Anda di halaman 1dari 14

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1

Sejarah LPP TVRI Sumatra Selatan PT. Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumatra Selatan yang biasa disingkat

menjadi LPP TVRI SUMSEL merupakan perubahan nama dari TVRI Stasiun Palembang yang merupakan stasiun televisi yang pembangunannya barawal dari kisah Mr. David Choq tahun 1967, seorang pengusaha elektronik yang menangkap siaran televisi singapura di Jambi. Pada saat itu beliau menggunakan antena yang tinggi dan booster. Hasil eksperimen itu oleh Pangdam IV Sriwijaya yang pada saat itu dijabat oleh brigadir jenderal TNI Makmur Murod kemudian menginstruksikan kepada perwira Hubdam Letkol CHB R.Mansyur agar diterapkan di Palembang. Selanjutnya Hubdam bersama instansi lain seperti daerah telekomunikasi IV, RSUP Palembang dan instansi lain mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk menerima transmisi siaran langsung dari Jakarta, Singapura dan Malaysia. Lebih lanjut lagi, untuk mencari data didirikanlah Yayasan Studio Grup Televisi Palembang. Tugas pokok Yayasan Studio Grup Televisi Palembang antara lain melakukan penyelidikan dan penelitian teknis kemungkinan penerimaan siaran televisi di Palembang, bekerja sama dengan semua instansi dan para ahli telekomunikasi dan televise. Selain itu tugasnya juga mencari dana serta melaporkan hasil-hasil penyelidikan dan penelitian kepada pemerintah daerah Sumatra Selatan. Berdasarkan pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas pokoknya yang dimulai 24 maret 1967 sampai bulan juni 1970 yayasan berkesimpulan tidak mungkin Palembang dapat menerima siaran televisi dari Jakarta jika hanya menggunakan satu stasiun relay. Untuk jangka panjang perlu pendirian stasiun relay/link di daerah Banten, Tanjung Karang, Kota Bumi, Martapura, Prabumulih dan Palembang.

Berdasarkan kesimpulan dari Yayasan Studio Grup Televisi Palembang, Gubernur Sumatra Selatan yang pada masa itu dijabat Brigadir Jendral TNI Asnawi mangku Alam membentuk direksi pembangunan televisidaerah Sumatra Selatan dan rencana itu disetujui dan disahkan oleh menteri penerangan RI tanggal 1 januari 1972. Keterlibatan tokoh-tokoh berpangkat untuk mengembangkan pertelevisian di Indonesia, semua itu tidak lepas dari idealism untuk menerapkan kemajuan teknologi untuk dimanfaatkan demi kemajuan bangsa dan Negara yang ada pada masa itu sudah disadari pentingnya arti media massa televise demi pembangunan. Secasra fisik pelaksanaan pembangunan dimulai awal tahun 1990 setelah sebelumnya direksi menunjukkan lokasinya yaitu di dalam komplek kampus POM IX Palembang. Pembangunan gedung utama, pemancar, dan menara dikerjakan di atas tanah berukuran 150 x 90m dengan luas gedung seluruhnya 1.708m2 terdiri dari dua lantai. Perencanaan dan desain bangunan disesuaikan dengan persyaratan teknis untuk standar televise yang dikerjakan Ir.Brandan Sembiring dari Direktorat Televisi Jakarta khusus perencanaan pembangunan dilakukan oleh biro insinyur dan arsitek teknika Palambang. Bulan maret 1972, pembangunan gedung pemancar dan kantin diselesaikan oleh biro bangunan Nartyo Palembang, sedangkan gedung studio dikerjakan oleh CV Ineba Palembang dan selesai pada bulan april 1973, khusus menara baja setinggi 80 cm dengan luas dasar 10-15 m dikerjakan oleh PT.EL Nusa Jakarta. Sementara pengadaan dan pemasangan antenna direktoral dilakukan Lembaga Elektrtonika dan Mikrowave ITB disusul instalasi pemancar dikerjakan oleh Telkom Pertamina II Plaju. Bersamaan dengan itu juga dilakukan pendirian gardu trafo pemasangan dua unit diesel generator, pemasangan instalasi AC, pemasangan assembler floor, dan studio floor demikian juga lampu yang dikerjakan secara bersamaan. Studio meliputi Camera Master Control, Auto Desk, Telecine, VTR, dan Announcer Booth. Tanggal 18 september 1972 dibentuk tim persiapan TVRI stasiun Palembang dengan tugas pokok mempersiapkan dan mengkoordinir rencana siaran, menyusun
4

dan mengatur anggaran rencana siaran dan merencanakan tata personil TVRI Palembang. Untuk keperluan tersebut Proyek officer suparto dan delapan anggota lainnya, masing-masing K.Kasah SH, W.Sumardi, Drs.bakaroni AS, M.Syairozie, Djuron, Sagoro, Bahaudin tiba di Palembang 14 mei 1993. Siaran percobaan dimulai tanggal 10 juni sampai 14 juni 1973 berupa pola teknik. Tanggal 15 juni sampai 4 agustus 1972 siaran percobaan dilakukan setiap pukul 19.00 sampai 20.00 WIB dengan memutar film, playback VTR, Siaran berita daerah dan berita nasional.sejak bulan agustus 1973 TVRI stasiun Palembang sudah mulai mengudarakan produk sendri berupa rekaman maupun live studio. Tetapi secara bertahap selama 6 bulan mutu dan volume siaran terus ditingkatkan sehingga sejak diresmikan tanggal 31 januari 1974 TVRI stasiun Palembang benar-benar siap melaksanakan tugasnya sebagai saluran siaran.

2.2

Latar Belakang Berdirinya LPP TVRI Sumatra Selatan Status hukum TVRI Stasiun Palembang dari awal berdirinya hingga sekarang

telah mengalami beberapa perubahan. Fase pertama TVRI hanya sebatas yayasan, fase kedua tahun 1975 sampai 1999 selain yayasan juga sebagai pelakwswana teknis Departemen Penerangan SK. Menpen No. 55 B tahun 1973. Fase ketiga TVRI menjadi Perjan TVRI (PP No.36/2000) dan pada tahun 2002 dengan dikeluarkannya PP No.9/2002 yang mengatur perubahan Perjan TVRI menjadi perseroan terbatas (PT). Dengan itulah berubah pula nama TVRI menjadi PT.TVRI Sumsel (persero). Meskipun terjadi pengalihan status, TVRI tetap ditujuakan untuk

menyelenggarakan kegiatan penyiaran televise sesuai dengan prinsip-prinsip televise republic yang independen, netral, dan mandiri untuki meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan masyarakat, serta lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, disamping menyelenggarakan usaha dibidang pertelevisian yang menghasilkan program siaran yang sehat dan bermutu tinggi, sekaligus dapat memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip pengolahan perusahaan yang modern dan professional.

Belum genap satu tahun stastus TVRI sebagai perusahaan persero, dipenghujung tahun 2002 tepatnya tanggal 28 Desember 2002, dikeluarkan UndangUndang No.32 Tahun 2002 tentang penyiaran.secara otomatis status TVRI berubah lagi dari perusahaan persero menjadi Lembaga Penyiaran Publik, sesuai pasal 13 ayat 1 serta pasal 14 ayat 1, 2, dan 3 UU No. 32 tahun 2002 tersebut yang isinya adalah sebagai berikut: 1. Jasa penyiaran diselenggarakan oleh : a. b. c. d. Lembaga Penyiaran Publik Lembaga Penyiaran Swasta Lembaga Penyiaran Komunitas Lembaga penyiaran berlangganan

2. Lembaga penyiaran public adalah lembaga penyiaran yang berbentuk hokum yang didirikan oleh Negara, bersifat independen, netral, tidak komersil, dan berfungsi memberikan layanan untuk masyarakat. 3. Lembaga Penyiaran Publik dimaksud terdiri atas Radio Republik Indonesia dan Televisi Republik Indonesia yang stasiun pusatnya berada di Ibu Kota Negara Republik Indonesia Saat ini status TVRI tengah dibahas secara nasional di tingkat legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Pada awal bulan desember 2005 keluar peraturan pemerintah nomor 51, 52 dan 52 tahun 2005 yang merupakan implementasi UU No.32 tahun 2002 tentang penyiaran. Salah satu hal yang diatur dalam peraturan permerintah tersebut ditunda karena bnyaknya penolakan dari praktisi dan pakar komunikasi yang menilai rangkaian PP tersebut banyak mengandung muatan yang bertentangan dengan perinsip demokrasi penyiaran yang didasari UU No.32 tahun 2002 tentang penyiaran. Terlepas dari semua itu, bnayak pengharapan dengan status sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang diyakini lebih mengakomodir kekuatan, kelemahan, dan potensi TVRI dengan status sebagai Lembaga penyiaran Publik, TVRI memang diharapkan lebih mengedapankan kepentingan public (masyarakat) pada fungsi

pelayanan penyiaran publiknya dengan memproduksi dan menyiarkan programprogram yang berorientasi cultural dalam kehidupan publik.

2.3

Visi dan Misi LPP TVRI

2.3.1 Visi LPP TVRI Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia berdasarkan pelayanan informasi dalam kebhinekaan program untuk mendukung pembelajaran dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat kesatuan nasional.

2.3.2

Misi LPP TVRI 1. Mengembangkan TVRI menjadi media perekat social untuk persatuan dan kesatuan bangsa. 2. Mengembangkan TVRI menjadi pusat pelayanan informasi dan edukasi yang utama. 3. Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.

2.4

Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas

2.4.1 Struktur Organisasi Struktur adalah urutan orang-orang dalam suatu organisasi untuk menjalankan tugas dan kewajiban dengan rasa tanggung jawab. Organisasi adalah wadah dan wahana kegiatan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, struktur organisasi adalah suatu garis komando atau perintah yang menggambarkan kedudukan seseorang dalam suatu tempat atau wadah yang berkaitan dengan bagi seluruh kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Tugas pokok stasiun TVRI Palembang yaitu:

1. Melaksanakan

acara

pola

siaran

yang

terdiri

dari

acara

penerangan/pemberitaan, pendidikan, agama, seni budaya dan hiburan. 2. TVRI selalu berusaha memelihara dan melestarikan nilai-nilai luhur kebudayaan. 3. Mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia sesuai dengan falsafah dan dasar Negara yaitu Undang-Undang Dasar 1945.Mengenai struktur organisasi, LPP TVRI Sumsel dikepalai oleh seorang pimpinan yang disebut KEPSTA TVRI Sumsel(Kepala Stasiun TVRI Sumsel). Kepala Stasiun tersebut membawahi beberapa kepala bidang, yaitu kepala bidang program, kepala bidang berita, kepala bidang teknik, kepala bidang keuangan, dan kepala bidang umum dan SDM. Kepala bidang program membawahi kasi produksi berita dan kasi current affairs dan siaran olah raga. Kepala bidang teknik membawahi kasi teknik transmisi dan prasarana dan kasi teknik produksi dan penyiaran. Kasi teknik produksi dan penyiaran membawahi kelompok

fungsional.Kepala bidang umum dan SDM membawahi kasi umum dan kasi SDM.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sumsel

2.4.2 Uraian Tugas 1. Kepala LPP TVRI Stasiun Sumsel Tugas Pokok: Menetapkan kebijakan operasional penyiaran di TVRI Stasiun Sumatera Selatan dan memancarkan siaran nasional serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya sesuai dengan kebijakan direksi. Fungsi: 1. Penyelenggaraan kegiatan produksi, penyiaran program, dan berita. 2. Penyelenggaraan kegiatan teknik,keuangan, umum, dan SDM. 3. Pembinaan teknik administrasi dan perkantoran. 4. Pembuatan laporan secara periodic pelaksanaan kerja TVRI Sumsel. 2. Kepala Bidang Program Tugas Pokok: Mengelola seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan siaran dan pemasaran kegiatan produksi serta mengkoordinasi pengawasan pelaksanaannya. Fungsi: 1. Penyelenggaraan produksi acara, pemasaran dan penjualan, operasi siaran. 2. Pembuatan laporan secara periodic pelaksanaan kegiatan satuan kerja. 3. Kepala Seksi Siaran dan Penyiaran Tugas Pokok: Mengelola seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan bidang program, penyiaran dan pemasaran serta mengkoordinasi pengawasan pelaksanaannya. Fungsi: 1. Perencanaan dan pelaksanaan program, produksi, penjualan dan pemasaran. 2. Pembuatan laporan secara periodic pelaksanaan kegiatan satuan kerja seksi siaran dan pemasaran.

10

4. Kepala Seksi Produksi Tugas Pokok: Mengelola seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan dan evaluasi kegiatan serta produksi serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. Fungsi: 1. Perencanaan produksi acara drama, music/hiburan dan pendidikan. 2. Penyelenggaraan pendidikan. 3. Penyelenggaraan pendukung produksi drama, music/hiburan dan pendidikan. 4. Pembuatan laporan secara periodic pelaksanaan kegiatan suatu kerja produksi. artistic produksi secara drama, music/hiburan dan

5. Kepala Bidang Berita Tugas Pokok: Mengelola seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian dan evaluasi kegiatan produksi berita dan siaran current affairs serta siaran olah raga serta mengkoordinasi pengawasan dan pelaksanaannya. Fungsi: 1. Penyelenggaraan produksi berita atau informasi, current affairs,documentasi, dan penukaran berita. 2. Penyedia fasilitas pendukung berita. 3. Pembuatan laporan secara periodic pelaksanaan kegiatan suatu kerja bidang berita.

6. Kepala Seksi Produksi Berita Tugas Pokok: Mengelola seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi kegiatan produksi berita harian serta mengkoordinasikan pengawasan dan pelaksanaannya. Fungsi:
11

1. Perencanaan dan pelaksanaan produksi berita harian. 2. Pengaturan petugas redaktur kepala, reporter dan petugas terkait lainnya. 7. Kepala Seksi Current Affairs dan Siaran Olahraga Tugas Pokok: Mengelola seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan produksi current affairs dan siaran olahraga serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. Fungsi: 1. Perencanaan dan pelaksanaan produksi current affairs. 2. Perencanaan dan pelaksanaan produksi siaran olahraga. 3. Perencanaan dan pelaksanaan produksi siaran current affairs dan olahraga. 4. Pengkoordinasian pelaksanaan demokrasi. 5. Pembuatan laporan secara periodic pelaksanaan kegiatan suatu kerja seksi current affairs dan siaran olahraga. 8. Kepala Bidang Teknik Tugas Pokok: Mengelola seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian dan evaluasi kegiatan bidang teknik serta mengkoordinasikan pengawasan dan pelaksanaannya. Fungsi: 1. Penyelenggaraan operasional peralatan teknik transmisi dan prasarana. 2. Pemeliharaan peralatan teknik dan prasarana. 3. Pengelolaan dan pengembangan karyawan teknik, teknologi informasi, asset/fasilitas teknik dan prasarana. 4. Pembuatan laporan secara periodic pelaksanaan kegiatan satuan kerja. 9. Kepala Seksi Teknik Transmisi dan prasarana Tugas Pokok:

12

Mengelola seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan transmisi dan prasarana, serta mengkoordinasi pengawasan pelaksanaannya. Fungsi: 1. Perencanaan da n pelaksanaan operasional teknik transmisi dan prasarana. 2. Perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan peralatan teknik transmisi dan prasarana. 3. Pengelolaan dan pengembangan karyawan teknik transmisi dan prasarana. 4. Pengelolaan asset/fasilitas teknik transmisi dan prasarana. 5. Pembuatan laporan secara periodic pelaksanaan kegiatan satuan kerja seksi teknik transmisi. 10. Kepala Seksi Teknik Produksi dan Penyiaran Tugas Pokok: Mengelola seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan teknik produksi dan penyiaran, serta mengkoordinasi pengawasan pelaksanaannya. Fungsi: 1. Perencanaan dan pengelolaan peralatan teknik dan penyiaran. 2. Perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan peralatan teknik produksi dan penyiaran. 3. Perencanaan dan pelaksanaan pengembangan peralatan teknik produksi dan penyiaran. 4. Pengelolaan asset/fasilitas teknik produksi dan penyiaran. 5. Pembuatan laporan secara periodic pelaksanaan suatu kegiatan kerja seksi, teknik produksi dan penyiaran.

13

11. Kepala Bidang Keuangan Tugas Pokok: Mengelola seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan dibidang keuangan, serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. Fungsi: 1. Penyelenggaraan dan operasional keuangan. 2. Perencanaan dan pengelolaan anggran, keuangan, dan akuntansi serta perpajakan. 3. Pelaksanaan kegiatan pembendaharaan. 4. Pembuatan laporan secara periodic pelaksanaan kegiatan satuan kerja bidang keuangan. 12. Kepala Seksi Pembendaharaan Tugas Pokok: Mengelola seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan operasional pengelolaan keuangan serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. Fungsi: 1. Pelaksanaan pengelolaan anggaran stasiun meliputi anggaran program dan non program. 2. Pelaksanaan kegiatan pembendaharaan meliputi penyusunan cash flow harian dan bulanan serta penerimaan dan penyimpanan serta pengeluaran uang. 3. Pengelolaan piutang dan perpajakan. 4. Pembuatan laporan secara periodic pelaksanaan satuan tugas kerja seksi pembendaharaan. 13. Kepala Seksi Akuntansi Tugas Pokok:

14

Mengelola seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan operasional pengelolaan akuntansi dan perpajakan serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. Fungsi: 1. Pelaksanaan verifikasi terhadap semua transaksi keuangan. 2. Pelaksanaan pembukuan sesuai dengan pos pengeluaran masing-masing. 3. Pelaksanaan analisi dan evaluasi beban biaya masing-masing unit kerja. 4. Pelaksanaan pengelolaan perpajakan. 5. Pelaksanaan pengelolaan inventaris untuk laporan keuangan. 6. Penyusunan laporan keuangan. 7. Pelaksanaan analisis keuangan. 8. Pembuatan laporan secara periodic pelaksanaan kegiatan satuan kerja seksi akuntansi. 14. Kepala Seksi Perlengkapan Tugas Pokok: Mengelola seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian, an evaluasi kegiatan operasional umum, pengurusan, pembinaan, dan pengembangan sumber daya manusia serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. Fungsi: 1. Perencanaan dan pelaksanaan penyediaan, pengadaan barang/jasa dan logistik. 2. Perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan prasarana umum. 3. Pelayanan kerumahtanggaan dan transportasi. 4. Perencanaan dan pelaksanaan inventarisasi asset dan fasilitas. 5. Perencanaan dan pelaksanaan mutasi/rotasi dan kesejahteraan sumber daya manusia. 6. Perencanaan dan pelaksanaan pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia

15

7. Perencanaan dan pelaksanaan penyediaan serta pelayanan data/informasi sumber daya manusia. 8. Pembuatan laporan secara periodic pelaksanaan kegiatan satuan kerja bidang umum dan sumber daya manusia.

15. Kepala Seksi Umum Tugas Pokok: Mengelola seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan operasional dibidang umum, serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. Fungsi: 1. Pelaksanaan penyediaan, pengadaan barang/jasa dan logistik. 2. Pengadaan pengelolaan prasarana umum. 3. Pelaksanaan pengelolaan prasarana umum. 4. Pelaksanaan kegiatan rumah tangga dna transportasi. 16. Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Tugas Pokok: Mengelola seluruh kegiatan yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan operasional di bidang Sumber Daya Manusia serta mengkoordinasi pengawasan pelaksanaannya. Fungsi: 1. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia. 2. Pelaksanaan mutasi/rotasi dan kesejahteraan SDM. 3. Pelaksanaan penyediaan dan pelayanan data/informasi SDM. 4. Pembuatan laporan secara periodic pelaksanaan kegiatan satuan kerja seksi SDM.

16

Anda mungkin juga menyukai