Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Lahirnya Bisnis Yoyok Rubiantono dan Tehnik

Pada PT. Yosughi Media Group


Yoyok Rubianto adalah alumni dari jurusan Tehnik Elektro Universitas Gajah Mada,
sembari kuliah Yoyok Rubianto bekerja freelance sebagai technisi AC, Mesin Cuci dan barang
elektonik lainnya, setelah lulus kuliah Yoyok Bekerja di Panasonic Batam, setelah sebulan
bekerja di Batam kemudian kembali ke Jogja dan bekerja di General Elektrik sebagai Manager
Elektrical dan setelah setahun pinda bekerja di Danone Indonesia sebagai Production Superfisor
dengan tanggung jawab memproduksi susu. Setelah resign dari Danone Yoyok memutuskan
untuk mendirikan perusahaan sendiri pada tahun 2011 tepat pada umur 32tahun . Konsep
perusahaan yang didirikan yaitu Safety Sebagai Value Perusahaan, PT. Yosughi pertama kali
berdiri yaitu sebagai perusahaan konsultan Minyak dan Gas yang memiliki client
Pertamina.setelah itu kembali menggeluti Digital Marketing dengan menggunakan Google
Assend dengan membuat konten, website dan vlog. Kemudian pada tahun 2012 Yoyok dan
teman-temannya mendirikan Perusahaan CPA (Cost Per Action) pertaman di Indonesia sampai
tahun 2014 kemudian dilihat trend dari CPA kemudian Yoyok belajar Paid Traffic dan Media
Buying. Di era global seperti sekarang, ditambah dengan dukungan teknologi telekomunikasi
dan informasi, serta support dari pemerintah, berupa kebijakan maupun infrastruktur yang
memadai, sebagai pelaku E-Commers yang sukses sangat penting untuk menentukan arah usaha,
apakah akan berkembang secara global atau hanya akan berada di pasar lokal saja. Berbeda
dengan Yoyok sejak awal justru menargetkan pasar luar negeri, baru enam bulan kemudian
merambah pasar lokal. Menurutnya, itu karena di luar negeri, dukungan teknologi dan
pemerintahnya sudah lebih memadahi, termasuk konsumen yang familar dengan transaksi
pembelian produk secara online.

Tehnik yang digunakan Yoyok Rubiantono untuk mengangkat PT. Yosughi Media Group
yaitu pemasaran produknya selama ini mengandalkan iklan di media sosial Facebook dan
Instagram. Tak tanggung-tanggung, dengan budget iklan Rp 100 juta – Rp 300 juta per produk,
kini perusahaan yang ia miliki mampu meraup omzet tak kurang dari 1.000 Dolar Amerika
Serikat atau sekitar Rp 10 Milyar per bulan. peralatan rumah tangga, produk yang dijual yaitu
panci presto produksi China yang kemudian ia pasarkan ke Amerika Latin dan Amerika Serikat

Anda mungkin juga menyukai