Anda di halaman 1dari 10

RESUME PROTEKSI RADIASI

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Proteksi Radiasi


Dosen : Siti Daryati

Disusun oleh :
Titha indriyana ( P1337430119049)

PRODI DIII TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEMARANG


JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI POLTEKKES
KEMENKES SEMARANG
2019/2020
PROTEKSI RADIASI RUANGAN RADIOLOGI, RADIOTERAPI DAN KNKL

Rancang bangun ruang radiologi


Tujuan rancang bangun ruang radiologi adalah untuk menjamin bahwa pekerja atau
masyarakat umum yang berada di sekitar radiologi menerima paparan radiasi yang lebih
kecil dari nilai batas dosis (NBD) yang berlaku.

Bangunan radiologi

Perencanaan sebuah bangunan radiologi yg baru harus direncanakan oleh team yg terdiri
dr tidak hanya arsitek, insiyur dan pimpinan yg berwenang tetapi juga beberapa ahli yaitu
keselamatan radiasi, radiolog, dokter dan radiografer kepala yg akan menggunakan
bangunan tersebut.

Beberapa persyaratan fasilitas bangunan radiologi :

1. Lokasi bangunan radiologi sebaiknya dekat dgn kamar bedah dan pelayanan darurat,
mudah dicapai oleh pasien bangsal dan klinik
2. Ruang sinar-X dibangun dgn cukup kuat utk menahan beban peralatan yg ada
didalamnya dan diperhatikan proteksi yg cukup thd petugas dan orang lain yg berada
di sekitar ruang tsb
3. Mengelompokan dua s/d empat ruang sinar-X disekitar satu KG
4. Uk. Minimum ruang sinar-X adalah Panjang 4m, Lebar 3m dan Tinggi 2,8 m tdk
termasuk R. petugas dan R. ganti baju jika ada jendela Tinggi 2m
5. Uk. Ruang pesawat sinar-X dental mempunyai Panjang 3m, Lebar 2m dan Tinggi 2,8
6. Tebal dinding 20 cm beton atau 25 cm batu bata merah dgn kerapatan 2,2 gr/cm 3
atau setara dgn 2 mm Pb sehingga aman dr bahaya radiasi
7. Pintu berdaun ganda untuk memudahkan lalu lintas pasien masuk ke R.
pemeriksaan.
8. Uk. Kamar Gelap adalah Panjang 3m, Lebar 2m dan Tinggi 2,8 m dengan sirkulasi
udara baik dan tersedia air bersih yg mengalir setiap saat.
9. Diperlukannya fasilitas penunjang yg diperlukan seperti R. tunggu, R. petugas, R.
pembacaan foto, R. Administrasi.

Pembagian daerah aktivitas menurut tingkat radiasi dibagi atas tiga daerah radiasi
yaitu
1. daerah radiasi rendah (dosis ekuivalen yang diterima tubuh < 0,1
rem/minggu).
2. daerah radiasi sedang (dosis ekuivalen yang diterima tubuh > 0,1
rem/minggu tetapi < 5 rem/tahun)
3. daerah radiasi tinggi (dosis ekuivalen yang diterima tubuh > 5 rem/tahun).
Penahan radiasi
 Penahan radiasi pesawat sinar-X dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu penahan radiasi
terhadap sumber (rumah tabung) dan penahan radiasi struktural yang berupa
bangunan (dinding ruang pesawat sinar-X).
 Penahan radiasi terhadap sumber dirancang dan dibuat oleh pabrik pembuat tabung
yang biasanya terbuat dari bahan paduan baja dan timbal.
 Bahan ini berfungsi sebagai rumah atau wadah tabung sinar-X dan harus memenuhi
standar uji kebocoran yang ditentukan oleh BAPETEN.
 Penahan radiasi yang berupa bangunan dinding ruang pesawat sinar-X ditentukan
oleh pengguna dengan memperhatikan ketentuan yang ada.
 Ketentuan yang harus dipenuhi untuk merancang konstruksi rumah tabung pesawat
sinar-X untuk medis dan nonmedis (radiografi industri) berdasarkan NCRP (National
Committee on Radiation Protection) sebagai berikut :
A. Tipe diagnostik
Penahan radiasi sumber untuk tabung diagnostik dibuat untuk
mengurangi laju penyinaran pada jarak 1 meter dari fokus tidak
melebihi dari 100 mR/jam apabila dioperasikan pada arus dan
tegangan maksimum
B. Tipe terapi
Penahan radiasi sumber untuk tabung terapi dibuat untuk
mengurangi laju penyinaran pada jarak 1 meter dari fokus tidak
melebihi dari 1000 mR/jam dan tidak lebih dari 30.000 mR/jam pada
jarak 5 cm dari permukan tabung apabila tabung tersebut
dioperasikan pada arus dan tegangan maksimum
 Jika sebuah R. pemeriksaan dibuat dgn mengubah bangunan yg sudah ada,
perlu penyesuaian dr segi proteksi dinding bangunan misal : jika dinding yg
ada terbuat dr batu bata dan plester setebal 13 cm maka dgn tambahan Pb 1
mm yg diperkuat dgn triplek dianggap cukup setara dgn Pb tebal 2 mm
demikian juga pada pintunya yg ditambah dgn lempengan Pb 1 – 1,5 mm.

Ruang Pemeriksaan Sinar-X


Rancang bangun radioterapi
Pesyaratan
1. Kecuali pintu semua shielding mengguanakan beton.
2. Jenis pesawat radioaktif yabg di pasang
3. Beban kerja perhari,minggu
4. Fungsi ruangan
5.
Desain ruang terapi radiasi

Ketentuan perhitungan ketebalan dinding penahan struktural.


Untuk menghitung ketebalan dinding penahan struktural dari ruangan (dindinh dan pintu),
faktor-fqktor yang mempengaruhi harus diketahui terlebih dahulu. Faktor-faktor tersebut
meliputi :
a. Kemampuan tabung, yaitu tegangan dan arus operasi maksimum.
b. Jara sumber radiasi terhadap titik pengamatan.
c. Jarak sumber radiasi terhadap bidang penghambur.
d. Daerah terkontrol atau daerah tidak terkontrol.
e. Faktor guna (use factor,U)
f. Faktor penghunian (occupancy factor, T)
g. Beban kerja mingguan (weekly workload, W)
Dalam perhitungan perancangan penahan, dibedakan menjadi fua kategori,yaitu penahan
primer dan sekunder.
Penahan primer memberikan perlindungan terhadap sinar guna yaitu sinar yg langsung
berasal dari focal spot,sedangkan yang sekunnder memberikan perlindungan thdp radiasi
bocor.
Hasil perhitungan ketebalan prnahan radiasi biasanya dinyatakan dalam cm beton.
Untuk tujuan perancangan ruang pengoperasian pesawat sinar-X , dikategorikan dinding
yang terdiri atas 2 jenis :
1. Dinding primer, dinding ruang yang berhadapan langsung dengan berkas sinar guna
“useful beam”
2. Dinding sekunde, yg berfungsi sebagai penahan radiasi bocor yang berasal dari
rumah tabung pesawat sinar-X dan radiasi hambur.
Dinding penahan radiasi primer atau dinding primer
Ketebalan dindinh primer K dapat ditentukan deengan cara menghutung faktor atenuasi
atau roentgen permili Ampere-menit selama satu minggu pada jarak satu meter,dan
mencari korelasi harga K tersebut thdp tebal dinding sesuai tegangan oesawat sinar-x yang
di gunakan.
Dinding penahan radiasi sekunder atau dinding sekunder
Tebal dinding oenahan radiasi hambur ditentukan dengan cara yang sama seperti pada
penentuan tebal dinding primer dengan rumua K (untuk tegangan kurang dai 500 kV)
RUANG RADIOTERAPI

Prinsip dasar proteksi radiasi (waktu,jarak, dan perisai) harus menjadi pedoman dalam
bekerja debgan sumber radiasi eksterna.
Pemeriksaan parameter dan sistem keselamatan peralatan radioterapi harus dilakukan
secara regular sesuai pedoman (standar) tiap alat.
Tahapan pengujian operasional dilakukan untuk mengetahui kinerja alat apakah setiap
parameter sesuai dan sistem bekerja dengan baik.

ASPEK PROTEKSU RADIASI


 Pesawat telegamma harus diperiksa apakah sumber bocor denga test usap (wipe
test) yang frekuensinya paling tidak sekali dalam setahun.
 Uji kebocoran (leakage test)dilakukan pada saat sumber posisi BEAM OFF, petugas
mengenakan sarung tangan kemudian permukaan bagian dalam kolimator diusao
dengan menggunakan kertas kering yang di beri alkohol.
 Jika hasil cacaham memunjukkan angka bacaan diatas radiasi latar atau jika aktivitas
lebih besar dari 5nCi/cm² maka sumber mungkin bocor , sehingga perlu di ambil
tindakan pengamanan sesuai prosedur.
 Sala satu contoh untuk telegamma :
 Alat pengatur posisi
 Bacaan atau indikator setting oesawat seperti,sudut gantry dan luas lapangan
 Penjajaran pemBwa kertas
 Sistem i terlock dan tanda peringatan radiasi

RANCANG BBANGUN DAN PROTEKSI RADIASI


Tujuan:
1. Keamanan Patient Safety
K Radiasi (Kontaminasi, Paparan)
K Mencegah kontaminasi yang meluas
K Mengikuti standart yang ada (IAEA, dll)
2. Kenyamanan
K Alur Pasien (private, publik)
K Alur Karyawan (dokter, staff, Limbah)
K
3. Efisien
K Optimalisasi Modalitas Imajing
Bahaaya Radiasi rendah
1. Ruang penerimaan pasien
2. Administrasi/resepsionis
3. Ruang Staff
4. Pemeriksaan laboratorium (in vitro)

Bahaya radiasi sedang


1. Ruang Tunggu Pasien yang telah diberi radiofarmaka
2. Kamar kecil untuk pasien
3. Ruang penyimpanan Radionuklida

Bahaya radiasi tinggi


1. Ruang pemberian Radiofarmaka
2. Ruang Pengambilan gambar
3. Ruang isolasi pasien
4. Ruang persiapan Radiofarmaka
5. Ruang penyimpanan limbah sementara

Ruang kedokteran nuklir .

Persyaratan :
1. Lokasi harus terletak pada suatu tempat yg mudah dicapai oleh bagian yg
lain.
2. Lantai dan dinding dr gedung harus cukup kuat untuk menahan beban berat dr
penahan radiasi
3. Penyediaan listrik cukup untuk pengoperasian instrumentasi peralatan KN
4. Ventilasi ruangan dirancang cukup untuk sirkulasi udara

KONTAMINASI.
 Pencemaran radiasi yang tidak perlu, atau tidak menjadi tujuannya.
 Pasien bukan terkontaminasi
 Bahan habis pakai bukan terkontaminasi melainkan menjadi limbah
radioaktif.
 Selain hal tersebut, peralatan, area, pakaian bahan lainnya bila terkena radiasi
yang tidak perlu disebut terkontaminasi

SUMBER KONTAMINASI.
 Kebocoran
 Tercecernya zat radioaktif sewaktu dipindahkan
 Tumpahnya zat radioaktif ketika bekerja
 Bocornya wadah sumber radioaktif
 Penyebaran kontaminan

LIMBAH RADIOAKTIF
 Definisi : zat radioaktif & bahan serta peralatan yg terkena zat radioaktif atau
menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yg tidak dapat
digunakan lagi.
 UU No. 10/1997 tentang ketenaganukliran : Pengelolaan limbah radioaktif
dilaksanakan untuk mencegah timbulnya bahaya radiasi terhadap pekerja, anggota
masyarakat & lingkungan hidup

TEKNIK PENGELOLAAN LIMBAH RA :

Ada 3 (tiga) tahap :


1. Penampungan
limbah radioaktif yang berasal dari pekerjaan kedokteran nuklir sebelum diolah
harus ditampung dulu, dgn tujuan agar pemindahan limbah tersebut tidak
menimbulkan kontaminasi terhadap lingkungan kerja.

2. Pengolahan
Dilakukan dengan cara :
Pengenceran & dispersi
ditambahkan air yg tidak terkontaminasi, efektif untuk limbah cair beraktivitas
rendah
Penundaan & Peluruhan untuk limbah yg T1/2nya pendek, butuh tempat
penampungan, efektif untuk limbah cair & padat yg aktivitas dan T1/2nya pendek.

3. Pembuangan
Limbah radioaktif tingkat tinggi yg sudah dimampatkan dibuang dengan cara
menanamkannya dalam tanah dengan kedalaman tertentu (penyimpanan
lestari)
Limbah tingkat rendah dari kedokteran nuklir dibuang dengan perlakuan yang
sama dengan sampah Rumah Sakit setelah masa peluruhan berakhir & laju
dosis sama dengan cacah latar

Anda mungkin juga menyukai