Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam dunia pendidikan tinggi mahasiswa dituntut untuk bisa
menghadapi era modernisasi dimana persaingan dalam bidang IPTEK
melaku dengan pesatnya. Untuk bisa menjawab tantangan itu maka pihak
universitas mewajibkan setiap mahasiswa harus mengikuti proses
perkuliahan baik teori maupun praktek.
Kegiatan praktek dapat dilakukan di kampus (Laboratorium) atau
diluar kampus (Industri). Salah satu bentuk praktek di lapangan adalah
kegiatan yang diakomodir oleh Mata Kuliah Praktek Industri. Kegiatan ini
dimaksud agar mahasiswa dapat merasakan pengalaman bekerja di
lapangan,mengembangkan wawasannya,menemukan hubungan antara teori
yang diterima dalam proses perkuliahan dengan kondisi peralatan yang ada
didunia kerja.
Untuk praktek industri kali ini, ada sebanyak lima (5) orang
mahasiswa yang ditempatkan di LPP Stasiun TVRI NTT.Maksud para
mahasiswa memilih ditempatkan dilokasi ini adalah untuk mengenal
perangkat telekomunikasi yang digunakan di LPP Stasiun TVRI NTT dan
untuk memenuhi persyaratan mata kuliah praktek industri pada program
studi Pendidikan Teknik Elektro.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan penempatan dari praktek industri di Lembaga Penyiaran
Publik (LPP) Stasiun TVRI NTT adalah:
1. Sesuai dengan konsentrasi ilmu yang didalami yaitu Telekomunikasi
2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian tentang apa itu stasiun
jaringan dan stasiun lokal pada LPP Stasiun TVRI NTT, serta memahami
jenis-jenis penyiaran tersebut .
3. Untuk mengetahui dan memahami proses siaran lokal pada LPP Stasiun
TVRI NTT

1
4. Untuk menerapkan dan mengembangkan teori yang telah diperoleh di
tempat kuliah melalui kegiatan praktek di lapangan.
5. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman saat memasuki lapangan
kerja nyata.
6. Sebagai persyaratan untuk memperoleh nilai pada mata kuliah praktek
industri.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh mahasiswa setelah setelah melaksanakan
praktek industri di LPP Stasiun TVRI NTT adalah :
1. Mahasiswa mampu menghubungkan antara materi selama proses
perkuliahan dan keadaan nyata di dunia kerja.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian tentang apa itu
stasiun jaringan dan stasiun lokal pada LPP Stasiun TVRI NTT,serta
memahami jenis-jenis penyiaran tersebut.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami proses siaran lokal pada LPP
Stasiun TVRI NTT.
4. Mahasiswa dapat memahami teori yang dimiliki di lapangan.
5. Mahasiswa mendapatkan suatu pengalaman baru dan pengetahuan untuk
memasuki lapangan kerja nyata.
6. Mahasiswa dapat memenuhi persyaratan mata kuliah Praktik Industri pada
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro.

1.4 Lokasi, Waktu, dan Kegiatan Awal Praktik Industri


a. Lokasi
Lokasi yang dipilih penulis untuk melakukan Praktik Industri dalam
Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Stasiun TVRI NTT, Jln.W.J.
Lalamentik-Oepoi,Kupang-NTT.

2
b. Waktu
Waktu pelaksanaan Praktik Industri ini dilaksanakan selama dua (2) bulan
yaitu dari tanggal 03 Desember 2018 sampai dengan tanggal 03 Februari
2019.
c. Kegiatan Awal
Adapun kegiatan awal yang dilakukan penulis di LPP Stasiun TVRI NTT
antara lain:
1. Melakukan tatap muka langsung dengan kepala LPP Stasiun TVRI
NTT
2. Pengenalan alat-alat di lokasi Praktek Industri
3. Pengenalan cara kerja Transmisi pada Pemancar TVRI
4. Pengenalan macam-macam pemancar pada TVRI
5. Pengenalan Ruangan Pemancar
6. Pengenalan cara kerja Transmisi yang di pancarkan ke pemancar
TVRI

3
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

2.1. Gambaran Umum Perusahaan


Nama : LPP TVRI STASIUN NUSA TENGGARA TIMUR
Telepon : 0380-833314,833484,832566
Alamat : Jln.W.J. Lalamentik-Oepoi,Kupang
Face : 0380-832566

2.2. Sejarah Singkat LPP TVRI STASIUN NUSA TENGGARA TIMUR


Televisi Republik Indonesia memulai kiprahnya di Nusa Tenggara Timur
pada tahun 1985 dengan didirikannya Stasiun Produksi Keliling (SPK)
Kupang.Sejak saat itu TVRI SPK Kupang mulai melakukan produksi sebagai
siaran acara untuk dikirim dan disiarkan secara Nasional melalui TVRI
Jakarta.
Seiring dengan tuntutan akan kebutuhan informasi dan keinginan dari
TVRI untuk menjembatani kesenjangan informasi sekaligus menggali dan
mengangkat potensi daerah Nusa Tenggara Timur,TVRI SPK Kupang pada
tahun1998 ditingkatkan statusnya menjadi stasiun penyiaran yang memiliki
peran menyelenggarakan siaran lokal paket-paket acara yang produksi.
Dalam perkembangannya TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur terus
mencoba meningkatkan jumlah jam siaran dan dari 6 (Enam) kali menjadi 7
(Tujuh) kali selama seminngu.Disamping itu jangkauan siaran terus diperluas
hingga mencakup wilayah Kota Kupang,Kabupaten Kupang,sebagian wilayah
Kabupaten Timur Tengah dan sebagian wilayah Kabupaten Rote Ndao.
Salah satu misinya,mewujudkan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI
Stasiun NTT sebagai media yang dapat melayani kebutuhan masyarakat akan
jasa informasi,pendidikan,dan hiburan yang sehat dengan program yang
bernuansa kedaerahan.TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur terus berupaya
menggali dan mengangkat potensi daerah dan menyebarluaskan melalui 21
Stasiun transmisi diseluruh NTT. Upaya ini dilakukan dengan merengkut para

4
kontributor daerah dengan harapan agar TVRI Stasiun NTT dapat memainkan
peran yang lebih besar dalam pembangunan di Nusa Tenggara Timur.
2.3. VISI DAN MISI TVRI
LPP TVRI sebagai TV publik menetapkan kebijakan umum dengan :
Visi : “Terwujudnya LPP TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia
dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk
memperkuat kesatuan Nasional”
Misi :
1. Mengembangkan LPP TVRI menjadi media perekat sosial untuk
Persatuan dan Kesatuan Bangsa sekaligus kontrol sosial yang dinamis.
2. Mengembangkan LPP TVRI menjadi pusat layanan informasi dan
edukasi yang utama.
3. Memberdayakan LPP TVRI menjadi pudst pembelajaran bangsa seta
menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan
kebudayaan daerah serta memperhatikan komonitas terabaikan.
4. Memberdayakan LPP TVRI menjadi media untuk membangun citra
bangsa dan negara.
2.4. Logo dan Makna Logo LPP TVRI

Gambar : Logo LPP TVRI


 Makna Logo LPP TVRI
Secara simbolis, bentuk logo ini menggambarkan “ layanan publik yang
informatif, komunikatif, elegan dan dinamis “ dalam upaya mewujudkan
visi dan misi TVRI sebagai TV Publik yaitu media yang memiliki fungsi
control dan perekat sosial untuk memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa. Bentuk lengkung yang berawal pada huruf T dan berakhir pada
huruf I dari huruf TVRI membentuk huruf ”P” yang mengandung 5 ( lima
) makna layanan informasi dan komunikasi menyeluruh, yaitu :

5
1. P sebagai huruf awal dari kata PUBLIK yang berarti “ memberikan
layanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dengan jangkauan
nasional dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa”
2. P sebagai huruf awal dari kata PERUBAHAN yang berarti ” membawa
perubahan ke arah yang lebih sempurna ”
3. P sebagai huruf awal dari kata PERINTIS yang berarti ” merupakan
perintis atau cikal bakal pertelevisian Indonesia ”
4. P sebagai huruf awal dari kata PEMERSATU yang berarti ” merupakan
lembaga penyiaran publik yang mempersatukan bangsa Indonesia yang
tersebar di Bumi Nusantara yang sangat luas dan terdiri atas ribuan pulau”
5. P sebagai huruf awal dari kata PILIHAN yang berarti ” menjadi pilihan
alternatif tontonan masyarakat Indonesia dari berbagai segmen dan lapisan
masyarakat”.
 Makna Bentuk
Bentuk elips dengan ekor yang runcing dan dinamis melambangkan komet
yang bergerak cepat dan terarah serta bermakna gerakan perubahan yang
cepat dan terencana menuju televisi publik yang lebih sempurna. Bentuk
tipografi TVRI memberi makna elegan dan dinamis, siap mengantisipasi
perubahan dan perkembangan jaman serta tuntutan masyarakat.
 Makna Warna
Warna BIRU mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, arif, informatif
dan komunikatif. Perubahan warna jingga ke warna merah melambangkan
sinar atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama
mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna : Semangat dan
dinamika perubahan menuju ke arah yang lebih sempurna.

2.5. Struktur Organisasi LPP TVRI STASIUN NTT


Setiap lembaga didirikan dengan tujuan untuk mencapai sasaran yang di
inginkan, dan untuk merealisasi tujuan tersebut perlu adanya suatu wadah
atau organisasi dari sekelompok individu yang melaksanakan pekerjaan
dalam suatu organisasi.

6
Struktur organisasi merupakan suatu uraian format dari organisasi yang
menunjukan antara bagian yang lain secara hirarki dalam menjalan aktifitas
guna mencapai tujuan yang di inginkan, baik tujuan jangka panjang maupun
tujuan jangka pendek. Dengan adanya struktur organisasi tampak jelas
pembagian tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian.
Lembaga merupakan unit operasional yang bertanggung jawab atas
keberhasilan lembaga itu sendiri, dalam penyelenggaraannya di bantu oleh
tugas setiap unit.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

7
Tugas dan tanggung jawab setiap unit :
Uraian kerja lembaga penyiaran publik TVRI NTT berdasarkan pada bidang
dan keahliannya sebagai berikut :
a. Kepala kantor
Mengawasi serta mengkoordinasi bidang-bidang yang di bawahinya dan
menjujung kinerja para karyawan - karyawati Televisi Republik Indonesia
Stasiun Nusa Tenggara Timur.
b. Bidang program dan pengembangan usaha
kegiatan perencanaan yang di maksud adalah semua jenis kegiatan
operasional merencanakan bahan-bahan materi atau acara siaran televisi
meliputi :
1. Pelaksanaan penelitian dan penyempurnaan naskah berita
2. Pelaksanaan pencarian dan pembahasan materi acara siaran
3. Pelaksanaan penyusun Design Produksi
Bidang Program pengembanan usaha terdiri dari beberapa kepala sub seksi
yaitu: kepala sub seksi program, kepala sub seksi pengembangan usaha.
c. Bidang keuangan
Kegiatan penunjang produksi siaran yang di maksud adalah semua jenis
operasional yang di laksanakan untuk menunjang terselenggaranya proses
kegiatan produksi dan siaran baik dari dalam maupun di luar studio yang
meliputi:
1. Penyusunan rancangan anggaran produksi dan pertanggung jawaban
2. Penyusunan satuan pejabat kerja produksi
3. Keterlibatan di dalam proses produksi sebagai Unit Manager
4. Membawahi kepengurusan administrasi kepegawaian
5. Memukukan semua penarikan cek dan penyetoran APBN pada buku
pemantau BANK
d. Bidang pemberitaan
Kegiatan peliputan yang di maksud adalah semua kegiatan mencari berita
baik yang merupakan undangan maupun inisiatif sendiri. Kegiatan tersebut
meliputi:

8
1. Peliputan berita di dalam maupun di luar daerah.
2. Pengadaan dan pembuatan naskah berita.
3. Mengoreksi materi berita hasil liputan reporter agar layak untuk di
siarkan.
4. Mengawasi pelakasanaan produksi untuk penyiaran berita agar
kegiatan produksi berjalan sesuai rencana.
5. Merencanakan materi program berita bersama staf berita terhadap
perkembangan isu-isu menarik untuk di angkat sebagai bahan berita
maupun laporan kilas balik akhir bulan.
e. Bidang teknik
Kegiatan-kegiatan yang di selengarakan baik oleh kameramen, editor,
audio,dan pemelihara peralatan operasional meliputi:
1. Persiapan pelaksaan operasional di dalam studio dan di luar studio.
2. Setting peralatan operasional di dalam dan di luar studio.
3. Checking peralatan operasional di dalam dan di luar studio.
4. Melakukan kegiatan operasional di studio maupun di luar studio
meliputi siaran lokal, siaran langsung, siaran tunda, rekaman suara dan
rekaman gambar.
5. Membuat laporan kondisi peralatan yang di gunakan.
6. Melakukan instalasi peralatan teknik setiap kali ada kerusakan.
7. Melakukan pengawasan operasional.
8. Melaksanakan siaran lokal.
Bidang ini terdiri dari kepala sub seksi antara lain sebagai berikut:
kepala sub seksi teknik, kepala sub seksi fasilitas, transmisi, kepala
sub seksi teknik produksi.
f. Bidang umum
Adapun tugas dari bidang umum adalah sebagai berikut :
1. Membawahi kepengurusan surat – menyurat
2. Membawahi kepengurusan absensi pegawai
3. Penyediaan fasilitas kepustakaan bahan penyiaran dan dokumen-
dokumen

9
4. Mengkoordinasi dan bertanggung jawab pada administrasi dan
perlengkapan
5. Membuat daftar gaji pegawai kenaikan gaji berkala dan kenaikan
pangkat
6. Membuat daftar dan membayar uang makan
7. Menangani urusan kartu akses dan cuti tahunan pegawai.

2.6. Program-program pada penyiaran StasiunTVRI NTT


Berikut beberapa program yang ditayangkan oleh TVRI NTT :
Program Berita
1. Indonesia pagi
2. Semangat Pagi Nusantara
3. Indonesia Terkini
4. Indonesia Siang
5. Indonesia Malam
6. English News Service
7. Dunia Dalam Berita
Program Hiburan dan Informasi
1. Halo Dokter
2. Kopi Darat
3. Keroncong
4. Ring Tinju
5. Ayo Sekolah
6. Tapal Batas
7. Indonesia Membangun
8. Inovator
9. Salam Dari Desa
10. Kuliner Indonesia
11. Indonesia Membangun
12. Berantas Korupsi
13. Jalan-jalan Islami
14. Serambi Islami

10
15. Jelajah Negri
16. Wakil Rakyat Bermalam
17. Dialog “Buah Hatiku Sayang”
18. Negri Indonesia
19. Perempuan
20. Tvri Sport
21. Panggung Eksis
22. Jendela Dunia
23. Forregners Update
24. Panggung Pak Rodi
25. Berani Bersih
26. Bukan Talkshow Biasa
27. Taman Buaya Beat Club
28. Seni dan Budaya
29. Renungan Malam

TVRI Daerah
Untuk mempermudah koordinasi informasi antara TVRI Pusat dengan
TVRI Daerah, saat ini TVRI memiliki beberapa staisun daerah yang berada di
kota-kota besar di Indonesia:
1. TVRI Stasiun Aceh
2. TVRI Stasiun Sumatera Utara
3. TVRI Stasiun Sumatera Barat
4. TVRI Stasiun Riau
5. TVRI Stasiun Jambi
6. TVRI Stasiun Bengkulu
7. TVRI Stasiun Sumatera Selatan
8. TVRI Stasiun Bangka Belitung
9. TVRI Stasiun Lampung
10. TVRI Stasiun Jawa Barat
11. TVRI Stasiun DKI Jakarta
12. TVRI Stasiun Jawa Tengah

11
13. TVRI Stasiun Yogyakarta
14. TVRI Stasiun Jawa Timur
15. TVRI Stasiun Bali
16. TVRI Stasiun NTB
17. TVRI Stasiun NTT
18. TVRI Stasiun Kalimantan Barat
19. TVRI Stasiun Kalimantan Tengah
20. TVRI Stasiun Kalimantan Timur
21. TVRI Stasiun Kalimantan Selatan
22. TVRI Stasiun Sulawesi Utara
23. TVRI Stasiun Sulawesi Tengah
24. TVRI Stasiun Sulawesi Barat
25. TVRI Stasiun Sulawesi Selatan
26. TVRI Stasiun Gorontalo
27. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara
28. TVRI Stasiun Maluku
29. TVRI Stasiun Papua

12
BAB III
DASAR TEORI

3.1. Gambaran Umum tentang siaran


Pengertian Siaran
Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar;
atau suara dan gambar; atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat
interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima
siaran.
Sedangkan Penyiaran
Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana
pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan
menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media
lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat
dengan perangkat penerima siaran.

3.2. Jenis-jenis kabel jaringan pada siaran lokal


Dalam Jaringan Siaran Lokal, ada 2 buah media transmisi yang
digunakan. Secara Kabel dan Nirkabel. Kabel berarti data disampaikan ke
tujuan melalui sebuah media(fisik) dengan sinyal digital(Listrik) ataupun
analog (sinar laser InfraRed), sedangkan Nirkabel berarti Data dihantarkan
melalui Media Udara bukan tembaga/serat kaca.
Kabel jaringan
Ada 3 Jenis kabel yang biasa digunakan untuk membangun jaringan yaitu:
 Coaxial
 Twisted Pair
 Fiber Optik

13
Kabel Coaxial

Gambar : Kabel Coaxial


Terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat
isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga.
Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian
atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian
inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang
selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir
untuk menghindari dari goresan kabel.
Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar
kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak
begitu sensitif terhadap interferensi listrik.
Kabel Coaxial terdiri dari 4 bagian yaitu:
1. Center core di pusat kabel, yang berfungsi sebagai konduktor
2. Dielectric insulator, pembatas metallic shield dan center core
3. Metallic shield, pelindung kabel dari gangguan luar
4. Plastic jacket, pelindung kabel terluar.
Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon
jarak jauh. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector). Kabel ini
terbagi menjadi 2, yaitu:
 coaxial baseband (kabel 50 ohm) –digunakan untuk transmisi digital

14
 coaxial broadband (kabel 75 ohm) –digunakan untuk transmisi analog.
Kabel coaxial terkadang juga digunakan untuk topologi bus, tetapi
beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” : adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.·
merupakan kabel “original” Ethernet.· tidak digunakan lagi untuk LAN
modern.·
Aturan pengguanan thicknet :
 Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm .
 Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached device)
atau berupa populated segments.
 Setiap kartu jaringan memiliki pemancar tambaan
(externaltransceiver).
 Setiap segment maksimal berisi 100 perangkat jaringhan, termsuk
repeater.
 Maksimum panjang kabel persegment adalah 1.640 feet ( sekitar 500
meter).
 Jarak maksimum antar segment adalah 4.920 feet( sekiutar 1500
meter).
 Setiap segment harus diberi ground.
 Jarak maksimum antar pencvabang dari kabel utama ke peramngkat
adaklah 16 feet (sekitar 5 meter).
 Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
10Base2 / Kabel “Thinnet”:
adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.· mempunyai diameter yang lebih kecil
dari “Thicknet”.· menggantikan “Thicknet”.·
tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang
sangat kecil.·
Aturan penggunaan thinnet :
 Setiap ujung diberi hambatan sebesar 50 Ohm.
 Panjang maksimal kabel sekitar 100 feet (185 meter) per segment.
 Setiap segment maksimum terkoneksi sebanayak 30 perangkat jaringan.

15
 Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard.
 Maksimum ada tiga segment yang terhubung satu sama lain.
 Setiap segment dilengkapi dengan satu ground.
 Panjang maksimim antar Tconnentor adalah 1,5 feet 90,5 meter).
 Panjang maksimum kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555
meter).
Bonus :
Banyak orang beranggapan bahwa kabel Coax sudah tidak lagi
digunakan, tetapi sesungguhnya hal itu adalah salah. Kabel Coax memang
sudah ditinggalakan untuk pemakaian antar PC seperti pada topology BUS,
tetapi biasanya kabel Coax digunakan untuk menghubungkan PC/sebuah
Device ke sebuah Antena. Kenapa ?? Karena kabel Coax menghantarkan
data berupa signal Analog, itulah mengapa antena TV menggunakan kabel
jenis ini. Kebel Coax juga digunakan oleh beberapa ISP seperti B*ZNET.
B*ZNET menggunakan tekhnologi bernama HFC(Hybrid Fiber Coaxial),
merupakan gabungan teknologi Fiber Optic dan Coaxial,. Kapan-kapan saya
bahas lbh dalam tentang HFC.. n_n
Twisted Pair

Gambar : STP(Atas) dan UTP(Bawah)


Kabel twisted pair terjadi dari dua kabel yang diputar enam kali per-inchi
untuk memberikan perlindungan terhadap interferensi listrik ditambah dengan

16
impedensi, atau tahanan listrik yang konsisten. Nama yang umum digunakan
untuk kawat ini adalah IBM jenis/kategori 3.

Unshielded Twisted Pair


Kabel “Unshielded twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem
telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang
setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan
jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui
konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN
dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi
dengan RJ-45. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang,
dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil
Kategori UTP
Terdapat 5 kategori (level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung
sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN
berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori
minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut
menunjukkan masing-masing kategori.
Shielded Twisted Pair

Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan
diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan
interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah
IBM jenis/kategori 1.
“Shielded twisted pair” juga adalah jenis kabel telepon yang digunakan
dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap
pasangan kabel (”twisted pair”).Kabel STP juga digunakan untuk jaringan
Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat
memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.

17
Kabel Fiber Optik

Gambar : Fiber Optic Kabel

Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas
optik
Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di
kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan
pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya
dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya.
Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser.
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi
suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah
perangkat elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber
Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN UTP.

18
Gambar : jenis-jenis kabel yang ada di dalam ruangan studio
maupun di luar TVRI NTT

3.3. Jenis-jenis penyiaran

ADA EMPAT JENIS PENYIARAN INDONESIA SAAT INI


1. PENYIARAN ANALOG & DIGITAL
Tv Digital Dan Tv Analog
Pengertian TV Digital dan TV Analog
TV Digital
Televisi digital atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang
menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal
video, audio dan data ke pesawat televisi. TV Digital bukan berarti pesawat
televisinya yang digital, namun lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah
sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital
Broadcasting). Televisi resolusi tinggi atau high-definition television
(HDTV), yaitu: standar televisi digital internasional yang disiarkan dalam
format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. TV digital
memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton melihat

19
gambar berkontur jelas, dengan warna-warna matang, dan depth-of-field yang
lebih luas daripada biasanya.
TV Analog
Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan
voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi
digital dapat dimasukan ke analog. Sistem yang dipergunakan dalam televisi
analog NTSC (national Television System Committee), PAL, dan SECAM.
Kelebihan signal digital dibanding analog adalah ketahanannya terhadap
gangguan (noise) dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima
dengan kode koreksi error (error correction code ).
2. PENYIARAN NETWORK
Sistem Televisi Berjaringan Di Indonesia
Sistem televisi di Indonesia yang mengharuskan televisi-televisi yang
memiliki daya frekuensi siaran nasional, agar melepaskan frekuensi
terhadap daerah-daerah siaran mereka dan menyerahkan pada
orang/lembaga/organisasi daerah yang ingin menggunakannya untuk
dikembangkan. Bila televisi-televisi yang berlokasi di Jakarta
menginginkan siarannya dapat diterima di daerah tertentu, maka ia harus
bekerjasama dengan televisi yang ada di daerah bersangkutan. Sistem ini
akan diberlakukan di Indonesia pada 28 Desember 2009. TV nasional
dapat bertindak sebagai induk stasiun jaringan dan TV lokal bertindak
sebagai anggota stasiun jaringan, stasiun induk bertindak sebagai
koordinator yang siarannya direlai oleh anggota (pasal 34 ayat 1 dan 2 PP
Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Swasta).
Pelaksanaan Tv Berjaringan
 Program siaran anggota jaringan
1. Produksi program muatan lokal sekurang-kurangnya
diselenggarakan dalam jumlah 10% dari total waktu
siar;
2. Pelaksana produksi program muatan lokal
diutamakan mengambil sumber daya manusia dan

20
potensi-potensi penyiaran dari daerah setempat
dengan mempertimbangkan profesionalisme;
3. Program muatan lokal adalah isi siaran yang
memuat hal-hal yang bersumber dari daerah dalam
bidang sosial, politik, ekonomi dan budaya;
4. Durasi siaran lokal dapat ditingkatkan dari tahun ke
tahun menjadi maksimal 30% disesuaikan dengan
kemampuan dan kebutuhan.
 Teknik operasional anggota jaringan
1. Memiliki studio siaran dengan segala kelengkapannya;
2. Memiliki ruang pengendali siaran (master control)
dengan segala kelengkapannya;
3. Memiliki peralatan-peralatan transmisi, pengiriman
gambar melalui satelit, serat optik dan atau microwave,
maupun jenis-jenis peralatan lainnya yang berfungsi
untuk menyebarluaskan tayangan program televisi;
4. Peralatan-peralatan post produksi yang memenuhi
standar-standar penyiaran peralatan-peralatan kamera
beserta kelengkapannya gedung kantor dan peralatan
kantor yang menjadi pusat operasional.
 Administratif anggota jaringan:
1. Anggota jaringan berbentuk badan hukum Perseroan
Terbatas yang terpisah dari induk jaringan
2. Mengikuti proses perizinan sebagaimana ditetapkan oleh
UU No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dan peraturan
perundangan yang berlaku.
 Ketentuan-ketentuan lain penyelenggaraan system televisi berjaringan
1. Bagi stasiun televisi yang telah memiliki stasiun relai di
berbagai daerah wajib mendirikan induk jaringan atau
anggota jaringan.
2. Jumlah induk jaringan atau anggota jaringan sebagaimana
dimaksud dalam ayat di atas didirikan sesuai dengan

21
prosentase dari jumlah stasiun relay yang dimiliki di
ibukota provinsi dengan mengacu pada ketentuan sebagai
berikut : Tahun pertama berjumlah sekurang-kurangnya
50% dari jumlah provinsi yang terdapat stasiun relay,
Tahun kedua berjumlah sekurang-kurangnya 75% dari
jumlah provinsi yang terdapat stasiun relay, Tahun ketiga
berjumlah 100% dari jumlah provinsi yang terdapat
stasiun relay.
3. Prosentase sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf (a)
dan (b) UU No 32 Tahun 2002, sebanyak-banyaknya 50%
di Pulau Jawa.
4. Pendirian induk jaringan atau anggota jaringan
sebagaimana disebut dalam ayat 2 wajib dilakukan di
lokasi stasiun relay yang sudah ada.
5. Pendirian sistem stasiun berjaringan sebagaimana diatur
dalam pasal 6 wajib memberikan kesempatan kepada
mitra lokal untuk terlibat dalam kepemilikan saham
sekurang-kurangnya sebesar 51% pada tahun 2010.
6. Pelaksanaan pemberian kesempatan kepemilikan kepada
mitra lokal sebagaimana dimaksud dalam ayat di atas
dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan tahapan
sebagai berikut:
7. Tahun kedua sekurang-kurangnya mitra lokal dapat
memiliki 20 % kepemilikan saham terhadap stasiun induk
jaringan.
8. Tahun ketiga sekurang-kurangnya mitra lokal dapat
memiliki 40 % kepemilikan saham terhadap stasiun induk
jaringan.
9. Sekurang-kurangnya mitra lokal dapat memiliki 51 %
kepemilikan saham terhadap stasiun induk jaringan.

22
3. PENYIARAN KOMERSIAL DAN KOMUNITAS
Berdasarkan sifatnya, jenis penyiaran ini dibedakan menjadi dua kategori
yang di antaranya adalah penyiaran komersial dan penyiaran komunitas.
A. Penyiaran Komersial
Kebanyakan penyiaran yang bersifat komersial ini, hanya mengandalkan
kehidupan dan pendapatan dari pemasukan iklan. Dan penyiaran yang bersifat
komersial ini pada umumnya merupakan penyiaran dari pihak swasta bukan
negeri. Walaupun penyiaran ini merupakan penyiaran swasta dan bukan
pemerintahan atau negeri, penyiaran ini masih dalam ikatan perundang-
undangan tentang penyiaran. Hal ini dikarenakan penyiaran merupakan
konsumsi publik alias akan didengar oleh banyak orang secara global dari
semua kalangan. Sehingga, penyiaran komersial ini masih memiliki batasan-
batasan tertentu sesuai dengan kebijakan penyiaran yang berlaku.
Mungkin kita pernah merasakan kalau sistem penyiaran swasta seperti
pada televisi swasta di Indonesia terdapat keniscayaan. Hal ini dikarenakan
televisi swasta di Indonesia sangat sentralistik. Hal ini disebabkan karena
televisi swasta di Indonesia mampu menjangkau hingga 80% penduduk di
Indonesia. Sedangkan, penduduk di Indonesia yang mampu mengakses
televisi mencapai 65%. Hal ini dengan kata lain, yang dapat terakses sekitar
118 juta penduduk Indonesia. Sedangkan untuk masing-masing televisi kini
sudah bisa mencapai 60 sampai 99% penduduk yang terakses jangkauan.
Ada dua hal yang dapat kita ketahui mengenai jangkauan penduduk
Indonesia. Pertama, jumlah penduduk Indonesia yang mampu mengakses
televisi mencapai 50%. Kedua, di sisi lain, televisi sudah mampu
menjangkau dari 60 sampai 90% dari mereka yang bisa mengakses televisi.
Hal ini dapat disimpulkan mengingat di Amerika Serikat saja setiap penduduk
saja memiliki televisi, namun terdapat aturan television’s household atau
nation’s TV homes bahwa tidak boleh menjangkau lebih dari 39%.

23
B. Penyiaran Komunitas
Penyiaran komunitas ini pada umumnya di bawah suatu lembaga
pemerintahan, itu sebabnya banyak yang menyebutnya sebagai Lembaga
Penyiaran Komunitas. Jika didefinisikan bahwa Lembaga Penyiaran
Komunitas merupakan suatu lembaga penyiaran yang mampu memberikan
pengakuan secara signifikan dan akurat terhadap peran supervisi dan evaluasi
kepada anggota komunitasnya. Nah, pengakuan tersebut diberikan melalui
sebuah lembaga supervise yang memang didirikan khusus dengan tujuan
yang spesial. Itulah penyiaran komunitas secara umum garis besarnya.
Pada intinya penyiaran komunitas itu merupakan jenis penyiaran yang
berdiri di bawah naungan komunitas atau lembaga-lembaga walaupun bukan
non pemerintahan. Beberapa Radio atau televisi yang menggunakan jenis
penyiaran komunitas di antaranya:
 TV Kampus,
 Radio Kampus,
 TV Komunitas,
 Radio Komunitas,
 Radio Organisasi
Itu sebabnya, tak heran jika kita yang berada di lingkungan kampus, mulai
terdapat beberapa jurnalistik kampus atau komunitas yang mulai bertebaran
untuk menyiarkan beberapa berita atau kegiatan lokal yang ada di sekitarnya.

4. PENYIARAN NASIONAL (GOVERMENT OPERATOR)


Penyiaran Nasional sebenarnya hampir serupa dengan penyiaran
komunitas. Hanya saja, komunitas di bawah naungan lembaga, sedangkan
penyiaran nasional di bawah naungan pemerintahan. Itu sebabnya penyiaran
nasional merupakan penyiaran yang dimiliki atau dibawahi oleh pemerintah
dan akses siaran hanya mencakup dalam negeri saja tidak sampai ke luar
negeri.
Adapun tujuan dari kegiatan penyiaran nasional antara lain:
 Memperkuat intergrasi Nasional.
 Mampu mengembangkan pendapat publik.

24
 Mampu memenuhi setiap hak masyarakat.
 Mampu mengkokohkan nilai-nilai dasar dari demokrasi.
 Mampu mempertahankan keadilan dan kebenaran.
Di Indonesia sendiri, setiap tanggal 1 April ditetapkan sebagai hari untuk
memperingati Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas). Harsiarnas memiliki
perjalanan sejarah yang panjang dan membentuk ndonesia sebagai sebuah
bangsa. Kemudian, Harsiarnas ditetapkan sejak tahun 2009 silam di kota
Solo. Baru setelah itu berlanjut diperingati sebagai salah satu stakeholders
dari bidang penyiaran di Indonesia.

3.4. Prinsip Kerja Stasiun Televisi

Cara kerja stasiun TV pertama-tama dimulai dari Departemen


Programming. Departemen inilah yang merencanakan dan menentukan
program apa yang akan ditayangkan, pada jam berapa, dan siapa target
pemirsanya. Lalu program itu apakah harus dibuat sendiri secara inhouse,
outsource, dibeli dari PH lokal atau harus diimport dari luar negeri. Jika dibeli
dari luar negeri, program itu berupa cassete atau berupa siaran langsung
(live). Progam impor dalam bentuk pita cassete contohnya adalah film seri
The A-Team, Smallville atau Mc Gyver, sedangkan program impor live
contohnya adalah sepak bola piala dunia, tinju professional atau balap mobil
F1.
Bila program-program itu telah dipilih dan jadwal penayangannya telah
dutentukan, maka bagian Sales & Marketing yang akan memasarkan /
menjualnya kepada calon pemasang iklan. Slot-slot waktu yang tersedia
untuk iklan kemudian diberi harga (rate card), sedangkan jenis iklan yang
ditawarkan bisa berupa video, graphic, animasi, running text, iklan built in
atau blocking time. Itu semua tergantung dari kesepakatan antara kedua belah
pihak (pemasang iklan dan operator stasiun TV).
Jika program harus dibuat sendiri secara in house, maka bagian Produksi
kemudian akan menyusun crew, membuat jadwal dan memproduksi program

25
itu sesuai target waktu yang telah ditentukan. Produksinya bisa dikerjakan di
dalam studio atau di luar studio, tergantung dari jenis program apa yang
sedang dibuat. Setelah jadi (dalam bentuk pita cassete atau file hardisk)
langkah berikutnya adalah proses Pasca Produksi(Editing, Graphic dan
Quality Control). Bila telah lolos dari Quality Control berarti program ini
telah siap tayang, dan program itu kemudian dikirim ke Playout untuk
dimasukkan ke dalam daftar tunggu (Play List). Nantinya, pada jam, menit
dan detik yang telah ditentukan, program ini akan tayang sendiri secara
otomatis berdasarkan perintah dari software On-Air Automation. On-Air
Automation bekerja berdasarkan data entry yang dimasukkan oleh bagian
Traffic. Data yang di entry itu misalnya: judul program, durasi, jam, menit
dan detik kapan program itu harus tampil ke layar. Jika fasilitasnya tersedia,
bisa juga data itu berisi kapan running text, graphic atau animasi iklan harus
tampil bersama-sama dengan program (fasilitas ini disebut dengan Secondary
Event). Bagian Traffic biasanya berada di bawah Sales dengan tujuan agar
memudahkan koordinasi dan kontrol terhadap penayangan iklan. Sebab hal
ini berakitan erat dengan masalah tagihan dan pembayaran iklan.
Traffic atau pengaturan lalu lintas program dan iklan ini cukup rumit,
karena melibatkan banyak pihak (Programming, Sales, Finance dan Teknik)
sehingga diperlukan software khusus untuk membantu mempermudah teknis-
operasionalnya. Ketika semuanya sudah tersusun rapi dan kemudian di run,
maka Playout akan secara otomatis menayangkan program dan iklan itu
secara berurutan sesuai jadwal yang telah tersusun dalam Play List. Sinyal
audio-video yang keluar dari Playout kemudian dipilih oleh Master Switcher
untuk selanjutnya dikirim ke Pemancar untuk dipancarkan. Dalam banyak
kasus sering kali letak Pemancar berada jauh di luar studio, sehingga
dibutuhkan sebuah alat yang berfungsi ntuk menyalurkan sinyal dari Studio
ke Pemancar. Alat ini kemudian disebut dengan STL (Studio to Transmitter
Link) sebagaimana diperlihatkan dalam gambar diagram di bawah ini :

26
Gambar diagram prinsip kerja stasiun televisi
Dalam menyusun urutan program sering kali terdapat slot waktu untuk
siaran langsung (live), baik yang berasal dari dalam atau dari luar studio.
Sementara itu siaran langsung biasanya waktunya sering tidak pasti, dalam
arti bisa maju atau mundur beberapa menit atau detik. Oleh karena itu di
dalam software On-Air Automation umumnya telah tersedia fasilitas yang
mampu menyesuaikan maju mundurnya waktu penayangan program siaran
langsung ini. Siaran langsung dari luar studio umumnya menggunakan
jalur Fiber Optic, Satelit atau Microwave Link sebagai sarana untuk
mengirimkan sinyal dari lokasi ke studio. Sinyal-sinyal yang berasal dari luar
ini dipilih melalui Routing Switcher dan kemudian harus disinkronkan
terlebih dahulu dengan standar sinyal eksisting yang ada di dalam studio.
Perangkat yang berfungsi untuk mensinkronisasi sinyal video ini disebut
Frame Synchronizer. Selanjutnya, untuk mengukur kualitas sinyal-sinyal dari
luar itu digunakan peralatan video monitoring berupa Waveform dan
Vectorscope. Siaran langsung dari dalam Studio misalnya adalah siaran
berita, wawancara atau dialog. Di dalam siaran berita sering kali disisipi
dengan laporan langsung dari lokasi. Maka sinyal dari lokasi ini harus dikirim
dulu ke studio, kemudian digabungkan dengan pembaca berita (terkadang
disisipi text dan gambar-gambar graphic), baru kemudian diteruskan ke
Master Switcher untuk disisipi logo, running text atau iklan animasi (bila ada)

27
dan selanjutnya output dari Master Switcher dikirim ke Pemancar. Jika
ukuran Studio itu cukup besar maka bisa digunakan untuk memproduksi
program-program hiburan seperti talk show, kuis, kontes / live music atau
acara-acara lain yang agak kolosal. Tapi itu semua tergantung dari visi dan
misi dari stasiun TV itu sendiri. Di beberapa stasiun TV, studio untuk
program hiburan seperti itu umumnya terpisah dari studio untuk siaran berita,
sehingga ada lebih dari satu studio untuk memproduksi program yang
berbeda-beda. Tapi di beberapa stasiun TV banyak juga dijumpai hanya satu
studio untuk memproduksi berbagai macam program. Tujuannya adalah
untuk efisiensi. Maksudnya, efisien dalam hal investasi alat, ruangan dan
jumlah personel yang mengoperasikannya. Studio sering pula digunakan
untuk keperluan rekaman (taping). Hasil rekamannya kemudian di proses di
jajaran Pasca Produksi untuk menjalani proses editing. Misalnya gambar-
gambar yang tidak perlu harus dibuang, suara yang lemah diperkuat atau yang
terlalu kuat dikurangi, kemudian diberi tulisan atau graphic agar tampilannya
lebih menarik, atau diberi sisipan suara (dubbing / voice over) bilamana perlu.
Setelah proses itu semua selesai kemudian materinya diserahkan ke bagian
Quality Control untuk diperiksa kualitasnya. Bila telah lolos QC barulah
dikirim ke Play Out untuk dimasukkan ke dalam daftar tunggu (Play List).
Pada waktu yang telah ditentukan, program ini kemudian akan tayang sendirir
secara otomatis atas perintah software On-Air Automation.

28
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Pengertian Studio Televisi

Stasiun nasional adalah stasiun yg menurut Head dan Sterling (1982 ) yang
dikutip Morissan dalam bukunya Media pennyiaran, mendefinisikan jaringan
sebagai “ two or more stasions interconnected by some means of relay (wire,
cable, terrestrial microwaves, satellite) so as to enable simultaneous broad
casting of the same program “ artinya : dua atau lebih stasiun yang saling
berhubungan melalui relai (kawat, kabel, gelombang mikro terrestrial , satelit)
yang memungkinkan terjadinya penyiaran program secara serentak.
Dari definisi yang diberikan Head dan Starling ini dapat disimpulkan
bahwa stasiun jaringan adalah sejumlah stasiun penyiaran yang saling
berhubungan untuk dapat menyiarkan program secara serentak.
Namun untuk dapat disebut “ jaringan” terdapat ketentuan jumlah minimal
stasiun penyiaran yang mau bergabung untuk membentuk suatu jaringan
penyiaran. Jumlah minimal stasiun penyiaran ini harus dipenuhi terlebih
dahulu agar dapat dinyatakansebagai stasiun berjaringan secara hukum.
Karenanya Head dan Sterling, menyatakan bahwa stasiun jaringan harus …
constitue a minimal network in the legal sense ( membentuk jaringan minimal
[ yang diakui ] secara hukum).
Hal penting yang perlu dipahami bahwa terdapat dua pihak dalam system
penyiaran berjaringan yaitu :
1. Stasiun jaringan, yaitu stasiun yang menyediakan program. Stasiun
jaringan tidak memilki wilayah siaran sehingga stasiun jaringan
tidak dapat dapat menyiarkan programnya tanpa bekerja sama
dengan stasiun yang memilki wilayah siaran .
2. Stasiun afiliasi, yaitu stasiun lokal yang bekerja sama (berafiliasi)
dengan stasiun jaringan. Stasiun lokal memiliki wilayah siaran,
namun sifatnya terbatas di daerah tertentu saja.

29
Setiap Negara yang memilki system penyiaran dengan pola jaringan
memiliki ketentuan berbeda-beda mengenai ketentuan minimal suatu
jaringan. Di AS, anggota jaringan paling sedikit terdiri dari 25 stasiun
penyiaran. Sebagaimana ketentuan lembaga berwenang di bidang penyiaran.
Di AS, yaitu FCC yang mendefiniskan jaringan sebagai: “Any program
service that offers at least 15 hours of programming each week to at least 25
stasions in 10 states “ (setiap program (televisi atau radio) yang melakukan
siaran menimal 15 jam per minggu kepada minimal 25 stasiun di 10 wilayah
Negara bagian ).
Dengan demikian menurut ketentuan FCC itu, selain jumlah stasiun yang
menerima program siaran ditentukan minimal 25 stasiun, durasi program
siaran ditetapkan minimal 15 jam per minggu.

4.2. Sistim Siaran Langsung TV Dari Luar Studio

Siaran langsung merupakan proses dalam melakukan siaran dari


tempat produksi baik studio maupun di luar studio pada waktu yang sama
sehingga penonton dapat menyaksikan acara secara bersamaan pada saat
produksi / kejadian berlangsung.
Untuk melakukan siaran langsung dari studio mungkin tidak akan menjadi
masalah karena jalur audio video biasanya telah dipersiapkan sebelumnya.
Namun untuk melakukan siaran langsung dari luar studio nampaknya agak
berbeda karena kita dituntut untuk membangun jaringan yang akan digunakan
dalam mengirimkan sinyal audio dan video dari lokasi produksi ke stasiun
penyiaran. Berikut adalah teknik dan peralatan yang biasanya digunakan unuk
melakukan siaran langsung pada televisi dari luar studio.
1. Microwave Transmission
Microwave Transmission atau disebut juga dengan Field Pickup Unit /
FPU sebuah peralatan yang digunakan untuk mengirimkan sinyal audio dan
video secara direct dari pemancar ke penerima. Sarat Microwave
Transmission agar dapat terhubung adalah antara pemancar dan penerima

30
harus Line of Sight / LOS tanpa adanya penghalang apapun sehingga jarak
yang bisa dicapai dengan sistem ini hanya terbatas dalam kota.

2. Communication Satellites : Uplink dan Dwonlink


Communication Satellites untuk broadcast diposisikan pada orbit
geosynchronous 22.300 mil di atau bumi. Di orbit ini, satelit bergerak
serentak dengan bumi, sehingga tetap berada pada posisi yang sama
reelatif terhadap bumi. Komunikasi pada satelit beroprasi pada dua frekuensi
yaitu frekuensi rendah C-band dan pada frekuensi tinggi Ku-band.
Sistem pengiriman gambar dan suara dengan menggunakan satelit
memiliki jarak yang lebih jauh dan tidak terbatas oleh halangan, selama
masih dalam jangkauan satelit maka siaran langsung dapat dilaksanakan.
Proses pengiriman sinyal ke satelit biasa disebut dengan istilah uplink dan
proses pengambilan gambar dari satelit disebut dengan donwlink. Sarat untuk
dapat melakukan siaran melalui satelit selain memiliki parabola untuk
melakukan uplink dan downlink yaitu harus memiliki transponder yang akan
digunakan untuk menerima pancaran dari bumi dan mengembalikaanya ke
bumi dengan harga sewanya cukup mahal pada saat ini. Tanpa adanya
transponder pancaran yang kita uplink tidak ada artinya karena tidak akan
pernah dikembalikan ke bumi.
3. Internet Network : Streaming
Pengiriman gambar dan suara dilakukan dengan menggunakan jaringan
internet, sehingga dimana ada jaringan interet yang memadahi maka proses
ini dapat dilakukan. Hal yang perlu dipersiapkan dalam mengirimkan gambar
dan suara dengan cara ini yaitu peralatan encoder yang dilengkapi dengan
capturecard diperlukan dalam proses pengiriman sinyal, server yang
digunakan sebagai titik akses sinyal yang telah kita kirimkan, dan peralatan
decoder yang digunakan untuk menerima sinyal dari server, sehingga
audiovisual dapat kita terima dan saksikan.

31
4. Cable Distribution
Cable Distribution yaitu sistem pengiriman sinyal dilakukan dengan
menggunakan media kawat sehingga jarak hanya terbatas pada panjang kabel
yang kita gunakan.

4.3. Peralatan-Peralatan Dalam Pembuatan Siaran Lokal

 Peralatan Studio TV dan Fungsinya


Pada ruang studio siaran terdapat beberapa peralatan sebagai berikut:

4.3.1. Kamera
Dilihat dari penggunaannya, kamera video dibagi menjadi tiga, yakni
kamera studio, kamera portable (ENG camera) dan kamera EFP (Electronics
Field Production).
4.3.1.1. Kamera Studio
Adalah kamera yang biasanya digunakan dalam studio (in door) untuk
memproduksi sebuah program acara televisi.
Biasanya satu set kamera studio terdiri atas:
a. Kamera: - lensa (box lens), kamera head, view finder,
kamera mounting,
b. Kabel kamera,
c. Camera Control Unit / Base Station,
d. Remote Control Panel / Operation Control Panel,
e. System Monitoring : wavefrom monitor danvideo monitor,
f. Power Supply.

32
KAMERA STUDIO PADA TVRI NTT

4.3.1.2. Kamera ENG (Electronics News Gathering) atau Portable


Camera
Pada awalnya, penemuan kamera jenis ini untuk hunting berita.
Hal ini diabadikan dalam nama ENG yang melekat untuk jenis kamera ini.
Dalam praktiknya, biasanya kamera ENG ini terbagi menjadi dua, yakni:
1. Kamer Built in VTR (camrecorder)
2. Kamera Separate VTR
Biasanya 1 (satu) set kamera ENG terdiri atas :
a. Lensa (portable lens)
b. Kamera head
c. View finder (VF)
d. Video Cassette Recorder (VCR)
e. Microphone (mic)
f. Batterry and housing
g. Ultra Light Lamp / Eye Lamp
h. Camera mounting : tripod dan spreader
i. Carryng Case : kamera (camcorder) dan tripod

Kamera ENG PADA TVRI NTT

4.3.1.3. Kamera EFP (Electronics Field Production)


Kamera jenis ini biasanya dipakai untuk produksi dalam ruangan (in door),
hampir sama dengan jenis pertama.

33
1 (kamera) set kamera EFP biasanya terdiri atas :
a. Kamera: lensa (portable / box lens), kamerahead, view
finder (VF), camera mounting, rolling tripod, hand crane.
b. Kabel kamera,
c. Camera Control Unit / Base Station,
d. Remote Control Panel / Operation Control Panel,
e. System Monitoring : wavefrom monitor danvideo monitor,
f. Power Supply.

Kamera EFP PADA TVRI NTT

4.3.1.2. Lampu Studio


Lampu studio yang dipasang tetap dan lampu portable yang dilengkapi
dengan stand lampu.
Lampu berfungsi untuk penerangan agar cahaya yang mengenai obyek
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan kamera, sehingga dapat diperoleh
gambar yang berkualitas/jelas.Lampu studio yang di pasang tetap pada plafon
diatas arena shoting jumlahnya lebih dari 10 lampu dan arahnya diatur
sehingga mengarah pada obyek. Pengaturan lampu dilakukan oleh seorang
operator penata cahaya.Sedangkan lampu portabel yang dilengkapi
tripot/stand digunakan bila dirasa intensitas cahayanya masih kurang. Setiap
lampu biasanya memiliki daya 1000 -1500 watt. Semua lampu dihubungkan
ke sumber listrik melalui switcher box dan switcher utama dengan
menggunakan kabel listrik dan pengaman. Switcher box lampu. Terdiri dari
kumpulan switch (saklar) lampu yang masing-masing berfungsi untuk

34
menyalakan dan mematikan lampu studio. Switcher box dihubungkan ke
sumber listrik melalui panel sekering pengaman otomatis/MCB ke switcher
utama jenis handle.

Lampu Studio PADA TVRI NTT

4.3.1.3. Talkback
Untuk sarana komunikasi antar kru yang terlibat dalam sebuah produksi
televisi dengan multikamera diperlukan alat komunikasi. Alat vital ini
dinamakan talkback. Tidak seperti pada kamera ENG, dalam kamera EFP dan
kamera studio, talkback bisa diintegrasikan langsung dikamera tersebut.
Talkback terdiri atas microphone serta headset.

TALLKBACK PADA TVRI NTT

4.3.1.4. Teleprompter
Tidak semua produksi multikamera memerlukan alat ini, sangat tergantung
dari jenis acara yang diproduksi. Ini merupakan alat bantu bagi anchor atau
pembawa acara untuk menyampaikan informasi tertentu. Satu set alat ini
terdiri dari monitor yang diintegrasikan pada kamera serta satu unit komputer

35
di MCR.Teleprompter sebetulnya ”bukan” alat komunikasi dan tidak di
desain untuk keperluan itu.Teleprompter di “tempelkan” pada lensa kamera,
sehingga ketika anchor membaca pandangan mata masih ke arah kamera.
Untuk beberapa hal, teleprompter ini bisa juga digunakan director atau
producer untuk memberikan “isyarat” tertentu pada pembawa acara tadi.

TELEPROMPTER PADA TVRI NTT

4.3.1.5. Sub Control ( Ruang Kendali )


Sub control (ruang kendali ) merupakan tempat untuk melakukan seluruh
kegiatan produksi. Di tempat ini, pengarah program, produser, dan asisten
produser membuat keputusan mengenai gambar dan suara terbaik yang akan
disiarkan secara langsung atau direkam. Ruang kontrol studio menjalankan
empat fungsi kontrol produksi yaitu: kontrol program ( program control ),
kontrol gambar (image control ), kontrol suara ( audio control ), dan kontrol
cahaya ( lighting control).

36
 Peralatan –peralatan penting di ruang kontrol studio
antara lain:
4.3.2.1.Video Mixer / Vision Mixer
Peralatan ini berguna untuk memilih gambar atau video yang berasal dari
kamera, VT, maupun komputer dan sekaligus sebagai alat kombinasi
gambar.Digunakan untuk menerima masukan dari setiap kamera yang
digunakan untuk shoting dan meneruskan ke VTR untuk direkam.
Alat ini juga berfungsi untuk memilih gambar dari kamera mana yang
akan direkam ke VTR. Dan efek-efek apa yang akan dipilih dan digunakan
sebagai transisi perpindahan gambar dari kamera yang satu ke kamera yang
lain oleh switcherman atas perintah sutradara.
4.3.2.2. Audio Mixer
Peralatan ini berguna untuk mengontrol atau mengatur sumber – sumber
audio dari studio set maupun sumber lain yang akan masuk dalam siaran.
MIXER PADA TVRI NTT

4.3.2.3. TV Monitor
TV monitor. Berfungsi sebagai display kamera untuk memonitor hasil
pengambilan gambar setiap kamera sehingga bisa diketahui kualitasnya agar
dipilih sutradara untuk direkam di master VTR. Oleh karena itu Setiap
kamera dipasang satu monitor. Master VTR juga membutuhkan dipasang
satu monitor untuk mengetahui gambar dari kamera mana yang sedang
direkam di VTR. Pemilihan gambar dilaksanakan oleh switcherman dengan
memilih menggunakan mixer Video yang telah dilengkapi dengan fasilitas
switcer.

37
Perpindahan gambar dari kamera satu ke kamera yang lain menggunakan
mode wiper sehingga perpindahan atau transisi dari gambar tidak jumping
dan halus. Transisi ada beberapa mode seperti super inpose, wip horizontal,
vertikal, diagonal dan sebagainya.

TV MONITOR PADA TVRI NTT

4.3.2.4. Sound System


Sound sistem yang terdiri dari mic, mixer audio, equalizer, amplifier,
speaker, headpone, tape recorder/cassette recorder, piringan hitam, CD/DVD
player dan sebagainya. Sound sistem digunakan untuk keperluan talk back
komunikasi antara kamerawan dengan sutradara/pengarah dalam rangka
koordinasi, pemberian instruksi oleh pengarah kepada kamerawan. Talkback
juga disalurkan ke ruang-ruang lain seperti ruang telecine untuk koordinasi
pemutaran film, slide dan sebagainya.
Sound sistem juga berfungsi sebagai sumber suara utama dan pendukung
program. Suara utama adalah suara obyek shoting dan suara pendukung
adalah sebagai sumber suara untuk backsound musik, sound efex dan
sebagainya. Microphone untuk menangkap suara dan diubah menjadi elektris
dan disalurkan ke mixer audio.dari mixer disalurkan ke qualizer.Pada mixer
dan equalizer suara bisa diolah nadanya sehingga kualitas suaranya baik.
Selanjutnya keluarannya disalurkan ke amplifier untuk diperkuat dan
keluaranya disalurkan ke tape recorder untuk direkam atau langsung ke Video
Tape Recorder (VTR).

38
4.3.2.5. Lighting Control
Peralatan ini berfungsi seperti mixer yang berguna untuk pengesetan dan
pengaturan cahaya yang ada dalam studio set. Instrumen pengatur cahaya
biasanya terletak pada ruang kontrol studio atau pada salah satu sudut di
studio. Posisi pengatur cahaya yang berada di ruang kontrol akan
memberikan banyak keuntungan, karna penata cahaya dapat langsung
berkomunikasi orang-orang di ruang kontrol. Studio televisi dilengkapi
dengan sistem pencahayaan yang terdiri atas sejumlah sumber cahaya yang
diagntungkan pada langit-langit studio.Setiap sumber cahaya tersebut harus
dapat diatur tingkat pencahayaan yang diperlukan untuk setiap program.

Lighting Control Pada TVRI NTT

39
4.3.2.6. Character Generator
Biasa juga disebut dengan CG atau Chargen , ini adalah untuk membuat
serta menampilkan title, subtitle,serta graphic yang dibutuhkan dalam
tayangan produksi acara televisi. Ada yang berbentuk keyboard yang
dihugungkan langsung ke vision mixer, ada juga beerbentuk satu unit
komputer yang berdiri sendiri yang bisa dihubungkan ke vision mixer.

Character Generator Pada TVRI NTT

4.3.2.7. Waveform
Alat ini digunakan untuk mengukur kualitas video yang dihasilkan
oleh masing-masing kamera serta dari VT. Juga bisa digunakan untuk
mengukur audio. Waveform menampilkan graphic yang menjadi parameter
atau acuan yang bisa digunakan apakan kualitas video dan audio sudah sesuai
harapan atau belum.

4.3.2.8. CCU (Camera Control Unit)


Ini merupakan satu alat yang bisa mengontrol beberapa fungsi yang ada di
kamera. Yang bisa dikontrol atau digantikan fungsinya melalui alat ini

40
diantaranya adalah pengaturan pencahayaan (brightness contrast), temperatur
warna (color temperature), kecepatan (shutter speed), white balance, serta
warna hue (red, green, blue). Jumlah CCU yang digunakan sama persis
dengan jumlah kamera yang digunakan karena masing-masing kamera
dikontrol oleh satu CCU.

CCU (Camera Control Unit) Pada TVRI NTT

4.3.2.9. Video Tape Recording (VTR) Material Room


VTR adalah peralatan yg digunakan untuk merekam (Record) dan
memutar (playback) gambar dan suara untuk keperluan siaran. Bagian ini
merupakan tempat penyedian materi-materi program siaran yang berbentuk
tape atau kaset siap tayang seperti sinetron, program non-drama. VTR
berfungsi merekam dan melihat rekaman pada proses produksi, dapat juga
digunakan untuk meng-capture (mengubah rekaman dari kaset pita
ke digital). Kaset-kaset tersebut di barcode atau dikomputerisasikan sehingga
terdapat pembagian segmen untuk sebuah program acara. Kemudian setelah
dibagi, di input ke Flexicart atau mesin pemutar materi program.

41
4.3.3. Master Control ( Ruang Kendali Siar )
Ruang master kontrol atau Master Control Room (MCR)
Televisi atau sering disebut juga sebagai ruang kendali siaran televisi,
merupakan ruangan yang berisikan perangkat teknis utama penyiaran dalam
mengontrol segala proses siaran stasiun televisi. MCR menjadi pusat dari
segala kegiatan produksi siaran yang ada di stasiun penyiaran televisi. MCR
sangat penting karena semua materi siaran baik acara secara langsung (live)
maupun rekaman di studio, atau kejadian yang langsung dari suatu lokasi di
luar studio melalui OB Van atau mobil siaran, harus melalui MCR terlebih
dahulu, sebelum akhirnya dipancarkan ke satelit. Materi siaran berupa iklan,
logo stasiun televisi, program-program acara, running text dan sebagainya,
semuanya telah disiapkan di MCR untuk ditayangkan.
Bagian penyiaran atau broadcasting merupakan ujung dari produksi
materi siaran seperti program acara, iklan, dan sebagainya. MCR menjadi
pusat kegiatan penyiaran, meliputi pengoperasian peralatan siaran televisi dan
hal-hal non-teknis seperti pengaturan waktu tayang. Beberapa stasiun televisi
menempatkan bagian penyiaran menjadi satu departemen tersendiri yang
umum dikenal dengan Departement On Air Broadcas]t. Dalam departemen
ini, terdapat bagian teknis (meliputi Master Control dan video tape
recording (VTR) On Air), bagian non-teknis (meliputi traffic log dan
presentasi). Seluruh materi siaran akan melalui MCR dan kemudian menuju.
perangkat uplink untuk ditransmisikan melalui satelit dan ke stasiun relay di
seluruh Indonesia.
Master control juga bertanggung jawab terhadap kualitas teknis program
sesuai dengan standar yang ditentukan. Kegiatan pada Master control dapat dibagi
menjadi empat bagian yaitu:
1. Masukan program ( program input )
Materi program yang masuk ke master control dapat berasal dari studio,
satelit, stasiun jaringan, siaran langsung diluar studio atau kurir dalam
bentuk video tape. Program siaran langsung, akan langsung diarahkan ke
pemancar, namun sebagian besar materi program harus disimpan dulu
sebelum disiarkan. Master control juga menyimpan berbagai jeda ( station

42
break ) yang dapat berupa iklan, promo ( teaser ) program selanjutnya,
pengumuman, identifikasi stasiun yang muncul di antara program.
2. Penyimpanan program ( program storage )
Seluruh materi program yang sudah direkam disimpan di Master
control atau pada ruang penyimpanan yang telah ditetukan. Setiap program
memiliki kode tertentu agar dapat cepat diketahui dan di temukan.
3. Penemuan program ( program retrieval )
Penemuan program ( program retrieval ) mencakup kegiatan pemilihan,
permintaan dan penayangan materi program. Penemuan program ditentukan
oleh program log yang berisi daftar perinci setiap program yang ditentukan
pada hari tertentu. Program log berisi informasi yang diperlukan bagi
efisiensi operasional stasiun penyiaran seperti informasi mengenai waktu
tayang program, durasi program, judul program, asal atau sumber program,
kode program, jenis program ( langsung atau rekaman ).
Program log diterbitkan setiap hari, biasanya lebih dulu satu atau dua hari
dari penayangan.Kebanyakan stasiun TV menampilkan program log dilayar
komputer, namun terkadang menyediakan pula dalam bentuk hard copy.
4. Traffic
Traffic adalah bagian yang sangat penting pada sebuah stasiun televisi,
namun tak banyak orang yang memahaminya. Traffic, seperti yang
ditunjukan namanya, ialah daftar yang berisi jadwal yang menjaga alur dari
seluruh susunan acara, iklan, promosi, berita yang akan mengudara. Dunia
penyiaranmembutuhkan ketepatan untuk semua jadwal yang sudah disusun,
untuk itu dibutuhkan Traffic.
Dengan demikian, Traffic merupakan panduan yang akan memberitahu
teknisi apa yang nanti akan ditayangkan dan berapa lama
waktunya. Traffic ialah jadwal harian untuk suatu stasiun televisi yang berisi
catatan yang menunjukan kapan dan apa yang sudah diudarakan. Bagi
departemen pemasaran, Traffic merupakan jadwal yang memungkinkan
secara akurat mengirimkan tagihan untuk penayangan iklan-iklan.
Dewasa ini, Traffic untuk stasiun televisi sudah sepenuhnya menggunakan
program komputeryang dijalankan secara otomatis. Maka seluruh program,

43
promosi dan iklan, bisa dijalankan dan dihentikan melalui komputer. Bila
mesin Traffic tidak berjalan sesuai jadwal, maka program tidak bisa diputar
pada waktu yang tepat sehingga dapat muncul berbagai persoalan lain,
misalnya stasiun televisi dapat kehilangan uang dari iklan yang harus
disiarkan.

Master Control ( Ruang Kendali Siar ) Pada TVRI NTT

4. 4 Tahapan-Tahapan Dalam Pembuatan Produksi


Siaran Lokal

Dalam merumuskan sistem peralatan teknik stasiun penyiaran perlu


dipertimbangkan hal-hal yang mencakup aspek produksi, aspek penyiaran dan
aspek pendukung siaran lainnya. Pertimbangan teknik yang harus
diperhatikan antara lain sebagai berikut:
4.1.1. Aspek produksi
Aspek Produksi dengan pertimbanganya antara lain:
1. Jenis dan ukuran program, misalnya : news, talk show, music
(besar, sedang, kecil) atau drama (besar, sedang, kecil) dan lain-
lain,
2. Ukuran (luas lantai) studio misalnya : ukuran kecil (50m2-300m2),
menengah (350 m2-500m2), dan besar (600m2-1000m2) ,

44
3. Tipe produksi, misalnya: rekaman saja (taping) atau termasuk
siaran langsung (live),
4. Hasil produksi apakah full kompetitif (target komersial) atau
tidak, ini merupakan kaitanya dengan mutu dan pengadaan
peralatan yang menghasilkan effek, daya tarik, audio/visual dan
peningkatan mutu seperti vision mixer, sound mixer, lighting
stytem dan peralatan pasca produksi (editing, dubbing, mixing dan
lain-lain),
5. Perkiraan volume produksi dan lokasi produksi ( di studio saja atau
termasuk luar studio), bagaimanakah tingkat mobilitas yang
diinginkan (tinggi, sedang, rendah) dan anggaran (budget) yang
akan dialokasikan untuk pengadaan peralatan.
4.1.2. Aspek penyiaran
1. Aspek penyiaran dengan pertimbanganya antara lain :Apakah
kegiatanya menyiarkan saja atau dengan kegiatan produksi
terbatas.
2. Menyiarakan saja artinya menerima bahan siap siar dari luar
(program provider,production house).
3. Apakah ada kemungkinan pengolahan kembali (readiting atau
pasca produksi) bahan siaran yang diterima dari pihak luar
(production house).
4. Produksi terbatas bisa berarti bahwa hanya memproduksi program
tertentu dengan volume kecil, misalnya : berita atau talk show.
1. Tipe siaran ( hasil rekaman atau live).
2. Siaran dari studio saja atau termasuk dari luar.
3. Perkiraan waktu siaran dan durasi jam siaran.
4.1.3. Aspek pendukung
Dalam melaksanakan kegiatan produksi dan penyiaran dibutuhkan
peralatan teknik lainya sebagai pendukung, biasanya disebut teknik umum
antara lain : pembangkit daya listrik dan diesel, alat dekorasi dan konstruksi,
alat transportasi, dan lain-lain.

45
Pertimbangan utama dalam pengadaan peralatan teknik umum terutama
adalah harus mampu mendukung kegiatan produksi dan penyiaran secara
efektif dan efesien.

4.2 PUSAT PRODUKSI TELEVISI


Stasiun televisi setidaknya memiliki tiga pusat produksi televisi utama
ditambah dengan satu unit pendukung. Ketiga pusat produksi televisi itu
antara lain :
1. Studio televisi: Yaitu ruang yang menjadi lokasi dimana
pertunjukan ( show) televisi berlangsung.
2. Ruang kontrol studio ( studio control room ): Yaitu ruangan
dimana program director ( PD ), produser, staf produksi, dan
personalia teknis lainnya membuat keputusan terbaik terhadap
berbagai pilihan sumber gambar dan suara.
3. Ruang master kontrol: Yaitu ruangan yang menjadi pusat syaraf
teknis stasiun televisi yang berfungsi untuk :
a. Masukan program ( program input ).
b. Penyimpanan program ( program storage ).
c. Penemuan program ( program retrieval ).
4.3.1. Studio Set
Menurut Morissan, M.A. : Studio TV yang dirancang dan dibangun
dengan baik akan memberikan kenyamanan bagi orang-orang yang bekerja di
dalamnya, sekaligus mendukung koordinasi semua elemen produksi yang
terlibat, seperti kamera, tata cahaya, tata suara, latar belakang, dan pemain.
Terdapat dua hal penting dalam membangun studio TV yaitu : Layout fisik
studio dan instalasi peralatan.
4.3.1.1. Layout Fisik Studio
Kebanyakan studio memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran luas
yang beragam. Kemajuan teknologi lensa zoom kamera telah sangat
membantu pergerakan kamera studio. Namun demikian, ukuran luas studio
tetap memberikan pengaruh pada tingkat kerumitan dan fleksibilitas produksi.
Semakin besar ukuran studio, semakin besar tingkat kompleksitas produksi

46
yang dapat dilakukan dan juga semakin fleksibel. Studio yang hanya
digunakan untuk program berita dengan menampilkan satu atau dua presenter
dan sekali-kali Interview dengan narasumber, membutuhkan ukuran ruangan
yang relative kecil atau bahkan sangat kecil.
Lantai studio harus memungkinkan kamera bergerak secara mulus dan
bebas.Lantai juga harus kuat untuk menerima beban berat seperti peralatan
dan properti studio.Langit-langit studio harus memiliki ketinggian yang
cukup, minimal 12 kaki dari lantai. Ketinggian kurang dari 12 kaki akan
menimbulakan hal-hal yang tidak menguntungkan, seperti :
Sumber cahaya menjadi terlalu dekat dengan objek,sehingga pengaturan
cahaya menjadi sulit dilakukan dan ruangan menjadi cepat panas. Selain itu
peralatan studio seperti lampu dan mikrofon akan mudah tertangkap kamera;
Langit-langit dan dinding studio harus dilapisi materi akustik yang berfungsi
mencegah suara memantul. Pendingin udara (AC) berperan sangat penting
untuk menjaga kenyamanan karena sinar lampu studio menghasilkan panas
dalam jumlah yang cukup besar; Pintu studio yang baik adalah yang berat dan
tidak tembus suara, namun cukup lebar untuk dilalui berbagai macam
peralatan ukuran besar.

4.3.1.2. Instalasi Peralatan


Studio televisi membutuhkan instalasi peralatan untuk mendukung proses
produksi. Beberapa peralatan itu antara lain :intercom, studio
monitor, program speaker, sumber listrik, dan pengatur cahaya.
a. Intercom atau intercommunication sistem
adalah alat yang memungkinkan seluruh personel produksi dan
personel teknik untuk saling berkomunikasi satu sama lainnya. Pengarah
program yang berada terpisah diruang kontrol, mengandalkan intercom untuk
memberi aba-aba dan instruksi.
b. Studio monitors
yang berfungsi menunjukan gambar video dari switcher, berperan
penting sebagai panduan para kru dan pengisi acara.
c. Program speaker

47
berfungsi untuk fungsi audio bagi studio monitor dan untuk
memperdengarkan suara-suara lainnya (misalnya: suara telepon,
musik) guna mendukung program yang tengah berjalan.
d. umber listrik
Setiap dinding studio hendaknya memiliki sumber listrik. Sumber
listrik bagi kamera, mikrofon, intercom, dan peralatan elektronik pendukung
produksi lainnya harus disebar merata pada setiap dinding. Hal ini
dimaksudkan agar kabel-kabel peralatan tidak menjadi terlalu panjang
sehingga lebih mudah diatur.
e. Pengatur cahaya
Studio harus dilengkapi alat pengontrol cahaya yang berfungsi
mengatur besar kecilnya intensitas cahaya yang dibutuhkan bagi setiap
program.

4.5. Tahapan-Tahapan Dari Peliputan Siaran Sampai Broad


Cast
Tahapannya kurang lebih sebagai berikut:

PRA PRODUKSI

1. Riset topik laporan mendalam untuk pitching saat rapat redaksi.


Sejumlah ide topik disiapkan produser untuk dibahas lebih jauh
dalam rapat redaksi. Supervising editor dan Pemred turut
menghadiri rapat itu dan kemudian memutuskan topik yang akan
digarap menjadi laporan mendalam.
2. Riset mendalam dilakukan produser bersama dengan reporter.
Tujuannya agar reporter mengerti betul arah dan tujuan liputan
mendalam sebuah topik tertentu. Sehingga reporter tidak lagi
bingung apa yang harus dilakukannya saat berada di lapangan.
Selain itu, reporter menjadi lebih terlibat dalam membangun
‘story’ dan menjadi lebih peka terhadap dinamika lapangan.

48
3. Produser bekerjasama dengan reporter mulai menentukan nara
sumber serta pemilihan ‘human example’ atau tokoh utama
laporan mendalam itu. Setelah pemilihan nara sumber telah
disepakati, reporter menghubungi nara sumber untuk membuat
janji liputan keesokan harinya. Sementara produser sudah mulai
merangkai cerita dan mempersiapkan WISHLIST liputan.

PRODUKSI

Liputan dilakukan selama 7 hari. Hampir setiap hari reporter


membuat laporan hasil liputannya dan menyerahkannya kepada
produser. Produser dan reporter juga membahas lebih jauh
perkembangan di lapangan sebelum menentukan liputan keesokan
harinya. Sementara campers mengumpulkan hasil ‘rough cut’
liputannya di tempat penyimpanan yang telah ditentukan
sebelumnya. Selama itu produser akan mengawasi serta
mengevaluasi hasil liputan sehingga bisa memutuskan apakah
hasilnya sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Perlu
dicatat proses produksi tidak harus 7 hari kerja karena itu
tergantung seberapa jauh laporan yang diinginkan.

PASCA PRODUKSI
1. Dua hari terakhir produksi digunakan untuk melengkapi audio
visual. Misalnya gambar cantik alias ‘beauty shot’, sekuen
pembuka tayangan atau sekuen sebagai ‘bridging’ atau sekuen
yang menjembatani satu bagian cerita ke bagian lainnya.
2. Sementara proses editing sudah berjalan. Pada hari ke-11 editor
akan mem-preview gambar yang telah terkumpul dan memastikan
semua gambar yang dibutuhkan skrip telah tersedia. Editor juga
mengidentifikasi jika ada gambar yang kurang dan perlu ‘shot’
tambahan. Pada hari ke-12, editor sudah mulai melakukan proses
editing. Proses editing akan didampingi oleh produser. Produser
juga berkewajiban memberikan segala kelengkapan yang

49
dibutukan editor dalam bekerja, seperti misalnya grafik dan
ilustrasi musik.

50
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang LPP Stasiun TVRI NTT secara
keseluruhan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. LPP Stasiun TVRI NTT memiliki 4 program,dimana setiap
program memiliki siaran masinng-masing.
2. Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara,
gambar; atau suara dan gambar; atau yang berbentuk grafis,
karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat
diterima melalui perangkat penerima siaran.
3. Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana
pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di
antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui
udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara
serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat
penerima siaran.
4. Proses Siaran Lokal,antara lain :
 Aspek produksi
 Aspek penyiaran
 Aspek pendukung

5.2. Saran

Berdasarkan hasil kerja praktik di LPP Stasiun TVRI NTT,penulis


memberikan saran sebagai berikut :
1. Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi dan
hiburan,maka perlu dipertimbangkan efisiensi dan efektifitas dari
layanan LPP Stasiun TVRI NTT harus ditingkatkan dalam

51
menyajikan informasi dan hiburan yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
2. Perlu ditambahkan literatur-literatur yang mendukung pada LPP
Stasiun TVRI NTT.
3. Diharapkan agar terus ada kerja sama yang baik antara FKIP
UNDANA ( Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan ) dengan
LPP Stasiun TVRI NTT,sehingga dapat membantu mahasiswa
untuk dapat mengetahui hal-hal yang dapat terjadi dalam
perkembangan dunia telekomunikasi di Indonesia.
4. Bagi mahasiswa agar lebih tekun dan benar-benar serius dalam
melaksanakan tugasnya sebagai mahasiswa magang apabila
menjalani tugas magangnya di LPP Stasiun TVRI NTT.

52
DAFTAR PUSTAKA

http://lilik.id/sistim-siaran-langsung-tv-dari-luar-studio/
https://pakarkomunikasi.com/jenis-jenis-penyiaran.
http://nickyhaeriani.blog.com/tv-digital-vs-tv-analog/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_televisi_berjaringan_di_Indonesia#Dasar_huk
um
https://anangwiharyanto.wordpress.com/profil/)
https://www.academia.edu/7326728/Perlengkapan_dan_Jalur_Kerja_Studio_Tele
visi_and_Radio
https://rezahape.wordpress.com/2012/02/14/mengenal-satelitte-news-gathering-
sng-part-ii/
https://rezahape.wordpress.com/2012/02/14/mengenal-satelitte-news-gathering-
sng-part-i/
http://heiiapriliaa.blogspot.com/2015/03/proses-pembuatan-berita-sampai-
disiarkan.html

53

Anda mungkin juga menyukai