Anda di halaman 1dari 25

TUGAS UAS PERENCANAAN MANAJEMEN DAN MEDIA

Nama : Salsadillah Yunita Rizal


NIM : V1121131
Kelas : Komunikasi Terapan C

Manajemen Media Elektronik Televisi


Berawal dari media cetak yang berprinsip mengemuka seperti koran, ketika ditemukan
mesin cetak pada tahun 1450 an oleh Johan GuttenBurg. Sebelum ditemukannya mesin cetak,
ada pun prinsip jurnalistik dimulai dari antadiurna atau semacam pengumuman pemerintah
kota Yunani. Pada saat itu menjelaskan berbagai hal berkaitan dengan kepentingan publik.
Termasuk diantaranya berkaitan dengan kedatangan, keberangkatan, dan barang-barang yang
dibawa oleh kapal. Kemudian adanya antadiurna tradisional dari batu yang datar, kemudian
ditulis menggunakan kapur berisikan informasi penting yang perlu diketahui publik. Hal
tersebutlah yang menjadi cikal bakal jurnal. Pada tahun 1802 ditemukan semacam pesan
yang dapat dikirim melalui kawat beraliran listrik dan dikembangkan menjadi media radio
menemani media koran. Kemudian tahun 1884, Paulnimkop berasal dari Jerman menemukan
alat dikenal sebagai satu jantra nimkop atau jangakauan nimkop sebagai cikal bakal atau
peletak pertama dari pertelevisian di dunia.
Latar belakang era pertelevisian Indonesia pada saat ini dari berbagai perkembangan
sejarah. Salah satunya Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan saluran televisi
pertama milik Pemerintah Indonesia yang hadir pada tahun 1962. Ide bermula pada tahun
1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi
dalam rangka pesiapan pelaksanaan ASEAN GAMES KE-4. Kemudian tanggal 25 Juli 1961,
Menteri Penerapan mengeluarkan SK No.20/SK/M Tahun 1961 tentang pembentukan panitia
persiapan televisi (P2T). Dan tanggal 23 Oktober 1961, Presiden Ir. Soekarno mengirimkan
teleks Mentri Penerapan yaitu Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi yang saat itu
hanya diberi waktu 10 bulan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Membangun studio berlokasi di Akademik Penerangan (AKPEN) di Senayan, Jakarta
2. Membangun 2 pemancar dengan kekuatan 100Watt dan 10kgWatt dengan tower
setinggi 80m.
3. Mempersiapkan organisasi pengelola dalam SDM, software, dan program-program
nya.
Pada tanggal 17 Agustus 1962 TVRI mengawali siaran percobaan bertepatan dengan
HUT NKRI ke-17 dari halaman Istana Merdeka. Kemudian tanggal 24 Agustus 1962 TVRI
secara resmi mengudara untuk pertama kalinya, serta dimulai dengan liputan Proklamasi
Kemerdekaan RI ke-17. Dalam perkembangannya tahun 1963, Presiden Ir. Soekarno
mengeluarkan kepress tentang pembentukan yayasan TVRI. Tahun 1964 mulai dirintis
pembangunan stasiun penyiaran daerah dimulai dengam pembangunan TVRI stasiun Jogja dan
kemudian secara berturut-turut pembangunan TVRI stasiun Medan, Surabaya, Ujung Pandang,
Manado, Denpasar, dan Balikpapan.
Pada tahun 1974 di era orde baru, organisasi TVRI dipindahkan ke Depertemen
Penerangan dan menjadi salah satu bagian dari tata kerja nya tersebut dengan status Direktorat
yang langsung dibawahi oleh Dirjen Radio Televisi dan Film bersamaan RRI serta perfilman.
Tahun 1975 Mentri Penerangan mengeluarkan SK MenPen No. 55 yang mengatur status ganda
TVRI sebagai yayasan TVRI dan sebagai Direktorat Televisi. Mulailah tahun 1977 secara
bertahap dibentuk produksi keliling atau SPK di 12 provinsi sebagai perwakilan responden TVRI
di daerah seperti Jayapura, Ambon, Kupang, Malang. Tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI
stasiun Surabaya, Semarang, Bandung, Banjarmasin, Pontianak, Aceh, Jambi, Padang, dan
Lampung.
Sebagai satu-satu nya saluran televisi di Indonesia, TVRI selalu ditunggu-tunggu oleh
seluruh lapisan masyarakat. Serta semua program yang ditampilkan TVRI sangat akrab dibenak
pemirsa dari segala tingkatan usia, baik pria maupun wanita, dan semua strata sehingga menjadi
saluran yang sangat efektif. Kemudian era monopoli TVRI berakhir pada tahun 1989 dimana
Pemerintah memberi peluang kepada swasta untuk pembangunan stasiun televisi seperti RCTI
berdiri, setahun kemudian muncul SCTV tahun 1990 yang menjadikan stasiun televisi swasta
lainnya bermunculan dan semakin berkembang cepat. Ada juga muncul lagi stasiun televisi asing
seperti CNN, NHK. HAK, HBO,VISION TV, TNT, Kartun NETWORK, dan NBC. Akhirnya
membuat eksistensi TVRI semakin memudar, karena perferensi atau pilihan pemirsa beralih
kepada stasiun televisi swasta maupun asing.
Tak heran karena stasiun televisi swasta maupun asing mempunyai kelebihan yang
berhubungan satu dengan yang lainnya. Salah satunya stasiun tersebut :
1. Telah diberi ijin untuk menayangkan iklan, sedangkan TVRI baru diijinkan menayangkan
iklan pada tahun 2003 yaitu 13 tahun kemudiannya.
2. Televisi swasta dimiliki oleh pemodal swasta yang lebih berorientasi pada keuntungan
finansial (profit oriented), hal ini menyebabkan program-program tayangan televisi
swasta lebih berorientasi pada selera masyarakat atau market oriented yang menjadi
target konsumen dari televisi swasta.
3. Televisi swasta dikelola oleh menejemen dan SDM yang lebih profesional, sehingga
organisasinya lebih ramping, efisien, kompetitif, dan mampu beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi.
Faktor dominan di ataslah yang menyebabkan rating/tingkat jumlah pemirsa TVRI, sejak
beroperasi nya stasiun televisi swasta terus menurun secara signifikan dalam jangka waktu
yang cukup lama. Terkesan seolah olah pemerintah kurang memperdulikan hal tersebut.
Padahal kehadiran dan eksistensi media terutama media televisi yang memberi bobot cukup
besar dalam menyampaikan berbagai kebijakan dan program pembangunan yang sudah,
sedang, dan akan dirasakan perlu untuk dilakukan oleh pemerintah. Pentingnya hal tersebut
bukan hanya bagi pemerintah saja, namun penting juga bagi masyarakat termasuk kalangan
dunia usaha, baik yang sudah beroperasi maupun yang akan beroperasi atau calon investor.
Memasuki era reformasi tahun 2000, diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 tahun
2000 tentang perubahan status TVRI menjadi perusahaan jawatan (perja). Secara
kelembagaan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada departemen
keuangan republik Indonesia. Kemudian Oktober 2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah
(PP) No. 64 tahun 2001 tentang pembinaan perja TVRI dibawah kantor menteri negara
BUMN untuk urusan organisasi, sedangkan untuk urusan keuangan berada pada departemen
keuangan. Sehingga terdapat 2 organisasi yang menaungi TVRI pada tahun 2001, sedangkan
tahun 2000 terdapat 1 organisasi yang menaungi yakni departemen keuangan.
Kemudian terdapat perkembangan lagi pada 17 April 2002, status TVRI menjadi PT
(Perseroan Terbatas). Melalui PP no 9 tahun 2002 berubah lagi, namun tetap di bawah
pengasawan kantor menteri negara BUMN dan departemen keuangan, sehingga hanya status
yang mengalami perubahan. Selanjutnya melalui UU RI tentang penyiaran berkaitan dengan
PP No. 32 tahun 2002 TVRI ditetapkan sebagai lembaga penyiaran publik, kemudian TVRI
menjadi badan hukum yang kemudian didirikan oleh negara dan milik negara. Sesuai dengan
semangat awal yang mendasari lahirnya TVRI yakni "Untuk melayani informasi bagi
kepentingan publik, bersifat netral, mandiri, dan tidak komersial” . Berkenaan dengan
semangat awal pendirian TVRI tersebut, maka pemerintah melalui PP No. 13 tahun 2005
menetapkan bahwa TVRI memberikan pelayanan informasi pendidikan dan hiburan yang
sehat dan menyampaikan kontrol sebagai perekat sosial serta melestarikan budaya bangsa
untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi
yang menjangkau keseluruhan wilayah Indonesia. Namun, hingga saat ini TVRI jelas belum
mampu mengemban tugas besar dan mulia tersebut. Dan karenanya membutuhkan berbagai
penyempurnaan yang mendasar, baik dalam kebijakan pemerintah terhadap TVRI maupun
penyempurnaan dalam organisasi internal TVRI sendiri. Itulah kiprah TVRI, sejarahnya
selalu dalam kondisi atau status yang mendua pertama perjan bertanggung jawab kepada
menteri keuangan dan kepada menteri BUMN, kemudian di rubah menjadi PT tetap
bertanggung jawab kepada menteri negara BUMN dan departemen keuangan. Kemudian
dirubah lagi menjadi media pelembaga penyiaran publik dan sebagainya. Posisi TVRI yang
menguat sekarang adalah TVRI RRI menjadi lembaga penyiaran publik milik negara dibiayai
oleh negara, namun negara minim dalam penggunaannya. Sebagian besar karyawan TVRI
adalah PNS, namun ketika pemerintah akan menggunakan untuk kepentingan pemerintah,
yang mana untuk mengimbangi informasi yang dilakukan oleh televisi swasta atau lembaga
penyiaran asing pun sulit.
Berkaitan dengan kondisi-kondisi yang bertumbuh dan berkembang, serta awal mereka
telah menetapkan bahwa televisi televisi swasta dan asing sudah menggunakan pola
menejemen modern bahkan untuk menghadapi persaingan yang semakin keras, beberapa
televisi swasta melakukan penggabungan usaha (merjer). Dan mereka juga melakukan
penggambilalihan kepemilikan atau akuisisi yang terjadi pada beberapa stasiun televisi yang
tidak mampu bertahan atau collab. Cara tersebut bertujuan untuk mengurangi persaingan dan
merupakan taktik untuk menghadapi persaingan yang semakin kuat dan keras. Karena
mereka benar-benar profit oriented, mereka jelas berada dalam jaringan usaha atau bisnis
network nya dan juga dalam hal ini mereka pasti akan mengembangkan pengalaman
profesionalnya, dalam bisnis media televisi mereka sudah mapan seperti merjer dengan asing,
bekerja sama dengan asing yang lebih memiliki pengalaman profesional atau yang sama-
sama berorientasi pada bisnis network. TVRI fleksibel untuk melakukan merjer dan akusisi
untuk mengurangi persaingan serta untuk lebih mudah mengembangkan bisnis usaha
networknya dan ditopang oleh pengalaman profesional yang memadai.
Peran dari televisi, berdasarkan kondisi yang ada bahwa televisi menjadi satu media yang
paling efektif dari arus globalisasi pada saat ini. Bukan hanya di bidang informasi namun
juga di bidang pendidikan, hiburan, olahraga, maupun gaya hidup. Transformasi berkaitan
dengan pemahaman politik ideologi maupun aktivitas sosial, bisnis dan ekonomi, dan
kemudian juga menggunakan kemajuan teknogi satelit dan semakin banyak stasiun televisi
yang kemudian memperluas jaringannya yang menjangkau hingga pelosok desa serta
semakin masal nya produksi televisi, sehingga harga semakin terjangkau. Dan juga sifat
audio visual dari televisi yang merupakan faktor utama yang membuat televisi menjadi media
yang paling berpengaruh dalam mempengaruhi keinginan, gaya hidup, bahkan kepribadian
dan budaya masyarakat yang luas.
Berdasarkan suatu penelitian oleh para psikolog, menjelaskan bahwa 87% informasi
ditangkap melalui penerimaan pesan yang melalui mata yakni secara visual. Dan 13%,
melalui pancaindra yang lain. Dari sinilah kemudian tak terelakkan bahwa efektifitas dan
kekuatan pengaruh media televisi, terutama terletak pada karakter atau sifat nya yang selain
audio yang dapat didengar, juga visual dapat disaksikan serta dinamis dengan tayangan yang
hidup. Karakter atau sifat dari media televisi seperti audio, visual, dan dinamis memiliki
kemampuan yang memperkeras, memperluas, dan mempertajam materi yang dipaparkan
melalui media televisi. Sehingga media televisi kemudian menjadi suatu media yang
memiliki berbagai keunggulan audio, visual, dan dinamis. Penggunaan teknologi tinggi yang
memungkinkan trik kamera dan penciptaan suasana melalui media televisi akan lebih dapat
merasionalkan sesuatu dan dapat digunakan untuk membangkitkan perasaan atau emosi dari
pemirsanya. Contohnya, tayangan dari televisi yang bersifat rasional seperti ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat dipaparkan secara lebih menarik dan lebih mudah
dipahami. Selain itu, suatu produk yang diiklankan di media televisi dapat membangkitkan
daya tarik yang luar biasa bahkan sering kali realitanya kalah menarik dibandingkan dengan
tayangan iklannya.
Awal mula kehadiran stasiun TV di Indonesia
Stasiun TV pertama di Indonesia adalah TVRI, stasiun TV pertama kali muncul di Indonesia
yaitu pada tahun 1962 dan berstatus sebagai Lembaga Penyiaran Publik bersama RRI(Radio
Republik Indonesia). TVRI pada saat itu menjadi satu satunya stasiun televisi di Indonesia yang
mampu menjangkau wilayah Indonesia hingga pelosoknya dengan menggunakan satelit
komunikasi ruang angkasa. TVRI saat itu dapat dianggap menjadi sumber informasi utama bagi
masyarakat dan karena anggapan itu pula memunculkan upaya media sebagai media propaganda
kekuasaan.
Kemunculan stasiun TV swasta
Kemudian setelah waktu berlalu dan seiring berkembangnya kemajuan demokrasi dan kebebasan
berekspresi, pada tahun 1989 pemerintah mulai mengeluarkan izin untuk berdirinya televisi
swasta. Pada tahun 1980an, muncul stasiun TV baru oleh pihak swasta, seperti RCTI, SCTV
daan beberapa stasiun TV lain.
Dampak Kemunculan stasiun TV swasta terhadap TVRI
Kemunculan stasiun TV swasta membuat TVRI yang juga merupakan satu-satunya stasiun TV
yang dimilii oleh pemerintah mau tidak mau menjadi mengkerdil. Hal ini dapat terjadi karena
setelah kemunculan stasiun TV swsta mengakibatkan TVRI tidak lagi diperkenankan untuk
memuat iklan. Setelah berlakunya aturan tersebut, TVRI yang pada mulanya menjadi satu-
satunya dambaan masyarakat berganti menjadi stasiun TV yang kurang diminati.
Kemajuan Stasiun TV
Jika pada awal kemunculan stasiun TV hanya memuat seputar berita dalam pemerintahan dan
disajikan dalam formathitam-putih, dan dengan analog, namun seiring berkembangnya teknologi,
tepatnya saat tahun 1975, stasiun TV di Indonesia sudah berkembang menjadi TV yang berwarna
dan mulai menggunakan satelit sebagai medianya, selain itu acara yang dimuat juga beragam,
tidak hanya seputar berita, namun juga terdapat hiburan seperti acara kuis hingga sinetron.
Seiring dengan kemunculan TV berwarna, minat masyarakat terhadap tayangan TV menjadi luar
biasa. Hal ini menjadikan bisnis di bidang pertelevisian sangat strategis, sehingga banyak pihak
swasta yang akhirnya mendirikan stasiun TV baru.
Pengaruh media televisi
Perkembangan media televisi yang sangat pesat menyebabkan media ini memiliki peran yang
sangat berpengaruh pada kepribadian, gaya hidup, dan budaya pada masyarakat luas. Hal ini
dipengaruhi dari segi audio visual yang disajikan oleh media televisi yang sangat efektif dalam
mempengaruhi masyarakat. Penelitian oleh psikolog menyatakan bahwa 87% pengaruh yang
diperoleh seseorang itu didapat melalui segi visual dan 13% sisanya didapat melalui indra yang
lain. Artinya, indra pengelihatan visual mampu memberikan pengaruh kepada manusia hingga
sebanyak 87%. Inilah menjadikan efektifitas dari media televisi yang bersifat audio visual, dam
memiliki tayangan bergerdak dan hidup mampu membangkitkan perasaan emosi dari
pemirsnaya. Dalam penyajiannya, program televisi menyajikan suatu informasi dengan diberikan
suatu penekaanan, serta penambahan efek audio visual yang tidak bisa dilakukan oleh media
lain, sehingga menjadikan media televisi menarik bagi pemirsanya, begitupun dengan tayangan
iklan yang di tampilkan dengan sangat menarik menjadikan proses ini sangat efektif dalam
mempengarui masyarakat. Oleh karena efektivitas dan daya jangkaunya yang luas yang relatif
tidak terbatas, menjadikan televisi diminati oleh banyak masyarakat.
Permasalahan yang timbul dari media televisi
Dampak televisi yang begitu luas menjadikan orientasi para pebisnis dalam memandang
masyarakat yaitu sebagai pelanggan yang loyal, sehingga media seringkali mendidik masyarakat
menjadi obyek yang disedot daya belinya untuk menjadi konsumtif daripada dijadikan subjek
untuk dicerdaskan dan di edukasi.
Manajemen
1. Manajemen sebagai kata benda yaitu para manager yang bertanggung jawab untuk
mengelola sesuatu untuk mencapai tujuan.
2. Manajemen harus mempunyai suatu tujuan dari suatu organisasi. Tujuan meruapkan hasil
yang akan dicapai dari organisai tersebut.
3. Strategi yang ditetapkan dalam mencapai suatu tujuan.
Prinsip manajemen modern
1. Memiliki tujuan yang jelas dan terukur sehingga mudah untuk direalisasikan
2. Menerapkan konsep kesetaraan kesempatan atau equal opportunity. Karyawan atau
perangkat organisasi harus mendapatkan kesetaraan kesempatan agar tercapai suatu
prinsip keadilan sehingga karyawan terpacu untuk berprestasi.
3. Menjalankan program pengembangan karyawan secara efektif. Dalam menjalani
operasional suatu perusahaan, diperlukan pengembangan karyawan secara efektif seperti
diklat, pelatihan, workshop agar mereka memperoleh kecakapan untuk berkarir
4. Berorientasi kepada pasar ( market oriented )
5. Hanya memperkerjakan para professional. Memperkerjakan karyawan yang ahli sesuai
dengan bidang kerjanya serta memperkerjakan karyawan dalam jumlah dan kulaitas yang
tepat. Sehingga organisasi menjadi efektif dan efisien
6. Menyesuaikan Kedinamisan Culture Organisasi. Organisasi harus memiliki pesaing
dinamis untuk menyesuaikan diri denga kondisi persaingan serta perubaha yg senantiasa
terjadi dengan cepat.
Kegiatan Utama Manajemen
Untuk menjalankan tanggung jawabnya secara efektif, manajemen harus mampu menerapkan
beberapa kegiatan utama manajamen yakni :
1. Planning ( Perencanaan )
Tugas merencanakan atau merangkai tujuan yang akan dicapai serta merencanakan strategi,
target dalam mengelola suatu organisasi.
2. Organizing ( Pengorganisasian )
Tugas dalam mengorganisir dan memaksimalkan berbagai sumber daya dan asset yang
dimiliki.
3. Staffing ( Penyeleksian Staff atau SDM )
Tugas memilih dan menyeleksi sumber daya manusia serta tugas mendapatkan dan
menempatkan kualitas karyawan sesuai dengan tempatnya untuk dapat mencapai tujuan
yang maksimal dan efisien.
4. Actuiting ( Menggerakkan )
Tugas memberikan dorongan, memotivasi karyawan untuk bekerja sesuai dengan target
waktu yang ditentukan.
5. Directing ( Memimpin )
Tugas manager untuk memberi arahan kepada seluruh pihak pendukung perusahaan dalam
menjalankan tugas- tugasya,
6. Controlling ( Pengawasan )
Tugas untuk mengontrol serta mengawasi untuk memastikan para karyawan sudah
mengerjakan tugas sesuai target yang ditentukan.
7. Evaluating ( Pengevaluasian )
Tugas untuk mengevaluasi dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang
dicapai.

Tugas Pokok atau Tanggung Jawab Manajemen


Dalam suatu organisai, manager mengamban tugas pokok dalam system manajemen untuk
bertanggung jawab menentukan sebuah strategi untuk mewujudkan tujuan organisasi.
Tugas pokok ini berupa pengoptimalan pendayagunaan aset organisasi.

Aset organisasi :
Man : manusia
Machine : mesin
Building : bangunan
Market : pasar atau konsumen yang pasti
Technology : teknologi
Brand : merk dagang
Bussiness network : jaringan bisnis
Image : Citra positif

Konsep manajemen modern menganggap bahwa manusia adalah aset paling penting karena
manusia dapat mengoperasikan aset aset organisasi lainnya. Perusahaan dapat
memenangkan persaingan atau tidak berangkat dari bagaimana profesionalitas karyawan.
Dalam hal ini, program pelatihan karyawan sangat dibutuhkan guna mewujudkan
optimalisasi visi misi dan tujuan organisasi.

Fungsi Manajemen

1. Manajemen sumber daya manusia


a. Membuat rencana kebutuhan SDM, melakukan recruitment atau seleksi sesuai
kualitas
b. Membuat system kompensasi, gaji, tunjangan, bonus maupun komisi yang adil
dan menarik sesuai dengan pencapaian dan kemampuan organisasi.
c. Mengkoordinasikan penilaian prestasi karyawan secara obyektif
d. Menyelenggarakan program pengembangan kemampuan karyawan
e. Menyelenggarakan program kesehatan dan keselamatan kerja karyawan
f. Menjalankan program untuk membangun hubungan kerja yang harmonis
2. Manajemen Pemasaran
a. Merencanakan konsep dan spesifikasi produk atau jasa yang sesuai dengan selera
segmen konsumen
b. Membuat kebijakan harga sesuai dengan kemampuan dan daya beli konsumen
c. Membuat rencana distribusi
d. Membuat dan mengimplementasikan rencana iklan dan promosi serta rencana
penjualan
Apabila dilihat secara lebih jauh lagi, di beberapa posisi yang berkaitan dengan divisi struktur
manajemen di televisi, marketing dan sales merupakan posisi yang menjadi satu bagian dalam
sebuah divisi pertelivisian. Jika kita berbicara mengenai konsep penjualan atau “selling concept”
dan konsep pemasaran atau “marketing concept”, menurut Philip Kotler, terdapat beberapa
perbedaan antara keduanya. Konsep penjualan dan konsep pemasaran, memiliki tiga komponen
sama yaitu ; focus, kegiatan, dan tujuan. Akan tetapi, mereka memiliki masing-masing perincian
yang berbeda terhadap ketiga komponen tersebut.
Pada konsep penjualan, arah fokusnya lebih kepada penjualan produk atau jasa, jadi bisa
diartikan dalam konsep penjualan ini barang yang akan di fokuskan sudah ada bentuk dan
wujudnya. Sementara untuk kegiatannya sendiri adalah dengan mempromosikan barang yang
sudah ada dan menjualnya. Kemudian untuk tujuannya yaitu dengan mendapatkan profit dan
keuntungan dari volume penjualan. Semakin banyak produk dan barang yang dijual maka
semakin tinggi keuntungan yang didapati, dan begitupun sebaliknya.
Selanjutnya ada konsep pemasaran. Apabila dalam konsep penjualan fokusnya pada barang yang
sudah ada, pada konsep pemasaran fokusnya berada pada penentuan kebutuhan pasar terlebih
dahulu, yaitu mengetahui apa yang dibutuhkan pasar dan apa yang menjadi kebutuhan
konsumen, baru nantinya bergerak untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sementara untuk
kegiatan konsep pemasaran sendiri adalah dengan melakukan integrated marketing
communication yang mana didalamnya terdapat 4 P (product, price, place, promotion)
melakukan pemenuhan produk, menentukan harga, distribusi, dan melakukan promosi.
Sementara untuk tujuan dari konsep pemasaran ini adalah untuk mencapai profit. Namun, profit
disini dicapai berdasarkan kepuasan pelanggan. Apabila pelanggan puas secara kualitas,
kuantitas, dan kemudahan memperoleh produk, maka ketika kepuasan pelanggan teracapai,
profit perusahaan akan meningkat. Dalam literature Philip Kotler, disebutkan bahwa dalam
konsep manajemen modern, fungsi sales berada dibawah divisi marketing, atau bisa juga disebut
bahwa sales merupakan bagian dari marketing. Marketing menerapkan strategi 4 P, dan sales
sebagai pelaksana kegiatan langsungnya atau biasa disebut dengan “direct selling”. Kegiatan
sales ini merupakan implementasi dari strategi marketing.
Dalam manajemen produksi dan operasi, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan :
 Membuat rencana dan jadwal produksi sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan
(berkaitan dengan program yang akan dibuat baik program dari internal maupun
eksternal) namun, tetap dalam kaitan jadwal produksi.
 Menyiapkan bahan baku dan perlatan produksi. Apabila kita melakukan kegiatan
bersama pihak internal production perusahaan, maka kita harus menyiapkan alat dan
perlengkapan produksi seperti kamera, tripot, lighting, dan sebagainya.
 Memproduksi produk atau jasa sesuai konsep dan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh
divisi pemasaran,yang berorientasi pada selera konsumen.

Dalam manajemen keungan, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan :


 Membuat perencanaan berkaitan dengan modal kerja dan investasi.
 Membuat perencanaan anggaran berkaitan dengan budget dan alokasi dana yang sesuai
dengan cash flo. Dalam perusahaan pada umumnya merinci seluruh dana kegiatan yang
dikeluarkan. Tidak ada sebgian kecil yang tidak terencana secara anggaran.
 Mengoptimalkan penggunaan dan penempatan dana perusahaan. Mengoptimalkan dan
menempatkan dana penggunaan melalui fungsi control dana perusahaan.
 Melakukan pengerjaan accounting, yaitu berupa pengontrolan berupa pemasukan dan
pengeluaran agar tidak terjadi kerugian atau pemborosan.
 Membuat laporan laba rugi. Hal ini nantinya juga harus dilaporkan ke media massa. Hal
ini dibuat agar siapapun bisa menilai kinerja perusahaan ditinjau dari laporan laba rugi.

Dalam mencapai tujuannya, manajemen dapat melakukan strategi dan mencetakkan budaya
organisasi antara satu dengan lainnya. Contoh, gaya dan cara manajemen yang ditetapkan oleh
organisasi bisnis tentu berbeda dengan yang ditetapkan oleh organisasi social. Contoh lainnya
seperti televise-televisi di Indonesia yang berfungsi untuk menyebarkan informasi dan meraih
keuntungan finansial, namun masing-masing perusahaan televisi memiliki perbedaan tujuan
tergantung budaya organisasi yang dibawa oleh perusahaan tersebut.
Dari contoh tersebut kita dapat mengetahui kurang lebih bagaimana penerapan strategi dalam
manajemen pertelvisian pada umumnya.
Contoh lainnya yaitu :
 Manajemen Metro TV. Secara sejarahnya PT Media Televisi Indonesia, merupakan salah
satu anak perusahaan dari Media Grup, pemilik harian dari media Indonesia yang
berskala nasional ketika di Indonesia. Metro tv mendapat ijin penyiaran pada tanggal 25
Oktober 1999, dan percobaan siarannya mengudara pertama kali pada tanggal 25
November 2000, dengan siaran selama 12 jam perhari, dan hanya bisa ditangkap di 7 kota
besar. Penyiaran secara nasional selama 24 jam per hari dimulai pada tanggal 1 April
2001. Tujuan dari metro tv adalah sebagai stasiun tv yang menyajikan berita terbaik di
Indonesia dengan diisi oleh konten hiburang-hiburan dan gaya hidup yang berkualitas,
serta memberikan keloyalan berupa penawaran dalam bentuk kesempatan unik kepada
penonton. Jika dilihat struktur manajemennya :
- Komisaris utama (ketua jajaran dewan komisaris)
- Direktur utama
- 4 direktur yang membawahi divisi (divisi marketing dan sales, divisi produksi dan
pengembangan, divisi teknik, divisi keuangan dan SDM)

Dari struktur diatas dapat dilihat bahwa fungsi pemasaran dan penjualan yang banyak
diterapkan dalam manajemen modern, dijadikan satu dalam divisi, yaitu divisi marketing
dan sales.
Sebagai bagian dari strategi bisnis yang di terapkan dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan maka positioning Metro TV oleh manajemen program utamanya untuk berita,
baik menyangkut politik, ekonomi, dan social, yang ada didalam maupun di luar negeri
diulas dan mendapat porsi yang lebih luas serta mendalam, karena Metro TV sebagai TV
berita. Kegiatan wawancara khusus dengan para tokoh, termasuk pembahasan rancangan
undang-undang, pro kontra kebijakan pemerintah, pergerakan harga saham di pasar
modal, pergerakan mata uang, dan informasi bisnis akan lebih mudah ditemukan dalam
tayangan Metro TV dibandingkan stasiun TV lain di Indonesia.
Contoh program Metro TV :
1. Indonesia This Morning
2. Editorial Media Indonesia
3. Market Review
4. Ersplegow
5. Biografi
6. Bisnis Hari Ini
7. Web News
8. Talk Night News

Sangat jelas dengan positioning seperti itu manajemen Metro TV membidik segmentasi
pasar kelas menengah atas, yaitu para eksekutif maupun swasta, para politisi, pengusaha,
investor, pengamat social, politik, ekonomi, tokoh masyarakat, dan tokoh-tokoh LSM,
umumnya kelas masyarakat yang berpendidikan dan juga kritis dalam menanggapi
persoalan. Dari segi kuantitas segmen pasar yang dibidik manajemen Metro TV secara
jumlah tidak terlalu besar disbanding dengan penduduk Indonesia yang berjumlah sekian
100juta. Tetapi yang dibidik Metro Tv jelas memberikan segmentasi kelas menengah atas
tidak terlalu besar dibandingkan pasar meengah bawah. Sesuai dengan segmen pasar atau
pemirsa yang dibidik melalui kegiatan pemasaran maka devisi manajemen Metro TV
harus tetap berupaya menayangkan berita dan informasi politik, social, dan ekonomi yang
berkatagori Top News dan Uptudate serta hanya memproduksi atau memberi program-
program yang berkelas. Sedangkan devisi manajemen yang berkaitan dengan pemasaran
Metro TV serta dalam hal ini akan lebih focus terhadap perusahaan-perusahaan yang
lebih menjual produk-produk kelas atas seperti perumahan dsb.
Manajemen Trans TV, Trans TV adalah PT televisi transformasi Indonesia merupakan
perusahaan media yang dimiliki oleh Tran Kor Poration yang juga pemilik stasiun TV
Trans7, setelah lulus ujian kelayakan yang dilakukan tim antar departemen waktu itu ijin
siaran Trans TV diperoleh pada bulan Oktober tahun 1998, namun Trans TV baru secara
resmi melakukan penyiaran nasional pada 15 Desember 2001. Visi Trans TV, dia ingin
menjadi TV terbaik di Indonesia maupun Asean. Memberikan hasil usaha yang positif
kepada stik holder dalam hal ini pemilik, karyawan, masyarakat, dan semua pihak yang
berhubungan, dan menyampaikan program-program yang berkualitas. Berperilaku
berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh Stik
Holder, serta memberikan kontribusi dalam memberikan kesejahteraan serta kecerdasan
bagi masyarakat.
Sruktur manajemen Trans Tv
1. Komisaris utama
2. Direktur utama
3. Wakil direktur utama
4. Hanya ada 3 divisi (Marketing & sales, keuangan & SDM, dan Operasional)

Divisi komersial adalah sama dengan divisi marketing dan sales.


Dewan direksi atau dewan komisaris mempunyai tugas pokok : melakukan pengawasan
terhadap dewan direksi dalam pengelola perusahaan.
Anggota dewan direksi adalah anggota perusahaan
Dewan direksi bertanggung jawab dalam pengelolaan perusahaan setiap anggota.
Dewan direksi memimpin salah satu anggota dalam perusahaannya.
Dewan komisaris bertugas mengawasi dewan direksi.
Struktur manajemen fungsional adalah :
-Direktur (JM marketing, JM sales dan JM pengembangan)
-Divisi kleuangan dan sdm (JM finansial, JM accounting , JM sdm )
JM adalah jendral manajer.
Berkaitan dengan Manajemen Media Siaran dambil dari Manajemen Media Massa (Mas Yursal
Iriantara (UT)). Menurut praktisi media Sam ABD Pareno(?) dia seorang yang punya pengalaman
di media massa. Beliau melihat mms dari dua perspektif:
1. Dari perpektif perusahaan/organisasi. Jadi sebagai sosok yang memproduksi sesuatu.
- Kalau manajemennya bagus, pasti produknya bagus.
- Sebagai suatu perusahaan/organisasi, maka media massa adalah sebagai institusi
yang melakukan administrasi. Aktivitas-aktivitasnya melekat dengan tujuan dari
perusahaan/organisasi dan koordinasi kerja sama antar unit dalam
perusahaan/organisasi dalam menghasilkan produk yang baik. Jadi masing-
masing bersinergi untuk menghasilkan produk yang baik seperti pemberitaan,
hiburan, dll. Kerja sama dan sinerginya menjadi tolak ukur dalam hasil produk
yang berkualitas. Apabila terjadi hal-hal yang tidak sinergi, maka berarti
perusahaan/organisasi kacau atau salah urus dan hasil produk tidak akan baik
dan berkualitas.
- Aktivitas organisasi adalah aktivitas yang berangkat dari sekumpulan orang
dengan perjanjian dan ketentuan-ketentuan tertentu dengan mekanisme kerja
agar menghasilkan kesejahteraan lahir dan batin. Setiap individu dalam
perusahaan/organisasi diikat oleh perjanjian dan ketentuan-ketentuan agar
mencapai satu tingkatan yakni kesejahteraan lahir dan batin, selain itu juga
untuk mewujudkan satu aktualitas diri yang perlu dilakukan. Masing-masing
individu dalam perusahaan/organisasi memiliki motif/kepentingan masing-
masing dan motif tersebut untuk memperoleh penghasilan yang cukup untuk
mengaktualisasikan diri. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik
kepentingan atau conflict of interest dari masing-masing individu.
- Aktivitas kepemimpinan untuk mengatur masing-masing individu sangatlah
penting sebagai fondasi. Maka pemimpin dianggap sebagai konduktor, layaknya
dirigen yang mengatur paduan suara agar hasilnya kompak dan baik.
Kepemimpinan tidak hanya merupakan aktivitas dari para pemimpin, namun
juga harus dilaksanakan di seluruh jajaran, termasuk manajemen level
menengah dan bawah. Kepemimpinan bisa dirasakan hingga level ke bawah.
Peran pemimpin sebagai dasar dan syarat utama keberhasilan
perusahaan/organisasi. Aktivitas kepemimpinan inilah yang sebenarnya
melaksanakan fungsi manajemen mulai dari planning, podcasting, bahkan
sampai evaluating, dan fungsi tersebut tergantung tugas yang dibebankan
kepada masing-masing. Semakin berat tugasnya, maka semakin tinggi tanggung
jawabnya.
- Pesan moral: Di dalam perusahaan/organisasi harus ada sinergi sebagai syarat
mutlak yang berkaitan dengan kerja sama antar unit. Apabila tidak dapat
menunjukkan sinergi yang baik antar bagian, maka perusahaan/organisasi kacau
atau salah urus dan tidak baik, dan perusahaan/organisasi tidak bisa
menghasilkan produk yang baik. Jadi, sinergi berbanding lurus dengan produk.
2. Dari perspektif produknya.
 Produk merupakan konsekuensi logis dari perusahaan/organisasi. Baik atau
tidaknya produk tergantung dari sinergi antar bagian dan kepemimpinan dalam
suatu perusahaan/organisasi.
 Suatu perusahaan/organisasi media massa akan menghasilkan suatu produk,
misalnya: ketika menonton TV atau mendengar radio, sering dianggap seperti
berhadapan dengan media massa. Padahal sebenarnya itulah waktu untuk
menikmati produk dari perusahaan/organisasi media massa.
 Suatu produk pasti melalui proses produksi dan melibatkan orang, modal,
teknologi, dan kemampuan/skill. Produk berupa tulisan yang disiarkan oleh
penyiar adalah hasil dari proses jurnalistik oleh wartawan yang menggunakan
sistem manajemen.
 Dua perspektif yang dijelaskan mengharuskan media massa untuk menggunakan
fungsi manajemen. Fungsi manajemen inilah yang merupakan kebutuhan primer.
 Manajemen bagi media massa sama pentingnya dengan modal, wartawan,
penyiar. Perangkat keras dan lunak tidak akan punya arti apabila tidak dijalankan
dengan manajemen. Dengan demikian, hubungan media massa (khususnya
media radio) dengan manajemen adalah hubungan yang menyatu atau
corelational united. Media massa tanpa manajemen bukanlah media massa.
Salah satu ciri media atau komunikasi massa adalah komunikator yang
melembaga. Melembaga berartu perusahaan/organisasi yang di dalamnya
aktivitas administrasi dan kepemimpinan. Kata melembaga karena individu
bekerja di bawah payung perusahaan/organisasi. Meskipun ada banyak individu
dengan jabatan dan skill masing-masing, namun nama yang akan dibawa atau
ditampilkan ketika bekerja ialah nama perusahaan/organisasi. Itulah mengapa
media massa melembaga.
Dengan alasan-alasan di atas tersebut maka manajemen dalam media massa telah menjadi
kebutuhan primer bagi perusahaan/organisasi. Hasil produk nanti ialah hasil kerja kolektif.

Suatu pekerjaan dapat redaksidapat disampaikan kepada khlayak sebagai suatu kerjasama team atau
kolektif.Suatu broadcasting organisation menerapkan pola mencai, mengolah suatu bahan media yang
seirama dengan peraturan penyiaran.Manajemen berita berfungsi untuk mengatur suatu media atau
berita. Fungsi manajemen dibagu menjadi tiga yaitu : Fungsi perencanaaan, fungsi editing dan fungsi
controlling.
Fungsi perencanaan suatu media berupa rencana penulisan, peliputan hingga penyiaran suatu media
yang didiskusikan dengan reporter, redaksi dan korlip. Berita dalam perencanaan juga terdapat dua jenis
yaitu yang bias dipreddiksi dan tidak diprediksi.Suatu berita yang tidak dapat diprediksi dan dilakukan
dengan peliputan secara mendadak diadakan oleh seorang korlip atau biasa disebut dengan immedietly
dan selanjutnya langsung disusunoleh redaktur. Sebuah perencanaan merupakan tonggak dari
manajemen suatu berita dan medi massa dan harus sesuai dengan fungsi yang telah disesuaikan.
Fungsi controlling, merupakan fungsi kedua dari manajemen berita fungsi ontroliing dimulai dari self
control sebelum suatu hasil peliuputan ke redaktur, self controlling dilakukan oleh seorang wartawan
dan editing sebelumke bagian redaktur. Redaktur seolah sebagai penjaga gawang karya jurnalistik.
Dalam self control harus dilihat lagi baik dari penulisan, hasil peliuputan dan masih banyak lagi.Proses
yang ketiga dari manajemen media ialah self control yang dilakukan oleh seorang redaktur dan hasil dari
controlling.
Terdapat tiga system radio penyiaran yaitu system rperusahaan radio penyiaran pemerintah,Radio semi
pemerintah dan radio swasta.Meskipun dalam penerapan tidak begitu urgent.
Yang pertama adalah system radio penyiaran pemerintah yaitu system ini dimilikioleh pemerintah
dahulu suatu system penyiaran diambil alih penerintah dalam departemen penerangan.Cono kasus
sekarang dalam penerapan fungsi radio penyiaran ialah system dari rri dibiayi oleh APBN negara namun
dikerahkan oleh public namun tidak dapat dioptimalkan secara baik. Hal tersebut juga membawa
perkembangan munculnya radio semi pemerintah daerah atau (RSPD) dimana operasionalnya tidak ada
dasar hokum namun dalam pengelolaannya menggunakan dana pemerintah dan siaran mengenai
pemerintah daerah, hal tersebut sangat tidak optimal.
Yang kedua radio semi pemerintah dimana radio tersebut digunakan untuk parlemen pemerintah dan
ndengan masa berlakuk 10 hingga 20 tahu dan dapat diperpanjang serta pendengar dari radio ini
diterapkan pembayaran atau license fee hal tersebut digunakan untuk kelangsungan siaran karena
kelangsungan siaran dari radio ini dari penerbitan dari sebuah media radio dan penggalangan dana
hingga license fee setiap pendengar, dalam radio ini tidak boleh ada periklanan.
Yang ketiga ialah radio swasta dimana dana full dari pribadi swasta dan kelangsungan sebuah
penyaiaran didukung periklanan, dan sponsor pihak manapun.
Maka sebuah organisasu dalam sebuah penyiaran merupakan hasil dari kemampuan dari manusia dan
alat, karena kesuksean sebuah penyiaran bukan hanya sdm yang ada namun juga seperangkat alat yang
digunakan.

Media baru tidak termasuk dalam media mainstream (Radio, tv, film, koran, buku)
kemudian munculah media baru akibat berkembangnya teknolofgi komunikasi dan internet.
Kemudian media mainstream juga mengkombinasikan dengan media baru, media mainstream
seperti kompass.com, tempo.com juga memadukan isi dengan media baru ini. Saat ini, tidak bisa
dipungkiri bawasannya hampir semua orang menggunakan internet, karena internet sudah
menjadi bagian penting bagi kehidupan masyarakat seperti untuk mencari informasi, mencari
bahan rujukan, mengirim e-mail atau sekadar mencari hiburan. Tanpa disadari dengan adanya
perkembangan teknologi komunikasi telah mengubah kehidupan masyarakat, karena dengan
adanya hal ini membuat kehidupan masyarakat lebih dimudahkan dalam berbagai hal, contohnya
ketikan ingin mengirim pesan sekarang sangalah mudah berbeda dengan jaman dahulu yang
harus pergi ke kantor pos dengan menggunakan wesel pos.

Saat ini, media baru menjadi pilihan bagi perusahaan untuk melakukan kegiatan seperti
public relation, periklanan, kemudian juga sebagai media penghubung dengan para customer.
Dalam literatur, ada sebuah contoh bahwa sekarang ini iklan sudah memanfaatkan media baru
yang telah dibuktikan oleh salah satu produsen makanan ringan terkenal “Oreo” dengan cara
menawarkan produknya diberbagai situs internet atau media sosial. Kemudian selain melakukan
iklan, Oreo juga memberikan fasilitas game online untuk menarik perhatian para pengguna
internet yang masuk ke situs oreo untuk Kembali lagi. Media baru juga memiliki beragam fungsi,
1. media baru digunakan sebagai media menyampaikan pesan melalui media online seperti
yang dilakukan TVRI yang sudah menyampaikan media siarannya lebih dari 70 negara.
2. Menggunakan brand nama dari media lama untuk media barunya, contohnya seperti
Kompass Cyber Media (KCM), Kompass yang sekarang masih memiliki media cetak
sekarang juga memiliki edisi onlinenya yaitu KCM.
3. Media baru dikelola secara prefesional untuk berbagai kepentingan, seperti Detik.com
yang digunakan sebagai media periklanan atau dakwah.
4. Media baru yang dikelola oleh pakar teknologi bisa juga disebut sebagai homepage
pribadi, namun bisa diakses oleh semua orang yang mau mengaksesnya.

Hainonen menunjukan beberapa karakteristik komunikasi melalui melalui internet dan juga bisa
kita jadikan sebagai karaktreristik Media baru

1. Semua Informasinya bersifat digital yang menjadi ciri dasar Media baru
2. Informasi digital tidak peka terhadap jenis-jenis informasi sehingga sehingga informasi
sedikit atau banyak bisa disajikan dalam Multimedia
3. Memanfaatkan computer sebagai sarana bertukar informasi, karena computer mampu
memproses informasi digital
4. Internet dapat menjadi alat pembentukan komunitas berbasis komunikasi

Kenapa internet mendapatkan atensi yang sangat besar oleh masyarakat luas? Dikarenakan
Internet sendiri dapat dikatakan sebagai ibu kandung dari Media baru itu sendiri. Karena dalam
internet terdapat ribuan block termasuk news blok yang dikelola oleh mereka yang baru belajar
menulis atau mereka yang dikelola wartawan teknologi informasi seperti Tecno Media. Seperti
yang dikemukakan Hainonen, Menggunakan internet sebagai Media Penerbitan, semua orang
dapat melakukan penerbitan di internet dengan memadukan suara dan gambar, hal ini dilakukan
untuk menarik para pembaca.

Sekarang, kita dimudahkan dalam melakukan pencarian apapapun karena adannya mesin
search engine, kemudian ada beberapa mesin search engine yang biasa digunakan sepeti Yahoo
dan Google.kemudian ada beberapa provider search engine yang popular digunakan oleh
masyarakat

1. Google dengan pesentasi penggunaan 54%


2. Yahoo dengan presentasi penggunaan 19,5%
3. Windows life dengan presentasi penggunaan12%
4. AOL presentasi penggunaan 6%
5. AS.com presentasi penggunaan 2,2 %
6. My Wabsite presentasi penggunaan0,8%

Karakteristik pengguna internet di Indonesia sebagai berikut:

72% laki laki


83% berusia 20-40 tahun
52% berdomisili di jakarta dan sekitarnya
72% berpendidikan minimal diploma
46% berpenghasilan lebih dari 3 juta perbulan
11% berpenghasilan lebih dari 10 juta perbulan
55% menggunakan internet di tempat kerja, dan 83% melakukan survey produk di internet
sebelum membeli.

Jadi yang menarik itu ada di 83% pengguna internet melakukan survey produk sebelum
membeli. Dari sini dapat kita ketahui jika orang sekarang itu dalam membeli produknya akan
melakukan suatu rancangan pembelian. Artinya orang ingin mengetahui terlebih dahulu
informasi mengenai suatu produk, seperti kualitasnya seperti apa, berapa harganya dan lain-lain
sebagainya sebelum ia membeli. Dari fenoma tersebut, berarti media internet paling tidak sudah
memberikan suatu value atau nilai tambah berkaitan dengan karakter atau kebiasaan orang untuk
melakukan perencanaan pembelian, dibandingkan dengan sebelumnya (sebelum adanya
internet).

Ada statement dari Azhar dan kawan-kawan, yang disitu memberikan informasi secara lebih
jauh mengenai pengguna internet di Indonesia. Ada pengguna yang disebut pelanggan, karena
berlangganan internet, dan ada yang pengguna internet menggunakan internet tanpa
berlangganan. Dari data tersebut, kita dapat mengetahui bahwa pengguna internet di Indonesia
ini cukup besar dan akan terus meningkat. Di tahun 1996, pengguna internet kurang lebih hanya
100.000, tahun 1997 menjadi 400.000, tahun 1998 menjadi lebih banyak lagi dan hingga tahun
2007 tercatat hampir 2 juta lebih pengguna internet. Tren seperti itu akan meningkat terus seiring
semakin efisiennya bisnis maupun pekerjaan. Inilah dia mengapa tadi dikatakan bahwa internet
merupakan induk dari media baru, dan media baru ini akan menjadi semacam keniscayaan. Nah
kemudian yang menjadi persoalan sebenarnya, untuk media baru ini belum ada stakeholder
mapping berkaitan dengan new media. Inilah kemudian yang menjadi suatu persoalan karena
mengingat bahwa media baru ini kan boleh dikatakan hampir di akses oleh semua orang dan
sangat beragam, sehingga yang berbahya adalah media literasi atau tingkat melek media dari new
media ini. Misalnya ada salah satu media yang isi kontennya terlalu bombastis dan semua isinya
tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan judulnya, yang mana hal itu hampir tidak mungkin
dilakukan oleh media mainstream. Karena jika dilakukan, misal ada koran yang isinya
bombastis, maka koran itu akan selesai dan ditinggalkan begitu saja. Dalam media mainstream
itu antara judul dengan konten itu pasti selaras, nah di media baru atau media sosial sekarang itu
terkadang dalam membuat suatu judul informasi biasanya judul dengan kontennya beda jauh. Ini
yang kemudian dapat membuat penyesatan-penyesatan kepada para pembacanya. Inilah yang
berbahaya karena konsumen media baru ini sangat banyak, sedangkan tingkat literasi media
mereka masih sangat rendah. Kemudian inilah yang dari segi manajemen media, perlu meniru
sebagaimana yang dilakukan oleh media mainstream. Karena media mainstream dalam
memberikan suatu informasi tentunya melalui berbagai rancangan yang terstruktur, artinya judul
dan lain sebagainya itu dibuat sedemikian rupa menarik, tetapi tanpa menghilangkan substansi
konten.

Jadi ketika pengguna media baru yang sedemikian banyak ini tidak sadar akan persoalan yang
ada di dalam media baru, inilah yang membahayakan. Apalagi dengan literasi media atau tingkat
melek mereka terhadap media yang masih sangatlah rendah. Berikut ini ada diagram yang
meberikan satu penjelasan apa sajakah yang biasanya orang lakukan saat mengakses internet,
survey yang dilakukan oleh castle asia, menunjukan 3 manfaat utama yang diperoleh saat
menggunakan internet, yaitu:

1. Komunikasi, riset, dan promosi


Jadi manfaat internet menurut castle asia, ditunjukan dengan 3 kegiatan utama. Artinya yang
paling dominan saat orang menggunakan internet adalah untuk komunikasi, yang kedua
untuk riset, dan yang ketiga untuk promosi. Komunikasi yang dilakukan dapat berupa
komunikasi dua arah, dalam bentuk suara, seperti percakapan telepon. Kemudian chatting
dan media conferensing. Kemudian media internet juga sering digunakan sebagai sumber
informasi, temu balik informasi atau browser, dan internet sebagai sumber informasi.
2. Peningkatan kredibilitas, dan lain-lain.
3. Service atau transaksional, dalam bentuk e goverment, teleducation, dan e commers.

Ketiga hal diatas adalah hal yang tidak mungkin dapat dilakukan di media lama.

Ada beberapa permasalahan dari konsep literasi yang sudah berkembang jauh, artinya
konsep literasi berkaitan dengan konsep perkembangan literatur yang berkembang dengan
penggunan internet. Dari sini kemudian kita semakian mengenal literasi yang sering kita
dapatkan di berbagai tempat seperti dari umber, jurnal, dsb yang bisa dijadikan alasan mengapa
konsep literasi semakin berkembang.

Kemudian yang menjadi persoalan adalah literasi abad ke-21 ini salah satunya yang
berkaitan dengan komputer literasi. Komputer lierasi adalah istilah yang pada dasarnya
bermakna dengan kecakapan dalam menggunakan komputer. Jadi perkembangan internet ini
menjadi bagian dari perkembangan informasi dan teknologi komunikasi. Secara tidak langsung
pada abad ke-21 memaksa kita untuk memahami apa yang disebut dengan komputer literasi
(kecapakan menggunakan komputer). Contoh kecil misalnya membaca media cetak (koran)
orang harus bisa membaca atau mempunyai kemampuan membaca, jadi dalam arti sempitnya
untuk mengakses media baru orang harus mempunyai kemampuan atau kecapakan komputer
literasi.

Konsep literasi ini kemudian berkembang dan juga semakin lama semakin luas
jangkauannya.Secara tidak langsung juga menunjukan kemampuan membaca dan menulis pada
zaman dahulu masih bisa digunakan akan tetapi perlu ditambah dengan literasi media yang
berkaitan dengan literasi informasi. Komputer literasi ternyata akan sangat mendukung kita
dalam memahami media literasi abad ke-21. Semua literasi disebut sebagai salah satu prasyarat
bagi kita untuk hidup di era informasi digital seperti sekarang ini.

Di samping itu karena perkembangan media baru dan informasi yang tersimpan secara
digital pada saat ini melahirkan tantangan kemanusiaan yang baru. Saat ini kita dihadapkan
dengan persoalan yang dinamakan dengan istilah Digital Void. Digital Void ini menunjuk
kepada kesenjangan yang terjadi di tengah masyarakat akibat perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi. Jadi media baru yang bisa diakses dengan keterampilan komputer
literacy tadi akhirnya menimbulkan digital void (pemisahaan digital).

Digital Void (Kesenjangan) ini terjadi akibat :

1) Jenis kelamin, kenapa disini terjadi kesenjangan jenis kelamin karena pada
digital void ini antara pria dan wanita mengalami perbedaan. Artinya pria lebih
banyak mengakses media baru dibandingkan wanita.
2) Kelompok masyarakat (kaya dan miskin), seperti pengguna internet yang
berperan sebagai pelanggan dan pengguna. Di Indonesia hampir 50%
penduduk Indonesia berperan sebagai pengguna internet tapi ke setelah kita
rujuk lagi dari sekian ratus juta pengguna internet itu hanya sebagian kecil
yang menjadi pelanggan. Jadi disini ada kesenjangan dari pengguna tadi, yang
bisa jadi pengguna contiue (berlangganan) hanya 1/3 dari sekian ratus dari
pengguna tadi. Artinya ada kesenjangan antara kaya dan miskin dalam
mengakses media baru.
3) Wilayah Geografis (Kota dan desa), pastinya di kota lebih banyak mereka
yang mudah mengakses internet (jika dilihat dari kemudahan) karena
penyebaran internet di indonesia belum rata. Jadi secara kuantitas yang dikota
lebih banyak mengakses internet dari pada yang didesa. Ini menunjukkan
bahwa di kota dalam proses pengaksesan ke media baru lebih mudah
dibandingkan dengan yang di desa.

Dari sinilah kemudian ketika kita asumsikan bahwa informasi itu menjadi satu kebutuhan
hidup. Oleh karena itu orang yang kaya informasi bisa lebih bertindak cepat dan tepat
dibandingkan dengan orang yang miskin infromasi. Jadi media manstrime tidak bisa dihapuskan
padahal sudah ada media baru. Meskipun kita tahu bahwa pasti ada yang dirugikan karena akses
internet belum merata. Jadi jika ingin menemukan informasi tetap harus menggunakan media
mainstrime dan digabungkan dengan media baru seperti, tetap mendengarkan radio kemudian
berganti ke televisi dan tetap baca koran agar informasi tidak tertinggal.
Itu sebabnya digital void menjadi perhatian di berbagai kalangan di seluruh penjuru
dunia, karena ketimpangan informasi ini dikhawatirkan menimbulkan dampak sosial yang besar
yang bisa menggangu keseimbangan sosial pada satu masyarakat. Berbagai kegiatan upaya
dilakukan untuk mengatasi digital void ini di antaranya memberikan pembelajaran komputer
sehingga bisa meningkatkan kemampuan literasi komputer pada berbagai kelompok masyarakat.

Tentu saja digital void ini hanyalah salah satu akibat dari perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi yang melahirkan media baru. Kemduain ada juga akibat lain yang kita
sebut saja sebagai konsekuensi perkembangan. Konsekuensi perkembangan yaitu menyangkut
perkembangan sosial dan kultural.

Ada yang perlu diperhatikan dalam konsekuensi kultural yaitu perubahan sistem nilai dan
norma, serta penyerahan sebagian otoritas diri kepada teknologi komunikasi sedangkan untuk
konsekuensi sosialnya Abrar Dkk menyebutkan terjadinya perubahan hubungan sosial dan
transformasi sosial. Perubahan sosial terjadi karena faktor CMC (computer mediated
communication) yang akan mewarnai hubungan sosial. Seperti jika kita ingin berkomuniaksi
tidak perlu bertatap muka tetapi hanya lewat dunia maya kita bisa saling berkomunikasi (Video
Call). Jadi konstruksi sosialnya berubah atau digantikan dengan CMC bukan leagi bertatap muka
secara langsung atau berkumpul.

Setelah memahami tentang media baru, ada Beberapa dimensi manajemen media baru
karena internet memudahkan kita untuk menjadi pemilik media. Namun kita harus memiliki
keterampilan untuk memasarkan media baru. Tidak hanya dalam memproduksinya saja namun
juga kemampuan dalam mempertahankan kelangsungan hidup media baru ini dan memiliki
khalayak yabg cukup sehingga memiliki komunitas pembacanya. Entah media mainstream atau
media baru tetap memiliki persoalan di dalamnya.

Pada dasarnya media baru adalah istilah yg membingungkan. Namun biasanya istilah
media baru merujuk pada media yg lahir dr perkembangan teknologi dan informasi.
Perkembangan teknologi ini memungkinkan dapat memadukan 3 sistem yg beroperasi sendiri-
sendiri yaitu sistem komputer, sistem media, dan sistem telekomunikasi. Disamping itu media
baru memiliki karakteristik yaitu informasi bersifat digital, interaktif, menempatkan komputer
sebagai salahsatu media komunikasi. Media baru sangat beragam bentuknya, pertama edisi
online untuk media cetak dan media elektronik, kedua menggunakan branding media lama
menjadi media baru. contohnya kompas hypermedia dan tempo interaktif, ketiga yaitu media
baru yg dikelola secara profesional dan komersial untuk berbagai kepentingan contohnya
detik.com atau kapanlagi.com, keempat media baru yg dikelola para menghabbit teknologi
seperti pembuatan blog.

Manajemen media baru, seperti dijelaskan sbelumnya mAnajemen memiliki fungsi yaitu
perencanaan, mengorganisir, Menggerakan dan mengendalikan(planing,organizing, enguaging,
controling) dan yg menjalankan fungsi manajemen terbagi dalam manajemen sumber daya
manusia, manajemen produksi, manajemen keuangan dan manajemen pemasaran. Ketika kita
memahami karakteristik media baru, dan ini merupakan langkah awal yg penting dalam
mengelola media baru. Setidaknya kita sudah memahami produk yg akan kita kelola termasuk
keunikan media baru dibanding media konvensional atau media mainstream lain nya.

Media baru merupakan produk baru dan inovatif. Seperti hal nya produk inovastif lain
nya, tidak serta merta diterima masyarakat. Pastinya diperlukan proses sebelum produk tersebut
diterima sepenuhnya. Apalagi seperti yg kita ketahui sebelumnya, media baru membutuhkan
kecakapan baru untuk kita bisa menjadi khalayaknya. Yaitu dengan kompetensi melek komputer
atau computer literacy. Kita bisa melihat proses penerimaan inovsi baru tersebut dengan visual
edisi khusus yang di adopsi inovasi pada saat itu tahun 2007 mengadaptasi model adopsi inovasi
termasuk yang dikembangkan rogers dan model adopsi inovasi ini dikembangkan oleh saroso
dalam konteks adopsi teknologi inovasi di kalangan usaha kecil dan menengah di Indonesia.
Oleh karena itu kita bisa melihat setidaknya ada kesamaan antara media baru dengan adopsi
teknologi informasi oleh usaha kecil menengah.

Keduanya sama2 mengembangkan teknologi komunikasi dan informasi yang berbasis


komputer dan akan memperlukan kompetensi melek komputer untuk bisa memanfaatkannya. Di
literatur ada bagan yang berkaitan dengan model adopsi inovasi yang setelah disederhanakan ada
diagram 8.4 yang akan membawa kita pada proses adopsi inovasi. Bisa jadi akan ada penolakan
inovasi sehingga media baru tidak diterima msyarakat atau mungkin sejak awal ditolak
kedatangan nya.

Jadi sebuah gagasan itu pasti dimulai dari menyebarkan gagasan atau ide baru kepada
pengetahuan terlebih dahulu. Jadi ketika kita ingin menyampaikan suatu hal yang baru, ada
inovasi dan penemuan2 baru, temuan2 baru yang ingin di sosialisasikan atau disebarluaskan,
pertama kali yang harus disentuh adalah persoalan pengetahuan dulu. Jdi pengetahuan dari
khalayak yang ingin dituju untuk menggunakan sesuatu yang baru itu pengetahuan nya dulu.
Pengetahuan nya ditimbulkan dulu atau disentuh dulu. Jadi karakteristik disini adalah
mengetahui pengetahuan ketika hendak memberikan gagasan baru. Karena ketika seseorang
tidak memiliki pengetahuan lalu diberi gagasan baru pasti bingung, maka pengetahuannya harus
di upgrade dulu, baru kemudian ide baru nya dimasukan perlahan.

Ketika pengetahuan mereka sudah cukup untuk menerima gagasan kita , lalu dilakukan
yang namany persuasi . Disini diadakan proses membujuk untuk mau menerima. Setelah di
persuasi kemudian keputusan, ada dua. Adopsi atau penolakan. Ketika ditolak maka kita harus
memahami alasan penolakan. Dan ketika diterima dan terjadi adopsi, maka adopsi tersebut akan
terjadi implementasi penerapan. Yang terakhir yaitu konfirmasi, tapi jika terjadi penolakan maka
kita harus memperbaiki kembali. Karena disitu ad penolakan artinya boleh dikatakam terjadi
adopsi yang tidak berlanjut. Maka ketika ditolak kita harus melakukan upaya lagi dan mencari
alasan ditolak.

Dan apabila terjadi adopsi atau penerimaan, biasanya akan konfirmasi dan mencari
informasi lebih dalam apakah benar apa yang kita sampaikan berkaitan dengan gagasan baru
tadi. Dan ini cukup panjang langkah manajemen, karena media baru ini kan media yang berbasis
internet yang beribukan internet itu kebanyakan diterima. Dilihat dari penggUna internetnya,
kemudian akan ada yaitu suatu konfirmasi. Misal setelah media baru digunakan Menimbulkan
suatu masalah, karena belum tahu betul tentang ini namun main share saja. Sehingga
membingungkan banyak orang, berarti ad suatu masalah terkait dengan media baru itu. Mungkin
secara impelementsi begitu mudah untuk menerima gagasan media baru, tapi dalam pemahaman
yang sesungguhnya tidak semudah yang dibayangkan. Sehingga dalam memberikan gagasan ada
langkah2 seperti memberi pengetahuan, membujuk, kmudia ada keberhasilan dan tidak,
kemudian ada konfirmasi dan sebagainya.

Ketika menerima pun orang tidak langsung yakin 100%. Masih perlu konfirmasi dan
pengecekan ulang lagi apakah sesuatu yng diterima itu benar adanya. Inilah yang berkaitan
dengan adopsi inovasi secara sederhana. Karena manajemen perencanaan memiliki langkah2
yang cukup panjang sehingga disini cukup disederhanakan. Dan dicontohkan oleh salah satu
model adopsi inovasi di dalam nya sehingga kita harus ingat bahwa tata kelola menyangkut
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Itulah yang harus dipahamim.

Disini ada 1 pembanding, kondisi sebelum adanya media baru menunjukan kita terbiasa
memperoleh informasi, pendidikan maupun hiburan melalui media cetak dan media elektronik.
Banyak orang yng terbiasa sarapan pagi sambil membaca koran, menonton siaran televisi
ataupun mendengar siaran berita di radio. Bertahun2 praktek seperti itu dilakukan sampai kita
merasa tempo hidup makin cepat sehingga kitapun membutuhkan informasi mutakhir yang lebih
cepat lagi. Karena setelah peristiwa berlangsung kadang tidak langsung terpenuhi, karena dengan
baca koran hingga mendengar radio kadang membuat kita belum merasa tercukupi dan belum
terpenuhi informasi nya. Maka radio dan televisi memang dapat memenuhi kebutuhan dengan
cepat namun ada kebutuhan lain yang tidak terpenuhi yaitu kebutuhan kita dalam membaca.
Padahal dengan membca kita bisa mendapat keasikan atau kenikmatan tertentu karena terkait
dengan kebiasaan sejak lama.

Media cetak memberikan kita kebutuhan informasi dan kebisaan membaca, namun
seringkali berita yang kita dapat adalah berita hari kemarin. Itulah salahsatu kekUrangan nya,
seringkali tertinggal karena setiap harinya media memberikan peristiwa di hari kemarin. Artinya
secara singkat media lama dan media mainstream belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan kita.
Sebagai pengelola media baru kita akan melihat Kebutuhan2 tersebut sebagai dasar
pengembangan media baru sehingga bisa lebih diterima masyarakat dan membentuk publiknya
sendiri. Kemampuan kita mengidentifikasi kebutuhan yersebut akan sangat penting bagi
perkembangan media baru. Kita pun bisa merumuskan segmen khalayak media baru berdasarkan
kebutuhan tersebut. Artinya dari sisi kebutuhan tersebut kita bisa mengembangkan banyak hal
terkait dengan manajemen media baru. Dimulai dari penentuan, isi informasi, format penyajian
informasi, jenis informasi yang dibutuhkan dan upaya menutupi kelemahan informasi yang
disajikan media lama.

Persoalan manajemen media baru


Internet itu banyak digunakan hampir di semua lini dan tempat dan lebih banyak digunakan laki
laki berdasarkan data dan penggunaan internet itu kebanyakan dari pria sebanyak 70 persen.
Koneksitas internet lebih banyak di kota dibanding desa dan kemudian pengguna internet itu
kebanyakan tidak berlangganan yang artinya dari data tersebut dari sekian banyak pengguna
maka hanya sepertiga yang menjadi pengguna tetap dan mungkin factor ekonomi lah alasannya.
Dari data tersebut terdapat kesenjangan didalam penggunaan media baru atau didalam
mengakses media baru,disamping itu didalam mengakses media baru dibutuhkan kecakapan
yang disebut computer literasi atau pemahaman tentang computer,dan tidak semua orang
memilikinya
Selain itu terdapat persoalan lain lagi yaitu adanya kesenjangan antara masyarakat akibat adanya
perkembangan media informasi dan komunikasi dan bisa terjadi antara jenis kelamin,ekonomi
dan lokasi tempat atau kota desa dan bermakna laki laki yang mengupdate media baru lebih
banyak maka informasi akan dimiliki lebih banyak oleh laki laki dan Wanita terbatas dan disitu
menunjukan bahwa pemahaman informasi yang cepat dan tepat itu lebih dimiliki laki
laki.demikian juga dengan ekonomi yaitu kaya dan miskin dimana masyarakat kaya akan
memiliki informasi lebih banyak dan luas.begitu juga dengan masyarakat kota dan desa dimana
akses internet di kota lebih maksimal dan informasi yg dimilki lebih banyak dan disinilah
kesenjangan itu terjadi.
Ketimpamgan ini dikhawatirkan akan menimbulkan dampak sosial yang cukup besar yang bisa
mengganggu keseimbangan sosial masyarakat dan berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi hal
ini diantaranya memberikan pembelajaran computer untuk meningkatkan literasi komputernya
pada berbagai kelompok masyarakat agar bisa memicu penyerapan informasi.
Kesenjangan ini adalah salah satu akibat dari perkembangan teknologi komunikasi informasi
yang melkahirkan media baru atau new media.
Dalam perkembangan media baru berikutnya mau tidak mau memunculkan suatu teori dan
penerapannya dengan CMC (computer mediated Communication)yang artinya tatap muka tidak
dilakukan secara langsung tapi interpersonal communication sudah menggunakan computer
mediated yang artinya tatap muka ini secara maya dan tidak real dan diantarai computer dan
membentuk fenomena baru yaitu cmc berpengaruh pada masalah kultural dan budaya yang juga
akan bersingguangan dengan system nilai dan norma,contohnya saat bersilahturahmi idul fitri
dulu harus bertemu langsung dan datang ke tempat namun dengan hadirnya media baru maka
cukup melalui sosial media.
CMC pun pelan tapi pasti akan menjadi alternatif dan sarana bertatap muka secara
maya.berkaitan dengan manajemen yang lebih lanjut secara ringkas bagaimana media baru ini
kita terima sebagai satu media yang melengkapi media yang sudah ada, kita pun sebagai
masyarakat mengalami adopsi inovasi dimana adopsi inovasi ini adalah penerimaan ide ide baru
yang merupakan satu perkembangan dari digunakaannya internet yang menjadi bagian dari hidup
kita melengkapi media yang sudah ada.
Proses adopsi inovasi terdiri atas 5 yaitu :
1.Secara kognitif
Berkaitan dengan kasus media baru dan internet berkembang dimana kita butuh informasi yang
semakin cepat dan mengikuti apa yang kita inginkan
2.Secara persuatif
Berkaitan dengan keunggulan relative yang muncul seperti kecepatan update infomasi dan
bagaimana kita bandingan dengan media lama ,lalu kita bandingkan dan kita adopsi.

keputusan implementasi dan konfirmasi.


Dimana kita membuat keputusan apakah kita mengadopsi inovasi tersebut dan kemudian
mengimplementasikan dalam kehidupan sehari hari dan mengkonfirmasi setiap informasi dari
inovasi agar tidak menerima kesalahan informasi.
Terdapat satu pemahaman dimana kita sudah lama menikmati media lama atau mainstream tetapi
kemudian pada akhirnya media lama tidak mampu untuk memberikan informasi secara cepat dan
juga tetap membutuhkan perhatian dalam penggunaanya,kekurangan kekurangan yang pada
akhirnya menjadi bahan evaluasi bagi pengembangan media baru dan kemampuan kita
mengidentifikasi kebutuhan kita didalam penggunaan media dan infomasi menjadi pendorong
pengembangan media baru.

Anda mungkin juga menyukai