Anda di halaman 1dari 9

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiwa : Ismi Nurul Hidayati

Tanggal : 8 April 2020

Jam : 10.40-10.55

Bangsal : Ruang Tulip

Inisial klien : Tn. A


Status interaksi perawat-klien : Pertemuan ke-1 dengan klien (pengkajian status mental)
Lingkungan : Ruang pertemuan (depan kamar), berhadapan, kondusif
Deskripsi klien : Klien tampak sering menyendiri dan kadang tampak
Bingung, klien jarang berbincang dengan teman-teman disana
Klien kadang tampak marah-marah
Tujuan :
a. Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan perasaannya
b. Dapat mengidentifikasi kondisi status mental dari klien
KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : “Assalamualaikum, P : Memandang pasien dan Perawat dalam kondisi Klien tampak tenang Klien mulai menerima
Selamat pagi pak. tersenyum tenang dalam memulai sehingga proses interaksi kehadiran perawat.
Perkenalkan nama saya Ismi K : Duduk dan diam pembicaraan atau interaksi. lancar dan kooperatif
Nurul Hidayati saya senang memulai interaksi.
dipanggil Ismi. Nama bapak K : Penglihatan Tajam,
siapa? Dan senang dipanggil mata merah, dan menatap
apa?” perawat
P : Fokus pada pembica-
K : “Waalaikumusalam. raan
(Diam) Tn.A.P, Tn. A saja”
P : “Wah kedengarannya P : Memandang Klien Perawat mencoba Klien berpikir sejenak, Pujian berguna untuk
enak saya panggil Tn.A” sambil tersenyum mengakrabkan suasana. mengingat nama yang mendekatkan perawat
K : Penglihatan Tajam, disukainya. menjalin hubungan
Menunduk Perawat merasa pertanyaan therapeutik dengan klien.
K : (diam) Iya mendapatkan respon.

K : Menoleh ke Perawat Klien mulai merasa bahwa


P : Memperhatikan Klien Perawat datang untuk
membantu Klien.

P : “Bapak tinggal dimana?” P : Memandang Klien Perawat masih berusaha Klien berpikir dan Topik sederhana membantu
membangun keakraban mengingat-ingat menjalin kedekatan dengan
K : Menunduk dan berpikir dengan topik sederhana klien

K : “Bojong Gede”
K : Menoleh ke Perawat Perawat senang karena Klien senang karena ingat
dan tersenyum lalu Klien memberi respon daerah asalnya dan kembali
menunduk lagi membayangkan daerah
P : Memperhatikan Klien asalnya tersebut
P : “Usia bapak sekarang P : Mendekatkan diri ke Perawat mengkaji daya Klien berusaha mengingat- Umur mempengaruhi daya
berapa pak?” Klien ingat Klien ingat ingat klien

K : Menoleh ke halaman
K : Emm.. kalau gasalah 47 dan terdiam beberapa lama
tahun.
K : Penglihatan Tajam, Perawat merasa arah Klien menjawab sesuai
menoleh perawat pertanyaan sudah dapat dengan daya ingat yang
dijawab jelas oleh Klien dimilikinya
P : Tersenyum

P : “Bagaimana kalau kita P : Fokus, kontak mata Perawat mencoba memulai Klien menunduk dan Membuka pembicaraan
ngobrol-ngobrol tentang baik, dan tenang pembicaraan dengan berfikir akan ragu. Tetapi dengan sifat terbuka untuk
cerita-cerita bapak?” K : Mendengar dengan terbuka. klien dapat membina menjaga hubungan saling
seksama hubungan saling percaya. percaya.

K : “iya sus gak apa-apa” K : Klien menunduk


tampak berfikir.
P : Mendengarkan dengan
seksama dan menatap
klien.
P : “Mau berapa lama kita P : Fokus, kontak mata Perawat memulai Klien menunjukkan kesedi- Kontrak awal sangat
ngobrol-ngobrol? Bagaimana baik pembicaraan dengan klien annya untuk terbuka dan penting dalam interaksi
kalau sekitar 15 menit?” K : Mendengar dengan disertai kontrak terlebih berinteraksi. untuk menunjang hubu-
seksama dahulu. ngan saling percaya.
K : “iya”
K : Tampak lelah dan
mengantuk
P : Mendegarkan dengan
seksama
P : “Bagaimana perasaan P : Kontak mata baik, Perawat berusaha meng- Klien mau mengungkapkan Eksplorasi perasaan klien
bapak hari ini? Apa aja yang perhatian penuh terhadap eksplorasi apa yang apa yang ia rasakan kepada penting untuk mengetahui
sudah bapak lakukan mulai klien dirasakan klien. perawat. apa yang dirasakan klien.
dari tadi pagi?” K : Badan condong ke
depan, mendengarkan
K : “Biasa aja. Tadi pagi perawat dengan seksama
bangun jam 5 cuci muka trus
bersih-bersih, makan, tidur-
K : Fokus pada pembicara-
tiduran, makan kajang ijo, an
makan siang kemudian
P : Diam sejenak memikir-
santai-santai di tempat tidur.”
kan bagaimana cara me-
nyampaikan pada klien
P : “Oh begitu. Coba bapak P : Fokus pada klien Perawat berusaha me- Klien tampak terbuka dan Daya ingat pasien dapat
ceritakan awal mula bapak K : Kontak mata kurang, nggali alasan masuk klien mau mengungkapkan dikaji dengan menanyakan
masuk sini?” sesekali klien memandang dan menggali daya ingat kronologi klien masuk ke data-data pasien yang
Perawat klien RS sederhana

K : “Saya di rumah ngamuk- K : Berbicara dengan


ngamuk, saya memecahkan tatapan ke arah lain dan
dan melempar barang-barang sesekali menghadap
terus saya langsung dibawa perawat sambil membena-
ke RS sama keluarga saya” hi posisi duduk
P : Badan condong ke
depan, ekspresi wajah
tenang, sikap terbuka
P : “Bapak, ingat sekarang P : Eskpresi tenang, tetap Perawat mencoba Klien dapat menyebutkan Daya ingat pasien dapat
dimana dan tanggal berapa? mempertahankan kontak mengorientasikan waktu tempat dimana ia sekarang dikaji dengan menanyakan
mata dengan klien, dan tempat terhadap klien tapi klien tampak kesulitan data-data pasien yang
tersenyum saat akan menyebutkan sederhana
K : badan condong ke arah waktu
perawat dan menunduk

K : “Ini di RS Jiwa sus. K : Serius memandang


Ehmm, lupa mbak sekarang perawat sambil mengung-
tanggal berapa.” kapkan keinginannya
P : Mendengarkan apa
yang di ungkapkan klien
P : ”Sekarang itu hari Rabu P : Menjelaskan kepada Perawat mencoba mengkaji Klien berusaha mengingat- Mengkaji daya ingat klien
tanggal 8 April 2020 pak. klien dengan penuh perha- daya ingat klien ingat tentang keluarga.
Apakah bapak sudah tian sambil menggerak-
menikah?” gerakkan tangannya
K : Mengangguk-anggukan
kepala mendegarkan
penjelasan perawat

K : “Ehhmmm, sudah sus” K : Menjawab pertanyaan


sambil menunduk
P : Fokus pada
pembicaraan
P : “Apa yang menyebabkan P : Tersenyum, memper- Perawat mencoba menggali Klien dapat menjawab alas Menggali alasan dari
bapak sering melempar tahankan kontak mata penyebab klien melakukan an dari perilaku amuknya perilaku amuk sangat
barang-barang?” dengan klien perilaku kekerasan penting untuk menentukan
K : Menunduk, wajah penyebab dan menentukan
merah intervensi

K : “Saya mendengar suara K : Mata klien merah,


bisik-bisik yang menyuruh pandangan tajam dengan
saya untuk melempar barang- kondisinya
barang dan itu mengganggu P : Fokus pada pembi-
saya.” caraan, mengangguk-
anggukkan kepala
P : ”Biasanya pada saat apa P : Empati pada klien, Perawat mencoba menggali Klien mencoba mengingat- Penggalian terhadap
bapak mendengarkan hal itu badan condong ke arah frekuensi, situasi, dan ingat halusinasi klien penting
kemudian apa yang bapak klien respon klien terhadap untuk mengetahui koping
lakukan?” K : Tampak lelah dan halusinasi yang dulu klien
mengantuk dilakukan

K : “Biasanya pada saat K : Memandang perawat


melamun sendirian di rumah dengan pandangan yang
kemudian saya menuruti tajam dan mata merah
suara-suara itu karena saya P : Kontak mata baik
kesal suara itu mengganggu
saya terus.”
P : “Menurut bapak, bagian P : tersenyum, melihat jam Perawat menggali Klien tampak terbuka Konsep diri menunjukkan
tubuh mana yang disukai, tangan, badan terbuka gambaran diri klien menyampaikan hal-hal yang gambaran diri klien yang
bapak sudah mempunyai K : sedikit tersenyum dan ditanya oleh perawat meliputi citra tubuh,
anak berapa? dan apa yang memperhatikan perawat identitas diri, peran, ideal
bapak inginkan/harapkan lalu menunduk diri, dan harga diri klien
sekarang? Kalau dirumah
bapak dekat dengan siapa?”

K : “Saya menyukai semua K : Memandang perawat


bagian tubuh saya, saya dan menunduk
bersyukur atas semuanya. P : Fokus pada klien
Saya mempunyai anak 2
bersaudara, anak saya tinggal
bersama neneknya. Saya
dirumah hanya tinggal
dengan istri dan adik kakak
saya. Saat ini saya ingin
cepat sembuh dan pulang.
Kalau dirumah saya dekat
dengan istri Saya”
P : “Bapak agamanya apa? P : Menunjukkan perhatian Perawat menggal nilai dan Klien dapat menyebutkan Nilai dan keyakinan sangat
Biasanya dirumah sholat? K : Menunduk sambil keyakinan klien terkait kegiatan ibadah yang biasa penting untuk menentukan
Kalau disini sholatnya memandang kakinya spiritual serta kegiatan dilakukan baik pada saat di apakah terdapat masalah
bagaimana? ibadah yang biasa rumah atupun di RS terkait dengan spiritual
dilakukan klien
K : “Saya Islam sus, kalau K : Menatap ke arah lain
dirumah saya sholatnya dengan mata merah
kadang-kadang, kalau disini P : Memperhatikan
malah jarang sholat sus…”
P : “Bapak ingat disini sudah P : Memandang klien Perawat mengkaji data Klien berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan
berapa hari?” sambil tersenyum umum dan daya ingat mengingat apakah klien kronis atau
K : Menunduk pasien akut

K : “Saya sudah hampir 3 K : Bicara tanpa menoleh


bulan di Rs sus.” Perawat
P : Memandang klien

P : “Oya pak, kalau misalnya P : Empati pada klien, Perawat menggali Klien dapat memberikkan Kemampuan penilaian
bapak disuruh milih antara badan condong ke arah kemampuan penilaian klien penilaian terhadap hal-hal terhadap hal-hal yang
mandi dan makan, mana klien terhadap hal-hal yang yang sederhana sederhana dapat
yang bapak pilih?” K : focus pada sederhana menunjukkan adanya
pembicaraan gangguan atau tidak.

K : “Saya milih mandi dulu K : Memandang perawat


sus” P : Kontak mata baik
P : “Wah pilihan yang bagus! P : badan condong ke arah Perawat mencoba menggali Klien tampak bersemangat Penguatan terhadap klien
pintar… Oya, bapak kan tau klien, kontak mata baik harapan klien untuk segera ingin pulang atas kemampuannya sa-
kalau sekarang bapak ini di K : Tampak lelah dan memberikan semangat ngat membantu untuk
RS, berarti bapak tau kalau mengantuk cepat sembuh meningkatkan kemampuan
bapak sakit, terus bagaimana dirinya.
perasaan bapak?

K : “Iya saya tau sus kalau K : Memandang perawat


saya sakit, jadi saya P : Mendengarkan dengan
menerima penyakit saya dan seksama
ingin segera pulang
kembali.”
P : “Mengapa bapak kalau di P : Menunjukkan perhatian Perawat mencoba menggali Klien dapat Identifikasi penyebab
rumah lebih suka menyendiri K : Menunduk sambil alasan klien suka mengungkapkan alasannya menarik diri sangat penting
jarang berinteraksi dengan memandang kakinya menyendiri di rumah untuk mengetahui
orang lain?” penyebabnya
K : Masih menunduk
K : “Saya kadang merasa P : Memperhatikan
jengkel terus sus, saya juga
merasa malu, tapi sebenarnya
saya lebih senang kalau
punya ada lawan bicara”
P : “Bagaimana perasaan P : Memandang K Perawat mengalihkan topik Klien bingung dengan Pengalihan agar Klien tidak
bapak sekarang?” bahasan pertanyaan yang diberikan larut dengan wahamnya
K : Menunduk
K : “Biasa aja”
Klien menjawab tentang
K : Menggaruk-garuk keadaannya
kepala Perawat mau mencoba
menghentikan
P : Memperhatikan pembicaraan.
P : “Baik pak, ini sudah 15 P : tersenyum, melihat jam Perawat mengakhiri Klien tampak memahami Penguatan terhadap klien
menit kita berbincang- tangan, badan terbuka kontrak dan membuat apa yang disampaikan atas kemampuannya sa-
bincang jadi kita akhiri saja K : sedikit tersenyum dan kontrak baru perawat. ngat membantu untuk
ya? Besok kita bertemu lagi memperhatikan perawat meningkatkan kemampuan
bagaimana?” dirinya.

K : “Iya” K : Menganggukkan kepala


P : Fokus pada klien
P : “Nah, kalau setuju besok P : Memandang K Perawat membuat kontrak Klien memikirkan tentang Kontrak yang akan
kita bertemu lagi jam baru untuk aktivitas kontrak yang ditawarkan dilaksanakan harus
berapa? Bagaimana kalau K : Menunduk selanjutnya. mendapat persetujuan
jam 10.00? tempatnya mau Klien sehingga bila Klien
dimana? Bagaimana kalau di nyaman.
ruang tamu?”

K : “Iya sus” Perawat senang karena


Klien setuju dengan Klien setuju tentang kontrak
K : Mengangguk yang akan dilaksanakan
kegiatan yang akan
P : Tersenyum dilaksanakan

P : “Baiklah kalau begitu P : Tersenyum, jabat ta- Perawat mengakhiri inte- Klien berespon untuk Klien sepakat untuk
saya permisi dulu. Bapak ngan raksi dengan baik. mengakhiri interaksi menindaklanjuti pertemu-
bisa beristirahat lagi. K : Menerima jabat tangan dengan baik. an. Hal ini menunjukkan
Terimakasih pak. dari perawat bahwa antara klien dan
Assalamualaiakum” perawat telah terjadi trust.
K : Berdiri Hal ini sesuai dengan teori
P : Berdiri sambil memper- bahwa aspek utama untuk
K : “Waalaikumusalam” silahkan klien untuk ber- mempertahankan hubu-
istirahat kembali ngan adalah adanya
hubungan saling percaya.

Anda mungkin juga menyukai