Sasaran audit adalah kegiatan, aktivitas, program atau bidang-bidang organisasi yang
diketahui atau diidentifikasi memerlukan perbaikan atau peningkatan dalam segi kehematan,
efisiensi dan efektifitas.
1. Kriteria
2. Penyebab
3. Akibat
Oleh karena itu auditor harus menetapkan dengan layak hal-hal sebagai berikut:
2. Informasi apa yang harus dikumpulkan, bagaimana memperolehnya, dan bagai mana
mengevaluasi informasi tersebut agar dapat ditentukan sasaran pemeriksaannya.
3. Bukti apa dan berapa banyak yang harus diperoleh kesimpulan yang layak atas sasaran
pemeriksaannya.
4. Hasil apa yang diharapkan dalam rangka pembuatan laporan untuk pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Oleh karenanya semua program audit pada tahap ini pada umumnya diarahkan kepada 4
sasaran, yaitu:
Bukti audit adalah semua informasi yang digunakan oleh auditor dalam pembuatan
kesimpulan (opini) dibuat. Bukti audit termasuk di dalamnya adalah: (1). catatan akuntansi
yang menghasilkan laporan keuangan, dan (2). Informasi lainnya yang berhubungan/terkait
dengan catatan akuntansi dan pendukung alasan logis dari auditor tentang laporan keuangan
yang layak. Untuk itu, auditor harus memperoleh bahan bukti audit yang cukup dan
kompeten sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagai contoh, catatan
akuntansi termasuk di dalamnya :
2. Faktur
3. Kontrak/perjanjian
Adapun jenis bukti audit yang diperoleh dari auditor, antara lain:
2. Bukti konfirmasi
3. Dokumentasi
4. Observasi
6. Reperformance
7. Tes analitik