Anda di halaman 1dari 5

METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI

SEMIOTIKA

OLEH
DIAN SARI/A031171703

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
SEMIOTIKA

Semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Studi tentang tanda dan segala yang
berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungan dengan tanda-tanda lain,
pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya. Ilmu ini
menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan
tanda-tanda. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang
memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.

Semiotika berhubungan dengan hubungan antara tanda, penanda, dan pikiran


manusia. Tradisi ini sangat berpengaruh dalam membantu kita melihat bagaimana tanda
dan simbol digunakan, apa maknanya, dan bagaimana mengaturnya. Biasanya terdiri atas
campuran simbol-simbol yang diatur secara spasial dan kronologis untuk menciptakan
sebuah kesan, menyampaikan sebuah gagasan, atau memunculkan sebuah pemaknaan
pada audiens.

a. Semiotika Pragmatik (Semiotika Pragmatic)

Semiotika pragmatik menguraikan tentang asal usul tanda, kegunaan tanda oleh yang
menerapkannya dan efek tanda bagi yang mengintrepretasi dalam batas perilaku subjek.
Dalam arsitektur, semiotika pragmatik merupakan tinjauan tentang pengaruh arsitektur
(sebagai sistem tanda) terhadap manusia dalam menggunakan bangunan. Semiotika
pragmatik arsitektur berpengaruh terhadap indra manusia dan perasaan pribadi
(kesinambungan, posisi tubuh, otot, dan persendian). Hasil karya arsitektur akan
dimaknai sebagai suatu hasil persepsi oleh pengamatannya, hasil persepsi tersebut
kemudian dapat mempengaruhi pengamat sebagai pemakai dalam menggunakan hasil
karya arsitektur. Dengan kata lain, hasil karya arsitektur merupakan wujud yang dapat
mempengaruhi pemakaianya.

b. Semiotika Sintaktik (Semiotika Syntactic)


Semiotika sintaksik menguraikan tentang kombinasi tanda tanpa memperhatikan
‘maknanya’ ataupun hubungannya terhadap perilaku subjek. Semiotika sintaktik ini
mengabaikan pengaruh akibat bagi subjek yang menginterpretasikannya. Dalam
arsitektur, semiotika sintaktik merupakan tinjauan tentang perwujudan arsitektur sebagai
panduan dan kombinasi dari berbagai sistem tanda. Hasil karya arsitektur akan dapat
diuraikan secara komposisional dan ke dalam bagian-bagiannya, hubungan antara bagian
dalam keseluruhan akan dapat diuraikan seecara jelas.
c. Semiotika Sematik
Pengertian semantik dikemukakan oleh beberapa ahli, di antaranya Kridalaksana
(2001 : 19) memberi pengertian semantika sebagai sebuah sistem dan penyelidikan
makna dan arti dalam suatu bahasa atau bahasa pada umumnya.
Ekowardono (2013 : 2), mengemukakan bahwa semantika adalah ilmu bahasa yang
mengkaji makna bahasa, sedangkan menurut Keraf (1984 : 129), semantik adalah bagian
dari tatabahasa yang meneliti makna dalam bahasa tertentu, mencari asal mula dan
pekembangan dari arti suatu kata.
Pengertian semantika juga dikemukakan oleh Verhaar (2006 : 13), bahwa semantik adalah
cabang linguistik yang membahas arti atau makna. Menurut Leech (2003 : 19), semantik
merupakan studi tentang makna dalam pengertian yang luas yaitu ‘semua yang
dikomunikasikan melaui bahasa’. Filsuf Perancis, Ricoeur (2012 : 30), mendefinisikan
semantik sebagai ilmu tentang kalimat, langsung fokus pada konsep makna (yang dalam
tahapan ini sinonim dengan meaning).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa semantik adalah ilmu
bahasa yang menelaah lambang-lambang atau tanda-tanda yang menyatakan makna,
hubungan makna yang satu dengan yang lain, serta hubungan antara kata dengan konsep
atau makna dari kata tersebut.
6. Objek Kajian Semantika
Objek kajian semantik adalah satuan bahasa yang memiliki atau menyatakan makna.
Subroto (2011) mengemukakan bahwa semantik mengkaji arti bahasa (arti liingual) yang
bersifat bebas konteks atau tidak terikat konteks. Arti bahasa pada dasarnya adalah
bentuk pengetahuan yang tersimpan di dalam dan terstruktur di dalam bahasa, dikuasai
secara lebih kurang sama olehh para pengguna bahasa, serta digunakan dalam
komunikasi secara umum dan wajar. Arti itu tersimpan di dalam bahasa maksudnya
adalah bahwa bahasa sebagai sistem tanda lingual (tanda bahasa) merupakan paduan dari
aspek bentuk (formal aspect of the sign) dan aspek arti (semantic aspect of the sign).
Berdasarkan rumusan itu, untuk menjadi bahasa kita tidak hanya menerima rentetan
bunyi bahasa yang kosong melompong (tanpa sesuatu yang terkandung di dalamnya.
Demikian pula sebaliknya, untuk menjadi bahasa suatu ide atau gagasan atau keinginan
itu perlu dibungkus secara bersistem dalam wujud rangkaian bunyi bahasa.
Berdasarkan dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa objek kajian semantika
adalah suatu bahasa berupa tanda bahasa (tanda lingual) yang memiliki atau menyatakan
makna. Menguraikan tentang pengertian suatu tanda sesuai ‘arti’ yang disampaikan.
Dalam arsitektur, semiotika semantik merupakan tinjauan tentang sistem tanda yang
dapat sesuai dengan arti yang disampaikan. Hasil karya arsitektur merupakan
perwujudan makna yang ingin disampaikan oleh perancang.
kode dapat didefinisikan sebagai sistem tanda manapun yang dengan persetujuan
sebelumnya antara sumber dan sasaran digunakan untuk menggambarkan dan membawa
situasi. Ada tiga macam kode dalam semantik, antara lain :
a. Kode-kode Sosial
1. Bahasa verbal (fonologi, sintaksis, lesikal, prosodik dan sub kode paralinguistik). Bahasa
tubuh (kontak tubuh, orientasi fisik, kedekatan, ekspresi wajah, penampakan, keruan
kening, gerak, postur dan tatapan)
2. Kode komoditas (busana, pakaian dan mobil)
3. Kode kebiasaan (protokol, ritual, peranan dan permainan)
b. Kode-kode Tekstual
1. Kode pengetahuan termasuk matematika
2. Kode estetika : berbagai pengekspresian seni (puisi, drama, lukisan, musik dan
sebagainya), termassuk keklasikan, keromantisan dan kenyataan
3. Kode jender, retorika dan stle : naratif (plot, karakter, akting, dialog dan setting),
pertunjukkan, pendapat dan sebagainya.
4. Kode mediaa massa termasuk televisi, film, radio, surat kabar, majalah dan kode dalam
fotografi baik secara tknik maupun konvensional.
c. Kode-kode Interpretif
1. Kode-kode persepsi; persepsi visual
2. Kode-kode ideologi; termasuk kode untuk encoding dan decoding teks, megosiasi atau
oposisi. Lebih khususnya dapat diurutkan seperti Universitas Sumatera Utara
individualisme, liberalisme, feminisme, rasisme, materialisme, kapitalisme, sosialisme,
objektifisme dan konsumerisme.
7. Macam-macam Semiotik

Sekurang-kurangnya terdapat sembilan macam semiotika yang kita kenal sekarang,


yaitu :

a. Semiotik Analitik
Semiotik analitik adalah semiotik yang menganalisis sistem tanda
b. Semiotik Deskriptif
Semiotik deskriptif adalah semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita
alami sekarang, meskipun ada tanda yan sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan
sekarang
c. Semiotik Faunal Zoo
Semiotik faunal adalah semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang
dihasilkan oleh hewan
d. Semiotik Kultural
Semiotik kultur adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku
dalam kebudayaan masyarakat
e. Semiotik Naratif
Semiotik naratif adalah semiotik yang menelaah sistem tanda dalam narasi yang
berwujud mitos dan cerita lisa
f. Semiotik Natural
Semiotik natural adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan
oleh alam
g. Semiotik Normatif
Semiotik normatif adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dibuat oleh
manusia yang berwujud norma-norma, misalnya
rambu-rambu lalu lintas
h. Semiotik Sosial
Semiotik sosial adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasiljkan
oleh manusia yang berupa lambing
i. Semiotik Struktural
Semiotik struktural adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang
dimanifestasikan melalui struktur bahasa.

Anda mungkin juga menyukai