Disusun oleh :
Titha indriyana ( P1337430119049)
Bangunan radiologi
Perencanaan sebuah bangunan radiologi yg baru harus direncanakan oleh team yg terdiri
dr tidak hanya arsitek, insiyur dan pimpinan yg berwenang tetapi juga beberapa ahli yaitu
keselamatan radiasi, radiolog, dokter dan radiografer kepala yg akan menggunakan
bangunan tersebut.
1. Lokasi bangunan radiologi sebaiknya dekat dgn kamar bedah dan pelayanan darurat,
mudah dicapai oleh pasien bangsal dan klinik
2. Ruang sinar-X dibangun dgn cukup kuat utk menahan beban peralatan yg ada
didalamnya dan diperhatikan proteksi yg cukup thd petugas dan orang lain yg berada
di sekitar ruang tsb
3. Mengelompokan dua s/d empat ruang sinar-X disekitar satu KG
4. Uk. Minimum ruang sinar-X adalah Panjang 4m, Lebar 3m dan Tinggi 2,8 m tdk
termasuk R. petugas dan R. ganti baju jika ada jendela Tinggi 2m
5. Uk. Ruang pesawat sinar-X dental mempunyai Panjang 3m, Lebar 2m dan Tinggi 2,8
6. Tebal dinding 20 cm beton atau 25 cm batu bata merah dgn kerapatan 2,2 gr/cm 3
atau setara dgn 2 mm Pb sehingga aman dr bahaya radiasi
7. Pintu berdaun ganda untuk memudahkan lalu lintas pasien masuk ke R.
pemeriksaan.
8. Uk. Kamar Gelap adalah Panjang 3m, Lebar 2m dan Tinggi 2,8 m dengan sirkulasi
udara baik dan tersedia air bersih yg mengalir setiap saat.
9. Diperlukannya fasilitas penunjang yg diperlukan seperti R. tunggu, R. petugas, R.
pembacaan foto, R. Administrasi.
Pembagian daerah aktivitas menurut tingkat radiasi dibagi atas tiga daerah radiasi
yaitu
1. daerah radiasi rendah (dosis ekuivalen yang diterima tubuh < 0,1
rem/minggu).
2. daerah radiasi sedang (dosis ekuivalen yang diterima tubuh > 0,1
rem/minggu tetapi < 5 rem/tahun)
3. daerah radiasi tinggi (dosis ekuivalen yang diterima tubuh > 5 rem/tahun).
Penahan radiasi
Penahan radiasi pesawat sinar-X dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu penahan radiasi
terhadap sumber (rumah tabung) dan penahan radiasi struktural yang berupa
bangunan (dinding ruang pesawat sinar-X).
Penahan radiasi terhadap sumber dirancang dan dibuat oleh pabrik pembuat tabung
yang biasanya terbuat dari bahan paduan baja dan timbal.
Bahan ini berfungsi sebagai rumah atau wadah tabung sinar-X dan harus memenuhi
standar uji kebocoran yang ditentukan oleh BAPETEN.
Penahan radiasi yang berupa bangunan dinding ruang pesawat sinar-X ditentukan
oleh pengguna dengan memperhatikan ketentuan yang ada.
Ketentuan yang harus dipenuhi untuk merancang konstruksi rumah tabung pesawat
sinar-X untuk medis dan nonmedis (radiografi industri) berdasarkan NCRP (National
Committee on Radiation Protection) sebagai berikut :
A. Tipe diagnostik
Penahan radiasi sumber untuk tabung diagnostik dibuat untuk
mengurangi laju penyinaran pada jarak 1 meter dari fokus tidak
melebihi dari 100 mR/jam apabila dioperasikan pada arus dan
tegangan maksimum
B. Tipe terapi
Penahan radiasi sumber untuk tabung terapi dibuat untuk
mengurangi laju penyinaran pada jarak 1 meter dari fokus tidak
melebihi dari 1000 mR/jam dan tidak lebih dari 30.000 mR/jam pada
jarak 5 cm dari permukan tabung apabila tabung tersebut
dioperasikan pada arus dan tegangan maksimum
Jika sebuah R. pemeriksaan dibuat dgn mengubah bangunan yg sudah ada,
perlu penyesuaian dr segi proteksi dinding bangunan misal : jika dinding yg
ada terbuat dr batu bata dan plester setebal 13 cm maka dgn tambahan Pb 1
mm yg diperkuat dgn triplek dianggap cukup setara dgn Pb tebal 2 mm
demikian juga pada pintunya yg ditambah dgn lempengan Pb 1 – 1,5 mm.
Prinsip dasar proteksi radiasi (waktu,jarak, dan perisai) harus menjadi pedoman dalam
bekerja debgan sumber radiasi eksterna.
Pemeriksaan parameter dan sistem keselamatan peralatan radioterapi harus dilakukan
secara regular sesuai pedoman (standar) tiap alat.
Tahapan pengujian operasional dilakukan untuk mengetahui kinerja alat apakah setiap
parameter sesuai dan sistem bekerja dengan baik.
Persyaratan :
1. Lokasi harus terletak pada suatu tempat yg mudah dicapai oleh bagian yg
lain.
2. Lantai dan dinding dr gedung harus cukup kuat untuk menahan beban berat dr
penahan radiasi
3. Penyediaan listrik cukup untuk pengoperasian instrumentasi peralatan KN
4. Ventilasi ruangan dirancang cukup untuk sirkulasi udara
KONTAMINASI.
Pencemaran radiasi yang tidak perlu, atau tidak menjadi tujuannya.
Pasien bukan terkontaminasi
Bahan habis pakai bukan terkontaminasi melainkan menjadi limbah
radioaktif.
Selain hal tersebut, peralatan, area, pakaian bahan lainnya bila terkena radiasi
yang tidak perlu disebut terkontaminasi
SUMBER KONTAMINASI.
Kebocoran
Tercecernya zat radioaktif sewaktu dipindahkan
Tumpahnya zat radioaktif ketika bekerja
Bocornya wadah sumber radioaktif
Penyebaran kontaminan
LIMBAH RADIOAKTIF
Definisi : zat radioaktif & bahan serta peralatan yg terkena zat radioaktif atau
menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yg tidak dapat
digunakan lagi.
UU No. 10/1997 tentang ketenaganukliran : Pengelolaan limbah radioaktif
dilaksanakan untuk mencegah timbulnya bahaya radiasi terhadap pekerja, anggota
masyarakat & lingkungan hidup
2. Pengolahan
Dilakukan dengan cara :
Pengenceran & dispersi
ditambahkan air yg tidak terkontaminasi, efektif untuk limbah cair beraktivitas
rendah
Penundaan & Peluruhan untuk limbah yg T1/2nya pendek, butuh tempat
penampungan, efektif untuk limbah cair & padat yg aktivitas dan T1/2nya pendek.
3. Pembuangan
Limbah radioaktif tingkat tinggi yg sudah dimampatkan dibuang dengan cara
menanamkannya dalam tanah dengan kedalaman tertentu (penyimpanan
lestari)
Limbah tingkat rendah dari kedokteran nuklir dibuang dengan perlakuan yang
sama dengan sampah Rumah Sakit setelah masa peluruhan berakhir & laju
dosis sama dengan cacah latar