Disusun Oleh:
NIM : 17065031
Oleh :
NIM. 17065031
Dosen Pembimbing
NIP. 197701012008121001
i
NIP. 19741222003121002
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN
Laporan Kerja ini telah Disetujui dan Disahkan Sebagai Salah
Satu Syarat Selesainya Magang
Program Studi Pendidikan Informatika
Oleh
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas berkat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Pengalaman
Lapangan Industri di LPP TVRI Stasiun Sumatera Barat. Shalawat dan salam
marilah kita doakan kepada Allah agar senantiasa dicurahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW. Laporan ini disusun berdasarkan Pengalaman Lapangan
Industri yang telah penulis lakukan dari tanggal 18 Agustus 2022 s/d 10
September 2022 di LPP TVRI Stasiun Sumatera Barat.
iii
9. Kedua orang tua penulis dan seluruh anggota keluarga yang selalu
memberikan motivasi serta dorongan dan bimbingan.
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Perusahaan
1
Pada tahun 1964 mulailah dirintis
pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah
dimulailah dengan TVRI Stasiun Yogyakarta
yang secara berturut-turut diikuti dengan beberapa
stasiun daerah. Pada saat ini ada di seluruh
Indonesia. Berikut adalah daftar 29 TVRI Stasiun
Daerah, yaitu :
a. Sumatera
1) TVRI Aceh (1993)
2) TVRI Jambi (1995)
3) TVRI Sumatera Barat (1987)
4) TVRI Sumatera Utara (1967)
5) TVRI Sumatera Selatan (1972)
6) TVRI Bangka Belitung (2007)
7) TVRI Riau Kepri (1998)
8) TVRI Lampung (1991)
9) TVRI Bengkulu (1998)
b. Jawa :
1) TVRI DKI JAKARTA dan Banten (2007)
2) TVRI Jawa Barat (1987)
3) TVRI Jawa Tengah (1996)
4) TVRI Jawa Timur (1978)
5) TVRI Jogja (1965)
c. Bali dan Nusa Tenggara :
1) TVRI Bali (1978)
2) TVRI Nusa Tenggara Barat (2011)
3) TVRI Nusa Tenggara Timur (1985)
d. Kalimantan :
1) TVRI Kalimantan Timur (1993)
2) TVRI Kalimantan Tengah (1995)
3) TVRI Kalimantan Selatan (1999)
2
4) TVRI Kalimantan Barat (1998)
e. Sulawesi :
1) TVRI Gorontalo (2007)
2) TVRI Sulawesi Utara (1978)
3) TVRI Sulawesi Barat (2011)
4) TVRI Sulawesi Tengah (2001)
5) TVRI Sulawesi Tenggara (2007)
6) TVRI Sulawesi Selatan (1972)
f. Maluku dan Papua :
1) TVRI Maluku (1993)
2) TVRI Papua (1993)
3) TVRI Papua Barat (2019)
3
Gambar 1. LPP TVRI Sumatera Barat
4
Tahun 1995-1999 Yudo Herbeno, SH
5
C. Profil LPP TVRI Sumatera Barat
6
Pasaman Barat Channel
Simpang Empat, Air Bangis 42
7
penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, TVRI menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan umum dan pengawasan di
bidang penyelenggaraan penyiaran televisi publik;
b. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan
penyelenggaran penyiaran televisi publik;
c. Pembinaan dan pelaksanaan administrasi serta
sumber daya TVRI
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/
2005/13TAHUN2005PP.HTM
8
Gambar 2 sistem penyiaran LPP TVRI Sumatera Barat
9
16) Sistem Teleprompter
10
BAB II
PEMBAHASAN
11
A. Pengertian Lighting
12
Gambar. 4 Segitiga Warna
13
produksi televisi sebab gambaran diri di susun
seluruhnya untuk menerangi, bagaimanapun suatu pokok
diterangi mendukung sebagian besar kepada
bagaimana gambaran video itu diteliti.
B. Tujuan Lighting
Studio merupakan suatu ruangan yang digunakan
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka
pembuatan suatu program acara. Baik secara langsung
maupun tidak langsung, studio merupakan bagian dari
sub control yang di dalamnya meliputi Audio Control,
Video Control, dan Lighting Control, Bagian-bagian
tersebut tidak dapat dipisahkan karena merupakan satu
kesatuan dalam proses pembuatan suatu acara.
Unsur lain yang sangat menentukan dari suatu hasil
produksi acara yang baik tentu saja adalah unsur
pencahayaan atau biasa disebut dengan lighting. Dalam
hal ini berkaitan dengan pembentukan gambar yang
sempurna dalam arti sesaui dengan yang dikehendaki
dalam skenario sehingga tujuan utama lighting dalam
menghasilkan gambar dapat menimbulkan kesan hidup
dan menarik. Dan harus diingat bahwa kadang-kadang
suatu adegan menghendaki gambar yang justru dikatakan
tidak sempurna untuk memberikan efek bahwa kejadian
itu menunjukkan malam hari atau di tempat gelap. Untuk
itulah teknik pencahayaan dapat diartikan suatu teknik
untuk menciptakan gambar sesuai kehendak sutradara /
pengarah acara / Programme Director (PD).
Penanganan masalah pencahayaan harus dilakukan
secara profesional, untuk itu diperlukan seorang yang
khusus mengetahui teknik-teknik pencahayaan dan sifat
lampu yang ada. Orang yang ahli dalam bidang
14
pencahayaan ini disebut penata cahaya / juru lampu /
lighting man.
Teknik pencahayaan terhadap obyek yang diambil
tidak hanya sinar harus cukup, lebih dari itu, yaitu harus
mengandung unsur seni atau disebut juga unsur artistik.
Dengan demikian seorang penata cahaya selain
mengetahui teknik produksi juga harus mengetahui
teknik listrik sekaligus mempunyai jiwa seni dalam
penataan cahaya.
Melalui teknik pencahayaan dapat diciptakan
suasana sakral, redup, gembira, romantis, sedih dan lain
sebagainya dalam arti kata menimbulkan efek psikologis
atau kejiwaan. Melalui pencahayaan dapat diketahui
seseorang itu marah, sakit, tegang, santai, ataupun
kesakitan dan lain sebagainya. Inilah inti dari peran
pencahayaan.
C. Sasaran Lighting
Sasaran dari tata cahaya pada dasarnya adalah :
1. Menyinari scene sehingga dihasilkan gambar yang dapat
dipahami atau dilihat tanpa menyilaukan mata.
2. Menghasilkan video signal yang bebas noise dan gangguan lainnya.
3. Menghasilkan gambar yang menyenangkan melalui distribusi
cahaya dan bayangan secara artistik.
4. Mendukung suasana realistik maupun dramatik.
5. Membantu menyembunyikan cacat orang, setting yang kurang tepat
dengan Pencahayaan secara bijaksana atau mengalihkan cahaya
kepada orang lain.
6. Menambah kemolekan wajah artis / pengisi acara.
15
D. Prinsip Dasar Lighting
Cahaya menurut sumber pencahayaannya terbagi
menjadi 2 macam, yaitu :
16
Three Point Lighting adalah :
1. Key Light
Cahaya utama yang terarah kepada obyek dengan
intensitas yang paling kuat diantara cahaya lainnya.
2. Fill Light
Cahaya tambahan yang digunakan untuk mengurangi bayangan
ataupun kontras. Setelah obyek terkena sinar Back Light dan Key
Light maka bagian-bagian samping yang berbayang dikurangi atau
bahkan dihilangkan dengan memakai Fill Light.
3. Back Light (Hair Light)
Pencahayaan dilakukan dari belakang obyek dengan kedudukan
sejajar bidang vertikal yang melalui sumbu optik kamera. Berguna
untuk memisahkan bagian rambut subyek dengan background. Oleh
sebab itu sering juga disebut dengan Hair Light.
17
7. Base Light
Penyinaran yang menyebar, rata hampir tidak ada bayangan,
cahayanya cukup untuk menampilkan gambar di layar televisi.
Secara teknik perlu dilengkapi dengan penyinaran lain supaya lebih
berkesan artistik.
8. Cross Light
Penyinaran yang kuat ke depan subyek dengan sudut yang sama
terhadap sumbu optic kamera pada bidang horizontal.
9. Eye Light
Penyinaran terhadap seseorang untuk menghasilkan pantulan pada
mata / gigi tanpa menambah cahaya yang berarti terhadap obyek itu
sendiri.
10. Filter Day Light
Filter berwarna biru yang dipasang di depan kaca lampu yang
bertujuan agar dalam pengambilan gambar pada waktu siang hari di
dalam suatu ruangan yang kemasukan sinar matahari hasilnya tidak
kemerah-merahan.
18
1. Hard Light
Jenis lampu berkaca bening dan reflektor yang
digunakan mengkilat serta diberi lensa untuk
memfokuskan cahaya. Bayangan yang dihasilakn
sangat kuat / tajam dan distribusi cahaya dapat
diatur untuk daerah Pencahayaan yang sempit. Hard
Light bersifat lurus dan menciptakan bayangan yang
kuat.
19
Langit yang cuacanya sedang mendung menciptakan cahaya ringan
yang sangat lembut sebab cahaya matahari dihamburkan dan nampak
datang dari semua bagian dari awan yang sangat besar. Di dalam studio,
dipancarkan melalui sumber cahaya yang dipantulkan oleh reflektor
yang buram untuk menciptakan kekuatan penerangan tanpa bayang-
bayang.
Perbedaan Yang penting ketika menggunakan instrumen studio
untuk penerangan adalah kekerasan atau kehalusan cahaya tergantung
pada jarak sumber cahaya dan pokok materi yang disinari. Suatu
sumber cahaya 1 m2 akan menciptakan suatu bayang-bayang yang
sangat lembut ketika ditempatkan 1 m dari pokok materi. Perpindahan
gerakan cahaya itu ketika menjadi 10 m2 akan menjadi berbeda.
Sedangkan pada 100 m2 cahaya akan nampak sama keras seperi
cahaya matahari.
F. Accessories Lighting
20
Barndoor terdiri dari suatu bingkai dengan empat
penutup metal yang terbagi antar sudut 90o yang
keseluruhan bingkai disisipkan kedalam suatu engsel di
bingkai paling luar yang berbatasan langsung dengan
keluarnya cahaya..
2. Snoots
Pada prinsipnya snoots similiar dengan barndoor.
Snoots berbentuk kerucut yang berlubang bada
ujungnya yang kecil dan menyorot ke garis tengah
cahaya tersebut . Snoots menyediakan lingkaran kecil
untuk menyoroti area yang lebih kecil dibandingkan
dengan pola normal dan mengahasilkan suatu berkas
cahaya mengerucut (eclipse-shaped).
21
Gambar 8 Led Day Light
b. Spot Effect LED
c. Hard Light
d. Soft Light
22
Gambar 11 Soft Light
23
H. Rangkuman Pekerjaan Yang Dilakukan
24
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah dijelaskan dapat kita
peroleh kesimpulan sebagai berikut:
a. Tata Cahaya secara umum adalah memberikan
pencahayaan terhadap objek sehingga terlihat jelas,
baik warna maupun bentuk dari objeknya. Sedangkan
tata cahaya dalam karakteristik pembuatan paket
produksi acara televisi adalah merencanakan dan
melaksanakan pengaturan cahaya yang berasal dari
beberapa sumber cahaya sehingga menghasilkan satu
kesatuan pencahayaan yang saling mendukung dan
memenuhi tuntutan teknis maupun non teknis. Maka
tata cahaya merupakan bagian yang hidup dari suatu
program, dirancang dan digerakkan oleh pemikiran
dan kreatif.
b. Kualitas Cahaya berkaitan erat dengan lembut atau
kerasnya pencahayaan itu sendiri. Kualitas cahaya
dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu: hard light dan
soft light.
c. Suhu warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh
cahaya terhadap sebuah objek ketika cahaya itu
mengenai objek. Ukuran suhu warna dinyatakan
dalam satuan derajat kelvin (K). Suhu warna Day
Light dan Tungstan Light.
d. Prinsip Dasar Lighting Broadcast ini menjadi
rumusan dasar pencahayaan dalam produksi video,
film dan foto. Prinsip Dasar Lighting Broadcast ini
terdiri dari : Key Light, Fill Light dan Back Light.
25
J. Saran
a. Bagi mahasiswa
Untuk mahasiswa magang industry selanjutnya
, selanjutnya diharapkan observasi tempat magang
industri sebelum melaksanakan kegiatan magang
indsutri guna untuk mengetahui bagaimana system
kerja yang ada diinstansi tersebut. Mahasiswa juga
harus mempersipakan diri sebelum dan selama
magang industri, sehingga apa yang dipelajari waktu
perkuliahan dapat diaplikasikan dengan maksimal.
Mahasiswa seharusnya juga telah menguasai
minimal satu bidang secara mendalam, agar dalam
dunia kerja mahasiswa mempunyai modal untuk
bersaing dengan baik. Dan lebih banyak belajar
dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang
banyak agar tidak terlalu canggung saat memasuki
dunia kerja nyata nantinya.
26
DAFTAR PUSTAKA
27
28
Lampiran
Control LED
29
Mengoperasikan update berita harian di website TVRI Sumatra Barat
30
31