Anda di halaman 1dari 2

Surat Terakhir Feby.................

Namaku Febyra Zelafehad. Aku sekolah di Junior High School International. Aku anak kedua
dari dua bersaudara. Kakak ku bernama Marta Amabella Zelafehad. aku kesepian. Mama
sama papa selalu saja sibuk dengan pekerjaannya.

Pada suatu hari saat aku ingin sekolah kepalaku pusing banget, akupun jatuh pingsan. Mama
yang melihatku tergelak dilantai langsung membawaku ke Rumah Sakit.
“ma, aku dimana?” tanya ku kepada mama
“kamu di Rumah Sakit sayang. Tadi kamu jatuh pingsan. Mangkanya mama bawa kamu
kerumah sakit. Karna mama khawatir kamu kenapa napa” jawab mama

Selama 5 hari aku di rawat di Rumah Sakit. Entahlah aku sakit apa, mama tidak mau
memberi tau aku.
“ma, sebenarnya aku sakit apa sih?” tanya ku kepada mama
“enggak sayang, kamu enggak sakit apa apa. Kamu hanya kecapean aja” jawab mama dengan
wajah seperti ingin meneteskan air mata

Esok harinya akus sekolah seperti biasa. Di sekolah aku di sambut oleh sahabat sahabatku
Gerson, Kelvin, Gabby dan Glorya.
“Feby kamu kemana aja sih kita kangen sama kamu” kata Glorya
“iya kamu katanya sakit ya?” tanya Gerson
“kamu sakit apa? tanya Gabby
“emang kamu udah sembuh?” tanya Kelvin
“aduuh teman teman pertanyaan kalian banyak banget. Aku bingun jawabnya” keluhku
kepada mereka.

Kring… Kring… Kring… Bell masuk sekolah.


Saat jam pelajaran kepalaku pusing banget. Akhirnya aku jatuh pingsan.
“aku dimana?” tanyaku kepada Gabby
“kamu di UKS Feb, tadi kamu pingsan. Bu Mariam sudah menelpon orangtua mu, mungkin
sebentar lagi orangtua mu akan datang menjemput mu. Memangnya kamu sakit apa?” tanya
Gabby kepadaku
“itulah Gab, aku sendiri tidak tau aku sakit apa, mama ku tidak memberitahu ku” jawabku
dengan nada rendah
Tak lama kemudian orangtua ku datang untuk menjemputku.

Sesampai dirumah aku masuk kamar untuk beristirahat.


Haus pun menggerogoti tenggorokanku, akupun mengambil minum di dapur.
Saat mengambil minum aku mendengar pembicaraan mama dan papa.
“ma, Feby itu sakit apa sih? kok mama tidak kasih tau papa?” tanya papa kepada mama
“pa, Feby itu sakit Leukemia. Kata dokter umur Feby sudah tidak panjang lagi” jawab mama
sambil meneteskan air mata
Tiba tiba kepalaku pusing, gelas yang ada ditangan kupun jatuh pecah, akupun pingsan.
Mama dan papa langsung membawaku ke Rumah Sakit.
Saat di Rumah Sakit aku melihat dokter di depan mataku.
“kamu sudah sadar Feby?” tanya dokter kepadaku
“sudah dok” jawabku
Akupun mengelurkan surat yang ada di saku ku.
“dok titipkan surat ini kepada orangtua ku, karna aku tau umurku sudah tidak panjang lagi”
kataku sambil menyerahkan surat itu.
Tubuhku terasa tak bisa di gerakan, semua hanya gelap yang kulihat. Detik terus berlalu
hingga aku pergi meninggalkan dunia.

Kedua orangtuaku pun datang. Dokter memberi tau kepada mereka kalau aku telah tiada.
Mama tak henti hentinya menangis, papa mencoba tegar. Lalu dokter memberi suratku itu
kepada mereka.
“Bu ini ada surat terakhir dari Feby” kata dokter
mamapun langsung membacanya
“Ma, Pa Feby sayang sama kalian, tapi waktu yang memisahkan kita. Tetaplah tersenyum dan
menjadi bintang dihatiku. Percayalah aku akan selalu ada dihati kalian. Terimakasih mama
sama papa sudah membesarkan Feby. Titipkan salam terakhir Feby ke teman teman, kalian
akan selalu menjadi bintang dihati Feby”.
Mamapun tak henti henti menangis setelah membaca surat dariku.

unsur instriktik
Tema : meniggalkan semua orang yang aku sayangi untuk selama-lamanya

Tokoh : febby, marta,mama papa,gerson,kelvin,gebby,gloriya.

Watak : febby : baik, tidak ingin merepotkan orang lain.

marta : baik

mama : baik,cemas.

papa : cemas,tegar.

gerson: cemas, baik

kelvin : cemas, baik

gebby : baik, cemas.

gloriya : baik, cemas

Alur : maju

Anda mungkin juga menyukai