Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring pesatnya perkembangan teknologi,dunia pendidikan dituntut

untuk lebih menyongsong era globalisasi. Dalam usaha peningkatan mutu

pendidikn tersebut maka ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) hendaknya

diserapi dengan keimanan dan ketaqwaan.Ilmu yang di dapat dalam bangku

sekolah dirasakan masih sangat kurang sehingga diperlukan sebuah kunjungan

ke perusahaan / industri yang bisa membantu kami dan bisa kami jadikan

perbandingan ketika kami menerima pelajaran di sekolah.

Melihat kenyataan yang terjadi di lapangan inilah yang menyebabkan siswa

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan  latar  belakang masalah seperti yang telah di uraikan di

atas,di kemukakan beberapa masalah yang akan di pahami sebagai berikut :

1.      Bagaimana perkembangan teknologi/peralatan maupun mesin yang di

gunakan oleh perusahaan/industri?

2.      Bagaimana penerapan k3 oleh industri apakah sudah sesuai dengan

standart/sudah sesuai dengan ketentuan yang diajarkan oleh bangku sekolah?

3.      Bagaimana kiat-kiat agar karyawan bekerja sesuai dengan situasi dan

kondisinya masing-masing.

1
C. Tujuan Pelaksanaan Kunjungan Inustri.

Dengan Kunjunagn Industri siswa akan belajar mengenal kegiatan-

kegiatan yang ada di Industri, siswa akan melihat proses kerja yang dilakukan

karyawan, siswa dapat belajar bagaimana prosedur oprasi standar yang harus

dilakukan oleh seorang karyawan. Tujuan diadakannya Kunjungan Industri

ini, diharapkan siswa dapat melihat lebih dekat itu dunia Industri jadi dapat

melengkapi teori yanag di dapat selama mengunjungi Industri terhadap teori

dipersekolahan, dan bertanya dilokasi Industri diharapkan siswa semakin

kritis mengerti realita segala sesuatu yang hal baik didunia kerja. Kegiatan ini

dilakukan dengan tujuan untuk lebih semakin dekat siswa dengan kondisi

dunia kerja yang akan mereka menghadapi lepas lulus nanti.

2
BAB II

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Metode Penentuan Objek Kunjungan Industri

Hal-hal yang di pertimbangkan dalam menentukan obyek kunjungan

industry yaitu :

1.      Kesesuaian obyek dengan Jurusan RPL

dengan maksudkan  agar siswa mengetahui dan berpengalaman

dengan melihat langsung di Gedung Pusat Produksi Siaran sehingga

antara pengetahuan di bangku sekolah dan pengalaman kunjungan bisa

di ambil kesimpulan yang baik.

2.      Lokasi dan ketersediaan obyek kunjungan industri

Obyek Kunjungan Industri Siswa SMK N 1 WAY KENANGA

di arahkan dengan obyek  wisata yang akan di kunjungi yaitu Gedung

Pusat Produksi Siaran TVRI Jakarta

2. Teknik Pengumulan Data

1. Metode Observasi/ Pengamatan

TVRI merupakn stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu satunya

televise yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah NKRI. Tugasnya yang

pertama kali adalah untuk menyiarkan olahraga Asean Games.

3
2. Metode wawancara

TVRI adalah jaringan Televisi Publik bersekala Nasional di Indonesia.

TVRI ini bersetatus sebagai Lembaga Penyiar bersama Radio Republik

Indonesia (RRI), yang ditetapkan Melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2002 tentang Penyiaran.

3. Metode Dokumentasi

 Studio 7: Sedang syuting, bertema Anak masuk pesantren,

 On air: Sup control dari studio 7,

 Ruang Server: Semua prosesnya masuk kesini untuk mengecek

semua pemprosesan berakhir disini.

3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Waktu pelaksanaan kegiatan Kunjungan Industri ini di laksanakan
pada tanggal 17 Oktober 2022

4
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi Lingkungan PT TVRI JAKARTA

1. Lokasi dan Keadaan Fisik

TVRI berada di Jl, Gerbang pemuda no 8 RT1/RW3, Gelora Tanah

Abang kota Jakarta Pusat. Terdapat tiga bangunan dalam lokasi

diantaranya salah satu tersebut adalah pemancar siaran untuk menjangkau

keseluruh wilayah Indonesia bahkan manca Negara namun disalah satu

banguan tersebut ada yang masih di renovasi.

2. Sejarah Berdirinya TVRI

Telavisi Republik Indonesia (TVRI) adalah atasiun televisi

pertama di Indonesia, yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962

(berdasarkan SK Menpen RI No.20/SK/VII/61). Siaran perdananya

menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

ke-17 dari Istana Negara Jakarta. Siarannya ini masih berupa hitam putih.

TVRI kemudian meliput Asian Games yang diselenggarakan di Stadion

Utama Gelanggang Olah Raga Bung Karno. Pembangunan infrastruktur

yang disiapkan oleh Pemerintah kala itu kawasan kompleks olahraga

Senayan (Kampung Senayan, Petunduan, Kebun Kelapa dan Bendungan

Hilir) serta pembangunan jalan baru yaitu Jalan M.H. Thamrin, Gatot

Subroto, Jembatan Semanggi, hingga TVRI guna menunjang kebutuhan

penyiaran turnamen.

5
Kehadiran TVRI disiapkan dalam waktu kurang dari sepuluh

bulan. Menempati gedung yang semula dihajatkan sebagai Kampus

Akademi Penerangan – Departemen Penerangan RI, di Gerbang Pemuda –

Senayan Jakarta, program siaran disiapkan, dikemas dan dipancarluaskan

memakai jaringan teresterial. Kemudian, pembangunan tahap berikut di

luar Jawa, meliputi Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Sehingga, genap

seperempat abad, infrastruktur penyiaran televisi sudah tersebar hampir di

seluruh penjuru Nusantara. Secara kronologis status TVRI Tahun 1963

Berbentuk Yayasan Televisi Republik Indonesia (TVRI) berdasarkan

Keputusan Presiden Nomor 215 Tahun 1963 tentang Pembentukan

Yayasan Televisi Republik Indonesia. Merupakan stasiun televisi tertua di

Indonesia dan satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh

wilayah NKRI.

Memasuki era Reformasi bersamaan dengan dilikuidasinya

Departemen Penerangan, melalui Keppres No.355/M/1999 tentang

Pembentukan Kabinet Persatuan Nasional, maka status hukum TVRI

mengambang. Tahun 1976 TVRI berubah status menjadi UPT (Unit

Pelaksana Teknis) dibawah Departemen Penerangan. Namun Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Kepmen

No.l01/KEP/m.pan/1/2000 (5 Januari 2000) menugaskan pejabat dan

pegawai di lingkungan Direktorat Televisi serta Unit Pelaksana Teknis di

6
Jakarta dan Daerah untuk tetap melaksanakan tugas dan fungsi sesuai

dengan ketentuan yang berlaku saat itu.

Tahun 2000 status TVRI berubah menjadi PERJAN (Perusahaan

Jawatan) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2000

tentang Pendirian Perusahaan Jawatan Televisi Republik Indonesia

tanggal 7 Juni 2000. Setelah terbitnya Peraturan Pemerintah ini, TVRI

memperoleh kejelasan status hukum yakni sebagai perusahaan jawatan

yang menyelenggarakan kegiatan penyiaran televisi sesuai dengan prinsip-

prinsip televisi publik, independen, netral, mandiri dan program siarannya

senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat serta tidak semata-

mata mencari keuntungan, dan menyelenggarakan kegiatan usaha jasa

penyiaran publik dalam bidang informasi, pendidikan, dan hiburan serta

usaha-usaha terkait lainnya yang dilakukan dengan standar yang tinggi.

Secara kelembagaan berada di bawah pembinaan dan

bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI. Bulan September

2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2001 tentang

Pengalihan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada

Perusahaan Perseroan (Persero), Perusahaan Umum (Perum), dan

Perusahaan Jawatan (Perjan) Kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik

Negara. Dengan terbitnya PP Nomor 64 Tahun 2001 Pembinaan Perjan

TVRI dari Departemen Keuangan dialihkan kepada Menteri Negara

BUMN. Status TVRI berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) TVRI di

7
bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kantor Menteri Negara

BUMN setelah diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2002

tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Jawatan (Perjan) Televisi Republik

Indonesia menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) pada Tanggal 17 April

2002. Melalui Persero ini, Pemerintah mengharapkan TVRI dapat

menyelenggarakan kegiatan penyiaran televisi sesuai dengan prinsip-

prinsip televisi publik yang independen, netral dan mandiri guna

meningkatkan dan mengembangkan sikap mental masyarakat Indonesia,

meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan masyarakat, serta lebih

memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dan menyelenggarakan

usaha di bidang pertelevisian yang menghasilkan program siaran yang

sehat dan bermutu tinggi sekaligus dapat memupuk keuntungan

berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang modern dan

profesional.

Sejak Tahun 2005 hingga kini, Status TVRI berubah menjadi

Lembaga Penyiaran Publik. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

13 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik

Indonesia. Sebagai televisi publik, LPP TVRI mempunyai tugas untuk

memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol

dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan

seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi

yang menjangakau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

8
Era pertama kehadiran TVRI, juga dimaknai sebagai Era

Keemasan. Di bawah payung kebijakan penyiaran monopolistik, dalam

paruh kedua, program berita dikemas dengan format “menurut petunjuk

Bapak Presiden.” TVRI menjadi media tunggal penyiaran televisi

pemerintah yang beroperasi ke seluruh Indonesia. Sejak berstatus Yayasan

TVRI, hingga sebagai Unit Pelaksana Teknis Penyiaran Televisi di bawah

Departemen Penerangan, diterapkan kebijakan diseminasi informasi

model “top down”. Dengan memanfaatkan teknologi penyiaran televisi

analog melalui hibah peralatan luar negeri, para kru TVRI mampu

menyajikan program nonberita dengan prima. Terlebih didukung

kekayaan seni budaya, diversitas etnis dan sosial sebagai sumber inspirasi,

maka hal itu menjadi kunci sukses program. Berbagai program era ini,

diminati pemirsa, karena mencerminkan pembangunan bangsa atau

‘nation & character building’.

9
STRUKTUR ORGANISASI TVRI STASIUN JAKARTA

KEPALA
Drs. USRIN, M. PD

TMT Jabatan:01-07-2019

TMT Pensiun:01-01-2021

KEPALA BADAN KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG TEKNIK KEPALA BIDANG KEPALA BAGIAN UMUM
PROGRAM DAN KEUANGAN BERITA
PEMBANGUNAN JATI SETYOWAHYU, ST. MAB. JOHAN SETIAWAN, S.Sos.
Dra.RITA RAMLI ENDAH TRI
YANCE SUDARISMAN, SE TMT Jabatan :05-07-2018 HANDAYANI, S.Sos. TMT Jabatan :01-07-2019
TMT Jabatan :05-03-
TMT Jabatan :05-03- 2018 TMT Pensiun :01-06-2025 TMT Jabatan :05-03- TMT Pensiun :01-10-
2018 2018
TMT Pensiun :01-04-
TMT Pensiun :01-03-
2021 KEPALA SEKSI TEKNIK TMT Pensiun :01-09- KEPALA SUBBAG SDM
2021
PRODUKSI DAN PENYIARAN

KEPALA SUBBAG ALI AKBAR ST.MM. KEPALA SEKSI


KEPALA SEKSI DIRA KARLINA,S Sos. MM.
PERBENDHARAAN PRODUKSI BERITA
PROGRAM
TMTJabatan :02-05-2024
Dra VEAT JE MARLIN TMT Jabatan :05-03-2018
AMRUL HADI,SE.
Drs.EBI RUKBI, M. SI L
TMT Pensiun :01-11-2023
TMT Jabatan :01-07-
TMT Jabatan :05-08- TMT Jabatan :01-07-
219
2025 2019 KEPALA SUBBAG
KEPALA SEKSI TEKNIK
TMT Pensiun: 01-04 TRANMISI PERLENGKAPAN
TMT Pensiun :91-08-
2025 MUHAMMAD KEPALA SEKSI CURRENT KODI DAEMAWAN,
IKHSAN,ST,MT. AFFAIRS DAN SIARAN
KEPALA SUBBAG SE.MA
OLAHRAGA
AKUNTASI
KEPALA SEKSI TMT Jabatan :14-05-2014 BUDY KURNIAWAN,S. TMT Jabatan :06-07-
PENGEMBANGANDAN BAMBANG HADI, SE
DAN USAHA TMT Pensiun :01-11- Sos 2005
TMT Jabatan :26-08- 2030
RODI HARTONO,S.Sos. TMT Jabatan :24-03.
2018
TMT Jabatan :04-07- K.SEKSIFASILITAS 2016
2014 TMT Pensiun :01-01-
2016 TRANSMISI
TMT Pensiun :01-
K.SEKSI TRANSMISI
07--2024
TMT Jabatan :01-07-2019

TMT Pensiun :01-12-2025

10
Produk yang dihasilkan

Penyiaran televisi yang memberikan informasi, pendidikan,hiburan

yang sehat.kontrol dan perekat social, serta melestarikan budaya

bangsa.

B. VISI, MISI, SASARAN DAN TUJUAN TVRI

1. VISI

Terwujudnya TVRI sebagai media independen, profesional, terpercaya

dan pilihan bangsa Indonesia, dalam keberagaman usaha dan program serta

jaringan penyiaran berkualitas yang ditujukan untuk melayani    kepentingan

masyarakat dalam upaya memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa, dan melestarikan nilai budaya bangsa,untuk memperkuat

kesatuan nasional

2. MISI

a) Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan

dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis.

b) Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi

yang utama.

c) Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta

menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan

kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.

d) Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa

dan negara Indonesia di dunia internasional.

11
3. TUJUAN PENYIARAN  TVRI

Memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa

yang beriman dan bertaqwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan

kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri,

demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran

Indonesia. (Pasal 3 UU No.32/Th.2002, tentang Penyiaran)

4.      TUJUAN dan SASARAN

a.       Terciptanya program yang menarik.

b.      Terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan.

c.       Meningkatnya kualitas SDM khususnya pada penguasaan teknologi


informasi.

d.      TVRI menjadi pusat sarana pembelajaran sekolah dan luar sekolah.

e.       Meningkatnya sistem dan prosedur pada TVRI.

f.       Meningkatnya kemampuan Stasiun Penyiaran Daerah

g.      Terciptanya pemancar yang berkualitas dan berteknologi tinggi.

h.      Meningkatnya jangkauan siaran.

12
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan kunjungan industri ini, kami mendapatkan banyak

pengalaman dan kesmpulan dari kegiatan tersebut. Yakini agar siswa siswi

SMKN 1 way kenanga. Mengetahui bagaimana dunia kerja diindustri pertlevisian,

dan banyak mendapat pelajaran yang tidak terdapat pada pelajaran biasanya.

Pelaksanaan kunjungan industri ini telah memberikan banyak sekali

pengalamn bagi siswa siswi tentang dunia kerja pertelevisian, mulai dari para

produksi, produksi dan pembaca produksi yang ada di stasiun televisi.

Pengalaman ini menjadi bahan baru bagi penulis untuk melengkapi teori-teori

yang telah diperoleh sekolah.

B. Saran

SARAN UNTUK SEKOLAH:

Saran untuk jurusan multimedia SMKN 1 WAY KENANGA. Agar

memperbanyak kunjungan ke stasiun-stasiun televise lainnya, agar wawasan

siswa-siswi bertambah, tidak hanya stasiun televise di TVRI JAKARTA, tetapi

perlu mengadakan kunjungn ke beberapa televise lokal yang ada di daerah-

daerah. Mengaktifkan kembali kegiatan siswa-siswi melalui televise sekolah

13
sebagai media pembelajaran dan praktik siswa-siswi untuk memperoduksi acara

televisi yang dimulai dari lingkup sekolah didampingi guru-guru pembimbing.

SARAN UNTUK TVRI JAKARTA:

Agar semua pengusaha meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sehingga

produk dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional. Agar perusahaan

meningkatkan peralatan yang di pakai dalam bidang multimedia.

14
Lampiran

Dokumentasi

1. Lokasi dan keadaan fisik

2. Fasilitas

3. Prosedur kerja

15

Anda mungkin juga menyukai