Makalah Peny. Tanah Kel 4 Biologi Tanah
Makalah Peny. Tanah Kel 4 Biologi Tanah
MATA KULIAH
PENYEHATAN TANAH
Kelompok 4 :
PROGRAM STUDI
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nyalah,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Biologi Tanah” sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari bahwa yang diungkapkan dalam makalah ini
masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki
oleh penulis, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi penulis apabila mendapatkan
kritikan dan saran yang membangun makalah ini sehingga selanjutnya akan lebih baik dan
sempurna.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pihak dan sebagai media pembelajaran Penyehatan Tanah khususnya dalam segi teoritis sehingga
dapat membuka wawasan ilmu pengetahuan serta akan menghasilkan yang lebih baik di masa
yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan
oleh berbagai pihak sampai tersusunnya makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 22
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dan peranan dari biologi tanah
2. Untuk mengetahui apa saja mikroorganisme yang terdapat pada tanah
4
3. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis fungi yang terdapat pada tanah
4. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis jamur yang terdapat pada tanah
5. Untuk mengetahui apa saja jenis- jenis cacing yang terdapat pada tanah
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2. Merangsang pertumbuhan tanaman melalui kemampuan beberapa mikroba
dalam menghasilkan zat-zat perangsang tumbuh, seperti vitamin, hormone,
asam-asam amino dan senyawa-senyawa organic lainnya.
3. Menhambat perkembangan pathogen tanaman, yaitu melalui sifat antagonisme
dan kompetisi dalam pemanfaatan nutrisi dalam tanah atau melelui produksi
antibiotic atau senyawa toksik anti pathogen (biopeptisida)
Struktur tanah yang baik juga penting untuk pertumbuhan tanaman karena
memengaruhi aerasi (pertukaran gas), penetrasi air dan akar, serta resistensi tanah
terhadap erosi yang dapat diperoleh jika agregasi zarah tanah menghasilkan sifat sarang.
Ada 2 mekanisme yang melibatkan mikroba dalam pembentukan dan pemantapan
agregat tanah, yaitu :
1. Filamen-filamen dapat mengikat-satukan bahan, dan
2. Polisakarida dan substansi perekat lain yang dihasilkan mikrobia akan
melekatkan antar zarah-zarah tanah lainnya.
7
dijumpai jarang yang berupa mikroorganisme saja, tetapi umumnya
berkombinasi dengan ikatan asam organik (Hillel, 1982).
b) Mikroorganisme Pendorong Serapan Hara
Pemanfaatan mikroorganisme tanah untuk meningkatkan efisiensi serapan hara
oleh akar tanaman pada umumnya melalui peningkatan kelarutan unsur hara
yang dibutuhkan tanaman baik yang berasal dari pupuk maupun yang berasal
dari mineral tanah dan atau peningkatan kemampuan akar menyerap hara. Hal
ini berkaitan dengan bakteri pelarut hara dan yang berkaitan dengan jamur
mikoriza. Pseudomonas sp. dan Bacillus sp. adalah jenis bakteri yang mampu
meningkatkan kelarutan fosfat dalam tanah. Namun menurut Lynch (1983) jenis
yang pertama mampu mengakumulasi nitrit, sehingga dapat meracuni tanaman.
Pseudomonas fluorescens-putida mampu membentuk koloni di rhizosfer dengan
cepat sehingga dapat meningkatkan hasil kentang, bit gula dan lobak sebanyak
144 %. Pada tanaman kedelai kombinasi antara Pseudomonas putida dan
Azospirillum sp. meningkatkan serapan N dan P. Pemberian bakteri pelarut
fosfat juga meningkatkan laju pertumbuhan bibit lamtoro, meningkatkan
ketersediaan fosfat pada tanah ber pH tinggi >7 dan kadar P tanah tersedia
tinggi (95 ppm).
8
anorganik, misalnya melalui proses photosintesis. Heterotroph yaitu bakteri
yang mendapatkan makanannya dari bahan organik yang telah ada. Beberapa
jenis bakteri dalam tanah seperti Azotobacter, Pseudomonas, Rhizobium,
Bradyrhizobium, Agrobacterium, Nitrosomonas, Nitrobacter.
b. Jamur
Jamur adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat
heterotrof. Beberapa jamur yang biasa ditemukan pada tanah diantaranya adalah
Penicillium sp., Trichoderma harzianum., Rhizopus sp., Humicola sp., Fusarium
sp., Phytophthora infestans., dan Aspergillus sp. Jamur tanah merupakan salah
satu mikroorganisme yang paling banyak ditemui di tanah. Kebanyakan jamur
pathogen terhadap tanaman. Spesies Aspergillus merupakan jamur yang umum
ditemukan di tanah. Meskipun terdapat lebih dari 100 spesies, jenis yang dapat
menimbulkan penyakit pada manusia ialah Aspergillus flavus, Aspergillus
niger, dan Aspergillus fumigatus yang semuanya menular dengan transmisi
inhalasi. Umumnya Aspergillus akan menginfeksi paru-paru. Aspergillus dapat
menyebabkan banyak penyakit pada manusia, bisa jadi akibat reaksi
hipersensitivitas atau invasi langsung. Penyakit yang ditimbulkan diantaranya
adalah aflatoxicosis, aspergillosis, dan aspergillosis. Peran ekologi jamur yaitu
berperan dalam dinamika air/drainase, siklus hara dan pengendalian penyakit,
bersama dengan bakteri, jamur berperan penting dalam proses dekomposisi
pada rantai makanan tanah, jamur dapat mengkonversi bahan aorganik menjadi
bahan yang dapat dimanfaatkan oleh organisme lain, hifa jamur secara fisik
berfungsi sebagai perekat pada agregat tanah sehingga dapat memperbaiki
stabilitas agregat tanah yang dapat meningkatkan infiltrasi dan kapasitas
menahan air. Patogen atau parasit dari jamur yaitu menyebabkan produksi
tanaman menurun atau mati jika mengkoloni akar dan dapat menyebabkan
kematian pada organisme lain, peran positifnya dapat mengeliminir hama
tanaman tertentu sehingga dapat dipakai untuk pengendalian hama dan penyakit
secara biologi.
c. Alga
9
Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki
organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga mempunyai klorofil dan terdiri
dari green algae, blue green algae, yellow green algae, dan diatomae.
Berkembang biak pada tanah yang subur. Pada tanaman padi sawah alga
membantu mempertahankan jumlah N dalam tanah dengan mengikat N yang
ada di udara.
Ganggang tanah dibagi menjadi tiga golongan umum:
Hijau-biru
Hijau
Diatome
d. Protozoa
Protozoa merupakan hewan bersel satu yang memakan bakteri, sehingga dapat
menghambat daur ulang unsur hara atau menghambat berbagai proses dalam
tanah yang melibatkan bakteri. Habitatnya lingkungan berair/kelembaban tinggi,
paling banyak dijumpai pada tanah terutama pada tanah dengan tekstur kasar
dan kandungan liat yg tinggi. Peranannya dalam kesuburan tanah merupakan
pensuply nitrogen (di rizosfer) dalam tanah, mengatur/menstimulir populasi
bakteri “dekomposisi dan agregasi tanah dan organisme pathogen.
Fungsi Protozoa:
1. Protozoa membantu mengisikan dgn mineral nutrisi, yang membuat
mereka tersedia untuk digunakan oleh tanaman dan organisme tanah
yang lain.
2. Protozoa mengatur populasi bakteri saat mereka merumput di bakteri
dan tampaknya untuk merangsang pertumbuhan populasi bakteri.
3. Protozoa merupakan sumber makanan bagi organisme tanah yang lain.
4. Mereka membantu untuk menekan penyakit dengan memberi makan
pada patogen.
10
1) Parasitik, yaitu: fungi tanah yang sebagian atau seluruh hidupnya dapat
menyebabkan penyakit pada akar tanaman, seperti: penyakit bercak akar kapas,
2) Saprophitik, yaitu: fungi tanah yang semasa hidupnya mendapatkan makanan
(energi) dari dekomposisi bahan organik tanah. Fungi kelompok ini tidak
menyebabkan penyakit pada akar tanaman.
3) Simbiotik, yaitu: fungi tanah yang semasa hidupnya berada pada akar-akar
tanaman dan hubungannya dengan akar tanaman membentuk hubungan yang
saling menguntungkan, seperti: Mycorhiza atau jamur akar.
Mycorhiza
Mycorhiza adalah fungi yang hidup pada permukaan akar- akar tanaman dan
bersifat saling menguntungkan antara Mycorhiza dengan akar tanaman.
Berdasarkan perkembangan hifanya pada akar tanaman, mycorhiza
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1) Endomycorhiza, yaitu: Mycorhiza yang perkembangan hifanya dapat
memasuki sel-sel akar tanaman,
2) Ektomycorhiza, yaitu: Mycorhiza yang perkembangan hifanya tidak
memasuki sel-sel akar tanaman tetapi hanya menyear pada permukaan
akan dan memasuki ruang antar sel-sel akar tanaman, dan
3) Ektendomycorhiza, yaitu: Mycorhiza yang perkembangan hifanya
menyerupai kedua kelompok Mycorhiza diatas.
Endomycorhiza
Beberapa genus dari Endomycorhiza yang telah banyak diteliti adalah:
1) Gigaspora,
2) Glomus,
3) Acaulospora,
4) dll
11
dikenal sebagai jenis jamur yang tidak berbahaya dan dapat dimakan atau digunakan
sebagai bahan ramuan obat, tetapi pada umumnya masih tetap merupakan jenis jamur
liar.
Jamur dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
Jamur Yang Tidak Berbahaya
1. Suung bulan, Supa barat jamur bulan (Gymnopus sp)
Habitatnya :
merupakan jamur yang belum dibudidayakan
hidup pada.musim penghujan terutama angin berhembus dari barat
terutama hidup pada tegalan, kebun atau di pinggir rumah.
banyak ditemukan tumbuh di atas sarang rayap atau pada tanah yang
kandungan organic tanahnya sangat baik.
Ciri-ciri :
tudung berwarna putih kekuning-kuningan atau kecoklat-coklatan dengan
batang putih bersih.
12
3. Jamur karang ( Clavaria. )
Habitatnya :
belum dibudidayakan, banyak tumbuh di tanah yang berhumus, pada
batang kayu yang sudah lapuk.
Ciri-ciri :
berbentuk seperti karang, berwama putih, putih kekuning-kuningan atau
putih kebiruan.
4. Klitos (Clitocybe)
Habitatnya :
merupakan jamur liar di dalam hutan, kebun, hutan tepi pantai.
Ciri-ciri :
tubuh buah seperti Suung bulan dengan tudung membuka keluar atau
berbentuk payung, berwarna putih kekuning-kuningan atau coklat muda.
13
Jenis jamur ini berguna pada bidang farmasi maupun kedokteran karena
mengandung halusigen (dapat menyebabkan halusinasi pada mereka
yang memakannya).
6. Hidnum (Hydnum)
Habitatnya :
merupakan jenis jamur liar yang tumbuh pada tegalan atau tanah yang
berhumus dan biasanya ditemukan menempel pada ranting kayu yang
sudah lapuk.
Ciri-ciri
14
mempunyai bentuk seperti payung terbuka keluar dan bertangkai tebal,
warna tubuh kekuning-kuningan.putih sera putih kecoklat-coklatan.
7. Higroporus (Hygrophorus)
Habitatnya / Ciri-ciri :
merupakan jenis jamur liar yang mempunyai bentuk dan sifat tumbuh
yang sama seperti hidnum.
8. Marasmius
Habitatnya :
merupakan jenis jamur liar mempunyai bentuk dan sifat seperti jamur
payung lainnya.
Ciri-ciri :
tangkai tubuh panjang berwarna putih kecoklat-coklatan atau putih
kekuning-kuningan.
15
Jamur Yang Berbahaya
1. Amanita, Fly agaric, Supa upas terutama yang termasuk ke dalam jenis A.
muscaria, A. umbrina, A. spissa
Habitatnya :
tumbuh liar di hutan, tegalan dan pekarangan, ditemukan di antara
jatuhan daun atau pada tanah humus
Ciri- ciri :
tubuh buah seperti payung, dengan tudung berwarna merah, coklat tua,
coklat muda sampai kuning dengan bintik-bintik putih.
Racun yang terkandung digunakan untuk meracuni ujung tombak atau
senjata tajam lainnya.
16
batang berwarna kecoklat-coklatan atau kehitam-hitaman serta tudung
berwarna coklat tua, kuning, atau coklat kekuning-kuningan.
4. Kortinarius (Cortinarius)
Habitatnya:
tumbuh liar, banyak ditemukan di tumpukan daun dan tanah yang
berhumus.
Ciri-ciri:
tubuh buah berbentuk payung dengan batang berwarna putih kekuning-
kuningan, putih kebiru-biruan atau putih gelap.
17
tudung berwarna putih kecoklatan, violet, biru atau kuning.
5. Laktarius (Lactarius)
Habitatnya:
tumbuh liar di hutan, kebun dan di pekarangan rumah.
Ciri-ciri :
tubuh buah berbentuk payung terbuka ke atas dan berbatang tebal
berwarna coklat muda,kekuning-kuningan, coklat putih serta biru muda
dengan bintik hitam atau garis-garis memanjang.
tudung berwarna seperti batang, kadang-kadang disertai garis melingkar
di atasnya.
6. Lepiot (Lepiota)
Habitatnya:
tumbuh liar di mana-mana
Ciri-Ciri:
bentuk seperti Amanita terletak pada warna tudung kecoklat-coklatan dan
mempunyai sifat racun yang tinggi
18
2.5 Cacing Tanah
Cacing tanah adalah cacing berbentuk tabung dan tersegmentasi dalam filum
Annelida. Mereka umumnya ditemukan hidup di tanah, memakan bahan organik hidup
dan mati. Sistem pencernaan berjalan melalui panjang tubuhnya. Cacing tanah
melakukan respirasi melalui kulitnya. Cacing tanah memiliki sistem transportasi ganda
terdiri dari cairan selom yang bergerak dalam selom yang berisi cairan dan sistem
peredaran darah tertutup sederhana. Memiliki sistem saraf pusat dan perifer. Sistem
saraf pusat terdiri dari dua ganglia atas mulut, satu di kedua sisi, terhubung ke tali saraf
berlari kembali sepanjang panjangnya ke neuron motor dan sel-sel sensorik di setiap
segmen. Sejumlah besar kemoreseptor terkonsentrasi di dekat mulutnya. Otot melingkar
dan longitudinal di pinggiran setiap segmen memungkinkan cacing untuk bergerak. Set
yang sama otot garis usus, dan tindakan mereka memindahkan makanan mencerna
menuju anus cacing.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Cacing_tanah
19
Jenis-jenis Cacing
Cacing punya banyak sekali jenis, berikut jenis-jenis cacing dan ciri-cirinya :
Cacing Lumbricus Rubellus
Yang pertama kita bahas adalah cacing yang mempunyai ciri-ciri panjangbadan
mulai dari 7,5 mencapai 9 cm, warna tubuh yang merah kecoklatan, bergerak
lebih lambat dari cacing biasanya, berbentuk pipih, dan punya
ekortumpulberwarna kuning.
Cacing African Night Crawler (ANC)
Hampir punya kesamaan ciri dengan LumbricusRubellus, akan tetapi cacing
jenis ini punya ukuran panjang tubuh hingga 35cm, warna tubuh yang merah
kecoklatan, berbentuk pipih, ekor runcing berwarna pucat, dan bergeraknya juga
cenderung lamban.
Cacing Perionyx Excavatus
Panjang tubuh sekitar 20 sampai 25 cm, bergerak lincah, bentuk tubuh bulat, dan
punyawarna yang merah coklat kebiruan.
Cacing Tiger (Eisenia Fetida)
Ciri fisiknya yakni punya ukuran panjang maksimal sampai 10cm, tubuh
berbentuk bulatdengan warna merah kecoklatan dan terlihat garis-garis atau
segmen tubuh, bentuk ekor tumpul berwarna kuning.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat kita ketahui bahwa kualitas dan kesehatan tanah adalah faktor penting yang
harus dijaga agar fungsi tanah sebagai mediator tumbuh organisme, biota tanah dan
vegetasi dapat terlaksana dengan baik yang kemudian dapat diaplikasikan untuk
menunjang kehidupan, karena semua faktor yang terkait dengan keadaan tanah dan daya
dukung tanah akan berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap
perkembangan populasi mikroorganisme tanah.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://riskyridhaagriculture.blogspot.com/2012/02/biologi-tanah.html
http://jokowarino.id/definisi-dan-pengertian-biologi-tanah/
https://id.wikipedia.org/wiki/Biologi_tanah
https://materiilmugeografi.blogspot.com/2015/12/peran-biologi-tanah.html
http://samudraituluas.blogspot.com/2017/04/mikroorganisme-tanah.html
http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2007/11/fungi-tanah.html
https://bectbexty.wordpress.com/macam-macam-jamur-yang-bisa-di-makan-dan-tidak/
https://id.wikipedia.org/wiki/Cacing_tanah
https://ekosistem.co.id/cacing-tanah/#!
22