BAB I
PENDAHULUAN
proses belajar siswa dan interaksi antara siswa dan guru. Sudah
siswa. Siswa bukanlah sebuah botol kosong yang bisa diisi dengan muatan-
muatan informasi apa saja yang dianggap perlu oleh guru. Selain itu, alur
proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa. Siswa bisa juga
ternyata lebih efektif daripada pengajaran oleh guru. Sistem pengajaran yang
1
2
keterampilan baru untuk bisa ikut berpartisipasi dalam dunia yang berubah
bahwa banyak guru telah sering menugaskan para siswa untuk bekerja dalam
kelompok.
metode kerja kelompok. Jika kerja kelompok tidak berhasil, siswa cenderung
kekecewaaan. Bukan hanya guru dan siswa yang merasa pesimis mengenai
merasa was-was jika anak mereka dimasukkan dalam satu kelompok dengan
tersebut seharusnya bisa dihindari jika saja guru mau meluangkan lebih
adalah lima unsru pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling
sistem akuntabilitas individu. Siswa tidak bisa begitu saja membonceng jerih
payah rekannya dan usaha setiap siswa akan dihargai sesuai dengan poin-poin
perbaikannya.
B. Rumusan Masalah
Merujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Tindakan
E. Pentingnya Penelitian
tujuan belajar.
Pengetahuan Alam.
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor,
G. Batasan Masalah
meliputi:
2. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret semester genap tahun pelajaran
2016/2017.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian
unsur hasil dan unsur belajar. Hasil merupakan suatu hasil yang telah
Bahasa Indonesia, (1995: 787). Dari pengertian ini, maka hasil belajar
oleh mata pelajaran, lajimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka
memaknai sesuatu yang diperoleh. Akan tetapi apabila kita bicara tentang
hasil belajar, maka hal itu merupakan hasil yang telah dicapai oleh si
pebelajar.
belajar. Akan tetapi lebih dahulu sebaiknya kita simak pendapat yang
8
9
di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes
dicapai oleh tenaga atau daya kerja seseorang dalam waktu tertentu”,
diukur”.
a. Faktor Internal
kurang sehat. Untuk menjaga agar keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi
b. Faktor Eksternal
ikut mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang
sebagi cara mendidik orang tua terhadap anaknya. Dlam hal ini
orang tua akan bertindak ing ngarsa sung tulada, ing madya
yang positif kepada anak untuk dapat diteladani. Orang tua juga
belajar.
mempengaruhi.
1) Minat
2) Kecerdasan
3) Bakat
4) Motivasi
B. Pengajaran Kooperatif
(Houlobec, 2001).
belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama
siswa.
sesamanya. Karena satu sama lain saling membutuhkan maka harus ada
sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih
nyata”.
positif; (2) interaksi tatap muka; (3) akuntabilitas individual, dan (4)
79)
tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesama siswa. Interaksi
sangat penting karena ada siswa yang merasa lebih mudah belajar dari
sesamanya.
c. Akuntabilitas individual
dan karena itu tiap anggota kelompok harus memberikan urunan demi
18
tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan
Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi tidak hanya
berikut:
yang kompleks.
secara acak yang dapat digunakan oleh guru. Ketiga teknik tersebut
disusun agar tiap kelompok dapat saling bertatap muka tetapi cukup
hadapan.
banyak pengalaman atau masih baru, guru perlu memberi tahu para
berikut.
mempelajarinya.
menyelesaikan tugas.
penyimpul, yang lainnya lagi sebagai penulis, yang lainya lagi sebagai
kerja sama.
oleh para guru dalam menjelaskan tugas akademik kepada para siswa.
kepada guru.
dipelajari.
25
dapat diberikan jika seluruh siswa di dalam kelas meraih standar mutu
terintegrasi.
dinilai.
jawaban.
jawabannya.
menyelesaikan tugas.
untuk menjalin kerja sama yang cukup dan adanya kelompok yang
semacam itu, guru perlu memberikan nasihat agar siswa dapat bekerja
efektif.
15. Menutup pelajaran. Pada saat pelajaran berakhir, guru perlu meringkas
ide atau contoh, dan menjawab pertanyaan dan hsil belajar mereka.
16. Menilai kualitas pekerjaan atau hasil belajar siswa. Guru menilai
belajar mereka.
17. Menilai kualitas kerja sama antar anggota kelompok. Meskipun waktu
untuk mengetahui apa yang telah dilakukan dengan baik dan apa yang
C. Model Thik-Pair-Share
untuk berpikir dan merespons serta saling bantu satu sama lain. Sebagai
contoh, seorang guru baru saja menyelesaikan suatu sajian pendek atau para
siswa telah selesai membaca suatu tugas. Selanjutnya, guru meminta kepada
para siswa untuk menyadari secara lebih serius mengenai apa yang telah
dijelaskan oleh guru atau apa yang telah dibaca. Guru tersebut lebih memilih
yang terkait dengan pelajaran dan siswa diberi waktu satu menit untuk
langkah ini akan menjadi efektif jika guru berkeliling kelas dari pasangan
yang satu ke padangan yang lain, sehingga seperempat atau separo dari
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama
kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari
kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan
seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini
yang diperlukan.
30
31
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
3. Subyek Penelitian
dan Perubahannya.
C. Rancangan Penelitian
Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu
Putar
an 1
Refleksi Rencana
Rencana
awal/rancangan
awal/rancangan Putar
an 2
Tindakan/
Observasi
Rencanayang
yang
Refleksi Rencana
direvisi
direvisi Putar
an 3
Tindakan/
Observasi
Rencanayang
yang
Refleksi Rencana
direvisi
direvisi
Tindakan/
Observasi
pair share.
berikutnya.
dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang
sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes
D. Instrumen Penelitian
1. Silabus
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-
4. Tes formatif
akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan guru (objektif).
kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes yang telah diuji
validitas dan reliabilitas pada tiap soal. Analisis ini digunakan untuk
memilih soal yang baik dan memenuhi syarat digunakan untuk mengambil
a. Validitas Tes
dapat ditentukan butir soal yang gagal dan yang diterima. Tingkat
N XY X Y
rxy
N X 2
X
2
N Y 2
Y
2
(Suharsimi Arikunto,
2001: 72)
b. Reliabilitas
2r1 / 21 / 2
r11 (Suharsimi Arikunto, 2001: 93)
(1 r1 / 21 / 2 )
Kriteria reliabilitas tes jika harga r11 dari perhitungan lebih besar dari
c. Taraf Kesukaran
B
P (Suharsimi Arikunto, 2001: 208)
Js
berikut:
d. Daya Pembeda
B A BB
D PA PB (Suharsimi Arikunto, 2001: 211)
JA JB
Dimana:
D : Indeks diskriminasi
BA
PA Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.
JA
BB
PB Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JB
observasi pengolahan belajar aktif, observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes
formatif.
teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat
dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga
siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
X
X
N
Σ N = Jumlah siswa
belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas
belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap
P
Siswa. yang.tuntas.belajar x100%
Siswa
BAB IV
Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data
Pair-Share dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan
Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes yang
betul-betul mewakili apa yang diinginkan. Data ini selanjutnya dianalisis tingkat
Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan
penelitian berupa tes dan mendapatkan tes yang baik, maka data tes tersebut
diuji dan dianalisis. Uji coba dilakukan pada siswa di luar sasaran penelitian.
1. Validitas
40
41
perhitungan 46 soal diperoleh 16 soal tidak valid dan 30 soal valid. Hasil
Tabel 4.1. Soal Valid dan Tidak Valid Tes Formatif Siswa
2. Reliabilitas
sebesar 0, 554. Harga ini lebih besar dari harga r product moment. Untuk
- 20 soal mudah
- 15 soal sedang
- 11 soal sukar
4. Daya Pembeda
42
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat
mengajar
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 11
Jumlah siswa yang belum tuntas : 15
Klasikal : Belum tuntas
rata prestasi belajar siswa adalah 63,9 dan ketuntasan belajar mencapai
42,3% atau ada 11 siswa dari 26 siswa sudah tuntas belajar. Hasil
masih baru dan asing terhadap metode baru yang diterapkan dalam
c. Refleksi
d. Refisi
1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas
catatan
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif II dan alat-alat
digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 18
Jumlah siswa yang belum tuntas :8
Klasikal : Belum tuntas
adalah 72,3 dan ketuntasan belajar mencapai 69,2% atau ada 18 siswa
dari 26 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada
belajar siswa ini karena siswa mambantu siswa yang kurang mampu
47
mengajar.
c. Refleksi
1) Memotivasi siswa
3) Pengelolaan waktu
d. Revisi Rancangan
2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan
bertanya.
kesimpulan/menemukan konsep.
belajar mengajar.
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 23
Jumlah siswa yang belum tuntas :3
Klasikal : Tuntas
sebesar 80,8 dan dari 26 siswa yang telah tuntas sebanyak 23 siswa
lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus
ada tanggung jawab kelompok dari siswa yang lebih mampu untuk
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan
baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar
d. Revisi Pelaksanaan
dapat tercapai.
C. Pembahasan
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin
disampaikan guru selama ini (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, II,
dan III) yaitu masing-masing 42,3%, 72,3%, dan 88,5%. Pada siklus III
prestasi belajar siswa dan penguasaan materi pelajaran yang telah diterima
penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi
Pair-Share dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
untuk belajar.
53
54
B. Saran
proses belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil
dihadapinya.
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
2016/2017.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindon.
Arikunto, Suharsimi. 1989. Penilaian Program Pendidikan. Proyek
Pengembangan LPTK Depdikbud. Dirjen Dikti.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta:
Rineksa Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineksa Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineksa Cipta.
Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers. Allin and
Bacon, Inc. Boston.
Dayan, Anto. 1972. Pengantar Metode Statistik Deskriptif. Lembaga Penelitian
Pendidikan dan Penerangan Ekonomi.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa
Cipta.
Djamarah. Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Foster, Bob. 1999. Seribu Pena SLTP Kelas I. Jakarta: Erlangga.
Hadi, Sutrisno. 1981. Metodogi Research. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
Universitas Gajah Mada. Yoyakarta.
Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Hamalik, Oemar. 1999. Kurikuum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineksa Cipta.
Mukhlis, Abdul. (Ed). 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah
PanitianPelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru-guru se-Kabupaten
Tuban.
Mursell, James ( - ). Succesfull Teaching (terjemahan). Bandung: Jemmars.
Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press.
Universitas Negeri Surabaya.
Poerwodarminto. 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Bina Ilmu.
Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina
Aksara.
Slameto, 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
56
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-
PPAI, Universitas Terbuka.
Suryabrata, Sumadi. 1990. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset.
Suryosubroto, b. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa
Cipta.
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Standar Kompetensi :
7.1 Mempraktikkan pola penggunaan dan perpindahan energi
Kompetensi Dasar
7.2 Menyajikan informasi tentang perpindahan dan perubahan energi listrik
A. Indikator
Indikator produk (Kognitif)
Mengidentifikasikan berbagai sumber energi listrik.
Membuat listrik sederhana.
Indikator proses
- Menunjukkan perubahan bentuk energi listrik misalnya energi
listrik menjadi energi gerak, bunyi, panas.
- Mencari contoh alat rumah tangga yang memanfaatkan perubahan
energi listrik.
- Menggolongkan benda yang bersifat konduktor dan isolator listrik.
Indikator sikap (Afektif)
- Dapat bekerjasama dalam kelompok dengan disiplin
- Dapat berkomunikasi dalam kelompok
- Menghargai dan menerima pendapat orang lain
A. Tujuan Pembelajaran :
Tujuan produk (kognitif)
- Siswa dapat membuat rangkaian listrik sederhana.
- Siswa dapat mengidentifikasikan berbagai sumber energi listrik.
Tujuan proses
- Siswa dapat menggolongkan benda yang bersifat konduktor dan isolator
listrik.
- Siswa dapat menunjukkan perubahan bentukenergi listrik misalnya energi
listrik menjadi energi gerak, bunyi, panas berdasarkan LKS.
- Siswa dapat mengetahui contoh alat rumah tangga yang memanfaatkan
perubahan energi listrik.
58
B. Materi Essensial
o Energi Listrik
o Sumber energi listrik
o Rangkaian Listrik
o Konduktor dan isolator listrik
o Perubahan energi listrik
o Uji kompetensi
C. Media Belajar
o Buku SAINS SD Relevan Kelas VI
o Penggaris, kertas, buku
Kegitan inti
1. Guru menjelaskan salah satu benda yang menggunakan 50 menit
sumber energi listrik dan guru memebrikan beberapa
contoh rangkaian listrik sederhana.
2. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
yang terdiri dari 4 orang untuk melakukan percobaan
tersebut.
3. Guru memanggil ketua kelompok dan membagikan LKS
yang berbeda seta menerangkan tugas yang akan dilakukan.
4. Masing-masing kelompok melakukan percoban sesuai LKS
yang telah diberikan di luar kelas dan menuliskan
kesimpulan dari percobaannya dikarton untuk membentuk
presentasi.
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil percobaannya di
dalam kelas dan kelompok lain menanggapinya serta boleh
bertanya. .Guru membimbing presentasi kelompok tersebut
dan menyimpulkan hasil percobaaannya.
Penutup
1. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan apa saja yang 10 menit
sudah dipelajari hari ini pada suatu sumber energi listrik.
2. Evaluasi dengan soal yang diberikan oleh guru.
Pertemuan 2 Waktu
Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 10 menit
- Dengan menunjukkan perubahan energi listrik, dan
menunjukkan contoh peralatan rumah tangga yang
menggunakan energi listrik.
- Bertanya jawab tentang benda tersebut guru menanyakan
apa nama benda tersebut.
Kegiatan inti
1. Guru menjelaskan salah satu benda atau peralatan rumah 50 menit
tangga yang menggunakan energi listrik.
2. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 2 orang untuk menggolongkan benda yang
bersifat konduktor dan isolator yang berdasarkan LKS.
3. Dan setiap kelompok menuliskan hasil diskusi mereka di
60
Penutup
1. Guru bersamam –sama siswa menyimpulkan materi yang 10 menit
telah di pelajari pada hari ini.
2. Evaluasi dengan soal yang diberikan oleh guru.
PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang Pengetahuan 2
* tidak Pengetahuan 1
2. Praktek * aktif Praktek 4
* kadang-kadang aktif 2
* tidak aktif 1
3. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1
LEMBAR PENILAIAN
No Nama Siswa Performan Produk Jumlah Nilai
61
Observer, Peneliti,
Lampiran 2
62
Tujuan
Kamu dapat mengetahui gejala kelistrikan pada sebuah penggaris
Langkah kerja
Simpulan
Observer, Peneliti,