Anda di halaman 1dari 14

Televisi Republik Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


TVRI
Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik
Indonesia

Diluncurkan 24 Agustus 1962
Pemilik Pemerintah Indonesia
Slogan
"Menjalin Persatuan dan Kesatuan"
(1962-2001)
"Makin Dekat di Hati" (2001-2012)
"Saluran Pemersatu Bangsa" (2012-
sekarang)
Negara Indonesia
Kantor pusat Jakarta, Indonesia
Saluran saudara
TPI (1991-1997)
QTV (2000-2011)
Swara (2000-sekarang)
TV Edukasi (2004-sekarang)
Situs web www.tvri.co.id
Ketersediaan nasional
Terestrial
Jakarta 7 VHF (TVRI Nasional)
Bandung
7 VHF (TVRI Bandung)
27 UHF (TVRI Nasional)
Bogor
7 VHF (TVRI Bandung)
27 UHF (TVRI Nasional)
Tanjung Pinang 6 (1) UHF (TVRI Nasional)
6 (2) UHF (TVRI Batam)
Semarang
5 VHF (TVRI Semarang)
20 UHF (TVRI Nasional)
Bintan
6 (1) UHF (TVRI Nasional)
6 (2) UHF (TVRI Batam)
Surabaya
10 VHF (TVRI Surabaya)
26 UHF (TVRI Nasional)
Makassar
5 VHF (TVRI Makkasar)
50 UHF (TVRI Nasional)
Banda Aceh
6 VHF (TVRI Banda Aceh)
47 UHF (TVRI Nasional)
Medan
6 VHF (TVRI Medan)
47 UHF (TVRI Nasional)
Batam (Pulau
Batam)
6 (1) UHF (TVRI Nasional)
6 (2) UHF (TVRI Batam)
Yogyakarta
9 VHF (TVRI Yogyakarta)
22 UHF (TVRI Nasional)
Denpasar (Bali)
9 VHF (TVRI Bali)
21 UHF (TVRI Nasional)
Bandar Lampung
40 UHF (TVRI Bandar Lampung)
50 UHF (TVRI Nasional)
Palembang
10 VHF (TVRI Palembang)
40 UHF (TVRI Nasional)
Padang
7 VHF (TVRI Padang)
25 UHF (TVRI Nasional)
Pekanbaru
8 VHF (TVRI Riau)
50 UHF (TVRI Nasional)
Pontianak
8 VHF (TVRI Pontianak)
50 UHF (TVRI Nasional)
Banjarmasin
4 VHF (TVRI Banjarmasin)
43 UHF (TVRI Nasional)
Malang
10 VHF (TVRI Surabaya)
26 UHF (TVRI Nasional)
Satelit
Indovision 106
TransVision 124
Kabel
First Media 5
Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia, yang
mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara Jakarta. Siarannya ini masih
berupa hitam putih. TVRI kemudian meliput Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta.
Dahulu TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu tayangan khusus yang dengan judul acara
Mana Suka Siaran Niaga (sehari dua kali). Sejak April tahun 1981 hingga akhir 90-an TVRI
tidak diperbolehkan menayangkan iklan, dan akhirnya TVRI kembali menayangkan iklan. Status
TVRI saat ini adalah Lembaga Penyiaran Publik. Sebagian biaya operasional TVRI masih
ditanggung oleh negara.
TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia sebelum tahun 1989 ketika didirikan televisi
swasta pertama RCTI di Jakarta, dan SCTV pada tahun 1990 di Surabaya.
Daftar isi
1 Sejarah
o 1.1 Latar belakang
o 1.2 Pembangunan Stasiun Produksi Keliling
o 1.3 TVRI pada Era Orde Baru
o 1.4 TVRI pada Era Reformasi
o 1.5 TVRI dewasa ini
2 Kontroversi
3 Programa 2
4 Stasiun
5 Galeri logo
6 Acara terkenal
o 6.1 Anak-anak
o 6.2 Impor
o 6.3 Filler
o 6.4 Berita
o 6.5 Olahraga
o 6.6 Sosial
o 6.7 Variety
o 6.8 Religi
o 6.9 Klinika
o 6.10 Lainnya (Iklan)
o 6.11 Musik
o 6.12 Sinetron
7 Referensi
8 Pranala luar
Sejarah
Latar belakang
Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media
massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi
urusan proyek Asian Games IV.
Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No.
20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T).
Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina mengirimkan
teleks kepada Menteri Penerangan saat itu, Maladi untuk segera menyiapkan proyek
televisi (saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan) dengan jadwal sebagai berikut:
1. Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang).
2. Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower 80 meter.
3. Mempersiapkan software (program dan tenaga).
Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara
HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta,
dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. Kemudian pada 24 Agustus 1962,
TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara
pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno.
Pada tanggal 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan
Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI.
Pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai
dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun
Medan, Surabaya, Makassar, Manado, Denpasar, dan Samarinda.
Pembangunan Stasiun Produksi Keliling
Mulai tahun 1977, secara bertahap di beberapa ibu kota Provinsi dibentuklah Stasiun-stasiun
Produksi Keliling atau SPK, yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden TVRI di
daerah, yang terdiri dari:
1. SPK Jayapura
2. SPK Ambon
3. SPK Kupang
4. SPK Malang (Tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI Stasiun Surabaya)
5. SPK Semarang
6. SPK Bandung
7. SPK Banjarmasin
8. SPK Pontianak
9. SPK Banda Aceh
10. SPK Jambi
11. SPK Padang
12. SPK Lampung
TVRI pada Era Orde Baru
Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tatakerja Departemen
Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung bertanggung-jawab pada Direktur Jendral
Radio, TV, dan Film, Departemen Penerangan Republik Indonesia.
Sebagai alat komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah menyampaikan informasi tentang
kebijakan Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way
traffic (lalu lintas dua jalur) dari rakyat untuk pemerintah selama tidak mendiskreditkan usaha-
usaha Pemerintah.
Pada garis besarnya tujuan kebijakan Pemerintah dan program-programnya adalah untuk
membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman, adil,
tertib dan sejahtera, yang bertujuan supaya tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan
lahiriah dan mental spiritual. Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta programnya harus dapat
diterjemahkan melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di ibukota
maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik.
Semua pelaksanaan TVRI baik di ibu kota maupun di Daerah harus meletakkan tekanan kerjanya
kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu well-integrated mass media (media massa yang
terintegrasikan dengan baik) Pemerintah.
Tahun 1975, dikeluarkan SK Menpen No. 55 Bahan siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki
status ganda yaitu selain sebagai Yayasan Televisi RI juga sebagai Direktorat Televisi, sedang
manajemen yang diterapkan yaitu manajemen perkantoran/birokrasi.
TVRI pada Era Reformasi
Bulan Juni 2000, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000 tentang perubahan status
TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), yang secara kelembagaan berada di bawah
pembinaan dan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI.
Bulan Oktober 2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2001 tentang pembinaan
Perjan TVRI di bawah kantor Menteri Negara BUMN untuk urusan organisasi dan Departemen
Keuangan RI untuk urusan keuangan.
Tanggal 17 April 2002, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2002, status TVRI diubah
menjadi Perseroan Terbatas (PT) TVRI di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan
Kementerian Negara BUMN.
Selanjutnya melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2002 tentang
Penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum
yang didirikan oleh negara. Semangat yang mendasari lahirnya TVRI sebagai Lembaga
Penyiaran Publik adalah untuk melayani informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral,
mandiri dan tidak komersial. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2005 menetapkan bahwa
tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat,
kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan
masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu-
satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah
penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 27 stasiun Daerah dan 1
Stasiun Pusat dengan didukung oleh 376 satuan transmisi yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia.
Ke 27 TVRI Stasiun Daerah tersebut adalah:
1. TVRI Stasiun DKI Jakarta
2. TVRI Stasiun Aceh
3. TVRI Stasiun Sumatera Utara
4. TVRI Stasiun Sumatera Selatan dan Bangka Belitung
5. TVRI Stasiun Jawa Barat dan Banten
6. TVRI Stasiun Jawa Tengah
7. TVRI Stasiun Jogyakarta
8. TVRI Stasiun Jawa Timur
9. TVRI Stasiun Bali
10. TVRI Stasiun Sulawesi Selatan
11. TVRI Stasiun Kalimantan Timur
12. TVRI Stasiun Sumatera Barat
13. TVRI Stasiun Jambi
14. TVRI Stasiun Riau dan Kepulauan Riau
15. TVRI Stasiun Kalimantan Barat
16. TVRI Stasiun Kalimantan Selatan
17. TVRI Stasiun Kalimantan Tengah
18. TVRI Stasiun Papua
19. TVRI Stasiun Bengkulu
20. TVRI Stasiun Lampung
21. TVRI Stasiun Maluku dan Maluku Utara
22. TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur
23. TVRI Stasiun Nusa Tenggara Barat
24. TVRI Stasiun Gorontalo
25. TVRI Stasiun Sulawesi Utara
26. TVRI Stasiun Sulawesi Tengah
27. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara
28. TVRI Stasiun Sulawesi Barat
Karyawan TVRI pada Tahun Anggaran 2007 berjumlah 6.099 orang, terdiri atas 5.085 orang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 1.014 orang Tenaga Honor/Kontrak yang tersebar di seluruh
Indonesia dan sekitar 1.600 orang di antaranya adalah karyawan Kantor Pusat dan TVRI Stasiun
Pusat Jakarta.
TVRI bersiaran dengan menggunakan dua sistem yaitu VHF dan UHF, setelah selesainya
dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor pada 18 Mei 2002 dengan kekuatan 80 Kw.
Kota-kota yang telah menggunakan UHF yaitu Jakarta, Bandung dan Medan, selain beberapa
kota kecil seperti di Kalimantan dan Jawa Timur.
TVRI Pusat Jakarta setiap hari melakukan siaran selama 19 jam, mulai pukul 05.00 WIB hingga
24.00 WIB dengan substansi acara bersifat informatif, edukatif dan entertain.
TVRI dewasa ini
Dengan perubahan status TVRI dari Perusahaan Jawatan ke TV Publik sesuai dengan undang-
undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, maka TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun
dengan mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2002 di mana disebutkan TVRI
berbentuk PERSERO atau PT.
Melalui PERSERO ini Pemerintah mengharapkan Direksi TVRI dapat melakukan pembenahan-
pembenahan baik di bidang Manajemen, Struktur Organisasi, SDM dan Keuangan. Sehubungan
dengan itu Direksi TVRI tengah melakukan konsolidasi, melalui restrukturisasi, pembenahan di
bidang Marketing dan Programing, mengingat sikap mental karyawan dan hampir semua acara
TVRI masih mengacu pada status Perjan yang kurang memiliki nilai jual.
Khusus mengenai karyawan, Direksi TVRI melalui restrukturisasi akan diketahui jumlah sumber
daya manusia yang dibutuhkan, berdasarkan kemampuan masing-masing individu karyawan
untuk mengisi fungsi-fungsi yang ada dalam struktur organisasi sesuai dengan keahlian dan
profesi masing-masing, dengan kualifikasi yang jelas.
Melalui restrukturisasi tersebut akan diketahui apakah untuk mengisi fungsi tersebut di atas dapat
diketahui, dan apakah perlu dicari tenaga profesional dari luar atau dapat memanfaatkan
sumberdaya TVRI yang tersedia.
Dalam bentuk PERSERO selama masa transisi ini, TVRI benar-benar diuji untuk belajar mandiri
dengan menggali dana dari berbagai sumber antara lain dalam bentuk kerjasama dengan pihak
luar baik swasta maupun sesama BUMN serta meningkatkan profesionalisme karyawan.
Dengan adanya masa transisi selama 3 tahun ini, diharapkan TVRI akan dapat memenuhi kriteria
yang disyaratkan oleh undang-undang penyiaran yaitu sebagai TV publik dengan sasaran
khalayak yang jelas.
Bertepatan dengan peringatan hari kebangkitan nasional tanggal 20 Mei 2003 yang lalu, TVRI
mengoperasikan kembali seluruh pemancar stasiun relay TVRI sebanyak 376 buah, yang tersebar
di seluruh Indonesia.
Sebagai stasiun televisi pertama di negeri ini, TVRI telah melalui perjalanan panjang dan
mempunyai peran strategis dalam perjuangan dan perjalanan kehidupan bangsa. Sesuai dengan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, bertepatan dengan ulang tahunnya
yang ke-44 (24 Agustus 2006), TVRI resmi menjadi Lembaga Penyiaran Publik.
Kontroversi
Pada 6 Juni 2013 pagi, TVRI menayangkan siaran tunda acara Muktamar Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI) di Senayan Jakarta.
[1]
Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Idy
Muzayyad menilai TVRI sebagai lembaga penyiaran publik telah 'mengalami disorientasi
kebangsaan dengan menayangkan hal ini karena ideologi HTI yang mempermasalahkan ideologi
negara, nasionalisme dan menolak demokrasi'. TVRI dipanggil dan terbuka kemungkinan
dijatuhkan sanksi.
[2]

Programa 2
TVRI juga memiliki Programa 2 Jakarta, pada saluran/chanel 8 VHF. Programa 2 mulai
mengudara pada April 1989 dengan acara tunggal siaran berita bahasa Inggris dengan nama Six
Thirty Report selama setengah jam pukul 18.30 WIB, di bawah tanggung jawab bagian
Pemberitaan.
Pada perkembangannya rubrik tersebut berubah nama menjadi English News Service (ENS).
Programa 2 TVRI kini mengudara mulai pukul 16.00 - 21.00 WIB dengan berbagai jenis acara
berita dan hiburan.
Sekarang ini tengah dilakukan negosiasi dengan pihak swasta untuk bekerjasama di bidang
manajemen produksi dan siaran programa 2 TVRI Jakarta dan sekitarnya, dengan adanya
rencana perubahan frekuensi dari VHF ke UHF. Di bidang isi siaran akan lebih ditekankan
kepada paket-paket jadi (can product) dengan materi siaran untuk konsumsi masyarakat
metropolitan Jakarta.
Stasiun
Stasiun Pusat TVRI berada di Jakarta, dan TVRI memiliki stasiun relay pada sejumlah kota di
Indonesia. Selain TVRI Stasiun Pusat Jakarta, juga terdapat TVRI Stasiun Daerah pada beberapa
ibukota provinsi di Indonesia. TVRI Stasiun Daerah selain merelay TVRI Jakarta, juga memiliki
acara yang bersifat lokal (termasuk Berita Daerah) pada jam-jam tertentu. TVRI Stasiun Daerah
pada umumnya juga direlay oleh stasiun relay di wilayah provinsi tersebut.
Berikut adalah daftar TVRI Stasiun Daerah:
Sumatera:
o TVRI Aceh (Banda Aceh)
o TVRI Jambi (Jambi)
o TVRI Sumbar (Padang)
o TVRI Sumsel Babel (Palembang)
o TVRI Sumatera Utara (Medan)
o TVRI Riau (Pekanbaru)
o TVRI Lampung (Bandar Lampung)
o TVRI Bengkulu (Bengkulu)
Jawa:
o TVRI Jawa Barat (Bandung)
o TVRI Jawa Tengah (Semarang)
o TVRI Jawa Timur (Surabaya)
o TVRI Jogja (Yogyakarta)
Bali dan Nusa Tenggara:
o TVRI Bali (Denpasar)
o TVRI Nusa Tenggara Timur (Kupang)
Kalimantan:
o TVRI Kalimantan Timur (Samarinda)
o TVRI Kalimantan Tengah (Palangkaraya)
o TVRI Kalimantan Selatan (Banjarmasin)
o TVRI Kalimantan Barat (Pontianak)
Sulawesi:
o TVRI Sulawesi Utara (Manado)
o TVRI Sulawesi Selatan (Makassar)
Maluku dan Papua:
o TVRI Maluku (Ambon)
o TVRI Papua (Jayapura)
Galeri logo
l
b
s
Logo saluran TV[sembunyikan]
Saluran televisi Amerika Serikat dan Kanada
ABC CBS NBC PBS FOX MyNetworkTV CNBC USA Network Ion Nickelodeon E!
CBC

Saluran televisi Internasional
Discovery Disney Australia BBC Knowledge MSNBC TV9 ntv7

Saluran televisi Indonesia Nasional
antv Global TV Indosiar MetroTV MNCTV RCTI RTV SCTV Trans TV Trans7
tvOne TVRI
Berjaringan
Kompas TV NET. SINDOtv

Logo pertama TVRI (24 Agustus 1962-24 Agustus 1974).

Logo kedua TVRI (24 Agustus 1974-24 Agustus 1982).

Logo ketiga TVRI (24 Agustus 1982-23 Agustus 1999). Logo ini digunakan sebagai logo
on-air pada tahun 1995-1999.

Logo on-air TVRI (1991-1995)

Logo keempat TVRI (24 Agustus 1999-31 Juli 2001).

Logo kelima TVRI (1 Agustus 2001-1 Agustus 2003).

Logo keenam TVRI (1 Agustus 2003-30 Maret 2007).

Logo ketujuh TVRI (sejak 1 April 2007).

PT PINDAD (Persero) adalah perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam
pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia dan memperkerjakan sekitar 3000
karyawan
[1]
.
Daftar isi
1 Sejarah
o 1.1 Era kolonial
o 1.2 Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM)
o 1.3 Perusahaan Negara
o 1.4 PT. PINDAD (Persero)
2 Produksi Pindad
o 2.1 Senjata
[2]

o 2.2 Kendaraan militer
[5][6]

o 2.3 Produksi non-militer
2.3.1 Mesin Industri & Jasa
3 Catatan
4 Pranala luar
Sejarah
Era kolonial
Pada tahun 1808 didirikan sebuah bengkel peralatan militer di Surabaya dengan nama Artillerie
Constructie Winkel (ACW), bengkel ini berkembang menjadi sebuah pabrik dan sesudah
mengalami perubahan nama pengelola kemudian dipindahkan lokasinya ke Bandung pada tahun
1923
[1]
.
Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM)
Pemerintah Belanda pada tahun 1950 menyerahkan pabrik tersebut kepada Pemerintah
Indonesia, kemudian pabrik tersebut diberi nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) yang
berlokasi di PT. PINDAD sekarang ini.
Perusahaan Negara
Sejak saat itu PT. PINDAD berubah menjadi sebuah industri alat peralatan militer yang dikelola
oleh Angkatan Darat. PT. PINDAD berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dengan nama PT. PINDAD (Persero) pada tanggal 29 April 1983, kemudian pada tahun 1989
perusahaan ini berada dibawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) yang
kemudian pada tahun 1999 berubah menjadi PT. Pakarya Industri (Persero) dan kemudian
berubah lagi namanya menjadi PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero).
PT. PINDAD (Persero)
Tahun 2002 PT. BPIS (Persero) dibubarkan oleh Pemerintah, dan sejak itu PT. PINDAD beralih
status menjadi PT. PINDAD (Persero) yang langsung berada dibawah pembinaan Kementerian.
Produksi Pindad
Senjata
[2]

PT Pindad telah sukses memproduksi berbagai senjata ringan yang sudah digunakan TNI dan
Polri, misalnya:
Senapan serbu
SS1, kaliber 5,56 x 45 mm
SS2, kaliber 5,56 x 45 mm
Senapan mesin
SPM2, kaliber 5,56 x 45 mm
SM3, kaliber 5,56 x 45 mm
Pistol
P1, kaliber 9 x 19 mm Parabellum
P2, kaliber 9 x 19 mm Parabellum
R1, kaliber .38
R2, kaliber .38
Pistol mitraliur / (Submachine gun)
PM1, kaliber 9 x 19 mm Parabellum
PM2, kaliber 9 x 19 mm Parabellum
Senapan runduk / (Sniper Riffle)
SPR-1
[3]
, kaliber 7,62 x 45 mm
SPR-2, kaliber 12,7 x 99 mm
[4]

SPR-3, kaliber 12,7 x 99 mm
Lainnya
Meriam howitzer Pindad ME-105, kaliber 105mm
Kendaraan militer
[5][6]

PINDAD ANOA 4x4 (Kendaraan taktis ARMOURED PERSONNEL CARRIER)
Pindad APS-3 ANOA 6x6 [1]
PINDAD ANOA CANON [2]
Rantis Komodo 4x4
[7][8][9]

Combat VEHICLE
Water Cannon M1W-40
Kendaraan RPP-M
Special function Vehicles
Produksi non-militer
Mesin Industri & Jasa
lini produk Air brake prods
o Air reservoir
o Brake cylinder
o Compressor set
o Dual chamber air dryer
o Dummy coupling
o Isolating cock
o distributor valve
o Operating valve
o Pipe brake coupling
o Slack adjuster
Peralatan kelautan
o Naval seat
o Jasa Steering gears
o Towing winch Kelautan
o Tuna long line equipment
o Crane
o Dbl drum mooring winch
o Electric anchor winch
lain-lain
o Generator alternator (elektronika)
o Vacuum Circuit Breaker (elektronika)
o Laboratorium (Multi-industri)
o Palm Oil Refinery and Mill Plant (multi industri-EPC)
o Motor traksi (Transportasi)
o Perlengkapan rel kereta
o Produk-produk cor
o Produk-produk stamping
o Produk-produk tempa
Catatan
1. ^
a

b
Sunudyantoro; Alwan Ridha, Sandi Indra, Widiarsi Agustina (7 september 2009). "Agar
Mesin tak Menganggur". Majalah Tempo. Diakses 7 september 2009.
2. ^ "Pabrik Senjata di Bandung (2)". April 22, 2013.
3. ^ http://www.tnial.mil.id/Forum/tabid/68/forumid/1/postid/1301/view/topic/Default.aspx
Forum Idskusi TNI AL, nomer posting 11
4. ^ http://www.pindad.com/prodgul800.php?bahasa=2&varkdnews=MU127 PT. Pindad,
Amunition cal. 12,7 x 99 mm
5. ^ "Pabrik Senjata di Bandung (3)". April 22, 2013.
6. ^ "Kendaraan Tempur Made in Bandung". April 24, 2013.
7. ^ http://garudamiliter.blogspot.com/2012/05/komodo_15.html
8. ^ http://garudamiliter.blogspot.com/2012/11/pindad-produksi-lima-varian-rantis.html
9. ^ "Komodo, Other Milestone for PT Pindad?". May 05, 2013.

Anda mungkin juga menyukai