1. Differences/Doubt (Ditemukan perbedaan atau rasa ragu)
Saat sedang melakukan praktik Keperawatan Dasar Profesi (KDP) di ruang Gili Gede RSUD Provinsi NTB sejak tanggal 2 Desember 2019 kelompok kami menemukan bahwa Ruang Gili Gede merupakan ruang rawat inap kelas 3 yang terdiri dari 4 ruangan rawat inap, yakni kamar nomor 202, 204, 206, 208. Dimana 1 ruangan terdiri dari 8 bed. Ruang Gili Gede merupakan ruang SMF yang lebih dominan merawat pasien penyakit Kanker, Paru serta Penyakit Dalam. Kebanyakan pasien yang menjalani kemoterapi mengalami efek samping seperti mual dan muntah. Mual muntah merupakan efek samping yang menakutkan bagi penderita dan keluarga. Kondisi ini menyebabkan stres bagi penderita dan keluarga yang terkadang membuat penderita dan keluarga memilih menghentikan siklus terapi. Penghentian siklus terapi tersebut berpotensi meningkatkan progesivitas kanker dan mengurangi harapan hidup pasien. 2. Description (Dideskripsikan) Saat kelompok kami dinas pagi dan tengah mengikuti operan dengan perawat yang dinas malam, kami menemukan bahwa sebagian besar pasien yang telah menjalani kemoterapi akan mengalami efek samping mual dan muntah. Ketika kami melakukan wawancara dengan salah seorang keluarga pasien, dia mengatakan bahwa penanganan efek samping mual dan muntah yang dilakukan oleh perawat serta tim medis di ruang gili gede yakni dengan pemberian obat, dia tidak mengetahui penanganan mual dan muntah selain dengan obat-obatan. Ketika wawancara dengan perawat di ruangan, ia mengatakan bahwa medikasi yang di berikan untuk penanganan mual dan muntah berupa pemberian injeksi ondancentron melalui intravena. Selama menjalani praktek kami belum pernah menemukan penanganan mual dan muntah dengan cara selain dengan terapi farmakologi. Oleh karena itu, kelompok kami berfikir apakah ada penanganan mual dan muntah pasca kemoterapi dengan teknik non farmakologi. Setelah mencari refrensi jurnal dari beberapa penelitian yang telah dilaksanakan bahwa pemberian minuman jahe hangat dapat meringankan mual dan muntah pada pasien pasca kemoterapi. 3. Dissection (Dianalisis) Jahe bekerja sebagai anti mual dan muntah melalui beberapa mekanisme. Pertama, jahe menstimulasi motilitas traktus gastrointestinal yang sebelumnya diturunkan oleh hormon progesteron, dan menstimulasi disekresikannya saliva, empedu serta produk sekresi lambung yang lain. Kedua, jahe dapat menghambat aktivasi 5-HT3, serta memiliki efek yang mirip dengan antagonis 5- HT3 dan ondansetron yang menyebabkan perut berkontraksi sehingga timbul perasaan mual dan muntah.Ketiga, jahe mengendurkan dan melemahkan otot- otot saluran pencernaan sehingga mual dan muntah dapat berkurang.Keempat, jahe menghambat efek karminatif, sehingga mencegah pengeluaran gas lambung.Kelima, jahe memiliki efek seperti dimenhydrinate.Dimenhydrinate merupakan antagonis histamin (H1) dan juga dapat menghambat stimulasi vestibular yang bekerja pada sistem otolit dan pada dosis besar pada kanal semisirkular.Keenam, jahe dapat menurunkan efek cisplatin melaui hambatan saraf pusat atau perifer dengan meningkatkan 5-hydroxytryptamin, dopamin dan substansi P. Cisplatin merupakan obat yang menginduksi terjadinya mual dan muntah pada kemoterapi (Masruroh, 2015). 4. Discover (Dicari teori yang berhubungan) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Dame Lestaria tentang “PENGARUH MINUMAN JAHE HANGAT TERHADAP MUAL MUNTAH AKIBAT KEMOTERAPI PADA PASIEN YANG MENDERITA KANKER” meyatakan bahwa jahe adalah tanaman dengan sejuta khasiat yang telah dikenal sejak lama. Jahe merupakan salah satu rempah penting. Rimpangnya sangat banyak manfaatnya, antara lain sebagai bumbu masak, minuman, serta permen dan juga digunakan dalam ramuan obat tradisianal. Keungulan pertama jahe adalah kandungan minyak atsiri yang mempunyai efek menyegarkan dan memblokir reflek muntah, sedang gingerol dapat melancarkan darah dan saraf- saraf bekerja dengan baik. Hasilnya ketegangan bisa dicairkan, kepala jadi segar, mual muntah pun ditekan. Aroma harum jahe dihasilkan oleh minyak atsiri, sedang oleoresisnya menyebabkan rasa pedas yang menghangatkan tubuh dan mengeluarkan keringat. Kandungan di dalam jahe terdapat minyak Atsiri Zingiberena (zingirona), zingiberol, bisabilena, kurkumen, gingerol, flandrena, vit A dan resin pahit yang dapat memblok serotinin yaitu suatu neurotransmitter yang di sintesiskan pada neuronneuronserotonergis dalam sistem saraf pusat dan sel-se lenterokromafin dalam saluran pencernaan sehingga di percaya dapat sebagai pemberi perasaan nyaman dalam perut sehingga dipercaya sebagai pemberi perasaan nyaman dalam perut sehingga dapat mengatasi mual muntah. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa jahe merupakan bahan terapi untuk meredakan dan mengurangi rasa mual dan muntah. Jahe dapat mencegah mual dan muntah karena jahe mampu menjadi penghalang serotinin, sebuah senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Friska Astrilita tentang “PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP PENURUNAN MUAL MUNTAH PADA PASIEN PASKA KEMOTERAPI DI RS TELOGOREJO” menyatakan bahwa jahe bekerja sebagai anti mual dan muntah melalui beberapa mekanisme. Pertama, jahe menstimulasi motilitas traktus gastrointestinal yang sebelumnya diturunkan oleh hormon progesteron, dan menstimulasi disekresikannya saliva, empedu serta produk sekresi lambung yang lain. Kedua, jahe dapat menghambat aktivasi 5-HT3, serta memiliki efek yang mirip dengan antagonis 5- HT3 dan ondansetron yang menyebabkan perut berkontraksi sehingga timbul perasaan mual dan muntah.Ketiga, jahe mengendurkan dan melemahkan otot- otot saluran pencernaan sehingga mual dan muntah dapat berkurang.Keempat, jahe menghambat efek karminatif, sehingga mencegah pengeluaran gas lambung.Kelima, jahe memiliki efek seperti dimenhydrinate.Dimenhydrinate merupakan antagonis histamin (H1) dan juga dapat menghambat stimulasi vestibular yang bekerja pada sistem otolit dan pada dosis besar pada kanal semisirkular.Keenam, jahe dapat menurunkan efek cisplatin melaui hambatan saraf pusat atau perifer dengan meningkatkan 5-hydroxytryptamin, dopamin dan substansi P. Cisplatin merupakan obat yang menginduksi terjadinya mual dan muntah pada kemoterapi (Masruroh, 2015). 5. Decision (Ditetapkan rencana ke depan) Jadi pemberian minuman jahe hangat efektif dapat mengurangi rasa mual dan muntah pada pasien kanker pasca kemoterapi