Anda di halaman 1dari 12

Analisis Bisnis &

Studi Kelayakan Usaha


Pentingnya Studi kelayakan usaha
Sebelum memulai bisnis baru harus diadakan
penelitian terlebih dahulu apakah bisnis yang akan
dirintis menguntungkan atau tidak
Ada 2 studi atau analisis yang dapat digunakan:
1. Studi kelayakan usaha (feasibility study of
businesses)
2. Analisa SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity,
Threat)
Proses dan tahap studi kelayakan
 Tahap penemuan ide atau perumusan gagasan
 Tahap memformulasi tujuan
 Tahap analisis
 Tahap keputusan
Analisis Kelayakan bisnis
 Analisis aspek pemasaran : Kebutuhan & keinginan
konsumen, Segmentasi pasar, Target, Nilai tambah, Masa
hidup produk, Struktur pasar, Persaingan & strategi
pesaing, Ukuran pasar, Pertumbuhan pasar, Laba kotor
dan Pangsa pasar
 Analisis aspek produksi/operasi : Lokasi operasi,
Volume operasi, Mesin dan peralatan, Bahan baku &
bahan penolong, Tenaga kerja dan Lay-out
 Analisis aspek manajemen : Kepemilikan, Organisasi,
Tim manajemen dan Karyawan
 Analisis aspek keuangan : Kebutuhan dana, Sumber
dana, Proyeksi neraca, Proyeksi laba rugi dan Proyeksi
aliran kas (cash flow)
Kriteria investasi
Untuk mengetahui layak tidaknya suatu investasi
yang dilakukan dan menguntungkan secara
ekonomis dipergunakan empat kriteria yaitu:
 Payback Period
 Net Present Value
 Internal Rate of Return
 Probalility Index
Payback Period (PBP)
• Untuk menghitung jangka waktu pengembalian modal.
• Semakin cepat payback period-nya semakin baik bisnis
tersebut.
Payback Period (PBP)

Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda

Payback Period = n + (a-b) /(c-b) x 1 tahun

n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup
investasi mula-mula.
a = Jumlah investasi mula-mula.
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Payback Period (PBP)
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama

Nilai Investasi
Payback Period = X 1 Tahun
Kas Masuk Bersih

 Periode pengembalian lebih cepat : layak


 Periode pengembalian lebih lama : tidak layak
 Jika usulan proyek investasi lebih dari satu, maka periode
pengembalian yang lebih cepat yang dipilih
Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya sama :
PT. Semakin Jaya melakukan investasi sebesar $ 45.000, jumlah
proceed per tahun adalah $ 22.500, maka payback periodnya
adalah :
PBP = (investasi awal)/(arus kas) x 1 tahun
PBP = ($ 45.000) /($ 22.500) x 1 tahun
PBP = 2 tahun

Payback Period dari investasi diatas yaitu dua tahun. Itu berarti
uang yang tertanam dalam aktiva sebesar $ 45.000 bisa kembali
dalam jangka waktu dua tahun. Jika investor diberikan dua pilihan
investasi, maka memilih payback period yang paling kecil.
Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya sama :
Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda :
PT. Jaya Mandiri melakukan investasi sebesar $ 100.000 pada aktiva tetap,
dengan proceed sebagai berikut :
Tahun Proceed Akumulasi Proceed
1 $50,000 $50,000
2 $40,000 $90,000
3 $30,000 $120,000
4 $20,000 $140,000
Maka payback periodnya adalah :
PBP = n+(a-b) /(c-b) x 1 tahun
PBP = 2 + ($ 100.000 – $ 90.000) /($ 120.000 – $ 90.000) x 1 tahun
PBP = 2 + ($ 10.000) /($ 30.000) x 1 tahun
PBP = 2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan

Anda mungkin juga menyukai