Anda di halaman 1dari 7

Makalah tentang Televisi

Disusun oleh;
Melisa Angelina
XI BISNIS DARING DAN PEMASARAN 1

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 RANGKASBITUNG

Jalan Dewi Sartika No. 61 L Telp. ( 0252 ) 201895/205349 Rangkasbitung 42314


E-mail : info@smkn1rangkasbitung.net Website : http://www.smkn1rangkasbitung.net
2022
PEMBAHASAN

A. Apa itu Televisi ?

Televisi (TV) adalah sebuah media telekomunikasi yang diciptakan dari


sinar elektroda ciptaan John Mc. Graham dari Saththam. Penggunaan kata
"Televisi" sendiri juga dapat merujuk kepada "kotak televisi", "acara
televisi", ataupun "transmisi televisi". Penemuan televisi disejajarkan
dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah
peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal sering disebut
dengan TV (dibaca: tivi, teve ataupun tipi.)

Televisi merupakan media komunikasi massa yang memiliki perpaduan


antara audio dan visual, yang mana masyarakat dapat mendengar melalui
audio dan melihat melalui visual. Periset Alan Rubin (dalam De Vito
1997) menyelidiki alasan-alasan orang menonton televisi diantaranya
yaitu untuk belajar,  untuk melewatkan waktu luang, untuk persahabatan,
sebagai media hiburan dan masih banyak lagi.

B. Sejarah Televisi
Pada masa awal perkembangannya, televisi menggunakan gabungan
teknologi optik, mekanik, dan elektronik untuk merekam, menampilkan,
dan menyiarkan gambar visual. Bagaimanapun, pada akhir 1920-an,
sistem pertelevisian yang hanya menggunakan teknologi optik dan
elektronik saja telah dikembangkan, di mana semua sistem televisi
modern menerapkan teknologi ini. Walaupun sistem mekanik akhirnya
tidak lagi digunakan, pengetahuan yang didapat dari pengembangan
sistem elektromekanis sangatlah penting dalam pengembangan sistem
televisi elektronik penuh.

Gambar pertama yang berhasil dikirimkan secara elektrik adalah melalui


mesin faksimile mekanik sederhana, (seperti pantelegraf) yang
dikembangkan pada akhir abad ke-19. Konsep pengiriman gambar
bergerak yang menggunakan daya elektrik pertama kali diuraikan pada
1878 sebagai "teleponoskop" (konsep gabungan telepon dan gambar
bergerak), tidak lama setelah penemuan telepon. Pada saat itu, para
penulis fiksi ilmiah telah membayangkan bahwa suatu hari nanti cahaya
juga akan dapat dikirimkan melalui medium kabel, seperti halnya suara.

Ide untuk menggunakan sistem pemindaian gambar untuk mengirim


gambar pertama kali dipraktikkan pada 1881 menggunakan pantelegraf,
yaitu menggunakan mekanisme pemindaian pendulum. Semenjak itu,
berbagai teknik pemindaian gambar telah digunakan di hampir setiap
teknologi pengiriman gambar, termasuk televisi. Inilah konsep yang
bernama "perasteran", yaitu proses mengubah gambar visual menjadi arus
gelombang elektrik.

C. Karakteristik Televisi

1) Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyiaran
lainnya, yakni dapat didengar sekaligus dilihat. Jadi, apabila khalayak
radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka
khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Maka dari itu
televisi disebut sebagai media massa elektronik audiovisual. Namun
demikian, tidak berarti gambar lebih penting dari kata-kata, keduanya
harus ada kesesuaian secara harmonis.

2) Berpikir dalam Gambar

Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar. Pertama
adalah visualisasi yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung
gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua, penggambaran
yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa
sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.

3) Pengoperasian Lebih Kompleks

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran jauh lebih


kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan
lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus
dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih. Namun, setiap
media komunikasi memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Tidak ada
satu media pun yang dapat dipergunakan untuk memenuhi segala macam
tujuan komunikasi.

D. Fungsi Televisi

Berikut adalah berbagai fungsi atau kegunaan dari kehadiran Televisi ini
pada kehidupan manusia;
1. Alat Informasi
Sebagai sarana hubungan interaksi antara yang satu dengan yang lain dalam
berbagai hal yang menyangkut perbedaan, dan persamaan persepsi tentang
suatu isu yang terjadi di belahan dunia ini. Dalam hal ini, massa kemudian
menjadi objek dari sebuah liputan di televisi.

2. Media Edukasi
Yang dimaksud sebagai media edukasi ini, adalah alat, metode, dan teknik
yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan. Dengan demikian
tolak ukur sudut pandang media pendidikan terhadap tayangan di televisi
dipandang sebagai salah satu media edukasi.

3. Kontrol Sosial
Televisi menggambarkan atau menunjukan kehidupan sosial di suatu negara
dalam topik yang disampaikan. Melalui televisi, seseorang dapat
mengetahui bagaimana sebuah sistem kehidupan sosial itu diciptakan.
Sebuah kenyataan ini bisa kita lihat misalnya ketika kita membandingkan
sebuah produk film asli Indonesia dengan produk film yang diproduksi oleh
negara lain, dari situ kita bisa melihat perbedaan yang sangat menonjol.

4. Fungsi hiburan
Fungsi lain dari televisi adalah sebagai hiburan. Kehadiran program-program
televisi yang menghibur sangat diperlukan untuk melepas stres dan
kejenuhan sejenak setelah seharian beraktivitas. Setidaknya hiburan itu dapat
menyegarkan pikiran dari permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam
kehidupan sehari hari.

E. Penyiaran pada televisi


Terdapat berbagai cara untuk menyiarkan konten TV yang dapat
disiarkan untuk umum. Setelah diproduksi, langkah selanjutnya adalah
memasarkan dan menjualnya kepada pasar manapun yang ingin
membelinya. Hal ini secara tipikal terbagi dalam dua tingkatan:
Tayangan Pertama atau Tayangan Perdana — sebuah badan produksi
menghasilkan acara yang terdiri dari satu atau beberapa episode yang
kemudian ditayangkan dalam sebuah stasiun atau jaringan televisi yang
telah membayar untuk produksi itu sendiri ataupun telah menerima lisensi
acara tersebut dari produser aslinya.
Sindikasi penyiaran — istilah umum yang digunakan untuk
menggambarkan penggunaan acara selanjutnya (setelah tayangan
pertama). Hal ini tidak saja mengatur tayangan lanjutan di negara yang
sama (dengan tayang perdananya), tetapi juga penggunaan internasional
yang mungkin sudah tidak lagi diurus dan berhubungan oleh produser
aslinya. Pada umumnya, organisasi lain (stasiun televisi ataupun individu)
akan terikat dalam melakukan sindikasi, dalam kata lain, mereka hanya
dapat menjual suatu acara ke suatu pasar secara legal dengan adanya
kontrak dengan pemegang hak cipta, pada umumnya adalah produser.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Daftar Pustaka

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjxh9TAl
Kr7AhUYTmwGHdAwClQQFnoECAoQAQ&url=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org
%2Fwiki%2FTelevisi&usg=AOvVaw2H_j_WkQ8BHMWFpA9Q1TVT

Anda mungkin juga menyukai