DISUSUN OLEH:
201701118
4C KEPERAWATAN
2020
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG
PENANGGULANGAN BENCANA
b. Pertolongan darurat
c. Evakuasi korban
21. Pasal 53
Pemenuhan kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 huruf d meliputi
bantuan penyediaan:
22. Pasal 54
Penanganan masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana dilakukan dengan
kegiatan meliputi pendataan, penempatan pada lokasi yang aman, dan pemenuhan
kebutuhan dasar.
23. Pasal 55
3) Penyandang cacat
23. Pasal 56
Pemulihan fungsi prasarana dan sarana vital sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48
huruf f dilakukan dengan memperbaiki dan/atau mengganti kerusakan akibat bencana.
D. Paragraf Ketiga Pascabencana
24. Pasal 57
Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahap pascabencana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 33 huruf c meliputi:
a. Rehabilitasi
b. Rekonstruksi
25. Pasal 58
a. Rehabilitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 huruf a dilakukan melalui
kegiatan
1) Perbaikan lingkungan daerah bencana
2) Perbaikan prasarana dan sarana umum
3) Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat
4) Pemulihan sosial psikologis
5) Pelayanan kesehatan
6) Rekonsiliasi dan resolusi konflik
7) Pemulihan sosial ekonomi budaya
8) Pemulihan keamanan dan ketertiban
9) Pemulihan fungsi pemerintahan
b. Pemulihan fungsi pelayanan publik.
Ketentuan lebih lanjut mengenai rehabilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
26. Pasal 59
a. Rekonstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 huruf b, dilakukan
melalui kegiatan pembangunan yang lebih baik, meliputi
1) Pembangunan kembali prasarana dan sarana
2) Pembangunan kembali sarana sosial masyarakat
3) Pembangkitan kembali kehidupan sosial budaya masyarakat
4) Penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang
lebih baik dan tahan bencana
5) Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan,
dunia usaha, dan masyarakat
6) Peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
7) Peningkatan fungsi pelayanan public
8) Peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat
b. Ketentuan lebih lanjut mengenai rekonstruksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.