TELEVISI
Setiap LPS dalam bersiaran di satu wilayah siarannya hanyaq mempunyai satu frekuensi kanal
dan hanya menyiarkan satu program siaran.
REGULASI PENYIARAN
UU NO.32/2002 Tentang Penyiaran
Pasal 31 intinya berbunyi bahwa LPS pada dasarnya hanya dibolehkan siaran lokal di wilayahnya
(tidak nationwide), hanya LPP (Lembaga Penyiaran Publik-RRI/TVRI) yang dibolehkan memiliki
jaringan seluruh wilayah Indonesia.
LPS tersebut boleh memperluas jangkauan siarannya dengan jalan berjaringan bersama dengan
LPS-LPS lokal lainnya.
Wilayah jangkauan siaran berjaringan ini pun hanya terbatas dengan pengaturan slot waktu
tertentu, yang berarti tidak seluruh program dari stasiun induk jaringan disiarkan oleh LPS lokal
di daerah.
Stasiun LPS lokal anggota jaringan masing-masing harus mempunyai program lokalnya sendiri.
menunjukkan semangat demokrasi dengan hak atau kesempatan kepada pengusaha daerah
untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan siaran (bukan monopoli pengusaha pusat).
REGULASI PENYIARAN
UU NO.32/2002 Tentang Penyiaran
Pasal 47 berbunyi: “Isi siaran dalam bentuk film dan/atau iklan wajib
memperoleh tanda lulus sensor dari lembaga berwenang.” Hal yang
dimaksudkan ialah Lembaga Sensor Film (LSF).
KARAKTERISTIK TELEVISI
DENGAR-PANDANG (AUDIO-VISUAL)
KEKUATAN
Dengan melihat sendiri, seseorang merasa terlibat secara langsung dalam suatu peristiwa sehingga
memiliki kekuatan sugestif yang tinggi.
Jika potensi ini dioptimalisasikan untuk praktis pembelajaran tentu akan memiliki pengaruh positif
bagi peningaktan kualitas pendidikan.
KEKURANGAN
Siaran televisi yang bersifat sekilas tersebut menimbulkan masalah tersendiri dalam hal ingatan
khalayak.
Televisi tidak mampu menyampaikan hal-hal yang membutuhkan kedalam penjelasan panjang lebar
sebagaimana yang dibutuhkan dalam praktik pembelajaran.
KARAKTERISTIK TELEVISI
MENGHADIRKAN REALITAS SOSIAL
Kekuatan
Televisi memiliki kemampuan menghadirkan realitas sosial seolah-olah seperti aslinya
Kemampuan teknologi kamera dalam merekam realitas sebagaimana aslinya, menjadikan tayangan
televisi memiliki pengaruh sangat kuat pada diri khalayak.
Kekurangan
Orang yang berada di balik pengoperasionalan kamera sering memiliki agenda setting tersendiri dan
memiliki framing atas realitas yang direkam
Khalayak percaya bahwa gambar dan suara yang mereka ikut di layar mencerminkan realtas sosial
yang ada.
KARAKTERISTIK TELEVISI
SIMULATANEUOUS
Kekuatan
Kemampua televisi menyampaikan segala sesuatu secara serempak sehingga menyampaikan informasi
kepada banyak orang tersebar di berbagai tempat dalam waktu yang sama persis
Kerempakan televisi tidak hanya bersifat auditif tetapi juga visual sehingga kesan yang diterima
khalayak sangat kuat.
KARAKTERISTIK TELEVISI
MENGHIBUR
Secara konseptual fungsi televisi sama dengan media massa lainnya, yaitu informatif, edukatif,
dan menghibur, namun fungsi terbesar dari media televisi adalah menghibur.
Hasil studi menunjukan bahwa motif utama orang yang menonton tv adalah mencari hiburan,
setelah itu mencari informasi, dan paling terakhir mencari pengetahuan atau pendidikan
KELEMAHAN TELEVISI
MENENTUKAN KELOMPOK YANG DITUJU
MENGABAIKAN ISU-ISU MENDALAM
KURANG BERKESINAMBUNGAN
IMPERSONAL
BIAYA TINGGI
PERSAINGAN ANTAR-TELEVISI
KARATERISTIK TELEVISI
MENGUTAMAKAN GAMBAR
MENGUTAMAKAN KECEPATAN
BERSIFAT SEKILAS
BERSIFAT SATU ARAH
DAYA JANGKAU LUAS