Menyetujui,
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
tersebut karena kurangnya sosialisasi dari instansi dan terkendala karena tidak
semua daerah yang ada di Sumatera Barat yang menggunakan antena UHF, karena
untuk bisa menyaksikan program acara yang ada di TVRI Sumatera Barat harus
menggunakan antena UHF. TVRI Sumatera Barat pun mempunyai solusi atas
masalah ini, dengan melakukan streaming di Facebook dan melaui website resmi
TVRI Sumatera Barat setiap harinya. Namun informasi tersebut belum
tersampaikan ke seluruh daerah yang ada di Sumatera Barat.
Untuk lebih memperkenalkan TVRI Sumatera Barat, maka penulis mencoba
membuat video company profile TVRI Sumatera Barat yang bertujuan untuk
memberikan informasi kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih mengenal
TVRI Sumatera Barat sekaligus mempromosikan social media Facebook TVRI
Sumatera Barat dan website resmi TVRI Sumatera Barat.
Tujuan
Tujuan dari penelitian di TVRI Sumatera Barat adalah untuk membuat sebuah
video company profile TVRI Sumatera Barat yang bertujuan untuk
memperkenalkan profil TVRI Sumatera Barat kepada masyarakat sehingga TVRI
Sumatera Barat bisa lebih dikenal oleh masyarakat dan mempromosikan social
media Facebook TVRI Sumatera Barat dan website resmi TVRI Sumatera Barat.
Manfaat
Manfaat dari pembuatan video company profile di TVRI Sumatera Barat agar
TVRI Sumatera Barat lebih dikenal oleh masyarakat dan hasil-hasil produksi dari
TVRI Sumatera Barat dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Sumatera Barat.
TVRI Stasiun Sumatera Barat pertama kali berdiri sejak tahun 1982. Awalnya
beralamat di Jalan Jati Abadiah Padang yang saat itu masih berstatus sebagai
Stasiun Produksi Keliling (SPK) dengan jumlah karyawan sebanyak 14 orang.
Karyawan-karyawan tersebut berasal dari daerah setempat dan di tambah dengan
mutasi dari stasiun lain.
Stasiun Produksi Keliling hanya membuat paket siaran berupa paket-paket
yang dikirim ke stasiun pusat Jakarta untuk di siarkan. Paket tersebut meliputi paket
berita,paket hiburan,dan paket wisata.
TVRI Stasiun Sumbar yang di resmikan sebagai Stasiun Penyiaran pada 19
April 1997 yang di resmikan oleh Mentri Penerangan pada waktu itu di jabat oleh
3
Harmoko. Stasiun Televisi ini mengudara secara konsisten selama 4 jam setiap
harinya. Sampai saat ini LPP TVRI Sumatera Barat berstasus kelas B.
Sebagai sebuah lembaga, TVRI Sumatera Barat juga memiliki slogan yang
telah berganti dari masa ke masa, diantaranya :
Struktur Organisasi
Dalam pembuatan video company profile ini metode yang dilakukan berdasarakan
tahapan pengerjaan selama Praktik Kerja lapangan. Ada tiga tahapan yang
dilakukan, dapat dilihat pada Gambar 2.
Analisis Permasalahan
Tahap awal dari pembuatan video company profile adalah dengan
melakukan diskusi dengan client. Diskusi dilakukan untuk mengetahui
apakah permasalahan yang ada di TVRI Sumatera Barat dan apakah solusi
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Setelah melakukan diskusi didapati
bahwa masalah yang ada di TVRI Sumatera Barat adalah sedikitnya
masyarakat yang tahu tentang keberadaan TVRI Sumatera Barat karena
kurangnya sosialisasi dari instansi dan terkendala karena tidak semua daerah
yang ada di Sumatera Barat yang menggunakan antena UHF, karena untuk
bisa menyaksikan program acara yang ada di TVRI Sumatera Barat harus
menggunakan antena UHF. Untuk mengatasi masalah tersebut instansi
meminta untuk dibuatkan sebuah video company profile yang digunakan
untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang TVRI Sumatera Barat.
Video diberi batasan durasi yaitu maksimal tiga menit dengan format video
yang telah ditentukan oleh pihak instansi. Video tersebut nantinya bisa di
upload ke media facebook TVRI Sumatera Barat.
Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data, data diberikan langsung oleh pembimbing
lapang atau oleh pegawai lain di TVRI Sumatera Barat sesuai dengan data
yang dibutuhkan berupa logo TVRI Sumatera Barat, stok video yang
5
diambil sendiri, stok video yang diberikan oleh instansi dan backsound
talempong.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan disiapkan untuk pembuatan video company profile ini sesuai
dengan kebutuhan. Contohnya pada saat melakukan pengambilan video
dibutuhkan alat seperti kamera¸ tripod, dan kartu memori. Sedangkan pada
tahap pasca produksi dibutuhkan komputer dan bahan-bahan seperti video,
storyline, dan audio.
Target Audience
Target audience sangat penting dalam sebuah company profile agar video
yang dibuat dapat menghasilkan sebuah informasi dan dapat diterima
dengan baik oleh audience. Target audience dari video ini adalah
masyarakat umum mulai dari usia 15-50 tahun.
Pencarian Sumber Referensi
Pencarian referensi didapatkan dari hasil pencarian di internet. Referensi
yang didapat dijadikan sebagai bahan pembuatan video company profile.
Pencarian referensi berupa sound effect, backsound, dan keperluan lain
untuk pembuatan video company profile ini.
Perancangan Storyline
Pada Storyline berisi tentang alur cerita yang akan dibuat pada pembuatan
video company profile ini sehingga dalam proses pembuatan video tersebut
menjadi lebih jelas dan terarah.
Gambar 3 Storyline
3.1.2 Produksi
a. Jenis Shot
Untuk menghasilkan gambar yang benar dan sesuai dibalik shot, seorang
kameraman perlu mengetahui beragam type of shot atau ukuran framing (al-
Firdaus,2010). Ada beberapa jenis shot yang digunakan dalam pembuatan
video ini, diantaranya :
1. Medium Close Up
Shot yang menampilkan sebatas dada sampai atas kepala.
2. Medium Shot
Shot yang menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala.
3. Total Shot
Shot yang menampilkan keseluruhan objek.
b. Gerakan Kamera
(Moving Camera) disebut pergerakan kamera karena perangkat kamera ini
berubah posisi dalam proses pengambilan gambar demi sebuah nilai dan
estetika video (al-Firdaus, 2010).
Pergerakan kamera juga sangat diperlukan untuk menampilkan video lebih
hidup dan tidak bosan saat ditayangkan. Ada beberapa teknik pergerakan
kamera yang digunakan dalam pembuatan video ini, diantaranya :
1. Panning
Pan adalah gerakan kamera secara mendatar dari kiri ke kanan atau
sebaliknya.
2. Tilting
Tilting adalah gerakan kamera seceara vertical, dari bawah ke atas
atau sebaliknya.
Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi yang
meliputi banyak hal,seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut
menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan
efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan
pemberian effect gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing)
bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara efek yang disesuaikan
dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian
tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa
tulisan atau terjemahan. Tahapan pasca produksi meliputi pembuatan video
company profile, dubbing, rendering, revisi, dan presentasi.
setelah klik dua kali maka akan muncul effect control, disini kita bisa
mengatur untuk mengganti warna sesuai keinginan. Pada efek RGB
Curves terdapat 4 kolom warna yaitu putih , merah, hijau, dan biru.
Disini saya membuat efek agar video yang kurang pencahayaan dibuat
menjadi lebih bercahaya. Efek yang saya buat dapat dilihat pada
Gambar 4.
Dubbing
Pada proses dubbing ini dilakukan perekaman suara untuk narasi. Dubbing
dibuat agar audience tidak bosan saat melihat video ini. Adapun teks yand
dijadikan untuk dubbing dapat dilihat pada Gambar 5.
Rendering
Rendering adalah proses dimana file video dan audio yang sudah selesai
diedit melalui software Adobe Premere Pro CC 2017 diexport menjadi
output video. Cara merender project di Adobe Premere Pro CC 2017 dengan
mengexport project yang sudah dibuat pada file – Export – Media. Dengan
format sebagai berikut :
Export Settings
Format H.264
Preset Custom
Output Name Video Company Profile TVRI
Sumbar.mp4
Output 1920x1080(1.0), 25 fps,
progressive, 00:02:33:12 VBR, 1
pass, target 10.00 Mbps, max
12.00 Mbps, AAC, 320 kbps, 48
khz, stereo
Bitrate Encoding VBR, 1 pass
Audio Format AAC
Audio Quality High
Disini karena sudah diberi tahu oleh client tentang format dan kualitas
video maka video tetap dibuat dengan kualitas HD dengan menggunakan
cinema bar pada video,
Revisi
Tahap ini terjadi apabila semua proses pembuatan video company profile
telah selesai dilakukan. Revisi dilakukan apabila ada kekurangan dalam segi
informasi yang disampaikan untuk menyempurnakan karya agar sesuai
dengan keingina client atau pembimbing lapang. Dan apabila ada scene
yang tidak sesuai dengan storyline yang telah dibuat.
Presentasi
Tahap terakhir dari pembuatan video company profile yaitu presentasi.
Tahapan ini dilakukan apabila tahap revisi sudah selesai dilakukan dan
selanjutnya akan dipresentasikan kepada client.
3.2.1 Kesimpulan
1. Tujuan pembuatan video company profile TVRI Sumatera Barat ini untuk
memberikan informasi kepada masyarakat.
10
DAFTAR PUSTAKA