Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia anak dipandang sebagai pewaris keluarga, yaitu penerus keluarga yang
kelak akan melanjutkan nilai – nilai dari keluarga serta  dianggap sebagai seseorang yang bisa
memberikan perawatan dan perlindungan ketika kedua orang tua sudah berada pada tahap
lanjut usia ( jaminan hari tua  ) . Anak masih dianggap sebagai  sumber tenaga murah yang
dapat membantu ekonomi keluarga.
Anak bukanlah miniatur dari orang dewasa, anak berbeda sifat, tingkah laku, keinginan
yang berbeda dengan orang dewasa.Umumnya orang dewasa menganggap merawat anak
sama dengan merawat dirinya sendiri dan perlakuannya pun tidak dibedakan.
Dewasa ini banyak hal yang terjadi terkait masalah-masalah anak yang
mengakibatkan/berefek pada fisik maupun psikologis anak yang disebabkan oleh orang tua,
lingkungan ataupun keterbatasan/kelainan yang ditimbulkan faktor genetik/biologis anak
tersebut
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai wujud
kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan
preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan
dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.
Keperawatan anak sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya
berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan
teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan
berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan. 
Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend dan Isu Keperawatan
Anak.
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian trend dan issue pada anak?
2. Apa saja trend dan issue pada anak?
1.3 Tujuan Penulisan
Mengidentifikasi trend dan isu dalam anak di Indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Trend dan Issue pada Anak


Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend juga
dapat didefinisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang
biasanya sedang popular dikalangan masyarakat.
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak
terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, ataupun tentang kritis. Isu adalah sesuatu yang sedang
dibicarakan oleh banyak orang namun masih belum jelas faktanya atau buktinya.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan yang profesional, yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
dengan bentuk pelayanan yang mencakup biopsikososial-spiritual yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus kehidupan
manusia (Lokakaryakeperawatannasional(1983))
Anak adalah Seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah.
Anak merupakan seseorang yang dilahirkan dalam suatu keluarga.
Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang
tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak, trend dan
isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan seseorang yang belum
mencapai umur 21 tahun dan belum menikah (anak).

2.2 Trend dan Issue pada Anak


1. Perawatan Berfokus pada Keluarga
Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak mengingat anak bagian dari
keluarga. Dalam Pemberian Askep diperlukan keterlibatan keluarga karena anak selalu
membutuhkan orang tua di Rumah Sakit seperti aktivitas bermain atau program
perawatan lainnya. Pentingnya keterlibatan keluarga ini dapat mempengaruhi proses
kesembuhan anak. Program terapi yang telah direncanakan untuk anak bisa saja tidak
terlaksana jika perawat selalu membatasi keluarga dalam memberikan dukungan
terhadap anak yang dirawat, hal ini hanya akan meningkatkan stress dan
ketidaknyamanan pada anak. Perawat dengan menfasilitasi keluarga dapat membantu

2
proses penyembuhan anak yang sakit selama dirawat. Kebutuhan keamanan dan
kenyamanan bagi orang tua pada anaknya selama perawatan merupakan bagian yang
penting dalam mengurangi dampak psikologis anak sehingga rencana keperawatan
dengan berprinsip pada aspek kesejahteraan anak akan tercapai.
2. Atrumatic Care
Atrumatic care adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan
keluarga. Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan kepada
anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan keperawatan
yang diberikan., seperti memperhatikan dampak psikologis dari tindakan keperawatan
yang diberikan dengan melihat prosedur tindakan atau aspek lain yang kemungkinan
berdampak adanya trauma untuk mencapai perawatan tersebut beberapa prinsip yang
dapat dilakukan oleh perawat antara lain:
a) Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga. Dampak perpisahan
dari keluarga akan menyebabkan kecemasan pada anak sehingga menghambat proses
penyembuhan dan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
b) Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada
anak.Kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak dapat
meningkatkan kemandirian anak dan anak akan bersikap waspada dalam segala hal.
c) Mencegah atau mengurangi cedera (injuri) dan nyeri (dampak psikologis), Proses
pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan secara cepat akan tetapi dapat
dikurangi melalui berbagai tenik misalnya distraksi, relaksasi dan imaginary. Apabila
tindakan pencegahan tidak dilakukan maka cedera dan nyeri akan berlangsung lama
pada anak sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
d) Tidak melakukan kekerasan pada anak. Kekerasan pada anak akan menimbulkan
gangguan psikologis yang sangat berarti dalam kehidupan anak, yang dapat
menghambat proses kematangan dan tumbuh kembang anak.
e) Modifikasi lingkungan. Melalui modifikasi lingkungan yang bernuansa anak dapat
meningkatkan keceriaan dan nyaman bagi lingkungan anak sehingga anak selalu
berkembang dan merasa nyaman dilingkungan.
3. Imunisasi
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin
kepada anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari
infeksi penyakit-penyakit .Yang dapat menyebabkan infeksi sebelum mikroorganisme
tersebut memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh kita. Dengan imunisasi tubuh kita
3
akan terlindungi dari infeksi begitu pula orang lain. Karena tidak tertular dari kita Tujuan
dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan suatupenyakit yang sangat
membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkankematian pada penderitanya.
A. Macam-Macam Imunisasi
1. Imunisasi Aktif. Dimana, kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh
yangsecara aktif membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak
Imunisasi aktif di bagi dua macam yaitu:
a. Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di
peroleh sembuhdari suatu penyakit.
b. Imunisasi aktif buatanadalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi
yang diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari sutu penyakit.
2. Imunisasi Pasif. Dimana,kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat
kekebalantubuhnya di dapat dari luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti
tetanusSerum). Pada orang yang mengalami luka kecelakaan.Contoh: Terdapat
pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerimaberbagi jenis antibodi
dari ibunya melalui darah placenta selama masakandungan.misalnya antibodi
terhadap campak.
Imunisasi pasif ini dibagi dua macam yaitu:
a. Imunisai pasif alamiahAdalah antibodi yang di dapat seorang karena di
turunkan olehibu yang merupakan orang tua kandung langsung ketika
beradadalam kandungan.
b. Imunisasi pasif buatan.Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena
suntikan serumuntuk mencegah penyakit tertentu
B. Jenis-Jenis Imunisasi
1. Imunisai BCG adalah prosuder memasukkan vaksin BCG yang bertujuanmemberi
kekebalan tubuh terhadap kuman mycobakterium tuberculosisdengan cara
menghambat penyebaran kuman.
2. Imunisasi hepatitis B adalah tindakan imunisasi dengan pemberianvaksin hepatitis
B ke tubuh bertujuan memberi kekebalan dari penyakithepatitis.
3. Imunisasi polio adalah tindakan memberi vaksin poli (dalam bentuk oral)atau di
kenal dengan nama oral polio vaccine (OPV) bertujuan memberikekebalan dari
penyakit poliomelitis.Imunisasi dapat di berikan empatkali dengan 4-6 minggu.
4. Imunisasi DPT adalah merupakan tindakan imunisasi dengan memberivaksin DPT
(difteri pertusis tetanus) /DT (difteri tetanus) pada anak yang bertujuan memberi
4
kekebalan dari kuman penyakit difteri,pertusis,dantetanus. Pemberian vaksin
pertama pada usia 2 bulan dan berikutnya dengan interval 4-6 minggu.
5. Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin campak
pada anak yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak. Imunisasi
dapat di berikan pada usia 9 bulan secara subkutan,kemudian ulang dapat
diberikan dalam waktu interval 6 bulanatau lebih setelah suntikan pertama .
( Asuhan neonatus bayi dan balita :98-101)

6. Terapi Pijat Anak-Anak Maupun Bayi


a. Pijat pada Bayi
Pijat bayi sangat membantu dalam meningkatkan fisik bayi, emosional,
perkembangan mental dan sosial. Bayi cenderung banyak menangis karena satu-satunya
cara mereka mengekspresikan diri selama tahap awal masa bayi. Sebuah pijatan lembut
dapat menenangkan bayi yang menangis dan juga meringankan setiap penyakit kolik,
peredaran darah dan pencernaan. Selain itu, membantu orang tua baru menjadi nyaman
dengan anak mereka sehingga merupakan situasi win-win untuk semua orang. Pijat sesi
tiga puluh menit untuk bayi harus menjadi bagian dari rutinitas harian setiap orangtua.
b. Pijat pada Anak-Anak
Pijat anak berbeda dari bayi dalam banyak cara dan menawarkan banyak manfaat.
Perhatian-deficit hyperactivity disorder juga dikenal sebagai ADHD, adalah gangguan
kejiwaan yang cepat meningkat di kalangan anak-anak. Perkiraan umum menempatkan 3-
7% dari semua anak usia sekolah dan remaja sebagai penderita ADHD. Studi telah
membuktikan terapi pijat sebagai alat yang efektif untuk melawan gangguan ini. Sebuah
penelitian baru mengungkapkan bahwa remaja laki-laki yang menerima 10-15 menit
terapi alternatif pijat setiap hari menunjukkan peningkatan fokus dan terlalu kelelahan.
Mereka juga dinilai sendiri lebih bahagia dan menunjukkan tanda-tanda luar biasa dari
mood positif.Manfaat lain jangka panjang dari terapi pijat pediatrik adalah bahwa hal itu
merintangi setiap potensi masalah yang mungkin ditemui anak selama masa dewasanya.

5
c. Pelayanan kesehatan bagi balita

 Pemantauan pertumbuhan balita dengan KMS


KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang
dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak.
Manfaat KMS adalah :
 Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara
lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi,
penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan
pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.
 Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
 Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk
menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
 Pemberian Kapsul Vitamin A
6
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan
oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan
untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan epitel, untuk
melawan penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain.
Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
 Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan
satu kali dalam satu tahun
 Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita
 Pelayanan Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
bayi.
Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup :
 Penimbangan berat badan
 Penentuan status pertumbuhan
 Penyuluhan
 Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi
dan deteksi dini tumbuh kembang, apabila ditemukan kelainan, segera ditunjuk ke
Puskesmas.
 Manajemen terpadu balita sakit
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Integrated Management of Childhood
Illness (IMCI) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana
balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara
menyeluruh. Kegiatan MTBS memliliki 3 komponen khas yang menguntungkan,
yaitu:
 Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus balita sakit
(selain dokter, petugas kesehatan non-dokter dapat pula memeriksa dan menangani
pasien asalkan sudah dilatih).
 Memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan terintegrasinya banyak program
kesehatan dalam 1 kali pemeriksaan MTBS).

7
 Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan di rumah dan
upaya pencarian pertolongan kasus balita sakit (meningkatkan pemberdayaan
masyarakat dalam pelayanan kesehatan).

BAB III

8
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah
Sedangkan menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak  yang sah
adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah.
Trend dan isu keperawatan anak anatara lain :
 Perawatan berfokus kepada keluarga
 Atrumatik care
 Imunisasi
 Pelayanan Kesehatan Bagi Balita

9
DAFTAR PUSTAKA

Alfi, Julia Indah. 2016. “Trend dan Issue dalam


Keperawatan”.http://julyaindahalfi.blogspot.co.id/2016/12/keperawatan-anak.html.
Diakses pada tanggal 30 Oktober 2017.

Subaban. 2014. “Trend dan Isu Keperawatan


Anak.https://subaban.wordpress.com/2014/12/26/tren-dan-isu-keperawatan-anak-tahun-
2014/. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2017.

Wahyu, Intan. 2016. “Trend dan Isu Keperawatan Anak”.


http://aboutchildr.blogspot.co.id/2016/06/trend-dan-issue-keperawatan-anak_13.html.
Diakses pada tanggal 30 Oktober 2017.

10

Anda mungkin juga menyukai