Anda di halaman 1dari 13

ANALISI STASIUN PENYIARAN

(TVRI)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika dan Hukum Penyiaran
Dosen pengampu: Muhammad Zuli Rizal, S.Sn

MAKALAH

Disusun oleh:
Ahmad Azka Nafi’ Ma’la (18.32.00217)
Hafilda Silfiana (18.32.00112)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT PESANTREN MATHOLI’UL FALAH
PATI
2021

0
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Telivisi adalah sistem penyiaran yang digunakan untuk menyampaikan
pesan komunikasi kepada khalayak dengan audio visual. Peranan televisi
dalam kehidupan sosial masyarakat bisa kita rasakan dengan jelas. Meskipun
di era sekarang, perkembangan teknologi media semakin menggeser
keberadaan televisi. Namun, televisi tetap menjalankan perannya sebagai
media penyampaian informasi hingga sekarang.
Di era yang serba digital ini, televisi mencoba bersaing dengan beberapa
platform media yang juga memberikan informasi menggunakan audio visual.
Hal ini menuntut para penyedia penyiaran untuk terus berinovasi dengan
program-program yang relevan dengan masyarakat modern saat ini. Melalui
makalah ini, penulis menuangkan hasil analisisnya terhadap salah satu stasiun
siaran tv yang masih aktif hingga sekarang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu analisis?
2. Apa itu televisi?
3. Bagaimana analisis terhadap TVRI?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian analisis
Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui
keadaan yang sebenarnya.1
Menurut Dwi Prastowo analisis diartikan sebagai penguraian suatu pokok
atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar
bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Menurut Wiradi analisis merupakan sebuah aktivitas yang memua
kegiatan memilah, mengurai, membedakan sesuatu untuk digolongkan dan
dikelompokkan menurut kriteria tertentu lalu dicari taksiran makna dan kaitannya.
Pengertian analisis yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa
analisis adalah bukan hanya sekedar penelusuran atau penyelelidikan tetapi suatu
kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sunggguh dengan
menggunakan pemikiran yang kritis untuk memperoleh kesimpulan dari apa yang
ditaksir.2
B. Pengertian televisi

Televisi dari segi etimologis berasal dari kata “tele” yang artinya jauh dan
“vision” yang berarti penglihatan. Segi jauhnya diusahakan oleh prinsip radio dan
penglihatannya oleh gambar.3

Dalam kamus besar bahasa Indonesia terbitan balai pustaka, televisi adalah
pesawat system penyiaran gambar obyek yang bergerak yang disertai dengan
bunyi (suara) melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah
cahaya(gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya

1
Aplikasi KBBI Offline 1.3.
2
Diakses dari : https://www.gurupendidikan.co.id/analisis/ , pada 31 Maret 2021, pukul 16.00
WIB.
3
Latief Rosyidi, Dasar-dasat Retorika Komunikasi dan Informasi (Medan: Firma
Rimbow, 1989). Cet. II, hlm. 221

2
menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar,
digunakan untuk penyiaran pertunjukan berita dan sebagainya.4

Televisi sebagai suatu alat merupakan bagian dari suatu system yang
besar, sehingga meskipun televisi merupakan kotak hitam ajaib, tetapi apabila
gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar televisi, berhubungan langsung
dengan televisi tadi yang ditekan tombolnya, maka dengan serta merta akan
merubah kearah fungsi sebenarnya, dimana kita akan dapat menikmati acara yang
ditayangkan dari stasiun penyiaran yang bersangkutan. Televisi sebagai suatu alat
dapat dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan informasi, dengan menggunakan
bayangan gambar dan suara demikian halnya dengan video dan film.5
C. Analisis stasiun televisi TVRI
1. Profil TVRI
TVRI berdiri pada 24 Agustus 1962 (berdasarkan SK Menpen RI
No.20/SK/VII/61) ditandai dengan siaran perdana Asian Games ke IV di
Stadion Utama Gelanggang Olah Raga Bung Karno. Pembangunan
infrastruktur yang disiapkan oleh Pemerintah kala itu kawasan kompleks
olahraga Senayan (Kampung Senayan, Petunduan, Kebun Kelapa dan
Bendungan Hilir) serta pembangunan jalan baru yaitu Jalan M.H. Thamrin,
Gatot Subroto, Jembatan Semanggi, hingga TVRI guna menunjang kebutuhan
penyiaran turnamen.
Tahun 1976 TVRI berubah status menjadi UPT (Unit Pelaksana Teknis)
dibawah Departemen Penerangan. Namun Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara melalui Kepmen No.l01/KEP/m.pan/1/2000 (5 Januari 2000)
menugaskan pejabat dan pegawai di lingkungan Direktorat Televisi serta Unit
Pelaksana Teknis di Jakarta dan Daerah untuk tetap melaksanakan tugas dan
fungsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat itu.
Tahun 2000 status TVRI berubah menjadi PERJAN (Perusahaan Jawatan)
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2000 tentang Pendirian
4
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Jakarta, Bina Aksara, 1986), hlm. 59.
5
Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi (Yogyakarta: Duta Wacana University Press,
1994), hlm. 1-2.

3
Perusahaan Jawatan Televisi Republik Indonesia tanggal 7 Juni 2000. Setelah
terbitnya Peraturan Pemerintah ini, TVRI memperoleh kejelasan status hukum
yakni sebagai perusahaan jawatan yang menyelenggarakan kegiatan penyiaran
televisi sesuai dengan prinsip-prinsip televisi publik, independen, netral,
mandiri dan program siarannya senantiasa berorientasi kepada kepentingan
masyarakat serta tidak semata-mata mencari keuntungan, dan
menyelenggarakan kegiatan usaha jasa penyiaran publik dalam bidang
informasi, pendidikan, dan hiburan serta usaha-usaha terkait lainnya yang
dilakukan dengan standar yang tinggi.
Secara kelembagaan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab
kepada Departemen Keuangan RI. Bulan September 2001, diterbitkan
Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2001 tentang Pengalihan Kedudukan,
Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan
(Persero), Perusahaan Umum (Perum), dan Perusahaan Jawatan (Perjan)
Kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara. Dengan terbitnya PP
Nomor 64 Tahun 2001 Pembinaan Perjan TVRI dari Departemen Keuangan
dialihkan kepada Menteri Negara BUMN.
Status TVRI berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) TVRI di bawah
pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kantor Menteri Negara BUMN
setelah diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2002 tentang
Pengalihan Bentuk Perusahaan Jawatan (Perjan) Televisi Republik Indonesia
menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) pada Tanggal 17 April 2002.
Melalui Persero ini, Pemerintah mengharapkan TVRI dapat
menyelenggarakan kegiatan penyiaran televisi sesuai dengan prinsip-prinsip
televisi publik yang independen, netral dan mandiri guna meningkatkan dan
mengembangkan sikap mental masyarakat Indonesia, meningkatkan
pengetahuan dan kecerdasan masyarakat, serta lebih memperkokoh persatuan
dan kesatuan bangsa dan menyelenggarakan usaha di bidang pertelevisian yang
menghasilkan program siaran yang sehat dan bermutu tinggi sekaligus dapat
memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan
yang modern dan profesional.

4
Sejak Tahun 2005 hingga kini, Status TVRI berubah menjadi Lembaga
Penyiaran Publik. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2005
tentang Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia. Sebagai
televisi publik, LPP TVRI mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan
informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta
melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat
melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangakau seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
TVRI memiliki stasiun pusat yang berada di Jakarta, dan memiliki 34
stasiun TVRI daerah pada setiap ibu kota provinsi di Indonesia. Di siaran
terestrial analog, selain merelai siaran pusat TVRI, stasiun TVRI daerah juga
menyiarkan acara yang bersifat lokal (termasuk berita daerah) pada jam-jam
tertentu. Program-programnya diproduksi oleh stasiun TVRI daerah dan dapat
bekerjasama dengan pihak lain. Siaran stasiun TVRI daerah pada umumnya
juga direlai oleh stasiun relai di wilayah provinsi tersebut, yang kini berjumlah
361 stasiun (termasuk 120 stasiun transmisi digital).6
2. Struktur Kelembagaan TVRI
Struktur kelembagaan TVRI terdiri dari lima dewan pengawas dan
lima dewan direksi. Keduanya mempunyai masa kerja lima tahun, dan
dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa kerja berikutnya.
Dewan Pengawas
Dewan pengawas TVRI ditetapkan oleh Presiden atas usul Dewan
Perwakilan Rakyat; setelah melalui uji kepatutan dan kelayakan secara
terbuka atas masukan dari pemerintah dan/atau masyarakat. Menurut PP
Nomor 11 Tahun 2005, dewan pengawas berfungsi mewakili masyarakat,
pemerintah, dan unsur lembaga penyiaran publik yang menjalankan tugas
pengawasan untuk mencapai tujuan lembaga penyiaran publik.

Struktur dewan pengawas TVRI saat ini adalah sebagai berikut:

6
Diakses dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_Republik_Indonesia#Organisasi , pada 30
Maret 2021, pukul 07.10 WIB.

5
Jabatan Nama (2017-2022)
Ketua Dewan Pengawas Pamungkas Trishadiatmoko
Anggota Dewan Pengawas Made Ayu Dwie Mahenny SH.,
MSi
Anggota Dewan Pengawas Supra Wimbarti MSc., Ph.D.
Anggota Dewan Pengawas Drs. Maryuni Kabul Budiono
M.Pd.

Dewan Direksi

Dewan direksi TVRI diangkat dan ditetapkan oleh dewan


pengawas. Dewan direksi berwenang dan bertanggung jawab atas
pengelolaan TVRI.

Struktur dewan direksi TVRI saat ini adalah sebagai berikut:

Jabatan Nama (2017-2022)


Direktur Utama Iman Brotoseno (PAW)
Direktur Program dan Pemimpin Irianto
Redaksi (Berita)
Direktur Keuangan Telman Roring Pandey
Direktur Umum Dra. Meggy Theresia Rares, MSi.
Direktur Teknik Supriyono S.Kom, MM
Direktur Pengembangan dan Usaha Dra. Rini Padmirehatta

Pendanaan

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002, sumber


pendanaan TVRI dapat berasal dari iuran penyiaran, APBN, sumbangan
masyarakat, siaran iklan, dan usaha lain yang sah yang terkait dengan
penyelenggaraan penyiaran.

TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu tayangan khusus


dengan judul acara Mana Suka Siaran Niaga (sehari dua kali). Sejak April
1981 TVRI tidak diperbolehkan menayangkan iklan, dan akhirnya TVRI
baru kembali menayangkan iklan pada akhir 1990-an seiring dengan

6
perubahan struktur kelembagaan dan pengesahan Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2002.

Antara dekade 1960-an hingga 1990-an, TVRI (melalui Yayasan


TVRI) juga pernah menarik "iuran televisi" kepada setiap pemilik televisi.

Karyawan

Hingga tahun anggaran 2007, karyawan TVRI berjumlah 6.099


orang, terdiri atas 5.085 orang pegawai negeri sipil (PNS) dan 1.014 orang
tenaga honor/kontrak yang tersebar di seluruh Indonesia. Sekitar 1.600
orang di antaranya adalah karyawan TVRI pusat.

3. Logo TVRI

Logo TVRI pada era 1960-an hingga 1990-an berbentuk segi empat,
kemudian menjadi segi lima. Terjadi tiga kali perubahan logo dalam era ini,
sehingga rata-rata perubahan terjadi dalam kurun waktu kurang dari sepuluh
tahun.

Dari kedua logo pertama, tercermin fungsi dasar TVRI yang mengacu pada
tiga fungsi media (disimbolkan kotak TV) yakni informasi, edukasi dan hiburan.
Perbedaannya terletak pada simbol kotak yang setara dengan "RI" pada logo
pertama yang menyatu dalam bingkai pada logo kedua; juga hadirnya nuansa
warna merah, hijau dan biru sebagai cerminan TVRI memasuki era teknologi
berwarna. Pada logo ketiga, nuansa keindonesiaan makin kentara dengan bentuk
segi lima yang mencerminkan simbol Pancasila; namun ditambah ilustrasi bola
dunia yang memosisikan TVRI sebagai "pembawa gawang khatulistiwa".

Sejak 1990, dalam waktu kurang dari dua dekade, logo TVRI mengubah lima
kali. Walau demikian, gaya huruf TVRI tetap sama, perbedaan logo-logo tersebut
kebanyakan hanya pada nuansa pemakaian warna. Pada 2007, gaya huruf TVRI
dimodifikasi dengan menambah ‘cakar atau gancu’ pada logo, yang digunakan
hingga Maret 2019.

7
Pada 29 Maret 2019, logo TVRI berganti kembali dalam rangka upaya
penjenamaan kembali (rebranding). LPP TVRI tidak lagi mengganti logo dengan
pola sayembara atau dibuat secara internal, oleh karena TVRI menganggap logo
juga merupakan bagian dari "gambaran korporasi" (corporate image) yang dapat
mempengaruhi budaya korporasi" (corporate culture).7

Logo pertama TVRI (24 Agustus


1962-24 Agustus 1978)

Logo kedua TVRI (24 Agustus 1978-24


Agustus 1982)

Logo ketiga TVRI (24 Agustus 1982-23


Agustus 1999). Logo ini digunakan
sebagai logo on-air pada tahun 1996-
1999.
Logo TVRI sebagai logo on-air dan jeda
iklan/komersial (16 April 2007-29 Maret
2019)
Logo TVRI sebagai logo on-air tidak
tanpa jeda iklan/komersial (29 Maret
2019-sekarang)

4. Program acara TVRI


Jam Acara
00:00WIB Pentas Budaya
01:00WIB Paket Acara Terpadu
01:30WIB Doa Untuk Bangsa

7
Diakses dari : http://tvri.go.id/about , pada 30 Maret 2021 pukul 08.00 WIB.

8
01:35WIB TBA
03:45WIB Pola Teknik
04:00WIB Jejak Islam
04:30WIB Serambi Islami
06:00WIB Klik Indonesia Pagi
07:00WIB Salam Olahraga
07:30WIB Info Covid 19 Terkini
08:00WIB Belajar Dari Rumah
08:30WIB Belajar Dari Rumah
09:00WIB Info Terkini
09:03WIB Belajar Dari Rumah
09:30WIB Belajar Dari Rumah
10:00WIB Belajar Dari Rumah
10:30WIB Belajar Dari Rumah kelas 5 SD
11:00WIB Info Terkini
11:03WIB Belajar Dari Rumah
11:30WIB Inspirasi Indonesia
12:00WIB Klik Indonesia Siang
13:00WIB Pesona Indonesia
13:30WIB Inspirasi Indonesia
14:00WIB Info Terkini
14:03WIB Indonesia
15:00WIB Info Terkini
15:03WIB Buah Hatiku Sayang
16:00WIB Info Covid 19 Terkini
17:00WIB Mimbar Agama
17:30WIB English News Service
18:00WIB Klik Indonesia Malam
19:00WIB Indonesia Bicara
20:00WIB Info Terkini
20:03WIB Musik Indonesia

9
21:00WIB Dunia Dalam Berita
21:30WIB Pesona Indonesia
22:00WIB Spirit
22:30WIB Warung Kopi Pasti Gerrr
23:30WIB Inspirasi Indonesia.8

5. Program Acara Unggulan


Program Belajar Dari Rumah (BDR) adalah salah satu solusi dari
pemerintah setelah kebijakan belajar di rumah dikeluarkan untuk
menghentikan laju penyebaran virus corona. Program BDR tayang setiap
Senin hingga Jumat di TVRI.
Program ini merupakan jawaban dari beberapa keluhan guru dan
murid yang terkendala akses internet saat sekolah mulai diliburkan. Tidak
semua guru dan murid mampu mengakses internet dan melakukan
pembelajaran secara online.
Masalah ini sangat mengganggu proses belajar mengajar terutama
di daerah 3T Indonesia. Daerah 3T adalah daerah tertinggal, terdepan, dan
terluar di wilayah Indonesia. Sebagian besar daerah 3T menjadi gerbang
tapal batas Indonesia dan tidak memiliki akses internet yang memadai
karena pembangunan infrastruktur yang belum merata.9

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dimasa sekarang, stasiun televisi harus terus melakukan inovasi, baik
secara program siaran maupun kualitas pelayanan yang diberikan. Mengingat
8
Diakses dari : https://www.jadwaltv.net/channel/tvri , pada 31 maret 2021, pukul 09.00 WIB
9
https://komunitas.sikatabis.com/program-belajar-dari-rumah-tvri/ , pada 31 maret 2021,
pukul 09.10 WIB.

10
perkembanagan teknologi media semakin maju dan beragam. Televisi
memiliki beberapa program yang digunakan sebagai tombak dalam menarik
khalayak. Hal ini harus disesuaikan pula dengan kondisi masyarakat saat ini.
TVRI adalah salah satu stasiun televisi yang masih eksis hingga sekarang.
Keberadaannya yang diuntungkan karena merupakan stasiun tv publik yang
dikelola dibawah naungan pemerintah. Beberapa program ditayangkan
sebagai media edukasi selama pandemi. Hingga TVRI menjadi salah satu
stasiun televisi yang berisi konten-konten negatif.
B. Saran
Diakhir makalah ini, penulis ingin menyampaikan permohohnan maaf atas
ketidaksempurnaan makalah ini. Dan penulis berharap agar makalah ini
mampu memberikan edukasi kepada pembaca tentang sebuah stasiun televisi
publik yang ada di Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aplikasi KBBI Offline 1.3.

Latief Rosyidi, Dasar-dasat Retorika Komunikasi dan Informasi


(Medan: Firma Rimbow, 1989). Cet. II, hlm. 221

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus


Besar Bahasa Indonesia (Jakarta, Bina Aksara, 1986), hlm. 59.

Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi (Yogyakarta: Duta Wacana


University Press, 1994), hlm. 1-2.

https://www.gurupendidikan.co.id/analisis/ , diakses pada 31 Maret 2021, pukul


16.00 WIB.

https://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_Republik_Indonesia#Organisasi , diakses
pada 30 Maret 2021, pukul 07.10 WIB.

http://tvri.go.id/about , diakses pada 30 Maret 2021 pukul 08.00 WIB.

https://www.jadwaltv.net/channel/tvri , diakses pada 31 maret 2021, pukul 09.00


WIB

https://komunitas.sikatabis.com/program-belajar-dari-rumah-tvri/ , diakses pada


31 maret 2021, pukul 09.10 WIB.

12

Anda mungkin juga menyukai