.

Program Pesbukers memiliki 4 segmen yang isi setiap segmen dapat berubah-ubah.
Perubahan isi atau konten dari setiap segmen ditentukan berdasarkan beberapa hal, yaitu
perolehan rating dan share, divisi programming ANTV, ide tim kreatif, dan lain-lain. Untuk
saat ini konten yang dipilih adalah Ruming (Ruang Miring), Oscar (Obrolan Seru Jessica
Iskandar), Oscar (Obrolan Seru Bukan Jessica Iskandar), dan Kursi kejujuran.

Tahun Award Kategori Hasil

Panasonic Gobel Awards


2013 Program Komedi/Lawak Menang
2013

Panasonic Gobel Awards


2014 Program Komedi/Lawak Menang
2014

Gambar 4.3 Panasonic Gobel Awards (Pesbukers)

7
Gambar 4.4 Program Pesbukers

Gambar 4.5 Logo Program Pesbukers

4.2.2 Struktur Program


ANTV

 Penanggung Jawab Program : Kelly da Cunha


 Eksekutif Produser : Yudhie Haryanto
 Produser : Rully Setia Herlambang
Ariani Sindhu

 Asisten Produser : Amanda Sarasvati


Putra Ageng
Ade Irma Suryani

 Tim Kreatif : Ayu Maya Gita


Ade Lukman

8
Rino Setopo
Piktor Ritonga
Komando

 Ide Program : Eko Patrio


 Eksekutif Produser : Putra Putri Purnomo
 Produser : Erick
Sunarto Otoy
Redi Irawan
 Tim Kreatif : Danang Solo
Akhir Medok
Atut

4.3 Profil Informan


1. Antonius David W.P,S.Sos, Head of Producer Komando
Pria yang biasa dipanggil kaka, telah bekerja di Komando selama 11
tahun sejak April 2004. Lulusan sarjana jurnalistik di salah satu universitas di
Jakarta ini merupakan salah satu orang yang memiliki peran dalam program
Pesbukers. Beliau ikut memikirkan konsep awal dari program Pesbukers itu
sendiri.
2. Erick Bastian,S.Sos, Produser Pesbukers Komando
Bang Erick merupakan salah satu produser dari Komando yang
ditugaskan untuk menangani program Pesbukers. Beliau merupakan salah
satu produser yang ada sejak program Pesbukers pertama kali diproduksi, Job
desk yang beliau pegang adalah sebagai pengatur laku di dalam berjalannya
produksi program Pesbukers.
3. Rully Setia Herlambang, SE, Produser Pesbukers ANTV
Menjabat sebagai produser program Pesbukers sejak 2011, pria
lulusan akuntansi ini merupakan orang yang memiliki sisi humoris yang
tinggi, sesuai dengan program yang ia pegang saat ini. Beliau selalu memiliki
ide-ide yang spektakuler dan beliau juga sangat pintar, sehingga dipercaya
untuk menjadi orang yang memiliki tanggung jawab terhadap isi konten dari
program Pesbukers.

9
4.4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Penelitian dan pembahasan ini diperoleh dari hasil wawancara yang
dilakukan dengan satu orang key informan dan dua narasumber, observasi langsung
di lapangan yang dilakukan oleh peneliti, dan data sekunder. Data tersebut kemudian
disusun menjadi sebuah kerangka pemikiran yang menjadi acuan untuk mengetahui
pola kerjasama yang dilakukan antara sebuah stasiun televisi dengan sebuah
production house dalam memproduksi sebuah program acara di televisi.
Untuk mendapatkan hasil terbaik di dalam mengumpulkan informasi atau
data-data yang dibutuhkan, maka dalam penelitian ini informan yang dipilih adalah
orang-orang yang memiliki pengetahuan yang cukup luas dalam program Pesbukers.
Para informan mulai dari Head of Producer Komando (Antonius David), Produser
Komando (Erick Bastian), dan Produser ANTV (Rully Setia Herlambang).
Kegiatan pengumpulan data atau wawancara di lapangan dilakukan mulai
dari bulan Februari 2015 sampai dengan Mei 2015. Wawancara dan pengumpulan
data dilakukan di dua tempat yang berbeda, yaitu Gedung Komando di daerah
Cipinang, dan Gedung Studio ANTV di daerah Epicentrum Kuningan. Selain
melakukan wawancara, peneliti juga ikut terjun langsung di dalam tim kreatif
program Pesbukers untuk dapat mengetahui secara langsung bagaiamana pola
kerjasama yang dilakukan diantara kedua pihak tersebut, mulai dari pra-produksi,
produksi, hingga pasca produksi.

4.4.1 Pola Kerjasama antara ANTV (internal) dengan KOmando


(outsource) dalam proses produksi program “Pesbukers”

4.4.1.1 Proses Pra-Produksi Program “Pesbukers” di ANTV


Tahapan pra-produksi merupakan tahapan awal yang akan dilakukan di dalam
memproduksi sebuah program acara baik di televisi atau radio. Tahap pra produksi
memiliki peran penting karena akan berpengaruh terhadap tahap selanjutnya.
Penemuan ide merupakan langkah awal di dalam pra produksi sebuah program, ide
yang ada dikumpulkan menjadi satu untuk menentukan arah program tersebut. Ide
pembuatan program di televisi bisa berupa ide murni yang dicetuskan dari imajinasi
seseorang, atau bisa juga berasal dari program yang sudah ada sebelumnya namun
dikembangkan dan diubah untuk menjadi sebuah ide baru yang lebih kreatif.

10
Program Pesbukers sendiri sebetulnya merupakan sebuah program yang
diadaptasi dari sebuah program yang sudah ada sebelumnya. Melihat permintaan
masyarakat yang cukup tinggi pada program tersebut, maka Komando dan ANTV
memutuskan untuk membuat program tersebut dengan nama dan jam tayang yang
berbeda, seperti yang dipaparkan oleh Head of Produser ;

“Kalo gak salah tahun 2011, itu, ehh, program ramadhan awalnya, kalo
gak salah ramadhan itu agustus atau September dulu 2011, sebenarnya
ANTV itu minta program sejenis seperti SBY, SBY itu Santai Bareng Yuk,
Santai Bareng Yuk itu berisikan pemain-pemain lawas seperti Eko Patrio,
Parto Patrio, terus juga almarhum Jojon, sama Pak Bolot dan bintang-
bintang tamu lainnya. Nah, abis itu berenti program itu, setelah itu ANTV
minta lagi, bikin dong konsep program yang sejenis tapi dengan bintang-
bintang yang lebih fresh, yang lebih-lebih muda, nah waktu itu Dahsyat
baru muncul, disitu tuh trio Dahsyat almarhum Olga, Raffi Ahmad sama
Jessica Iskandar, nah dari situ kita lobby tuh bertiga dan dia, mereka mau
untuk main di Pesbukers. Itulah cikal bakal awalnya Pesbukers. Kreatif
idenya dari KOMANDO dan dari ANTV.”(AD)

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Produser Program Pesbukers dari ANTV,
bahwa program ini merupakan program yang diadaptasi dari program SBY yang
pada saat itu dibuat untuk menemani masyarakat sebelum berbuka puasa.

“Pesbukers awalnya kan program ehh special tadinya sih ya, kita program
special yang emang untuk mengisi slot ramadhan, seperti tradisi di ANTV
sih emang kita setiap ramadhan pasti kita bikin special program komedi
untuk mengakomodir eh sponsor-sponsor yang masuk untuk buka puasa,
slot nya buka puasa. Dulu kan ANTV juga tradisinya ada program Santai
Bareng Yuk, SBY tuh dulu tuh SBY juga beberapa tahun sempet pegang
juga, sebelum Pesbukers tuh namanya SBY, kerjasama sama KOMANDO
juga. Nah terus begitu tahun 2011, 2011 kita bikin lagi program untuk
ramadhan dari SBY itu kita coba refresh namanya, karena ya ada

11
hubungan sedikit politik karena SBY jadi nama presiden, akhirnya kita
coba jangan, ganti pakai nama SBY, pakai nama lain akhirnya kita coba
bikin namanya Pesbukers karena dari trend juga waktu itu Facebook,
Facebook lagi trend banget di anak-anak muda, kita coba ambil icon
namanya jadi Pesbukers dulu tuh kan singkatan Pesta Buka Bareng Artis
gitu Pesbukers di singkat, eh Pesta Buka Bareng Selebritis, disingkat jadi
Pesbukers untuk program buka puasa. Itu sih awalnya emang special buat
pengantar ke buka puasa ramadhan 2011.” (RSH)

Program Pesbukers saat ini ditayangkan setiap hari senin sampai jumat pada
pukul 16.00 WIB sampai dengan 17.30 WIB. Program Pesbukers merupakan hasil
kerjasama antara ANTV dan Komando, yang artiya terdapat pembagian tugas di
dalam proses pra-produksi, hal ini berhubungan dengan teori 5 jenis informasi yang
terdapat dalam buku Wayne Pace yang berjudul Komunikasi Organisasi: Strategi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan., mulai dari bagaimana melakukan pekerjaan
(pembagian tugas), informasi mengenai bagaimana dasar pemikiran untuk
melakukan pekerjaan (Pencarian ide), hingga informasi mengenai kebijakan dan
praktik organisasi (Kesepakatan antar ANTV dengan Komando). Hal ini dibenarkan
oleh Head of Producer Komando:

“Pra produksi itu ya tadi, ehh pasti awalnya dari meeting misalkan
meeting di setelah live, meeting setelah live itu bisa ehmm awalnya,
awalnya ANTV itu pengennya tuh mingguan awalnya, tapi karena
program itu stripping, ngga mungkin dalam seminggu misalkan kita hari
jumat nih, kita bikin yuk buat senin, selasa, rabu, kamis, jumat minggu
depan, itu ngga bakal bisa karena jumat pasti buat senin, nah dari jumat
itu sore setelah live, itu pasti prosesnya untuk meeting antara Komando
dengan ANTV buat senin, ketika senin siang itu meeting buat senin
sorenya begitu pun entar kalau buat hari selasa habis live itu, itu sih
proses, proses yang harus dilakukan seorang produser ehh produser dan
kreatif untuk menentukan ide, cerita, alurnya supaya nanti ketika live itu
tidak melenceng jauh dari apa yang udah di bicarakan bareng-bareng, itu
sih intinya..” (AD)

12
Dengan durasi 90 menit, program Pesbukers dibagi berdasarkan 4 Segmen
dengan konten setiap segmen yang bisa berubah setiap saat, bahkan pada saat
program sedang berjalan. Untuk saat ini segmen yang lebih diutamakan adalah
talkshow, hal itu dilihat dari tingginya hasil rating dan share yang diperoleh.

“4 segmen itu biasanya terdiri dari ruming, karena memang itu set tetap
ruming tapi dengan 2 sisi dari kiri atas ke kanan bawah sama dari kanan
atas ke kiri bawah, itu konsep baru dari ruming yang pertama yang cuman
1 sisi, terus segmen 2 ke 3 itu Jessica Iskandar punya segmen talkshow
namanya Oscar.” (AD)

“ya kalau jam, itu masalah strategi ya, strategi dari program , strategi dari
stasiun, untuk ehh nge-grab penonton sebanyak-banyaknya ke menuju ke
jam prime time, nah itu strateginya adalah dimana kita bisa nge-grab
penonton dari early prime time istilahnya early prime time jam-jam 4 itu
masuknya udah, udah early prime time sampai nanti mereka ke grab
sampai di jam 6, start nya sekarang prime time start nya di jam 6, dulu
masih disekitar jam 8, seakarang udah maju prime time jadi jam 6. Jadi
gimana caranya nge-grab penonton di early prime time udah ke iket di
ANTV sampai nanti lanjut ke prime time sama di, sampai di super prime
time nya jam-jam 9, jam 8 jam 9 gitu. Nah disitu butuh program yang
cukup kuat buat, buat nge-grab penonton sebanyak-banyaknya, nah kita
strateginya dipasang program Pesbukers.” (RSH)

Program Pesbukers selalu menghadirkan tema yang berbeda-beda setiap


harinya, mulai dari cerita sketsa komedi di segmen ruming, sampai dengan tema dan
bintang tamu di segmen talkshow yang dibawakan oleh Jessica Iskandar dan Raffi
Ahmad. Tim kreatif mempunyai peranan penting dalam pencarian tema disetiap
episodenya, mereka diharuskan mencari berita-berita yang sedang update
dimasyarakat saat itu karena masyrakat akan lebih menyukai berita atau informasi

13
yang sedang terjadi di masyarakat, hal itu disampaikan oleh kedua produser
Pesbukers baik dari ANTV maupun Komando :

“40% itu kita update, update dari gossip apa, dari berita apa segala macem
itu kita update tuh sekitar 40%, nah 60% itu eksplor dari episode yang
kemarin, yang kita lagi kembangin apa nih, konsep kreatifnya apa yang
lagi kita kembangin, misalnya kita lagi bikin reality nya si Olga sama si ini
nih, atau reality nya si Vicky sama si Kiwil berantem, akhirnya itu
dikembangin di episode kedepannya, besoknya tuh kayak gimana nih kita
eksplor lebih apa lagi nih, tapi tetep nih wah di berita lagi happening ini
yaudah sempilin ini, tapi itulah sisinya hanya 40%, 60% nya eksplor dari
yang kita buat kemarin.” (EB)

“kalau ide dasarnya sih kita sebisa mungkin update, sebisa mungkin kita
komedi juga update, kenapa kita dipilih tayangnya secara live kenapa ngga
tapping gitu kan, kan bisa aja tapping ngga perlu live, toh ngga ada
interaksi telepon atau kuis segala macem, kenapa kita di ehh konsepnya di
live, biar komedinya juga update, jadi fokus nya pertama Pesbukers itu
memang harus, karena kita dikasih porsi live harus update, itu ide
pertama yang harus di kita.. yang harus kita olah, walaupun update kita
ngga dapat, minimal yang lagi masih dalam trend, misalnya apa kita mau
ngomongin apa yang lagi trend, misalnya apa ya lagi trend.. hmm mau
trend.. fashion atau apa gitu ya” (RSH)

4.4.1.2 Proses Produksi


Ketika seluruh persiapan dalam berbagai aspek telah disiapkan secara baik,
mulai dari pencarian ide atau konsep, pemilihan bintang tamu sampai kesepakatan
waktu dan harga, permintaan peralatan dan property yang akan digunakan, sampai
dengan penyusunan naskah dan rundown yang akan digunakan selama proses
produksi program, maka tahap selanjutnya adalah proses pembuatan program
“Pesbukers” memasuki tahap kedua, yaitu tahapan produksi. Program Pesbukers

14
merupakan program yang bersifat live dengan demikian ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dibanding program yang bersifat tapping. Tingkat kesulitan serta
ketelitian menjadi hal yang penting karena tidak ada proses editing yang dilakukan
apabila terjadi kesalahan dan gangguan yang tidak diinginkan. Sebelum masuk tahap
produksi, ketiga narasumber setuju bahwa persiapan yang matang adalah hal yang
terpenting agar proses produksi berjalan dengan sesuai rencana. Hal ini berhubungan
dengan teori khusus yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu informasi untuk
mengembangkan rasa memiliki tugas yang ditulis dalam buku Wayne Pace dalam 5
jenis informasi dalam komunikasi organisasi. Sehingga apabila rasa memiliki tugas
ditanamkan dalam masing-masing tim produksi program Pesbukers, kesalahan yang
dapat terjadi dapat diminimalisasikan.

“diproduksinya biasanya di hari H, kita siapin semua propertynya, kita


pikirin, kita mikirin wardrobenya, kita pikirin gimiknya kayak gimana, kita
pikirin blockingnya, kameranya gimana gitu kan, itu di produksinya kan.”
(RSH)

Namun tidak menutup kemungkinan akan ada perubahan yang bisa saja
terjadi pada saat tahapan produksi akan dilakukan. Hal itu bisa terjadi karena
beberapa hal, mulai dari ketidakhadiran bintang tamu yang sudah dipilih, perubahan
konsep yang sudah direncanakan, dan beberapa halangan lain yang mungkin saja
bisa terjadi. Akan tetapi karena program ini bersifat live, maka hal itu harus diatasi
dengan baik agar program ini dapat tetap tayang sesuai waktu yang sudah disediakan.

“sebelum live juga itu akan ada meeting namanya semacem reminding lagi
apa-apa aja terus bisa aja dalam waktu sekian detik bisa berubah tuh
entah dari idenya, bisa dari bintang tamunya cancel atau apa tapi disitu
makin menguatkan ide cerita pada tayang live” (AD)

15
“produksinya ya, tinggal menjalankan aja, menjalankan apa yang sudah
kita buat diawal, nah tinggal di eksekusinya biasanya pasti ada, pasti ada
kendala, ada perubahan segala macem, entah kedatangan telat, entah ada
halangan apa, yang akhirnya harus berubah konten itu ya fleksibel lah.
Pra produksi sebenarnya fleksibel cuma yang penting, diproduksi kita
sudah siap dengan apa yang akan terjadi itu kita udah selalu siap.” (EB)

4.4.1.3 Proses Pasca Produksi


Di dalam program yang bersifat live, proses pasca produksi tidak banyak
dilakukan karena tidak ada proses editing yang dilakukan. Tahapan terakhir dalam
proses produksi sebuah program yang bersifat live biasanya akan dilakukan evaluasi
terhadap keseluruhan jalannya proses produksi yang telah dilakukan, mulai dari
cerita sketsa, pertanyaan talkshow, gimmick yang telah dipersiapkan sebelumnya,
sampai dengan kesalahan yang telah dilakukan. Kegiatan evaluasi pada program
Pesbukers biasanya dilakukan setelah kegiatan shooting selesai. Kegiatan evaluasi ini
biasanya dilakukan oleh seluruh bagian yang ada, mulai dari eksekutif produser,
produser, tim kreatif, dan PA. Kegiatan evaluasi ini dilakukan antara pihak ANTV
dengan Komando, mereka akan meeting bersama-sama. Pada tahap ini, berhubungan
dengan teori 5 jenis informasi yaitu pada point keempat yang disebutkan bahwa
“informasi mengenai kinerja pegawai”. Karena tahap evaluasi ini juga membahas
kesalahan-kesalahan yang bisa saja dilakukan oleh anggota tim produksi program
Pesbukers. Kegiatan evaluasi ini merupakan salah satu kegiatan yang cukup penting
dan perlu dilakukan, pernyataan tersebut diperkuat dengan kutipan narasumber
berikut :

“di pasca produksi biasanya kita evaluasi lagi baik itu tim Komando
dengan tim ANTV. Kita bahas yang tadi udah kita rencanain, ter-eksekusi
dengan baik ngga gitu, sama paling besokannya sudah keluar rating baru
kita lihat, oh kemarin yang kita, yang kita bikin ternyata responnya begini
nih dari penonton nih, oh yang ini kurang, oh yang ini bagus nih lumayan
nih gini-gini, nah diliat kaya gitu.” (RSH)

16
Di dalam kegiatan evaluasi, rating dan share juga berpengaruh penting untuk
membahas apa yang harus dikembangkan dan apa yang harus dihilangkan di dalam
konten program Pesbukers. ANTV bekerjasama dengan sebuah lembaga survey
pertelevisian di Indonesia yaitu AC Nielsen, hasil rating dan share diperoleh setiap
hari setelah program ini ditayangkan.

“oh iya iya pasti, ehh ada konten yang kita sistemnya kita trial, based on
trial, ada konten yang kita based on data, jadi kalau, kalau rating sama
share itu kan sekarang sudah bisa keluar daily ya tiap hari, kalau dulu kan
masih weekly, keluarnya masih mingguan, sekarang tiap hari jadi apa
yang kita bikin hari ini udah bisa kita lihat performnya besok. Nah, kalau
konten-konten yang kita bikin based on trial, coba-coba nih, oh kali aja
nih cap cip cup kali aja bagus gitu, nah kalau kita lihat kebesokannya
performnya ternyata bagus, coba kita pertajam lagi kita ulang, kita
modifikasi lagi, kita trial coba deh undang yang lawas-lawas, ternyata
yang beberapa kali lumayan performnya, akhirnya kita ulang dengan kita
modifikasi. Dulu lawas dangdut sekarang lawasnya rock, yaudah nanti kita
bikin lagi lawasnya apa komedi, misalnya gitu, kita modifikasi selama itu
perform nya ternyata bagus gitu dimakan sama penonton. Ada juga materi
yang based on data yang kita udah tau, oh penonton jam segini ngga suka
nih, yang horror-horror, ngga suka yang terlalu ekstrim, misalnya
binatang-binatang apa, itu kita ngga boleh, ngga akan kita , itu juga rawan
teguran KPI gitu, nah itu yang selalu kita evaluasi setiap hari gitu.” (RSH)

Tingginya rating dan share yang diperoleh oleh sebuah program acara di
televisi menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan sebuah program, semakin tinggi
rating dan share yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa penonton yang
menyaksikan program tersebut memiliki jumlah yang banyak. Salah satu pendapatan
yang didapat dari sebuah program acara adalah adanya iklan yang ditayangkan disaat
commercial break program tersebut. Rating dan share menjadi salah satu acuan yang
dipertimbangkan oleh para pengiklan untuk bekerjasama dengan program tersebut.

17
”Pasti, banget, itu dewanya, dewanya tv itu rating and share, karena
mereka, mereka perputarannya dari iklan, ketika iklan itu banyak berarti
rating dan share nya itu tinggi, maka iklan akan mau masuk kedalam
program itu, tapi kalau rating dan share nya kecil iklan itu iklan
dipaksakan misalkan, sisa dari kuota iklan misalkan gue harus tayang 10
kali ya, itu akan dimasukkan tapi kalau memang program itu bagus, itu
pasti akan ngikut lah, iklan itu pasti akan ikut kalau program itu bagus
karena rating dan share.” (AD)

4.4.1.4 Keunggulan Program


Di dalam pembuatan sebuah program televisi, seorang produser memiliki
kewajiban untuk membuat sebuah program yang memiliki kelebihan atau
keunggulan dibanding program lain yang sudah ada. Program Pesbukers yang pada
dasarnya berjenis variety show bukan satu-satunya yang ada di Indonesia,
sebelumnya sudah banyak program berjenis variety show yang cukup berhasil dan
diingat oleh masyarakat. Melihat tingginya minat masyarakat dalam menonton
program berjenis variety show, ANTV dan Komando bekerjasama untuk membuat
sebuah program yang diberi nama Pesbukers. Program Pesbukers memiliki
keunggulan dalam hal susunan pemain atau line-up yang masih fresh dibanding
program yang ada sebelumnya, seperti yang dikatakan oleh salah satu produser
ANTV :

“kalau sekarang sih kalau gue berani bilang kelebihannya Pesbukers dari
line-up pemainnya ya, kalau bandingin sama program-program variety
show yang sejenis yang komedi sekarang, pemainnya kita jauh lebih
bagus, kita liat line-up nya Raffi Ahmad, Jessica Iskandar, Ayu Tingting,
kita punya Ruben Onsu, kita punya Oppie Kumis sekarang malah kita
dapat Vicky yang lagi happening, itu kekuatannya pertama disitu, yang
bikin beda sama program yang, kalau dibandingin sama program lain
masih banyak bermain di talent-talent yang sudah umurnya agak tua dan
untuk yang talent muda nya sudah ngga terlalu fresh, nah kita
kekuatannya 1 sih disitu dan mereka kan kalau pemain-pemain muda ini
kan masih dinamis ya dunia gossip nya juga masih, masih kental gitu,

18
dunia gossip nya juga masih bisa berkembang, masih, masih bisa kita
create macem-macem ide nah itu ya baru, akhirnya ide-ide kita bisa kita
eksekusi dengan baik karena line-up kita juga mendukung gitu.” (RSH)

4.4.1.5 Sumber Program Televisi


Di dalam pembuatan sebuah program televisi, terdapat berbagai jenis sumber
produksi yang bisa dipilih. Pada dasarnya terdapat 2 jenis sumber dalam produksi
program di televisi, yaitu in-house production dan joint production. In-house
production biasanya dilakukan oleh beberapa stasiun televisi yang memiliki fasilitas
dan financial yang memadai, karena dalam proses produksi program di televisi biaya
dan peralatan yang dibutuhkan tidak sedikit. Sedangkan joint production merupakan
salah satu cara yang bisa dilakukan oleh stasiun televisi di dalam pembuatan sebuah
program televisi. Joint production dilakukan dengan cara melakukan kerjasama
antara sebuah stasiun televisi dengan sebuah rumah produksi atau production house.
Jenis-jenis kerjasama yang bisa dilakukanpun beragam, diantaranya blocking time,
jual putus kepada broadcast, dan jointt production.
Pada program Pesbukers, ANTV sebagai stasiun televisi melakukan
kerjasama dengan sebuah rumah produksi yang bernama Komando Production.
Keduanya sepakat melakukan kerjasama dengan cara jointt production. Pola
kerjasama yang dibuat adalah pembagian tugas dan wewenang di dalam pembuatan
program Pesbukers, seperti yang dikatakan oleh salah satu narasumber, Rully Setia
Herlambang selaku produser ANTV :

“pola, nih kalau dari MOU nya si agreement-nya, kita ANTV kenapa kita
hire KOMANDO, pertama KOMANDO lebih supply ke kreatif, ANTV lebih
ke tekhnis, equipment, studio, kru itu ANTV. KOMANDO lebih ke kreatif,
ceritanya apa, bintang tamunya siapa, talent-talent nya seperti apa, nah itu
yang kita coba bagi sama KOMANDO, itu.” (RSH)

Pernyataan tersebut juga dibenarkan oleh salah satu produser Komando,


Erick Bastian :

19
“pola kerjasama yang dilakukan adalah KOMANDO itu fungsinya hanya
meng-handle kreatif, beberapa artis, dan beberapa hand property segala
macem. Tapi emang konsennya ke KOMANDO itu lebih fokus di kreatif,
kreatif konsep, kreatif ide nya seperti itu semuanya full di KOMANDO dan
pihak dari ANTV itu hanya supervisi, pengembangan, memproduksi, itu
fungsinya ANTV.” (EB)

Berdasarkan pernyataan narasumber tersebut, maka hal itu berkaitan erat


dengan teori khusus yang digunakan pada penelitian ini, yaitu informasi mengenai
kebijakan dan praktik organisasi yang sudah ditentukan sebelumnya oleh kedua
belah pihak. Di dalam perjanjiannya program Pesbukers terdapat pembagian tugas
antara Komando dengan ANTV lebih fokus kepada tim kreatif untuk memikirkan
konsep dan ide yang akan dibuat ke dalam sebuah tayangan Pesbukers. Tim kreatif
Komando diberikan tugas untuk membuat sebuah konsep dasar yang nantinya akan
dipresentasikan kepada pihak ANTV selaku stasiun televisi yang memiliki hak siar
program tersebut.

“bisa, cuma kan syaratnya mereka presentasi dulu , mereka presentasi ke


pihak tv, kalau itu secara keseluruhan oke, ehh, bisa langsung dijalanin,
kalaupun ngga kan keputusan terakhirnya kan ada di, di pihak tv nya gitu
ya, paling kalaupun ada evaluasi-evalausi dikit lah paling penambahan-
penambahan di sana-sini itu bisa di diskusiin gitu.” (RSH)

4.4.1.6 Keuntungan Joint Production

Proses produksi dengan Joint Production dapat memberikan keuntungan bagi


kedua pihak, baik itu dari pembagian tugas sampai keuntungan financial. Dari pihak
stasiun televisi, dengan adanya kerjasama ini dapat dilakukan pembagian tugas dan
tanggung jawab antara stasiun televisi dengan rumah produksi, sehingga hasil dan
kerja dalam proses produksi dapat lebih terjamin.

20
“kalau yang keuntungannya nomor 1 sih pembagian tugasnya bisa lebih,
bisa lebih ke bagi gitu ya konsentrasinya bisa ke bagi, ya emang untuk
kreatif ada di PH, misalnya gitu ya. Tv konsentrasi ke tekhnis, itu sih
keuntungannya. Terus sama ehh ide-idenya juga pasti bisa lebih, bisa lebih
berkembang, karena kan PH emang, emang dia fokus di ide-ide kreatif
gitu ya, terus yang ke 3 untuk dari cover si talent, karena pembayaran kan
ngga semuanya dibebanin ke ANTV, tapi bisa di cover sama KOMANDO,
nanti ANTV hubungannya cuma ke 1 pintu ke KOMANDO. Masalah
untuk pembayaran itu KOMANDO yang ke pihak artisnya gitu.” (RSH)

Sedangkan menurut pihak rumah produksi dengan adanya kerjasama ini,


selain masalah financial yang didapat, ada beberapa hal yang menjadi salah
keuntungan dari adanya joint production. Keterbatasan perlengkapan dan tidak
adanya jaringan pemancar yang dimiliki oleh sebuah rumah produksi, menjadikan
jenis kerjasama ini menjadi salah satu keuntungan karena hasil karya yang dibuat
dapat ditayangkan kepada masyarakat sebagai penonton televisi.

”kalau keuntungannya 1, tadi ya selain financial segala macem, ada


dimana PH itu tidak bisa, ada beberapa banyak item yang memang kita
harus kerjasama dengan stasiun televisi. Yang pertama kita pemancar
tidak ada, kita tidak punya hak siaran segala macem, itukan kita harus,
otomatis kita harus kerjasama dengan pihak tv untuk program kita biar
tayang. Selain itu dari equipment, tekhnis studio segala macem, kalau
seandainya PH yang melakukan semua itu butuh biaya besar, nah kalau
udah kita melakukan kerjasama joint production itu ya meminimalisasikan
lah segala macem budget, equipment, segala macem itu lebih
meminimalisasikan jadi ya sama-sama saling untung lah, untung di
stasiun televisi untung di production house. Untung di kita ya karya kita
bisa dilihat banyak orang.” (EB)

4.4.2 Masalah yang dihadapi dengan adanya kerjasama antara stasiun


televisi dengan rumah produksi
Kendala merupakan salah satu hal yang pasti dapat terjadi di dalam sebuah
kerjasama antar dua pihak, baik itu dari masalah personal sampai dengan antar dua
perusahaan. Di dalam program Pesbukers, masalah yang biasanya terjadi antara lain

21
terjadi perbedaan pendapat dalam hal ide atau konten dari program Pesbukers,
masalah pembayaran budget bintang tamu, sampai masalah personal antar tim kreatif
Komando dengan tim kreatif ANTV.

“kalau hambatan biasanya ya, kalau hambatan secara personal paling ya


bentrok antara adu pendapat.. adu pendapat soal kreatif biasanya bentrok
disitu, karena kan beda kepala beda ide kan, nah itu paling salah satu
masalah atau kendala yang biasa terjadi.” (EB)

Hal tersebut juga dibenarkan oleh salah satu produser dari ANTV, bahwa
masalah ide menjadi salah satu kendala yang dapat terjadi antara Komando dengan
ANTV, namun dalam hal tersebut ANTV mempunyai wewenang yang lebih
dibanding Komando karena ANTV mempunyai tanggung jawab dalam masalah
penyiaran program Pesbukers.

“hambatannya sih cuma masalah, paling masalah ide-ide aja gitu ya, ide
kadang lagi mungkin lagi stuck, lagi ngga ada ide gitu ya, jadi apa yang di
usulin sama pihak KOMANDO belum tentu cocok sama ANTV nya gitu.
Adapun yang di usulin sama ANTV juga belum tentu cocok sama
KOMANDO gitu. Nah lebih ke, lebih ke situ sih cuma kan kalau untuk
keputusan terakhir kan ada di pihak ANTV gitu ya, jadi kadang win-win
solusinya, oh yaudah karena penanggung jawab nya di ANTV jadi kita
coba eksekusi apa yang sudah di sepakatin sama ANTV.” (RSH)

Permasalahan yang biasa terjadi adalah dalam hal keuangan pada program
Pesbukers. Dalam hal ini biasanya terjadi saling lempar tanggung jawab antara
ANTV dengan Komando dalam masalah pembayaran bintang tamu. Perjanjian yang
sudah disepakati dari awal tidak berjalan dengan baik karena terjadi permasalahan di
lapangan yang berbeda-beda setiap harinya. Pada masalah ini, konflik yang terjadi
antara pihak Komando dengan ANTV sudah dijelaskan di dalam buku Khomsahrial
Romli yaitu terdapat perselisihan dalam mencapai tujuan program organisasi karena
pada kasus ini, kedua belah pihak sama-sama ingin mendapatkan keuntungan dalam
hal keuangan, seperti yang dikatakan oleh kepala produser Komando :

22
“yaa, itu dia jadi ehh kalo nominal gue gak akan ngomong sih ya tapi
pembayaran artis itu ada perjanjannya banyakan itu sebulan dibayar,
misalkan bintang, eh bukan bintang tamu eh pemain tetapnya Nunung
misalnya, Nunung itu berarti dalam satu bulan sekitar 20 episode nah
nanti ketika ehh apa akhir bulan dia akan dibayar 20 episode, misalkan
seperti itu, tapi kadang-kadang artis itu kan ijin, misalnya kayak Nunung
umroh, nah dari situ tuh sebenarnya berantakannya, misalkan kuota
Nunung misalkan nih 10 juta, KOMANDO harus mencarikan artis dengan
nominal yang sama, tidak boleh kurang, kalo lebih pasti dia seneng, itu
dia, makanya tidak boleh kurang harus 10, nah bisa artis itu misalkan,
‘gue mau pake ini dong’ gitu misalkan pake ini dong misalkan ehh gue
pake Kiwil ya dibawah dari Nunung misalkan, berarti dari Kiwil lo harus
tambah satu lagi yang kuotanya sama. Itu sih sebenernya permasalahan
yang ngga bakal akan selesai, karena artis itu pasti ada ijin kayak Raffi
juga ijin, ehh apa waktu itu umroh juga kalo ngga salah, umroh trus jalan-
jalan ke Eropa 2 minggu, itu, itu sebenernya nah itu dia kalo Raffi atau
dari pihak ANTV misalkan Ayu Tingting sakit apa segala macem mereka
berhak ngga ada penggantinya, tapi karena KOMANDO dibeli dengan ehh
nominal tertentu dan kuota artisnya segini, kita harus menggantikannya
gitu, kalau dari artis komando yang berhalangan hadir, itu sih masalah,
jadi masalah yang dulunya besar jadi masalah yang biasa karena ya, artis
namanya manusia pasti ada sakit atau apa, jadi pasti harus ada gantinya,
gitu.”(AD)

Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI merupakan salah satu lembaga yang
bertugas untuk membuat, mengawasi, dan memberikan hukuman kepada organisasi
yang bergerak dalam bidang broadcasting. Penerepan pedoman perilaku penyaran
dan standar program siaran atau P3SPS merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dan menjadi acuan bagi lembaga penyiaran untuk mengawasi system
penyiaran nasional. Program Pesbukers merupakan salah satu program yang sering
mendapatkan teguran dari KPI karena melakukan beberapa pelanggaran yang sudah
dibuat dan disepakati sebelumnya. Teguran tersebut menjadi salah satu bentuk
pembelajaran untuk ke depannya bagi sebuah program agar dapat mengetahui hal

23
yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan, seperti yang dikatakan oleh
salah satu produser ANTV :

“kalau teguran KPI sih pasti, pasti kita pelajarin juga gitu ya, tegurannya
dimana, dibagian mananya gitu kan, karena kan setiap program maker itu
selalu di, di batasin sama peraturan dari KPI namanya P3SPS itu udah
pedoman banget tuh kalau untuk orang-orang yang bikin program harus
tau P3SPS itu peraturan dari, emang ada peraturannya dari KPI, jadi kita
bisa.. bisa mengacu dari situ, apa itu yang kita bikin tegurannya itu benar
melanggar atau ngga. Nah itu kan juga kita, ehh biasanya kalau ada
teguran, ada teguran 1, teguran2, teguran 3, sanksi 1, sanksi 2, sanksi 3
gitu ya, itu biasanya juga kita di rutin di undang sama KPI buat diskusi
segala macam gitu, nah itu pasti, kalau emang kita ngerasa benar, kita
melanggar, kan biasa kita ngga kontrol ya apalagi ini komedi gitu ya live,
kadang ngga kontrol, ya pasti kita evaluasi, kita harus, kita harus kita
perbaikin.” (RSH)

4.4.3 Hasil Observasi


Observasi atau pengamatan yang dilakukan peneliti berlangsung selama tiga
bulan mulai dari tanggal 9 Februari 2015 sampai dengan 9 Mei 2015. Peneliti
melakukan observasi sebagai pengamat partisipan dengan ikut terjun ke dalam
organisasi dan menjadi bagian dari tim kreatif produksi program Pesbukers. Peneliti
melakukan observasi di dua tempat yang berbeda, yaitu gedung Komando Group
yang terletak di daerah Cipinang, dan gedung Studio ANTV yang terletak di
Epicentrum. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, berikut masalah-masalah
yang ditemui oleh peneliti dalam proses produksi program Pesbukers di ANTV:

1. Fasilitas yang kurang memadai


Di dalam proses produksi, tahap pra-produksi memiliki peran yang
penting untuk keberhasilan sebuah program di televisi. Proses pra-
produksi biasanya dilakukan pencarian ide atau konsep yang akan
dijalankan pada sebuah program. Dalam pencarian ide atau konsep,
dibutuhkan beberapa fasilitas yang akan digunakan untuk mempermudah
pencarian berita atau informasi yang sedang marak yang masyarakat.

24
Peneliti melihat kurangnya fasilitas yang baik dalam program Pesbukers,
mulai dari tidak adanya internet di dalam ruang meeting, tidak ada laptop
yang disediakan, pencahayaan yang kurang baik, dan kondisi ruang
meeting yang tidak layak.
2. Narasumber yang susah didapatkan
Program Pesbukers selalu mengundang bintang tamu atau narasumber
yang berbeda-beda di setiap episodenya. Pencarian bintang tamu atau
narasumber merupakan salah satu kendala yang selalu dihadapi oleh tim
kreatif Pesbukers karena kurangnya persiapan sebelumnya. Pencarian
narasumber biasanya dilakukan satu hari sebelum program tersebut
tayang, sehingga susahnya penyesuaian jadwal narasumber yang telah
dipilih
3. Materi yang susah didapatkan
Program Pesbukers merupakan program live yang tayang setiap senin
sampai jumat dengan materi yang berbeda-beda setiap harinya. Pencarian
materi menjadi salah satu kendala karena informasi atau berita yang
sedang terjadi di masyrakat tidak selalu ada setiap harinya.
4. Kendala saat produksi
Program Pesbukers merupakan salah satu hasil dari kerjasama antara dua
pihak, kendala yang dapat terjadi akan lebih banyak pada saat produksi
berlangsung. Perbedaan pendapat antara stasiun televisi dan rumah
produksi merupakan salah satu kendala yang dapat terjadi pada saat
produksi program Pesbukers.

4.5 Pembahasan
Program Pesbukers merupakan salah satu program yang berjenis variety
show yang pada perjalanannya lebih focus terhadap informasi dan berita terupdate
yang sedang diperbincangkan oleh masyarakat. Program Pesbukers yang memiliki
arti Pesta Buka Bareng Selebritis ini sudah berjalan selama 4 tahun dengan perolehan
rating dan share yang cukup tinggi dibanding program lain yang ada. Program
Pesbukers menjadi salah satu andalan ANTV selaku stasiun televisi yang menyiarkan
program tersebut, perolehan rating dan share yang tinggi menjadikan ANTV
menduduki peringkat tiga besar dalam urutan stasiun televisi di Indonesia.

25
Program Pesbukers merupakan salah satu program yang dihasilkan dari
kerjasama yang dilakukan antara stasiun televisi dengan sebuah rumah produksi.
Kerjasama yang disepakati diantara keduanya adalah joint production, terdapat
pembagian tugas dan wewenang di dalam proses produksi program Pesbukers, mulai
dari pra-produksi, produksi, sampai pasca produksi. Secara garis besar pembagian
tugas yang disepakati adalah Komando bertanggung jawab dalam hal tim kreatif
program, sedangkan ANTV bertanggung jawab dalam hal teknis secara menyeluruh,
mulai dari panggung, set panggung, kamera, dan property.

4.5.1 Hasil Analisis Pola Kerjasama Komando dengan ANTV pada program
Pesbukers
Dari wawancara mendalam (in-depht interview) dan observasi partisipan
langsung yang peneliti lakukan, peneliti melihat bagaimana pola kerjasama yang
dibangun antara Komando dengan ANTV dalam proses produksi sebuah program
acara Pesbukers. berikut hasilnya :

1. Proses Pra-Produksi
Dalam tahapan pra-produksi, kegiatan yang dilakukan dalam program
Pesbukers mulai dari pencarian ide, pencarian bintang tamu, pengurusan
kontrak artis, dan penentuan set panggung. Dalam tahapan ini, biasanya
Komando memiliki peranan yang penting dalam proses pencarian ide dalam
beberapa segmen program Pesbukers, seperti Ruming (Ruang Miring), Kursi
Kejujuran, dan konten talk show. Sedangkan ANTV memiliki tugas untuk
mempersiapkan set panggung dan property yang akan digunakan. Tahapan
yang dilakukan secara menyeluruh dalam pra-produksi program Pesbukers
adalah sebagai berikut :
a) Memikirkan ide atau konsep cerita yang akan dibuat untuk
episode selanjutnya pada 1 hari sebelum produksi dilakukan
b) Menentukan set panggung, property, dan wardrobe yang akan
digunakan kemudian melakukan koordinasi dengan production
assistant selaku bagian yang bertugas dalam hal tersebut
c) Mencari bintang tamu sesuai dengan tema yang telah ditentukan

26
d) Mencari artikel, berita, atau informasi yang berhubungan dengan
bintang tamu dan tema yang dipilih
e) Membuat draft kasar atau kerangka isi program
f) Komando membuat naskah secara keseluruhan kemudian di
presentasikan kepada tim kreatif ANTV
g) Melakukan perbaikan atau perubahan naskah jika ada
h) Diadakan briefing kepada seluruh tim kreatif program Pesbukers
agar mengetahui kesuluruhan konsep pada episode selanjutnya
i) Melakukan persiapan secara menyeluruh, mulai dari pembagian
clip-on artis, mic, naskah, briefing artis, dan lain-lain

Peneliti melihat proses pra-produksi yang dilakukan pada


program Pesbukers sudah sesuai dengan tahapan yang harus
dilakukan pada tahap pra produksi menurut F.Wibowo pada bukunya
yang berjudul “Teknik Prododuksi Program Televisi”. Wibowo
mengatakan bahwa sebelum terbentuknya sebuah program acara,
tahapan pra produksi merupakan tahapan awal yang paling penting
dan perlu dipersiapkan secara matang agar pada saat produksi,
program yang dibuat sesuai dengan apa yang diinginkan. Di dalam
tahapan pra produksi ini ada berbagai langkah yang perlu dilakukan,
adalah :
 BrainStorming
Sebelum melakukan produksi, seorang produser harus
memiliki atau menyampaikan ide gagasan mengenai
konsep program yang akan dibuat. Setelah ide atau konsep
tersebut ditentukan, produser beserta tim mulai
mengembangkan ide tersebut sesuai dengan kebutuhan
program acara (segmentasi audiens, waktu tayang, jenis
program)
 Planning
Setelah ide atau konsep sudah matang, maka langkah
selanjutnya adalah membuat perencanaan mengenai segala
jenis kegiatan yang ada dalam proses produksi, seperti
waktu kerja, pemiliha talent, penyempurnaan naskah,
27
penentuan lokasi shooting, budgeting, dan pemilihan crew
yang terlibat di dalam televisi.
 Preparation
Tahapan terakhir ini merupakan penyempurnaan dari
tahapan yang sebelumnya sudah dilaksanakan. Pada tahap
ini mulai dilakukan pengurusan surat ijin shooting, kontrak
artis, perizinan lokasi, melakukan briefing atau arahan
kepada artis dan semua crew yang terlibat, dan persiapan
peralatan dan perlengkapan shooting yang diperlukan.

2. Proses Produksi
Pada tahapan produksi program Pebukers yang dilakukan adalah
pelaksaan semua ide atau konsep yang telah dibuat dalam tahap pra-produksi,
seluruh peralatan yang digunakan harus berjalan dengan baik karena Program
Pesbukers merupakan program yang disiarkan secara langsung atau live.
Dalam hal ini, ANTV memiliki peranan penting karena ANTV mempunyai
tugas dalam hal penyediaan peralatan dan perlengkapan yang akan
digunakan. Sedangkan Komando bertugas untuk mengawasi jalannya proses
produksi agar sesuai dengan konsep yang telah dibuat.
Menurut Wibowo setelah seluruh tahapan persiapan produksi selesai
direncanakan secara matang maka tahapan berikutnya adalah produksi
program sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan. Pada tahap
ini produser, artis, dan semua crew melakukan kerja sama agar pembuatan
sebuah program tersebut dapat sesuai dengan apa yang telah di rencanakan.
Pada tahap ini produser mempunyai peranan penting karena produser yang
memimpin secara keseluruhan jalannya sebuah proses produksi program
acara tersebut. Produser yang memberihan arahan langsung mengenai
jalannya pembuatan program acara di televisi.
Peneliti melihat pembagian tugas yang terjadi pada saat proses
produksi antara Komando dengan ANTV adalah sebagai berikut :
a) Komando :
- Melakukan persiapan handprop yang akan digunakan pada
episode tersebut

28
- Mengawasi jalannya proses produksi agar sesuai dengan
konsep yang telah dibuat dan disepakati bersama
- Mengatur jalannya alur cerita pada setiap segmen
- Mempersiapkan talent yang akan in-frame
b) ANTV
- Melakukan pengecekan peralatan yang akan digunakan, mulai
dari kamera, clip-on, mic, HT, laptop, screen, dan sebagainya
- Melakukan koordinasi dengan production assistant agar tidak
terjadi miss communication
- Mengawasi jalannya proses produksi program
- Membantu Komando dalam hal pengembangan ide atau alur
cerita

3. Proses Pasca Produksi


Pada tahapan pasca produksi program Pesbukers, tidak banyak
hal yang dilakukan dalam hal editing dikarenakan program ini
merupakan program yang bersifat siaran langsung atau live sehingga
tidak adanya proses perbaikan atau editing. Peneliti melihat, pada
tahap ini kedua pihak saling berkoordinasi dalam hal evaluasi
terhadap keseluruhan proses produksi yang telah dilakukan. Evaluasi
yang dilakukan mulai dari membahas kesalahan yang terjadi pada saat
produksi sebelumnya, melihat bagus atau tidaknya konten yang telah
dibuat sehingga bisa diputuskan apakah konten tersebut tetap
dipertahankan atau tidak, melakukan evaluasi yang didasari oleh
peroleh rating dan share dari lembaga AC Neilsen. Peneliti melihat
tidak terjadi pembagian tugas antara Komando dengan ANTV karena
pada tahap ini kedua pihak saling bersatu untuk melakukan evaluasi
berdasarkan produksi yang dilakuakan sebelumnya.

4.5.2 Kendala yang dihadapi dari kerjasama yang dilakukan antara


Komando dan ANTV
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dan obervasi partisipan yang
peneliti lakukan, peneliti melihat beberapa kendala yang biasa terjadi antara

29
Komando dengan ANTV dalam keseluruhan tahap produksi program Pesbukers,
yaitu antara lain :

a) Miss Communucation
Miss communication merupakan salah satu kendala yang biasa
terjadi antara pihak komando dengan pihak ANTV. Hal tersebut
terjadi karena beberapa sebab, yaitu tidak hadirnya tim Komando
secara menyeluruh di setiap meeting atau briefing yang dilakukan
sehingga menyebabkan kurangnya informasi yang dapat
mengakibatkan miss communication antara pihak Komando dengan
pihak ANTV, terlalu banyaknya tim kreatif yang ada pada satu
program mengakibatkan perbedaan pendapat antar pribadi yang dapat
mengakibatkan miss communication. Kendala tersebut dapat
mengakibatkan hal yang fatal apabila tidak diantisipasi dengan baik
dari kedua pihak sehingga program tersebut dapat tetap berjalan
sesuai dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya.
b) Finance atau Keuangan
Pola Kerjasama yang disepakati antar kedua pihak dalam
masalah pembayaran masih kurang berjalan dengan baik, peneliti
melihat adanya saling lempar antara Komando dengan ANTV dalam
masalah pembayaran bintang tamu atau beberapa property yang akan
digunakan. hal tersebut terjadi karena terdapat batasan nominal harga
yang telah disepakati untuk setiap episode program Pesbukers,
sehingga kedua pihak saling melakukan hitungan agar angka atau
nominal tersebut dapat sesuai dengan angka atau nominal yang telah
disepakati. Namun sering terjadi kesalahan perhitungan karena
perbedaan budget yang ditetapkan oleh masing-masing artis atau
bintang tamu yang telah dipilih untuk melakukan shooting di program
Pesbukers.

Peneliti melihat, konflik yang terjadi di dalam tim kreatif Pesbukers sudah dijelaskan
di dalam buku Prof. Dr. Khomsahrial Romli M.Si. yang berjudul Komunikasi
Organisasi Lengkap, yang menjelaskan bahwa di dalam komunikasi organisasi,
keberadaan konflik tidak dapat dihindarkan, dengan kata lain bahwa konflik selalu

30
hadir dan tidak dapat dielakakan. Suatu organisasi yang sedang mengalami konflik
menunjukan ciri-ciri sebagai berikut: (Khomsahrial Romli,2014)

a. terdapat perbedaan pendapat atau pertentangan antar individu atau


kelompok,
b. terdapat perselisihan dalam mencapai tujuan program organisasi,
c. terdapat pertentangan norma, dan nilai-nilai individu maupun
kelompok,
d. adnya sikap dan perilaku yang saling bersaingan antar individu yang
ada di dalam organisasi,
e. adanya perdebatan dan pertentangan karena munculnya kreatifitas,
inisiatif atau gagasan baru dalam tujuan organisasi

31

Anda mungkin juga menyukai