Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA

DI SUSUN OLEH :

MUH RIFAL MARDANI

2017 011 8

3C KEPERAWARAN

PROGRAM STUDI NERS

STIKES WIDYA NUSANTARA PALU

TAHUN 2020

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PADA KELUARGA BAPAK T DI KELURAHAN CURUG CIMANGGIS
I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Bpk RL
2. Usia : 48
3. Pendidikan : Smp
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Gorontalo
6. Pekerjaan : Petani
7. Alamat : Bualemo A
8. Komposisi Keluarga : Istri dan 4 anak
9. Tanggal Pengkajian : Jum'at, 20 Maret 2020
No Nama L/ Hub dg Um Pend Pek Imunisasi Ket
( Inisial) P KK ur BCG DPT Polio Campak
1 Ibu Y P Istri 47 Smp IRT - - - - - - - - -
2 An. R L Anak 25 Sma Betern - - - - - - - - -
ak sapi
3 An. R L Anak 22 Mah - - - - - - - - - -
as
sisw
a
4 An. N L Anak 18 Smk - - - - - - - - √ -
5 An. A P Anak 15 Mts - - - - - - - - - -

10. Genogram

Keterangan
= Laki-Laki
= Perempuan

= Meninggal

= Meninggal

11. Tipe Keluarga


Keluarga Bpk. RL merupakan keluarga dengan tipe Nuclear Family (keluarga inti),
yaitu terdiri dari kepala keluarga (Bpk. RL) , istri (Ibu Y), keempat anaknya (An. MR)
dan (An. AR) dan (An. NA) dan (An. AL.
12. Suku dan Latar Belakang
Bpk. RL dan Ibu Y merupakan pasangan suami istri dengan latar belakang suku yang
sama. Bpk. RL berasal dari suku gorontalo dan Ibu Y juga berasal dari suku
Gorontalo. Menurut mereka karena mereka berasal dari suku yang sama dan merka
berasal dari kampung yang sama maka mereka mempunyai sifat yang lembut dan
penyayang, ketika ada masalah mereka menyelesaikannya dengan cara yang bijaksana.
13. Agama
Keluarga Bpk. RL merupakan keluarga yang muslim. Ibu Y menanamkan nilai
keagaamaan kepada anaknya, contohnya kepada salah satu anaknya dimasukkan di
sekolah pesantren (MTS).
14. Status Sosial Ekonomi
Kebutuhan ekonomi keluarga Bpk. R mereka dapatkan dari hasil kerja bapak R di
perkebunan,. Hal tersebut juga menjadi pemikiran Ibu Y sewaktu mengandung anak ke
dua. Dan mereka mengatakan bahwa penghasilan dari bapak R sudah mencukupi
untuk kebutuhan hidup mereka.
15. Aktivitas dan Rekreasi Keluarga
Merekamengatakan bahwa mereka tidak berekreasi, karena mereka sering menghabiskan
waktu mereka untuk bekerja diperkebunan saja.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Bpk. R saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia
sekolah dan salah satu anaknya sudah berhenti untuk melanjutkan pendidikannya.
Tugas perkembangan keluarga yang dilakukan saat ini adalah Ibu Y mengatakan saat
ini membantu biaya kuliah anaknya dan ibu Y juga selalu mengkhawatirkan anaknya
yang ke dua karena takut terjangkit virus corona ketika dia bergaul dengan anaknya
maka dari itu ibu Y tidak henti hentinya selalu mengingatkan anaknya untuk terus
waspada..
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum tercapai
Berdasarkan identifikasi yang dilakukan pada keluarga Bpk. AH, tahap perkembangan
keluarga Bpk. AH yang saat ini belum terpenuhi adalah menikahkan anak yang
pertamanya.
3. Riwayat keluarga inti
Bpk R dan Ibu Y merupakan pasangan suami istri yang menikah dengan latar belakang
suku dan budaya yang sama. Bpk. AH merupakan penduduk asli kelurahan Bualemo
A, dan Ibu Y berasal dari bualemo A juga, setelah menikah mereka membangun
rumah sendiri. Terkait masalah kesehatan anggota keluarga, Ibu Y mengatakan
alhamdulilah sampai sejauh ini keluarga nya tidak ada yang menderita penyakit apa
pun mereka sehat semua, tapi beberapa hari ini ibu Y mengatakan dia cukup khawatir
karena dia takut antara dia dan keluarganya ada yang terkena virus corona.
4. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak suami & istri)
Keluarga Bpk.AH khususnya Ibu S mengatakan memiliki riwayat penyakit apapun
begitu pun dengan kakek dan neneknya, cuman untuk saat ini ketik mereka selesai
bekerja mereka cepat capek mungkin karena dipicu oleh faktor umum
III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Tipe, ukuran rumah, jumlah ruangan
Rumah Bpk AH, saat ini merupakan rumah yang di bangunnya sendiri. Tipe
bangunan rumah bersifat permanen, yang terdiri atas ruang tamu sekaligus ruang
keluarga, 3 kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi.
b. Ventilasi dan penerangan
Ventilasi dari rumah Bpk. R berasal dari jendela dan pintu depan, serta terdapat
lubang udara dari tembok samping rumah dan belakang rumah. Udara yang masuk
di rumah Bpk. R berasal dari depan rumah karena disamping rumah Bpk. R terdapat
Sebuah pohon mangga dan pekarangan yang cukup luas, dan bangunan rumah yang
rendah. Penerangan di dalam rumah Bpk. R cukup terang, karena terdapat
penerangan dari samping rumah dan belakang rumah.
c. Persediaan air bersih
Ibu S mengatakan kebutuhan air berasal dari air pam atau air yang berasal dari
gunung, itulah air yang digunakan untuk keperluan di rumah, kecuali untuk air
minumharus di masak terlebih dahulu.
d. Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dari keluarga Bpk R, dikumpulkan didalam satu wadah
tertutup, yang sudah disediakan di samping rumah. Sampah tersebut akan diangkut
jika sudah penuh
e. Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah dialirkan ke septictank, yang berada di samping rumah dan
belakang rumah Bpk. R

f. Jamban/WC (tipe, jarak dengan sumber air)


Kamar mandi dirumah Bpk. R menggunakan jamban tipe jongkok.
g. Denah (rumah dan lingkungan)
WC RUANG
Keluarga
KAMAR

KAMAR

KAMAR
DAPUR

2. Karakteristik lingkungan dan komunitas


Kediaman Bpk. R berada pada pemukiman yang lumayan padat penduduk, kediaman
Bpk R hanya bisa diakses dengan motor dan mobil, sepeda atau jalan kaki. Mayoritas
masyarakat di sekitar kediaman Bpk AH adalah masyarakat suku gorontalo dan ada
juga beberapa suku lainnya, seperti suku kaili. Masyarakat disekitar kediaman Bpk R
sangat kompak dan menjunjung sifat saling tolong menolong, menurut Ibu Y jika di
sekitar kediaman mereka ada yang sakit atau meninggal dunia, mereka bersama-sama
menjenguk atau melayat.
3. Mobilisasi geografis keluarga
Keluarga Bapak R sudah lama mendiami rumahnya sekitar kurang lebih 20 tahun,
sebelumnya beliau dan keluarga tinggal dirumah orang tua nya ibu Y. Ibu Y
mengatakan lebih nyaman tinggal dirumah sendiri karena lebih nyaman, bersih dan
tidak menyusahkan orang

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi keluarga dengan masyarakat


Bpk. R merupakan penduduk asli dan memiliki saudara dan orang tua yang tinggal
tidak jauh dari rumahnya. Menurut Ibu Y, Bpk. Ibu S mengatakan aktif mengikuti
pengajian dekat rumahnya maupun berinteraksi dengan masyarakat. Ibu S mengatakan
bahwa bapak R ketika siang selalu menghabiskan waktunya untuk bekerja di kebun.
Ibu S mengatakan lebih sering berbincang-bincang dengan tetangga samping
rumahnya.
5. Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga Bpk AH memiliki kartu jaminan kesehatan (BPJS) yang
mendukung kesehatan semua anggota keluarga. Selain itu, Ibu S mengatakan keluarga
besarnya selalu saling mendukung baik dari pihak Bpk AH maupun dari keluarganya
di kampung, semuanya saling membantu jika salah satu anggota keluarga ada yang
mengalami masalah. Selain keluarga besarnya, dukungan juga didapat dari tetangga-
tetangga dan kader yang juga sudah seperti keluarga sendiri.

IV. STRUKTUR KELUARGA


1. Pola Komunikasi Keluarga
Ibu R mengatakan pola komunikasi didalam keluarganya terbuka dan dua arah.
Namun, Ibu S mengatakan perlu waktu tertentu atau melihat kondisi Bpk. AH jika
ingin mengkomunikasikan hal-hal baik terkait anak-anaknya maupun terkait keluarga
atau kesehatan Ibu S. Ibu Y mengatakan .
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga Bpk R, pengambil keputusan tertinggi adalah Bpk. R, namun untuk
keputusan terkait urusan sehari-hari di putuskan oleh bersama sama terutama
diputuskan oleh ibu Y. Jika terdapat hal-hal penting yang harus diputuskan, Ibu Y
mengatakan biasanya di musyawarakan dengan Bpk. AH terlebih dahulu.
3. Struktur Peran (Formal dan Informal)
a) Peran Formal
Bpk R berperan sebagai kepala keluarga, dan Ibu Y berperan sebagai Ibu rumah
tangga. Bpk R sebagai pengambil keputusan dalam keluarga dan yang
bertanggungjawab dalam menafkahi keluarga. Bpk. R sudah bekerja sebagai
petani dari dulu semenjak belum menikah. Ibu S berperan sebagai Ibu rumah
tangga dan mengurus empat orang anaknya serta mengurus rumah dan keperluan
rumah tangga lainnya.
b) Peran Informal
Selama ini karena kesibukan pekerjaan, Bpk R juga selalu aktif berperan serta
dilingkungan masyarakat, menurut Ibu Y suaminya memiliki peran yang
bersahabat dengan teman-temannya. Ibu Y juga belum memiliki peran informal
sebagai pendorong dan perantara keluarga. Ibu Y mengatakan jika ada hal-hal
yang ingin keluarga Bpk. Y sampaikan, mereka meminta bantuan Ibu S, untuk
memberitahu Bpk. Y terkait hal-hal yang ingin disampaikan..
4. Nila dan Norma budaya
Nilai dan norma yang dianut keluarga umumnya dilatar belakangi budaya gorontalo.
Namun, dalam keluarga Bpk R tidak ada larangan atau pantangan yang dijalani oleh
keluarga Bpk R. Sampai saat ini, keluarga dapat menerima nilai dan norma budaya
mereka dan juga sudah terbiasa dengan nilai dan budaya tempat tinggal mareka.

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Dalam keluarga Bpk R, setiap orang saling menyayangi satu sama lain. Ibu Y
mengatakan tidak membeda-bedakan anak-anaknya, sangat memperhatikan tahap
tumbuh kembang anaknya. Ibu Y mengatakan keempat anaknya sangat dekat baik ke
Bpk R maupun ke dirinya sendiri. Ibu Y mengatakan selalu berusaha membicarakan
dan menyelesaikan secara kekeluargaan tanpa emosional dengan Bpk. R dengan cara
mencari waktu terbaik untuk mendiskusikan hal tersebut. Dalam keluarga Bpk R,
semua anggota keluarga saling memberikan semangat dan kekuatan sehingga Ibu Y
mengatakan sangat bersyukur dengan keluarganya.
2. Fungsi Sosialisasi
Menurut Ibu Y, Bpk R sangat mudah bersosialisasi dengan anggota tetangga lain
disekitar tempat tinggalnya dan masih ikut serta dengan kegiatan-kegiatan lainnya
seperti bergotong royong membantu ketika ada yang membutuhkan di lingkungan
sekitarnya.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
Ibu S mengatakan pernah mendapatkan informasi terkait maslah kesehatan seperti
penyakit hipertensi, diabetes melitus dan virus covid19 selain itu Ibu Y mengatakan
sering mendapatkan pengetahuan ketika dia berkunjung ke puskesmas sekitar.
Ibu Y mengatakan, bahwa orang tua dari ibu Y sudah meninggal. Menurut Ibu Y
terkadang jika dimalam hari teringat akan Ibunya, ia susah tidur karena rindu dengan
ibunya. Selain itu, Ibu Y mengatakan memiliki sifat pendiam, jika memikirkan sesuatu
atau memiliki masalah ia memendam terlebih dahulu, jika memungkinkan untuk
dibicarakan bersama Bpk. R, baru Ibu Y memulai untuk membicarakan. Ibu Y juga
mengatakan karena aktivitasnya yang cukup banyak, ia mengatakan tidak pernah
melakukan olahraga atau aktivitas fisik. Ibu Y mengatakan mengetahui jika olahraga
itu sangat penting untuk kesehatannya.
Menurut Ibu S, jika ia mengalami sakit kepala itu karena cuaca yang panas atau
karena anak-anaknya. Ibu Y juga mengatakan sesekali melakukan perawatan
sederhana dirumahdengan memakan sayur sayuran.
Ibu Y mengatakan sangat memperhatikan kondisi rumahnya, baik dari segi kebersihan
maupun dari segi ventilasi. Ibu Y mengatakan selalu ke dokter praktek atau ke
puskesmas jika mengalami keluhan kesehatan. Menurut Ibu Y, Bpk R sangat
memperhatikan kesehatan seluruh anggota keluarganya, termasuk kesehatan Ibu Y.
Jika Ibu Y meminta untuk kontrol ke pelayanan kesehatan, Bpk R akan selalu
mengantar dan menemani.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang serta kekuatan keluarga
a) Stressor jangka pendek
Ibu S mengatakan saat ini yang dipikirkan adalah kondisi seluruh anggota
keluarganya karena takut tertular oleh virus corona

b) Stressor jangka panjang


Ibu S mengatakan tidak memiliki masalah lain yang dipikirkan selain masalah virus
corona.
Ibu Y mengatakan sangat bersyukur, karena Bpk R walaupun sibuk dengan
pekerjaan dan hobynya, tetapi masih memperhatikan kesehatan Ibu S. Ibu S
mengatakan jika ia memikirkan hal-hal yang negatif seperti kepikiran kondisi
ibunya atau suaminya, Ibu S mengatakan selalu mengalihkan dengan berfikir positif
dan jika melihat anak-anaknya ia selalu merasa kuat.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Ibu Y mengatakan keluarga sangat memperhatikan kondisi kesehatannya terutama
suaminya Bpk. R, walaupun suaminya sibuk dengan pekerjaan dan hobinya. Ibu S
mengatakan setiap masalah selalu dibicarakan dengan suaminya dengan mencari
waktu terbaik untuk membahasnya, sehingga setiap masalah didalam keluarganya
dibahas dengan tuntas dan diselesaikan dengan baik.

3. Strategi koping yang digunakan


Ibu S mengatakan hanya bisa berdo’a untuk Ibunya yang sudah meninggal dan berdoa
untuk keselamatan keluarganya agar terhindar dari virus corona.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dari wawancara yang dilakukan pada keluarga Bpk. R, tidak ditemukan adanya stress
adaptasi disfungsional.

VII. HARAPAN KELUARGA


Keluarga Bpk R terutama Ibu Y mengatakan selalu berdo’a agar selalu diberikan kesehatan
dan selalu bersyukur atas nikmat rejeki dan kesehatan yang diberikan. Ibu R mengatakan
semoga kedatangan perawat ke rumahnya bisa membantu mengurangi masalah
kesehatannya, membantu untuk membiasakan dirinya dalam mengontrol pola hidup yang
belum sehat serta membantu mengontrol atau memberikan cara untuk mengalihkan
pikirannyasecara positif, jika sedang memikirkan sesuatu seperti kondisi keluarganya dan
orang tuanya. karena informasi yang disampaikan menambah wawasan tentang kesehatan
ibu dan keluarga.
VIII. PEMERIKSAAN KESEHATAN SETIAP ANGGOTA KELUARGA
1. Pemeriksaan Fisik Bpk R
No. Pemeriksaan Bpk T
1. Keadaan umum
2. Tanda – tanda vital : 120/80 mmHg
● TD (mmHg) Nadi = 70 x/ menit
● Nadi (x/menit) pernapasan = 18 x/menit
● Suhu (celcius) Suhu = 36, 5 o C
● RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB (kg) TB = 175 cm ; BB = 72 kg
(Tidak dilakukan pemeriksaan lebih detail)

2. Pemeriksaan Fisik Ibu Y


No. Pemeriksaan Ibu W
1. Keadaan umum Tampak kurang sehat, lemas, cemas, mata tampak berair.
2. Tanda – tanda vital : 120/90 mmHg
● TD (mmHg) Nadi = 80 x/menit
● Nadi (x/menit) Pernapasan = 19x/menit
● Suhu (celcius) Suhu = 36,8 o C
● RR (x/menit)
3. TB (cm) & BB (kg) TB = 160cm ; BB = 65 kg ;

4. Kepala Bentuk mesochepal, Ibu Y mengatakan tidak ada nyeri tekan


pada kulit kepala, rambut terlihat rapi dan bersih.
5. Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera unikterik,
konjungtiva tidak anemia, alis mata berbatas tegas dan
simetris, pembengkakan mata (-), respon terhadap
cahaya (+), mata terlihat sedikit berair.
6. Mulut dan Hidung Bentuk simetris, ekspresi muka tampa lemas, lidah berwarna
putih kemerahan, tidak ada secret yang keluar melalui
hidung, tidak ada kotoran yang terlihat melalui hidung,
lidah pada posisi normal, bicara tidak pelo, tidak ada
gangguan menelan, bibir simetris, mukosa bibir lembab,
tidak ada cuping hidung, Tidak ada lesi pada rongga
mulut, perdarahan dan pembengkakan (-), karies gigi
(+)
7. Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, lubang telinga
terlihat bersih, eritema (-), tidak ada ganngguan
pendengaran, Ibu Y mengatakan belum pernah
merasakan telinganya berdengung.
8. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Dada Pernapasan :
Inspeksi tidak ada rektaksi dada saat bernafas, Palpasi
dada mengembang secara seimbang perkusi (tidak
dilakukan), Auskultasi paru : vesikuler, tidak terdenagr
bunyi tambahan dan tidak ada keluhan pada pernapasan.
Jantung :
Auskultasi : Suara jantung S1S2 tunggal tidak terdengar
bunyi tambahan. Tidak ada keluhan sesak napas, nyeri
dada, tidak tampak sianosis.
10. Abdomen Ibu S mengatakan memiliki riwayat penyakit maag, terutama jika
telat makan. Ibu S mengatkan tidak ada nyeri tekan pada
abdomennya. Tidak tambak adanya pembengkakan.
11. Eliminasi Eliminasi Urine (BAK)
Pola : ± 6 x/sehari, tidak mengalami inkontinensia
Eliminasi Alvi (BAB)
pola 1x sehari di pagi hari, tidak ada konstipasi.
12. Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebam, tidak
bengkak, tidak ada eritema, sering berkeringat.
13. Muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak penuh, dan
otot kuat. Ibu S sering mengeluh nyeri pada tungkai
sebelah kiri. Terutama jika terlalu lama duduk.
14 Capillary refill < 2 detik
15. Pemeriksaan darah Asam Urat = 5,0 mg/dl
GDS = 132 mg/dl

IX. ANALISA DATA


No Data Fokus Problem Etiologi
1 DS: Ansietas Hubungan Interpersonal
- Ibu mengatakan pada saat ini
yang dia fikirkan adalah kondisi
keluarganya, karena dia takut
mereka terjangkit oleh virus
corona
- Ibu Y juga mengatakan bahwa
ketika dia teringat ibunya yang
sudah meninggal, dia mengatakan
dia susah tidur.
DO:
- Klien terlihat kurang sehat, lemas,
cemas.

X. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ansietas berhubungan dengan hubungan interpersonal

XL. TABEL JUMLAH SKOR

N KRITERIA SKOR BOBOT


O
1 SIFAT MASALAH 1
SKALA : TIDAK KURANG SEHAT 1
ANCAMAN KESEHATAN 2
KEADAAN SEJAHTERA 3
2 KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT DIUBAH 2
SKALA : MUDAH 2
SEBAGIAN 1
TIDAK DAPAT 2
3 POTENSIAL MASALAH UNTUK DICEGAH 3 1
SKALA : TINGGI 2
CUKUP
RENDAH 0
4 MENONJOLNYA MASALAH 1
SKALA : MASALAH BERAT, HARUS 2
DITANGANI 0
ADA MASALAH TAPI TIDAK PERLU
DI TANGANI 1
MASALAH TIDAK DI RASAKAN
XII. SKORING DIAGNOSA

ANSIETAS BERHUBUNGAN DENGAN HUBUNGAN INTERPERSONAL

NO KRITERIA SKOR PEMBENARAN


1 SIFAT MASALAH 2 2 Jika kondisi ibu
SKALA : ANCAMAN KESEHATAN x1= tersebut tidak
3 3 segera ditangani
dikhawatirkan
akan
membahayakan
kesehatan
keluarga terutama
ibu
2 KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT DIUBAH 2 Dengan selalu
SKALA : MUDAH x2 = 2 berdoa kepada
2 tuhan yg maha esa,
dan saling
mensuport satu
sama lain.
3 POTENSIAL MASALAH UNTUK DICEGAH 2 2
SKALA : CUKUP x1 =
3 3
4 MENONJOLNYA MASALH 1 1 Keluarga Merasa
SKALA : MASALAH TIDAK DIRASAKAN x1 bahwa keadaan
2 2 seperti ini sudah
berlangsung
lumayan lama dan
hanya
mengakibatkan
keluarga tersebut
cemas
TOTAL SKOR 5
3
6

Anda mungkin juga menyukai