Anda di halaman 1dari 15

42

BAB III

METODOLOGI

3.1 Deskripsi Daerah Studi

Studi penelitian dilakukan di Kota Malang, yaitu di Jalan Bondowoso – Jalan


Raya Tidar yang berada di Kelurahan Gading Kasri Kecamatan Klojen. Jalan ini
membentang sepanjang 1,4 kilometer. Proyek Jalan Bondowoso ini berawal sebelah
barat perempatan Jalan Gede dan berakhir di Kali Metro yang terletak di Jalan Raya
Tidar. Dengan koordinat 7°57'56.83"S 112°36'26.52"E - 7°58'9.92"S 112°37'5.84"E.
Lebar jalan ini berkisar antara 7 – 8 meter. Berikut ini adalah peta jalan dimaksud :

LOKASI

Gambar 3.1 Peta Lokasi Kajian


Sumber : Google Maps 2015
43

Gambar 3.2 Jalan Bondowoso – Jalan Raya Tidar


Sumber : Google Maps 2015

3.2 Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam evaluasi ini ada dua macam yaitu data primer
dan data sekunder. Berdasarkan hasil pengumpulan data dari Badan dan Dinas terkait,
maka data sekunder yang diperlukan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Data Sekunder


Data Sumber Data Keterangan

Curah Hujan Dinas Pengairan Kabupaten Menentukan debit air


Malang
Peta Kontur UPT Bango Gedangan Menentukan arah aliran drainase

Gambar Konstruksi Jalan Dinas PU Kota Malang Menentukan limpasan air


permukaan jalan
Harga Satuan Pekerjaan Dinas PU Kota Malang Menghitung anggaran biaya
Kota Malang Tahun 2015
44

3.2.1 Data Curah Hujan


Data curah hujan diperlukan dalam penentuan debit air banjir, data ini sangat
dibutuhkan dalam perencaan drainase. Data yang diambil adalah data hujan 10 tahun
terakhir dari 3 stasiun hujan. Data ini diambil dari Dinas Pengairan Kabupaten
Malang di wilayah Kepanjen. Stasiun curah hujan yang akan digunakan sebagai
sumber data curah hujan adalah stasiun Ciliwung, Sukun, dan Kedungkandang. Di
bawah ini adalah contoh data hujan yang didapatkan dari Dinas pengairan Kabupaten
Malang

Tabel 3.2 Contoh Data Curah Hujan Tahun 2007


45

3.2.2 Peta Topografi


Peta topografi didapatkan di UPT Bango Gedangan Kota Malang. Peta ini
sangat penting dibutuhkan dalam perencanaan drainase, karena akan berpengaruh
dalam penentuan arah aliran drainase jalan tersebut. Peta topografi ini hanya
digunakan sebagai data penunjang, karena elevasi sudah terbaca pada data alinyemen
jalan. Berikut adalah peta topografi yang didapatkan dari dinas terkait :

Gambar 3.3 Peta Topografi Kota Malang


Sumber : Data UPT Bango Gedangan
46

3.2.3 Alinyemen Eksisting


Data gambar alinyemen diperlukan untuk menentukan limpasan air yang ada
untuk kemudian masuk ke dalam sistem drainase. Data ini didapatkan dari Dinas
Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan Kota Malang. Berikut
adalah contoh data gambar alinyemen pada STA 0 + 000 sampai 0 + 050 di lokasi
tersebut :

Gambar 3.4 Alinyemen Jalan Bondowoso


Sumber : Data Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan
47

3.2.4 Harga Satuan Pekerjaan Kota Malang Tahun 2015


Harga satuan pekerjaan merupakan acuan dalam merencanakan anggaran
biaya mulai dari harga satuan bahan, harga satuan untuk alat maupun harga satuan
untuk upah. Data ini diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan
Pengawasan Bangunan Kota Malang.

3.2.5 Dokumentasi Banjir

Dokumentasi bajir dapat digolongkan sebagai bagian dari data primer yang
ada di dalam kajian ini. Data primer adalah data yang diambil sendiri oleh penulis.
Dibawah ini adalah contoh dokumentasi banjir di Jalan Bondowoso – Jalan Raya
Tidar pada tanggal 15 Desember 2015.

Gambar 3.5 Dokumentasi Banjir 1


Sumber : Dokumentasi pribadi
48

Gambar 3.6 Dokumentasi Banjir 2


Sumber : Dokumentasi pribadi

3.2.6 Kondisi Saluran

Kondisi saluran juga termasuk ke dalam data bagian dari data primer pada
kajian ini. Dokumentasi kondisi saluran ini menunjukkan lokasi drainase Jalan
Bondowoso – Jalan raya Tidar. Kondisi saluran ini mencakup lokasi drainase, saluran
drainase samping dan box culvert.

Lokasi drainase

Gambar 3.7 Lokasi Saluran Jalan Bondowoso


Sumber : Dokumentasi pribadi
49

Gambar 3.8 Drainase Samping


Sumber : Dokumentasi pribadi

Gambar 3.9 Box culvert Jalan Bondowoso


Sumber : Dokumentasi pribadi
50

3.2.7 Kondisi Bangunan Pelengkap

Kondisi bangunan pelengkap juga termasuk bagian dari data primer dalam
evaluasi pada kajian sistem drainase Jalan Bondowoso – jalan raya Tidar ini.
Dokumentasi kondisi bangunan pelengkap yang berupa inlet ini menunjukkan kondisi
eksisting setelah masa konstruksi pada tahun 2014.

Gambar 3.10 Inlet Jalan Tidar Sakti


Sumber : Dokumentasi pribadi

3.3 Metode Pembahasan


3.3.1 Debit Rencana
Untuk melakukan penanganan masalah banjir yang terjadi di kawasan Jalan
Bondowoso – Jalan raya Tidar, diperlukan analisa lebih lanjut mengenai saluran
drainase pada kawasan tersebut diantaranya adalah pengolahan data curah hujan.
Data hujan yang dimaksud diambil dari tiga stasiun hujan selama 10 tahun terakhir,
yaitu stasiun hujan Ciliwung, Kedungkandang, dan stasiun hujan Sukun. Analisa data
51

– data meliputi analisa hidrologi untuk menghitung debit rencana saluran dan analisa
saluran drainase. Perhitungan debit rencana meliputi penentuan intensitas hujan, luas
daerah pengaliran, koefisien pengaliran, dan perhitungan debit air hujan rancangan.

3.3.2 Perhitungan Debit Eksisting Box culvert


Untuk mengetahui kapasitas debit yang mampu diditampung oleh saluran
drainase eksisting maka perlu dilakukan perhitungan debit eksisting saluran. Data
primer yang diperoleh dengan observasi langsung terhadap saluran drainase yang
dikaji. Adapun yang diobservasi meliputi panjang saluran, dimensi saluran, bentuk
penampang, dan jenis tata guna lahan. Perhitungan debit saluran meliputi angka
kekasaran manning, kemiringan dasar saluran, luas penampang saluran, keliling
basah saluran, jari – jari hidrolik, dan kecepatan aliran.

3.3.3 Evaluasi Debit Rencana dan Eksisting


Apabila perhitungan debit rencana dan debit eksisting telah dilakukan, amaka
dilakukan evaluasi antara keduanya. Jika debit rencana lebih besar daripada debit
eksisting maka diperlukan desain rekomendasi terhadap saluran eksisting. Namun
apabila debit rencana lebih kecil dari debit rancangan maka evaluasi dilakukan pada
bangunan pelengkap drainase, seperti inlet maupun manhole.

3.3.4 Hasul Evaluasi Debit


Setelah evaluasi dilakukan, apabila didapatkan hasil debit rencana lebih besar
daripada debit eksisting tentunya akan diperlukan dimensi rekomendasi yang sesuai
dengan debit rencana yang telah dianalisa.

3.3.5 Desain Bangunan Pelengkap


Saluran drainase yang baik tentunya juga harus didampingi dengan
keberadaan bangunan pelengkap yang ikut menunjang fungsi dari saluran drainase itu
sendiri. Untuk itu diperlukan desain bangunan pelengkap yang baru untuk saluran
52

drainase di Jalan Bondowoso – Jalan raya Tidar ini. Apabila pada perhitungan
didapati debit rencana lebih kecil dari debit ekstisting maka evaluasi dilakukan
kembali pada bangunan pelengkap yang ada. Evaluasi ini didasarkan pada SNI
perencanan Sistem Drainase Jalan tahun 2006.
Setelah evaluasi dilakukan pada dimensi dan bangunan pelengkap maka akan
didapat desain rekomendasi sebagai hasil kajian ini. Desain tersebut dikerjakan dalam
bentuk gambar DED (Detailed Engineering Design), yang digunakan sebagai acuan
pelaksanaan dilapangan apabila desain rekomendasi ini kedepannya akan ini
dipergunakan.

3.3.6 Biaya Untuk Desain Box Culvert dan Bangunan Pelengkap


Untuk menentukan rencana anggaran biaya dari desain rekomendasi saluran
dan bangunan pelengkap saluran drainase maka dapat mengacu pada hasil dari
gambar DED (Detailed Engineering Design), dari gambar tersebut dapat dilihat
dimensi rekomendasi dan desain material-material yang akan digunakan. Selanjutnya
akan didapatkan volume dari desain rekomendasi tersebut.

3.4 Teknik Pengolahan Data

Perencanaan yang baik tentunya harus melalui berbagai tahapan dan beberapa
pertimbangan. Berikut ini adalah tahapan perencanaan kajian,antara lain:

1. Menyiapkan data curah hujan yang dibutuhkan selama 10 tahun terakhir


yang diambil dari 3 stasiun hujan, yaitu stasiun hujan ciliwung,
kedungkandang, dan sukun.
2. Pengujian konsistensi data curah hujan bertujuan untuk menentukan
apakah data telah konsisten dan melakukan koreksi jika terjadi
inkonsistensi. Uji konsistensi dilakukan dengan metode kurva massa
ganda.
53

3. Menghitung curah hujan rancangan dengan menggunakan metode gumbel


yang sesuai dengan data kala ulang 20 tahun.
4. Menguji kesesuaian distribusi dengan menggunakan metode smimov-
Kolmogorov dan Chi-square. Pengujian dilakukan untuk mengetahui
apakah persamaan data yang dipilih dapat mewakili distribusi sampel data
yang dianalisis.
5. Menghitung intensitas hujan dan waktu konsentrasi dengan menggunakan
metode mononobe.
6. Menghitung debit banjir rancangan saluran drainase.
7. Melakukan survey lokasi untuk mengetahui angka kekasaran manning,
kemiringan dasar saluran, luas penampang saluran, keliling basah saluran,
jari – jari hidrolik.
8. Melakukan evaluasi antara debit rencana dan debit eksisting serta
bangunan pelengkapnya.
9. Merencanakan dimensi bangunan pelengkap saluran drainase.
10. Membuat gambar DED (Detailed Engineering Design)
11. Menghitung rencana anggaran biaya dalam pembuatan bangunan
pelengkap drainase.
12. Merencakan waktu pelaksaan rekomendasi.
54

3.5 Flowchart
Mulai

Saluran Eksisting Topografi Data Curah Hujan Data Harga Upah


dan Bahan
Tidak
konsisten Uji Konsistensi

Perhitungan Cs dan Ck
Perhitungan Q
eksisting
Perhitungan curah hujan rancangan
dengan metode gumbel
Perhitungan
V eksisting Menentukan arah aliran Tidak
saluran dengan elevasi
Distribusi dengan metode
Chi kuadrat dan Smirnov
Kolmogorov sesuai ?

Ya

Menghitung debit rencana

Evaluasi debit rencana dan


eksisting

Evaluasi kala ulang saluran drainase


eksisting, dan bangunan pelengkap

Pembuatan gambar

Pembuatan RAB

Pembuatan jadwal

Selesai

Gambar 3.11 Flowchart


55

Penjelasan Flowchart pengerjaan skripsi :

1. Mulai
Tahap mulainya pelaksanaan kajian yaitu pada saat penyusunan proposal yang
merupakan awal dalam pelaksanaan kajian.
2. Pengumpulan data
Pada tahapan ini terdapat beberapa data yang harus dipenuhi agar dapat
melakukan kajian ini lebih lanjut. data – data yang diperlukan antara lain
adalah :
- Alinyemen jalan Bondowoso – Jalan Raya Tidar
- Data curah hujan
- Harga satuan pekerjaan 2015
3. Pengujian data curah hujan
Pengujian data curah hujan dilakukan untuk mendapatkan perhitungan debit
rencana
4. Survei lokasi
Survei di sekitar lokasi kajian bertujuan untuk melakukan analisa debit
eksisting saluran drainase.
5. Evaluasi
Setelah hasil perhitungan debit rencana dan debit eksisting ditemukan,
selanjutnya adalah melakukan evaluasi diantara keduanya. Hal ini untuk
menentukan apakah debit rencana lebih besar dari debit eksisting atau debit
rencana lebih kecil dari debit eksisting
6. Desain rekomendasi
Apabila terjadi ketidaksesuaian antara kondisi eksisting dengan perhitungan
pada saat evaluasi dilakukan, maka dibuat desain rekomendasi. Baik itu dari
dimensi saluran drainase atau bangunan pelengkap.
7. Perhitungan RAB
56

Perhitungan rencana anggaran biaya dilakukan setelah penggambaran DED


(Detailed Engineering Design) selesai dilakukan. Perhitungan ini bertujuan
untuk mengetahui biaya yang dibutuhkan dalam melaksanakan desain
rekomendasi.
8. Penyusunan jadwal
Penyusunan jadwal juga diperhitungkan dalam kajian ini dengan tujuan
memberikan gambaran lama pelaksaan akan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai