COVID19
Disusun Oleh:
Dian Putra
G1B219021
Dosen Pembimbing:
Ns. NURLINAWATI, S.Kep.,M.Kep
1
Latar Belakang
Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis
coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan
gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease (COVID-19) adalah virus
jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus
corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian
menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke
manusia dan MERS dari unta ke manusia. Beberapa coronavirus yang dikenal
beredar pada hewan namun belum terbukti menginfeksi manusia.
Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah
paparan. Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Pada kasus yang berat
dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan
bahkan kematian.
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,
Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak
diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (coronavirus disease,
COVID-19). Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai
Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Penambahan jumlah
kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran ke luar
wilayah Wuhan dan negara lain. Sampai dengan 16 Februari 2020, secara global
dilaporkan 51.857 kasus konfimasi di 25 negara dengan 1.669 kematian (CFR
3,2%). Rincian negara dan jumlah kasus sebagai berikut: China 51.174 kasus
konfirmasi dengan 1.666 kematian, Jepang (53 kasus, 1 Kematian dan 355 kasus
di cruise ship Pelabuhan Jepang), Thailand (34 kasus), Korea Selatan (29 kasus),
Vietnam (16 kasus), Singapura (72 kasus), Amerika Serikat (15 kasus), Kamboja
(1 kasus), Nepal (1 kasus), Perancis (12 kasus), Australia (15 kasus), Malaysia (22
kasus), Filipina (3 kasus, 1 kematian), Sri Lanka (1 kasus), Kanada (7 kasus),
2
Jerman (16 kasus), Perancis (12 kasus), Italia (3 kasus), Rusia (2 kasus), United
Kingdom (9 kasus), Belgia (1 kasus), Finlandia (1 kasus), Spanyol (2 kasus),
Swedia (1 kasus), UEA (8 kasus), dan Mesir (1 Kasus). Diantara kasus tersebut,
sudah ada beberapa petugas kesehatan yang dilaporkan terinfeksi.
Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan sebagian besar adalah
demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen
menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru. Menurut hasil penyelidikan
epidemiologi awal, sebagian besar kasus di Wuhan memiliki riwayat bekerja,
menangani, atau pengunjung yang sering berkunjung ke Pasar Grosir Makanan
Laut Huanan. Sampai saat ini, penyebab penularan masih belum diketahui secara
pasti.
WHO melaporkan bahwa penularan dari manusia ke manusia terbatas
(pada kontak erat dan petugas kesehatan) telah dikonfirmasi di China maupun
negara lain. Berdasarkan kejadian MERS dan SARS sebelumnya, penularan
manusia ke manusia terjadi melalui droplet, kontak dan benda yang
terkontaminasi, maka penularan COVID-19 diperkirakan sama. Rekomendasi
standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci tangan secara
teratur, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak secara langsung
dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak dekat dengan siapa pun
yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu,
menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di fasilitas
kesehatan terutama unit gawat darurat.
Pengertian Coronavirus
Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti
penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam
hidupnya.
3
Namun, beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit yang lebih
serius, seperti:
1. Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV).
2. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
3. Pneumonia.
SARS yang muncul pada November 2002 di Tiongkok, menyebar ke
beberapa negara lain. Mulai dari Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia,
Malaysia, Inggris, Italia, Swedia, Swiss, Rusia, hingga Amerika Serikat. Epidemi
SARS yang berakhir hingga pertengahan 2003 itu menjangkiti 8.098 orang di
berbagai negara. Setidaknya 774 orang mesti kehilangan nyawa akibat penyakit
infeksi saluran pernapasan berat tersebut.
Sampai saat ini terdapat tujuh coronavirus (HCoVs) yang telah diidentifikasi,
yaitu:
HCoV-229E.
HCoV-OC43.
HCoV-NL63.
HCoV-HKU1.
SARS-COV (yang menyebabkan sindrom pernapasan akut).
MERS-COV (sindrom pernapasan Timur Tengah).
COVID-19 atau dikenal juga dengan Novel Coronavirus (menyebabkan
wabah pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019, dan
menyebar ke negara lainnya hingga Januari 2020.
4
Di samping itu, seseorang yang tinggal atau berkunjung ke daerah atau
negara yang rawan virus corona, juga berisiko terserang penyakit ini. Misalnya,
berkunjung ke Tiongkok, khususnya kota Wuhan, yang pernah menjadi wabah
COVID-19 yang bermulai pada Desember 2019.
5
Gejala Infeksi Coronavirus
- Hidung beringus.
- Sakit kepala.
- Batuk.
- Sakit tenggorokan.
- Demam.
- Sesak napas.
6
Pencegahan Infeksi Coronavirus
Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona.
Namun, setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi
risiko terjangkit virus ini.
Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah menghindari terkena virus corona ini.
3. Tidak ada kontak dekat dengan orang sakit. Hindari kontak dekat dengan
orang yang sakit, dan tinggal di rumah saat Anda sakit.
4. Etiket batuk dan bersin yang tepat. Tutupi batuk atau bersin dengan tisu,
lalu buang tisu ke tempat sampah.
6. Kasus yang parah. Untuk kasus yang parah, perawatan harus mencakup
perawatan untuk mendukung fungsi organ vital.
7
Askep Komunitas
A. PENGKAJIAN
1. Windshield Survei
LokasiPengamatan :
8
D. Nilai dan Kepercayaan
B. ANALISIS DATA
NO Data Masalah Penyebab
1 DS : - Resiko tinggi Kurangnya
Terjadinya pengetahuan tentang
DO : Infeksi Covid pencegahan penularan
19 virus
- Jumlah penduduk di
seluruh dunia yang
terinfeksi 331.273 orang
yang telah terinfeksi.
9
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
10
pertolongan
pelayanan
kesehatanseperti
faslitas yang ada,
fasilitas yang bisa di
manfaatkan dan cara
pencapaian tempat
pelayanan kesehatan.
ASKEP KELUARGA
Diagnosis
Intervensi
11
keluarga korona korona
mengenal Kriteria hasil : 4. Diskusi tentang
masalah 1. Keluarga mampu bagaimana cara
mengetahui pencegahan virus
konsep covid – korona
19 5. diskusikan aturan
2. Keluarga mampu pemerintah yaitu
mencegah social
penyebaran virus distancing,self
korona quarantine dan self
3. Keluarga mampu isolation.
mengikuti 6. Diskusi tentang
kebijakan fasilitas pelayanan
pemerintah kesehatan terhadap
4. Keluarga mampu penderita covid –
mengetahui akses 19.
pelayanan 7. Memberikan
kesehatan reinforcement
positif.
12
berhubungan
dengan
modifikasi
lingkungan
3. Berduka Tujuan : Menjelaskan
disfungsional Setelah dilakukan komunikasi
berhubungan tindakan keperawatan keluarga
dengan selama 1 x 24 jam sebagai cara
masalah virus diharapkan keluarga ampuh
korona yang dapat saling memotivasi. mencegah virus
belum teratasi Kriteria hasil : korona
hingga 1.keluarga saling
sekarang. memberikan informasi
untuk tetap menjaga,
meningkatkan kesehatan
dan menjahui risiko
terkena infeksi virus
korona.
2.keluarga mau bekerja
sama untuk berpartisipasi
dalam mengangani
masalah virus korona.
3. keluarga memiliki
mekanisne koping yang
baik.
No Diagnosis Implementasi
1. Kurangnya pengetahuan 1. Mendiskusi tentang pengertian virus
keluarga mengenai korona
kondisi aturan dan 2. Mendiskusi tentang proses penularan
pencegahan virus korona
berhubungan dengan 3. Mendiskusi tentang tanda dan gejala
13
ketidakmampuan infeksi virus korona
keluarga mengenal 4. Mendiskusi tentang bagaimana cara
masalah pencegahan virus korona
5. Mendiskusikan aturan pemerintah yaitu :
a. social distancing (pembatasan
social) yaitu merencanakan
kegiatan,menyediakan obat – obatan
yang diperlukan,memenuhi
kebutuhan harian,dan
mempersiapkan akses internet.
b. Self quarantine ditujukan pada orang
berisiko tinggi terkena infeksi virus
korona/pernah kontak dengan
penderita covid – 19 tetapi belum
menunjukkan gejala.dimana harus
mengarantina diri sendiri dan berada
di rumah selama 14 hari dengan
menjaga batasan pencegahan
penularan terhadap anggota keluarga
lain.
c. Self isolation ditujukan kepada
orang yang telah menderita covid –
19 dengan masalah keterbatasan
pelayanan rumah sakit untuk
menanmpung penderita sehingga
penderita akan diberi arahan dokter
untuk tetap berada di satu ruangan
khusus dan tidak diperkenankan
keluar agar tidak menularkan pada
orang lain.
14
kesehatan terhadap penderita covid – 19
( RS yang dapat dikunjungi untuk
melakukan diagnosa dan penanganan )
7. Menanyakan kembali pada keluarga
tentang pengertian,proses
penularan,tanda dan gejala,cara
pencegahan,dan fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyediakan.
8. Memberikan pujian kepada keluarga
15
harus disesuaikan dengan jumlah
penghuninya.
5. Fasilitas-fasilitas dalam rumah sehat
Rumah yang sehat harus mempunyai
fasilitas-fasilitas yaitu penyediaan air
bersih yang cukup, pembuangan tinja,
pembuangan air limbah, pembuangan
sampah, fasilitas dapur, ruang
berkumpul keluarga
2. Menanyakan kembali pada keluarga
tentang kriteria hidup sehat
3. Memberikan pujian kepada keluarga
3. Berduka Melakukan diskusi komunikasi keluarga
disfungsional tentang delapan fungsi keluarga yaitu :
berhubungan 1. sebagai makhluk yang beriman
dengan masalah agar tidak panik dalam
virus korona menghadapi musibah,
yang belum selanjutnya dengan kesalehannya
teratasi hingga bisa melaksanakan amalan untuk
sekarang. menjaga kesehatan, kebersihan
dan saling Membantu.
2. sebagai makhluk sosial dan
budaya, berinteraksi, dan
beradaptasi dengan sesama,
peduli dan cinta tanah air dengan
bergotong-royong menjalankan
arahan dan petunjuk pemerintah,
3. sebagai wadah bersemainya
kehidupan penuh cinta kasih
lahir dan batin, keluarga harus
berempati, menolong dan ikut
bertanggung jawab untuk tidak
menjadi perantara virus dan
16
penyakit.
4. keluarga sebagai tempat
perlindungan bagi seluruh
keluarga harus membangun rasa
aman dan nyaman serta
terlindungi dari paparan virus
penyakit. Sikap tanggap terhadap
ancaman dengan mengurangi
aktivitas di keramaian dan jaga
jarak dari orang yang sedang
batuk atau flu,
5. keluarga sebagai kesinambungan
generasi harus terjaga dari
ancaman yang menurunkan
kualitas kesehatan. Khusus
kepada anak balita, ibu hamil
dan lanjut usia agar menjaga
kesehatan serta meningkatkan
imunitas dengan mengurangi
aktivitas di luar rumah.
6. setiap keluarga agar membangun
percaya diri, melalui interaksi
keterdidikan, menyampaikan
nilai, norma dan cara
berkomunikasi yang sehat dan
memastikan tiap anggota
keluarga menjalankan etika
dalam kehidupan sosial.
"Contohnya, etika batuk dengan
menutup mulut atau
menggunakan masker. Dan
menjaga diri dengan selalu
17
bersih, terutama tangan dengan
cuci tangan menggunakan sabun
7. tanamkan pola hidup yang
hemat. Menjaga dan memelihara
kesehatan adalah manusia yang
tahu betapa mahalnya biaya
berobat serta susahnya
kehilangan hari kerja dan
kebahagiaan.
8. peduli pada kebersihan dan
kelestarian lingkungan serta
bersama masyarakat sekitar
membangun semangat gotong
royong agar terhindar dari
paparan penyakit dan virus.
DAFTAR PUSTAKA
18
:https://www.channelnewsasia.com/news/asia/wuhanpneumonia-outbreak-
health-workers-coronavirus-12294212 (Jan 21st 2020)
5. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Panduan Praktik Klinis: Pneumonia
2019-nCoV. PDPI: Jakarta; 2020.
19