Anda di halaman 1dari 10

RUMAH SAKIT UMUM

HARAPAN BERSAMA
Jl. P. Belitung No. 61 SINGKAWANG 79123
Telp. (0562) 631791

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN BERSAMA
NOMOR : 001/SK-DIR/RSUHB/III/2020
TENTANG
RENCANA ASUHAN PASCA OPERASI
RSU HARAPAN BERSAMA SINGKAWANG

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Instalasi


Kamar Operasi Rumah Sakit Umum Harapan Bersama
Singkawang, maka perlu disusun rencana asuhan pasca operasi.
b. Bahwa agar pelayanan Instalasi Kamar Operasi di Rumah Sakit
Umum Harapan Bersama Singkawang dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum
Harapan Bersama Singkawang sebagai landasan bagi pembuatan
rencana asuhan pasca operasi.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b,perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Harapan Bersama Singkawang

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Praktek


Kedokteran
2. Undang-Undang RI No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang-undang praktek kedokteran No. 29 Tahun 2004 pasal 51
tentang Layanan Bedah harus sesuai dengan kebutuhan pasien.
5. Undang-undang praktek kedokteran No. 29 Tahun 2004 pasal 44
tentang Standar Pelayanan Bedah.
6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 779/Menkes /SK/VIII/2008
tanggal 19 Agustus 2008 tentang Standar Pelayanan bedah Rumah
Sakit.
M E M U T U S K A N

Menetapkan : Pemberlakuan Kebijakan tetang Pembuatan Rencana Asuhan Pasca


Operasi

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN


BERSAMA SINGKAWANG TENTANG KEBIJAKAN
PEMBUATAN RENCANA ASUHAN PASCA OPERASI

KEDUA : Kebijakan pembuatan rencana asuhan pasca operasi Rumah Sakit Umum
Harapan Bersama Singkawang sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.

KETIGA : Rencana Asuhan Pasca Operasi harus dilakukan / dibuat oleh :


a. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP). Bila didelegasikan harus
dilakukan verivikasi terhadap rencana asuhan yang telah dibuat.
b. Perawat yang bertugas. Perawat harus membuat asuhan pasca operasi
yang didokumentasikan pada rekam medis pasien.
c. Profesional Pemberi Asuhan lainnya (sesuai kebutuhan pasien)

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di


kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Dibuat di : Singkawang
Ditetapkan pada tanggal : 9 Maret 2020

RSU Harapan Bersama

dr. Veridiana, Sp. OG


Direktur
RUMAH SAKIT UMUM
HARAPAN BERSAMA
Jl. P. Belitung No. 61 SINGKAWANG 79123
Telp. (0562) 631791

KEBIJAKAN ASUHAN PASIEN PASCA BEDAH

Kebijakan Umum:
1. Setiap asuhan pasca bedah yang segera pada pasien direncanakan dan termasuk asuhan
medis, keperawatan, dan yang lainnya sesuai kebutuhan pasien.
2. Rencana pasca bedah didokumentasikan di dalam rekam medis pasien oleh ahli bedah yang
bertanggung jawab / DPJP atau diverifikasi oleh DPJP yang bersangkutan dengan ikut
menandatangani (co-signature) pada rencana yang didokumentasikan oleh seorang yang
mewakili DPJP.
3. Rencana asuhan keperawatan pasca bedah didokumentasikan pada rekam medis pasien.
4. Bila ada kebutuhan pasien itu, maka rencana asuhan pasca bedah oleh pihak lain
didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
5. Rencana pelayanan didokumentasikan pada rekam medis pasien dalam 24 jam tindakan
bedah.
6. Rencana pelayanan dilaksanakan.

Kebijakan Khusus:
1. Asuhan medis dan perawatan pasca bedah setiap pasien dibedakan sesuai tingkatan asuhan,
tempat (setting) asuhan, pemantauan tindak lanjut atau pengobatan dan kebutuhan obat.
2. Perencanaan asuhan pasca bedah dapat dimulai sebelum pembedahan berdasarkan asesmen
kondisi dan kebutuhan pasien.
3. Asuhan yang direncanakan didokumentasikan dalam status pasien untuk memastikan
kelanjutan pelayanan selama periode pemulihan atau rehabilitasi.

Dibuat di : Singkawang
Ditetapkan pada tanggal : 9 Maret 2020

RSU Harapan Bersama

dr. Veridiana, Sp. OG


Direktur
BAB I

DEFINISI

A. Pengertian
Asuhan pasca bedah adalah bentuk pelayanan perawatan yang diberikan kepada
pasien-pasien yang telah menjalani operasi pembedahan.
Perawatan post operasi merupakan tahap lanjutan dari perawatan pre dan intra
operatif yang dimulai saat klien diterima di ruang pemulihan / pasca anastesi dan berakhir
sampai evaluasi selanjutnya.
Pasien post operasi atau post anasthesi sebaiknya pada tempat tidurnya dipasang
pengaman sampai pasien sadar betul. Posisi pasien sering diubah untuk mencegah
kerusakan saraf akibat tekanan kepada saraf otot dan persendian.
Obat analgesik dapat diberikan pada pasien yang kesakitan dan gelisah sesuai
dengan program dokter.
Pada pasien yang mulai sadar, memerlukan orientasi dan merupakan tunjangan agar
tidak merasa sendirian. Pasien harus diberi penjelasan bahwa operasi sudah selesai dan
diberitahu apa yang sedang dilakukan.

B. Tujuan
1. Memberikan asuhan medis, keperawatan dan profesional pemberi asuhan lainnya sesuai
kebutuhan setiap pasien pasca operasi tergantung dari tindakan operasi dan riwayat
kesehatan pasien.
BAB II

RUANG LINGKUP

A. Ruang lingkup asuhan pasca bedah meliputi :


1. Mempertahankan jalan nafas
2. Mempertahankan ventilasi/oksigenasi
3. Mempertahakan sirkulasi darah
4. Observasi keadaan umum, observasi vomitus dan drainase
5. Balance cairan
6. Mempertahanakan kenyamanan dan mencegah resiko injury.

B. Petugas untuk menyusun asuhan pasca bedah


1. Dokter DPJP
2. Dokter anastesi
3. Perawat
4. Profesional Pemberi Asuhan lainnya
BAB III

TATA LAKSANA

1. Mempertahankan respirasi yang sempurna dengan latihan napas, tarik napas yang
dalam dengan mulut terbuka, lalu tahan napas selama 3 detik dan hembuskan. Atau,
dapat pula dilakukan dengan menarik napas melalui hidung dan menggunakan
diafragma, kemudian napas dikeluarkan secara perlahan-lahan melalui mulut yang
dikuncupkan.
2. Oksigen sering diberikan pada pasca operasi, karena obat anasthesi dapat
menyebabkan hipoksia. Selain pemberian oksigen harus diberikan latihan nafas dalam
setelah pasien sadar
3. Mempertahankan sirkulasi, dengan stoking pada pasien yang berisiko tromboflebitis
atau pasien dilatih agar tidak duduk terlalu lama dan harus meninggikan kaki pada
tempat duduk guna untuk memperlancar vena.
4. Beberapa petunjuk tentang keadaan yang memungkinkan terjadinya situasi krisis :
a. Tekanan sistolik < 90 –100 mmHg atau > 150 – 160 mmH, diastolik < 50 mmHg
atau > dari 90 mmHg.
b. HR kurang dari 60 x menit > 10 x/menit
c. Suhu > 38,3 C atau kurang dari 35 C.
d. Meningkatnya kegelisahan pasien
e. Tidak BAK + 8 jam post operasi.
5. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, dengan memberikan cairan
sesuai kebutuhan pasien, monitor input dan output, serta mempertahankan nutrisi yang
cukup.
6. Mengurangi kecemasan dengan melakukan komunikasi secara  terapeutik.
BAB IV

DOKUMENTASI

Seluruh perencanaan asuhan pasca bedah harus ditulis di dalam rekam medis
pasien (form catatan pasca bedah, asuhan keperawatan pasca bedah, CPPT), minimal
mencakup data utama yang wajib yang dilengkapi, yaitu :

1. Data dasar, berupa identitas pasien (nama, umur, tanggal lahir, jenis kelamin, dan nomer
register pasien) dan nama pihak yang terlibat (dokter operator, dokter anesthesi)
2. Evaluasi pasca bedah, meliputi S-O-A-P (subyektif, obyektif, assesment, planning),
meliputi tingkat kesadaran, pemeriksaan vital sign, rencana asuhan medikasi dan terapi
fisik yang diperlukan.
3. Perencanaan pemerikaan penunjang laboratorium sesuai kebutuhan pasien.
Selain pendokumentasian asuhan paska bedah, juga perlu dilakukan edukasi terhadap
pasien dan keluarga. Dokter operator menjelaskan terkait rencana tindakan, kompilkasi yang
mungkin terjadi, hasil yang diharapkan.
Perencanaan asuhan paska bedah ini harus telah ditulis dalam rekam medis pasien dalam
waktu kurang dari 24 jam setelah tindakan bedah dilaksanakan.
RUMAH SAKIT UMUM
HARAPAN BERSAMA
Jl. P. Belitung No. 61 SINGKAWANG 79123
Telp. (0562) 631791

ASUHAN KEPERAWATAN PASCA BEDAH

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman

1/3

RUMAH SAKIT UMUM


HARAPAN BERSAMA
SINGKAWANG

Tanggal terbit : Ditetapkan,


Direktur RSU Harapan Bersama
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.Veridiana, Sp.OG

Serangkaian kegiatan/tindakan untuk memenuhi kebutuhan


PENGERTIAN
biopsikososiospiritual yang menggunakan proses keperawatan berdasarkan
asesmen kondisi dan kebutuhan pasien yang dapat dimulai sebelum
pembedahan sampai dengan perawatan di Ruang Pemulihan (Recovery
Room) dan berakhir setelah operator (dokter bedah) memberikan
perawatan selanjutnya pasca operasi.
1. Untuk memberikan asuhan keperawatan yang aman bagi pasien dan
TUJUAN
tenaga kesehatan lain.
2. Untuk melihat dan menganalisis perkembangan kondisi kesehatan
pasien.
3. Perencanaan perawatan pasien.
4. Bukti pertanggungjawaban dan pertanggung-gugatan kegiatan yang
dilakukan oleh perawat.
KEBIJAKAN Kebijakan Rumah Sakit Harapan Bersama No. / / /
tentang Asuhan Keperawatan Pasca Bedah

ASUHAN KEPERAWATAN PASCA BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM
HARAPAN BERSAMA
Jl. P. Belitung No. 61 SINGKAWANG 79123
Telp. (0562) 631791

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman

2/3

RUMAH SAKIT UMUM


HARAPAN BERSAMA
SINGKAWANG

Asuhan keperawatan pasca bedah pada pasien dengan kondisi kesehatan


PROSEDUR normal.
1. Dokter anestesi melakukan pengakhiran anestesi dan pemberian
instruksi pasca anestesi.
2. Perawat sirkuler melakukan dressingatau pembalutan luka.
3. Tim bedah memindahkan pasien dari meja operasi ke brancard.
4. Dokter anestesi, perawat anestesi dan perawat sirkuler membawa
pasien ke Recovery Room (RR).
5. Perawat sirkuler melaporkan kondisi pasien kepada perawat RR,
sesuai dengan catatan keperawatan perioeratif meliputi :
a. Data asesmen.
b. Posisi dan preparasi kulit.
c. Kondisi tempat menempel elektroda bedah(surgical electrodes)
d. Penggunaan peralatan bedah khusus.
e. Irigasi intra operatif.
f. Medikasi di area bedah.
g. Penggunaan bahan-bahanimplants, transplantsataupunexplants.
h. Cara penutupan luka dan drain atau stents.
i. Jumlah urin intra operasi.
j. Indikasi nyeri.
k. Tipe anestesi dan prosedur pembedahan.
l. Material pemeriksaan patologi anatomi.
m. Lokasi keluarga yang menunggu.
6. Perawat sirkuler menyerahkan pasien kepada perawat RR beserta
status rekam medis, material Patologi Anatomi jika ada dan
menandatangani verifikasi pasien pascabedah/operasi.
RUMAH SAKIT UMUM
HARAPAN BERSAMA
Jl. P. Belitung No. 61 SINGKAWANG 79123
Telp. (0562) 631791

ASUHAN KEPERAWATAN PASCA BEDAH

No. Dokumen : No.Revisi : Halaman

3/3

RUMAH SAKIT UMUM


HARAPAN BERSAMA
SINGKAWANG

7. Perawat RR memonitor keadaan pasien dan dicatat dalam rekam


medis.
8. Perawat RR memonitor oksigenasi.
PROSEDUR 9. Perawat RR memonitor ventilasi.
10. Perawat RR mempertahankan kekuatan ventilasi, mengurangi mual,
muntah, dan nyeri.
11. Perawat RR memberitahukan kepada perawat ruang rawat inap jika
tanda-tanda vital pasien sudah stabil dan bisa dibawa ke ruang rawat
inap.
12. Perawat RR menyerahkan pasien kepada perawat ruang rawat inap
beserta status rekam medis dan material pemeriksaan Patologi
Anatomi.
13. Perawat RR dan perawat ruangan menandatangani lembar verifikasi
pasien pascaoperasi.
14. Perawat rawat inap dan perawat RR memindahkan pasien ke brancard
pasien.
15. Perawat ruangan rawat inap membawa pasiendan memonitor
keadaannya.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Bedah Sentral


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Care Unit

Anda mungkin juga menyukai