Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
TVRI Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia
Diluncurkan 24 Agustus 1962 Pemilik Pemerintah Indonesia Slogan "Menjalin Persatuan dan Kesatuan" (1962-2001) "Makin Dekat di Hati" (2001-2012) "Saluran Pemersatu Bangsa" (2012- sekarang) Negara Indonesia Kantor pusat Jakarta, Indonesia Saluran saudara TPI (1991-1997) QTV (2000-2011) Swara (2000-sekarang) TV Edukasi (2004-sekarang) Situs web www.tvri.co.id Ketersediaan nasional Terestrial Jakarta 7 VHF (TVRI Nasional) Bandung 7 VHF (TVRI Bandung) 27 UHF (TVRI Nasional) Bogor 7 VHF (TVRI Bandung) 27 UHF (TVRI Nasional) Tanjung Pinang 6 (1) UHF (TVRI Nasional) 6 (2) UHF (TVRI Batam) Semarang 5 VHF (TVRI Semarang) 20 UHF (TVRI Nasional) Bintan 6 (1) UHF (TVRI Nasional) 6 (2) UHF (TVRI Batam) Surabaya 10 VHF (TVRI Surabaya) 26 UHF (TVRI Nasional) Makassar 5 VHF (TVRI Makkasar) 50 UHF (TVRI Nasional) Banda Aceh 6 VHF (TVRI Banda Aceh) 47 UHF (TVRI Nasional) Medan 6 VHF (TVRI Medan) 47 UHF (TVRI Nasional) Batam (Pulau Batam) 6 (1) UHF (TVRI Nasional) 6 (2) UHF (TVRI Batam) Yogyakarta 9 VHF (TVRI Yogyakarta) 22 UHF (TVRI Nasional) Denpasar (Bali) 9 VHF (TVRI Bali) 21 UHF (TVRI Nasional) Bandar Lampung 40 UHF (TVRI Bandar Lampung) 50 UHF (TVRI Nasional) Palembang 10 VHF (TVRI Palembang) 40 UHF (TVRI Nasional) Padang 7 VHF (TVRI Padang) 25 UHF (TVRI Nasional) Pekanbaru 8 VHF (TVRI Riau) 50 UHF (TVRI Nasional) Pontianak 8 VHF (TVRI Pontianak) 50 UHF (TVRI Nasional) Banjarmasin 4 VHF (TVRI Banjarmasin) 43 UHF (TVRI Nasional) Malang 10 VHF (TVRI Surabaya) 26 UHF (TVRI Nasional) Satelit Indovision 106 TransVision 124 Kabel First Media 5 Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia, yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara Jakarta. Siarannya ini masih berupa hitam putih. TVRI kemudian meliput Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta. Dahulu TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu tayangan khusus yang dengan judul acara Mana Suka Siaran Niaga (sehari dua kali). Sejak April tahun 1981 hingga akhir 90-an TVRI tidak diperbolehkan menayangkan iklan, dan akhirnya TVRI kembali menayangkan iklan. Status TVRI saat ini adalah Lembaga Penyiaran Publik. Sebagian biaya operasional TVRI masih ditanggung oleh negara. TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia sebelum tahun 1989 ketika didirikan televisi swasta pertama RCTI di Jakarta, dan SCTV pada tahun 1990 di Surabaya. Daftar isi 1 Sejarah o 1.1 Latar belakang o 1.2 Pembangunan Stasiun Produksi Keliling o 1.3 TVRI pada Era Orde Baru o 1.4 TVRI pada Era Reformasi o 1.5 TVRI dewasa ini 2 Kontroversi 3 Programa 2 4 Stasiun 5 Galeri logo 6 Acara terkenal o 6.1 Anak-anak o 6.2 Impor o 6.3 Filler o 6.4 Berita o 6.5 Olahraga o 6.6 Sosial o 6.7 Variety o 6.8 Religi o 6.9 Klinika o 6.10 Lainnya (Iklan) o 6.11 Musik o 6.12 Sinetron 7 Referensi 8 Pranala luar Sejarah Latar belakang Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV. Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T). Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menteri Penerangan saat itu, Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan) dengan jadwal sebagai berikut: 1. Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang). 2. Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower 80 meter. 3. Mempersiapkan software (program dan tenaga). Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. Kemudian pada 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno. Pada tanggal 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI. Pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Makassar, Manado, Denpasar, dan Samarinda. Pembangunan Stasiun Produksi Keliling Mulai tahun 1977, secara bertahap di beberapa ibu kota Provinsi dibentuklah Stasiun-stasiun Produksi Keliling atau SPK, yang berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden TVRI di daerah, yang terdiri dari: 1. SPK Jayapura 2. SPK Ambon 3. SPK Kupang 4. SPK Malang (Tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI Stasiun Surabaya) 5. SPK Semarang 6. SPK Bandung 7. SPK Banjarmasin 8. SPK Pontianak 9. SPK Banda Aceh 10. SPK Jambi 11. SPK Padang 12. SPK Lampung TVRI pada Era Orde Baru Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tatakerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung bertanggung-jawab pada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film, Departemen Penerangan Republik Indonesia. Sebagai alat komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah menyampaikan informasi tentang kebijakan Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic (lalu lintas dua jalur) dari rakyat untuk pemerintah selama tidak mendiskreditkan usaha- usaha Pemerintah. Pada garis besarnya tujuan kebijakan Pemerintah dan program-programnya adalah untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera, yang bertujuan supaya tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual. Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta programnya harus dapat diterjemahkan melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di ibukota maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik. Semua pelaksanaan TVRI baik di ibu kota maupun di Daerah harus meletakkan tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu well-integrated mass media (media massa yang terintegrasikan dengan baik) Pemerintah. Tahun 1975, dikeluarkan SK Menpen No. 55 Bahan siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki status ganda yaitu selain sebagai Yayasan Televisi RI juga sebagai Direktorat Televisi, sedang manajemen yang diterapkan yaitu manajemen perkantoran/birokrasi. TVRI pada Era Reformasi Bulan Juni 2000, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2000 tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), yang secara kelembagaan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI. Bulan Oktober 2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2001 tentang pembinaan Perjan TVRI di bawah kantor Menteri Negara BUMN untuk urusan organisasi dan Departemen Keuangan RI untuk urusan keuangan. Tanggal 17 April 2002, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2002, status TVRI diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) TVRI di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kementerian Negara BUMN. Selanjutnya melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara. Semangat yang mendasari lahirnya TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik adalah untuk melayani informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral, mandiri dan tidak komersial. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2005 menetapkan bahwa tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi tertua di Indonesia dan satu- satunya televisi yang jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia. Saat ini TVRI memiliki 27 stasiun Daerah dan 1 Stasiun Pusat dengan didukung oleh 376 satuan transmisi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Ke 27 TVRI Stasiun Daerah tersebut adalah: 1. TVRI Stasiun DKI Jakarta 2. TVRI Stasiun Aceh 3. TVRI Stasiun Sumatera Utara 4. TVRI Stasiun Sumatera Selatan dan Bangka Belitung 5. TVRI Stasiun Jawa Barat dan Banten 6. TVRI Stasiun Jawa Tengah 7. TVRI Stasiun Jogyakarta 8. TVRI Stasiun Jawa Timur 9. TVRI Stasiun Bali 10. TVRI Stasiun Sulawesi Selatan 11. TVRI Stasiun Kalimantan Timur 12. TVRI Stasiun Sumatera Barat 13. TVRI Stasiun Jambi 14. TVRI Stasiun Riau dan Kepulauan Riau 15. TVRI Stasiun Kalimantan Barat 16. TVRI Stasiun Kalimantan Selatan 17. TVRI Stasiun Kalimantan Tengah 18. TVRI Stasiun Papua 19. TVRI Stasiun Bengkulu 20. TVRI Stasiun Lampung 21. TVRI Stasiun Maluku dan Maluku Utara 22. TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur 23. TVRI Stasiun Nusa Tenggara Barat 24. TVRI Stasiun Gorontalo 25. TVRI Stasiun Sulawesi Utara 26. TVRI Stasiun Sulawesi Tengah 27. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara 28. TVRI Stasiun Sulawesi Barat Karyawan TVRI pada Tahun Anggaran 2007 berjumlah 6.099 orang, terdiri atas 5.085 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 1.014 orang Tenaga Honor/Kontrak yang tersebar di seluruh Indonesia dan sekitar 1.600 orang di antaranya adalah karyawan Kantor Pusat dan TVRI Stasiun Pusat Jakarta. TVRI bersiaran dengan menggunakan dua sistem yaitu VHF dan UHF, setelah selesainya dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor pada 18 Mei 2002 dengan kekuatan 80 Kw. Kota-kota yang telah menggunakan UHF yaitu Jakarta, Bandung dan Medan, selain beberapa kota kecil seperti di Kalimantan dan Jawa Timur. TVRI Pusat Jakarta setiap hari melakukan siaran selama 19 jam, mulai pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB dengan substansi acara bersifat informatif, edukatif dan entertain. TVRI dewasa ini Dengan perubahan status TVRI dari Perusahaan Jawatan ke TV Publik sesuai dengan undang- undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, maka TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun dengan mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2002 di mana disebutkan TVRI berbentuk PERSERO atau PT. Melalui PERSERO ini Pemerintah mengharapkan Direksi TVRI dapat melakukan pembenahan- pembenahan baik di bidang Manajemen, Struktur Organisasi, SDM dan Keuangan. Sehubungan dengan itu Direksi TVRI tengah melakukan konsolidasi, melalui restrukturisasi, pembenahan di bidang Marketing dan Programing, mengingat sikap mental karyawan dan hampir semua acara TVRI masih mengacu pada status Perjan yang kurang memiliki nilai jual. Khusus mengenai karyawan, Direksi TVRI melalui restrukturisasi akan diketahui jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan, berdasarkan kemampuan masing-masing individu karyawan untuk mengisi fungsi-fungsi yang ada dalam struktur organisasi sesuai dengan keahlian dan profesi masing-masing, dengan kualifikasi yang jelas. Melalui restrukturisasi tersebut akan diketahui apakah untuk mengisi fungsi tersebut di atas dapat diketahui, dan apakah perlu dicari tenaga profesional dari luar atau dapat memanfaatkan sumberdaya TVRI yang tersedia. Dalam bentuk PERSERO selama masa transisi ini, TVRI benar-benar diuji untuk belajar mandiri dengan menggali dana dari berbagai sumber antara lain dalam bentuk kerjasama dengan pihak luar baik swasta maupun sesama BUMN serta meningkatkan profesionalisme karyawan. Dengan adanya masa transisi selama 3 tahun ini, diharapkan TVRI akan dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh undang-undang penyiaran yaitu sebagai TV publik dengan sasaran khalayak yang jelas. Bertepatan dengan peringatan hari kebangkitan nasional tanggal 20 Mei 2003 yang lalu, TVRI mengoperasikan kembali seluruh pemancar stasiun relay TVRI sebanyak 376 buah, yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai stasiun televisi pertama di negeri ini, TVRI telah melalui perjalanan panjang dan mempunyai peran strategis dalam perjuangan dan perjalanan kehidupan bangsa. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-44 (24 Agustus 2006), TVRI resmi menjadi Lembaga Penyiaran Publik. Kontroversi Pada 6 Juni 2013 pagi, TVRI menayangkan siaran tunda acara Muktamar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Senayan Jakarta. [1] Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Idy Muzayyad menilai TVRI sebagai lembaga penyiaran publik telah 'mengalami disorientasi kebangsaan dengan menayangkan hal ini karena ideologi HTI yang mempermasalahkan ideologi negara, nasionalisme dan menolak demokrasi'. TVRI dipanggil dan terbuka kemungkinan dijatuhkan sanksi. [2]
Programa 2 TVRI juga memiliki Programa 2 Jakarta, pada saluran/chanel 8 VHF. Programa 2 mulai mengudara pada April 1989 dengan acara tunggal siaran berita bahasa Inggris dengan nama Six Thirty Report selama setengah jam pukul 18.30 WIB, di bawah tanggung jawab bagian Pemberitaan. Pada perkembangannya rubrik tersebut berubah nama menjadi English News Service (ENS). Programa 2 TVRI kini mengudara mulai pukul 16.00 - 21.00 WIB dengan berbagai jenis acara berita dan hiburan. Sekarang ini tengah dilakukan negosiasi dengan pihak swasta untuk bekerjasama di bidang manajemen produksi dan siaran programa 2 TVRI Jakarta dan sekitarnya, dengan adanya rencana perubahan frekuensi dari VHF ke UHF. Di bidang isi siaran akan lebih ditekankan kepada paket-paket jadi (can product) dengan materi siaran untuk konsumsi masyarakat metropolitan Jakarta. Stasiun Stasiun Pusat TVRI berada di Jakarta, dan TVRI memiliki stasiun relay pada sejumlah kota di Indonesia. Selain TVRI Stasiun Pusat Jakarta, juga terdapat TVRI Stasiun Daerah pada beberapa ibukota provinsi di Indonesia. TVRI Stasiun Daerah selain merelay TVRI Jakarta, juga memiliki acara yang bersifat lokal (termasuk Berita Daerah) pada jam-jam tertentu. TVRI Stasiun Daerah pada umumnya juga direlay oleh stasiun relay di wilayah provinsi tersebut. Berikut adalah daftar TVRI Stasiun Daerah: Sumatera: o TVRI Aceh (Banda Aceh) o TVRI Jambi (Jambi) o TVRI Sumbar (Padang) o TVRI Sumsel Babel (Palembang) o TVRI Sumatera Utara (Medan) o TVRI Riau (Pekanbaru) o TVRI Lampung (Bandar Lampung) o TVRI Bengkulu (Bengkulu) Jawa: o TVRI Jawa Barat (Bandung) o TVRI Jawa Tengah (Semarang) o TVRI Jawa Timur (Surabaya) o TVRI Jogja (Yogyakarta) Bali dan Nusa Tenggara: o TVRI Bali (Denpasar) o TVRI Nusa Tenggara Timur (Kupang) Kalimantan: o TVRI Kalimantan Timur (Samarinda) o TVRI Kalimantan Tengah (Palangkaraya) o TVRI Kalimantan Selatan (Banjarmasin) o TVRI Kalimantan Barat (Pontianak) Sulawesi: o TVRI Sulawesi Utara (Manado) o TVRI Sulawesi Selatan (Makassar) Maluku dan Papua: o TVRI Maluku (Ambon) o TVRI Papua (Jayapura) Galeri logo l b s Logo saluran TV[sembunyikan] Saluran televisi Amerika Serikat dan Kanada ABC CBS NBC PBS FOX MyNetworkTV CNBC USA Network Ion Nickelodeon E! CBC
Saluran televisi Internasional Discovery Disney Australia BBC Knowledge MSNBC TV9 ntv7
Saluran televisi Indonesia Nasional antv Global TV Indosiar MetroTV MNCTV RCTI RTV SCTV Trans TV Trans7 tvOne TVRI Berjaringan Kompas TV NET. SINDOtv
Logo pertama TVRI (24 Agustus 1962-24 Agustus 1974).
Logo kedua TVRI (24 Agustus 1974-24 Agustus 1982).
Logo ketiga TVRI (24 Agustus 1982-23 Agustus 1999). Logo ini digunakan sebagai logo on-air pada tahun 1995-1999.
Logo on-air TVRI (1991-1995)
Logo keempat TVRI (24 Agustus 1999-31 Juli 2001).
Logo kelima TVRI (1 Agustus 2001-1 Agustus 2003).
Logo keenam TVRI (1 Agustus 2003-30 Maret 2007).
Logo ketujuh TVRI (sejak 1 April 2007).
PT PINDAD (Persero) adalah perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersial di Indonesia dan memperkerjakan sekitar 3000 karyawan [1] . Daftar isi 1 Sejarah o 1.1 Era kolonial o 1.2 Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) o 1.3 Perusahaan Negara o 1.4 PT. PINDAD (Persero) 2 Produksi Pindad o 2.1 Senjata [2]
o 2.2 Kendaraan militer [5][6]
o 2.3 Produksi non-militer 2.3.1 Mesin Industri & Jasa 3 Catatan 4 Pranala luar Sejarah Era kolonial Pada tahun 1808 didirikan sebuah bengkel peralatan militer di Surabaya dengan nama Artillerie Constructie Winkel (ACW), bengkel ini berkembang menjadi sebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola kemudian dipindahkan lokasinya ke Bandung pada tahun 1923 [1] . Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) Pemerintah Belanda pada tahun 1950 menyerahkan pabrik tersebut kepada Pemerintah Indonesia, kemudian pabrik tersebut diberi nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) yang berlokasi di PT. PINDAD sekarang ini. Perusahaan Negara Sejak saat itu PT. PINDAD berubah menjadi sebuah industri alat peralatan militer yang dikelola oleh Angkatan Darat. PT. PINDAD berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nama PT. PINDAD (Persero) pada tanggal 29 April 1983, kemudian pada tahun 1989 perusahaan ini berada dibawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) yang kemudian pada tahun 1999 berubah menjadi PT. Pakarya Industri (Persero) dan kemudian berubah lagi namanya menjadi PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero). PT. PINDAD (Persero) Tahun 2002 PT. BPIS (Persero) dibubarkan oleh Pemerintah, dan sejak itu PT. PINDAD beralih status menjadi PT. PINDAD (Persero) yang langsung berada dibawah pembinaan Kementerian. Produksi Pindad Senjata [2]
PT Pindad telah sukses memproduksi berbagai senjata ringan yang sudah digunakan TNI dan Polri, misalnya: Senapan serbu SS1, kaliber 5,56 x 45 mm SS2, kaliber 5,56 x 45 mm Senapan mesin SPM2, kaliber 5,56 x 45 mm SM3, kaliber 5,56 x 45 mm Pistol P1, kaliber 9 x 19 mm Parabellum P2, kaliber 9 x 19 mm Parabellum R1, kaliber .38 R2, kaliber .38 Pistol mitraliur / (Submachine gun) PM1, kaliber 9 x 19 mm Parabellum PM2, kaliber 9 x 19 mm Parabellum Senapan runduk / (Sniper Riffle) SPR-1 [3] , kaliber 7,62 x 45 mm SPR-2, kaliber 12,7 x 99 mm [4]
SPR-3, kaliber 12,7 x 99 mm Lainnya Meriam howitzer Pindad ME-105, kaliber 105mm Kendaraan militer [5][6]
Combat VEHICLE Water Cannon M1W-40 Kendaraan RPP-M Special function Vehicles Produksi non-militer Mesin Industri & Jasa lini produk Air brake prods o Air reservoir o Brake cylinder o Compressor set o Dual chamber air dryer o Dummy coupling o Isolating cock o distributor valve o Operating valve o Pipe brake coupling o Slack adjuster Peralatan kelautan o Naval seat o Jasa Steering gears o Towing winch Kelautan o Tuna long line equipment o Crane o Dbl drum mooring winch o Electric anchor winch lain-lain o Generator alternator (elektronika) o Vacuum Circuit Breaker (elektronika) o Laboratorium (Multi-industri) o Palm Oil Refinery and Mill Plant (multi industri-EPC) o Motor traksi (Transportasi) o Perlengkapan rel kereta o Produk-produk cor o Produk-produk stamping o Produk-produk tempa Catatan 1. ^ a
b Sunudyantoro; Alwan Ridha, Sandi Indra, Widiarsi Agustina (7 september 2009). "Agar Mesin tak Menganggur". Majalah Tempo. Diakses 7 september 2009. 2. ^ "Pabrik Senjata di Bandung (2)". April 22, 2013. 3. ^ http://www.tnial.mil.id/Forum/tabid/68/forumid/1/postid/1301/view/topic/Default.aspx Forum Idskusi TNI AL, nomer posting 11 4. ^ http://www.pindad.com/prodgul800.php?bahasa=2&varkdnews=MU127 PT. Pindad, Amunition cal. 12,7 x 99 mm 5. ^ "Pabrik Senjata di Bandung (3)". April 22, 2013. 6. ^ "Kendaraan Tempur Made in Bandung". April 24, 2013. 7. ^ http://garudamiliter.blogspot.com/2012/05/komodo_15.html 8. ^ http://garudamiliter.blogspot.com/2012/11/pindad-produksi-lima-varian-rantis.html 9. ^ "Komodo, Other Milestone for PT Pindad?". May 05, 2013.