BAB I
PENDAHULUAN
Ada persepsi umum yang sudah berakar dalam dunia pendidikan dan
bahwa sudah merupakan tugas guru untuk mengajar dan menyodori siswa
informasi. Lebih celaka lagi, siswa belajar dalam situasi yang membebani dan
1
2
kelas, membuat evaluasi belajar siswa, baik sebelum, sedang maupun sesudah
professional yang tinggi. Dalam hubungan ini maka untuk mengenal siswa-
diagnosis serta mengenal dengan baik cara-cara yang paling efektif untuk
mempunyai tugas yang sama. Maka tugas mengajar bukan hanya sekedar
hanya dapat dinilai dengan hasil penguasaan mata pelajaran, tetapi yang
mengajar tentu saja diketahui setelah diadakan evalusi dengan berbagai faktor
tingkat keberhasilan belajar mengajar, dapat dilihat dari daya serap anak didik
3
khusus. Jika hanya tujuh puluh lima persen atau lebih dari jumlah anak didik
(di bawah taraf minimal), maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya
ditinjau kembali.
Dalam perisiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang
akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik
evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar
lebih lanjut, setiap pembelajaran pada semua tingkat pendidikan baik formal
sebagai calon individu yang unik, sebagai makhluk sosial, dan sebagai calon
manusia seutuhnya.
pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru
B. Rumusan Masalah
Merujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa
C. Pemecahan Masalah
D. Batasan Masalah
ajaran 2015/2016.
variabel.
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
3. Memberikan tanggung jawab dan rasa keadilan bagi guru dalam hal proses
1. Pemberian Balikan
siswa baik secara lisan atau tertulis terhadap salah benarnya jawaban siswa
dari hasil dalam mengerjakan tes atau latihan setelah selesai mengikuti
pembetulan.
2. Pengertian Pembelajaran
situasi tertentu.
3. Motivasi Belajar
a. Motivasi Instrinsik
dirinya.
b. Motivasi Ekstrinsik
sebagainya.
4. Prestasi Belajar
Prestasi Belajar adalah suatu hasil yang dicapai setelah ia melalui suatu
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pemberian Balikan
1. Pengertian
1991:23).
8
9
satu sub pokok bahasan yang diberikan guru setelah selang waktu
siswa dalam mengerjakan tes atau latihan agar siswa tahu apakah
(Rustiyah, 1991:23).
kepada siswa baik secara lisan atau tertulis terhadap salah benarnya
jawaban siswa dari hasil dalam mengerjakan tes atau latihan setelah selesai
mencari pembetulan.
sebagia berikut:
jawaban hasil kerja siswa dalam mengerjakan tes atau latihan, dengan
lembar jawaban hasil kerja siswa dalam mengerjakan tes atau latihan,
yaitu dengan memberikan tanda benar (B) pada jawaban yang benar,
11
dan memberikan tanda salah (S) pada jawaban yang salah dan
diperbuatnya.
jawaban yang salah) dapat diberikan dengan jelas atau petunjuk lain
menjadikan siswa apatis, patah semangat, atau patah hati, dan menjadi
atau kepandaian akal budi sang guru dalam memberikan balikan. Cara
12
maupun yang tertulis pada lembar jawaban siswa hsil pengerjaan tes
membangkitkan semangat dan kerja keras dalam diri siswa untuk lebih
menimbulkan:
13
1) Rasa apatis pada diri siswa, siswa menjadi masa bodoh terhadap
2) Rasa patah hati, patah semangat pada diri siswa, sehingga siwa
diberikan oleh guru. Guru yang bijaksana adalah guru yang selalu
B. Konsep Motivasi
pengajaran dengan cara menuangkan hal-hal yang dianggap penting oleh guru
bahan pelajaran yang diberikan itu sesuai atau tidak dengan kesanggupan,
siswa didik justru menjadi unsur yang menentukan berhasil atau tidaknya
Sehingga sejak itu pula para ahli berpendapat, bahwa tingkah laku manusia
apabila didasarkan pada motivasi yang ada pada murid. Murid dapat dipaksa
ke sungai tetapi tidak dapat dipaksa untuk minum. Demikian pula juga halnya
dengan murid, guru dapat memaksakan bahan pelajaran kepada mereka, akan
tetapi guru tidak mungkin dapat memaksanya untuk belajar belajar dalam arti
sesungguhnya. Inilah yang menjadi tugas yang paling berat yakni bagaimana
caranya berusaha agar murid mau belajar, dan memiliki keinginan untuk
C. Pengertian Motivasi
motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang
aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar, motivasi
belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini sesuai dengan
yang diungkapkan oleh Nur (2001:3) bahwa siswa yang termotivasi dalam
belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam
mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan
D. Macam-macam Motivasi
1. Motivasi Intrinsik
apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain
dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan
yang pokok.
adalah motivasi yang timbul dari dalam individu yang berfungsinya tidak
dalam dirinya maka secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang
2. Motivasi Ekstrinsik
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang
2001:29).
17
motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.
Makin jelas tujuan, makin besar nilai tujuan bagi individu yang
perbuatan.
guru.
18
e. Minat yang besar: Motif akan timbul jika individu memiliki minat
yang besar.
belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. Hal ini terbukti
dalam kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak ada
ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa lusa akan diadakan
mendapat nilai yang baik. Jadi, angka atau nilai itu merupakan
motivasi yang timbul dari luar individu yang berfungsinya karena adanya
datang dari dalam dirinya, atau oleh stimulus yang datang dari dalam dirinya,
motivasi akan memberi hasil yang lebih baik terhadap perbuatan yang
dibandingkan sebelumnya, misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak
F. Pengertian Belajar
keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai dari masa kecil sampai akhir hayat
manusia harus belajar sejak dari ayunan hingga liang lahat. Orang tua wajib
berbunyi; “belajar sewaktu kecil ibarat melukis di atas batu”. Neisser (1976)
kepadanya(Yamin, 2003:97).
perilaku yang baik sudah dimulai membiasakan tidur lebih cepat, belajar
renang, lari, olah raga, membiasakan agar jangan meludah di tempat umum,
jangan membelakangi di mana ada orang lain, jangan berdusta, jangan suka
dibawanya. Kebiasaan sehat seperti ini lebih tepat ditanam pada usia masih
suatu kewajiban bagi seorang guru sewaktu memberi pelajaran untuk merubah
perilaku dengan mengaitkan materi budi pekerti, moral, akhlak, agar siswa
terbiasa dengan yang baik dan benar, pada intinya pembelajaran merubah
demikian juga antara lain:Melatih anak-anak adalah suatu hal yang terpenting
dan perlu sekali. Anak-anak adalah suatu hal yang terpenting dan perlu sekali.
permata yang mahal harganya, maka apabila ia dibiasakan pada suatu yang
baik dan dididik, maka ia akan besar dengan sifat-sifat baik serta akan
Pemeliharaan ayah dan ibu terhadap anaknya ialah dengan jalan mendidik,
mengasuh dan mengajarnya dengan akhlak atau moral yang tinggi dan
perlu penjagaan, pengawasan yang baik, manakala ayah, ibunya lalai dalam
memelihara bakat itu, kecerdasan yang merupakan potensi, bakat tadi akan
sirna (Yamin:2003:98).
Proses belajar telah dimulai sejak kecil, pada umur 6 s.d . 7 tahun.
yang sesuai dengan fantasinya, dan mencoba mengenal benda-benda yang ada
Pada usia dini anak-anak banyak bertanya tetang apa yang ia lihat dan
tentang kelapa, ia bertanya kepada ibu, “ini apa, bu?”, tentu sang ibu
menjawa; “ini kelapa”, kemudian anak bertanya lagi, “itu apa?”, ibu
menjawab “kelapa”, yang tadi kelapa hijau, dan ini kelapa kuning”,
pertanyaan anak anak berlanjut terus, aya, ibu, dan orangtua memiliki peran
besar dalam membimbing, mengarahkan belajar anak pada usia ini (ayah, ibu,
dan keluarga merupakan pendidik utama). Jika pertanyaan anak tidak dijawab,
pengalamannya tidak bertambah. Peran aktif ayah, ibu, dan orang tua
dan nenek lebih banyak mengenalkan sesuatu kepada anak, walaupun anak
tidak bertanya, kita yang melempar pertanyaan kepadanya, seperti; “itu apa?’,
“itu ayam”, penjelasan tentang sesuatu sebaiknya diulang, seperti; ayam, dan
sebagainya.
22
demikian pula seorang figure atau tokoh yang dikenal melalui pengamatan,
masyarakat lain karena dia berkata benar, logis dan nyata, maka pengamat
G. Prestasi Belajar
Prestasi Belajar adalah suatu hasil yang dicapai setelah ia melalui suatu
dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor internal dan faktor
2. Faktor jasmaniah
1) Lingkungan keluarga
2) Lingkungan sekolah
3) Lingkungan masyarakat
4) Lingkungan kelompok
hasil yang dicapai siswa melalui proses belajar yang berwujud angka
pelajaran tertentu.
antara lain: (1) faktor stimulus belajar, (1) faktor metode belajar, (3)
24
oleh siswa.
3) Faktor-faktor individual
sebagai berikut:
H. Hipotesis Tindakan
Tinjoman Padangsidimpuan".
26
BAB III
METODE PENELITIAN
yaitu: (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan
(dalam Sukidin, dkk. 2002:55), ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung pada: (1)
tujuan utamanya atau pada tekanannya, (2) tingkat kolaborasi antara pelaku
peneliti dan peneliti dari luar, (3) proses yang digunakan dalam melakukan
guru sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas, sedangkan
aktivitas pengamatan dilakukan oleh guru lain. Tujuan utama penelitian tindakan
kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan,
26
27
tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini
suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus
ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah
cukup.
A. Rancangan Penelitian
yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam
3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih
dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.
4. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka, setiap langkah
pembuktiannya.
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (1988:14), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang
Refleksi Rencana
awal/rancangan
Tindakan/
Observasi
Refleksi
Rencana yang
direvisi
Tindakan/
Observasi
siklus berikutnya.
dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2, dan 3, dimana masing putaran dikenai
perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok
bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat
telah dilaksanakan.
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
C. Subyek Penelitian
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: (1) tahap persiapan,
1. TahapPersiapan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Penyelesaian
E. Instrumen Penelitian
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-
3. Tes formatif
formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan
yang telah diujicoba, kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes
yang telah diuji validitas dan reliabilitas pada tiap soal. Analisis ini
digunakan untuk memilih soal yang baik dan memenuhi syarat digunakan
33
berikut:
a. Validitas Tes
dapat ditentukan butir soal yang gagal dan yang diterima. Tingkat
N XY X Y
rxy
N X 2
X
2
N Y 2
Y
2
(Arikunto, 2001:72)
Dengan: rxy : Koefisien korelasi product moment
b. Reliabilitas
2r1 / 21 / 2
r11 (Arikunto, 2001:93)
(1 r1 / 21 / 2 )
besar dari harga r pada tabel product moment maka tes tersebut
reliabel.
34
c. Taraf Kesukaran
B
P (Arikunto, 2001:208)
Js
berikut:
d. Daya Pembeda
B A BB
D PA PB (Arikunto, 2001:211)
JA JB
Dimana:
D : Indeks diskriminasi
BA
PA Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.
JA
BB
PB Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JB
kesukaran, dan (4) daya beda instrumen. Hasil dari validitas soal-soal
a. Validitas
valid. Hasil dari validits soal-soal dirangkum dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.1. Soal Valid dan Tidak Valid Tes Formatif Siswa
b. Reliabilitas
r11 sebesar 0, 732. Harga ini lebih besar dari harga r product moment.
reliabilitas.
terdapat:
21 soal mudah
15 soal sedang
10 soal sukar
d. Daya Pembeda
37
berkriteria baik 8 soal, dan yang berkriteria tidak baik 2 soal. Dengan
teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat
dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga
siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
X
X
N
Dengan :X = Nilai rata-rata
Σ N = Jumlah siswa
belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas
belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap
P
Siswa. yang.tuntas.belajar x100%
Siswa
3. Untuk lembar observasi
P1 P2
X
2
Dimana: P1 = pengamat 1
39
P2 = pengamat 2
X
% x100% dengan
X
jumlah.hasil . pengama tan P1 P2
X
jumlah. pengamat 2
X = Rata-rata
X = Jumlah rata-rata
P1 = Pengamat 1
P2 = Pengamat 2
40
BAB IV
Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan
40
41
Penilaian Rata
No Aspek yang diamati
P1 P2 -rata
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 2 2 2
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 3 3
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama 3 3 3
siswa 3 3
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 3
I 3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan 3 3 3
dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk 2 2 2
mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar
5. Membimbing siswa merumuskan 3 3 3
kesimpulan/menemukan konsep
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3 3 3
2. Memberikan evaluasi 2 2 2
II Pengelolaan Waktu 2 2 2
Antusiasme Kelas
III 1. Siswa Antusias 2 2 2
2. Guru Antusias 3 3 3
Jumlah 31 31 31
kelemahan yang terjadi pada siklus I. Dan akan dijadikan bahan kajian
untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada siklus II.
rata prestasi belajar siswa adalah 63,5 dan ketuntasan belajar mencapai
54,2% atau ada 13 siswa dari 24 siswa sudah tuntas belajar. Hasil
masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan
pemberian balikan.
c. Refleksi
d. Refisi
1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas
catatan
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS, 2, soal tes formatif II dan
belajar mengajar.
digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada
Penilaian Rata
No Aspek yang diamati
P1 P2 -rata
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 3 3 3
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 4
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan 3 3 3
bersama siswa 4 4 4
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan
I 3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil 4 4 4
kegiatan dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk 4 4 4
mempresentasikan hasil peneyelidikan
5. Membimbing siswa merumuskan 3 3 3
kesimpulan/menemukan konsep
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 4 4 4
2. Memberikan evaluasi 4 4 4
II Pengelolaan Waktu 3 3 2
Antusiasme Kelas
III 1. Siswa Antusias 3 3 3
2. Guru Antusias 4 4 4
Jumlah 42 42 42
Keterangan : Nilai : Kriteria
1 : Tidak Baik
2 : Kurang Baik
3 : Cukup Baik
4 : Baik
penilaian tersebut belum merupakan hasil yang optimal, untuk itu ada
adalah 71 dan ada 17 siswa dari 24 siswa sudah tuntas belajar. Hasil
belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang
c. Refleksi
1) Memotivasi siswa
3) Pengelolaan waktu
d. Revisi Rancangan
2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan
bertanya.
kesimpulan/menemukan konsep.
belajar mengajar.
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 3, LKS 3, soal tes formatif 3 dan
belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada
Penilaian Rata
No Aspek yang diamati
P1 P2 -rata
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 3 3 3
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 4
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama 4 4 4
siswa 4 4 4
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan
I 3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan 4 4 4
dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk 4 4 4
mempresentasikan hasil peneyelidikan
5. Membimbing siswa merumuskan 3 3 3
kesimpulan/menemukan konsep
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 4 4 4
2. Memberikan evaluasi 4 4 4
II Pengelolaan Waktu 4 4 4
Antusiasme Kelas
III 1. Siswa Antusias 4 4 4
2. Guru Antusias 4 4 4
Jumlah 46 46 46
Keterangan : Nilai : Kriteria
1 : Tidak Baik
2 : Kurang Baik
3 : Cukup Baik
4 : Baik
buku siswa (14,16%) dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru
sebesar 76,9 dan dari 24 siswa yang telah tuntas sebanyak 21 siswa
lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus
diberikan.
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan
baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar
d. Refisi Pelaksanaan
metode pemberian balikan dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa
dapat tercapai.
B. Pembahasan
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin
(ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, II, dan III) yaitu masing-masing
54,2%, 71%, dan 87,5%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara
balikan dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
proses belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil
57
58
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian inihanya
2015/2016.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
LEMBAR PENGAMATANPENGELOLAAN
STRATEGI PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH
Petunjuk
Berikan penilan anda dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
Penilaian
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
I Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Memotivasi Siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah kegiatan
bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan
kegiatan.
3. Membimbinga siswa mendiskusikan
hasil kegiatan dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada siswa
untuk mempresentasikan hasil
kegiatan.
5. Membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep.
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat
rangkuman.
2. Memberikan evaluasi.
II Pengelolaan waktu
III Antusiasme kelas
1. Siswa antusias
2. Guru Antusias.
Keterangan
1. Kurang baik
2. Cukup baik
3. Baik
4. Sangat baik
Lampiran 2
61
Nama Guru:
Lampiran 3
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 11
Jumlah siswa yang belum tuntas :9
Skor maksimal ideal : 2400
Skor tercapai : 1525
Rata-rata skor tercapai : 63,5
Persentase ketuntasan : 54,2%
Klasikal : Belum tuntas
63
Lampiran 4
Nilai Tes Formatif Pada Siklus II
Keterangan
No Nama Skor
T TT
1 Anita Putri Pardosi 70 √
2 Alwi Hasan 80 √
3 Alisya Rahmadhani 60 √
4 Alfhi Fahzun 60 √
5 Aulia Desmita Putri Srg 75 √
6 Alius Zai 75 √
7 Dicky Telambanua 60 √
8 Dewi Susiani Srg 65 √
9 Fahrul Azhari 75 √
10 Fiftin Gilbert Srg 50 √
11 Fadila Ulfa 85 √
12 Jahriani Siregar 75 √
13 Keyla Marwah 60 √
14 Lee Vick Veronica 85 √
15 Mahmud Sakban Harahap 70 √
16 Maida Zai 75 √
17 Moses Rezky 75 √
18 Nadya Mahfudza 65 √ √
19 Nur Janna 60 √
20 Nayla Hafizah 80 √
21 Raihan 75 √
22 Suhery Pratama Hrp 70 √
23 Selvi Oktaviani 60 √
24 Ricky Aditya 75 √
Jumlah 1680 17 7
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 17
Jumlah siswa yang belum tuntas :7
Skor maksimal ideal : 2400
Skor tercapai : 1680
Rata-rata skor tercapai : 70
Persentase ketuntasan : 71%
Klasikal : Belum tuntas
64
Lampiran 5
Nilai Tes Formatif Pada Siklus III
Keterangan
No Nama Skor
T TT
1 Anita Putri Pardosi 80 √
2 Alwi Hasan 90 √
3 Alisya Rahmadhani 70 √
4 Alfhi Fahzun 70 √
5 Aulia Desmita Putri Srg 80 √
6 Alius Zai 85 √
7 Dicky Telambanua 70 √
8 Dewi Susiani Srg 75 √
9 Fahrul Azhari 85 √
10 Fiftin Gilbert Srg 60 √
11 Fadila Ulfa 90 √
12 Jahriani Siregar 80 √
13 Keyla Marwah 70 √
14 Lee Vick Veronica 95 √
15 Mahmud Sakban Harahap 80 √
16 Maida Zai 80 √
17 Moses Rezky 75 √
18 Nadya Mahfudza 70 √
19 Nur Janna 60 √
20 Nayla Hafizah 85 √
21 Raihan 80 √
22 Suhery Pratama Hrp 75 √
23 Selvi Oktaviani 60 √
24 Ricky Aditya 80 √
Jumlah 1845 21 3
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 21
Jumlah siswa yang belum tuntas :3
Skor maksimal ideal : 2400
Skor tercapai : 1845
Rata-rata skor tercapai : 76,9
Persentase ketuntasan : 87,5%
Klasikal : Tuntas