Disusun oleh:
P1337430219153
TAHUN 2020
Penyakit pada Sistem Peredaran Darah
1. Angina
Penyakit pada peredaran darah yang pertama adalah angina yang ditandai dengan berat
dan berulang ketidaknyamanan dada dan nyeri, disebabkan karena kurangnya pasokan darah atau
suplai oksigen pada otot jantung. Gejala lain yang dapat menyertai rasa nyeri tersebut antara lain:
keringat yang muncul berlebihan,meski cuaca tidak panas
Kebiasaan merokok.
Riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Kadar kolestrol jahat (LDL) dan trigliserida yang tinggi.
Menderita diabetes.
Riwayat penyakit jantung di dalam keluarga.
Jarang berolahraga dan tidak aktif bergerak.
Mengalami obesitas.
Berusia di atas 45 tahun untuk laki-laki dan di atas 55 tahun untuk wanita.
Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat diberikan oleh dokter untuk meredakan gejala angina adalah:
Gejala utama aritmia jantung adalah irama jantung yang tidak teratur, di mana jantung
berdetak tidak normal, baik pada tingkat lebih lambat atau lebih cepat. Berikut adalah tanda-
tanda dan gejala henti jantung yang paling sering muncul: kepala pusing, napas lebih pendek dari
biasanya, dada terasa sakit, sesak napas, detak jantung tidak beraturan, detak jantung mendadak
lebih cepat, mengi (wheezing), kejang di kaki dan lengan, kehilangan kesadaran atau pingsan,
napas berhenti.
Penyebab Aritmia :
Pengobatan:
Obat-obatan
Obat-obatan yang diresepkan dokter untuk mengatasi aritmia adalah obat antiaritmia,
warfarin
Ablasi
Dokter melakukan tindakan ablasi jantung dengan cara memasang satu atau lebih
kateter di pembuluh darah yang menuju ke jantung. Elektroda yang terdapat di ujung
kateter akan menghancurkan sebagian kecil jaringan di jantung yang menyebabkan
gangguan irama jantung, sehingga irama jantung menjadi normal kembali.
Alat pacu jantung
Dokter akan memasang alat pacu jantung di bawah kulit, tepat di bawah tulang
selangka. Alat pacu tersebut berfungsi mengembalikan irama jantung yang terlalu lambat
menjadi normal.
ICD
Implantable cardioverter-defribilator (ICD) adalah alat kecil yang dipasang di
dada. Alat ini digunakan pada penderita yang berisiko mengalami henti jantung
mendadak. Implan alat ini akan mendeteksi tanda henti jantung dan otomatis mengalirkan
listrik untuk mengatasinya.
3. Aterosklerosis
Penyebab Aterosklerosis:
Penyebab pasti aterosklerosis belum diketahui, namun penyakit ini dimulai saat terjadi kerusakan
atau cedera pada lapisan dalam arteri. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh:
Kolesterol tinggi.
Tekanan darah yang tinggi.
Diabetes.
Peradangan akibat penyakit tertentu, seperti lupus.
Obesitas.
Kebiasaan merokok.
Pengobatan Aterosklerosis:
Obat-obatan di bawah ini dapat memperlambat atau menghentikan dampak arteriosklerosis:
4. Kardiomiopati
Penyakit dan gangguan sistem peredaran darah termasuk kardiomiopati, yang disebabkan
karena melemahnya otot jantung atau miokardium. Pada tahap awal, otot-otot ventrikel atau otot
ruang jantung yang lebih rendah terpengaruh. Jika tidak diobati, menyebar ke otot-otot jantung
atas
Gejala Kardiomiopati:
Penyebab Kardiomiopati:
Kelainan genetik.
Penyakit tiroid.
Irama jantung cepat yang tidak tertangani.
Gangguan metabolic, seperti obesitas atau diabetes.
Kekurangan vitamin dan mineral.
Konsumsi alkohol berlebihan.
Pengobatan Kardiomiopati:
Dilated cardiomyopathy. Kondisi ini dapat ditangani dengan obat-obatan atau implantable
cardioverter-defibrilator (ICD) yang berfungsi untuk mengamati irama jantung dan bila
diperlukan akan memberikan aliran listrik tambahan secara otomatis.
Restrictive cardiomyopathy. Dokter akan memantau asupan garam dan air serta berat badan
setiap hari. Pasien dianjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan diuretik yang dapat menambah
frekuensi buang air kecil, bila pasien memiliki masalah dengan natrium dan air yang tidak dapat
keluar melalui urine.
Hypertrophic cardiomyopathy. Kondisi ini dapat ditangani dengan tindakan medis maupun
pemberian obat. Obat-obatan dapat mengurangi tenaga pompa jantung, menstabilkan irama,
dan membuat jantung menjadi lebih lemas.
5. Cacat jantung bawaan
Cacat jantung bawaan muncul pada saat lahir dan bisa ringan atau berat. Janin mungkin
menunjukkan perkembangan yang tidak lengkap atau organ jantung tidak normal (abnormal),
menyebabkan gejala seperti murmur jantung pada bayi.
Meski sudah melakukan pemeriksaan rutin dengan USG, gejala penyakit jantung bawaan
bisa tidak tampak hingga bayi dilahirkan. Bayi baru lahir dengan kelainan jantung umumnya
mengalami sejumlah gejala berikut:
Pada penderita penyakit jantung bawaan, siklus dan aliran darah ini akan terganggu. Hal ini bisa
disebabkan oleh gangguan pada katup, ruang jantung, septum (dinding penyekat antar ruang jantung),
atau pembuluh darah dari dan ke jantung. Gangguan aliran darah ini akan menimbulkan keluhan dan
gejala pada penderitanya
Penggunaan obat-obatan:
6. Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur
paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Secara umum, sesorang dianggap
mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi daripada 140 mmHg
sistolik atau 90 mmHg diastolic.
Penyebab hipertensi :
Gejala :
• Jantung berdebar-debar
• Susah konsentrasi
Pencegahan :
• Makanlah Cokelat
Penyakit arteri perifer adalah jenis yang paling umum dari penyakit pembuluh darah
perifer, yang merupakan pengendapan asam lemak di dinding arteri. Gejala penyakit pada sistem
peredaran darah perifer adalah kesemutan, mati rasa, dan komplikasi lain, Kaki terasa dingin dan
membiru (tampak pucat), Muncul luka di kaki yang tidak kunjung sembuh, Kaki menghitam dan
membusuk. Adapun Penyebab nya itu dikarenakan timbunan lemak dapat membuat arteri
menyempit, sehingga aliran darah ke tungkai menjadi tersumbat.
Obat-obatan
Untuk menangani penyakit arteri perifer, pasien bisa hanya memerlukan 1-2 jenis obat di bawah
ini, atau harus mengonsumsi semua obat berikut:
Penyakit jantung rematik adalah komplikasi yang jarang diperhatikan pada anak-anak
yang mengalami demam rematik yang diobati, apa yang terjadi adalah antibodi yang diproduksi
oleh tubuh sebagai respons terhadap infeksi bakteri (streptococcus) palsu menyerang bagian
tubuh, termasuk katup jantung dan otot. Gejala-gejala penyakit ini tidak berbeda dari gagal
jantung kongestif ,Sesak napas, Aritmia, Nyeri dada, Cepat lelah.
Penyakit jantung reumatik merupakan komplikasi dari demam reumatik, yang disebabkan
infeksi tenggorokan oleh bakteri Streptococcus tipe A.
Tromboemboli vena (VTE) adalah gumpalan darah yang tersangkut di pembuluh darah,
yang menghalangi aliran darah. Ini adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis
darurat. Gejala nya yaitu: Pembengkakan kaki atau sepanjang vena di kaki, nyeri di kaki, yang
Anda rasakan hanya ketika berdiri atau berjalan, peningkatan suhu di daerah kaki yang bengkak
atau terasa sakit
10. Thalasemia
Thalasemia adalah kondisi kelainan genetika dimana tubuh tidak mampu
memproduksikan (pembentuk hemoglobin). Jika penderita thalasemia mampu memproduksi
eritrosit, biasanya usia sel darahnya lebih singkat dan lebih mudah rusak.
a. Thalasemia Mayor
Penderita penyakit ini mengalami anemia berat, mulai umur 3-6 bulan setelah lahir dan
tidak dapat hidup tanpa transfusi darah .Ciri fisik dari penderita thalasemia adalah kelainan
tulang, berupa tulang pipi masuk ke dalam dan batang hidung menonjol, penonjolan dahi dan
jarak kedua mata menjadi lebih jauh, serta tulang menjadi lemah dan keropos. Gejala lain yang
tampak adalah lemah, pucat, berat badan kurang, perut membuncit, dan pertumbuhan fisik tidak
sesuai umur.
b. Thalasemia Intermedia
Thalasemia Intermedia gejalanya lebih ringan. Namun gejala seperti thalasemia mayor
baru tampak pada masa dewasa.
c. Thalasemia Minor
Thalasemia ini umumnya tidak memiliki gejala klinis yang khas, hanya ditandai dengan
anemia ringan.
11. Hemophilia
Hemophilia adalah terjadinya gangguan pada proses pembekuan darah sehingga darah
sukar membeku. Gangguan ini bisa terjadi karena tak adanya faktor antihemofilia yang
seharusnya hadir dalam setiap proses pembekuan darah.
1. Hemofilia A
Hemofilia A juga dikenal hemofilia klasik, karena jenis hemofilia ini adalah yang
paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada darah. Selain itu, tipe ini juga dikenal
hemofilia kekurangan facktor pembekuan VIII, yang terjadi karena kekurangan
faktor 8 protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.
2. Hemofilia B
3. Hemofilia C
Penyebab :
Hemofilia adalah kelainan yang disebabkan oleh mutasi genetik. Kelainan ini
biasanya diwariskan oleh ibu kepada putra mereka. Kebanyakan wanita dengan
kondisi ini biasanya tidak memiliki gejala dan oleh karena itu sering dianggap sebagai
agen pembawa. Seorang anak mendapat satu kromosom dari setiap orang tua. Seorang
wanita mewarisi dua kromosom X, satu dari setiap orang tua. Di sisi lain, seorang pria
mewarisi kromosom X-nya dari ibunya dan kromosom Y-nya dari ayahnya.
Gejala :
Pengobatan :
Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dikurangi gejala keparahannya
dengan obat-obatan. Jadi, orang dengan gangguan pembekuan darah dapat mencegah
perdarahan dan mengurangi gejala lain dari penyakit ini dengan obat-obatan secara
berkala. Pemberian obat tergantung pada jenis kelainan pembekuan darah yang
dimiliki pasien. Pada dasarnya, dokter akan memberikan partikel pembekuaan darah.
12. Anemia
Penyakit anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih rendah dari
jumlah normal. Selain itu, anemia terjadi ketika hemoglobin di dalam sel-sel darah
merah tidak cukup, seperti protein kaya zat besi yang memberikan warna merah darah.
Protein ini membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh
Penyebab anemia:
Gejala :
• Tubuh lebih sering merasa lemah atau lelah atau saat berolahraga.
• Sakit kepala.
Pencegahan:
13. Varises
Penyebab :
Penyebab varises adalah melemahnya katup vena dan tidak mampu menahan
akumulasi darah. Varises adalah penyakit yang tidak menular ataupun diturunkan. Namun,
varises biasanya terjadi dalam satu keluarga.
Gejala :
• Vena terlihat menonjol dan membengkak sepanjang paha, mata kaki, atau lutut
• Kulit terasa gatal, terutama di area tungkai bawah dan pergelangan kaki
• Terjadi perubahan warna kulit, kulit jadi lebih tipis, dan terbentuk luka atau
infeksi jaringan lunak di dekat mata kaki
Pencegahan Varises :
14. Leukimia
Penyakit leukimia atau lebih tepatnya leukemia adalah kanker darah akibat tubuh terlalu
banyak memproduksi sel darah putih abnormal. Leukemia dapat terjadi pada orang dewasa dan
anak-anak.
Penyebab Leukemia
Pengobatan Leukemia
Kemoterapi
Terapi imun atau imunoterapi, yaitu pemberian obat-obatan
Terapi target. Contoh jenis obat yang bisa digunakan adalah penghambat protein kinase, seperti
imatinib.
Radioterapi
Transplantasi sumsum tulang
15. Sklerosis
Penyakit sklerosis ganda atau multiple sclerosis adalah gangguan saraf pada otak, mata, dan
tulang belakang. Multiple sclerosis akan menimbulkan gangguan pada penglihatan dan gerakan
tubuh.
Sulit berjalan.
Sulit menjaga keseimbangan.
Sensasi seperti tersengat listrik yang terjadi akibat gerakan leher tertentu, terutama ketika
penderita menggerakan leher ke depan (Lhermitte’s sign).
Tremor atau gemetar.
Obat-obatan
Selain itu, untuk mengurangi kaku pada otot dokter dapat memberikan obat pelemas otot,
seperti baclofen dan tizanidine, serta obat methylphenidate dan obat antidepresan untuk
mengurangi rasa lelah.
Fisioterapi
Plasmapheresis