Biostatistika
(Konsep dasar dan metoda penggunaannya
dalam penelitian Biologi)
Sudrajat
FMIPA Unmul
Samarinda
2017
1.1. Pengantar
Melalui fase
STATISTIKA DESKRIPTIF :
Berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian sebagian atau seluruh data
(pengamatan) untuk memberikan informasi tanpa pengambilan kesimpulan
dan fase
STATISTIKA INFERENSI :
Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan berbagai metode statistik untuk
menganalisis data, dan kemudian dilakukan interpretasi serta diambil
kesimpulan.
Statistika inferensi akan menghasilkan generalisasi (jika sampel representatif)
tujuan statistika Biologi :
METODE ILMIAH :
Adalah salah satu cara mencari kebenaran yang bila ditinjau
dari segi penerapannya, resiko untuk keliru paling kecil.
INSTRUMEN
SAMPEL
PERAN STATISTIKA
SIFAT DATA
VARIABEL
METODE ANALISIS
1.3.Sifat Penelitian biologi
• Penelitian biologi tidak hanya terbatas pada kegiatan khas seperti
anatomi dan fisiologi
• Penelitian biologi memiliki spektrum luas dan hampir berpadu
dengan ilmu lainnya seperti kimia, geologi, fisika, psikologi dan
lainnya
• Penelitian biologi merentang dari kegiatan uji kaji fisiologi di
laboratorium hingga kajian taksonomi
• Umumnya penelitian biologi meliputi kegiatan yang direncanakan
dan dilakukan dengan hati-hati dengan harapan memberi tambahan
pengetahuan dalam bidang tertentu.
• Biasanya diawali dengan merumuskan suatu hipotesis, lalu
merancang suatu uji kaji untuk membuktikan hipotesis tersebut.
• Biologiwan, biasanya cenderung membayangkan kerangka
penelitiannya dengan mengajukan sejumlah rumusan pertanyaan
yang bertalian dengan masalah tertentu.
• Langkah selanjutnya adalah mencari informasi mengenai
pertanyaan itu melalui kegiatan penelitian tertentu.( Lihat Bagan
metode ilmiah)
Sifat Penelitian biologi
• Misal, farmakologiwan dapat merumuskan
permasalahannya yakni apakah vaksin yang sedang
dikembangkan dapat melindungi pasien yang diberi
vaksin terhadap infeksi tertentu?
• Taksonomiwan tumbuhan mungkin memikirkan
penyigian di suatu ekosistem tertentu?
• Genetikawan dapat merumuskan masalah penelitianya
tentang bagaimana menentukan mekanisme genetika
yang mengatur pola pewarisan sifat tertentu
• Ekologiwan ingin mengetahui bagaimana limbah panas
dari suatu pabrik migas mengubah ekosistem sebuah
teluk di suatu daerah
• Dan beberapa lainnya sesuai bidang minatnya masing-
masing, yang paling penting adalah memiliki masalah
khas yang memerlukan keahlian khusus dan memerlukan
metode penelitian khusus juga
a) Review and Research the problem
• b) Formulate Hypothesis
e) Draw Conclusions
Gb. Hubungan antara suhu dan volume gas ideal. Suhu sebagai
peubah bebas dan volume gas sebagai peubah terikat.
1.3. Uji Kaji
Dalam kajian ini memperlihatkan suatu hubungan yang
berbanding lurus antara volume dan suhu. Dalam
penelitian ini, peubah bebas bukanlah satu-satunya
penentu peubah tak bebas(volume gas). Ada faktor lain
juga seperti perubahan tekanan akan menyebabkan
perubahan volume gas.Karena itu, jika kita akan
mempelajari pengaruuh suhu terhadap volume gas, maka
tekanan gas harus dibuat sama dengan suhu dibuat
bervariasi. Jika tidak, kita tidak akan yakin apakah
peubah bebas suhu, peubah bebas tekanan atau kedua
peubah tersebut yang menyebabkan volume beragam
secara tertentu.
1.3. Uji Kaji
Contoh lain.
Kita akan mengkaji efek jenis pakan A dan B terhadap
pertumbuhan anak ayam. Jika eksperimen kita dilakukan dengan
cara jenis pakan A diberikan ke anak ayam Lenghorn, sedangkan
jenis pakan B diberikan kepada anak ayam kampung. Kemudian
setelah 3 bulan, kita ukur pertumbuhannya dan jelas jenis pakan A
akan menjadi pemenangnya. Jika kesimpulannya seperti ini, maka
kita akan ragu mengapa jenis pakan A lebih baik efeknya terhadap
pertumbuhan anak ayam. Jelas, rancangan penelitiannya adalah
buruk karena tidak memisahkan faktor genetis anak ayam sebagai
penyebab pengaruh genetis. Faktor gizi dan faktor genetis, jelas
merupakan faktor bebas yang menentukan pertumbuhan sehingga
pengaruhnya peubah bebas itu baur(tercampur). Oleh karena ini di
dalam penelitian ini, peubah bebas yang tidak ikut diperhitungkan
perlu diketahui dengan dikendalikan dan hal ini menjadi segi yang
amat penting dalam uji kaji bilogi.
1.4. Rancangan dua-kelompok
Misalkan. Peneliti ingin menentukan apakah ekstrak daun Teh Afrika yang
sedang dikembangkannya menaikkan denyut nadi manusia secara nyata.
Kemudian kita memilih seorang wanita dewasa dan mengukur denyut
nadinya sebelum meminum ekstrak teh tersebut dan mengukur ulang 15
belas menit sesudahnya. Data hasil pengukuran disajikan sebagai berikut:
Mean Deviation
Sum of Squared
Deviation
Inferential
Statistics
Dependent
t statistic
Statistics
Descriptive Inferential
Organising,
Correlational Generalising
summarising &
describing data
Relationships
Significance
Parameters versus statistics
Population:
Characterized by
parameters e.g mean: m
Size = N
Random
selection
Statistical inference
A sample statistic is an
Sample: estimator of a
Size = n characterized by population parameter
statistics e.g mean: y
1. Populasi
Sekumpulan data yang mengidentifikasikan suatu
fenomena yang tergantung dari kegunaan dan
relevansi data yang dikumpulkan.
2. Sampel
Sekumpulan data yang diambil / diseleksi dari
suatu populasi. (sampel adalah bagian dari
populasi).
Ø Ukuran Populasi = N = banyak anggota populasi
Ø Ukuran Sampel = n = banyak anggota sampel
Ø Parameter : nilai yang menyatakan ciri populasi
Ø Statistik (Statistic) : nilai yang menyatakan ciri sampel
Tabel 1.Lambang Statistika
Standar σ = sigma s
Deviasi,Simpangan Baku
Ragam, Variance σ² s²
proporsi π p
Variables
Definisi peubah dalam biostatistik: sifat yang dapat
digunakan sebagai cara untuk membedakan suatu
individu dari individu-individu lain di dalam sampel.
Misalnya :
Panjang
Tinggi
Berat
Jumlah gigi
Kandungan Vitamin C
Genotipe
Peragaan morfologi
Masing-masing cabang biologi mempunyai
kumpulan peubah sendiri , misalnya:
überupa pengukuran morfologi,
ükadar bahan kimia dalam cairan tubuh
ükecepatan proses biologi tertentu
ükekerapan suatu kejadian
üepidemologi
ü radiasi biologi
üHasil pengukuran dengan alat optik
üDan lainnya
Pengelompokkan Peubah
1.Peubah terukur:
- Peubah kontinyu,data hasil pengukuran yang
menghasilkan data sentimeter, milimeter,mikron,
gram.
-Peubah tak kontinyu, disebut data deskrit yaitu
data yang diperoleh dari pencacahan benda
seperti berapa kali muka uang yang sama muncul
bila sekeping mata uang tersebut dilantunkan
100x, banyaknya telur dalam satu sarang,dll.
2.Peubah Urutan
3.Peubah Atribut
Peubah terukur
Merupakan peubah hasil mengukur atau
mencacah yang dinyatakan secara
numerik.Peubah ini dibedakan atas peubah
kontinyu dan peubah tak kontinyu.
Peubah kontinyu:
Misalkan panjang batang 1,5 dan 1,6 cm
Peubah tak kontinyu disebut peubah diskrit, yaitu
peubah yang memiliki harga numerik tertentu
saja tanpa ada nilai.Misal banyaknya segmen
serangga, jumlah bulu, gigi atau kelenjar).
Peubah yang tidak dapat diukur
Peubah yang dapat diurutkan menurut tingkatannya
atau peubah urutan. Yaitu skala yang memberi arti
peringkat/ranking.
Misal bagaimana kita mengukur kualitas sarang
burung.Kita bisa menetapkan patokan tertentu yang
memungkinkan , ia memberi nilai kepada sarang seperti:
baik sekali, baik, cukup atau jelek. Nilai tersebut dapat
dituangkan dalam bilangan 1,2,3 dan 4.
Jadi kita memberikan peringkat kepada sarang menurut
urutan mutu yang menurun. Dengan demikian, sekarang
kita dapat memungkinkan dilakukannya uji statistika.
Skala ini tidak sebaik dibandingkan dengan skala
pengukuran.
Peubah yang tidak dapat diukur(peubah nominal)
• Yaitu ukuran paling sederhana , dimana angka dalam
objek mempunyai arti sebagai label dan tidak
menunjukkan tingkatan(Peubah atribut) atau peubah
nominal.Skala yang berfungsi untuk pengelompokan
data, tetapi tidak memiliki arti.
• Contoh :
-Kelompok lalat buah yang mempunyai vestigial dan
kelompok lalat buah bersayap biasa
- Hitam putih, hamil atau tidak, hidup atau mati
1.6. Pengukuran & Data Statistik
1. Data Nominal
Data ini memiliki skala yang bersifat kategorikal/
pengelompokan (jenis kelamin, warna kulit, agama),
digunakan untuk mengenali identitas subyek.
2. Data Ordinal
Data ini memiliki skala yang menunjukkan perbedaan
tingkatan subjek secara kuantitatif (data yang
dinyatakan dalam bentuk peringkat atau rangking)
Data ini selain memiliki sifat yang dimiliki data
nominal juga menunjukan kedudukan subjek dalam
suatu kelompok pada suatu variabel.
3. Data Interval
Selain memiliki kedua ciri diatas, data ini
juga memiliki sifat kesamaan jarak (equality of
interval) antara nilai yang satu dengan nilai
yang lain
4. Data Rasio
Data rasio hampir sama dengan data
interval. Yakni keduannya memiliki ketiga
sifat di atas ( menunjukan klasifikasi &
kedudukan subjek dalam suatu kelompok)
contoh: 20 kg adalah 2 x 10 kg dsb
Bahan Bacaan Utama