Anda di halaman 1dari 9

Pak Alimuddin (AKMEN)

1. Apa perbedaan akbi, akmen dan keuangan


Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses
pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan
aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa
Tujuan : Sebagai dasar pengabilan keputusan oleh manajer untuk perencanaan operasional
Akuntansi Keuangan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyajian
laporan keuangan perusahaan kepada pihak eksternal berupa laporan neraca, rugi laba,
Perubahan Modal dan Arus Kas kepada pemegang saham, kreditor atau investor
Tujuan: Sebagai dasar pengambilan keputusan untuk menentukan keputusan investasi
Akuntansi manajemen adalah sitem akuntansi yang tujuan utamanya adalah menyajikan
laporan keuangan untuk kepentingan pihak internal perusahaan, seperti manajer keuangan,
manajer produksi, manajer pemasaran, dan pihak internal lainnya.
Tujuan: Sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen dalam mengelola perusahaan

2. Apa hubungan akbi dan akkeu


- Akuntansi keuangan = dibutuhkan oleh pihak eksterna;
- Akuntansi manajemen = dibutuhkan oleh pihak internal
Akuntansi biya mempunyai tujuan untuk menghitung biaya produksi dalam rangka
menetapkan harga pokok produk baik yang dibuat pesanan atau massal atau menyusun
laporan biaya
Sehingga ditarik kesimpulan bahwa akuntansi biaya adalah bagian dari akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen karena akuntansi biaya bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan infomasi pihak luar dan dalam perusahaan, tidak berdiri sendiri.
3. Apa itu cost volume profit

4. Apa itu break even point


Titik impas adalah suatu keadaan dimana suatu usaha tidak memperoleh laba dan tidak
menderita rugi, dengan kata lain suatu usaha dikatakan impas jika jumlah pendapatan
(revenue) sama dengan jumlah biaya,

Cara Menghitung BEP (Break Even Point)

Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi BEP

BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Jual per Unit  – Biaya Variabel per Unit)

Atau

BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi per unit

Rumus BEP untuk menghitung berapa Rupiah penjualan yang perlu diterima agar
terjadi BEP

BEP (dalam Rupiah) = Biaya Tetap Produksi / (Harga per Unit  – Biaya Variabel per Unit) x
Harga per Unit
5. Apa hubungannya cvp dan bep? Apa perbedaan, tujuan dan tuliskan rumusnya
Dalam hal ini, yang dilakukan pertama kali adalah menentukan titik impas (BEP), kemudian
melihat bagaimana pendekatan yang telah digunakan itu dapat dikembangkan untuk
menentukan jumlah unit yang harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan (CVP).

6. Budgeting itu apa


Budget merupakan rencana keuangan suatu perusahaan yang disusun secara sistematis
berdasarkan program kerja perusahaan
Budgeting merupakan proses penyusunan budget itu sendiri

7. Bagaimana proses budgeting


Terdapat dua cara yang digunakan dalam penyusunan budget, yaitu (Stoner dan Freeman,
1995:570):

1. Top-Down Budgeting, yaitu cara penyusunan budget yang ditentukan oleh pimpinan
tertinggi perusahaan dengan sedikit atau tanpa ada konsultasi dengan manajer tingkat
bawah. Penerapan cara ini memberikan keuntungan, yaitu mempersingkat waktu
penyusunan budget. Sedangkan kelemahan dari cara ini adalah tidak
diperhitungkannya kebutuhan tiap-tiap bagian dengan tepat, karena semuanya
merupakan keputusan sepihak dari manajer tingkat atas (top manager). 
2. Bottom-Up Budgeting, yaitu cara penyusunan budget yang disiapkan oleh pihak
yang akan melaksanakan budget tersebut. Keuntungan cara ini yaitu budget disusun
memang berdasarkan bagian-bagian yang membutuhkan dana atau bagian yang akan
memberikan penghasilan bagi perusahaan, sehingga alokasi dana menjadi lebih akurat
atau dengan kata lain tingkat keakuratan budget sangat tinggi. Adapun kelemahan dari
cara ini adalah memakan waktu yang cukup lama

Fungsi Budget

Ada beberapa alasan mengapa perusahaan terlebih dahulu telah membuat budget, diantara:

1. Fungsi Perencanaan

Dengan tersusunnya budget, maka terdapat perencanaan tertulis yang memberi gambaran
jelas mengenai kegiatan perusahaan kedepan dalam jangka waktu yang ditentukan kedepan
dalam satuan  uang atau monetary. Jangka wantu yang digunakan biasanya satu tahun.

2. Fungsi Pelaksanaan

Budget dapat dijadikan sebagai pedoman setiap bagian perusahaan dalam melaksanakan
pekerjaannya, agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan. Budget berperan
penting dalam menyelaraskan setiap bagian kegiatan.

3. Fungsi Pengawasan

Budget merupakan alat pengawasan, karena berdasarkan budget dapat dilakukan kontrol dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan tiap bagian perusahaan.
8. Apa itu strategic planning
Perencanaan Strategic (Strategic Plans) juga merupakan suatu proses pemilihantujuan-
tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-programstrategi yang
diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.

Ada 3 ( tiga ) alasan yang menunjukkan pentingnya Perencanaan Strategis :

1. Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk bentuk
perencanaan lainnya yang harus di ambil.

2. Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman bentuk-


bentuk perencaaan lainnya.

3. Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman bentuk-


bentuk perencaaan lainnya.

9. Apa itu harga pokok produksi? Apa itu biaya produksi dan apa bedanya
1. Apa bedanya standar cost dengan standar costing ?

Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah
biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tertentu, dengan asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktorfaktor lain dalam keadaan
normal.

Harga Pokok Standard (Standard Costing) adalah pembebanan harga pokok kepada produk
atau jasa tertentu yang ditentukan di muka dengan cara menentukan besarnya biaya standar
dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik untuk
mengolah satu satuan produk atau jasa tertentu.

Pada dasarnya di dalam Harga Pokok Standar terdiri dari 3 aktivitas yaitu : (1) Penentuan
Standar (2) Pengumpulan biaya yang sesungguhnya terjadi (3) Analisis selisih biaya standar
dengan biaya sesungguhnya

Manfaat Harga Pokok Standar untuk: 1. Perencanaan dan penyusunan anggaran 2.


Pembuatan keputusan tentang harga jual produk, strategi pengembangan produk dan lain
sebagainya. 3. Pengendalian biaya. 4. Menilai hasil pelaksanaan. 5. Meningkatkan kesadaran
akan pentingnya penghematan biaya. 6. Menerapkan Management by objective (MBO). 7.
Membebankan biaya yang telah dikeluarkan ke produk selesai dan persediaan produk dalam
proses. 8. Menekan biaya administrasi dengan menyederhanakan prosedur akuntansi. 9.
Menyajikan laporan biaya dengan cepat.

Kelemahan biaya standar

Tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan tepat. Meskipun
telah ditetapkan dengan jelas jenis standar apa yang dibutuhkan oleh perusahaan, tetapi tidak
ada jaminan bahwa standar telah ditetapkan dalam perusahaan secara keseluruhan dengan
keketatan atau kelonggaran yang relative sama.
Seringkali standar cenderung untuk menjadi kaku atau tidak fleksibel,meskipun dalam jangka
waktu yang pendek. Keadaan produksi selalu mengalami perubahan, sedangkan perbaikan
standar jarang sekali dilakukan. Perubahan standar menimbulkan masalah persediaan. Jika
standar sering sekali diperbaiki. Hal ini mengakibatkan kurang efektifnya standar tersebut
sebagai alat ukur pelaksana. Tetapi jika tidak dilakukan perbaikan standar, padahal telah
terjadi perubahan dalam produksi, maka akan terjadi pengukuran pelaksanaan yang tidak
tepat dan tidak realistis.

2. Kapan digunakan standar costing dan apa fungsinya ?


Standard Cost berbeda dengan actual cost/hostorical cost, penggunaan data biaya historis
(actual cost/historical cost) di dalam perhitungan harga pokok produksi tidak dapat
memberikan informasi mengenai efisien tidaknya pelaksanaan suatu proses produksi, karena
biaya historis menunjukkan biaya yang terjadi sebenarnya yang telah dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu produk atau kegiatan tertentu pada suatu saat tertentu, di mana biaya
yang terjadi sebenarnya dapat mengandung suatu pemborosan.

Manajemen memerlukan suatu alat tolak ukur tentang besarnya biaya yang ditetapkan dahulu
sebelum produksi dimulai, dan tolak ukur ini hendaknya mencerminkan informasi mengenai
jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk/kegiatan
tertentu pada suatu waktu tertentu, dan tolak ukur ini dikenal dengan istilah “Predetermined
Cost”.

Penetapan “predetermined cost” dapat dilakukan melalui penelitian secara ilmiah (eksprimen,
time & motion study, tata letak peralatan produksi, dsb) terhadap pelaksanaan masa lalu
dengan turut mempertimbangkan kondisi-kondisi yang diharapkan di masa yang akan datang,
maka predetermined cost merupakan standard cost.

Standard cost termasuk predetermined cost, sedangkan predetermined cost belum tentu
merupakan standard cost.

Standard cost mempunyai 2 komponen yaitu :


·         Standard kuantitas (unit input/output)
·         Standard harga (biaya/tarif)

Standard costing dapat digunakan baik pada metode process costing maupun job order
costing,  dan penetapan biaya standard paling tepat untuk diterapkan pada lingkungan pabrik
dimana teknologi produksi relatif stabil dan produk yang dihasilkan bersifat homogen di
dalam unit akumulasi biaya.

Perusahaan apa yang dapat menggunakan standard cost ?


-       perusahaan pabrikasi (manufacturing)
-       perusahaan jasa (service company), mis. Rumah sakit, bengkel, dsb
-       food, misalkan fast food restaurant, dsb, dan perusahan lainnya.

Fungsi daripada standard costing :


-       Menetapkan anggaran.
-       Pengendalian biaya dan mengukur efisiensi kerja.
-       Menyederhanakan prosedur penetapan biaya.
-       Memberikan dasar penetapan tawaran kontrak dan harga jual.
Secara garis besar, standar dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1)    Basic standard (classic standard), adalah tolak ukur yang digunakan sebagai patokan
pembanding untuk prestasi kerja yang diharapkan dan yang sesungguhnya.
2)    Current standard (standar yang berlaku), yang terbagi :
§  Standard actual yang diharapkan, adalah standard yang ditetapkan untuk suatu tingkat operasi
dan efisiensi yang diharapkan akan terjadi. Standard ini merupakan estimasi yang cukup
wajar atas hasil actual.
§  Standard normal, adalah standard ditetapkan untuk suatu tingkat operasi dan efisiensi yang
normal, yang dimaksudkan sebagai suatu tantangan yang bisa dicapai.
§  Standard teoritis, yaitu standar yang ditetapkan untuk suatu tingkat operasi dan efisiensi yang
ideal atau maksimum, standar ini lebih merupakan sasaran dan bukan sebagai prestasi kerja
yang harus dicapai pada saat ini.

3. Apa bedanya CVP dengan BEP ?


4. Apa rumusnya CVP ? Bisakah CVP dipakai menyusun anggaran ?
5. Apa bedanya master budget dengan flexible budget ? Apa fungsinya flexible budget
dan kapan digunakan ?

Anggaran fleksibel adalah anggaran yang menyesuaikan atau menyesuaikan dengan


perubahan volume atau aktivitas. Anggaran fleksibel lebih canggih dan bermanfaat daripada
anggaran statis. (Jumlah anggaran statis tidak berubah. Jumlahnya tidak berubah dari jumlah
yang ditetapkan pada saat anggaran statis disiapkan dan disetujui.)

Untuk biaya yang bervariasi dengan volume atau aktivitas, anggaran fleksibel akan fleksibel
karena anggaran akan mencakup tingkat variabel per unit kegiatan alih-alih satu jumlah total
tetap. Lebih mudahnya, anggaran fleksibel adalah alat yang lebih berguna ketika mengukur
efisiensi manajer.

Tujuan dari Anggaran Fleksibel

Anggaran fleksibel juga dapat digunakan setelah periode akuntansi untuk mengevaluasi area
yang berhasil dan area yang tidak berhasil pada kinerja periode terakhir. Manajemen dengan
cermat membandingkan angka yang dianggarkan dengan statistik kinerja aktual untuk
melihat di mana perusahaan meningkat dan di mana perusahaan membutuhkan lebih banyak
perbaikan.

Anggaran fleksibel juga menghitung, misalnya, berbagai tingkat pengeluaran untuk biaya
variabel. Tingkat ini bervariasi tergantung pada perubahan pendapatan. Selanjutnya, anggaran
bervariasi, tergantung pada tingkat aktivitas yang dialami perusahaan.

Fungsi Anggaran Fleksibel

Anggaran yang fleksibel biasanya dirancang untuk memprediksi dampak perubahan volume
dan bagaimana hal itu mempengaruhi pendapatan dan pengeluaran. Untuk memprediksi
perubahan biaya secara akurat, manajemen harus mengidentifikasi biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya tetap akan konstan dalam kisaran operasi yang relevan di mana biaya variabel
akan terus meningkat seiring peningkatan produksi. Biaya variabel biasanya ditunjukkan
dalam anggaran sebagai persentase dari total pendapatan atau tingkat konstan per unit yang
diproduksi.

Karakteristik Anggaran Fleksibel

 Ditujukan ke arah aktivitas keseluruhan yang berada dalam range relevan daripada
hanya ditujukan ke arah satu tingkat aktivitas.
 Memiliki sifat dinamis daripada statis. Anggaran fleksibel dapat disesuaikan dengan
tingkat aktivitas apa pun yang berada dalam range relevan, sekalipun periode sudah
berlalu.

(Note: usahakan pahami dengan komprehensif setiap chapter yang berhubungan


dengan materi diatas yg ada dalam buku Managerial Accounting, Garrison, 2nd Asian
edition)

Pak Achyar (Pembimbing, pengganti pak Abdurrahman)


(Keuangan)
1. Jenis akun apa saja yang ada dalam laporan posisi keuangan dan laba/rugi ?
2. Apa itu temporary account ? Kenapa dikatakan sebagai akun sementara ?
3. Apa artinya kalau gross margin perusahaan 30% ? Bagaimana analisis laporan
keuangannya ?
4. Tau rentabilitas ? Bedakah itu dengan profitabilitas ?

Sering kali ditemui banyak orang mengira rentabilitas dan profitabilitas adalah sama.
Padahal, dua istilah ini adalah istilah dalam akuntansi dasar yang berbeda. Tak hanya pada
definisinya saja, ada berbagai perbedaan yang hadir dari keduanya.

Kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba merupakan definisi yang melekat
pada rentabilitas sekaligus profitabilitas. Padahal perbedaan paling mencolok dari dua istilah
ini adalah komponen yang dihitung. Singkatnya, profitabilitas menjelaskan jenis laba yang
didapat sedangkan rentabilitas menjelaskan berapa laba bersih yang ada.

Definisi Rasio Rentabilitas

Rentabilitas adalah sebuah kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan sebuah
laba. Istilah rentabilitas ini memiliki bahasa Inggris basic earning power. Rentabilitas juga
menjelaskan bagaimana perbandingan semua aset yang dimiliki perusahaan dengan laba yang
belum dikenakan pajak.

Karena itu pula, rentabilitas bisa menjelaskan bagaimana sebuah aset bisa mengembalikan
modal. Aset juga bisa menghasilkan pendapatan dan akan dijelaskan dengan rentabilitas ini.
Pastinya ada tujuan mengapa istilah akuntansi ini ada, dan gagasan ini telah diungkapkan
oleh berbagai ahli akuntansi.
Menurut Sutrisno (2003:18), rasio rentabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya.

Hal serupa juga dinyatakan oleh Riyanto (2001:36) yang menyatakan bahwa rasio rentabilitas
sebagai perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipakai
untuk mendapatkan laba tersebut dan dinyatakan dalam bentuk persentase.

Bahkan muncullah sebuah rumus untuk mengukur rentabilitas. Rumus tersebut berupa
pembagian antara laba bersih yang belum dikenakan pajak dengan total aktiva. Hasil
pembagian ini merupakan tingkat rentabilitas.

Rasio Rentabilitas =  Jumlah Laba / Modal yang digunakan x 100%

Jenis-jenis Rasio Rentabilitas

Gross Profit Margin

Satu jenis rentabilitas adalah gross profit mmargin. Didapatkan dengan mengetahui berapa
operating revenue dan berapa operating expense. Operating revenue dikurangi dengan
operatong expense. Kemudian hasilnya dibagi dengan operating revenue.

Rasio gross profit margin ini bisa menyatakan berapa laba yang bisa dihasilkan oleh
perusahaan. Bisa dihitung kemampuan dari suatu perusahaan menggunakan rumus tersebut.
Namun hanya laba murni saja yang dinyatakan oleh hasil perhitungan rumus tersebut.

Dari situlah bisa dikatakan bahwa semakin besar nilai gross profit margin maka semakin baik
pula aktivitas yang dilakukan perusahaan. Terkadang kesuksesan perusahaan juga bisa dinilai
dari angka gross profit margin ini.

Net Profit Margin

Kebalikan dari gross profit margin, jenis ini menghitung laba bersih dari perusahaan. Cara
menghitungnya adalah dengan membagi laba bersih dengan penjualan bersih, kemudian
dikali dengan 100 persen.

Perbedaan Rentabilitas dengan Profitabilitas

Definisi lain dihadirkan oleh profitabilitas. Jika rentabilitas tadi mengukur perbandingan
antara laba kotor yang dimiliki perusahaan dengan total asetnya, profitabilitas lebih berfokus
pada laba. Efektivitas manajemen yang digambarkan oleh rasio untuk mengukur laba selama
periode tertentu merupakan definisi dari profitabilitas.

Rasio kemampuan perusahaan ini juga ditimbang dalam pelaksanaan kegiatan operasional.
Kemampuan dan sumber yang ada dalam perusahaan bisa terlihat dari rasio profitabilitas ini.
Sumber yang dimaksud kali ini antara lain jumlah cabang, jumlah karyawan, modal, kas,
kegiatan penjualan, dan lain sebagainya.

Profitabilitas menjelaskan bagaimana efisiensi dari suatu perusahaan dengan digolongkan


menjadi rasio laba bersih dan rasio laba kotor. Dua jenis rasio profitabilitas ini dihitung
menggunakan formula yang berbeda dan menyatakan efisiensi yang lebih spesifik pula.
Sedangkan rentabilitas, seperti yang diketahui menyatakan sebuah kemampuan dari suatu
perusahaan. Kemampuan yang dimaksud ini tak lain adalah kemampuan untuk menghasilkan
laba. Total kekayaan atau aset yang dimiliki perusahaan akan dibandingkan dengan laba yang
didapat perusahaan. Namun laba ini belum dipotong dengan pajak yang berlaku.

Pentingnya Menghitung Rasio Rentabilitas pada Usaha

Saat Anda menghitung seluruh rasio keuangan dan keuntungan pada bisnis Anda, secara
tidak langsung Anda juga menghitung rasio profitbilitas dan rentabilitas secara bersamaan.
Semua rasio yang Anda hitung adalah penting terutama dalam pengambilan keputusan bisnis
Anda.

Perhitungan pada setiap rasio yang tepat akan menghasilkan wawasan yang dapat
memberikan gambaran tentang keseluruhan usaha Anda, mulai dari laba rugi, modal yang
telah dikeluarkan, dan hal lain yang mungkin bisa Anda improvisasi dalam bisnis.

5. Apa itu analisis horizontal dan vertikal dalam laporan keuangan ?

6. Sebutkan rasio keuangan yang kamu ketahui, dan apa analisis nya terhadap nilai
atau persentase dri hasil rasionya didalam lap.keu ?
7. Contoh kasus, saya punya perusahaan dagang, setiap kali melakukan penjualan,
kelebihan kas itu saya belikan Dinar, diawal periode saya beli dinar itu seharga 2.3jt
dan diakhir periode ternyata harga pasarnya sudah 3.2jt dan saat ini total dinar saya
sudah ada 150 koin. Bagaimana perlakuan akuntansinya dan pengungkapannya dalam
laporan keuangan ?

(Akmen)
1. Apa yang pertama kali dilakukan kalau mau menyusun anggaran ?
2. Yang mana duluan ditetapkan tingkat penjualan atau tingkat laba ?
3. Setelah ditetapkan tingkat laba yang mau dicapai, bagaimana tindakan selanjutnya ?
(Pertanyaan berlanjut sampai penentuan harga pokok penjualan)
a. Penentuan Pedoman Anggaran
Pedoman anggaran belanja perusahaan didasarkan pada anggaran belanja selama setahun
yang telah dibuat dan dipersiapkan beberapa bulan sebelum anggaran tahun berikutnya.
Dalam penyusunan ini, dikenal manajemen puncak sebagai dasar dalam menyusun anggaran
belanja. Kegiatan manajemen puncak antara lain:
– Penetapan rencana besar perusahaan sebagai dasar penyusunan anggaran belanja
perusahaan. Rencana besar ini disusun layaknya tujuan, asumsi, dan juga kebaikan dari
anggaran belanja yang dibuat.
– Pembentukan panitia untuk menyusun anggaran belanja perusahaan selama periode
tertentu.
b. Persiapan Anggaran
Setelah aktivitas manajemen puncak, perusahaan membutuhkan waktu untuk mempersiapkan
anggaran. Dalam hal ini yang melakukan persiapan tidak hanya staf di bagian keuangan saja,
melainkan dibutuhkan kerja sama yang solid dari semua divisi supaya penganggaran berjalan
sempurna.
c. Penentuan Anggaran
Langkah selanjutnya adalah menentukan anggaran belanja perusahaan yang telah dibicarakan
dan dipersiapkan sebelumnya oleh banyak pihak di perusahaan. Ada 3 tahapan dalam
penentuan anggaran, antara lain:
– Masing-masing karyawan dari tiap bidang membicarakan dan merundingkan hasil dari
persiapan yang telah dilakukan agar anggaran belanja yang disusun nantinya mampu
mengakomodasi kebutuhan tiap-tiap bagian.
– Koordinasi dan penelaahan komponen anggaran belanja yang telah disusun.
– Pengesahan dan juga pendistribusian anggaran yang merata ke seluruh bagian.
Dalam tahap ini, pihak manajemen perusahaan dan direksi akan melakukan pengesahan
setelah melakukan uji kelayakan dan pengkajian dari tiap anggaran belanja perusahaan yang
disusun oleh tiap-tiap bagian perusahaan yang nantinya berkedudukan sebagai pengguna
anggaran.
d. Pelaksanaan Anggaran
Tahapan terakhir adalah pelaksanaan anggaran belanja perusahaan. Tahapan ini merupakan
langkah terakhir dari penyusunan anggaran yang kemudian akan diputus dalam keputusan
tunggal. Masing-masing pengguna anggaran di tiap bagian perusahaan akan mulai
melaksanakan anggaran belanja sebagaimana yang telah disepakati dalam anggaran belanja
perusahaan. Dalam hal ini tiap manajer akan mengawasi kemudian melaporkannya ke direksi
apakah pelaksanaan anggaran sesuai dengan perencanaan yang disepakati sebelumnya atau
tidak.
 

Anda mungkin juga menyukai