NAMA :
CINDYASRI PRATIDINA SETYANTI (682017092)
GABRIEL YORIKSON TAENGGI (672017271)
DOSEN PENGAMPUH :
GEORGE NICOLAS HUWAE
KOMUNIKASI ORGANISASI
Stasiun televisi adalah suatu stasiun penyiaran yang menyebarkan siarannya dalam
bentuk audio dan video secara bersama-sama ke televisi penerima di wilayah tertentu. Stasiun
televisi terbagi kedalam beberapa jenis yaitu stasiun televisi komersial dan stasiun televisi non
komersial, stasiun televisi publik, lokal dan nasional,dilihat dari cakupannya. Televisi
Lokal adalah stasiun penyiaran yang memiliki studio siaran yang berada di lokasi tertentu,
dengan wilayah jangkauan siaran tertentu.
Salah satu contoh Tv Lokal Yang berubah menjadi Tv Nasinal yaitu Televisi Republik
Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia yang mengudara pada tanggal 24
Agustus 1962. TVRI berstatus sebagai Lembaga Penyiaran Publik bersama Radio Republik
Indonesia. Siaran perdananya dalam format hitam-putih, menayangkan Upacara Peringatan Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara, Jakarta. Liputan besar yang pertama
ditayangkan TVRI adalah Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta, pada tahun 1962.Sebagai
satu-satunya stasiun televisi pada saat itu, TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia hingga
tahun 1989, ketika didirikan televisi swasta pertama RCTI di Jakarta dan SCTV pada
tahun 1990 di Surabaya.
TVRI Nasional saat ini mengudara di seluruh wilayah Indonesia dengan sistem siaran
analog dan sistem siaran digital.Untuk wilayah di luar Jakarta, TVRI Nasional siaran analog
mengudara secara berjaringan, TVRI Daerah siaran analog mengudara mulai jam 08.00- 10.00
WIB dan 16.00-18.00 WIB. Meskipun demikian, atas alasan kewajiban untuk merelai TVRI
Nasional yang sedang menyiarkan secara langsung pertandingan olahraga, acara kenegaraan RI,
acara spesial live event dan Breaking News, maka TVRI Daerah pun wajib mengurangi jam
siarannya, bahkan hingga tidak bersiaran sama sekali.TVRI Nasional siaran digital mengudara
secara sentral dari Jakarta tanpa ada tindihan siaran TVRI Daerah.
TVRI Siaran digital mengudara dengan 4 kanal yaitu: TVRI Nasional, Programa 2 TVRI,
TVRI Kanal 3 dan TVRI Sport HD. TVRI siaran digital juga secara bertahap akan mengudara di
seluruh wilayah Indonesia. Siaran TVRI juga dapat ditonton melalui siaran streaming di aplikasi
TVRI Klik dan aplikasi online lainnya.Dahulu TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu
tayangan khusus dengan judul acara Mana Suka Siaran Niaga (sehari dua kali).
Sejak April 1981 hingga akhir 90-an TVRI tidak diperbolehkan menayangkan iklan, dan akhirnya
TVRI kembali menayangkan iklan. Status TVRI saat ini adalah Lembaga Penyiaran Publik.
Sebagian biaya operasional TVRI masih ditanggung oleh negara.
Sejarah
1961-1962: Ide, gagasan, dan siaran percobaan
Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa
televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek
Asian Games IV.
Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No.
20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T).
Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina mengirimkan teleks
kepada Menteri Penerangan saat itu, Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi dengan
jadwal sebagai berikut:
1. Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (lokasi TVRI sekarang).
2. Membangun dua pemancar: 100W dan 10kW dengan tower setinggi 80m.
3. Mempersiapkan perangkat lunak (program dan tenaga).
Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT
RI ke-17 dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan
100W.
1962-1975: Siaran awal, status yayasan
Pada 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran
langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno. TVRI
bertugas berdasarkan SK Menteri Penerangan Republik Indonesia No. 20/SK/VII/61. Dengan
hadirnya TVRI, Indonesia menjadi salah satu dari empat negara di Asia yang memiliki stasiun
televisi, di belakang Jepang, Filipina, dan Thailand. TVRI menayangkan siaran seputar Asian
Games 1962, dengan nama Saluran Lima. TVRI menayangkan siaran langsung perhelatan Asian
Games 1962 pada pagi hingga sore hari, dan siaran tunda Asian Games 1962 mulai pukul 20:45
WIB hingga 23:00 WIB.
TVRI mulai menayangkan produk iklan mulai 1 Maret 1963. Pada tanggal 20
Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan
Pimpinan Umum Presiden RI. Status sebagai Yayasan berlangsung hingga 1975. Pada
tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI
Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan
Stasiun Medan, Surabaya, Makassar, Manado, Denpasar, dan Samarinda.
1975-1998: Perubahan status, pelebaran sayap
Pada tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tatakerja
Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung bertanggung-jawab pada
Direktur Jendral Radio, TV, dan Film, Departemen Penerangan Republik Indonesia. Sebagai alat
komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah menyampaikan informasi tentang kebijakan
Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic (lalu
lintas dua jalur) dari rakyat untuk pemerintah selama tidak mendiskreditkan usaha-usaha
Pemerintah.Pada garis besarnya tujuan kebijakan Pemerintah dan program-programnya adalah
untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman, adil,
tertib dan sejahtera, yang bertujuan supaya tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan
lahiriah dan mental spiritual. Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta programnya harus dapat
diterjemahkan melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di ibu kota
maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik.Semua pelaksanaan TVRI baik di ibu kota maupun
di Daerah harus meletakkan tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu well-
integrated mass media (media massa yang terintegrasikan dengan baik) Pemerintah.
Tahun 1975, dikeluarkan SK Menpen No. 55 Bahan siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI
memiliki status ganda yaitu selain sebagai Yayasan Televisi RI juga sebagai Direktorat Televisi,
sedang manajemen yang diterapkan yaitu manajemen perkantoran/birokrasi.[2]Mulai tahun 1977,
secara bertahap di beberapa ibu kota Provinsi dibentuklah Stasiun-stasiun Produksi Keliling atau
SPK, yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden TVRI di daerah, yang terdiri dari:
1. SPK Jayapura
2. SPK Ambon
3. SPK Kupang
4. SPK Malang (Tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI Stasiun Surabaya)
5. SPK Semarang
6. SPK Bandung
7. SPK Banjarmasin
8. SPK Pontianak
9. SPK Banda Aceh
10. SPK Jambi
11. SPK Padang
12. SPK Lampung
Pada 1 Januari 1983, TVRI membuka sebuah kanal baru, yaitu TVRI Programma 2, dengan
acara tunggal siaran berita bahasa Inggris dengan nama Six Thirty Report selama setengah jam
yang dimulai pada pukul 18.30 WIB, dibawah tanggung jawab bagian pemberitaan.[3]
Pada tahun 1991, TVRI diharuskan berbagi 8 jam waktu siaran dengan TPI.
1998-2002: Penambahan jam siaran
Sejak 16 November 1998, TVRI memperkenalkan siaran pagi Senin-Sabtu secara reguler
pada pukul 05.30 WIB hingga pukul 09.30 WIB. Sebelumnya TVRI siaran pagi di luar hari
Minggu khusus hari libur nasional dan acara kenegaraan.Pada tanggal 7 Juni 2000, diterbitkan
Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000 tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan
Jawatan (Perjan), sesuai dengan prinsip-prinsip televisi publik, independen, netral, mandiri, dan
berorientasi pada kepentingan masyarakat. Pada Bulan Juli 2001, TVRI menambah jam siaran dari
pukul 05.00 WIB hingga pukul 00.30 WIB sepanjang hari sekaligus memperkenalkan program
baru seperti Berita Siang dan Konteswara. Bulan Oktober 2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah
No. 64 tahun 2001 tentang pembinaan Perjan TVRI di bawah kantor Menteri Negara BUMN untuk
urusan organisasi dan Departemen Keuangan RI untuk urusan organisasi keuangan. Tanggal 17
April 2002, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2002, status TVRI diubah menjadi
Perseroan Terbatas (PT) TVRI di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kementerian
Negara BUMN.
Selanjutnya melalui Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, TVRI
ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh
negara. Semangat yang mendasari lahirnya TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik adalah untuk
melayani informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral, mandiri dan tidak
komersial.Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2005 menetapkan bahwa tugas TVRI adalah
memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial,
serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui
penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan
satu-satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah
penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 29 Stasiun Daerah dan 1
Stasiun Nasional dengan didukung oleh 376 satuan transmisi yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia.
Ke-30 TVRI Stasiun Daerah tersebut adalah:
Kontroversi
Pada 6 Juni 2013 pagi, TVRI menayangkan siaran tunda acara Muktamar Hizbut Tahrir Indonesia
(HTI) di Senayan Jakarta.[9] Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Idy
Muzayyad menilai TVRI sebagai lembaga penyiaran publik telah 'mengalami disorientasi
kebangsaan dengan menayangkan hal ini karena ideologi HTI yang mempermasalahkan ideologi
negara, nasionalisme dan menolak demokrasi'. TVRI dipanggil dan terbuka kemungkinan
dijatuhkan sanksi.
TVRI Kanal 3
TVRI Kanal 3 adalah saluran digital TVRI dan disiarkan secara nasional dari Jakarta, yang
menayangkan program acara berkaitan dengan Kebudayaan dan IPTEK
TVRI Kanal 3 mengudara mulai jam 08.00-22.00 WIB.
TVRI Sport HD
TVRI Sport HD adalah saluran digital TVRI dan disiarkan secara nasional dari Jakarta, yang
menayangkan program acara berkaitan dengan olahraga, dan mengudara selama 24 jam. TVRI
Sport HD juga menayangkan siaran Super Soccer TV mulai pukul 18.00-24.00 WIB.
Stasiun
Stasiun Pusat TVRI berada di Jakarta, dan TVRI memiliki stasiun relay pada sejumlah kota di
Indonesia. Selain TVRI Stasiun Pusat Jakarta, juga terdapat TVRI Stasiun Daerah pada beberapa
ibu kota provinsi di Indonesia. TVRI Stasiun Daerah selain merelay TVRI Jakarta, juga memiliki
acara yang bersifat lokal (termasuk Berita Daerah) pada jam-jam tertentu. TVRI Stasiun Daerah
pada umumnya juga direlay oleh stasiun relay di wilayah provinsi tersebut.
Berikut adalah daftar TVRI Stasiun Daerah:
Sumatera:
o TVRI Aceh (Banda Aceh)
o TVRI Jambi (Jambi)
o TVRI Sumatera Barat (Padang)
o TVRI Sumatera Selatan (Palembang)
o TVRI Sumatera Utara (Medan)
o TVRI Bangka Belitung (Pangkalpinang)
o TVRI Riau (Pekanbaru)
o TVRI Lampung (Bandar Lampung)
o TVRI Bengkulu (Bengkulu)
Jawa:
o TVRI Jawa Barat (Bandung)
o TVRI Jawa Tengah (Semarang)
o TVRI Jawa Timur (Surabaya)
o TVRI Yogyakarta (Yogyakarta)
o TVRI Jakarta (Jakarta)
Bali dan Nusa Tenggara:
o TVRI Bali (Denpasar)
o TVRI Nusa Tenggara Barat (Mataram)
o TVRI Nusa Tenggara Timur (Kupang)
Kalimantan:
o TVRI Kalimantan Timur (Samarinda)
o TVRI Kalimantan Tengah (Palangkaraya)
o TVRI Kalimantan Selatan (Banjarmasin)
o TVRI Kalimantan Barat (Pontianak)
o TVRI Kalimantan Utara (Tarakan)
Sulawesi:
o TVRI Gorontalo (Gorontalo)
o TVRI Sulawesi Utara (Manado)
o TVRI Sulawesi Barat (Mamuju)
o TVRI Sulawesi Tengah (Palu)
o TVRI Sulawesi Tenggara (Kendari)
o TVRI Sulawesi Selatan (Makassar)
Maluku dan Papua:
o TVRI Maluku (Ambon)
o TVRI Papua (Jayapura)
o TVRI Papua Barat (Manokwari) "siaran percobaan"
Logo
Selama era monopolistik, semula tampilan logo TVRI berbentuk segi empat. Kemudian
mengalami metamorfosis menjadi segi lima. Terjadi tiga kali perubahan logo dalam era ini,
sehingga rata-rata perubahan terjadi dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun.
Dari kedua logo pertama, tercermin fungsi dasar TVRI yang mengacu pada tiga fungsi media
(disimbolkan kotak TV) yakni informasi, edukasi dan hiburan. Bedanya, semula media televisi
setara dengan RI, namun pada logo kedua menyatu dalam bingkai. Beda kedua, hadirnya nuansa
warna merah, hijau dan biru sebagai cerminan TVRI memasuki era teknologi berwarna. Pada logo
ketiga, nuansa ke Indonesiaan makin kentara. Perubahan logo segi empat menjadi segi lima cermin
simbolisasi Pancasila. Ditambah ilustrasi “bola dunia" memosisikan TVRI sebagai pembawa
gawang Khatulistiwa. Menariknya, layanan diseminasi informasi ke masyarakat, ditahbiskan oleh
TVRI sebagai corong pemerintah atau dalam bahasa gaul anak muda, "TVRI emang pemerintah
banget!" Fungsi pencocokan TVRI pun terpuruk dengan layanan seadanya dengan kekentalan
pesan ideologis.
Saat itu, diakui jujur bahwa TVRI tidak memiliki 'independensi dalam kebijakan editorial policy'.
Kondisi itu menyebabkan menurunnya semangat kerja, kreativitas dan produktivitas karyawan.
Sementara internal TVRI meningkatkan kelesuan, dan di mana pun di sana terjadi hal sebaliknya.
Tuntutan zaman dan perkembangan teknologi, tidak terbendung lagi. Arus desakan global dan
kompetisi, perlu dijawab dengan kreativitas, inovasi, improvisasi dan terobosan pengemasan
dalam produksi program penyiaran televisi.
lbarat judul karya RA Kartini, industri pertelevisian Indonesia, bagai buku berjudul: "Habis
Monopoli, Terbitlah Kompetisi". Era monopoli penyiaran usai, ditandai pelonggaran izin
penyelenggaraan penyiaran televisi swasta dari Departemen Penerangan. Di awal 1990-an, secara
bersamaan turut hadir stasiun televisi swasta. Dalam suasana kompetisi maraknya kompetisi,
setidaknya terjadi dua hal yang patut dicatat sebagai bahan pembelajaran untuk TVRI.
Pertama, pada TVRI internal. Walau ada perubahan logo sebagai cermin tradisi mengubah diri,
namun jika era kompetisi dibandingkan periode monopolistik, tidak ada bedanya. Selama era
kompetisi sejak 1990, dalam waktu kurang dari dua dekade, logo TVRI mengubah lima kali.
Walau bentuk visual logo tetap sama, yaitu huruf TVRI pembentuk segi empat horisontal. Sedikit
pembeda pada nuansa pemakaian warna, dari arsir warna horizontal pada logo keempat dan
kelima, yang kemudian berubah menjadi latar berwarna senada, putih pudar pada logo keenam.
Kemudian, kehadiran garis lengkung tiga warna pada logo kelima, menghilang pada logo
berikutnya. Baru muncul lagi, walau hanya sebuah ‘cakar atau gancu’ pada logo TVRI yang
digunakan hingga Maret 2019. Hari Jum’at, 29 Maret 2019 menjadi saksi sejarah baru perubahan
logo TVRI. Logo memang harus diakui menjadi bagian yang paling banyak dibicarakan dalam
proses rebranding LPP TVRI. LPP TVRI tidak lagi mengganti logo dengan pola sayembara atau
dibuat internal secara interanal. Karena brand memang bukan sakadar logo, brand itu juga
soal corporate image yang akhirnya sampai budaya organisasi (corporate culture).
Terhadap berbagai proses perubahan logo tadi, secara simbolik dapat dimaknai bahwa:
1. Perubahan logo selama era kompetisi, mengesankan bahwa TVRI makin tak bernyali jika
tidak dapat dikatakan hanya sekedar memoles wajah. Padahal, tuntutan untuk
berkompetisi semakin ketat dalam merebut pangsa pasar, menjadi prasyaratnya. Di sini
justru dituntut kreativitas, terobosan dan inovasi kemasan program yang prima!
2. Perubahan logo di era kompetisi terjadi lima kali. Apabila dibanding era monopoli, hal ini
menegaskan kesamaan untuk kembali pada fungsi televisi sebagai media publik, yakni
kotak segi empat.
3. Kondisi dan tuntutan perubahan pun direspon secara tegas, walau dalam serba
keterbatasan. Menjelang proses perubahan menuju Perseroan Terbatas. Pembubuhan
warna merah dari huruf "V" (Kemenangan) pada logo keenam TVRI, walau dalam bahasa
serba bukan soal sia-sia tanpa makna.
4. Hal yang dominan dan masih tetap lekat, di bawah perubahan yang terjadi, adalah
penampilan penggunaan warna. Biru seakan telah menjadi konvensi, sebagai warna
budaya korporasi TVRI.
5. Terakhir, dengan warna yang lebih "fresh" yang memberikan kesan lebih modern daripada
logo sebelumnya. Perubahan logo dan makna di dalamnya diharapkan TVRI dapat diakui
kembali baik nasional maupun internasional dan sebagai media yang menyatukan bangsa
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika. Hal tersebut juga telah diwujudkan dengan
tersebarnya Staisun Penyiaran Daerah di seluruh Indonesia. Maka bersiaplah dengan
kembalinya TVRI dengan makna yang baru juga akan memberikan semangat baru bagi
TVRI serta juga dapat memberikan konten-konten positif yang lebih baik demi kemajuan
dan persatuan bangsa.
Logo mobil VTR TVRI (digunakan pada Asian Games 1962 hingga tahun 1971)
Logo kamera TVRI (digunakan pada Asian Games 1962 hingga tahun 1971)
Logo ketiga TVRI (24 Agustus 1982-23 Agustus 1999). Logo ini digunakan sebagai logo on-
air pada tahun 1995-1999.
TVRILogo2019 OnAirScreen.png
Logo on-air TVRI (29 Maret 2019-sekarang)
Anak Indonesia
Ayo Bernyanyi
Badanamu Cadets
Buah Hatiku Sayang
Kukuruyuk
Panda Fanfare
Trains
Appu
Hiburan
Dangdut in America
Keroncongku
Klab Jazz
Memori Melodi
Studio of Star
Taman Buaya Music Club
Pensi
Permainan
Warta Parlemen
Perjalanan
Buatan Indonesia
Indonesia Membangun (produksi dari TVRI Daerah)
Inspirasi Indonesia (produksi dari TVRI Daerah)
Kain Nusantara
Kuliner Indonesia (produksi dari TVRI Daerah)
Pesona Indonesia (produksi dari TVRI Daerah)
Jelajah Kopi
Word on the Street
Investigasi
Berantas Korupsi
Garis Polisi
Selidik
Verifikasi Viral
Komedi
Keluarga Medsos
Ria Jenaka Milenial
Angkringan (produksi dari TVRI Yogyakarta)
Sinetron
Salam Olahraga
Kick Off
Olahraga Kampung
Otosport
Rumah Bulutangkis
Dibalik Sang Juara
Liga Mahasiswa
Pesta Olahraga Asia Tenggara
o SEA Games 2019 (bersama RCTI, MNCTV, GTV, dan INews)
AFC (mulai 2021 tetapi tayang lebih cepat mulai 2019 untuk pertandingan Indonesia)[11]
o Kualifikasi Asia[12]
Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2022*
KualifikasiPialaAsiaAFC2023*
*(hanya menyiarkan langsung pertandingan Indonesia, dimulai dari ronde kedua)
o Piala Asia
o Kejuaraan Futsal AFC
o Kejuaraan U-23 AFC
o Kejuaraan U-19 AFC
o Kejuaraan U-16 AFC
o Liga Champions AFC
o Piala AFC
o Kejuaraan Klub Futsal AFC
PSSI (2019-2022)
o Elite Pro Academy (siaran langsung 1 Pertandingan di hari Selasa 1 Oktober 2019)[13]
Pertandingan Persahabatan
o Tim nasional sepak bola Indonesia
o Tim nasional sepak bola Brasil (hanya beberapa pertandingan, sebagai Brasil Global
Tour)[14]
International Champions Cup (2018-sekarang) (bersama iNews pada 2018)
Liga Utama Inggris (2019-20 hingga 2021-22, siaran ulang di Jak TV)[15][16]
English Football League (termasuk Piala EFL) (2018-19)[17][18]
Coppa Italia (mulai dari babak perdelapan final) (hanya musim 2012-13, kembali di 2018-19
hingga 2020-21)[19]
Supercoppa Italiana (2018-19 hingga 2020-21)[20]
BWF (2018 hingga 2021)[21]
o Kejuaraan Dunia BWF (2018, 2019, dan 2021) [22]
o Piala Thomas dan Uber (2018 dan 2020) (bersama iNews pada 2018) [23]
o Piala Sudirman (2019 dan 2021)
o Tur Dunia BWF (2019 hingga 2021)
Final Tur Dunia (mulai akhir tahun 2018) [24]
Inggris Terbuka
Tiongkok Terbuka (Super 1000)
Malaysia Terbuka
Jepang Terbuka
Denmark Terbuka
Perancis Terbuka
Tiongkok Terbuka (Super 750)
Indonesia Terbuka (Super 100)
Piala Dunia FIBA 2019 (siaran langsung empat permainan, terdiri dari dua semi-final dan dua
final (medali perunggu dan emas))
DAFTAR PUSAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_television_stations_in_Indonesia