Anda di halaman 1dari 11

Manajemen Media Massa

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Media Massa

M.Azmi Zaenul M.E 10080013101

Kelas A

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2019
SCTV
pada tahun 1993, berbekal SK Menteri Penerangan No 111/1992 SCTV melakukan
siaran nasional ke seluruh Indonesia. Untuk mengantisipasi perkembangan industri
televisi dan juga dengan mempertimbangkan Jakarta sebagai pusat kekuasaan maupun
ekonomi, secara bertahap mulai tahun 1993 sampai dengan 1998, SCTV memindahkan
basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta.
Pada tahun 1999 SCTV melakukan siarannya secara nasional dari Jakarta.
Sementara itu, mengantisipasi perkembangan teknologi informasi yang kian mengarah
pada konvergensi media SCTV mengembangkan potensi multimedianya dengan
meluncurkan situs http://www.liputan6.com, http://www.liputanbola.com Melalui
ketiga situs tersebut, SCTV tidak lagi hanya bersentuhan dengan masyarakat Indonesia
di wilayah Indonesia, melainkan juga menggapai seluruh dunia. Dalam perkembangan
berikutnya, melalui induk perusahaan PT. Surya Citra Media tbk (SCM), SCTV
mengembangkan potensi usahanya hingga mancanegara dan menembus batasan
konsep siaran tradisional menuju konsep industri media baru.
SCTV menyadari bahwa eksistensi industri televisi tidak dapat dipisahkan dari
dinamika masyarakat. SCTV menangkap dan mengekspresikannya melalui berbagai
program berita dan feature produksi Divisi Pemberitaan seperti Liputan 6 (Pagi, Siang,
Petang dan Malam), Buser, Topik Minggu Ini, Sigi dan sebagainya. SCTV juga
memberikan arahan kepada pemirsa untuk memilih tayangan yang sesuai. Untuk itu,
dalam setiap tayangan SCTV di pojok kiri atas ada bimbingan untuk orangtua sesuai
dengan ketentuan UU Penyiaran No: 32/2002 tentang Penyiaran yang terdiri dari BO
(Bimbingan Orangtua), D (Dewasa) dan SU (Semua Umur). Jauh sebelum ketentuan
ini diberlakukan, SCTV telah secara selektif menentukan jam tayang programnya
sesuai dengan karakter programnya.Dalam kurun waktu perjalanannya yang panjang,
berbagai prestasi diraih dari dalam dan luar negeri antara lain: Asian Television Awards
(2004 untuk program kemanusian Titian Kasih (Pijar), 1996 program berita anak-anak
Krucil), Majalah Far Eastern Economic Review (3 kali berturut-turut sebagai satu dari
200 perusahaan terkemuka di Asia Pasific), Panasonic Awards (untuk program berita,
pembaca berita dan program current affair pilihan pemirsa) dan sebagainya. Semua itu
menjadikan SCTV kian dewasa dan matang. Untuk itu, manajemen SCTV memandang
perlu menegaskan kembali identitas dirinya sebagai stasiun televisi keluarga. Maka
sejak Januari 2005, SCTV mengubah logo dan slogannya menjadi lebih tegas dan
dinamis: Satu Untuk Semua.Melalui 47 stasiun transmisi, SCTV mampu menjangkau
240 kota dan menggapai sekitar lebih dari 175 juta potensial pemirsa. Dinamika ini
terus mendorong SCTV untuk selalu mengembangkan profesionalisme sumber daya
manusia agar dapat senantiasa menyajikan layanan terbaik bagi pemirsa dan mitra
bisnisnya.
SCTV telah melakukan transisi ke platform siaran dan produksi digital, yang
merupakan bagian dari kebijakan untuk secara konsisten mengadopsi kecanggihan
teknologi dalam meningkatkan kinerja dan efsiensi operasional. Dalam semangat yang
sama, kebijakan itu telah meletakkan penekanan yang kokoh pada pembinaan
kompetensi individu di seluruh aspek untuk mempertajam basis pengetahuan seraya
memupuk talenta, kreativitas dan inisiatif. Inilah kunci untuk memperkuat posisi SCTV
sebagai salah satu dari stasiun penyiaran terkemuka di Indonesia.

Program unggulan :
Drama dan Ftv

1. Anak Langit (SCTV)

2. Orang Ketiga (SCTV)


METRO TV
MetroTv merupakan salah satu televisi nasional yang berdiri sejak 25 Oktober 1999 di bawah
naungan PT. Media Televisi Indonesia. Perusahaan ini merupakan salah satu anak perusahaan
yang berada di bawah naungan Media Group yang merupakan salah satu perusahaan terkemuka di
Indonesia. Media Group sendiri dipimpin oleh Surya Paloh yang menjabat sebagai CEO yang telah
mempunyai berbagai pengalaman dalam industri media lokal dan merupakan penerbit surat kabar
terbesar ketiga secara nasional di Indonesia. Sejak berdirinya perusahaan ini hanya
mempekerjakan 280 orang karyawan yang hingga sekarang telah mampu mencapai 1200 orang
karyawan yang ditugaskan dalam pemberitaan dan produksi.
MetroTV sendiri mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 untuk pertama kalinya
dengan serangkaian uji coba siaran dalam 7 kota. Pada awalnya MetroTV hanya ditayangkan
dalam waktu 11 jam tiap harinya. Namun sejak tanggal 1 April 2001 MetroTV mulai
menayangkan program-program andalan-nya sepanjang 24 jam non stop. Dengan kerja keras tim
yang profesional dan berpengalaman serta didukung oleh fasilitas dan infrastruktur yang memadai,
MetroTV telah berkembang menjadi salah satu televisi terpadu di Indonesia di tengah persaingan
stasiun televisi swasta lain yang semakin kuat. Perusahaan ini telah membawa gelombang baru
dalam gaya hidup dalam pemilihan program alternatif berkualitas dan menghibur. Fokus siaran
MetroTV lebih banyak didominasi dari sektor berita industri dengan merintis program-program
perspektif dan unik seiring dengan peningkatan cara menyajikan informasi. Dengan produksi yang
canggih, MetroTV telah memberikan warna baru dalam perkembangan dunia pertelevisian yang
baik bagi pemirsa Indonesia. Melangkah ke depan, MetroTV berencana untuk semakin menjadi
yang terbaik dengan inovasi-inovasi terbaru. Salah satunya dengan menciptakan program-program
multi-dimensi. Salah satunya dengan membuat program bilingual atau dua bahasa, yakni bahasa
Inggris dan Mandarin dalam program "Indonesia This Morning" dan "Metro Xin Wen". Selain itu,
MetroTV juga menawarkan program-program inspiratif seperti "Mario Teguh Golden Ways".
Bagi para pelaku bisnis, "Economic Challenges" dan "Bisnis Hari Ini" siap memberikan informasi
terbaru dalam dunia bisnis. Ini merupakan satu stasiun televisi dari beberapa stasiun televisi yang
tidak menayangkan program sinetron dan hanya menawarkan program hiburan seperti Stand Up
Comedy Show. Mengacu pada visi "Menjadi nomor 1 dengan menayangkan berita-berita
berkualitas dan menjaga loyalitas terhadap pemirsa", perusahaan juga mempunyai tanggung jawab
besar terhadap para pemegang saham dan karyawan yang telah berdedikasi penuh kepada
perusahaan.

Program unggulan :
berita
1. Metro pagi
2. Metro siang
3. Metro malam
Tv One
tvOne (sebelumnya bernama Lativi) adalah sebuah stasiun televisi nasional di Indonesia. Berawal
dari penggunaan nama Lativi, stasiun televisi ini didirikan pada tanggal 30 Juli 2002 oleh Abdul
Latief dan dimiliki oleh ALatief Corporation. Pada saat itu, konsep penyusunan acaranya adalah
banyak menonjolkan masalah yang berbau klenik, erotisme, berita kriminalitas dan beberapa
hiburan ringan lainnya. Sejak tahun 2006, sebagian sahamnya juga dimiliki oleh Grup Bakrie yang
juga memiliki stasiun televisi ANTV. Pada tanggal 14 Februari 2008, Lativi secara resmi berganti
nama menjadi tvOne, dengan komposisi 70 persen berita, sisanya gabungan program olahraga dan
hiburan. Abdul Latief tidak lagi berada dalam kepemilikan saham tvOne. Komposisi kepemilikan
saham tvOne terdiri dari PT Visi Media Asia Tbk sebesar 49%, PT Redal Semesta 31%, Good
Response Ltd 10%, dan Promise Result Ltd 10%. Direktur Utama tvOne saat ini adalah Ahmad R
Widarmana

Program unggulan :
Berita dan talkshow
1. Indonesia lawyer club
2. Fakta

Indosiar
Indosiar adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Stasiun televisi ini
beroperasi dari Daan Mogot, Jakarta Barat. Indosiar awalnya didirikan dan dikuasai oleh Salim
Group. Pada tahun 2004, Indosiar merupakan bagian dari PT Indosiar Karya Media Tbk.
(sebelumnya PT Indovisual Citra Persada) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa
Efek Jakarta). Pada 13 Mei 2011, mayoritas saham PT Indosiar Karya Media Tbk. dibeli oleh PT
Elang Mahkota Teknologi Tbk., pemilik SCTV (melalui SCM sebelum bergabung dengan IDKM)
dan O Channel, menjadikan ketiga stasiun televisi berada dalam satu pengendalian.[1][2] Kini,
stasiun televisi ini resmi dikuasai oleh SCM pasca bergabung dengan IDKM dan "bersaudara"
dengan SCTV.

Program unggulan :
Religi dan realty show
1. Mamah dan aa beraksi
2. D’academy
RCTI
RCTI (singkatan dari Rajawali Citra Televisi Indonesia) adalah stasiun televisi swasta Indonesia
pertama. Pada awalnya didirikan sebagai perusahaan patungan dengan kepemilikan saat itu adalah
Bimantara Citra (69,82%) dan Rajawali Wirabhakti Utama (30,18%).[1] RCTI pertama
mengudara pada 13 November 1988 dan diresmikan 24 Agustus 1989 dan pada waktu itu, siaran
RCTI hanya dapat ditangkap oleh pelanggan yang memiliki dekoder dan membayar iuran setiap
bulannya. RCTI melepas dekodernya pada akhir 1989. Pemerintah mengizinkan RCTI melakukan
siaran bebas secara nasional sejak tahun 1990 tetapi baru terwujud pada akhir 1991 setelah
membuat RCTI Bandung pada 1 Mei 1991. Sejak Oktober 2003, RCTI dimiliki oleh Rajawali
Corpora dan Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki GTV dan
MNCTV. Pada tahun 2004, RCTI termasuk stasiun televisi yang besar di Indonesia. RCTI telah
memiliki hak siar atas ajang sepak bola bergengsi Eropa, Euro 2008 bersama GTV dan MNCTV.

Program unggulan :
Sinetron
1. Tukang ojek pengkolan
2. Dunia terbalik

MNCTV
MNCTV (sebelumnya bernama TPI) adalah sebuah stasiun televisi swasta terestrial nasional di
Indonesia. Namanya yang sekarang dipergunakan sejak 20 Oktober 2010. MNCTV merupakan
stasiun televisi swasta ketiga di Indonesia setelah RCTI dan SCTV. MNCTV didirikan oleh Mbak
Tutut dan dulu sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT Cipta Lamtoro Gung Persada. MNCTV
pernah menayangkan acara olahraga seperti F1, WWE SmackDown!, Serie A, Eredivisie, Piala
AFF dan UEFA Euro 2008 (bersama RCTI dan GTV). Pada tahun 2009 sampai dengan tahun
2010, MNCTV tidak menyiarkan acara olahraga. Namun, pada tahun 2010 hingga 2013, MNCTV
kembali menyiarkan acara olahraga dengan menyiarkan Liga Utama Inggris bersama GTV, dan
kembali lagi menyiarkan liga tersebut untuk musim 2016–2017 bersama RCTI hingga 3 tahun ke
depan. Pada tahun 2011, MNCTV juga memiliki hak siar dalam ajang sepak bola Liga Prima
Indonesia bersama RCTI dan GTV dan SEA Games 2011.

Program unggulan :
Animasi
1. Upin dan Ipin
2. Shaun the sheep
3. Adit dan Sopo Jarwo
GTV
GTV yang mulanya bernama Global TV didirikan pada tanggal 22 Maret 1999, awalnya dimiliki
oleh ICMI dan IIFTIHAR dengan nama perusahaan PT Global Investasi Bermutu.[1] Global TV
memperoleh izin siaran pada tanggal 25 Oktober 1999. Sebenarnya, Global TV ditujukan untuk
televisi dengan syiar Islam, pendidikan, teknologi dan pengembangan sumber daya manusia.
Sejak 2001, Bimantara Citra mengakuisisi saham kepemilikan GTV dan mengubah nama
perusahaan menjadi PT Global Informasi Bermutu. Pada tanggal 1 Juni 2002, GTV memulai siaran
percobaan dengan merelai MTV Indonesia (yang sebelumnya direlai melalui ANTV) selama 15
jam sehari, yaitu pukul 09.00-00.00 WIB. Pada tanggal 8 Oktober 2002, GTV diluncurkan sebagai
stasiun televisi nasional untuk anak muda dan menayangkan acara MTV Indonesia selama 24 jam.
Pada tahun 2003, Media Nusantara Citra resmi mengakuisisi Global TV. Pada tanggal 15 Januari
2005, Global TV mulai menayangkan acaranya sendiri serta mendapatkan hak siar Formula 1.
Dalam perkembangannya juga menyiarkan acara-acara non-MTV dengan pembagian 8 jam untuk
acara GTV, 8 jam untuk MTV Indonesia dan 8 jam untuk Nickelodeon yang juga pernah
ditayangkan di ANTV dan tvOne. Pada awalnya pula, kartun dari Nickelodeon adalah kartun yang
banyak di GTV, tetapi sekarang juga menyiarkan kartun non-Nickelodeon, termasuk anime.
Namun sejak 1 Januari 2012, Global TV tidak menayangkan MTV Indonesia lagi.

Program unggulan :
Animasi
1. Spongebob SquarePants

Trans tv
Trans TV memperoleh izin siaran pada tanggal 1 Agustus 1998. Trans TV mulai resmi disiarkan
pada 10 November 2001 namun masih terhitung siaran percobaan, Trans TV sudah membangun
Stasiun Relai TV-nya di Jakarta dan Bandung. Siaran percobaan dimulai dari seorang presenter
yang menyapa pemirsa pukul 17.51 WIB. Trans TV kemudian pertama mengudara dan diresmikan
Presiden Megawati Soekarnoputri sejak tanggal 15 Desember 2001 sekitar pukul 19.00 WIB,
Trans TV memulai siaran secara resmi.

Program unggulan :
Film
1. Bioskop trans tv
Trans 7
Trans7 (sebelumnya bernama TV7) adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia.
Trans7 yang pada awalnya menggunakan nama TV7, melakukan siaran perdananya secara
terestrial di Jakarta pada 23 November 2001 dan pada saat itulah mayoritas sahamnya dimiliki
oleh Kompas Gramedia. Pada tanggal 4 Agustus 2006, Trans Corp mengakuisisi mayoritas saham
TV7. Meski sejak itulah TV7 dan Trans TV resmi bergabung, tetapi ternyata TV7 masih dimiliki
oleh Kompas Gramedia, sampai TV7 akhirnya melakukan re-launch (peluncuran ulang) pada 15
Desember 2006 dan menggunakan nama baru, yaitu Trans7. Pada tahun 2017, Trans7 memegang
hak siar berlisensi dalam ajang Piala Dunia FIFA 2018 bersama Trans TV dan Transvision.

Program unggulan :
Komedi dan Dokumenter
1. Bocah ngapak
2. Bocah petualang
3. Laptop si unyil

ANTV
antv (singkatan dari Andalas Televisi, IDX: VIVA dan IDX: MDIA) adalah sebuah stasiun televisi
swasta nasional Indonesia. Stasiun televisi ini awalnya disiarkan pada 1 Januari 1993 di kota
Bandar Lampung dan sekitarnya. Bermula dari sebuah izin siaran lokal di Bandar Lampung,
ANTV mengudara selama 5 jam sehari. Dua bulan kemudian, tepatnya tanggal 1 Maret 1993,
ANTV secara resmi disiarkan ke seluruh Indonesia dari Jakarta. ANTV dimiliki oleh konglomerat
muda Anindya Bakrie dan sekarang dikelola oleh Erick Thohir, yang menjadi Presiden Direktur
dari stasiun televisi ini sekaligus Wakil Komisaris Utama VIVA dan Direktur Utama Intermedia
Capital (induk usaha ANTV). Konglomerat media asal Amerika Serikat, Rupert Murdoch,
membeli sekitar 20% saham ANTV pada 30 April 2006 melalui perusahaannya di Hong Kong,
STAR TV. Pangsa pasar ANTV saat ini adalah sekitar 5% dari 180 juta penonton. ANTV telah
memiliki hak siar atas ajang sepak bola bergengsi Dunia, Piala Dunia FIFA 2014 bersama tvOne.

Program unggulan :
Realty show dan drama india
1. Janji suci
2. Bepannah
3. Ishqbaaaz
INews
I News pertama kali bersiaran pada tanggal 5 Maret 2008 dengan nama SUN TV. Awalnya, SUN
TV hanya dapat disaksikan melalui televisi berlangganan Indovision (sekarang MNC Vision),
OkeVision, dan Top TV.[1] Dalam perkembangannya, SUN TV kemudian mengudara secara
terestrial sebagai televisi lokal setelah membangun beberapa stasiun relai di Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, dan Bekasi yang disiarkan melalui stasiun televisi yang berbasis di Tangerang
bernama TV3, yang awalnya hanya menayangkan infomersial di sela-sela waktu kosong.
Sementara induknya, SUN TV tetap menayangkan programnya untuk pemirsa di Indovision,
OkeVision, dan Top TV. SUN TV juga merupakan televisi lokal di Indonesia pertama yang
mengudara selama 24 jam tanpa henti. Namun, pada tahun 2011, TV3 melepaskan diri dari SUN
TV dan kemudian diambilalih kepemilikannya oleh CTV Banten Pada tanggal 26 September 2011,
SUN TV berubah nama menjadi SINDOtv yang merupakan bagian dari sinergi Sindo Media
bersama Sindo Trijaya FM dan SINDOnews.com. 3 tahun kemudian, tepatnya pada 23 September
2014, secara resmi Menteri Komunikasi dan Informatika RI memberikan izin stasiun jaringan bagi
SINDOtv. Kemudian pada 15 Desember 2014, SINDOtv resmi diluncurkan sebagai televisi
nasional dalam acara Soft Launching Luar Biasa. INDOtv secara resmi mengubah namanya
menjadi iNews TV setelah mengadakan ajang penghargaan iNewsmaker Awards yang
dilaksanakan pada tanggal 6 April 2015.[4][5] Selain itu, televisi lokal yang berada di bawah
jaringan televisi ini turut berganti nama menjadi iNews TV (kecuali Kaltim TV). Pada tanggal 31
Oktober 2017, iNews TV berganti nama menjadi iNews bertepatan dengan acara Metamorfosa
iNews

Program unggulan :
Berita
1. Inews pagi
2. Inews terkini
3. Inews malam
Tvri
Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia yang
mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. TVRI berstatus sebagai Lembaga Penyiaran Publik
bersama Radio Republik Indonesia. Siaran perdananya dalam format hitam-putih, menayangkan
Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara, Jakarta.
Liputan besar yang pertama ditayangkan TVRI adalah Asian Games yang diselenggarakan di
Jakarta, pada tahun 1962. Sebagai satu-satunya stasiun televisi pada saat itu, TVRI memonopoli
siaran televisi di Indonesia hingga tahun 1989, ketika didirikan televisi swasta pertama RCTI di
Jakarta dan SCTV pada tahun 1990 di Surabaya. TVRI Nasional saat ini mengudara di seluruh
wilayah Indonesia dengan sistem siaran analog dan sistem siaran digital. Untuk wilayah di luar
Jakarta, TVRI Nasional siaran analog mengudara secara berjaringan, TVRI Daerah siaran analog
mengudara mulai jam 08.00- 10.00 WIB dan 16.00-18.00 WIB. Meskipun demikian, atas alasan
kewajiban untuk merelai TVRI Nasional yang sedang menyiarkan secara langsung pertandingan
olahraga, acara kenegaraan RI, acara spesial live event dan Breaking News, maka TVRI Daerah
pun wajib mengurangi jam siarannya, bahkan hingga tidak bersiaran sama sekali.

Program unggulan :
Berita
1. Dunia dalam berita

Kompas Tv
Stasiun televisi ini hadir menggantikan stasiun televisi yang pernah dimiliki oleh Kompas
Gramedia, yaitu TV7. Sejak saham TV7 dibeli oleh pihak Trans Corp yang berdiri dibawah
kepemimpinan Chairul Tanjung pada tahun 2006 dan nama TV7 diganti menjadi Trans7, maka
saham Kompas Gramedia terhadap Trans7 menurun menjadi hampir setengah dari Trans Corp.
Pada tanggal 9 September 2011, Kompas TV resmi diluncurkan dalam acara Simfoni Semesta
Raya yang disiarkan oleh beberapa stasiun televisi berjaringan lokal daerah. Pada 11 September
2011, Kompas TV mengubah logonya yaitu dengan menghilangkan tulisan "TV" pada logo
tersebut, dan tulisan "TV" tersebut kembali digunakan mulai 5 Oktober 2012 hingga 19 Oktober
2017.

Program unggulan :
Talk show
1. Rosi
2. Sapa Indonesia
Net tv
Pada tahun 2012, PT Net Mediatama Televisi (NET.) diinkorporat oleh Konglomerat Agus
Lasmono Sudwikatmono (Komisaris Utama NET. dan Presiden Direktur Indika Group) dan
Wishnutama Kusubandio (Direktur Utama NET.) ingin membangun sebuah stasiun televisi
swasta terestrial nasional berita dan hiburan di Indonesia yang membawakan sebuah revolusi
media yang maju dan lebih modern. Pada pertengahan Maret 2013, PT Net Mediatama Televisi
(NET.) mengakuisisi saham kepemilikan dari PT Televisi Anak Spacetoon (Spacetoon) yang
sebagian sahamnya dialih oleh Indika Group sebesar 99.99% dari saham kepemilikan Spacetoon.
Sesaat setelah akuisisi saham kepemilikan Spacetoon ke NET., akhirnya pada Sabtu, 18 Mei
2013, siaran Spacetoon di jaringan terrestrial menghilang dan digantikan oleh NET. yang
memulai siaran perdananya dengan menggunakan frekuensi milik Spacetoon di seluruh mantan
jaringan frekuensi Spacetoon di Indonesia.

Program unggulan :
Acara realitas dan talk show
1. 86
2. Ini talk show
3. Tonight show

Anda mungkin juga menyukai