PENGAUDITAN I
“RESIKO DETEKSI DAN RANCANGAN UJI SUBSTANTIVE”
OLEH :
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
MENILAI RISIKO PENGENDALIAN
Merupakan suatu proses mengevaluasi efektivitas pengendalian intern suatu entitas dalam
mencegah atau mendeteksi salah saji yang material dalam laporan keuangan.
Tujuan dari menilai risiko pengendalian adalah untuk membantu auditor dalam membuat
suatu pertimbangan mengenai risiko salah saji yang material dalam asersi laporan
keuangan. Risiko pengendalian, seperti komponen lain dalam model risiko audit, dinilai
dalam asersi laporan keuangan individual. System akuntansi berfokus kepada pemrosesan
transaksi, dan banyak aktivitas pengendalian berhubungan dengan pemrosesan suatu jenis
transaksi tertentu.
Dalam membuat penilaian risiko pengendalian untuk suatu asersi adalah penting bagi auditor
untuk :
1. Mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedur untuk memperoleh suatu
pemahaman mengenai apakah pengendalian yang berhubungan dengan asersi telah
dirancang dan diterapkan dalam operasi oleh manajemen entitas
2. Mengidentifikasikan salah saji potensial yang dapat muncul dalam asersi entitas
3. Mengidentifikasikan pengendalian yang diperlukan yang mungkin akan mencegah atau
mendeteksi dan memperbaiki salah saji
4. Melaksanakan pengujian pengendalian terhadap pengendalian yang diperlukan untuk
menentukan efektivitas rancangan dan pengoperasian dari pengendalian tersebut
5. Mengevaluasi bukti dan membuat penilaian
MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN
Tujuan meliai risiko pengendalian adalah membantu auditor dalam membuat pertimbangan
mengenai risiko salah saji material dalam asersi laporan keuangan. Pengujian untuk
memperoleh bukti semacam ini normalnya meliputi :
- Pertanyaan terhadap personel entitas yang sesuai
- Pemeriksaan dokumen, laporan, atau arsip elektronik, yang menunjukkan pelaksanaan
pengendalian
- Pengamatan atas penerapan pengendalian
- Pelaksanaan ulang dari penerapan pengendalian oleh auditor
Jika auditor menilai risiko pengendalian pada tingkat dibawah maksimum, maka ia perlu
melaksanakan pengujian pengendalian untuk memperoleh bukti yang cukup untuk
mendukung penilaian tersebut.
- Jenis bukti. Meliputi pertanyaan, pemeriksaan dokumen atau laporan, pengamatan,
peaksanaan ulang dari pengendalian, atau teknik audit berbantuan computer.
- Sumber bukti. Berhubungan dengan bagaimana auditor memperoleh bukti, auditor perlu
mempertimbangkan bahwa penerapan suatu pengendalian yang diamati mungkin tidak
dilaksanakan dengan cara yang sama ketika auditor tidak hadir
- Ketepatan waktu bukti. Berhubungan dengan kapan bukti diperoleh dan bagian dari
periode audit dimana bukti diterapkan.
- Keberadaan bukti lain. Hanya dengan mengajukan pertanyaan biasanya auditor tidak akan
menghasilkan bukti yang cukup untuk mendukung suatu kesimpulan mengenai
pengoperasian yang efektif dari pengendalian intern. Alternative lain mungkin mengamati
bahwa seorang programmer tidak memiliki akses untuk mengoperasikan computer.