Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Andy Luqman Hakim

NIM : 1794094007

SEMESTER : V

MATA UJIAN : Sistem Transportasi

SISTEM ARUS TRANSPORTASI DAERAH TEBUIRENG

a. Latar Belakang

Wilayah kota Jombang terutama di lingkup daerah tebuireng menjadikan hal menarik untuk
dibahas bagaimana sistem transportasi tersebut berjalanan ,mulai dari berbagai macam
permasalahan yang kompleks di dalam kehidupan masyarakat daerah sekarang ini. Mulai dari
masalah yang kecil hingga masalah yang besar sekalipun selalu ada dalam perkembangan setiap
kota-kota besar. Massalah yang kecil seperti kedisiplinan diri sedangkan massalah yang besar
seperti massalah transportasi.Salah satu masalah yang paling sering dihadapi oleh masyarakat
dikota maupun di lingkup daerah ialah masalah angkutan untuk orang, pangan, mesin, dan
layanan menjadi masalah yang makin serius, apalagi bertambahnya santri tebuireng setiap
tahunnya meningkat, dengan sebab akibat tersebut meningkatnya pula kebutuhan moda
bertransportasi setiap individu masing-masing.

b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Faktor apa saja dan dilokasi mana yang membuat kemacetan lalu lintas di daerah
tebuireng ?
2. Kapan terjadinya kemacetan tersebut ?
3. Bagaimanakah cara mengidentifikasi dan langkah penyelesaian masalah tersebut ?
A. Lokasi & Faktor Kemacetan

Tebuireng adalah nama sebuah pedukuhan yang termasuk wilayah administratif Desa Cukir,
Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, berada pada kilometer 8 dari kota Jombang ke arah selatan.
Nama pedukuhan seluas 25,311 hektar ini kemudian dijadikan nama pesantren yang didirikan oleh
Kyai Hasyim Asy’ari. Dilokasi tepat berada depan pondok pesantren tebuireng Berbicara tentang
kemacetan lalu-lintas mencuat ketika terjadi kemacetan pada acara hari besar islam, hari lebaran idhul
fitri/idhul adha dan tidak lupa juga ada kegiatan santri yang mempengaruhi arus jalan transportasi
sampai di ujung pertigaan depan Pabrik Gula Tjoekir  sehingga mengakibatkan sedikitnya fenomena
macet pada saat santriwan santriwati pulang mudik saat lebaran & para rombongan ziarah selalu
menuai berbagai masalah yang tidak pernah ada habisnya. Pasalnya, pertumbuhan jumlah mobil dan
sepeda motor meningkat drastis sedang pertumbuhan panjang jalan tidak bertambah secara memadai.
Tidak hanya saat lebaran, namun kemacetan sudah menjadi realita yang terjadi di daerah kota besar
Indonesia setiap hari.

Kemacetan lalu lintas semestinya menjadi masalah besar karena lalu lintas merupakan
urat nadi kehidupan. Kemacetan parah bisa dikatakan stroke. Namun faktanya di kota-kota
besar di Indonesia sering  dianggap sebagai hal biasa. Kemacetan disebabkan adanya
perlambatan. Sayangnya faktor perlambatan ini hampir tidak pernah dipikirkan solusinya
secara holistik atau sistemik. Cara penangananya parsial konvensional bahkan manual.
Secara strategis dan politis hampir tidak tersentuh.

Perlambatan arus lalu lintas dapat disebabkan faktor-faktor sebagai berikut:

1. Kapasitas jalan yang tidak memadai


2. Faktor Jalan
3. Faktor kendaraan
4. Faktor pengemudi
5. Adanya pembangunan jalan
6. Parkir kendaraan bermotor yang sembarangan
7. Sistem-sistem tata ruang
8. Kesadaran masyarakat yang rendah
B. Waktu Terjadinya Macet

Adapun waktu terjadinya macet di jalan depan pondok pesantren tebuireng ialah :

No Hari Keterangan Jam


Pada setiap hari Sabtu & Minggu jalan di
depan pondok pesantren tebuireng mulai Pukul 08.00 – 16.00
1. Sabtu & Minggu padat karena banyak pengunjung ziarah Atau
makam melintasi daerah tersebut ,belum juga Pukul 21.00 – 03.00
parkir di pinggir jalan
Pada setiap hari Selasa kegiatan semua santri
pondok pesantren tebuireng terhenti atau juga
2. Selasa dimaksud pada hari selasa kegiatan ngaji Pukul 14.00 – 17.30
libur. Otomatis pada hari itu juga semua santri
boleh keluar pondok dan memadati jalan di
daerah depan pondok pesantren
Pada setiap hari Jum’at juga sama identifikasi
masalah pada hari selasa ,yang membedakan
3. Jum’at adalah di waktu sholat jum’at santri yang Pukul 11.30 – 12.30
tidak mendapatkan bagian shaf di pondok
akan sholat di jalan di depan pondok
pesantren tebuireng, sehingga menutupi jalan
Pada hari besar islam jalan di depan pondok
pesantren tebuireng macet padat di karenakan
4. Hari Besar Islam santri pulang kampung atau juga semua dari -
kalangan santri lingkup tebuireng
melaksanakan takbiran di malam hari
Pada hari tertentu juga ada kedatangan tamu
dari pejabat negara atau ulama & kyai besar
5. Hari Tertentu yang berkunjung di pondok pesantren -
tebuireng, kondisi macet dikarenakan ada
pengawalan khusus dari tamu tersebut
C. Langkah Penyelesaian Masalah
Smart City sebagai solusi mengatasi kemacetan karena  mampu menjawab minimal 3
(tiga) hal penting, yaitu : (a) mengetahui (sensing) keadaan kota, (b) memahami
(understanding) keadaan kota lebih jauh, dan (c) dapat melakukan aksi (acting) terhadap
permasalahan timbul. Mengatasi kemacetan merupakan salah satu tujuan untuk
meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi warganya, membuat kota semakin efektif dan
efisien serta meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi serta pemerataan
penghasilan. Semua itu ada dalamSmart City.  Beberapa dimensi yang harus dipenuhi dalam
sebuah Smart City adalah (a) Dimensi Sosial, (b) Dimensi Ekonomi, (c) Dimensi Kemananan
dan (d) Dimensi Lingkungan. Hampir semua sektor strategis seperti energi, industri,
lingkungan hidup, pariwisata, kepemerintahan, pendidikan serta perdagangan menjadi
variable utama dalam membangun Smart City. Ini penting untuk dipahami dalam rangka
mencari solusi mengatasi kemacetan di Kota besar. Smart Citymengembangkan system
inovasi sangat efisien, khusus bidang strategis di perkotaan seperti :Smart Energy System,
Smart Transportation, Smart Health, Smart Retail, Smart Parking, Smart Home, Smart
Lighting, Water Resources Management System. Dan bahkan masih banyak lagi system yang
ditawarkan dalam Smart City.

Kemacetan yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia akan terus meningkat seiring
dengan pertumbuhan ekonomi dan pemekaran kota. Kemacetan tidak akan pernah selesai
dengan hanya meminimalisir simpul-simpul kemacetan secara parsial. Terlebih jika yang
diatasi hanyalah simptom yang terlihat dipermukaan, dan tidak menyentuh akar masalah. Jika
ini terjadi maka apapun yang dilakukan pemerintah tidak akan memberi dampak dan solusi
kemacetan secara berkelanjutan.

Smart City memiliki kemampuan mengatasi kemacetan secara Komprehensif.

Dengan Teknologi Smart, masyarakat dapat memanage waktunya untuk bekerja secara
remote. Melakukan rapat melalui perangkat tele conference sehingga hal ini dapat
mengurangi lalu lalang masyarakat di jalan raya. Karena itu marilah kita mengatasi
kemacetan dengan Teknologi Smart yang efektif dan efisien, mampu mengatasi kemacetan
kota-kota besar di Indonesia.

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai