Anda di halaman 1dari 47

1.

Biostatistika
(Konsep dasar dan metoda penggunaannya
dalam penelitian Biologi)

Sudrajat

FMIPA Unmul
Samarinda

2017
1.1. Pengantar

Di dalam kegiatan penelitian biologi secara


sungguh-sungguh masa kini, para peneliti
diwajibkan mampu menggunakan statistika dan
rancangan uji kaji. Selain itu para mahasiswa
yang membaca majalah-majalah atau jurnal-
jurnal biologi akan mendapatkan kesulitasn
memahami bahan bacaan jurnal tersebut jika
hanya sepintas dibaca tanpa mengerti makna
hasil-hasil uji statistikanya. Misalnya dalam jurnal
itu oleh ilmuwan ditulis bahwa ia menggunakan
rancangan blok teracak dan hasil yang diperoleh
berarti di bawah aras 0.01 ? Atau apakah yang
dimaksud dengan rentangan sebesar µ ± 2
?
Dengan mudah dapat diberikan alasan bahwa bagi biologiwan
masa kini, pengetahuan mengenai statistika atau biometrika
sangatlah penting.Kita tidak diarahkan untuk menjadi ahli
statistika/statistikawan-wati , namun cukup jika seandainya
mampu menggunakan pengetahuan praktis mengenai
statistika dan terapannya dalam uji kaji.
Para ahli matematika/statistika telah merancang dan
membangun ilmu statistika, dan para peneliti biologi yang
kurang berminat dalam matematika akan dapat belajar dengan
mudah menerapkan statistika itu sebagai alat pada
penelitiannya sendiri.
Pengertian statistika terapan merupakan bagian khusus dari
ilmu pengetahuan, dan bahan kuliah ini bukan kuliah tentang
statistika murni. Kajian statistika terapan dan rancangan uji kaji
menekankan pada metode penalaran, dan apa yang disebut
dengan berfikir kritis dan metode ilmiah lebih banyak dijumpai
dalam pelajaran atau kuliah statistika terapan ini.
Bahan kuliah ini beranjak dari landasan pengetahuan
matematika sederhana, sehingga diharapkan dapat
mudah dipahami oleh mereka yang kurang berminat
terhadap matematika.

Statistika adalah ilmu pengetahuan tentang


pengumpulan, penyimpulan, penyajian dan pengolahan
data. Pengolahan ini dapat mengantarkan kesimpulan-
kesimpulan dan sesudah itu keputusan-keputusan.
1.2.What is biostatistics?
• Ott and Longnecker (2001): "science of learning from data“
• The science of collecting, monitoring, analyzing, summarizing,
and interpreting data
– This includes study design
• Biostatistics:
– statistics applied to Biology
- puBlic health
– Medicine
– ecological and environMental
1. Konsep Statistika
STATISTIKA :
Kegiatan untuk :
• mengumpulkan data
• menyusun data
• menyajikan data KEGUNAAN ?
• menganalisis data dengan metode
tertentu
• menginterpretasikan hasil analisis

Melalui fase

STATISTIKA DESKRIPTIF :
Berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian sebagian atau seluruh data
(pengamatan) untuk memberikan informasi tanpa pengambilan kesimpulan

dan fase

STATISTIKA INFERENSI :
Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan berbagai metode statistik untuk
menganalisis data, dan kemudian dilakukan interpretasi serta diambil
kesimpulan.
Statistika inferensi akan menghasilkan generalisasi (jika sampel representatif)
tujuan statistika Biologi :

Untuk memajukan pemikiran yang tertib, runut dan jelas,


terutama yang berhubungan dengan pengumpulan dan
interpretasi data numerik, serta menyediakan sejumlah
teknik statistika yang mempunyai kegunaan yang luas
dalam penelitian.

Melakukan penyajian, peringkasan dan pencirian data


• Berdasarkan sumbernya data dibedakan
menjadi :
– Data primer : data yg didapatkan atau
dikumpulkan sendiri, misal dgn melakukan
wawancara, observasi atau penelitian
lapangan/laboratorium
– Data sekunder : data yg didapat dari pihak lain,
misal dari data providers seperti : BPS, LIPI,
Universitas, dll
2. Statistika & Metode Ilmiah

METODE ILMIAH :
Adalah salah satu cara mencari kebenaran yang bila ditinjau
dari segi penerapannya, resiko untuk keliru paling kecil.

LANGKAH-LANGKAH DALAM METODE ILMIAH :


1. Merumuskan masalah
2. Melakukan studi literatur
3. Membuat dugaan-dugaan, pertanyaan-pertanyaan atau
hipotesis
4. Mengumpulkan dan mengolah data, menguji hipotesis, atau
menjawab pertanyaan
5. Mengambil kesimpulan

INSTRUMEN
SAMPEL
PERAN STATISTIKA
SIFAT DATA
VARIABEL
METODE ANALISIS
1.3.Sifat Penelitian biologi
• Penelitian biologi tidak hanya terbatas pada kegiatan khas seperti
anatomi dan fisiologi
• Penelitian biologi memiliki spektrum luas dan hampir berpadu
dengan ilmu lainnya seperti kimia, geologi, fisika, psikologi dan
lainnya
• Penelitian biologi merentang dari kegiatan uji kaji fisiologi di
laboratorium hingga kajian taksonomi
• Umumnya penelitian biologi meliputi kegiatan yang direncanakan
dan dilakukan dengan hati-hati dengan harapan memberi tambahan
pengetahuan dalam bidang tertentu.
• Biasanya diawali dengan merumuskan suatu hipotesis, lalu
merancang suatu uji kaji untuk membuktikan hipotesis tersebut.
• Biologiwan, biasanya cenderung membayangkan kerangka
penelitiannya dengan mengajukan sejumlah rumusan pertanyaan
yang bertalian dengan masalah tertentu.
• Langkah selanjutnya adalah mencari informasi mengenai
pertanyaan itu melalui kegiatan penelitian tertentu.( Lihat Bagan
metode ilmiah)
Sifat Penelitian biologi
• Misal, farmakologiwan dapat merumuskan
permasalahannya yakni apakah vaksin yang sedang
dikembangkan dapat melindungi pasien yang diberi
vaksin terhadap infeksi tertentu?
• Taksonomiwan tumbuhan mungkin memikirkan
penyigian di suatu ekosistem tertentu?
• Genetikawan dapat merumuskan masalah penelitianya
tentang bagaimana menentukan mekanisme genetika
yang mengatur pola pewarisan sifat tertentu
• Ekologiwan ingin mengetahui bagaimana limbah panas
dari suatu pabrik migas mengubah ekosistem sebuah
teluk di suatu daerah
• Dan beberapa lainnya sesuai bidang minatnya masing-
masing, yang paling penting adalah memiliki masalah
khas yang memerlukan keahlian khusus dan memerlukan
metode penelitian khusus juga
a) Review and Research the problem

• b) Formulate Hypothesis

c) Design experiment that will allow test of hypothesis

d) Evaluate the hypothesis

e) Draw Conclusions

Gambar . Bagan Metode Ilmiah dalam Biologi


Biological research involves data!!
1) Collecting Data
– Experimental Design
2) Summarizing Data
– Simple numerical and graphical descriptions
3) Analyzing Data
– Formal statistical methods for hypothesis testing and
estimation
4) Communicating Results
– Discussion and Interpretation
1.4.Pentingnya rancangan uji kaji di dalam penelitian

• Penggunaan statistika sebagai alat penelitian tidak


dapat dipisahkan dari rancangan penelitiannya.Jika
suatu kegiatan penelitian harus menghasilkan data
yang harus diperlakukan secara statistika, maka suatu
uji statistika yang memadai harus menjadi bagian
yang terpadu dari seluruh rancangan penelitiannya.
Jadi metoda statistika harus disiapkan sejak dalam
proposal penelitian, bukan ambil data dulu kemudian
baru dicari rancangan statistika yang cocok.
1.2.Pentingnya rancangan uji kaji di dalam penelitian

• Pendekatan rancangan penelitian dalam mencari


informasi masalah biologi harus menggunakan
kerangka pemikiran teoritika dan perancangan
pengumpulan dan analisis data statistika yang
relevan dan benar.
• Proyek penelitian/ skripsi/tesis/disertasi harus
dirancang dan direncanakan sebelum dilakukan, hal
ini untuk membantu langkah-langkah yang akan
dikerjakannya dengan mengumpulkan data yang
relevan dan dapat dianalisis.
1.2.Pentingnya rancangan uji kaji di dalam penelitian

Aspek-aspek perencanaan penelitian yang harus


diperhatikan:
- Menyeimbangkan kepekaan uji analisis yang akan dilakukan
dengan ketersediaan biaya
- Menentukan peubah-peubah apa saja yang akan diukur dan
bagaimana mengelolanya
- Menentukan ketepatan pengukuran peubah-peubah
- Menentukan metode pengambilan sampel(sampling)
- Menentukan ukuran besarnya sampel
- Menentukan skala pengukuran yang akan dipakai
- Menentukan rancangan percobaan( eksperimen) yang akan
dilakukan
1.2.Pentingnya rancangan uji kaji di dalam penelitian

- Uji statistika dalam biostatisrika perlu membantu


biologiwan untuk memikir , sehingga kedudukan
statistika adalah alat bantu di dalam sains biologi.
• Dengan demikian, dalam biostatistika ini aspek uji
kaji ( metode analisis data dalam penelitian) akan
ditekankan pembahasannya.
1.3. uji kaji
Misalkan peneliti akan mempelajari hubungan antara suhu ( peubah
bebas) dengan volume gas(peubah terikat). Anda dapat mengatur
perlakuan suhu yang beragam akan diteliti, hal ini dikatan sebagai
peubah bebas dan sebaliknya volume gas sangat ditentukan oleh
peubah bebas dinamakan peubah terikat.

Gb. Hubungan antara suhu dan volume gas ideal. Suhu sebagai
peubah bebas dan volume gas sebagai peubah terikat.
1.3. Uji Kaji
Dalam kajian ini memperlihatkan suatu hubungan yang
berbanding lurus antara volume dan suhu. Dalam
penelitian ini, peubah bebas bukanlah satu-satunya
penentu peubah tak bebas(volume gas). Ada faktor lain
juga seperti perubahan tekanan akan menyebabkan
perubahan volume gas.Karena itu, jika kita akan
mempelajari pengaruuh suhu terhadap volume gas, maka
tekanan gas harus dibuat sama dengan suhu dibuat
bervariasi. Jika tidak, kita tidak akan yakin apakah
peubah bebas suhu, peubah bebas tekanan atau kedua
peubah tersebut yang menyebabkan volume beragam
secara tertentu.
1.3. Uji Kaji
Contoh lain.
Kita akan mengkaji efek jenis pakan A dan B terhadap
pertumbuhan anak ayam. Jika eksperimen kita dilakukan dengan
cara jenis pakan A diberikan ke anak ayam Lenghorn, sedangkan
jenis pakan B diberikan kepada anak ayam kampung. Kemudian
setelah 3 bulan, kita ukur pertumbuhannya dan jelas jenis pakan A
akan menjadi pemenangnya. Jika kesimpulannya seperti ini, maka
kita akan ragu mengapa jenis pakan A lebih baik efeknya terhadap
pertumbuhan anak ayam. Jelas, rancangan penelitiannya adalah
buruk karena tidak memisahkan faktor genetis anak ayam sebagai
penyebab pengaruh genetis. Faktor gizi dan faktor genetis, jelas
merupakan faktor bebas yang menentukan pertumbuhan sehingga
pengaruhnya peubah bebas itu baur(tercampur). Oleh karena ini di
dalam penelitian ini, peubah bebas yang tidak ikut diperhitungkan
perlu diketahui dengan dikendalikan dan hal ini menjadi segi yang
amat penting dalam uji kaji bilogi.
1.4. Rancangan dua-kelompok
Misalkan. Peneliti ingin menentukan apakah ekstrak daun Teh Afrika yang
sedang dikembangkannya menaikkan denyut nadi manusia secara nyata.
Kemudian kita memilih seorang wanita dewasa dan mengukur denyut
nadinya sebelum meminum ekstrak teh tersebut dan mengukur ulang 15
belas menit sesudahnya. Data hasil pengukuran disajikan sebagai berikut:

sebelum Sesudah 15 MENIT


sepintas ada kenaikan
75 85
denyut nadi??
Sepintas data di atas, ada kenaikan denyut nadi. Namun, kita tahu semua
orang jika diberi perlakuan minuman pada umumnya akan menaikkan
denyut nadi. Dengan demikian, kita sekarang memiliki dua peubah
bebas yakni ekstrak teh daun afrika dan minum teh tersebut. Sehingga
ada bauran pengaruh meminumnya dan kadar ekstrak tersebut. Ini
melahirkan perlunya adanya kontrol; jadi rencananya diubah sedikit dengan
menambah subjek lain yang kita pakai sebagai kontrol.Lalu kita cari
kontrolnya pria, diperoleh hasil sebagai berikut:
sebelum Sesudah
85 78
Namun, metode ini ada kelemahan sebab mungkin saja
denyut nadi wanita > denyut nadi pria. Dengan demikian,
kita tak dapat menarik kesimpulan bahwa ekstrak obat
tersebut bukan faktor satu-satunya karena berbaur
pengaruhnya dengan jenis kelamin. Tampak bahwa ada
variasi data hasil pengukuran antara jenis kelamin, dan
hal yang sama juga antar individu pada jenis kelamin
yang sama. Hal ini disebut ragam alamiah yang disebut
galat, yang dalam hal ini bukan kesalahan tetapi bertalian
dengan ragam antar subjek yang tak dapat dihilangkan
oleh peneliti dan harus selalu dihitung besarannya.
Dengan demikian, secara ringkas kita harus menangani
masalah keragaman tersebut dengan mengulang
beberapa kali uji kaji dengan setiap subjek
berlainan(dibuat replikasi).
Langkah-langkahnya adalah:
-Setiap perlakuan harus dibuat replikasinya
dengan subjek yang homogen
-Jika kita memiliki 100 subjek, maka subjek dibagi
2 yakni 50 untuk perlakuan dan 50 untuk plasebo
dan proses penentuan mana yang akan masuk
kepada perlakuan dan mana yang akan masuk
plasebo dilakukan perandoman/pengacakan
dengan metode randomisasi
1.5.Metode Statistika (Statistics)
Contoh analisis Statistika Contoh analisis
Deskriptif Statistika Inferensia
1. Tabulasi Data 1. Pendugaan Parameter
2. Diagram Balok 2. Pengujian Hipotesis
3. Diagram Kue Pie 3. Peramalan dengan
4. Grafik perkembangan Regresi/Korelasi
harga dari tahun ke
tahun

Dalam prakteknya kedua bagian statistik tersebut


digunakan bersama-sama, umumnya dimulai dengan
statistik deskriptif lalu dilanjutkan dengan berbagai
analisis statistik untuk inferensi.
Descriptive
Statistics

Measures of Measure of Graphic


Central Tendency Variability Displays

Mean Variance Frequency


Distribution tables

Median Standard Deviation Frequency


Distribution Polygon

Mode Range Histogram

Deviation Bar Graph

Mean Deviation

Sum of Squared
Deviation
Inferential
Statistics

Estimation Correlation & Chi-Square


Regression

z-scores Pearson Test for


Correlation Goodness of Fit

Single Sample Phi-coefficient Test for


t statistic Independence
Independent Linear Regression
t statistic

Dependent
t statistic
Statistics
Descriptive Inferential

Organising,
Correlational Generalising
summarising &
describing data
Relationships

Significance
Parameters versus statistics
Population:
Characterized by
parameters e.g mean: m
Size = N

Random
selection
Statistical inference
A sample statistic is an
Sample: estimator of a
Size = n characterized by population parameter
statistics e.g mean: y
1. Populasi
Sekumpulan data yang mengidentifikasikan suatu
fenomena yang tergantung dari kegunaan dan
relevansi data yang dikumpulkan.
2. Sampel
Sekumpulan data yang diambil / diseleksi dari
suatu populasi. (sampel adalah bagian dari
populasi).
Ø Ukuran Populasi = N = banyak anggota populasi
Ø Ukuran Sampel = n = banyak anggota sampel
Ø Parameter : nilai yang menyatakan ciri populasi
Ø Statistik (Statistic) : nilai yang menyatakan ciri sampel
Tabel 1.Lambang Statistika

Ciri Parameter Statistik


Rata-rata μ = myu ‾
x

Standar σ = sigma s
Deviasi,Simpangan Baku

Ragam, Variance σ² s²

proporsi π p
Variables
Definisi peubah dalam biostatistik: sifat yang dapat
digunakan sebagai cara untuk membedakan suatu
individu dari individu-individu lain di dalam sampel.
Misalnya :
Panjang
Tinggi
Berat
Jumlah gigi
Kandungan Vitamin C
Genotipe
Peragaan morfologi
Masing-masing cabang biologi mempunyai
kumpulan peubah sendiri , misalnya:
überupa pengukuran morfologi,
ükadar bahan kimia dalam cairan tubuh
ükecepatan proses biologi tertentu
ükekerapan suatu kejadian
üepidemologi
ü radiasi biologi
üHasil pengukuran dengan alat optik
üDan lainnya
Pengelompokkan Peubah
1.Peubah terukur:
- Peubah kontinyu,data hasil pengukuran yang
menghasilkan data sentimeter, milimeter,mikron,
gram.
-Peubah tak kontinyu, disebut data deskrit yaitu
data yang diperoleh dari pencacahan benda
seperti berapa kali muka uang yang sama muncul
bila sekeping mata uang tersebut dilantunkan
100x, banyaknya telur dalam satu sarang,dll.
2.Peubah Urutan
3.Peubah Atribut
Peubah terukur
Merupakan peubah hasil mengukur atau
mencacah yang dinyatakan secara
numerik.Peubah ini dibedakan atas peubah
kontinyu dan peubah tak kontinyu.
Peubah kontinyu:
Misalkan panjang batang 1,5 dan 1,6 cm
Peubah tak kontinyu disebut peubah diskrit, yaitu
peubah yang memiliki harga numerik tertentu
saja tanpa ada nilai.Misal banyaknya segmen
serangga, jumlah bulu, gigi atau kelenjar).
Peubah yang tidak dapat diukur
 Peubah yang dapat diurutkan menurut tingkatannya
atau peubah urutan. Yaitu skala yang memberi arti
peringkat/ranking.
 Misal bagaimana kita mengukur kualitas sarang
burung.Kita bisa menetapkan patokan tertentu yang
memungkinkan , ia memberi nilai kepada sarang seperti:
baik sekali, baik, cukup atau jelek. Nilai tersebut dapat
dituangkan dalam bilangan 1,2,3 dan 4.
 Jadi kita memberikan peringkat kepada sarang menurut
urutan mutu yang menurun. Dengan demikian, sekarang
kita dapat memungkinkan dilakukannya uji statistika.
 Skala ini tidak sebaik dibandingkan dengan skala
pengukuran.
Peubah yang tidak dapat diukur(peubah nominal)
• Yaitu ukuran paling sederhana , dimana angka dalam
objek mempunyai arti sebagai label dan tidak
menunjukkan tingkatan(Peubah atribut) atau peubah
nominal.Skala yang berfungsi untuk pengelompokan
data, tetapi tidak memiliki arti.
• Contoh :
-Kelompok lalat buah yang mempunyai vestigial dan
kelompok lalat buah bersayap biasa
- Hitam putih, hamil atau tidak, hidup atau mati
1.6. Pengukuran & Data Statistik

Pentingnya pengukuran dalam penelitian


Ø Pengukuran merupakan kegiatan untuk
menyediakan data yang akan dijadikan masukan
dalam analisis statistika.
Ø Validitas penelitian antara lain amat bergantung
pada validitas data yang diperoleh.
Ø Jika data yang diperoleh tidak valid maka
kegiatan analisis & penafsiran data yang
mengikutinya tidak valid.
§ Dilihat dari skala pengukuran yang digunakan, data
dibagi menjadi menjadi 4 jenis yang bersifat hirarkis,
yaitu:

1. Data Nominal
Data ini memiliki skala yang bersifat kategorikal/
pengelompokan (jenis kelamin, warna kulit, agama),
digunakan untuk mengenali identitas subyek.

2. Data Ordinal
Data ini memiliki skala yang menunjukkan perbedaan
tingkatan subjek secara kuantitatif (data yang
dinyatakan dalam bentuk peringkat atau rangking)
Data ini selain memiliki sifat yang dimiliki data
nominal juga menunjukan kedudukan subjek dalam
suatu kelompok pada suatu variabel.
3. Data Interval
Selain memiliki kedua ciri diatas, data ini
juga memiliki sifat kesamaan jarak (equality of
interval) antara nilai yang satu dengan nilai
yang lain

4. Data Rasio
Data rasio hampir sama dengan data
interval. Yakni keduannya memiliki ketiga
sifat di atas ( menunjukan klasifikasi &
kedudukan subjek dalam suatu kelompok)
contoh: 20 kg adalah 2 x 10 kg dsb
Bahan Bacaan Utama

Anda mungkin juga menyukai