Aset organisasi :
Man : manusia
Machine : mesin
Building : bangunan
Market : pasar atau konsumen yang pasti
Technology : teknologi
Brand : merk dagang
Bussiness network : jaringan bisnis
Image : Citra positif
Konsep manajemen modern menganggap bahwa manusia adalah aset paling penting karena
manusia dapat mengoperasikan aset aset organisasi lainnya. Perusahaan dapat
memenangkan persaingan atau tidak berangkat dari bagaimana profesionalitas karyawan.
Dalam hal ini, program pelatihan karyawan sangat dibutuhkan guna mewujudkan
optimalisasi visi misi dan tujuan organisasi.
Fungsi Manajemen
Dalam mencapai tujuannya, manajemen dapat melakukan strategi dan mencetakkan budaya
organisasi antara satu dengan lainnya. Contoh, gaya dan cara manajemen yang ditetapkan oleh
organisasi bisnis tentu berbeda dengan yang ditetapkan oleh organisasi social. Contoh lainnya
seperti televise-televisi di Indonesia yang berfungsi untuk menyebarkan informasi dan meraih
keuntungan finansial, namun masing-masing perusahaan televisi memiliki perbedaan tujuan
tergantung budaya organisasi yang dibawa oleh perusahaan tersebut.
Dari contoh tersebut kita dapat mengetahui kurang lebih bagaimana penerapan strategi dalam
manajemen pertelvisian pada umumnya.
Contoh lainnya yaitu :
Manajemen Metro TV. Secara sejarahnya PT Media Televisi Indonesia, merupakan salah
satu anak perusahaan dari Media Grup, pemilik harian dari media Indonesia yang
berskala nasional ketika di Indonesia. Metro tv mendapat ijin penyiaran pada tanggal 25
Oktober 1999, dan percobaan siarannya mengudara pertama kali pada tanggal 25
November 2000, dengan siaran selama 12 jam perhari, dan hanya bisa ditangkap di 7 kota
besar. Penyiaran secara nasional selama 24 jam per hari dimulai pada tanggal 1 April
2001. Tujuan dari metro tv adalah sebagai stasiun tv yang menyajikan berita terbaik di
Indonesia dengan diisi oleh konten hiburang-hiburan dan gaya hidup yang berkualitas,
serta memberikan keloyalan berupa penawaran dalam bentuk kesempatan unik kepada
penonton. Jika dilihat struktur manajemennya :
- Komisaris utama (ketua jajaran dewan komisaris)
- Direktur utama
- 4 direktur yang membawahi divisi (divisi marketing dan sales, divisi produksi dan
pengembangan, divisi teknik, divisi keuangan dan SDM)
Dari struktur diatas dapat dilihat bahwa fungsi pemasaran dan penjualan yang banyak
diterapkan dalam manajemen modern, dijadikan satu dalam divisi, yaitu divisi marketing
dan sales.
Sebagai bagian dari strategi bisnis yang di terapkan dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan maka positioning Metro TV oleh manajemen program utamanya untuk berita,
baik menyangkut politik, ekonomi, dan social, yang ada didalam maupun di luar negeri
diulas dan mendapat porsi yang lebih luas serta mendalam, karena Metro TV sebagai TV
berita. Kegiatan wawancara khusus dengan para tokoh, termasuk pembahasan rancangan
undang-undang, pro kontra kebijakan pemerintah, pergerakan harga saham di pasar
modal, pergerakan mata uang, dan informasi bisnis akan lebih mudah ditemukan dalam
tayangan Metro TV dibandingkan stasiun TV lain di Indonesia.
Contoh program Metro TV :
1. Indonesia This Morning
2. Editorial Media Indonesia
3. Market Review
4. Ersplegow
5. Biografi
6. Bisnis Hari Ini
7. Web News
8. Talk Night News
Sangat jelas dengan positioning seperti itu manajemen Metro TV membidik segmentasi
pasar kelas menengah atas, yaitu para eksekutif maupun swasta, para politisi, pengusaha,
investor, pengamat social, politik, ekonomi, tokoh masyarakat, dan tokoh-tokoh LSM,
umumnya kelas masyarakat yang berpendidikan dan juga kritis dalam menanggapi
persoalan. Dari segi kuantitas segmen pasar yang dibidik manajemen Metro TV secara
jumlah tidak terlalu besar disbanding dengan penduduk Indonesia yang berjumlah sekian
100juta. Tetapi yang dibidik Metro Tv jelas memberikan segmentasi kelas menengah atas
tidak terlalu besar dibandingkan pasar meengah bawah. Sesuai dengan segmen pasar atau
pemirsa yang dibidik melalui kegiatan pemasaran maka devisi manajemen Metro TV
harus tetap berupaya menayangkan berita dan informasi politik, social, dan ekonomi yang
berkatagori Top News dan Uptudate serta hanya memproduksi atau memberi program-
program yang berkelas. Sedangkan devisi manajemen yang berkaitan dengan pemasaran
Metro TV serta dalam hal ini akan lebih focus terhadap perusahaan-perusahaan yang
lebih menjual produk-produk kelas atas seperti perumahan dsb.
Manajemen Trans TV, Trans TV adalah PT televisi transformasi Indonesia merupakan
perusahaan media yang dimiliki oleh Tran Kor Poration yang juga pemilik stasiun TV
Trans7, setelah lulus ujian kelayakan yang dilakukan tim antar departemen waktu itu ijin
siaran Trans TV diperoleh pada bulan Oktober tahun 1998, namun Trans TV baru secara
resmi melakukan penyiaran nasional pada 15 Desember 2001. Visi Trans TV, dia ingin
menjadi TV terbaik di Indonesia maupun Asean. Memberikan hasil usaha yang positif
kepada stik holder dalam hal ini pemilik, karyawan, masyarakat, dan semua pihak yang
berhubungan, dan menyampaikan program-program yang berkualitas. Berperilaku
berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh Stik
Holder, serta memberikan kontribusi dalam memberikan kesejahteraan serta kecerdasan
bagi masyarakat.
Sruktur manajemen Trans Tv
1. Komisaris utama
2. Direktur utama
3. Wakil direktur utama
4. Hanya ada 3 divisi (Marketing & sales, keuangan & SDM, dan Operasional)
Suatu pekerjaan dapat redaksidapat disampaikan kepada khlayak sebagai suatu kerjasama team atau
kolektif.Suatu broadcasting organisation menerapkan pola mencai, mengolah suatu bahan media yang
seirama dengan peraturan penyiaran.Manajemen berita berfungsi untuk mengatur suatu media atau
berita. Fungsi manajemen dibagu menjadi tiga yaitu : Fungsi perencanaaan, fungsi editing dan fungsi
controlling.
Fungsi perencanaan suatu media berupa rencana penulisan, peliputan hingga penyiaran suatu media
yang didiskusikan dengan reporter, redaksi dan korlip. Berita dalam perencanaan juga terdapat dua jenis
yaitu yang bias dipreddiksi dan tidak diprediksi.Suatu berita yang tidak dapat diprediksi dan dilakukan
dengan peliputan secara mendadak diadakan oleh seorang korlip atau biasa disebut dengan immedietly
dan selanjutnya langsung disusunoleh redaktur. Sebuah perencanaan merupakan tonggak dari
manajemen suatu berita dan medi massa dan harus sesuai dengan fungsi yang telah disesuaikan.
Fungsi controlling, merupakan fungsi kedua dari manajemen berita fungsi ontroliing dimulai dari self
control sebelum suatu hasil peliuputan ke redaktur, self controlling dilakukan oleh seorang wartawan
dan editing sebelumke bagian redaktur. Redaktur seolah sebagai penjaga gawang karya jurnalistik.
Dalam self control harus dilihat lagi baik dari penulisan, hasil peliuputan dan masih banyak lagi.Proses
yang ketiga dari manajemen media ialah self control yang dilakukan oleh seorang redaktur dan hasil dari
controlling.
Terdapat tiga system radio penyiaran yaitu system rperusahaan radio penyiaran pemerintah,Radio semi
pemerintah dan radio swasta.Meskipun dalam penerapan tidak begitu urgent.
Yang pertama adalah system radio penyiaran pemerintah yaitu system ini dimilikioleh pemerintah
dahulu suatu system penyiaran diambil alih penerintah dalam departemen penerangan.Cono kasus
sekarang dalam penerapan fungsi radio penyiaran ialah system dari rri dibiayi oleh APBN negara namun
dikerahkan oleh public namun tidak dapat dioptimalkan secara baik. Hal tersebut juga membawa
perkembangan munculnya radio semi pemerintah daerah atau (RSPD) dimana operasionalnya tidak ada
dasar hokum namun dalam pengelolaannya menggunakan dana pemerintah dan siaran mengenai
pemerintah daerah, hal tersebut sangat tidak optimal.
Yang kedua radio semi pemerintah dimana radio tersebut digunakan untuk parlemen pemerintah dan
ndengan masa berlakuk 10 hingga 20 tahu dan dapat diperpanjang serta pendengar dari radio ini
diterapkan pembayaran atau license fee hal tersebut digunakan untuk kelangsungan siaran karena
kelangsungan siaran dari radio ini dari penerbitan dari sebuah media radio dan penggalangan dana
hingga license fee setiap pendengar, dalam radio ini tidak boleh ada periklanan.
Yang ketiga ialah radio swasta dimana dana full dari pribadi swasta dan kelangsungan sebuah
penyaiaran didukung periklanan, dan sponsor pihak manapun.
Maka sebuah organisasu dalam sebuah penyiaran merupakan hasil dari kemampuan dari manusia dan
alat, karena kesuksean sebuah penyiaran bukan hanya sdm yang ada namun juga seperangkat alat yang
digunakan.
Media baru tidak termasuk dalam media mainstream (Radio, tv, film, koran, buku)
kemudian munculah media baru akibat berkembangnya teknolofgi komunikasi dan internet.
Kemudian media mainstream juga mengkombinasikan dengan media baru, media mainstream
seperti kompass.com, tempo.com juga memadukan isi dengan media baru ini. Saat ini, tidak bisa
dipungkiri bawasannya hampir semua orang menggunakan internet, karena internet sudah
menjadi bagian penting bagi kehidupan masyarakat seperti untuk mencari informasi, mencari
bahan rujukan, mengirim e-mail atau sekadar mencari hiburan. Tanpa disadari dengan adanya
perkembangan teknologi komunikasi telah mengubah kehidupan masyarakat, karena dengan
adanya hal ini membuat kehidupan masyarakat lebih dimudahkan dalam berbagai hal, contohnya
ketikan ingin mengirim pesan sekarang sangalah mudah berbeda dengan jaman dahulu yang
harus pergi ke kantor pos dengan menggunakan wesel pos.
Saat ini, media baru menjadi pilihan bagi perusahaan untuk melakukan kegiatan seperti
public relation, periklanan, kemudian juga sebagai media penghubung dengan para customer.
Dalam literatur, ada sebuah contoh bahwa sekarang ini iklan sudah memanfaatkan media baru
yang telah dibuktikan oleh salah satu produsen makanan ringan terkenal “Oreo” dengan cara
menawarkan produknya diberbagai situs internet atau media sosial. Kemudian selain melakukan
iklan, Oreo juga memberikan fasilitas game online untuk menarik perhatian para pengguna
internet yang masuk ke situs oreo untuk Kembali lagi. Media baru juga memiliki beragam fungsi,
1. media baru digunakan sebagai media menyampaikan pesan melalui media online seperti
yang dilakukan TVRI yang sudah menyampaikan media siarannya lebih dari 70 negara.
2. Menggunakan brand nama dari media lama untuk media barunya, contohnya seperti
Kompass Cyber Media (KCM), Kompass yang sekarang masih memiliki media cetak
sekarang juga memiliki edisi onlinenya yaitu KCM.
3. Media baru dikelola secara prefesional untuk berbagai kepentingan, seperti Detik.com
yang digunakan sebagai media periklanan atau dakwah.
4. Media baru yang dikelola oleh pakar teknologi bisa juga disebut sebagai homepage
pribadi, namun bisa diakses oleh semua orang yang mau mengaksesnya.
Hainonen menunjukan beberapa karakteristik komunikasi melalui melalui internet dan juga bisa
kita jadikan sebagai karaktreristik Media baru
1. Semua Informasinya bersifat digital yang menjadi ciri dasar Media baru
2. Informasi digital tidak peka terhadap jenis-jenis informasi sehingga sehingga informasi
sedikit atau banyak bisa disajikan dalam Multimedia
3. Memanfaatkan computer sebagai sarana bertukar informasi, karena computer mampu
memproses informasi digital
4. Internet dapat menjadi alat pembentukan komunitas berbasis komunikasi
Kenapa internet mendapatkan atensi yang sangat besar oleh masyarakat luas? Dikarenakan
Internet sendiri dapat dikatakan sebagai ibu kandung dari Media baru itu sendiri. Karena dalam
internet terdapat ribuan block termasuk news blok yang dikelola oleh mereka yang baru belajar
menulis atau mereka yang dikelola wartawan teknologi informasi seperti Tecno Media. Seperti
yang dikemukakan Hainonen, Menggunakan internet sebagai Media Penerbitan, semua orang
dapat melakukan penerbitan di internet dengan memadukan suara dan gambar, hal ini dilakukan
untuk menarik para pembaca.
Sekarang, kita dimudahkan dalam melakukan pencarian apapapun karena adannya mesin
search engine, kemudian ada beberapa mesin search engine yang biasa digunakan sepeti Yahoo
dan Google.kemudian ada beberapa provider search engine yang popular digunakan oleh
masyarakat
Jadi yang menarik itu ada di 83% pengguna internet melakukan survey produk sebelum
membeli. Dari sini dapat kita ketahui jika orang sekarang itu dalam membeli produknya akan
melakukan suatu rancangan pembelian. Artinya orang ingin mengetahui terlebih dahulu
informasi mengenai suatu produk, seperti kualitasnya seperti apa, berapa harganya dan lain-lain
sebagainya sebelum ia membeli. Dari fenoma tersebut, berarti media internet paling tidak sudah
memberikan suatu value atau nilai tambah berkaitan dengan karakter atau kebiasaan orang untuk
melakukan perencanaan pembelian, dibandingkan dengan sebelumnya (sebelum adanya
internet).
Ada statement dari Azhar dan kawan-kawan, yang disitu memberikan informasi secara lebih
jauh mengenai pengguna internet di Indonesia. Ada pengguna yang disebut pelanggan, karena
berlangganan internet, dan ada yang pengguna internet menggunakan internet tanpa
berlangganan. Dari data tersebut, kita dapat mengetahui bahwa pengguna internet di Indonesia
ini cukup besar dan akan terus meningkat. Di tahun 1996, pengguna internet kurang lebih hanya
100.000, tahun 1997 menjadi 400.000, tahun 1998 menjadi lebih banyak lagi dan hingga tahun
2007 tercatat hampir 2 juta lebih pengguna internet. Tren seperti itu akan meningkat terus seiring
semakin efisiennya bisnis maupun pekerjaan. Inilah dia mengapa tadi dikatakan bahwa internet
merupakan induk dari media baru, dan media baru ini akan menjadi semacam keniscayaan. Nah
kemudian yang menjadi persoalan sebenarnya, untuk media baru ini belum ada stakeholder
mapping berkaitan dengan new media. Inilah kemudian yang menjadi suatu persoalan karena
mengingat bahwa media baru ini kan boleh dikatakan hampir di akses oleh semua orang dan
sangat beragam, sehingga yang berbahya adalah media literasi atau tingkat melek media dari new
media ini. Misalnya ada salah satu media yang isi kontennya terlalu bombastis dan semua isinya
tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan judulnya, yang mana hal itu hampir tidak mungkin
dilakukan oleh media mainstream. Karena jika dilakukan, misal ada koran yang isinya
bombastis, maka koran itu akan selesai dan ditinggalkan begitu saja. Dalam media mainstream
itu antara judul dengan konten itu pasti selaras, nah di media baru atau media sosial sekarang itu
terkadang dalam membuat suatu judul informasi biasanya judul dengan kontennya beda jauh. Ini
yang kemudian dapat membuat penyesatan-penyesatan kepada para pembacanya. Inilah yang
berbahaya karena konsumen media baru ini sangat banyak, sedangkan tingkat literasi media
mereka masih sangat rendah. Kemudian inilah yang dari segi manajemen media, perlu meniru
sebagaimana yang dilakukan oleh media mainstream. Karena media mainstream dalam
memberikan suatu informasi tentunya melalui berbagai rancangan yang terstruktur, artinya judul
dan lain sebagainya itu dibuat sedemikian rupa menarik, tetapi tanpa menghilangkan substansi
konten.
Jadi ketika pengguna media baru yang sedemikian banyak ini tidak sadar akan persoalan yang
ada di dalam media baru, inilah yang membahayakan. Apalagi dengan literasi media atau tingkat
melek mereka terhadap media yang masih sangatlah rendah. Berikut ini ada diagram yang
meberikan satu penjelasan apa sajakah yang biasanya orang lakukan saat mengakses internet,
survey yang dilakukan oleh castle asia, menunjukan 3 manfaat utama yang diperoleh saat
menggunakan internet, yaitu:
Ketiga hal diatas adalah hal yang tidak mungkin dapat dilakukan di media lama.
Ada beberapa permasalahan dari konsep literasi yang sudah berkembang jauh, artinya
konsep literasi berkaitan dengan konsep perkembangan literatur yang berkembang dengan
penggunan internet. Dari sini kemudian kita semakian mengenal literasi yang sering kita
dapatkan di berbagai tempat seperti dari umber, jurnal, dsb yang bisa dijadikan alasan mengapa
konsep literasi semakin berkembang.
Kemudian yang menjadi persoalan adalah literasi abad ke-21 ini salah satunya yang
berkaitan dengan komputer literasi. Komputer lierasi adalah istilah yang pada dasarnya
bermakna dengan kecakapan dalam menggunakan komputer. Jadi perkembangan internet ini
menjadi bagian dari perkembangan informasi dan teknologi komunikasi. Secara tidak langsung
pada abad ke-21 memaksa kita untuk memahami apa yang disebut dengan komputer literasi
(kecapakan menggunakan komputer). Contoh kecil misalnya membaca media cetak (koran)
orang harus bisa membaca atau mempunyai kemampuan membaca, jadi dalam arti sempitnya
untuk mengakses media baru orang harus mempunyai kemampuan atau kecapakan komputer
literasi.
Konsep literasi ini kemudian berkembang dan juga semakin lama semakin luas
jangkauannya.Secara tidak langsung juga menunjukan kemampuan membaca dan menulis pada
zaman dahulu masih bisa digunakan akan tetapi perlu ditambah dengan literasi media yang
berkaitan dengan literasi informasi. Komputer literasi ternyata akan sangat mendukung kita
dalam memahami media literasi abad ke-21. Semua literasi disebut sebagai salah satu prasyarat
bagi kita untuk hidup di era informasi digital seperti sekarang ini.
Di samping itu karena perkembangan media baru dan informasi yang tersimpan secara
digital pada saat ini melahirkan tantangan kemanusiaan yang baru. Saat ini kita dihadapkan
dengan persoalan yang dinamakan dengan istilah Digital Void. Digital Void ini menunjuk
kepada kesenjangan yang terjadi di tengah masyarakat akibat perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi. Jadi media baru yang bisa diakses dengan keterampilan komputer
literacy tadi akhirnya menimbulkan digital void (pemisahaan digital).
1) Jenis kelamin, kenapa disini terjadi kesenjangan jenis kelamin karena pada
digital void ini antara pria dan wanita mengalami perbedaan. Artinya pria lebih
banyak mengakses media baru dibandingkan wanita.
2) Kelompok masyarakat (kaya dan miskin), seperti pengguna internet yang
berperan sebagai pelanggan dan pengguna. Di Indonesia hampir 50%
penduduk Indonesia berperan sebagai pengguna internet tapi ke setelah kita
rujuk lagi dari sekian ratus juta pengguna internet itu hanya sebagian kecil
yang menjadi pelanggan. Jadi disini ada kesenjangan dari pengguna tadi, yang
bisa jadi pengguna contiue (berlangganan) hanya 1/3 dari sekian ratus dari
pengguna tadi. Artinya ada kesenjangan antara kaya dan miskin dalam
mengakses media baru.
3) Wilayah Geografis (Kota dan desa), pastinya di kota lebih banyak mereka
yang mudah mengakses internet (jika dilihat dari kemudahan) karena
penyebaran internet di indonesia belum rata. Jadi secara kuantitas yang dikota
lebih banyak mengakses internet dari pada yang didesa. Ini menunjukkan
bahwa di kota dalam proses pengaksesan ke media baru lebih mudah
dibandingkan dengan yang di desa.
Dari sinilah kemudian ketika kita asumsikan bahwa informasi itu menjadi satu kebutuhan
hidup. Oleh karena itu orang yang kaya informasi bisa lebih bertindak cepat dan tepat
dibandingkan dengan orang yang miskin infromasi. Jadi media manstrime tidak bisa dihapuskan
padahal sudah ada media baru. Meskipun kita tahu bahwa pasti ada yang dirugikan karena akses
internet belum merata. Jadi jika ingin menemukan informasi tetap harus menggunakan media
mainstrime dan digabungkan dengan media baru seperti, tetap mendengarkan radio kemudian
berganti ke televisi dan tetap baca koran agar informasi tidak tertinggal.
Itu sebabnya digital void menjadi perhatian di berbagai kalangan di seluruh penjuru
dunia, karena ketimpangan informasi ini dikhawatirkan menimbulkan dampak sosial yang besar
yang bisa menggangu keseimbangan sosial pada satu masyarakat. Berbagai kegiatan upaya
dilakukan untuk mengatasi digital void ini di antaranya memberikan pembelajaran komputer
sehingga bisa meningkatkan kemampuan literasi komputer pada berbagai kelompok masyarakat.
Tentu saja digital void ini hanyalah salah satu akibat dari perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi yang melahirkan media baru. Kemduain ada juga akibat lain yang kita
sebut saja sebagai konsekuensi perkembangan. Konsekuensi perkembangan yaitu menyangkut
perkembangan sosial dan kultural.
Ada yang perlu diperhatikan dalam konsekuensi kultural yaitu perubahan sistem nilai dan
norma, serta penyerahan sebagian otoritas diri kepada teknologi komunikasi sedangkan untuk
konsekuensi sosialnya Abrar Dkk menyebutkan terjadinya perubahan hubungan sosial dan
transformasi sosial. Perubahan sosial terjadi karena faktor CMC (computer mediated
communication) yang akan mewarnai hubungan sosial. Seperti jika kita ingin berkomuniaksi
tidak perlu bertatap muka tetapi hanya lewat dunia maya kita bisa saling berkomunikasi (Video
Call). Jadi konstruksi sosialnya berubah atau digantikan dengan CMC bukan leagi bertatap muka
secara langsung atau berkumpul.
Setelah memahami tentang media baru, ada Beberapa dimensi manajemen media baru
karena internet memudahkan kita untuk menjadi pemilik media. Namun kita harus memiliki
keterampilan untuk memasarkan media baru. Tidak hanya dalam memproduksinya saja namun
juga kemampuan dalam mempertahankan kelangsungan hidup media baru ini dan memiliki
khalayak yabg cukup sehingga memiliki komunitas pembacanya. Entah media mainstream atau
media baru tetap memiliki persoalan di dalamnya.
Pada dasarnya media baru adalah istilah yg membingungkan. Namun biasanya istilah
media baru merujuk pada media yg lahir dr perkembangan teknologi dan informasi.
Perkembangan teknologi ini memungkinkan dapat memadukan 3 sistem yg beroperasi sendiri-
sendiri yaitu sistem komputer, sistem media, dan sistem telekomunikasi. Disamping itu media
baru memiliki karakteristik yaitu informasi bersifat digital, interaktif, menempatkan komputer
sebagai salahsatu media komunikasi. Media baru sangat beragam bentuknya, pertama edisi
online untuk media cetak dan media elektronik, kedua menggunakan branding media lama
menjadi media baru. contohnya kompas hypermedia dan tempo interaktif, ketiga yaitu media
baru yg dikelola secara profesional dan komersial untuk berbagai kepentingan contohnya
detik.com atau kapanlagi.com, keempat media baru yg dikelola para menghabbit teknologi
seperti pembuatan blog.
Manajemen media baru, seperti dijelaskan sbelumnya mAnajemen memiliki fungsi yaitu
perencanaan, mengorganisir, Menggerakan dan mengendalikan(planing,organizing, enguaging,
controling) dan yg menjalankan fungsi manajemen terbagi dalam manajemen sumber daya
manusia, manajemen produksi, manajemen keuangan dan manajemen pemasaran. Ketika kita
memahami karakteristik media baru, dan ini merupakan langkah awal yg penting dalam
mengelola media baru. Setidaknya kita sudah memahami produk yg akan kita kelola termasuk
keunikan media baru dibanding media konvensional atau media mainstream lain nya.
Media baru merupakan produk baru dan inovatif. Seperti hal nya produk inovastif lain
nya, tidak serta merta diterima masyarakat. Pastinya diperlukan proses sebelum produk tersebut
diterima sepenuhnya. Apalagi seperti yg kita ketahui sebelumnya, media baru membutuhkan
kecakapan baru untuk kita bisa menjadi khalayaknya. Yaitu dengan kompetensi melek komputer
atau computer literacy. Kita bisa melihat proses penerimaan inovsi baru tersebut dengan visual
edisi khusus yang di adopsi inovasi pada saat itu tahun 2007 mengadaptasi model adopsi inovasi
termasuk yang dikembangkan rogers dan model adopsi inovasi ini dikembangkan oleh saroso
dalam konteks adopsi teknologi inovasi di kalangan usaha kecil dan menengah di Indonesia.
Oleh karena itu kita bisa melihat setidaknya ada kesamaan antara media baru dengan adopsi
teknologi informasi oleh usaha kecil menengah.
Jadi sebuah gagasan itu pasti dimulai dari menyebarkan gagasan atau ide baru kepada
pengetahuan terlebih dahulu. Jadi ketika kita ingin menyampaikan suatu hal yang baru, ada
inovasi dan penemuan2 baru, temuan2 baru yang ingin di sosialisasikan atau disebarluaskan,
pertama kali yang harus disentuh adalah persoalan pengetahuan dulu. Jdi pengetahuan dari
khalayak yang ingin dituju untuk menggunakan sesuatu yang baru itu pengetahuan nya dulu.
Pengetahuan nya ditimbulkan dulu atau disentuh dulu. Jadi karakteristik disini adalah
mengetahui pengetahuan ketika hendak memberikan gagasan baru. Karena ketika seseorang
tidak memiliki pengetahuan lalu diberi gagasan baru pasti bingung, maka pengetahuannya harus
di upgrade dulu, baru kemudian ide baru nya dimasukan perlahan.
Ketika pengetahuan mereka sudah cukup untuk menerima gagasan kita , lalu dilakukan
yang namany persuasi . Disini diadakan proses membujuk untuk mau menerima. Setelah di
persuasi kemudian keputusan, ada dua. Adopsi atau penolakan. Ketika ditolak maka kita harus
memahami alasan penolakan. Dan ketika diterima dan terjadi adopsi, maka adopsi tersebut akan
terjadi implementasi penerapan. Yang terakhir yaitu konfirmasi, tapi jika terjadi penolakan maka
kita harus memperbaiki kembali. Karena disitu ad penolakan artinya boleh dikatakam terjadi
adopsi yang tidak berlanjut. Maka ketika ditolak kita harus melakukan upaya lagi dan mencari
alasan ditolak.
Dan apabila terjadi adopsi atau penerimaan, biasanya akan konfirmasi dan mencari
informasi lebih dalam apakah benar apa yang kita sampaikan berkaitan dengan gagasan baru
tadi. Dan ini cukup panjang langkah manajemen, karena media baru ini kan media yang berbasis
internet yang beribukan internet itu kebanyakan diterima. Dilihat dari penggUna internetnya,
kemudian akan ada yaitu suatu konfirmasi. Misal setelah media baru digunakan Menimbulkan
suatu masalah, karena belum tahu betul tentang ini namun main share saja. Sehingga
membingungkan banyak orang, berarti ad suatu masalah terkait dengan media baru itu. Mungkin
secara impelementsi begitu mudah untuk menerima gagasan media baru, tapi dalam pemahaman
yang sesungguhnya tidak semudah yang dibayangkan. Sehingga dalam memberikan gagasan ada
langkah2 seperti memberi pengetahuan, membujuk, kmudia ada keberhasilan dan tidak,
kemudian ada konfirmasi dan sebagainya.
Ketika menerima pun orang tidak langsung yakin 100%. Masih perlu konfirmasi dan
pengecekan ulang lagi apakah sesuatu yng diterima itu benar adanya. Inilah yang berkaitan
dengan adopsi inovasi secara sederhana. Karena manajemen perencanaan memiliki langkah2
yang cukup panjang sehingga disini cukup disederhanakan. Dan dicontohkan oleh salah satu
model adopsi inovasi di dalam nya sehingga kita harus ingat bahwa tata kelola menyangkut
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Itulah yang harus dipahamim.
Disini ada 1 pembanding, kondisi sebelum adanya media baru menunjukan kita terbiasa
memperoleh informasi, pendidikan maupun hiburan melalui media cetak dan media elektronik.
Banyak orang yng terbiasa sarapan pagi sambil membaca koran, menonton siaran televisi
ataupun mendengar siaran berita di radio. Bertahun2 praktek seperti itu dilakukan sampai kita
merasa tempo hidup makin cepat sehingga kitapun membutuhkan informasi mutakhir yang lebih
cepat lagi. Karena setelah peristiwa berlangsung kadang tidak langsung terpenuhi, karena dengan
baca koran hingga mendengar radio kadang membuat kita belum merasa tercukupi dan belum
terpenuhi informasi nya. Maka radio dan televisi memang dapat memenuhi kebutuhan dengan
cepat namun ada kebutuhan lain yang tidak terpenuhi yaitu kebutuhan kita dalam membaca.
Padahal dengan membca kita bisa mendapat keasikan atau kenikmatan tertentu karena terkait
dengan kebiasaan sejak lama.
Media cetak memberikan kita kebutuhan informasi dan kebisaan membaca, namun
seringkali berita yang kita dapat adalah berita hari kemarin. Itulah salahsatu kekUrangan nya,
seringkali tertinggal karena setiap harinya media memberikan peristiwa di hari kemarin. Artinya
secara singkat media lama dan media mainstream belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan kita.
Sebagai pengelola media baru kita akan melihat Kebutuhan2 tersebut sebagai dasar
pengembangan media baru sehingga bisa lebih diterima masyarakat dan membentuk publiknya
sendiri. Kemampuan kita mengidentifikasi kebutuhan yersebut akan sangat penting bagi
perkembangan media baru. Kita pun bisa merumuskan segmen khalayak media baru berdasarkan
kebutuhan tersebut. Artinya dari sisi kebutuhan tersebut kita bisa mengembangkan banyak hal
terkait dengan manajemen media baru. Dimulai dari penentuan, isi informasi, format penyajian
informasi, jenis informasi yang dibutuhkan dan upaya menutupi kelemahan informasi yang
disajikan media lama.