Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN MAGANG PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI

LPP TVRI SUMATERA BARAT


“Tata Cahaya Program Acara Dendang 15”

Disusun Oleh:

Nama : Toni Aldi Putra

NIM : 17065031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
HALAMAN PENGESAHAN FAKULTAS

Laporan ini disampaikan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan

Penyelesaian Praktek Lapangan Industri FT-UNP

Semester Juli-Desember 2022

Oleh :

TONI ALDI PUTRA

NIM. 17065031

Jurusan Teknik Elektronika

Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika

Diperiksa dan Disahkan oleh :

Dosen Pembimbing

Thamrin, S.Pd, M.T

NIP. 197701012008121001

*A.n Dekan FT-UNP

Kepala Unit Hubungan Industri

Ali Basrah Pulungan, S.T., M.T

i
NIP. 19741222003121002
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN
Laporan Kerja ini telah Disetujui dan Disahkan Sebagai Salah
Satu Syarat Selesainya Magang
Program Studi Pendidikan Informatika

Oleh

TONI ALDI PUTRA


NIM : 17065031

Telah Disetujui dan disahkan oleh :

Ketua Tim Perencanaan, Pengendalian


Dan Pengembangan Teknik Pembimbing

Dona Prihandono, S.Sn Addy Rachmad Nurcahyo


NIP. 198201252011011005 NIP. 199307022020121005

Kepala Sub bagian Tata Usaha

Basuki Widod, SE,M.Si


NIP. 196811301998031004

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas berkat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Pengalaman
Lapangan Industri di LPP TVRI Stasiun Sumatera Barat. Shalawat dan salam
marilah kita doakan kepada Allah agar senantiasa dicurahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW. Laporan ini disusun berdasarkan Pengalaman Lapangan
Industri yang telah penulis lakukan dari tanggal 18 Agustus 2022 s/d 10
September 2022 di LPP TVRI Stasiun Sumatera Barat.

Dalam menyelesaikan penulisan laporan ini banyak ditemui hambatan dan


kesulitan, namun berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak,
hal tersebut dapat diatasi dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Bapak TB.Mohamad Yusuf Hidayat, S.Sos, MM selaku kepala stasiun


LPP TVRI Sumatera Barat.
2. Bapak Basuki Widodo, SE, M.Si selaku kasub bagian tata usaha LPP
TVRI Sumatera Barat.
3. Bapak Dona Prihandono, S.Sn selaku Ketua Tim Perencanaan,
Pengendalian dan Pengembangan Teknik
4. Bapak Addy Rachmad Nurcahyo selaku pembimbing di LPP TVRI
Stasiun Sumatera Barat.
5. Seluruh staf dan karyawan LPP TVRI Sumatera Barat yang telah
menerima, membantu dan memberikan bimbingan selama kegiatan
magang industry berlangsung yyang tidak dapat disebutkan satu
persaru
6. Bapak Dr. Fahmi Rizal, M.Pd., M.T. Selaku Dekan FT-UNP.
7. Bapak Thamrin, S.Pd., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektronika.
8. Bapak Thamrin, S.Pd., M.T, selaku Dosen Pembimbing Magang
Industri

iii
9. Kedua orang tua penulis dan seluruh anggota keluarga yang selalu
memberikan motivasi serta dorongan dan bimbingan.

Padang, 10 September 2022


Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM STUDI.................................................i


HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN......................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Deskripsi Perusahaan...................................................................................1
B. Sejaran LPP TVRI Sumatera Barat..............................................................3
C. Profil LPP TVRI Sumatera Barat.................................................................5
D. Visi dan Misi LPP TVRI Sumatera Barat....................................................6
E. Tugas dan Fungsi LPP TVRI Sumatera Barat..............................................6
F. Struktut Organisasi LPP TVRI Sumatera Barat............................................7
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lighting....................................................................................10
B. Tujuan Lighting..........................................................................................11
C. Sasaran Lighting.........................................................................................12
D. Prinsip Lighting..........................................................................................13
E. Sifat-sifat Pada Lampu...............................................................................15
F. Acessories Lighting....................................................................................17
G. Jenis –jenis Lampu Program 15..................................................................18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................22
B. Saran...........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Profil LPP TVRI Sumatera Barat...............................................................5


Tabel 2. Peralatan Ruang Studio..............................................................................8
Tabel 3. Peralatan Ruang Produksi..........................................................................8
Tabel 4. Peralatan Announcer Box Berita...............................................................9
Tabel 5. Peralatan Pemberitahuan............................................................................9
Tabel 6. Peralatan Ruang Maintanance....................................................................9
Tabel 7. Kegiatan Di LPP TVRI Sumatera Barat..................................................24

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Perusahaan

1. Sejarah LPP TVRI Nasional


TVRI merupakan stasiun televisi yang
menyandang nama Negara. Bertujuan untuk
menyiarkan kepentingan Negara, terkhusus
Indonesia. TVRI bertanggung jawab dari segala
aspek, baik memberikan pelayanan informasi,
pendidikan, hiburan, dan kebudayaan Indonesia.
Pada tahun 1961 pemerintah Indonesia
memutuskan untuk memasukkan proyek media
massa televise ke dalam proyek pembangunan
Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek
Asian Games IV.
Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai
mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari
Halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan pemancar
cadangan berkekuatan 100 watt.
TVRI berdiri pada 24 Agustus 1962
(berdasarkan SK Menpen RI No.20/SK/VII/61)
ditandai dengan siaran perdana Asian Games ke IV
di Stadion Utama Gelanggang Olah Raga Bung
Karno. Pembangunan infrastruktur yang disiapkan
oleh pemerintah pada waktu itu kawasan kompleks
olahraga Senayan serta pembangunan jalan baru,
yaitu Jalan M. H. Thamrin, Gatot Subroto, Jembatan
Semanggi, hingga TVRI guna menunjang kebutuhan
penyiaran turnamen tersebut.

1
Pada tahun 1964 mulailah dirintis
pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah
dimulailah dengan TVRI Stasiun Yogyakarta
yang secara berturut-turut diikuti dengan beberapa
stasiun daerah. Pada saat ini ada di seluruh
Indonesia. Berikut adalah daftar 29 TVRI Stasiun
Daerah, yaitu :
a. Sumatera
1) TVRI Aceh (1993)
2) TVRI Jambi (1995)
3) TVRI Sumatera Barat (1987)
4) TVRI Sumatera Utara (1967)
5) TVRI Sumatera Selatan (1972)
6) TVRI Bangka Belitung (2007)
7) TVRI Riau Kepri (1998)
8) TVRI Lampung (1991)
9) TVRI Bengkulu (1998)
b. Jawa :
1) TVRI DKI JAKARTA dan Banten (2007)
2) TVRI Jawa Barat (1987)
3) TVRI Jawa Tengah (1996)
4) TVRI Jawa Timur (1978)
5) TVRI Jogja (1965)
c. Bali dan Nusa Tenggara :
1) TVRI Bali (1978)
2) TVRI Nusa Tenggara Barat (2011)
3) TVRI Nusa Tenggara Timur (1985)
d. Kalimantan :
1) TVRI Kalimantan Timur (1993)
2) TVRI Kalimantan Tengah (1995)
3) TVRI Kalimantan Selatan (1999)

2
4) TVRI Kalimantan Barat (1998)
e. Sulawesi :
1) TVRI Gorontalo (2007)
2) TVRI Sulawesi Utara (1978)
3) TVRI Sulawesi Barat (2011)
4) TVRI Sulawesi Tengah (2001)
5) TVRI Sulawesi Tenggara (2007)
6) TVRI Sulawesi Selatan (1972)
f. Maluku dan Papua :
1) TVRI Maluku (1993)
2) TVRI Papua (1993)
3) TVRI Papua Barat (2019)

B. Sejarah LPP TVRI Sumatera Barat


TVRI stasiun Sumbar dengan cikal bakal tiga
stasiun transmisi yakni Transmisi Padang, Bukit
Gompong dan Pandai Sikek. Kemudian pada tahun 1982
berdiri Stasiun Produksi Keliling (SPK), dengan jumlah
karyawan 14 orang. Karyawan tersebut berasal dari
daerah itu sendiri, dan ditambah dengan mutasi dari
stasiun lain. Stasiun produksi keliling hanya membuat
paket-paket siaran yang nantinya yang akan dikirim ke
stasiun pusat Jakarta untuk di siarkan. Paket tersebut
merupakan paket berita, paket hiburan maupun paket
wisata.

3
Gambar 1. LPP TVRI Sumatera Barat

TVRI Stasiun Sumatra Barat terletak di Jalan


Raya By pass KM 16 Koto Panjang, Padang. TVRI
Stasiun Sumatera Barat Diresmikan Sebagai Stasiun
Penyiaran pada 19 April 1997, yang diresmikan oleh
menteri penerangan yang waktu itu dijabat oleh
Harmoko. TVRI Sumatera Barat mengudara secara
konsisten selama 4 jam setiap harinya. Sejak 1 Januari
2005 TVRI Sumatera Barat dinaikkan statusnya dari
stasiun penyiaran kelas C menjadi kelas B. Selama
berdirinya stasiun produksi keliling sampai dengan
terbentuknya Lembaga Penyiaran Publik, dari kurun
waktu tahun 1982 sampai sekarang TVRI Stasiun
Sumatera Barat telah dipimpin oleh 15 orang Kepala
Stasiun.
Dari kurun tahun 1982 sampai 2019, TVRI
Stasiun Sumatera Barat telah dipimpin oleh beberapa
Kepala Stasiun, diantaranya yaitu :
Tahun 1982-1989 Drs.Rahman Nasution

Tahun 1989-1995 Drs. Bakaroni AS

4
Tahun 1995-1999 Yudo Herbeno, SH

Tahun 2001 Drs. Gatot Budi Utomo, MM

September 2002 Drs. Marfa Edison

Tahun 2002-2003 Syafei Sikumbang

Tahun 2003-2008 Purnama Suwardi, SE

Tahun 2008-2009 Drs. Micco Kasah,M.SI

Tahun 2009-2011 Drs. Affendi Moussa

Tahun 2011-2012 Ir. Barlin H.Mahmud.MM

Tahun 2012-2016 Drs. Wisnugroho, MM

Tahun 2016 -2018 Arif Suriansyah, SE., ME.

Tahun 2018 – 2019 Zumenik Gani

Tahun 2019 - NovemberAlri Pamuntjak, S.PT


2019

Tahun 2020 - DesemberDrs. Miswaruddin, M.AP.


2021

Tahun 2022 - Sekarang         TB.MOHAMAD


   YUSUF
HIDAYAT, S.Sos., MM

5
C. Profil LPP TVRI Sumatera Barat

Tabel 1. Profil LPP TVRI Sumatera Barat


TVRI Sumatera Barat
Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Stasiun Sumatera
Barat

Diluncurkan 19 April 1997


Jaringan TVRI Nasional
Slogan Punyo Awak Basamo”
Wilayah Siar Sumatera Barat
Kantor Pusat Jl. Padang By Pass KM 16, Koto Panjang,
Padang, Sumatera Barat
Nama Sebelumnya TVRI Padang
TVRI Sumbar
Saluran Seinduk TVRI Nasional
Situs Web tvrisumbar.co.id
Kanal Digital TVRI Sumatera Barat
Bukit Sarai Channel
Kota Padang, Kota Pariaman, Kab. Padang Pariaman 30
Gunung Gompong
Channel
Kota Solok, Kab. Solok, Kota Sawahlunto, Kab.
32
Sijunjung, Kab. Dharmasraya, Batu Sangkar
Pandai Sikek
Channel
Kota Bukittinggi, Kab. Agam, Kota Padang Panjang, 29
Kota Payakumbuh, Kab. 50 Kota-Kab. Tanah Datar

6
Pasaman Barat Channel
Simpang Empat, Air Bangis 42

D. Visi dan Misi LPP TVRI Sumatera Barat


LPP TVRI Sumatera Barat memiliki slogan
“Punyo Awak Basamo” memiliki visi dan misi sebagai
berikut.
a. Visi
“Terwujudnya TVRI Sumatera Barat sebagai Media
Utama Penggerak Pemersatu Bangsa”
b. Misi
1) Menyelenggarakan siaran yang menghibur,
mendidik, informatif secara netral, berimbang,
sehat, dan beretika untuk membangun budaya
bangsa dan mengembangkan persamaan dalam
beragam.
2) Menyelenggarakan layanan siaran yang
berkualitas dan berdaya saing.
3) Menyelenggarakan tata kelola lembaga yang
modern, transparan dan akuntabilitas.
4) Menyelenggarakan pengembangan usaha yang
sejalan dengan tugas pelayanan publik.
5) Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya
proaktif dan andal guna meningkatkan
pelayanan dan kesejahteraan.

E. Tugas dan Fungsi LPP TVRI Sumatera Barat


TVRI mempunyai tugas memberikan pelayanan
informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan
perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk
kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui

7
penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, TVRI menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan umum dan pengawasan di
bidang penyelenggaraan penyiaran televisi publik;
b. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan
penyelenggaran penyiaran televisi publik;
c. Pembinaan dan pelaksanaan administrasi serta
sumber daya TVRI
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/
2005/13TAHUN2005PP.HTM

F. Struktur Organisasi Instansi LPP TVRI Sumatera Barat

Gambar 3. Struktur Instansi LPP TVRI Sumatera Barat

1) Sistem Penyiaran di LPP TVRI Sumatera Barat


Diagram blok dari sistem penyiaran di LPP TVRI
Sumatera Barat dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

8
Gambar 2 sistem penyiaran LPP TVRI Sumatera Barat

2) Sistem Peralatan Penyiaran di LPP TVRI


Sumatera Barat

a. Sistem Peralatan Studio


1) Kamera
2) Video
3) Audio
4) Editing
5) Rekaman / PB
6) Pencahayaan / lampu
7) Master Control
8) Control Produksi
9) Produksi continiuty
10) System komunikasi
11) Mobil Produksi /VAN
12) Computer (IT) Grafik
Firtual
13) Generator Karakter
14) Alat Ukur WFM /
VECTORSCOPE
15) Sistem Komentar Balik

9
16) Sistem Teleprompter

b. Sistem Peralatan Penyiaran


1) Sistem Pengiriman VCR
2) Sistem Audio Continuty
3) Sistem Kamera
4) Sistem Video
5) Sistem Audio
6) Sistem Pencahayaan / Lampu
7) MC (Sering dengan Produksi)
8) Peralatan
- Microwave
- SNG Up / Down Link
9) Sistem Otomatis
- Sistem Engenes
- Sistem Pengingat

c. Sistem Peralatan Pendukung


1) Pembangkit Tenaga Listrik
- PLN, Pengaturan Generator
- Generator Small
2) Alat Komunikasi Stasioner
3) Portable Handy Talky
4) Telefon Genggam
5) Mobil Transformasi

10
BAB II
PEMBAHASAN

11
A. Pengertian Lighting

Cahaya merupakan gelombang elekromagnetik


yang bisa dilihat dengan mata. Cahaya mempunyai sifat
bergerak lurus ke semua arah dan dapat dipantulkan.
Buktinya adalah kita dapat melihat sebuah lampu yang
menyala dari segala penjuru dalam sebuah ruang gelap.
Apabila cahaya terhalang, bayangan yang dihasilkan
disebabkan cahaya yang bergerak lurus tidak dapat
berbelok tetapi dapat dipantulkan.

Cahaya putih dihasilkan dari spektrum warna


yang merupakan gabungan dari 7 warna yaitu merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Pelangi
adalah contoh spektrum warna yang terbentuk secara
alamiah. Akan tetapi kita juga bisa menghasilkan sinar
putih hanya dengan menggabungkan tiga sinar warna
dengan intensitas yang tepat. Warna tersebut adalah
warna yang tidak dapat dihasilkan dengan
menggabungkan warna lain, dan disebut dengan warna
primer.

Warna primer tersebut adalah biru, hijau, dan


merah. Pencampuran warna primer tersebut dinamakan
pencampuran Additiv. Untuk mempermudah mengingat
hasil pencampuran warna ini, dapat dinyatakan dengan
segitiga warna.

12
Gambar. 4 Segitiga Warna

Produksi acara televisi adalah proses menuangkan


ide / gagasan manusia untuk dijadikan informasi audio
visual gerak yang dapat di saksikan ke dalam layar
televisi. Suatu produksi acara televisi melibatkan
beberapa kerabat kerja, kerabat kerja yang diperlukan
dalam produksi acara televisi antara lain produser,
pengarah acara, kameramen studio, penata cahaya, penata
suara, penata artistik, penyunting gambar, MC, operator
program dan operator VTR.
Tidak akan terjadi adanya sebuah gambar tanpa
cahaya. Cahaya yang dimaksud disini adalah dalam
pembatasan suatu produksi acara. Sebuah lighting
mempengaruhi kualitas gambar dalam televisi.
Pencahayaan adalah suatu pokok dari bagian manapun
produksi acara televisi, tanpa kekuatan penerangan yang
sesuai, jaringan televisi tidak bisa beroperasi dan kamera
tidak akan mereproduksi suatu gambaran dengan jelas.
Dalam produksi acara siaran televisi, lighting
merupakan produksi karya artistik yang mengutamakan
keindahan dan kepuasan khalayak menuntut kreatifitas
tinggi. Pencahayaan adalah suatu unsur kreatif di dalam

13
produksi televisi sebab gambaran diri di susun
seluruhnya untuk menerangi, bagaimanapun suatu pokok
diterangi mendukung sebagian besar kepada
bagaimana gambaran video itu diteliti.

B. Tujuan Lighting
Studio merupakan suatu ruangan yang digunakan
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka
pembuatan suatu program acara. Baik secara langsung
maupun tidak langsung, studio merupakan bagian dari
sub control yang di dalamnya meliputi Audio Control,
Video Control, dan Lighting Control, Bagian-bagian
tersebut tidak dapat dipisahkan karena merupakan satu
kesatuan dalam proses pembuatan suatu acara.
Unsur lain yang sangat menentukan dari suatu hasil
produksi acara yang baik tentu saja adalah unsur
pencahayaan atau biasa disebut dengan lighting. Dalam
hal ini berkaitan dengan pembentukan gambar yang
sempurna dalam arti sesaui dengan yang dikehendaki
dalam skenario sehingga tujuan utama lighting dalam
menghasilkan gambar dapat menimbulkan kesan hidup
dan menarik. Dan harus diingat bahwa kadang-kadang
suatu adegan menghendaki gambar yang justru dikatakan
tidak sempurna untuk memberikan efek bahwa kejadian
itu menunjukkan malam hari atau di tempat gelap. Untuk
itulah teknik pencahayaan dapat diartikan suatu teknik
untuk menciptakan gambar sesuai kehendak sutradara /
pengarah acara / Programme Director (PD).
Penanganan masalah pencahayaan harus dilakukan
secara profesional, untuk itu diperlukan seorang yang
khusus mengetahui teknik-teknik pencahayaan dan sifat
lampu yang ada. Orang yang ahli dalam bidang

14
pencahayaan ini disebut penata cahaya / juru lampu /
lighting man.
Teknik pencahayaan terhadap obyek yang diambil
tidak hanya sinar harus cukup, lebih dari itu, yaitu harus
mengandung unsur seni atau disebut juga unsur artistik.
Dengan demikian seorang penata cahaya selain
mengetahui teknik produksi juga harus mengetahui
teknik listrik sekaligus mempunyai jiwa seni dalam
penataan cahaya.
Melalui teknik pencahayaan dapat diciptakan
suasana sakral, redup, gembira, romantis, sedih dan lain
sebagainya dalam arti kata menimbulkan efek psikologis
atau kejiwaan. Melalui pencahayaan dapat diketahui
seseorang itu marah, sakit, tegang, santai, ataupun
kesakitan dan lain sebagainya. Inilah inti dari peran
pencahayaan.

C. Sasaran Lighting
Sasaran dari tata cahaya pada dasarnya adalah :
1. Menyinari scene sehingga dihasilkan gambar yang dapat
dipahami atau dilihat tanpa menyilaukan mata.
2. Menghasilkan video signal yang bebas noise dan gangguan lainnya.
3. Menghasilkan gambar yang menyenangkan melalui distribusi
cahaya dan bayangan secara artistik.
4. Mendukung suasana realistik maupun dramatik.
5. Membantu menyembunyikan cacat orang, setting yang kurang tepat
dengan Pencahayaan secara bijaksana atau mengalihkan cahaya
kepada orang lain.
6. Menambah kemolekan wajah artis / pengisi acara.

15
D. Prinsip Dasar Lighting
Cahaya menurut sumber pencahayaannya terbagi
menjadi 2 macam, yaitu :

1. Cahaya alami (natural light)


Pencahayaan yang sumber cahayanya yang berasal dari alam.
Misalnya matahari atau benda-benda yang mampu memantulkan
cahaya. natural light terbagi menjadi dua :
a. Cahaya langsung (direct light)
Yaitu cahaya matahari yang langsung mengenai objek
pencahayaan tanpa terhambat/terhalang apapun. Sifatnya
keras, menghasilkan bayangan yang tajam. Berkas
cahayanya kuat, perbedaan bagian yang terkena sinar
matahari dengan yang tidak amat kontras/mencolok.
b. Cahaya tidak langsung (indirect light)
Yaitu cahaya matahari yang mengenai objek setelah
melewati awan/kabut yang menutupi langit. Sifatnya
halus/lembut dan merata, menghasilkan gradasi atau tone
yang halus. Contohnya : ‘window light’ (cahaya dari
jendela) yang sangat banyak digemari kebanyakan pemotret
karena menghasilkan “cahaya Rembrandt”.
c. Cahaya buatan (artificial light)
Pencahayaan yang sumber cahayanya berasal dari cahaya
buatan, misalnya lampu. cahaya lampu memiliki
keterbatasan, khususnya berkenaan dengan intensitas dan
distribusinya.
Untuk mendapatkan gambar yang artistik diperlukan teknik
pencahayaan yang sempurna. Secara umum teknik tata cahaya
dilakukan dengan beberapa cara Pencahayaan terhadap obyek, baik
yang utama, atau yang telah di kembangakan sesuai dengan
kebutuhan setting dan pertimbangan artistik. Berikut merupakan
cara pencahayaan yang utama atau juga biasan disebut dengan

16
Three Point Lighting adalah :
1. Key Light
Cahaya utama yang terarah kepada obyek dengan
intensitas yang paling kuat diantara cahaya lainnya.
2. Fill Light
Cahaya tambahan yang digunakan untuk mengurangi bayangan
ataupun kontras. Setelah obyek terkena sinar Back Light dan Key
Light maka bagian-bagian samping yang berbayang dikurangi atau
bahkan dihilangkan dengan memakai Fill Light.
3. Back Light (Hair Light)
Pencahayaan dilakukan dari belakang obyek dengan kedudukan
sejajar bidang vertikal yang melalui sumbu optik kamera. Berguna
untuk memisahkan bagian rambut subyek dengan background. Oleh
sebab itu sering juga disebut dengan Hair Light.

Disamping cara Pencahayaan diatas, berikut merupakan cara


Pencahayaan yang telah di kembangakan sesuai dengan kebutuhan
setting dan pertimbangan artistik :
4. High Key Light
Sejenis pencahayaan untuk menghasilkan gradasi
gambar antara abu-abu hingga putih. Merupakan
pengembangan dari Key Light yang di letakkan di
atas nyaris tegak lurus.
5. Low Key Light

Sejenis pencahayaan untuk menghasilkan gradasi gambar antara abu-


abu hingga hitam. Merupakan pengembangan dari Key Light yang di
letakkan di bawah nyaris tegak lurus..
6. Side Back Light
Pada dasarnya merupakan kebalikan dari Back Light. Pencahayaan
dilakukan dari belakang obyek dengan kedudukan tidak sejajar
bidang vertikal yang melalui sumbu optik kamera.

17
7. Base Light
Penyinaran yang menyebar, rata hampir tidak ada bayangan,
cahayanya cukup untuk menampilkan gambar di layar televisi.
Secara teknik perlu dilengkapi dengan penyinaran lain supaya lebih
berkesan artistik.
8. Cross Light
Penyinaran yang kuat ke depan subyek dengan sudut yang sama
terhadap sumbu optic kamera pada bidang horizontal.

9. Eye Light
Penyinaran terhadap seseorang untuk menghasilkan pantulan pada
mata / gigi tanpa menambah cahaya yang berarti terhadap obyek itu
sendiri.
10. Filter Day Light
Filter berwarna biru yang dipasang di depan kaca lampu yang
bertujuan agar dalam pengambilan gambar pada waktu siang hari di
dalam suatu ruangan yang kemasukan sinar matahari hasilnya tidak
kemerah-merahan.

E. Sifat-Sifat Pada Lampu


Keteraturan lighting harus benar-benar diatur untuk penentuan
gambar yang maksimal. Tema suatu acara juga sangat mempengaruhi
pengaturan lighting. Serta apakah program acara tersebut dilakukan di luar
studio atau di dalam studio. Sebab lighting di luar dan di dalam studio akan
sangat berbeda.Penentuan tema yang digunakan juga akan mempengaruhi
pemilihan setting lighting. Setting lighting yang digunakan sangat
bergantung pada sifat cahaya pada lampu. Hal ini dikarenakan lampu
adalah device utama dalam instrumen studio yang berfungsi sebagai
sumber cahaya serperti layaknya matahari pada pengambilan gambar di
luar studio.
Sifat cahaya pada setiap lampu ada 2 macam, yaitu :

18
1. Hard Light
Jenis lampu berkaca bening dan reflektor yang
digunakan mengkilat serta diberi lensa untuk
memfokuskan cahaya. Bayangan yang dihasilakn
sangat kuat / tajam dan distribusi cahaya dapat
diatur untuk daerah Pencahayaan yang sempit. Hard
Light bersifat lurus dan menciptakan bayangan yang
kuat.

Cahaya yang di pancarkan oleh matahari yang


menyebabkan bayangan pada suatu benda adalah
suatu contoh utama tentang Hard Light. Di dalam
instrumen studio, Hard Light di pancarkan melalui
sumber cahaya yang membiaskannya dengan fokus ke
reflektor yang berkilauan.

Gambar 5. Hard Light


2. Soft Light
Soft Light adalah jenis cahaya yang menyebar rata, dihasilkan oleh
lampu berkaca baur dan reflektor bepermukaan buram. Cahaya ini
membuat bayangan sangat tipis dari benda yang diletakkan di depannya.
Bayangan yang dihasilkan terlihat samar dan sukar diatur jika suatu
daerah tertentu harus disinari dengan kuat.Soft Light bersifat lembut.

19
Langit yang cuacanya sedang mendung menciptakan cahaya ringan
yang sangat lembut sebab cahaya matahari dihamburkan dan nampak
datang dari semua bagian dari awan yang sangat besar. Di dalam studio,
dipancarkan melalui sumber cahaya yang dipantulkan oleh reflektor
yang buram untuk menciptakan kekuatan penerangan tanpa bayang-
bayang.
Perbedaan Yang penting ketika menggunakan instrumen studio
untuk penerangan adalah kekerasan atau kehalusan cahaya tergantung
pada jarak sumber cahaya dan pokok materi yang disinari. Suatu
sumber cahaya 1 m2 akan menciptakan suatu bayang-bayang yang
sangat lembut ketika ditempatkan 1 m dari pokok materi. Perpindahan
gerakan cahaya itu ketika menjadi 10 m2 akan menjadi berbeda.
Sedangkan pada 100 m2 cahaya akan nampak sama keras seperi
cahaya matahari.

Gambar.6 Soft Light

F. Accessories Lighting

Dalam suatu produksi juga diperlukan beberapa


macam accessories lighting untuk lebih mendukung
terciptanya suasana uang diinginkan. Dalam hal ini ada
beberapa macam accessories lighting, antara lain :
1. Barndoor

20
Barndoor terdiri dari suatu bingkai dengan empat
penutup metal yang terbagi antar sudut 90o yang
keseluruhan bingkai disisipkan kedalam suatu engsel di
bingkai paling luar yang berbatasan langsung dengan
keluarnya cahaya..
2. Snoots
Pada prinsipnya snoots similiar dengan barndoor.
Snoots berbentuk kerucut yang berlubang bada
ujungnya yang kecil dan menyorot ke garis tengah
cahaya tersebut . Snoots menyediakan lingkaran kecil
untuk menyoroti area yang lebih kecil dibandingkan
dengan pola normal dan mengahasilkan suatu berkas
cahaya mengerucut (eclipse-shaped).

G. Jenis – jenis Lampu Program Dendang 15

Gambar 7 Studio Dendang 15


a. LED Day Light

21
Gambar 8 Led Day Light
b. Spot Effect LED

Gambar 9 Spot Effect LED

c. Hard Light

Gambar 10 Hard Light

d. Soft Light

22
Gambar 11 Soft Light

23
H. Rangkuman Pekerjaan Yang Dilakukan

Kegiatan yang dilakukan di LPP TVRI Sumatera Barat


Tabel 7 Kegiatan Di LPP TVRI Sumatera Barat
Minggu
Pekerjaan yang Dilakuk an
Ke-

1  Penyerahan di bagian Sub Seksi Teknik


Produksi dan Penyiaran
 Orientasi/Pengenalan dan penyesuaian
dengan lingkungan kerja
 Observasi dan pengenalan alat-alat yang
ada pada bagian teknik
 Menyaksikan proses penyiaran program
TVRI
 Melihat proses editing berita Sumatera
Barat Hari Ini
2  Mempelajari proses produksi dalam penyiaran acara
“DENDANG 15”
3  Mempelajari proses control system pencahayaan di acara
“DENDANG 15”
 Mempelajari penataan cahaya di acara “DENDANG 15”
4  Mempelajari penataan cahaya di acara “DENDANG 15”

5  Penataan cahaya pada acara “DENDANG 15”


 Menyaksikan proses produksi peyiaran acara Dendang 15
6  Penataan cahaya di acara “DENDANG 15”

7  Penataan cahaya di acara “DENDANG 15”

8  Penataan cahaya di acara “DENDANG 15”

24
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah dijelaskan dapat kita
peroleh kesimpulan sebagai berikut:
a. Tata Cahaya secara umum adalah memberikan
pencahayaan terhadap objek sehingga terlihat jelas,
baik warna maupun bentuk dari objeknya. Sedangkan
tata cahaya dalam karakteristik pembuatan paket
produksi acara televisi adalah merencanakan dan
melaksanakan pengaturan cahaya yang berasal dari
beberapa sumber cahaya sehingga menghasilkan satu
kesatuan pencahayaan yang saling mendukung dan
memenuhi tuntutan teknis maupun non teknis. Maka
tata cahaya merupakan bagian yang hidup dari suatu
program, dirancang dan digerakkan oleh pemikiran
dan kreatif.
b. Kualitas Cahaya berkaitan erat dengan lembut atau
kerasnya pencahayaan itu sendiri. Kualitas cahaya
dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu: hard light dan
soft light.
c. Suhu warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh
cahaya terhadap sebuah objek ketika cahaya itu
mengenai objek. Ukuran suhu warna dinyatakan
dalam satuan derajat kelvin (K). Suhu warna Day
Light dan Tungstan Light.
d. Prinsip Dasar Lighting Broadcast ini menjadi
rumusan dasar pencahayaan dalam produksi video,
film dan foto. Prinsip Dasar Lighting Broadcast ini
terdiri dari : Key Light, Fill Light dan Back Light.

25
J. Saran
a. Bagi mahasiswa
Untuk mahasiswa magang industry selanjutnya
, selanjutnya diharapkan observasi tempat magang
industri sebelum melaksanakan kegiatan magang
indsutri guna untuk mengetahui bagaimana system
kerja yang ada diinstansi tersebut. Mahasiswa juga
harus mempersipakan diri sebelum dan selama
magang industri, sehingga apa yang dipelajari waktu
perkuliahan dapat diaplikasikan dengan maksimal.
Mahasiswa seharusnya juga telah menguasai
minimal satu bidang secara mendalam, agar dalam
dunia kerja mahasiswa mempunyai modal untuk
bersaing dengan baik. Dan lebih banyak belajar
dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang
banyak agar tidak terlalu canggung saat memasuki
dunia kerja nyata nantinya.

b. Bagi Instansi Magang Industri


Diharapkan pada instansi magang untuk
memberikan evaluasi disetiap pekerjaan yang
dilaksanakan oleh mahasiswa magang industri, agar
dapat lebih baik lagi untuk pekerjaan selanjutnya.
Dan juga lebih menjelaskan struktur dari pekerjaan
mahasiswa magang selanjutnya, agar kegiatan kerja
lebih meningkat.

26
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Mekasnisme dan Organisasi Kerja Penyelenggaraan


Siaran
TVRI, Direktorat Televisi Departemen Penerangan Republik
Indonesia, 1986.
Bernard Grob, Sistem TV dan Video, Erlangga, 1989. Wucker
Alan,
Acker Stephen, Television Production, McGraw-Hill
Series In
Mass Communication, 1990.

27
28
Lampiran

Control LED

Hasil penataan cahata di ruang Control Studio 2

Ruang master control

29
Mengoperasikan update berita harian di website TVRI Sumatra Barat

Mengoperasikan Editing Vidio

Hasil Penataan Cahaya di Acara Dendang 15

30
31

Anda mungkin juga menyukai